Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
40040217060050
SEKOLAH VOKASI
2020
HALAMAN PERSETUJUAN PERUSAHAAN
HALAMAN SURAT TUGAS
HALAMAN SURAT KETERANGAN SELESAI PKL
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 40040217060050
Hari :
Tanggal :
Mengetahui, Menyetujui,
rahmat, taufik serta hidayah kepada setiap ciptaan-Nya. Sholawat serta salam
kepada Nabi Muhammad Shallahu alaihi wassalam inspirator kebaikan yang tiada
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun dan diajukan sebgai salah
satu syarat untuk menyelesaikan studi di Program Studi Diploma III Teknik
Intermittent Processes dan Kapasitas Mesin tidak dapat penulis selesaikan tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak. Banyak orang yang berada di sekitar penulis,
baik secara langsung maupun tidak, telah memberi dorongan yang berharga bagi
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. selaku Rektor UNDIP
Semarang.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si selaku Dekan Sekolah Vokasi UNDIP
Semarang.
3. Bapak Drs. Ireng Sigit Atmanto, M.Kes selaku Ketua Program Studi
Lapangan.
5. Bapak Ir. Murni, MT , selaku Dosen Wali yang telah memberikan waktu,
penulis.
6. Semua Bapak dan Ibu dosen PSD III Teknik Mesin Sekolah Vokasi yang
telah memberikan perhatian dan ilmu yang tak ternilai harganya .
7. Ibu dan Ayah tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan,
nasihat, motivasi dan tidak pernah bosan untuk terus mendoakan anak-
penyelesaikan laporan.
15. Ismi Triswati yang sudah selalu memberikan keceriaan dan meluangkan
dorongan, kebaikan dan keikhlasan dari semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini, mendapat balasan amal baik dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa karya ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih atas saran dan
kritik yang diberikan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.
Penulis
NIM :40040217060050
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................v
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................vi
KATA PENGANTAR............................................................................................vii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................44
PROSES PRODUKSI............................................................................................44
BAB IV..................................................................................................................67
DIVISI ENGINEERING........................................................................................67
BAB V..................................................................................................................101
PENUTUP............................................................................................................101
5.1 Kesimpulan............................................................................................101
5.2 Saran......................................................................................................102
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................103
LAMPIRAN.........................................................................................................104
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
dari peran teknologi dan faktor globalisasi. Bidang teknik yang berkorelasi
dengan industri yaitu hasil revolusi yang membutuhkan seseorang terlatih yang
guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan. Semua proses produksi suatu produk tidak terlepas dari
untuk dapat melakukan proses produksi. Sistem produksi adalah suatu rangkaian
dari beberapa elemen yang saling berkorelasi dan saling menunjang satu sama lain
interaksi antara bahan dasar, bahan-bahan pembantu, tenaga kerja dan mesin-
berbagai kegiatan (set of activities) untuk membuat produk yang berasal dari
mendorong setiap perusahaan untuk memiliki manajemen yang baik dan mampu
produksi berdasarkan proses menghasilkan output ada dua jenis yaitu Intermitten
Dalam proses ini, perusahaan dengan produk yang musiman akan cocok.
Continuous process adalah sistem produksi yang peralatan produksi disusun dan
jasa. Aliran bahan dalam proses dalam sistem ini juga sudah distandarisasi
sebelumnya.
(Sumber Daya Manusia) yang profesional dan berpengalaman. Oleh karena itu,
seseorang yang ahli dalam menganalisa dan memecahkan masalah secara teknik
ilmiah. Maka, praktek kerja lapangan sangat penting. Praktik Kerja Lapangan
(PKL) tersebut digunakan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi
program DIII Teknik Mesin dan PKL dilakukan secara perorangan maupun
kelompok, sedangkan tempat PKL ditentukan atau dicari sendiri oleh mahasiswa
yang bersangkutan.
PT. Pura Barutama Divisi Engineering adalah bagian dari Pura Group yang
memproduksi alat alat pertanian dan part pesanan customer. Pura Group Indonesia
(pembuatan segala jenis box), hologram, smart card (kartu perdana handphone,
kartu isi ulang pulsa, microchip, e-tol, e-card), engineering (pembuatan dan
proses produksi yang ada pada PT. Pura Barutama Divisi Engineering. Hal ini
Divisi Engineering. Alasan pemilihan lokasi praktek kerja lapangan adalah untuk
magang.
kerja.
b. Tujuan secara khusus
Sebagai bukti penerapan teori-teori yang telah dipelajari di
perkuliahan.
Agar penyusunan Laporan dapat mengenal dunia kerja secara
Universitas Diponegoro.
Mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja
yaitu :
a.
Manfaat Teoritis
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir semester yang
juga merupakan salah satu syarat kelulusan Diploma Tiga (D3) pada
panduan bagi penyusun agar dimasa yang akan datang menjadi lebih
baik.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
terdapat berbagai ilmu teknik, maka sesuai dengan jurusan Teknik Mesin. Oleh
karena itu, pembatasan masalah dalam PKL hanya pada hal-hal dibidang teknik
mesin. Laporan PKL ini, penulis membatasi permasalahan pada proses produksi
sebagai berikut:
1. Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan-
kapasitas mesin.
2. Metode Wawancara yaitu melakukan diskusi, wawancara dengan
laporan.
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini berisikan tentang sejarah singkat perusahaan, letak
organisasi, tenaga kerja dan jam kerja, kegiatan usaha perusahaan, dan
Kerja Lapangan.
BAB II
di bidang usaha pembuatan kertas. PT Pura Barutama Kudus berawal dari sebuah
perusahaan percetakan PT Pusaka Raya yang berdiri pada tahun 1908. Adapun
percetakan.
Raya.
Surabaya.
Packaging).
f. Pada tahun 1974. perusahaan ini mendirikan unit Paper Mill yang
memproduksi kertas jenis Medium Liner (ML) dan Kraft Liner (KL).
(NCR).
kertas berhologram.
jenis kertas, seperti samson kraft, test liner, sack kraft paper
kartu e-KTP.
e. Divisi rotogravure
g. Divisi ecology
h. Divisi tinta
i. Divisi coating
j. Divisi indostamping
Divisi ini memproduksi hot dan cold stamping foil, heat transfer
k. Divisi microcapsule
Divisi ini memproduksi bahan baku untuk produksi carbonless
l. Divisi engineering
Divisi ini memproduksi mesin-mesin khusus untuk keperluan
a. Divisi holografi
produk.
3. PT Purawisata Baruna
6. PT Pura Dekorindo
Anak perusahaan ini berjalan dalam bidang kertas dan foil untuk
1. Kawasan I
b. Divisi holografi
c. Divisi keramik
2. Kawasan II
Berada di Jl. AKBP Agil Kusumadya 203, Jati Kulon, Kudus yang
meliputi:
a. Divisi rotogravure
3. Kawasan III
a. Divisi coating
b. Divisi offset printing
4. Kawasan IV
yang meliputi:
c. Divisi indostamping
d. Divisi microcapsule
g. Divisi dekorindo
5. Kawasan V
b. Divisi engineering
6. Kawasan VI
a. Divisi transportasi
b. Divisi tinta
umumnya berfungi sebagai unit pembantu dilingkungan PT. Pura Group. Divisi
engineering ini pada mulanya memberikan jasa atas order yang diterima dari unit-
unit PT. Pura lainnya. Unit ini didirikan pada tahun 1971, pertama didirikan
bertempat di desa Jati Wetan Kudus yang dikelola oleh seorang General Manager
peralatannya. Dengan demikian divisi engineering ini menerima order dari luar
Tahun 1989 Divisi Engineering ini mernerima pindah lokasi dari Jati
Divisi Engineering menjadi lebih banyak dan luas jangkauannya bahkan sekarang
ini telah mendapat pesanan dari luar negeri di antaranya dari Negara Malaysia dan
India.
kawasan, yaitu :
1. Kawasan I
perhiasan.
2. Kawasan II
Berada di Jl. AKBP Agil Kusumadya 203, Jati Wetan Kudus yang
terdiri dari :
3. Kawasan III
kardus.
Divisi Coating, merupakan unit Converting dan Laminating.
4. Kawasan IV
Berada di Jl. AKBP Agil Kusumadya Jati Kulon Kudus yang terdiri
dari :
NCR
f) Divisi Indostamping
g) Divisi PST
5. Kawasan V
layer.
b) Divisi Engineering, bergerak di bidang perbengkelan dan
pembuatan mesin.
d) Divisi Agro
6. Kawasan VI
c) Divisi Dekorindo
Box, dan Divisi Agro. Kawasan ini berbatasan dengan Jalan Pantura
persawahan.
Sumber : Google Maps
Gambar 2.2 Lokasi Perusahaan
dari PT. Pura Group yaang terletak di desa Terban, Kecamatan Jekulo,
Visi Perusahaan
Menjadi Engineering Solution Provider terhandal dan terpercaya yang
mampu memecahkan Customer Pain dari pasal local secara efisien
General
Manager
Engineering MR. ISO Koord. Sales &
consultant marketing goverment
bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan
aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus
menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu
organisasi tipe garis dan staf, karena organisasi perusahaan besar, terdapat
keahliannya.
1. Plant Manager
SDM.
operasional perusahaan.
karyawan.
produksi, sehingga produksi yang dihasilkan sesuai dengan target waktu yang
ditentukan.
Fabrikasi
Kelistrikan
Maintenance
Machining & Preparation
Fungsi :
keputusan manajemen.
yang berkaitan dengan tugasnya. Hal-hal yang prinsipiil dan berakibat luas
Manager.
bahan baku dan spare part dan mengatur budget pembelian. Kegiatan
Manager.
performance.
1. Mengkoordinasikan:
keluhan pelanggan.
3. Mengevaluasi
pesaing.
dalam perjanjian.
e. Karyawan Borongan
Karyawan borongan ini menerima gaji yang besarnya berdasarkan
perjanjiannya.
2. Jam Kerja
Pembagian jam kerja harian dan shift pada PT. Pura Barutama adalah
berikut ini :
Jam kerja bagian keamanan diatur menurut jadwal yang disetujui oleh
kerja maksimum.
3. Absensi
Seorang karyawan yang meninggalkan pekeranya tanpa izin selama 6
hari berturut turut dalam sebulan atau 8 hari dalm 6 bulan, maka karyawan
hanya berlaku 1 hari dan hari berikutnya dianggap mangkir jika tanpa
menunjukan surat sah dari dokter perusaan.
4. Hari Libur resmi
PT. Pura Barutama menetapkaan bahwa hari libur adalah hari-hari
lamanya pekerjaan 23 hari dalam sebulan. Cuti ini dapat hilang atau gugur
jika dalam bulan dari hak cutinya tidak diambil oleh yang bersangkutan.
selama 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan sesudah melahirkan. Selama
menjalani cuti hamil, karyawan tersebut tetap diberikan hak gaji dan
premi.
6. Penggajian
Gaji yang diberikan di PT. Pura Barutama telah disesuaikan dengan
jam tiap karyawan harian sama dengan 3/20 gaji tiap hari.
c. Upah per
jam dan untuk setiap jam berikutnya dua kali upah perjam.
Kerja lembur pada hari besar
Apabila hari besar jatuh pada hari selain sabtu maka upah satu jam
lembur besarnya dua kali upah perjam, sedangkan untuk hari besar
yang jatuh pada hari sabtu, upah lembur satu jam pertama sebesar tiga
kali upah per jam daan empat kali upah per jam untuk jam berikutya.
group sendiri. Setelah melihat peluang diluar group sendiri, pada tahun 90-an PT
error) merupakan masalah yang berpotensi besar yang dapat terjadi kapan
Tujuannya adalah menciptakan sumber daya manusia untuk berkerja lebih pintar,
mudah, cepat dan tepat dengan mengurangi lingkup pekerjaan yang tidak penting,
Engineering.
Terkait dengan tanggung jawab moral kepada bangsa dan negara, dengan
nasional dengan mendesain dan membuat mesin paddy dryer dan ice flake yang
kertas
2.6.1 Produk
hampa.
dikehendaki
lantai jemur.
i. Tersedia berbagai kapasitas, mulai dari 5 ton, 10 ton,
singkat
sebagian
sekitar 10 menit
i. Bergaransi
a. Perikanan
d. Supermarket
e. Restoran
f. Hasil pertanian, seperti pembibitan, jamur, sayuran dan
g. Rumah Sakit
h. Industri Kimia
i. Konstruksi
Engineering adalah:
1) Mesin Rotogravure.
3) Mesin Slitter.
4) Mesin Sheeter.
5) Mesin Labelling.
8) Mesin Embossing.
9) Mesin Gravi.
silicone.
D. ENERGY Machinery
biji jarak, biji kapas, wijen, jagung, biji bunga matahari, zaitun,
d. SJO Plant
Minyak Jarak)
Unit pemroses minyak jarak terdiri dari dua bagian pressing unit
(unit pengepresan) dan refining unit (unit pemurnian) dengan
kapasitas 100 kg, 300 kg dan 1000 kg minyak per batch (proses).
sehingga mudah dibaca oleh operator pelaksana bagian produksi untuk direalisasi
gambar bagian-bagian tersebut disusun ke dalam gambar sub assembling. Hal ini
akan mempermudah proses perakitan menjadi sebuah mesin jadi yang siap pakai
Jika gambar yang telah disertai ukuran serta dimensi dengan toleransi yang
diperlukan, jenis pengerjaan serta jenis kualitas bahan baku yang digunakan.
Untuk menentukan jenis kualitas bahan baku yang digunakan disesuaikan dengan
pesanan pembeli, jika pembeli sudah menentukan kualitas bahan baku yang
fungsi kerja produk yang akan dibuat disesuaikan dengan kualitas bahan baku,
maka tidak semua bagian dapat dibuat sendiri oleh unit ini. Untuk bagian mesin
yang tidak dapat dibuat sendiri oleh unit ini, maka bagian mesin tersebut
Setelah melalui proses tersebut, maka dapat diketahui biaya total dan waktu yang
diproduksi oleh Pura Engineering Division. Pura Engineering Division juga telah
menjadi supplier pada Turkey Projects kepada Cina, Malaysia, dan Iran. Dengan
besar mesin-mesin dan alat berat, efektivitas investasi menjadi semakin tinggi.
4. PT Kubota Indonesia.
Transmigrasi.
PROSES PRODUKSI
CUSTOMER
MARKETING
R&D
PPIC
PENGADAAN BARANG
COST
CONTROL
QUALITY
PRODUKSI Q.C
CONTROL
Sumber : PT. Pura Barutama Divisi Engineering
mempunyai proses produksi yang berbeda dengan unit-unit yang lain. Proses
mesin yang sudah ada maupun merekayasa mesin-mesin baru. Pesaran yang
masuk unit ini melalui bagian marketing, engineering, finance, pengadaan, lalu
dirapatkan dahulu sebelum produk tersebut dibuat oleh bagian produksi, dikontrol
Pesanan yang masuk dapat berupa pesanan dalam, luar, urgent dan proyek.
Pesanan dalam dan luar adalah pesanan dari dalam dan luar PT. Pura Group.
Urgent adalah pesanan yang menuntut waktu pekerjaan yang lebih cepat.
Sedangkan pesanan mesin dalam jumlah banyak yang merupakan pesanan suatu
machining dan assembling, dimana Jangkah ini untuk penentuan delivery time
atau time schedule dan price (harga). Setelah itu hasil konsultasi antar bagian
diadakan perubahan, misalnya dalam hal bahan baku, desain untuk kerja atau hal-
Jika desain dan detail dari pesanan disetujui, maka diberi nomor pesanan
dengan desain dan detail yang ditentukan. Setelah gambar perencanaan selesai,
maka gambar tersebut diserahkan ke bagian quality control dan pengadaan pada
desain dan detail serta bahan baku menurut nomer pesanan terscbut ke bagian
produksi. Barang yang telah dikerjakan oleh bagian produksi sebelum dikirim ke
yang bermutu dan berkualitas baik. Desain atau perencanaan mesin hasil produksi
PT. Pura Barutama Unit Riset dan Rekayasa pesanan konsumen dikerjakan oleh
perakitan menjadi sebuah mesin jadi yang siap pakai untuk dikirim ke pemesan.
Jika gambar yang telah disertai ukuran serta dimensi dengan toleransi yang
jenis kualitas bahan baku yang dipakai tergantung pesanan konsumen, jika
pemesan memang sudah menentukan kualitas bahan baku yang akan dipakai
pengerjaan produk pesanannya kepada Unit Riset dan Rekayasa, maka bagian
kualitas bahan baku. Dan untuk perhitungan biaya pembuatan, bagian engineering
tidak semua bagian dapat dibuat sendiri olch unit ini. Ada bagian mesin yang
masih dibeli di pasaran, jika bagian itu ada atau dijual di pasaran. Untuk bagian
mesin yang tidak dapat dibuat sendiri oleh unit, maka bagian mesin tersebut
disubkontrakkan keluar, misalnya proses hard chrome, galvanis, tekuk dan cor.
Setelah melalui proses tersebut, maka dapat diketahui biaya total dan waktu yang
sub-assembling, serta gambar assembling yang telah disertai ukuran dan dimensi
dengan toleransi yang dibutuhkan dan sudah melalui proses work sheet,
bugian pengadaan bertugas mengusahakan bahan baku yang akan dikerjakan oleh
pengerjaan finishing. Pengerjaan awal, mesin yang sering digunakan adalah mesin
bubut, mesin sekrap ataupun mesin bor. Untuk pengerjaan bentuk, mesin yang
digunakan disesuaikan dengan profil bentuk yang akan dibuat. Sedangkan untuk
mesin bubut berasal dari sebuah motor listrik yang dihubungkan dengan kepal
poros menggunakan ban mesin atau pully, sehingga jika motor berputar, maka
poros ikut berputar yang membuat cak pencekam benda kerja ikut berputar.
Pahat dijepit pada toolpos, dimana kedudukannya dapat diatur dalam berbagai
sudut.
untuk pengerjaan terhadap poros atau rol-rol besur digunakan juga mesin bubut
beser Untuk membubut bagian luar benda kerja, yang pendek dan berlubang,
menyangga benda kerja agar dapat dikerjakan tanpa banyak pengaturan dan
penyetelan.
menggunakan pisau frais sebagai pahatannya. Seperti halnya pada mesin bubut,
prinsip kerja pada mesin frais mempunyai gerakan utama berputar. Pisau frais
sebagai alat pengerjaan permukaan dipasang pada arbor mesin yang didukung
dengan alat pendukung arbor set diputar olch sumbu, sesuai dengan kebutuhan
pada bagian produksi, mesin frais yang digunakan, yaitu jenis mesin frais
vertikal. Mesin frais vertikal mempunyai sumbu poros utama tempat pisau
penyayatan terletak vertikal. Pada mesin frais vertikal terletak sumbu utamanya
dapat disetel naik turun serta dapat disetel secara aksial. Karena dapat disetel
diantaranya:
Mesin sekrap disebut juga mesin serut atau mesin ketam, yang berfungsi
ketam. Meratakan benda kerja berarti bahwa benda kerja yang disekrap dapat
berbentuk cembung atau cekung. Sistem kerja mesin ini adalah benda kerja
dipasang pada penjepit atau ragum, kemudian ragum ini dikencangkan dengan
baut pada meja mesin. Sedangkan pahat penyayatannya dapat disetel untuk
dengan kebutuhan pada bagian produksi, mesin sekrap yang digunakan, yaitu :
atas eretan yang melakukan gerakan bolak-balik. Pada mesin yang besar juga
juga dapat diketam. Mesin ketam jenis ini yang digunakan mempunyai panjang
Mesin ketam jenis ini disebut juga mesin sekrap kepal, dimana
penyayatannya dapat diatur oleh mekanik engkol. Mesin sekrap lengan kuat,
oleh benda kerjanya. Mesin sekrap jenis ini cocok untuk pengerjaan benda-
benda pendek dan tidak terlalu besar, dengan panjang langkah 200 s.d 1000
mm.
Sumber : Dokumentasi Priadi
Gambar 3.5 Mesin Ketam Lengan Kuat.
digunakan, yaitu :
yang berdiameter kecil dari bahan yang tidak terlalu tebal ataupun benda kerja
yang kecil. Mata bor bergerak dari atas ke bawah secara vertical
berdiameter besar dan dari bahan lempengan Jogam vang tebal. Mata bor
pisau modul (modul knife) sebagai pahatnya. Seperti halnya pada mesin bubut
dan mesin frais, prinsip kerja mesin hobbing juga mempunyai gerak utama
berputar. Pisau modul sebagai alat pengerjaan benda kerja vang akan dibuat
roda gigi dipasang pada arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung
serta diputar oleh sumbu mesin. Arbor tersebut dapat diputar sesuai dengan
sudut tekan roda gigi yang akan dibuat. Sedangkan benda kerja yang akan
dibuat roda gigi. dipasang pada rangka vertikal yang berputar yang didukung
dengan alat pendukung arbor. Pemasangan benda kerja tersebut harus benar-
benar senter dan kuat, dimana sebelum pemakanan dengan pisau modul,
indikator. Hal ini akan mempengaruhi hasil roda gigi yang akan dibuat.
kerja yang berbentuk silinder dan berbentuk kubik. Selain itu mesin gerinda
juga dapat digunakan untuk mengasah pahat serta mata bor. Putaran batu
gerinda berasal dari putaran motor listrik yang dihubungkan dengan kepala
poros menggunakan pully, schingga jika motor berputar, maka poros juga
karet dan poros yang panjang, maka benda kerja yang akan digerinda tersebut
ditekan dan didukung oleh kepala lepas serta poros pembantu (mandrel) seperti
pada mesin bubut. Hanya saja pada eretan mesin bubut yang terdapat penjepit
pahat dilepas diganti dengan eretan batu gerinda yang digerakan oleh motor
listrik. Proses penggerindaan tersebu antara batu gerinda dengan benda yang
dalam pemilihan batu gerinda harus sesuai dengan material dan kehalusan yang
diminta.
CNC.
Mesin CNC yang terdapat pada bengkel produksi ini adalah mesin CNC
jenis bubut dan mesin CNC jenis milling. Mesin CNC ini hanya dipergunakan
untuk mengerjakan benda kerja dalam jumlah banyak. Prinsip kerja dari mesin
CNC ini hampir sama dengan mesin bubut jenis vertikal. Hanya saja pada
benda kerja atau pada intinya mengkontrol sistem kerja mesin bubut secara
Mesin CNC Milling ini termasuk jenis vertikal machining central. Prinsip
Mesin CNC ini merupakan jenis mesin perkakas yang digunakan untuk
mengerjakan material yang berbentuk slinder. Sistim kerja mesin CNC Lathe
ini hampir sama dengan cara kerja mesin bubut konvesional, hanya saja
Penggerakan mesin CNC ini secara otomatis mengikuti program yang telah
Mesin CNC jenis ini prinsipnya sama dengan mesin CNC Lathe Type
PUMA 6HS, hanya saja mesin ini mempunyai daya yang lebih besar dan
mampu mengerjakan benda kerja yang panjang dibandingkan pada mesin CNC
lainnya Mesin CNC jenis ini hanya memiliki 8 rumah tool dan pergerakannya
dari cekam center masih sudah otomatis. Mesin CNC ini merupakan mesin
CNC yang paling canggih dan dibeli terakhir oleh pihak PT. Pura Barutama
yang di miliki PT. Pura Barutama Unit Work Shop. Hanya saja mesin Lathe
type ini merupakan mesin yang "semi CNC", karena dalam pengerjaan mesin
ini dapat dikerjakan secara manual maupun otomatis, Dan juga mesin CNC ini
memiliki rumah tool yang sama persis dengan rumah tool yang terdapat pada
mesin bubut konvesional. Jadi mesin ini untuk mengubah tool masih
menggunakan tenaga manusia. Mesin CNC ini juga dilengkapi dengan sistem
Mesin Hand Spray ini berfungsi untuk melapisi benda kerja dengan cat.
Pengecatan ini termasuk proses finishing dalam produksi mesin di PT. Pura
Barutama Unit Engineering ini. Pengecatan ini dilakukan setelah benda selesai
dikerjakan.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.14. Mesin Hand Spry
Sementara dalam tabung hand spray telah di terisi oleh cat yang sudah siap
untuk melapisi benda. Angin dari kompresor tersebut masuk ke dalam tabung
hand spray melalui selang. schingga tekanan dalam tabung tersebut menjadi
besar. Cat dalam tabung akan keluar melalui nosel, untuk mengatur lajukeluar
benda harus diperiksa kondisinya terlebih dahulu, jika tidak rata atau ada
juga harus rata, bersih dan halus hal ini diberlakukan agar didapatkan hasil
dengan tools atau pisau yang kita miliki misalnya bentuk lingkaran, kotak dan
CNC Punch ini digunakan untuk membuat lubang-lubang frame pada mesin
bekerja dengan mengarahkan output dari laser daya tinggi oleh computer
atau terhembus oleh jet gas, menghasilkan tepi dengan finishing permukaan
yang berkualitas tinggi. Diameter sinar laser yang dipancarkan oleh resonator
mesin ini untuk memoting plat plat agar proses pengerjaan lebih mudah dan
lebih cepat.
Mesin shearing atau juga dikenal sebagai die cutting adalah proses
yang menjadi bagian-bagian yang lebih kecil denga shear cutting machine.
Mesin Bending adalah suatu alat atau mesin yang diguakan untuk
menekuk plat. Mekanisme bending atau penekuk plat ada yang menggunakan
manual, akan tetapi sudah mulai ditinggalkan ke mesin yang otomatis menginta
efisiensi waktu dan kapasitas mesin. Mesin bending YSD electrical case adalah
mesin penekuk plat degrees. Maksudnya adalah menekuk plat dengan sudut
Mesin Rolling merupakan salah satu lat yang sangat dibutuhkan untuk
membuat tangka maupun pipa. Karena roll mesin ini mengubah plat menjadi
logam yang disisipkan pada satu roll yang berputar, rol terseebut berputar
mendorong dan membentuk plat yang berputar secara terus menerus hingga
berbentuklah silinder.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.20 Mesin Rolling
menjadikan sebuah keunikan yang berbeda pada produk tertentu. Adapun medi
yang bias demarking biasanya di metal, plastic, dan kayu. Mesin ini dilengkapi
Mesin las listrik adalah salah satu alat untuk meyambung logam dengan
Mesin las jenis ini digunakan untuk menyambung benda kerja jenis logam
stainless steell. Pada las argon selain terdapat transformator las juga terdapat
tabung gas argon yang dihubungkan oleh kabel dengan mulut pembakar seperti
pada las asetelin. Bahan yang penambah digunakan adalah kawat yang sejenis
Tenaga kerja yang berada di PT. Pura Barutama Divisi Engineering per
Maret 2020 adalah berjumlah 2000 Karyawan. Dari seluruh bagian yang ada di
DIVISI ENGINEERING
proses produksi. Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan
yang dibutuhkan .
yaitu input, proses,dan output. Input dalam proses produksi terdiri atas bahan
perubahan sehingga menjadi barang jadi. Output merupakan barang jadi sebagai
hasil yang dikehendaki. Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses
produksi :
penghematan uang dalam investasi yang bersifat umum dan proses produksi tidak
1. Layout proses atau layout fungsional atau fungsional layout atau Process
layout.
Dalam layout ini mesin-mesin dan peralatan-peralatan yang memiliki
kesamaan fungsi dikelompokkan dan ditemptakan dalam satu tempat atau ruang
berdasarkan urutan operasi proses produksi yang diperlukan untuk membuat suatu
produk.
Layout ini merupakan susunan letak mesi dan fasilitas produksi yang
untuk produksi untuk pasar. Akan tetapi secara umum biasanya penggunaan
layout proses bagi produksi untuk pesanan dan layout proses bagi produksi untuk
pasar.
jalur.
b. Hilangkan hambatan-hambatan yang ada..
c. Merencanakan proses chart.
2. Menghemat pemakaian ruang bangunan.
Layout yang tepat dicirikan oleh jarak minimum antar mesin,
ditentukan.
melaksanakan pekerjaan.
Untuk memenuhi tujuan ini diperlukan perhatian hal-hal seperti
letak pabrik dan pemindahan bahan “ yaitu tentang ciri-ciri layout yang
baik adalah :
1. Pola aliran terencana.
Sebelum membuat layout, harus direncanakan matang-matang
minimum.
3. Gang yang lurus,
Dalam pembuatan layout diusahakan gang yang lurus agar
produksi.
5. Operasi pertama dekat dengan gudang bahan.
Untuk meminimkan pemindahan barang.
6. Operasi terakhir dekat dengan pengiriman.
Hal ini juga efektif untuk menekan biaya transportasi.
7. Jarak anatar mesin sesuai standart.
Jarak antar mesin sekitar 2 m-2,5 m sehingga operator menjadi
dan aman.
Barutamaa Divisi Engineering sudah memenuhi syarat layout yang baik. Adapun
ciri-ciriya adalah :
Pintu 1
Pintu 2
Pintu 3
Pintu 4
Pintu 5
Pintu 6
dijalankan. Layout dan proses chart tidak bisa dipisahkan dalam proses produksi,
akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan sejak
dari awal sampai menjadi produk jadi utuh maupun sebagai komponen, dan juga
operasi dan pemeriksaan saja, kadang-kadang pada akhir proses dicatat tentang
penyimpanan (Sutalaksana,2006).
60. Sebuah part yang sangat dibutuhkan untuk proses beroperasinya mesin
kerja diameter 63mm dan 35 menit untuk benda kerja diameter 210
oleh operator.
b. Proses Pengeboran
Selanjutnya benda kerja di bor menggunakan mesin bor duduk.
30 menit.
c. Proses Pembubutan
Proses pembubutan ini dikerjakan oleh mesin bubut konvensional
diameter 60 mm.
d. Proses pengelasan
Kedua benda kerja yang telah dibubut tersebut kemudian
mm. Proses bor untuk membuat lubang tap pada permukaan benda
kerja dengan diameter bor 5.8 mm, kedalaman -15 mm, putaran
spindel 1200 rpm. Waktu yang dibutuhkan pada proses ini selama 5
jam.
f. Stik
stik cara kerjanya seperti mesin skrap namun mesin stik mempunyai
i. Proses Hardening
proses yaitu:
berwarna kemerahan.
j. Proses Assembly
AS ST 60 Diameter 210
Benda Kerja hasil pengeboran
AS ST 60 Diameter 65
AS ST 60 Diameter 210
Benda Kerja Hasil Pembubutan
AS ST 60 Diameter 65
AS ST 60 Diameter 210
Hasil Pengelasan
Hasil CNC Milling
Hasil Stik,Boring,Tap
2. Proses chart Drum Geneva Wheel
3. Dalam Pembuatan Drum Geneva Wheel 21 buah mengalami 9 proses
pengerjaan
AS ST 60 Diameter 65 mm AS ST 60 Diameter 210 mm
4.
Cutting 7 jam Cutting 15 jam 45 menit
2 menit 5. 2 menit
Transportasi Transportasi
6.
8. 1 menit 1 menit
Transportasi Transportasi
15.
Boring 7 jam
2 menit 4 menit
Transportasi
Transportasi
16.
8 3
2 3
2
Pintu 1
6
7
4
4
9
Pintu 2
Pintu 3
5
Pintu 4
Pintu 5
10
Pintu 6
21.
AS ST 60 ∅ 65 Penggabungan
22.
mm
AS ST 60 ∅ 210 mm
23. Keterangan :
24.
25. Analisa Proses Waktu Produksi
28. M 29. D
27. J e e
26. Operasi a n t
m i i
t k
31. 1 32. 4
30. Cutting 33.
5 5
34. Transportasi 35. 36. 2 37.
38. Boring 39. 7 40. 41.
42. Transportasi 43. 44. 1 45.
47. 3 48. 3
46. Bubut 49.
1 0
53. 4
50. Transportasi 51. 52.
0
55. 1 56. 3
54. Las 57.
0 0
61. 3
58. Transportasi 59. 60. 2
0
63. 1
62. CNC Milling 0 64. 65.
5
69. 3
66. Transportasi 67. 68. 2
0
71. 1 72. 4
70. Stik 73.
5 5
77. 2
74. Transportasi 75. 76.
0
78. Boring 79. 7 80. 81.
82. Transportasi 83. 84. 2 85.
87. 1 88. 3
86. Tap 89.
0 0
90. transportasi 91. 92. 2 93.
94. Hardening 95. 4 96. 97.
100. 101.
98. Transportasi 99.
4
103. 104. 105.
102. TOTAL
204 195 120
106.
107. Untuk menyelesaikan 1 buah Drum Geneva Wheel dibutuhkan
waktu selama :
yang ada di PT. Pura Barutama Divisi Engineering maka diperlukan rumus
setiap hari :
setiap hari selalu memproduksi suatu hal yang sama/ berdasarkan pesanan
144.
145.
146.
147.
148. BAB V
149. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
yaitu :
yang lebih baik terutama massalaah APD yang maasih disepelekan untuk
para operator.
2. Apabila terjadi kerusakan pada part mesin atau sudah tidak layak,
waktu sebaik mungkin, karena perbedaan teori dan praktek yang sedikit
berbeda.
153. Apple, James M. 1990. Tata letak Pabrik dan Pemindahan Barang. Edisi
Ketiga. Bandung: ITB-Bandung.
161.
162.
163. LAMPIRAN
164.
165.
166.