PT.ECOGREEN OLEOCHEMICALS
BATAM-PLANT
Disusun Oleh :
MAULUDRI GUSWANTO
1401011014
Konsentrasi : Produksi
DOSEN PEMBIMBING
DR.JUNAIDI ST.MT
2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT.ECOGREEN OLEOCHEMICALS
BATAM-PLANT
Disusun Oleh :
MAULUDRI GUSWANTO
1401011014
Konsentrasi : Produksi
DOSEN PEMBIMBING
DR.JUNAIDI ST.MT
2017
ii
LEMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI PT.ECOGREEN OLEOCHEMICALS
BATAM-PLANT
OLEH :
MAULUDRI GUSWANTO
1401011014
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini telah diperiksa dan disetujui oleh :
Oleh :
Nama : Mauludri Guswanto
No Bp : 1401011014
Jurusan : Teknik Mesin
Program studi : DIII Teknik Mesin
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini telah diperiksa dan disetujui oleh :
Felix
Dept. Head
KATA PENGANTAR
1. Ibu, Bapak dan saudara penulis atas dukungan moral maupun materi
sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja lapangan di
Department Maintanance Section Mechanical PT.Ecogreen
Oleochemicals Batam 3 (EOB 3)
2. Bapak Hariyono selaku superintendent mekanik EOB3 yang telah
memberi kesempatan kepada penulis untuk kerja praktek di Maintanance /
mechanical EOB 3
3. Bapak Dean Kurniawan selaku supervisor reguler mekanik EOB 3
sekaligus pembimbing utama penulis. Terimakasih atas materi, penjelasan
dan kesabarannya membimbing penulis. Serta segala nasehat dan
dorongan semangat yang semoga bermanfaat bagi kehidupan penulis dan
menjadi ilmu yang bermanfaat yang tak putus pahalanya selama penulis
mampu mengimplementasikan untuk kemaslahatan umat.
v
4. Bapak DR.Junaidi ST.,MT selaku pembimbing Praktek Kerja Lapangan
Penulis dari Politeknik Negeri Padang
5. Bapak Sukarta, Bang Adi, Bang Wili dan Bapak Ismail selaku supervisor
shifter yang juga telah banyak memberikan arahan, bimbingan, nasehat
dan ilmu kepada penulis selama praktek kerja lapangan.
6. Bang Icang, Bang Pepa,Bang Jumari, Bang Nizar, Bang Wanri dan Bang
Andi selaku mekanik reguler EOB 3 yang telah memberikan bantuan dan
membimbing kami selama pelaksanaan kerja praktek. Banyak pengalaman
dan ilmu berharga yang telah penulis peroleh dari Abang-Abang sekalian.
7. Seluruh mechanic shifter EOB 3 yang tidak bisa disebutkan namanya satu-
persatu penulis juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dan arahanya.
8. Seluruh dosen di Program Studi Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang
yang telah mencurahkan ilmunya.
9. Teman-teman seperjuangan sesama Praktek Kerja Lapangan di PT.
Ecogreen Oleochemicals Batam terimakasih atas dukungan, kerjasama,
dan kebersamaan selama penulis melaksanakan Praktek Kerja lapangan.
Semoga Allah Subhaana Wa Ta’ala membalas semua jasa baik tersebut dan
menjadi catatan kemuliaan disisi-Nya. Aamiin
Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktek industri ini
masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari berbagai pihak agar kedepannya laporan ini dapat
menjadi lebih baik. Semoga laporan praktek kerja lapangan ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
A. Jenis-Jenis Pengerjaan Menutup Kebocoran Aliran.....................20
B. Prinsip Dasar Pengerjaan Online Leak Sealing ............................21
C. Keuntungan dan Kerugian Pengerjaan Online Leak Sealing........23
D. Jenis-Jenis Kebocoran Pipa ..........................................................24
E. Jenis-Jenis Online Leak Sealing ...................................................24
F. Bagian Utama Clamp Injection ....................................................27
G. Standar Operasional Prosedur Online Leak Sealing.....................28
H. Keselamatan Kerja........................................................................29
III.2 Pelaksanaan........................................................................................32
A. Latar Belakang dan Analisis Masalah pada kebocoran Steam
pada Sambungan Flange MOV MP Header ................................32
B. Alat dan Bahan yang Digunakan ..................................................33
C. Keselamatan Kerja........................................................................44
D. Langkah Pengerjaan .....................................................................48
BAB IV PENUTUP ............................................................................................69
IV.1 Kesimpulan........................................................................................69
IV.2 Saran ..................................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................70
LAMPIRAN........................................................................................................71
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Peralatan yang digunakan untuk pengerjaan online leak sealing .......33
Tabel 3.2 Bahan yang digunakan untuk pengerjaan online leak sealing ............42
Tabel 3.3 Data hasil penguuran diameter flange.................................................49
Tabel 3.4 Data hasil pengukuran penyimpangan flange .....................................50
Tabel 3.5 Data hasil pengukuran Jarak baut ke sisi terluar flange......................50
Tabel 3.6 Data hasil pengukuran jarak antar flange............................................51
Tabel 3.7 Perbandingan sebelum dan sesudah pengerjaan online leak sealing ..68
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kebocoran Steam pada flange Motorized Valve MP Header ...... 19
x
Gambar 3.21 Mesin Bor Tangan Pneumatik.................................................... 39
Gambar 3.37 Ilustrasi Pengukuran Jarak Baut dengan Sisi Terluar Flange .... 50
xi
Gambar 3.44 Desain Clamp for Injection Link ................................................ 54
xii
Gambar 3.67 Perbandingan Sebelum dan Sesudah dipukul Air Hammer ....... 64
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan PKL ini adalah
sebagai berikut :
1
2. Meningkatkan, mengembangkan dan memantapkan ilmu dan
keterampilan yang didapat di bangku kuliah sebagai bekal memasuki
lapangan kerja.
3. Memenuhi beban satuan kredit smester (sks) yang harus ditempuh
pada semester VI.
4. Melatih tanggung jawab sebagai individu untuk mampu bekerja dalam
sebuah tim.
5. Meningkatkan etos kerja agar dapat bekerja secara profesional.
6. Mempelajari proses produksi dan cara kerja yang ada pada lingkungan
kerja.
7. Mahasiswa belajar mengembangkan interpersonal skill (human
relation)
8. Mahasiswa dapat melakukan analisa terhadap masalah yang terjadi
pada perusahaan terutama dalam masalah analisis.
2
b. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas mahasiswa
untuk menjadi sumber daya manusia yang disiplin dan
bertanggung jawab.
c. Dapat memperoleh gambaran nyata perusahaan sebagai bahan
informasi untuk mengembangkan kurikulum.
d. Tercapainya tujuan progam pendidikan vokasi Politeknik Negeri
Padang.
C. Bagi perusahaan
a. Mendukung progam pemerintah di bidang pendidikan untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan
berkompeten.
b. Ikut berpartisipasi dengan memberikan pembinaan dalam bentuk
praktek kerja yang sesungguhnya, dengan tujuan menghasilkan
calon tenaga kerja yang berkualitas.
3
Latar belakang penyebab terjadinya kebocoran steam pada
sambungan flange MOV MP header.
Perancangan clamp injection untuk menutup kebocoran steam pada
sambungan flange MOV MP header
Proses pembuatan clamp injection
Proses pemasangan clamp serta penginjeksian sealant kedalam
clamp ijection
Keselamatan kerja dalam pengerjaan online leak sealing
Batasan tidak menyangkut kalkulasi kekuatan material, pembuatan
nozzel serta efisiensi penggunaan clamp
4
1.7 Sistematika Penulisan Laporan
Untuk mengetahui gambaran dari laporan kerja praktik lapangan
(PKL), maka penyusunan laporan PKL disusun dalam bentuk sub-sub bab,
adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Didalam pendahuluan ini membahas tentang latar belakang PKL,
tujuan, manfaat, waktu pelaksanaan PKL, batasan masalah, metode
penelitian dan sistematika penulisan laporan.
Bab II Tinjauan Umum Perusahaan
Didalam bab ini berisikan sejarah perusahaan, proses produksi,
struktur organisasi dan job deskripsi dari PT.Ecogreen Oleochemicals
perusahaan tempat penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
Bab III Tugas Khusus
Pada bab ini menjelaskan tentang tugas khusus penulis dalam
melaksanakan PKL di Department Maintanance section mecanical
PT.Ecogreen Oleochemicals Batam 3 (EOB3). Dimana penulis akan
menjelaskan tentang proses penutupan steam yang bocor pada sambungan
motorized valve medium pressure header dengan menggunakan clamp
injection.
Bab IV Penutup
Bab ini menyimpulkan hasil dari analisis penulis dan juga saran
untuk perbaikan dan evaluasi kedepannya.
Pada halaman terakhir berisikan daftar pustaka yang dijadikan
referensi oleh penulis dalam menyusul laporan ini serta lampiran-
lampiran.
5
BAB II
6
Sistem Manajement Mutu) dan yang telah dikonvermasi ke ISO 9000 : 2000,
karena versi 1994 expired pada 15 Desenber 2003. Selain itu PT. Ecogreen
Oleochemichals Batam juga peduli pada lingkungan dan telah disertifikasi
dengan ISO 14001 : 2000 (Environmental Management System) yaitu
standarisasi internasional tentang lingkungan.
1. Indonesia
a. Batam
b. Medan
2. Singapura
3. Jerman
4. Perancis
7
Lokasi didekat pelabuhan kontainer di Medan, PT.
Ecogreen Oleochemicals (Medan Plant) adalah pabrik fatty alcohol
alami pertama di Indonesia. Pabrik ini telah dioperasikan secara
komersial sejak tahun 1991 dan didirikan diatas lahan seluas 10
Ha. Produk yang dihasilkan adalah Fatty Acid dari bahan baku
minyak inti sawit.
b. Pabrik Batam
Lokasi dekat dengan terminal CPO/CPKO. PT.Ecogreen
Oleochemicals (Batam Plant) adalah pabrik Fatty Alcohol alami
kedua di Indonesia. Beroperasi secara komersial tahun 1994
dengan fasilitas tersambung langsung dengan terminal Kabil yang
dapat memuat dan membongkar barang dari kapal tanker.
Pada tahun 2007, pabrik kedua di Batam selesai dibangun
dan merupakan pabrik ketiga milik PT Ecogreen Oleochemicals.
Pabrik yang menggunakan proses teknologi Davy dari Inggris ini
menerapkan teknologi proses yang terbagi tiga tahap yaitu Oil
Spliting dengan cara hidrolisa, kemudian dilanjutkan dengan
pembentukan Methylester pada reaktor tersendiri, hingga terbentuk
Fatty Alcohol Sebagai produk akhir. Pada tahun 2004, pabrik
ketiga di Batam dibangun dan telah beroperasi pada tahun 2015.
8
Di Prancis , E&S Chmie memiliki fasilitas produksi untuk
menghasilkan Fatty Alcohol Ethoxylates, Fatty Alcohol Esther
Sulfates dan Speciality Esthers.
9
Mereka melambangkan keyakinan PT.Ecogreen
Oleochemicals akan terjalinnya hubungan erat dengan para
pelanggan dan keterbukaan dalam bekerja sama untuk
keuntungan kedua pihak.
II.3.1 VISI:
Perusahaan terkemuka dalam industri Oleokimia
II.3.2 MISI:
a. Memproduksi dan memasok produk bermutu tinggi berdaya saing
atau melebihi harapan pelanggan.
b. Meningkatkan efisiensi dan mempertahankan pertumbuhan
keuntungan..
c. Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia melalui
perbaikan berkesinambungan.
terdiri dari:
10
a. Achievement Orientation/ Gairah Berprestasi
b. Custumer Service Orientation/ Fokus terhadap Pelayanan
c. Organization Comitment/ Mengutamakan Kepentingan
Perusahaan
d. Team Work/ Kerjasama
11
b. Engineering bertugas dan bertanggung jawab dalam perancangan
proses yang diminta, baik oleh department produksi maupun
utilitas.
c. Divisi Manufacturing membawahi beberapa department, yaitu:
1. Quality Assurance bertugas dan bertanggung jawab dalam
menjaga dan memastikan kualitas produk diproduksi oleh
perusahaan.
2. Production EOM bertugas dalam pelaksanaan proses produksi
yang terjadi di plant Medan
3. Production EOB-1 bertugas dalam pelaksanaan proses
produksi yang terjadi di plant EOB-1
4. Production EOB-2 bertugas dalam pelaksanaan proses
produksi yang terjadi di plant EOB-2
5. Production EOB-3 bertugas dalam pelaksanaan proses
produksi yang terjadi di plant EOB-3
6. Safety, Health and Environtment bertugas untuk menjaga
keamanan dan keselamatan kerja di pabrik.
7. Utility bertugas dan bertanggung jawab dalam menyediakan
sistem pendukung (Utilitas) untuk mendukung proses produksi.
8. Maintenance EOM bertugas dan bertanggung jawab dalam
melakukan perbaikan dan segala kerusakan di pabrik Medan.
9. Maintenance EOB bertugas dan bertanggung jawab dalam
melakukan perbaikan dan segala kerusakan di pabrik Batam.
12
Gambar : 2.1 Struktur Organisasi PT.Ecogreen Oleochemicals-Batam
13
d. Divisi Logistic & Procurement membawahi beberapa departemen,
yaitu :
1. Strategic Material Procurement bertugas dan bertanggung
jawab dalam pembelian bahan baku dalam jumlah besar.
2. Procurement & Warehouse bertugas dan bertanggung jawab
dalam pembelian selain bahan baku dan bertugas untuk
menyimpan dan menjaga kualitas, suku cadang peralatan dan
berbagai material lainnya.
3. Freight & Shipping bertugas dan bertanggung jawab dalam
pengaturan dan pengiriman produk.
e. Divisi Finance and accounting membawahi departemen Finance &
Accuonting, Departement option control dan depatemen Tax.
f. Divisi Marketing membawahi 2 departemen, yaitu:
1. Customer Services bertugas untuk mengatur pendistribusian
hasil produksi ke konsumen.
2. Production & sales Planning Analysis bertugas sebagai
penguhubung antara marketing dan production.
Selain itu ada bebearapa departemen yang langsung dibawahi
Presiden Directur, yaitu :
a. Compliance bertugas untuk menjaga pemenuhan aturan dan
sertifikasi sistem manajemen yang berlaku serta menjamin,
mengawasi terlaksanya aturan-aturan tersebut.
b. Human Resource & General Affair bertugas untuk memberikan
pelayanan dalam hal sumber daya manusia dan mengatur hal-hal
yang bersifat umum seperti, keamanan, transportasi, dan
pengelolaan kantin.
c. IT bertugas untuk mengolah sistem informasi di perusahaan.
d. Internal Audit.
14
grade dan berdaya saing melalui pemanfaatan bahan baku dan sumber daya
alam secara benar, maka pabrik Ecogreen Oleochemicals harus:
15
dekat dengan dermaga ini mempermudah ketersediaan bahan baku maupun
bahan utilitas serta memperlancar proses distribusi produk baik yang akan
dikirim ke dalam negeri maupun diekspor menggunakan kapal laut menuju
negara-negara seperti Jepang, Amerika, maupun negara-negara di Eropa.
Pabrik juga terletak dekat dengan terminal minyak kelapa sawit yang
memiliki tangki-tangki sebagai penampungan sementara produk yang akan
dikirim atau bahan baku yang diterima.
16
a. Area proses mencakup:
1. Pabrik EOB 1, EOB 2, dan EOB 3
2. System utilitas, Termasuk didalamnya terdiri dari:
a) Generator listrik
b) Boiler batubara
c) System pengolahan air
d) System pengolahan limbah
e) System control (control room)
f) Gudang penyimpanan bahan baku dan produk serta tempat
pengemasan produk (tank farm)
g) Gedung multi purpose reactor (MPR)
b. Area non-proses mencakup:
1. Kantor administrasi (office)
2. Kantin
3. Laboratorium quality assurance (QA)
4. Klinik
5. Koperasi
6. Bengkel
7. Gedung engineering dan research dan development department
8. Gedung bahan dan sparepart atau warehouse.
Karyawan Reguler
Karyawan regular memiliki lima hari kerja, yakni Senin hingga Jumat
(Sabtu dan Minggu libur). Pada setiap hari tersebut berlaku jam kerja dari
pukul 08:00 WIB hinga pukul 17:00 WIB dengan satu kali istirahat
siang. Pada hari Senin hingga Kamis, istirahat siang berlangsung dari
pukul 12:00 WIB hingga pukul 13:00 WIB. Pada hari Jumat istirahat
berlangsung dari pukul 11:30 WIB hingga pukul 13:00 WIB.
17
Karyawan Shifter
Karyawan shift merupakan karyawan pada bagian produksi dan
maintenance. Jam kerja mereka dibagi berdasarkan Shift selama 24 jam
sehari 7 hari seminggu. PT Ecogreen Oleochemicals memiliki tiga shift
kerja untuk karyawan shift sebagai berikut :
18
BAB III
TUGAS KHUSUS
19
A. Jenis-jenis pengerjaan menutup kebocoran suatu aliran fluida
1. Perbaikan secara offline
Perbaikan kebocoran suatu aliran fluida secara offline
merupakan perbaikan yang dilakukan dengan cara mematikan
aliran tersebut sehingga perbaikan dapat dilakukan. Perbaikan yang
dilakukan ketika kondisi aliran tersebut berhenti dapat berupa
penggantian komponen seperti gasket, pipa, valve dan komponen
lainnya. Pekerjaan secara offline ini dilakukan jika dengan
mematikan aliran tersebut maka sistem yang bekerja tidak
terganggu ataupun tidak menimbulkan kerugian. Untuk industri
yang sudah bonafit biasanya produksi perusahaan tersebut
dilakukan secara continue selama setahun dan seluruh komponen
maupun sistem yang bekerja pada perusahaan tersebut berkaitan
satu dengan yang lainnya sehingga untuk pekerjaan perbaikan
secara offline ini hanya dapat dilakukan pada saat jadwal shutdown
dari perusahaan tersebut yang telah direncanakan.
2. Perbaikan secara online
Perbaikan kebocoran suatu aliran fluida secara online
merupakan perbaikan yang dilakukan dengan tidak mematikan
aliran tersebut. Dengan kata lain kebocoran tersebut langsung
diatasi ketika sistem atau aliran tersebut dalam kondisi bekerja.
Perbaikan secara online ini biasanya dilakukan dengan membuat
clamp injection yang nantinya akan dipasang pada bagian pipa
yang bocor dan selanjutnya sealant akan diinjeksikan masuk
kedalam clamp yang nantinya akan menutup kebocoran terebut.
Untuk perusahaan yang memproduksi gas bertekanan seperti steam
maka kebocoran ini sering terjadi maka pekerjaan online leak
sealing ini juga sering dilakukan.
Pengerjaan online leak sealing merupakan pekerjaan yang
sifatnya sementara (temporary). Oleh karena pekerjaan Online
Leak Sealing (OLS) hanya dilaksanakan ketika plant tidak bisa
dimatikan bukan berarti plant/sistem tersebut tidak bisa dimatikan.
20
Hanya saja untuk mematikan dan menghidupkan sistem ini butuh
prosedur sehingga biasanya untuk mematikan sistem ini
dijadwalkan berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan
sebelumnya agar tidak menimbulkan kerugian. Ketika jadwal
shutdown tersebut dilaksanakan maka pengerjaan online leak
sealing ini dilepas dan komponen yang menyebabkan kebocoran
tersebut diganti dengan yang baru. Hal ini harus dilakukan karena
jika komponen yang bocor tersebut tidak diganti dengan yang baru
maka akan menimbulkan kerusakan atau kebocoran lagi pada area
yang lain.
21
2) Sealant
Sealant adalah bahan yang dapat melekat kedua permukaan dan
mengisi ruang diantara itu sebagai pembatas atau lapisan
pelindung. Sealant digunakan untuk mengisi celah, ketahanan atau
mengakomodasi gerakan antara subtrat, dan menjaga air atau
udara keluar. Sealant tidak dimaksudkan untuk pemindahan beban
dan karena itu biasanya kekuatannya lebih rendah daripada perekat,
tetapi memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi.
3) Service operation
Proses pengerjaan ini dimulai dari pengambilan data dilapangan
berkaitan dengan kondisi kebocoran yang terjadi. Setelah itu
dilanjutkan dengan mendesain clamp yang sesuai dan kemudian
pembuatan clamp. Dan yang terakhir proses penginjeksian sealant.
22
Gambar 3.4 Perbandingan Sebelum dan Sesudah Proses OLS (kiri kondisi
kebocoran gasket-kanan setelah OLS dilaksanakan)
Keterangan gambar :
(1) Broken down flange
sealing
(2) Compound (substitute
sealant)
(3) Injection adapter (closed)
(4) Injection adapter (valve to
inject compound)
(5) Sealing clamp
(6) Copper seal and pipe
(7) Bolted flange connection
Gambar 3.5 Bagian-Bagian OLS
23
- Pekerjaan ini cukup berbahaya karena fluida yang bocor bisa
saja mengeluarkan panas dan tekanan yang tinggi
- Butuh keahlian khusus dan pengalaman untuk pekerjaan ini
- Peralatan yang digunakan cukup mahal
- Resiko kecelakaan kerja tinggi
24
Metode lain dari online leak sealing without using clamp ini adalah
dengan menggunakan nozzel khusus yang dapat dipasang pada baut
pengikat flange yang bocor. Sedangkan untuk menutupi gap dari
flange tersebut menggunakan wire brass dan plat baja yang
dikencangkan dengan baut.
25
Gambar 3.9 OLS on straight pipe
- Leakage on elbow (elbow clamp)
26
- Any virtual leak problem ( special clamp)
27
Gambar 3.15 Nozzle
3. Bolt and nut
Bolt and nut berfungsi sebagai pengikat dan pembuka clamp
injeksi. Ukuran dari bolt and nut yang digunakan biasanya
disesuaikan dengan ukuran dan jenis clamp yang dibuat.
install
Inject sealant
28
H. Keselamatan Kerja Saat Bekerja Ditempat yang Panas
Keselamatan kerja merupakan hal yang harus diutamakan dalam
bekerja. Dalam beberapa kasus kecelakaan kerja banyak diakibatkan oleh
tidak mematuhi aturan keselamatan kerja yang telah ditetapkan. Berikut
adalah penjelasan mengenai keselamatan kerja saat mengerjakan pekerjaan
online leak sealing.
1. Jenis-jenis hazard
Dalam bekerja kita harus memperhatikan tentang bahaya-bahaya
yang akan timbul (hazard) apabila kita bekerja pada suatu tempat.
Tujuan untuk mengetahui hazard ini adalah untuk mengetahui
akibat yang ditimbulkan dari suatu pekerjaan sehingga pekerja
lebih hati-hati dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Berikut adalah
jenis-jenis hazard yang ada pada industri :
a. Physical hazards : suara bising, panas (temperatur), radiasi,
getaran
b. Chemical hazards : zat beracun, debu, uap berbahaya
c. Mechanical hazards : mesin, alat-alat bergerak
d. Electrical hazards : arus listrik, percikan bunga api listrik
e. Ergonomy hazards : ruangan sempit, mengangkat,
mendorong, pencahayaan buram
f. Behavioural hazards : tidak mematuhi peraturan,
kurangnya keterampilan kerja
g. Environmental hazards : cuaca buruk, api, bekerja ditempat
tidak rata
h. Biological hazards : virus, bakteri, jamur, parasit
i. Psychosocial hazards : waktu kerja yang lama, tekanan
atasan, trauma
29
menggunakan alat pelindung diri (APD). Dalam dunia industri alat
keselamatan kerja yang utama adalah helm dan sepatu safety, tetapi
jika melakukan pekerjaan tertentu maka alat pelindung diri seperti
helm dan sepatu safety yang diwajibkan saja tidak cukup.
Pekerjaan tertentu tersebut salah satunya adalah bekerja pada
tempat yang panas. Adapun APD yang minimal ada pada pekerjaan
ditempat yang panas adalah sebagai berikut :
a. Helm keselamatan
b. Safety shoe (sepatu keselamatan)
c. Face shield (pelindung wajah)
d. Baju tahan api
e. Ear mug (pelindung telinga) jika suara bising
f. Heat resistance gloove
30
b. Kelengkapan sarana dan prasarana kerja (termasuk
kelengkapan APD sesuai yang disyaratkan pada kondisi
pekerjaan yang akan dikerjakan)
c. Tidak ada kondisi berbahaya di lokasi pekerjaan (kondisi
berbahaya yang ada dilokasi pekerjaan sudah dikontrol
sehingga tingkat resikonya ada pada tingkat “dapat
ditolerir”
d. Hal-hal lain yang berhubungan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja pada lokasi tersebut.
31
III.2 PELAKSANAAN
32
2. Analisis masalah dan solusi
Dari beberapa pertimbangan diatas maka dapat diambil 2 buah
solusi untuk mengatasi kebocoran tersebut yaitu
- Penggantian gasket (mematikan sistem) dan
- Pengerjaan penutupan secara langsung dengan sistem online
leak sealing (tanpa mematikan sistem)
33
Proses pengerjaan Peralatan yang Digunakan
Pembersihan valve dari kotoran Scraper tangan
Palu
Pengambilan data dan Spidol
pengukuran Jangka bengkok
Jangka sorong
Meteran
Kertas HVS
Pensil
Pisau perata
Desain Kertas HVS
Pensil/pena
Pembuatan klem Seperangkat las asitelin
(cutting torch)
Mesin sekrap dan
kelengkapannya
Mesin bubut dan
kelengkapannya
Mesin bor dan
kelengkapannya
Mesin gergaji potong
Seperangkat las listrik
Waterpass
Gerinda tangan
Tap M10
Bor 5, 10, 12, 16,18 dan
25
34
Assembling clamp injection Kunci 19
Spidol
Pemasangan Clamp Injection Kunci 36
Palu
Air hammer (Palu
pneumatik)
Injection Hidraulic pump
Comppressor
Injector
Connector
Finishing Kunci 36
Kunci 19
Alat bantu pendukung Scafolding
35
Spidol digunakan untuk menandai bagian-bagian yang
akan diukur, supaya memudahkan dalam pemasangan
clamp injeksi
Jangka bengkok
Jangka bengkok merupakan alat bantu pengukuran untuk
mengukur suatu jarak. Dalam hal ini jangka bengkok
digunakan untuk membantu mengukur diameter
sambungan motorized valve.
Meteran
Digunakan untuk mengukur jarak suatu objek dan
biasanya digunakan untuk mengukur objek yang relatif
36
besar. Dalam hal ini meteran ddigunakan untuk mengukur
diamter valve yang dibantu dengan jangka bengkok.
Kertas HVS
Digunakan untuk mencatat data yang didapatkan
dilapangan serta untuk membuat sketsa kasar dari clamp
yang akan dibuat
Pensil
Digunakan untuk menggambar dan mencatat data.
Pisau perata
Digunakan untuk melihat kerataan suatu permukaan.
Dalam hal ini pisau perata digunakan untuk melihat
kerataan antar flange pipa dengan flange valve.
c. Proses desain clamp injection
Kertas HVS
Digunakan sebagai media gambar yang akan dibuat
Pena/pensil
Digunakan sebagai alat untuk menggambar diatas kertas.
37
Mesin bor
Digunakan untuk melubangi clamp sehingga baut ataupun
nozzle dapat dimasukan. Selain itu mesin bor duduk juga
digunakan untuk melubangi pemegang baut clamp.
Mesin las listrik
Digunakan untuk menyambungkan dudukan baut
pengencang dan juga digunakan untuk menyambungkan
kembali (mengelas titik) clamp yang telah dipotong
menjadi dua bagian.
Gerinda tangan
Digunakan untuk membersihkan permukaan luar dari
clamp injeksi yang permukaannya tidak perlu dikerjakan
dengan mesin bubut serta digunakan juga untuk memutus
sambungan las titik pada pengerjaan pembubutan.
Waterpass
Digunakan untuk melihat kerataan permukaan sambungan
clamp ijeksi pada saat pengerjaan dengan perataan ada
mesin sekrap.
Bor
Merupakan mata potong untuk melubangi benda kerja.
Tap M6
Digunakan untuk membuat ulir pada lobang tempat
dimasukannya nozzle
38
Gambar 3.20 Peralatan yang digunakan untuk proses
pembuatan clamp Injection
39
Digunakan untuk mengencangkan baut- baut dan
assembling
Spidol
Digunakan untuk menandai bagian membuka dan
menutupnya baut nozzle
g. Proses Pemasangan
Kunci 36
Digunakan untuk mengencangkan baut penghubung antara
kedua bagian clamp
Air hammer
Digunakan untuk menutup celah-celah kecil pada
sambungan flange dengan clamp injeksi
40
Injector (air hidraulic pumb with 4 way manual valve and
2 liter reservoir)
Merupakan bagian yang akan menginjeksikan sealing
compound kedalam clamp
i. Proses Finishing
j. Alat bantu pendukung
Scafolding
Digunakan sebagai alat bantu untuk pengerjaan ditempat
yang cukup tinggi.
41
Gambar 3.26 Scafolding
2) Bahan yang digunakan
Adapun bahan yang digunakan dalam proses pengerjaan on line leak
sealing ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Bahan yang digunakan untuk pengerjaan online leak sealing
Proses pengerjaan Bahan
Pembuatan klem Carbon Steel dengan
ukuran ᴓ 405 x 30
Injection Sealing compound
Grease
a. Carbon Steel
Merupakan baja yang terbentuk dari unsur utama Fe dan unsur
kedua carbon. Pemilihan material baja karbon untuk
pembuatan clamp injetion ini adalah karena sifatnya yang
tangguh, ulet, mudah dimesin dan merupakan bahan
pembuatan pipa secara umum.
42
Gambar 3.27 Carbon Steel Bahan Pembuatan Clamp Injection
b. Sealing compound
Merupakan jenis sealant yang digunakan untuk menutup
kebocoran pada gasket. Sealing compound tersebut
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Name of sealant : Sealing compound
Made in : Petroseal France
Type sealant : JNL 1246 B
Used for : Steam, water and air
Material : Hydrocarbons
Temperatur max : 300oC
Pressure max : 70 bar
Expiry date : 25/08/18
Contents : 10 pcs
43
c. Grease
Digunakan untuk pelumasan agar pada saat sealing compound
di injeksikan maka aliranya tidak tersumbat.
44
karena dikhawatirkan ada benda yang jatuh dari ketinggian
akibat pekerjaan ataupun hal yang lainnya.
c) Sarung tangan tahan api / heat resistance gloove
Sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan
pada saat bekerja ditempat atau situasi yang dapat
mengakibatkan cedera tangan. Pemakaian sarung tangan
disesuaikan dengan bahaya yang akan timbul pada saat
pekerjaan. Adapun bahaya pada saat pekerjaan ini adalah
bahaya panas dan bahaya terkena benda tajam sehingga
sarung tangan yang cocok digunakan adalah heat
resistance gloove (sarung tangan tahan panas).
d) Ear muff
Ear muff/penutup telinga digunakan untuk melindungi
telinga dari bunyi yang keluar dari motor listrik dan suara
bising yang dihasilkan oleh semburan steam yang keluar
dari pipa.
e) Face shield
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda
asing saat bekerja. Pada kondisi pengerjaan ini makaface
shield berfungsi untuk melindungi wajah dari semburan
steam panas yang keluar dari pipa.
f) Baju tahan api
Baju tahan api berfungsi untuk melindungi tubuh pekerja
dari uap panas yang seketika dapat menyembur dari sela-
sela sambungan.
45
Gambar 3.30 APD yang digunakan untuk Pengerjaan OLS
46
Gambar 3.32 Safety Work Permit
47
D. Langkah Pengerjaan
Untuk mengatasi kebocoran steam pada area 581 maka penulis akan
menguraikan langkah-langkah pengerjaan masing-masing prosesnya
sebagai berikut :
1. Proses pembersihan sambungan flange dari kotoran
Bersihkan permukaan flange dari kotoran yang menempel
dengan menggunakan scraper tangan dan palu. Tujuannya
untuk merapatkan pemasangan clamp agar tidak terhalang
oleh kotoan yang menempel. Jika ada kotoran yang
menghalangi permukaan flange dengan permukaan clamp
dikhawatirkan kebocoran terjadi lagi melalui kotoran yang
menempel tersebut.
48
2. Proses pengambilan data dan pengukuran
Ukur diameter luar dari flange bawah dan flange atas
dengan menggunakan jangka bengkok dan meteran.
49
Tabel 3.4 : data hasil pengukuran penyimpangan flange
Titik pengukuran Penyimpangan (mm)
1 0.9
2 1
3 1
4 0.8
Jangka
Sorong
50
Ukur jarak antara flange bawah dengan flange atas
3. Proses desain
Desain sebuah clamp injection berdasarkan data yang
didapatkan dari pengukuran diatas
Clamp for injeksi link yang dibuat hanya bagian clamp
sedangkan untuk nozzle menggunakan nozzle yang lama
Bentuk clamp injeksi yang sesuai dengan kondisi yang
terjadi dan data yang didapatkan seperti gambar dibawah
ini :
51
Gambar 3.40 Clamp yang akan di desain
52
- Menggunakan coakan
Teknik ini menggunakan coakan pada salah
satu sisi flange (lihat gambar) yang nantinya
akan dipukul untuk menyesuaikan dengan sisi
lainya yang telah fix terhadap flange.
53
Dari ketiga teknik pembuatan flange clamp
diatas maka cara yang paling mudah dan cocok
untuk kondisi kebocoran yang terjadi adalah
teknik sisi miring.
54
4. Proses pembuatan clamp
a. Proses pemotongan material
Potong material dengan ukuran seperti gambar
dibawah ini
55
Sekraplah permukaan clamp sampai permukaanya
menjadi rata dan bersih.
Permukaan
yang
Diratakan
d. Proses pembubutan
Satukan kedua clamp menjadi bentuk lingkaran
dengan menggunakan las titik (lihat gambar 3.45)
56
Bubut rata permukaan dalam benda kerja sampai
mendekati ukuran yang tertera pada gambar kerja
(lihat gambar)
57
Bubut bertingkat benda kerja sampai kedalaman 10
mm dengan diameter 380 mm (lihat gambar)
58
Lepas benda kerja dari cekam dan bersihkan mesin
59
Titik permukaan yang akan dibor
Pasang benda kerja bagian 1 pada ragum mesin bor
Lakukan pengeboran sesuai gambar kerja diawali
dengan ukuran bor yang paling kecil
Setelah bagian 1 selesai kerjakan dengan cara yang
sama pada bagia keduanya
Tap lobang yang telah dibor sebelumnya sesuai
dengan ukuran pada gambar kerja yang diminta.
60
h. Proses pengelasan penahan baut
Satukan penahan baut dengan clamp menggunakan
las listrik sesuai gambar berikut
Mata Bor
Mesin Bor
61
Gabungkan nozzle dengan clamp dengan menggunakan
kunci inggris
62
Pasang clamp injeksi satu persatu bagian dan pastikan
letak nozzle tidak terhalang oleh benda lain yang
mengakibatkan terhambatnya proses penginjeksian
63
Air Hammer
Sebelum
Sesudah
64
Pasang connector pada ujung injector, jika posisi nozzle
yang akan di injeksi berada pada arah yang bersudut
dengan injector maka gunakan connector yang bersudut.
Tetapi jika posisinya lurus maka dapat menggunakan
injector yang lurus seperti biasa.
Connector
Lurus
65
Hubungkan udara bertekanan dengan hidraulic pump
sebagai penggerak motor hidraulic
Rendam sealing compound dengan air supaya sealant
tersebut menjadi lunak dan mudah diinjeksikan
66
Masukan lagi sealing compound yang kedua dan lakukan
seperti cara diatas
Setelah penuh bagian tersebut ditandai dengan keluarnya
sealant pada lobang ulir atau penginjeksiaan sudah sulit
maka tutup baut pengunci nozzle dan buka connector
dengan menggunakan kunci inggris
Lakukan hal yang sama pada semua nozzle sampai
kebocoran steam teratasi 100%
9. Proses finishing
Setelah proses injeksi selesai lakukan pemeriksaan
disekeliling flange dan motorized sampai tidak ada lagi
kebocoran steam yang terlihat
Minta kepada operator boiler untuk menaikan tekanan
pada suhu kerja normal (15 bar)
Lihat perkembangan online leak sealing tersebut setelah
tekananya 15 bar kurang lebih 15 menit. Jika tidak ada
kebocoran maka proses pengerjaan selesai. Dan apabila
masih terdapat kebocoran maka lakukan penginjeksian
kembali pada nozzle yang berada pada dekat kebocoran
tersebut.
Jika sudah tidak ada lagi kebocoran maka pengerjaan
penginjeksian selesai
67
Khusus untuk penyimpanan sealing compound yang telah
dibuka bungkusnya maka simpan dalam rendaman air.
Selain direndam dalam air sealing compound tersebut juga
harus terbebas dari udara luar, maka tempatnya harus
diraping.
Before After
68
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
IV.2 Saran
69
mahasiswa, adapun saran yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan ini
adalah sebagai berikut :
70
DAFTAR PUSTAKA
Colby, Lisa. “SF6 Leak Reduction Using On-line Leak sealing”. Client service
Division The Colt Group.
71
Jumlah Nama Bagian No.Bag Bahan Ukuran Keterangan
I II III Perubahan :
Disetujui
5 2
1.1
30
10
40
0
10
360
340
380
9,400 C
10
B
1,72° SECTION B-B
SCALE 1 : 5
DETAIL C
SCALE 1 : 1
Disetujui
52
45
30
Disetujui
Disetujui
Disetujui
M10x1.5
D M12 x 1.5 8°
28,1
25
2
D M10 x 1.5
6
22
11,874 SECTION D-D
SCALE 1 : 1
28
9,500
42
56
80
12
1X
45
°
6 Batang Nozzle 2
Jumlah Nama Bagian No.Bag Bahan Ukuran Keterangan
I II III Perubahan :
Disetujui
10
4
36
20
6
3
0,500
19
Disetujui
SECTION E-E
SCALE 1 : 5
Disetujui
36
5
1. 21,500
x
24
M
5. BOLT M24
145
1.5
4x
M2
2 Bolt M24 2
4 Nut M24 4
Jumlah Nama Bagian No.Bag Bahan Ukuran Keterangan
I II III Perubahan :
Disetujui