Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PEMELIHARAAN BATREAI DC DI PT. INDONESIA POWER


UP SURALAYA

Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti Uji Kompetensi Praktik Kejuruan

Disusun Oleh:
Riko Febrian Effendi
NISN : 0004075535

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK LISTRIK
SMK YPWKS CILEGON BANTEN
2018
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Pihak Sekolah :

SMK YPWKS
Cilegon Banten

Judul Laporan :
Penggantian Mechanical Seal Pada Pompa Sentrifugal

Disusun Oleh :
Riko Febrian Effendi
NISN : 0004075535

Cilegon, 10 Februari 2018

Menyetujui,

Ketua Kompetensi Keahlian Pembimbing


Teknik Mekanik Industri

Dita, S.Pd.T Rini, S.Pd.T

Mengetahui,
Kepala SMK YPWKS

Drs. Y O Y O
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Pihak Perusahaan/ Instansi Tempat PKL :

PT.INDONESIA POWER
Cilegon Banten

Judul Laporan :
Pemeliharaan Btarei DC Pada Unit Pembangkit
Disusun Oleh :
RIKO FEBRIAN EFFENDI
NISN : 0004075535

Cilegon, 10 Februari 2018

Menyetujui,

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Burhan Arifianto Rafiudin

Mengetahui,

Dinas Development & Training Koordinator


Learning Administration Divisi Utilities & EM

Agus Mulyadi Dodoy Rusmana


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang PKL


Kegiatan praktek kerja industri merupakan metode pembelajaran sisiwa
Smk untuk mengenal dunia usaha sebelum sebelum mereka terjun langsung ke
dunia usaha yang sebenarnya kegiatan praktek kerja industri merupakan bentuk
pelaksanaan pendidikan sistem ganda yang memberikan pengalaman bagi siswa
smk tentang dunia usaha dan atau dunia industri
Dengan diadakannya praktek kerja industri  yang di selenggarakan oleh
Smk YPW KS Cilegon telah memberikan sebuah pengalaman yang sangat
bermanfaat bagi siswa dalam menambah wawasan dan pengalaman di dunia kerja
sebenarnya, selain itu juga bertujuan agar siswa dapat memahami serta
menerapkan ilmu yang diperoleh pada waktu prakerin di masa yang akan datang.
Selama prakerin di pt.Indonesia power telah memberikan peluang kepada
saya untuk memahami praktek kerja industri yang sebenarnya, meskipun dengan
waktu yang relatif singkat namun cukup memberikan manfaat dan pengetahuan
bagi saya dalam memahami praktek kerja yang sesungguhnya, dan
telah  memberikan gambaran nyata mengenai dunia usaha yang tidak dapat di
peroleh  di sekolah.

B.Tujuan Kerja Praktik


Secara umum Praktek Kerja Industri bertujuan untuk memberi gambaran kepada
siswa/i pada saat bekerja, baik itu disuatu perusahaan ataupun disuatu lembaga
instansi.
Sedangkan secara khususnya antara lain :
1. Dapat menambah dan mengembangkan potensi ilmu pengetahuan pada
masing-masing siswa/i.
2. .Melatih keterampilan yang dimiliki siswa/i sehingga dapat bekerja dengan
baik.
3. .Melahirkan sikap bertanggung jawab, disiplin, sikap mental, etika yang
baik serta dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
4. Menambah kreatifitas siswa/i agar dapat mengembangkan bakat yang
terdapat dalam dirinya.
5. Memberikan motivasi sehingga siswa/i bersemangat dalam meraih cita-
cita mereka.
6. Melatih siswa/i agar dapat membuat suatu laporan yang terperinci dari apa
saja yang mereka kerjakan selama Praktek Kerja Industri.

C.Manfaat Praktik Kerja Lapangan


1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengenal dan mengetahui tentang
dunia industri.
2. Menjadi media pengaplikasian dari pembelajaran yang diperoleh dari sekolah
untuk di terapkan di dunia industri.
3. Meningkatkan hubungan kerjasama antara pihak sekolah dan instansi terkait.
4. Memperoleh wawasan tentang dunia kerja.
5. Dapat memahami konsep non akademis seperti etika kerja, profesionalitas
kerja, disiplin kerja, dll
BAB II
PEMBAHASAN

A.Profil Perusahaan
1.Sejarah Umum Perusahaan
Pada awal 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya
deregulasi pada sektor ketenagalistrikan. Langkah kearah deregulasi tersebut
diawali dengan berdirinya Paiton Swasta I, yang dipertegas dengan
dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 37 tahun 1992 tentang pemanfaatan
sumber dana swasta melalui pembangkit – pembangkit listrik swasta. Kemudian
pada akhir 1993, Menteri Pertambangan dan Energi (Mentamben) menerbitkan
kerangka dasar kebijakan (Sasaran dan Kebijakan Pengembangan Subsektor
Ketenagalistrikan) yang merupakan pedoman jangka panjang restrukturisasi
sektor ketenagalistrikan. Lokasi PT Indonesia Power di tunjukan pada gambar 2.1

LONTAR
LABUHAN

PELABUHAN RATU
PACITAN

Gambar 2.1 Lokasi PT Indonesia Power


Sebagai penerapan tahap awal, pada tahun 1994 PLN diubah
statusnya dari Perum menjadi Persero. Setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 3
Oktober 1995, PT PLN (Persero) membentuk dua anak perusahaan yang
tujuannya untuk memisahkan misi sosial dan misi komersial yang diemban oleh
badan usaha milik negara tersebut. Salah satu dari anak perusahaan itu adalah PT
Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali I, atau lebih dikenal dengan nama PLN
PJB I. Anak perusahaan ini ditujukan untuk menjalankan usaha komersial pada
bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha – usaha lain yang terkait.
Pada tanggal 3 Oktober 2000, bertepatan dengan ulang tahunnya
yang kelima, manajemen perusahaan secara resmi mengumumkan perubahan
nama PLN PJB I menjadi PT Indonesia Power. Perubahan nama ini merupakan
upaya untuk menyikapi persaingan yang semakin ketat dalam bisnis
ketenagalistrikan dan sebagai persiapan untuk privatisasi perusahaan yang akan
dilaksanakan dalam waktu dekat. Lebih dari sekedar perubahan nama, langkah
tersebut merupakan penegasan atas tujuan perusahaan untuk menjadi perusahaan
pembangkitan independen yang berorientasi murni bisnis sesuai dengan tuntutan
dan perubahan yang terjadi di pasar ketenagalistrikan Indonesia, termasuk
meningkatnya persaingan serta kebutuhan untuk melakukan privatisasi melalui
sebuah IPO (Initial Public Offering).
Walaupun sebagai perusahaan komersial di bidang pembangkitan
baru didirikan pada pertengahan 1990-an, Indonesia Power mntewarisi berbagai
jumlah aset berupa pembangkit dan fasilitas-fasiltas pendukungnya. Pembangkit-
pembangkit tersebut memanfaatkan teknologi modern berbasis komputer dengan
menggunakan beragam energi primer seperti air, batubara, solar, gas bumi, dan
sebagainya. Namun demikian, dari pembangkit tersebut terdapat pembangkit
paling tua di Indonesia seperti PLTA Plengan, PLTA Ubrug, PLTA Ketenger dan
sejumlah PLTA lainnya yang dibangun pada tahun 1920-an dan sampai sekarang
masih beroprasi. Dari sini dapat dipandang bahwa secara kesejahteraan pada
dasarnya usia PT Indonesia Power sama dengan keberadaan listrik di Indonesia.
PT Indonesia Power merupakan perusahaan pembangkit tenaga listrik
terbesar di Indonesia dengan beberapa Unit Jasa Pembangkitan (UJP) utama di
beberapa lokasi strategis di pulau Jawa dan Bali serta unit bisnis yang bergerak di
bidang bisnis pemeliharaan yang disebut Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH). Unit
Jasa Pembangkitan yang dikelola PT Indonesia Power adalah Unit Jasa
Pembangkitan Suralaya, Labuhan, Lontar, Indramayu, Priok, Saguling,
Kamojang, Merica, Semarang, Pacitan, Pelabuhan Ratu, Perak & Grati, dan Bali
serta Unit Bisnis Bisnis Pemeliharaan seperti yang terlihat pada gambar 2.1

2.Struktur Organisasi PT. Indonesia Power UP Suralaya

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun. Organisasi adalah suatu
wadah berkumpulnya dua orang atau lebih untuk mencapai sebuah tujuan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian yang
ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan. Secara umum struktur organisasi merupakan gambaran
yang menjelaskan tentang hubungan kerja, pembagian kerja, serta tanggungjawab
dan wewenang dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan perusahaan. Dalam
sebuah perusahaan sangat diperlukan struktur organisai yang baik. Semakin besar
suatu perusahaan maka struktur organisasinya akan semakin kompleks. Ukuran
sebuah organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya. Organisasi -
organisasi yang besar memiliki lebih banyak spesialisasi, departementalisasi,
tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan.

2.Visi dan Misi


a. Visi
Menjadi Perusahaan energi terpercaya yang tumbuh berkelanjutan.
b. Misi
Menyelenggarakan bisnis pembangkitan tenaga listrik dan jasa terkait yang
bersahabat dengan lingkungan.

3.Logo PT. Indonesia Power

Gambar 1. 3Logo Perusahaan

4.Lokasi Perusahaan
PT. Indonesia Power adalah Anak Perusahaan PT. PLN (Persero) yang
bergerak di bidang pengoperasian dan pemiliharaan pembangkitan listrik yang
berkantor pusat di alamat Jl.Jend. Gatot Subroto Kav. 18. Jakarta Selatan,
Indonesia.
Lokasi Indonesia Power UP Suralaya di Kecamatan Pulo Merak, Kota
Cilegon, Banten, Indonesia. Letaknya 7 km kea rah utara dari Pelabuhan
Penyeberangan Merak.
B.Landasan Teori
1.Pengertian Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan
yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau memperbaikinya sampai suatu
kondisi yang bisa diterima. Di dalam praktek pemeliharaan di masa lalu dan saat
ini, pemeliharaan dapat diartikan sebagai tindakan merawat mesin atau peralatan
pabrik dengan memperbaharui usia pakai suatu mesin atau peralatan.
Mesin merupakan hal yang sering dipermasalahkan antara bagian pemeliharaan
dan bagian produksinya. Karena bagian pemeliharaan dianggap yang
memboroskan biaya, sedangkan bagian produksi merasa merusakkan tetapi juga
yang membuat uang (soemarno, 2008). Secara umum sebuah produk yang
dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang tidak mungkin rusak, tetapi usia
penggunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan yang dikenal
dengan pemeliharaan (corder, Antony, K Hadi, 1992). Oleh karena itu sangat
dibutuhkan kegiatan pemeliharaan yang meliputi kegiatan pemeliharaan mesin
yang digunakan dalam proses produksi.

2.Pengertian dan fungsi batrei


a.Pengertian batrei

Baterai adalah perangkat yang mengandung sel listrik yang dapat


menyimpan energi yang dapat dikonversi menjadi daya. Baterai menghasilkan
listrik melalui proses kimia. Baterai atau akkumulator adalah sebuah sel listrik
dimana didalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversible (dapat
berkebalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan reaksi
elektrokimia reversible adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses
pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan) dan sebaliknya
dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia (proses pengisian) dengan cara proses
regenerasi dari elektroda - elektroda yang dipakai yaitu, dengan melewatkan arus
listrik dalam arah polaritas yang berlawanan didalam sel.
Baterai terdiri dari dua jenis yaitu, baterai primer dan baterai sekunder.
Baterai primer merupakan baterai yang hanya dapat dipergunakan sekali
pemakaian saja dan tidak dapat diisi ulang. Hal ini terjadi karena reaksi kimia
material aktifnya tidak dapat dikembalikan. Sedangkan baterai sekunder dapat
diisi ulang, karena material aktifnya didalam dapat diputar kembali. Kelebihan
dari pada baterai sekunder adalah harganya lebih efisien untuk penggunaan jangka
waktu yang panjang.

b.Fungsi batrei dc
Pada pusat pembangkit listrik, sumber arus searah digunakan terutama
untuk:
• Menjalankan motor pengisi (penegang) pegas PMT/CB.
• Men-trip-kan PMT apabila terjadi gangguan.
• Melayani peralatan komputer kontrol. 
• Melayani keperluan alat-alat telekomunikasi.
• Memasok keperluan instalasi penerangan darurat.
• Melayani peralatan-peralatan motor listrik yang dianggap penting untuk
beroperasi, walaupun terjadi kegagalan operasional, antara lain motor-motor
untuk pelumasan, motor untuk rachet turbin, dan lain sebagainya.

3.Klasifikasi Batrei
Menurut bahan elektrolit baterai dapat dibedakan :

1. Baterai alkali (Alkaline Storage Battery). Bahan elektrolitnya adalah


larutan alkali (potassium hydroxide/ KOH).

Beterai alkali terdiri dari 2 macam :

– Nickel-Iron Alkaline battery (Ni-Fe battery).


– Nickel-Cadmium battery (Ni-Cd battery).
2. Baterai Timah Hitam (Seal Lead Acid Storage Battery). Bahan
elektrolitnya adalah larutan asam sulfat (H2SO4).

Baterai timah hitam terdiri dari 2 macam :

– Lead-antimony
– Lead-calcium

Kelebihan baterai Lead Acid antara lain :

1. Baterai Lead Acid paling banyak digunakan untuk aplikasi industri


terutama digunakan untuk starting engine pada industri otomotif.
2. Harga relatif lebih murah dibandingkan dengan NiCd.
3. Biaya perawatan lebih mahal (tergantung pada penggunaan).
4. Mempunyai kemampuan menghasilkan arus yang lebih tinggi daripada
baterai NiCd.
5. Self-discharge rate lebih kecil jika tidak digunakan pada jangka waktu
yang lama.
6. Secara umum lebih banyak pilihannya.

Kekurangan baterai Lead Acid :

1. Tidak cocok digunakan pada pengisian ulang secara cepat.


2. Umur baterai lebih rendah daripada NiCd.
3. Batasan temperatur lebih rendah daripada NiCd.
4. Membutuhkan perawatan yang rutin.

Kelebihan baterai Alkali antara lain :

1. Baterai alkali sering digunakan pada sistem telekomunikasi dan standby


generators karena kemampuannya dapat beroperasi pada rentang temperature
tinggi.
2. Kebutuhan perawatan baterai lebih rendah.
3. Pengisian ulang baterai lebih cepat 3-5 kali daripada Lead Acid.
4. Cukup tahan terhadap arus pengisian yang besar atau tahan terhadap
hubungan arus pendek.
5. Waktu pengisian ulang dan discharge lebih cepat.
6. Tahan terhadap arus pengosongan/discharge yang besar.
7. Lebih tahan terhadap goncangan.
8. Tidak ada proses penggaraman.
9. Tidak mengeluarkan gas yang menyebabkan korosi.

Kekurangan baterai Alkali antara lain :

1. Harga baterai lebih mahal daripada Lead Acid.


2. Mengandung bahan berbahaya.
3. Memiliki self-discharge rate lebih tinggi (dimana pada kapasitas baterai
yang lebih besar dapat menimbulkan biaya charging yang lebih tinggi).

4.Prinsip kerja baterai


1. Proses pengosongan (discharge) pada sel berlangsung menurut
gambar. Jika sel dihubungkan dengan beban maka, elektron mengalir dari anoda
melalui beban melalui beban katoda, kemudian ion – ion negatif mengalir ke
anoda dan ion – ion positif mengalir ke katoda.
2. Pada proses pengisian menurut gambar dibawah ini adalah bila sel
dihubungkan dengan power supply maka elektroda positif menjadi anoda
dan elektroda negatif menjadi katoda dan proses kimia yang terjadi adalah
sebagai berikut :
-
-
-
Gambar
2.4 Proses pengosongan dan pengisian baterai

- Aliran elektron menjadi terbalik, mengalir dari anoda melalui power


supply ke katoda.
- Ion – ion negatif mengalir dari katoda ke anoda.
- Ion – ion positif mengalir dari anoda ke katoda
Jadi, reaksi kimia pada saat pengisian (charging) adalah kebalikan dari saat
pengosongan (discharging). Discharging battery adalah suatu peralatan yang
berfungsi untuk mengosongkan battery dengan tujuan untuk mengetahui nilai
kapasitas nyata/murni yang terpasang pada baterai.
kapasitas terbuang
Kapasitas baterai = X 100 %
kapasitas terpakai

5.Periode Pemeliharaan
Menurut buku petunjuk system DC pemeliharaan baterai meliputi periode
mingguan, bulanan, enam bulanan, dan dua tahunan. Pada laporan kerja praktik
ini penulis akan membahas pemeliharaan baterai periode bulanan.
C.Pelaksanaan Pemeliharaan batrei DC Pada Unit Pembangkit

1.Alat keselamatan kerja yang diperlukan

a. Safety helmet

berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa


mengenai kepala secara langsung.

Gambar 2.5 helm pengaman

bSafety Shoes

Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang


menimpa kaki karena benda tajam atau berat, benda panas, cairan
kimia dan sebagainya.
Gambar 2.6 sepatu safety

c.sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat


bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan
cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di
sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
Gambar 2.7 sarung tangan

d. Masker

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja


di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun,
dsb).
Gambar 2.8 masker

e.Penutup Telinga (Ear Plug)


Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang
bising.
Gambar 2.9 ear plug

2.Alat dan bahan

 Hydrometer
Digunakan untuk mengukur berat jenis batrei
Gambar 2.10 hydrometer

 Multimeter
Digunakan untuk mengukur tegangan batrei

Gambar 2.11 multimeter

 Gelas ukur
Untuk mengukur cairan elektrolit yang akan di tuangkan
ke batrei

Gambar 2.13 gelas ukur

 Corong
Digunakan untuk menuangkan cairan elektrolit ke batrei
agar tidak tercecer

Gambar 2.14 corong

 Thermogun
Untuk mengukur suhu larutan elektrolit pada batrei

Gambar 2.15 thermogun


3.Proses pelaksanaan pemeliharaan batrei DC pada unit pembangkit

a.Pengisian Air Murni


Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah elektrolit
berkurang, sehingga Mineral yang terkandung dalam air dibuang terlebih dahulu,
setelah itu air murni diisikan ke dalam baterai sebagai penambah cairan elektrolit
H2SO4.

Gambar 2.16 pengisian air murni

b.Pengukuran Berat Jenis

Berat jenis dapat diartikan dengan perbandingan berat antara benda yang akan
diukur dengan berat air dalam isi yang sama. Langkah melakukan pengukuran
elektrolit baterai adalah :

 Lepas terminal baterai negative


 Lepas sumbat baterai dan tempatkan dalam wadah agar tidak tercecer
 Masukkan ujung hydrometer ke dalam lubang baterai
 Pompa hydrometer sampai elektrolit masuk ke dalam hydrometer dan
pemberat terangkat Tanpa mengangkat hydrometer baca berat jenis
elektrolit baterai dan baca temperature elektrolit baterai
 Catat hasil pembacaan, lakukan hal yang sama untuk sel baterai yang lain
Gambar 2.17 Penguuran Berat
Jenis

c.Pengukuran suhu larutan elektrolit pada batrei

Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC.


Spesifikasi berat jenis normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat
pengukuran temperature elektrolit harus diamati.

Rumus untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah:


S 20 ºC = St + 0,0007 x (t - 20)
S 20 ºC : berat jenis pada temperature 20 ºC
St : Nilai pengukuran berat jenis
t : Temperatur elektrolit saat pengukuran

Contoh:
Tentukan berat jenis baterai bila hasil pengukuran pada temperature 0ºC,
menunjukkan berat jenis 1,260.
S 20 ºC = St + 0,0007 x (t - 20)
= 1,260 + 0,0007 x (0 – 20)
= 1,260 – 0,0014
= 1,246

d.Pengukuran tegangan

Pada gambar 2.18 dilakukan pengukuran tegangan unit(secara


keseluruhan).Sebelum proses pengukuran sel secara keseluruhan,masing-masing
sel diukur satu persatu tegangannya untuk mengetahui apakah masih dalam
keadaan baik atau tidak
Gambar 2.18 pengukuran tegangan

e.Tindakan atas hasil pengukuran

Tindakan yang harus dilakukan terkait hasil pengukuran elektrolit adalah sebagai
berikut:

HASIL PENGUKURAN TINDAKAN


1,280 Atau lebih Tambahkan air suling agar berat jenis
berkurang
1,220 – 1,270 Tidak Perlu Tindakan
1,210 atau kurang Lakukan pengisian penuh, ukur berat
jenis. Bila masih dibawah 1.210 ganti
baterai.
Perbedaan antar sel kurang dari Tidak perlu tindakan
0,040
Perbedaan berat jenis antar sel Lakukan pengisian penuh, ukur berat
0,040 atau lebih jenis.
Bila berat jenis antar sel melebihi 0,030,
setel berat jenis. Bila tidak bisa dilakukan,
ganti baterai
BAB III
PENUTUP

1.Kesmpulan
Kesimpulan Berdasarkan informasi dan data yang telah penulis dapat
selama melakukan kerja praktek di PT. Indonesia Power tentang pemeliharaan
baterai, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam
pengecekan baterai yang sangat perlu diperhatikan ialah pemantauan besarnya
tegangan listrik, pengukuran berat jenis elektrolit, kebersihan ruangan, dan
ventilasi udara yang baik (bebas dari bunga api). 2. Setelah proses pengecekan
baterai, berat jenis dari elektrolit dalam suhu standar 20o C di unit 3 nomor 1-10
harus ditambahkan air murni agar berat jenis berkurang. Sedangkan untuk sel
baterai lainnya tidak perlu tindakan karena sudah dalam batas normal.
Kondisi baterai di PT. Indonesia Power UP Suralaya berada dalam kondisi
layak operasi, hanya beberapa saja yang perlu ditambahkan cairan agar berat jenis
kembali normal.

2.Saran
Saran Pada baterai terkandung cairan elektrolit H2SO4 yang sangat
berbahaya jika terkena langsung pada kulit, maka setiap proses pengecekan sangat
disarankan untuk menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti sarung tangan,
masker, helm, dan sepatu safety. Dalam proses pengecekan juga harus mengikuti
IK (Instruksi Kerja) untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai