Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (FT-UNP) sebagai salah satu

lembaga pendidikan, mengemban tugas sebagaimana telah dirumuskan oleh

GBHN (Garis Besar Haluan Negara) yaitu berupaya mengembangkan dan

meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), yakni manusia seutuhnya yang

memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa. Selain itu FT-UNP juga berupaya melaksanakan program-

program pendidikan yang bertujuan menghasilkan lulusan-lulusan yang tidak saja

memahami ilmu pengetahuan dan teknologi akan tetapi juga mampu

mempraktekkan serta mengembangkannya baik didunia pendidikan maupun

didunia industri.

Tujuan diatas tidak akan tercapai apabila tidak didukung oleh sarana dan

prasarana serta keterlibatan secara aktif dari berbagai pihak. Salah satu upaya

yang dilakukan untuk memenuhi tujuan ini adalah dengan membuat kurikulum

berorientasi kepada usaha mempersiapkan mahasiswa untuk mampu memasuki

dunia industri. Oleh karena itu FT-UNP mengadakan suatu program pengalaman

industri yaitu dengan mengirimkan mahasiswa-mahasiswinya ke perusahaan-

perusahaan yang relevan dengan jurusan masing-masing yang dinamakan dengan

Pengalaman Lapangan Industri (PLI). Mahasiswa dituntut untuk melaksanakan

1
kegiatan observasi, perencanaan, pra-produksi dan produksi/pelaksanaan pada

perusahaan tersebut.

Kegiatan PLI ini juga dimaksudkan untuk memberi wawasan yang lebih luas

terhadap mahasiswa mengenai perkembangan dunia industri. Dari kegiatan ini

diharapkan mahasiswa memiliki wawasan dan penguasaan teknologi yang lebih

luas dan aplikatif yang diterapkan kelak dalam masyarakat. Secara tidak langsung

kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya industri dalam memperkenalkan

perkembangan teknologinya terhadap dunia pendidikan. Berbekal pengalaman

yang didapatkan selama PLI, diharapkan mahasiswa FT-UNP memiliki

profesionalisasi dibidangnya dan mampu bersaing dalam dunia kerja nantinya.

PT Skyworth Industry Indonesia (PT SII) merupakan perusahaan yang

memproduksi elektronik yaitu television (TV). Produk TV yang dihasilkan

perusahaan bervariasi mulai dari jenis analog TV, digital TV dan smart TV.

Produk yang dihasilkan oleh PT SII ini produk yang sangat diminati oleh

konsumen. Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh koordinator PLI

FT-UNP berdasarkan rekomendasi dan saran dari ketua jurusan dan program

studi, maka kriteria tempat pelaksanaan PLI adalah sebagai berikut :

a. Perusahaan atau industri dalam melaksanakan kegiatan atau operasinya

memerlukan tenaga kerja dan tenaga ahli di bidang keteknikan/kejuruan.

b. Perusahaan atau industri harus memiliki badan hukum yang sah serta

bergerak dibidang produksi atau jasa.

c. Pada saat pengiriman peserta PLI, perusahaan atau industri sedang

melakukan kegiatan atau operasi sesuai dengan studi mahasiswa.

2
d. Perusahaan atau industri sedapat mungkin memiliki Pusdiklat atau

memiliki tenaga ahli yang bisa memberikan bimbingan atau informasi kepada

mahasiswa selama melaksanakan PLI.

Melalui kegiatan atau operasi yang dilakukan perusahaan atau industri,

mahasiswa dapat memperoleh pengalaman langsung dalam meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di FT-UNP.

1. Tujuan Pengalaman Lapangan Industri

a. Tujuan Umum

1. Merupakan salah satu mata kuliah wajib untuk persyaratan dalam

menyelesaikan Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan pada Jurusan

Teknik Elektro Program Studi D4 Teknik Elektro.

2. Pengalaman Kerja Praktik Lapangan Industri bertujuan untuk

memberikan bekal pengalaman dunia kerja kepada mahasiswa.

3. Pengalaman Praktik Lapangan Industri membina kemampuan dan

keterampilan mahasiswa dalam memecahkan persoalanpersoalan yang

terjadi di lapangan.

4. Pengalaman Praktik Lapangan Industri bertujuan untuk menjalin

hubungan timbal balik antara dunia pendidikan dan Dunia Industri

yang saling membutuhkan.(Sumber: Buku Pedoman Pengalaman

Lapangan Industri Mahasiswa FT UNP Padang 2015).

3
b. Tujuan Khusus

1. Kunjungan mahasiswa PLI dimanfaatkan sebagai mitra tukar pikiran

dalam menghadapi berbagai masalah yang terjadi dalam kegiatan

praktis yang berhubungan dengan Teknik Elektro Industri.

2. Menambah wawasan tentang Automation Loader Unloader PCB ke

Plasma Machine di perusahaan dan lebih spesifik.

2. Batasan Masalah

Dalam Kerja Praktik Pengalaman Lapangan Industri, penulis diberikan

orientasi mengenai aktifitas perusahaan secara umum. Dalam Kerja Praktik

Pengalaman Lapangan Industri, penulis membahas tentang Sealing Machine

MH-FJ-3D.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dalam penulisan laporan ini

penulis merumuskan masalah sebagai berikut.

a. Apa itu sealing machine MH-FJ-3D.

b. Bagaimana cara melakukan perawatan dan perbaikan pada sealing

machine.

c. Bagaimana cara meminimalkan kesalahan kerja yang mengakibatkan

kerusakan pada sealing machine dan menimbulkan kecelakaan kerja.

4. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah

sebagai berikut.

4
a. Studi Literatur

Yaitu dengan melakukan studi dari buku-buku, ataupun instruksi manual

serta dari pustaka berkaitan dengan masalah yang dibahas.

b. Tujuan lapangan

Yaitu dengan melakukan pengambilan data terhadap objek yang diteliti.

1. Diskusi dan wawancara dengan karyawan dan petugas lapangan.

2. Pembahasan.

3. Menyimpulkan hasil pembahasan.

4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

a. Tempat Kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) ini dilakukan

pada PT. Skyworth Industry Indonesia, JL. Citanduy Raya, East Jakarta

Industrial Park, Plot 5G Cikarang Selatan - Kabupaten Bekasi.

b. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Praktik Lapangan Industri (PLI) ini dilaksanakan mulai tanggal

10 Januari 2018 sampai dengan tanggal 10 Maret 2018.

5. Sistematikan Penulisan

Sistematika penulisan merupakan kerangka atau susunan penulisan yang

berisikan pembahasan dari setiap isi penulisan ilmiah. Penyusunan ilmiah ini

terbagi menjadi lima bab dan diperjelas dengan beberapa sub bab. Sistematika

dari penulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut:

5
BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang pelaksanaan Pengalaman Lapangan

Industri, deskripsi tentang industri tempat pelaksanaan PLI,

perencanaan kegiatan PLI di perusahaan dan pelaksaan kegiatan

PLI serta hambatan-hambatan yang ditemui beserta dengan

penyelesaiannya.

BAB II PEMBAHASAN

Bab ini berisikan mengenai aspek-aspek teoritis yang mendukung

tentang pembahasan yang diangkat, proses pengerjaan/produksi

dan pembahasan/ulasan.

BAB III PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan untuk menjawab tujuan penelitian. Bab

ini juga berisi saran yang ditujukan untuk pihak-pihak terkait

sehubungan dengan hasil penelitian agar dapat dijadikan bahan

pertimbangan dalam upaya peningkatan dan perkembangan dimasa

mendatang.

B. Deskripsi Tentang Perusahaan/Industri Tempat Pelaksanaan PLI

1. Sejarah Perusahaan

PT Toshiba CPI (Consumer Indonesia Products) merupakan bagian cabang dari

Toshiba yang khusus memproduksi TV, diresmikan pada 29 Juni 1995 beralamat di

kawasan EJIP (East Jakarta Industrial Park), Plot 5G, Cikarang-Bekasi, dengan modal

sebesar US $ 15.600.000. PT Toshiba dibangun pada areal seluas 119385 m2dengan luas

pabrik 29.000 m2. Setahun setelah didirikan, pada tahun 1997 PT Toshiba CPI memulai

produksi massal. Tahun 2000 tercatat bahwa PT Toshiba CPI berhasil meningkatkan lini

6
produksi sebanyak 2 kali lipat, hal ini dibuktikan dengan pencapaian di dalam produksi

sebanyak 1 juta set pada tahun 1998, pada tahun 2002 produksi TV berhasil ditingkatkan

menjadi 5 juta set, dan pada tahun 2005 produksi berhasil ditingkatkan lagi menjadi 10

juta set. Tahun 2004, PT Toshiba CPI, mulai memproduksi LCD TV, namun dalam

jumlah yang kecil. Tahun 2010 PT Toshiba CPI berhasil meningkatkan produksi LCD

TV nya sebesar 1,5 juta set. Fokus sepenuhnya pihak Toshiba di dalam memproduksi

LCD TV dimulai pada tahun 2009, di mana pada tahun 2009 dilakukan penghentian

produksi TV Tabung secara total, hal ini dikarenakan perkembangan teknologi,

persaingan kompetitor dan permintaan pasar.

Gambar 1. Skema Perkembangan PT Toshiba CPI

(Sumber : PT Skyworth Industry Indonesia, 2016)

PT Toshiba CPI bergerak di bidang assembly TVsesuai dengan modelnya,

sedangkan untuk desain model tv berasal dari Toshiba HQ (Headquarters) yakni PT

Toshiba Fukaya di Jepang. Kepemilikan saham di PT Toshiba CPI, kepemilikan saham

sebesar 66,7% dipegang oleh Toshiba Singapore PTE LTD, dan sebesar 33,3% dipegang

oleh Toshiba Corp. Japan.

PT Toshiba CPI pada tanggal 16 Mei 2016 diambil alih oleh PT Skyworth Industry

Indonesia. PT Skyworth Industry Indonesia ini membeli dengan harga $ 19,810,000

7
dengan pembagian saham oleh Shenzhen Chuangwei-RGB Electronics Co., Ltd 47.5%

(US$ 9.410.000) dan Skyworth Overseas Investment Holdings Limited 52.5% (US$

10.400.000). PT Skyaworth Industry Indonesia ini memproduksi TV dengan merek

TOSHIBA, pada bulan Agustus 2016 mulai memproduksi TV dengan merek COOCAA

dan pada bulan November 2016 mulai memproduksi TV dengan merek PANASONIC.

Ditahun berikutnya pada bulan Oktober 2017 PT. Skyworth Industry Indonesia juga

sudah mulai memproduksi TV dengan merek SANKEN.

2. Profil dan Lokasi Perusahaan

PT Skyworth Industry Indonesia beralamat di kawasan EJIP (East Jakarta

Industrial Park) Plot 5G, Cikarang-Bekasi. Jarak dari bandara ±70 Km, dari

Pelabuhan Tj. Priok ±60 Km dan dari Kota Jakarta ± 50 Km. Luas area 119,385 m²

dengan luas bangunan 48,874 m² (Pabrik Televisi dan Mesin Cuci). Fasilitas

yang terdapat pada PT Skywort Industry Indonesia adalah masjid, kantin, loker,

sarana olah raga, minimarket, dan fasilitas-fasilitas lainnya. Berikut adalah

gambar lokasi dari PT Skyworth Industri Indonesia.

Gambar 2. Foto Kantor PT Skyworth Industry Indonesia

(Sumber : PT Skyworth Industry Indonesia, 2016)

8
Gambar 3. Denah PT Skyworth Industry Indonesia

(Sumber : PT Skyworth Industry Indonesia, 2016)

PT Skyworth Industry Indonesia mempunyai logo perusahaan yang

bertuliskan Skyworth dalam bahasa Inggris dan China. Logo tersebut demngan

warna latar belakang putih dan warna tulisan biru, berikut adalah logo perusahaan

dari PT Skyworth Industry Indonesia

Gambar 3.4 Logo PT Skyworth Industry Indonesia

(Sumber : PT Skyworth Industry Indonesia, 2016)

9
3. Visi dan Misi Perusahaan

PT Skywort Industry Indonesia ini memiliki visi untuk mengembangkan

usahanya. Visi PT Skywort Industri Indonesia adalah menjadi pemimpin industri

global elektronik konsumen.

PT Skywort Industry Indonesia untuk menjalankan visi nya mempunyai misi

yaitu dengan sepenuh hati menyediakan orang-orang dengan kehidupan yang

indah teknologi kesehatan. Pencapaian tersebut dengan menggunakan beberapa

prinsip utama, diantaranya yaitu:

a. Prinsip produk

Fokus pada pengalaman pengguna dan dedikasi total untuk produk.

b. Prinsip terpenting

Rendah hati, akan tekun, berusaha untuk keunggulan dan selalu bersaing

untuk pertama.

c. Prinsip bakat

Bakat tanpa batas dan dapat dimanfaatkan untuk potential, perbaikan

berasal dari pengetahuan, promosi berasal dari hasil.

d. Prinsip sukses

Tanpa hambatan untuk diatasi, tidak ada pencapaian, mahluk angker lebih

baik daripada menjadi seorang babi memanjakan.

e. Prinsip inovasi

Tak henti-hentinya meningkatkan, tanpa batas berinovasi.

f. Prinsip praktis

Rajin, efesien, dan unconvoluted.

10
g. Prinsip kasih sayang

Karyawan diperlakukan dengan kasih sayang dan keadilan.

h. Prinsip pertumbuhan

Operasi stabil, pertumbuhan berkelanjutan, kepercayaan merek dan global.

4. Struktur Organisasi perusahaan

Jumlah karyawan sampai dengan bulan Maret 2018 adalah 342 orang dengan

pegawai permanent sebanyak 255 orang dan pegawai contract sebanyak 87 orang,

dari jumlah karyawan tersebut terdapat sebanyak 161 orang ada di line produksi.

Struktur organisasi perusahaan PT Skyworth Industry Indonesia ini berbentuk

garis yang di pimpin oleh Mr. Tian Ruobing. Halaman berikut adalah gambar

struktur organisasi pada PT Skyworth Industry Indonesia dilanjutkan dengan

penjelasan masing-masing department yang belum dijelaskan dibawah.

FA Departemen (Finance and Accounting), departemen ini dipimpin oleh Bapak

Sukanda. Departemen yang secara langsung membawahi 2 bagian yakni:

a. CAC (Cost Accounting)

Cost Accounting dipimpin oleh Ibu Mimin, bagian ini berkaitan di dalam menangani

anggaran, asset/kekayaaan perusahaan, inventori (Cost) dan manufacturing cost, dan

menyiapkan laporan keuangan.

b. FAC (Finance Accounting)

FAC dipimpin oleh Bapak Abdul Rosyid, pada bagian ini berhubungan langsung

dengan proses penagihan dan pembayaran terkait hubungan dengan manufaktur atau non

manufaktur (fasilitas seperti listrik, dan air).

11
Gambar 3.5 Struktur Organisasi PT Skyworth Industry Indonesia

(Sumber : PT Skyworth Industry Indonesia, 2016)

12
IS Departemen (Information System), departemen yang dipimpin oleh Bapak Rudi

Eko Rastiawan, membawahi, 1 bagian, yaitu IS (Information System Section). Bagian ini

dipimpin oleh Bapak Heru Trisulawanto. Bagian ini berperan di dalam maintenance,

improvement, dan pengendalian sistem jaringan informasi di perusahaan, termasuk

membangun sistem keamanan informasi dan database di perusahaan, dan email internal.

HR department (Human Resources), departemen yang dipimpin oleh Ibu Maria Betty

Irawati. Departemen membawahi, 3 bagian, yaitu:

a. GA Section (General Affair).

Bagian ini berfungsi dalam pengadaan segala fasilitas, sarana dan pra sarana pada

perusahaan, seperti alat kantor, seragam, makan karyawan, transportasi, fasilitas

olahraga dan fasilitas lainnya.

b. IR Section (Industrial Affair)

Bagian ini berfungsi menjembatani kepentingan dan hubungan pekerja dengan pihak

manajemen perusahaan dan juga mengurusi legal document.

c. HRD Section (Human Resources Development)

HRD sendiri terdiri dari beberapa bagian yang mengurusi hal-hal seperti:

1) Recruitment bertugas dalam merekrut calon karyawan baru.

2) Training bertugas melakukan hubungan antar departemen-departemen terkait

untuk melakukan kerja sama di dalam training atau pelatihan karyawan baik

internal maupun eksternal, berhubungan dengan kedisiplinan karyawan,

mengurusi siswa atau mahasiswa yang datang untuk praktek kerja industri

maupun kunjungan industri dalam rangka pengenalan lingkungan industri.

3) Pay Roll memiliki tugas seperti memberikan gaji karyawan dan laporan pajak

tahunan karyawan.

13
4) Administrasi bertugas untuk merekap absensi seluruh karyawan, mengurusi

asuransi tenaga kerja kesehatan dan segala hal yang berhubungan dengan

administrasi di lingkungan perusahaan.

PUS department (Planning and Sourching), departemen ini dipimpin oleh Bapak

Supollo. Bagian ini bertugas di dalam menangani pembelian part seperti bracket,

back cover, front cover,carton box,serta material yang lainnya,PUS ini juga

menyeleksi beberapa vendor sebelum kerjasama dengan PT.Skyworth Industry

Indonesia.

MPC department (Manufacturing Production Control), departemen ini dipimpin

oleh Bapak Rojikin. Departemen ini yang membawahi 1 bagian yakni MPC Section

(Manufacturing Production Control). Bagian ini dipimpin oleh Bapak Rojikin, bagian ini

bertugas di dalam melakukan pengendalian di dalam manufaktur, salah satu caranya

adalah dengan membuat PSI (Product Sales Inventori) order. PSI order ini merupakan

jadwal produksi gabungan (bulanan) yang mencakup bagian MAA, MCA, dan MFA.

Pihak MCP juga melakukan pembagian beban kerja di dalam menentukan beban kerja di

lini internal atau subkontrak. MPC berhubungan dengan penjadwalan dan control

terhadap kondisi produksi, di mana pihak MPC memastikan bahwa lini produksi berjalan

sesuai dengan jadwal yang digunakan.

MC department (Material Control), departemen ini dipimpin oleh Bapak Suyatmo.

Departemen ini yang membawahi 1 bagian yakni MCS Section (Material Control

Section). Bagian ini dipimpin oleh Bapak Vacant, bagian ini bertugas dalam melakukan

supply part atau material atau distribusi ke bagian produksi seperti MAA, MCA, dan

MFA, selain itu bagian ini juga melakukan pencacatan terhadap jumlah part yang

14
ditransfer ke bagian manufaktur atau jumlah barang yang diretur oleh bagian manufaktur

karena cacat atau defect.

MF department (Manufacturing), departemen ini menjelaskan tentang departemen

manufakturing. Bagian ini dipimpin oleh Bapak Tjahjadi, bagian ini menangani

pengendalian,pengawasan dan pengembangan terhadap lini Produksi MFA,

pengembangan dapat berupa time study ataupun time analysis, ataupun pengawasan pada

saat produksi.

FP department (Factory Planning), departemen ini dipimpin oleh Bapak Ardi

Nursalim. Departemen ini yang membawahi 2 bagian yakni:

a. IP (Innovation and Promotion Section)

Bagian ini dipimpin oleh Bapak Ardi, bagian ini berhubungan langsung dengan

melakukan inovasi-inovasi yang berhubungan di dalam pengembangan lini

manufaktur. Bagian ini juga melakukan hubungan ke luar (hubungan eksternal)

dengan mengadakan CSR (Corporate Social Responsibility)

b. MFM Section (Manufacturing Facility Maintenance)

Bagian ini dipimpin langsung oleh Bapak Ardi, bagian ini pekerjaannya

berhubungan dengan maintenance atau kegiatan perawatan terhadap mesin produksi,

konveyor, peralatan produksi seperti solder, test gear, program, dan system grouding

di ruangan IC di MAA

EG department (Electrical Engineering), departemen ini dipimpin oleh Bapak

Conny Kurniawan. Departemen ini memiliki 1 bagian, yakni EG Section (Engineering).

Bagian ini bertugas di dalam mempersiapkan dan melakukan penanganan terhadap

equipment yang terdapat pada bagian MF, seperti test gear, HI-POT, Rec1,Rec 2, dan

Programming PCB, selain itu menangani pembuatan manual instruction untuk setiap

15
model TV yang baru. Bagian ini juga bertugas di menangani bagian-bagian part

berukuran kecil seperti PCB, chip, dan IC model.

QC department (Quality Control), departemen ini dipimpin oleh Bapak

M.Taufik. bagian ini bertugas di dalam melakukan pengendalian kualitas terhadap

part-part yang akan digunakan untuk lini produksi, QC menangani spesifikasi

part dari pihak engineering yang nantinya akan dijadikan standar untuk pembelian

part terhadap vendor atau supplier. Tugas lainnya adalah melakukan inspeksi

kualitas dengan metode sampling pada produk-produk yang sedang diproduksi

dan produk-produk yang sudah jadi sebelum produk tersebut di jual ke pasaran

baik dalam negeri maupun pasaran luar negeri.

Finish Good Section (FGS),bagian ini dipinpin oleh Bapak Supolo.

Bagian ini bertugas menerima permintaan produk dari costumer untuk

dipasarkan baik dalam negeri maupun luar negeri,bagian ini terdiri dari

penerimaan produk jadi,Inventory produk dan pengiriman produk

5. Sertifikat yang Diperoleh Perusahaan

PT Skywort Industry Indonesia ini masih memakai sertifikat yang telah diperoleh

oleh PT Toshiba CPI. Sertifikat yang diperoleh diantaranya yaitu:

1. Sertifikasi ISO 14001:1994, pada tahun 1999. ISO 14001 mengenai lingkungan, di

mana pihak Toshiba berhasil menerapkan sistem manufaktur yang ramah terhadap

lingkungan

2. Mendapatkan ISO 9001:2000, ISO 9001 adalah sertifikasi terhadap penilaian

kualitas, di mana pihak Toshiba berhasil meningkatkan dan menjaga kualitas di

bidang manajemen dan produksi

16
3. Pada bulan Maret tahun 2008, pihak Toshiba berhasil mendapatkan sertifikasi

OHSAS. Sertifikasi OHSAS diberikan kepada perusahaan yang mampu

mengimplementasikan saranan dan prasarana terhadap keselamatan dan kesehatan

kerja. Kemudian pada Desember 2009, mendapatkan sertifikasi upgrade dari

OHSAS 18000:1999 menjadi 18000:2007.

6. Produk yang Dihasilkan perusahaan

Produk yang dihasilkan oleh PT Skywort Industry Indonesia adalah produk

elektonik yaitu TV, PT Skywort Industry Indonesia tidak hanya memproduksi

dengan merek sendiri tetapi memproduksi TV dengan merek perusahaan lain

sehingga PT Skywort Industry Indonesia memproduksi TV dengan merek

TOSHIBA dan COOCAA sedangkan dengan merek PANASONIC mulai

diproduksi pada bulan november 2016 lalu yang terbaru adalah merek SANKEN

yang mulai diproduksi pada bulan oktober 2017 lalu.

Jenis TV yang diproduksi adalah ATV (Analog Television), DTV (Digital

Television), SMART TV dan UHD SMART TV. Analog TV adalah teknolologi

televisi yang masih menggunakan sistem NTSC (National Television System

Committee), PAL dan SECAM dimana penerimaan sinyal siaran hanya dengan

menggunakan antena. DTV (Digital Television) adalah teknologi televisi yang

dimana penyampaian sinyal dengan menggunakan sistem digital maka perlu

stasiun penerimaan sinyal digital tersebut. SMART TV adalah jenis televisi yang

sudah berbasis android dimana televisi tersebut sudah bisa digunakan untuk

internet dan bermain game layaknya handphone android. UHD SMART TV adalah

jenis smart television yang sudah berbasis android namum yang membedakan tipe

17
ini adalah kualitas gambar sudah memakai sistem Ultra Hight Definition sehingga

kualitas gambar lebih bagus.

PT Skywort Industry Indonesia memproduksi TV dengan merek COOCAA

dengan tipe ATV, DTV, SMART TV, UHD SMART TV. Perusahaan

memproduksi TV merek COOCAA tipe ATV dengan ukuran 19 inchi, 24 inchi,

32 inchi, 39 inchi, 43 inchi, 49 inchi, 50 inchi dan 55 inchi. Perusahaan

memproduksi TV merek COOCAA tipe DTV dengan ukuran 24 inchi, 32 inchi,

40 inchi, 43 inchi, 50 inchi dan 55 inchi. Perusahaan memproduksi TV merek

COOCAA tipe SMART dengan ukuran 43 inchi, 50 inchi dan 55 inchi. Perusahaan

memproduksi TV merek COOCAA tipe UHD SMART TV dengan ukuran 43

inchi, 49 inchi dan 55 inchi.

PT. Skywort Industry Indonesia memproduksi TV dengan merek

TOSHIBA dengan tipe ATV dan UHD SMART TV. Perusahaan memproduksi TV

merek TOSHIBA tipe ATV dengan ukuran 32 inchi. Perusahaan memproduksi

TV merek TOSHIBA tipe UHD SMART TV dengan ukuran 43 inchi, 49 inchi dan

55 inchi.

18
Gambar 3.6 Produk PT Skywoerth Industry Indonesia

(Sumber : PT Skyworth Industry Indonesia, 2016)

C. Perencanaan Kegiatan Pengalaman Lapangan Industri ( PLI) di

Perusahaan

Rencana kegiatan praktik lapangan industri yang akan dilaksanakan adalah.

No. Tanggal Kegiatan Keterangan

Pengenalan PT. Skyworth


1 10 Januari 2018 1 hari
Industry Indonesia oleh HR

Department

Kegiatan praktik lapangan


11 Januari 2018 s/d
2 industri dan pengumpulan data 30 hari
23 Februari 2018
tentang sealing machine MH-FJ-

3D

19
23 Fenbruari 2018 Penyusunan laporan pengalaman
3 10 hari
s/d 9 Maret 2018 lapangan industri (PLI)

Tabel 1. Perencanaan Kegiatan PLI

1. Kegiatan Umum

a) Pengenalan terhadap lingkungan PT. SII.

b) Pengenalan terhadap konsep dan sistem yang digunakan PT. SII.

c) Pengenalan terhadap aplikasi yang digunakan PT. SII.

2. Kegiatan Khusus

a) Melakukan pengamatan langsung terhadap aplikasi yang digunakan

PT. Skyworth Industry Indonesia.

b) Mempelajari teknologi baru untuk meningkatkan ilmu pengetahuan

dan keterampilan.

c) Menerapkan ilmu yang telah di dapat selama melaksanakan

perkuliahan dan mengembangkan wawasan berpikir tentang ilmu

pengetahuan dan teknologi.

d) Melakukan tanya jawab seta diskusi dengan pembimbing lapangan.

3. Tinjauan Kegiatan Pengalaman Lapangan Industri

Kegiatan PLI bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan

pengalaman langsung dalam berbagai kegiatan yang direncanakan di

perusahaan atau industri, sehingga mahasiswa dapat menerapkan apa yang

diperoleh dibangku perkuliahaan agar sesuai dengan tuntutan yang

dibutuhkan didunia industri :

20
a) Mampu beradaptasi dengan lingkungan industri dan dunia usaha

melalui keikutsertaan dalam disiplin kerja dan mematuhi peraturan

yang berlaku oleh pihak perusahaan atau industri.

b) Membuat laporan pengalaman industri dengan format yang baik dan

benar.

c) Sebagai persiapan bagi penulis untuk terjun langsung ke industri atau

dunia kerja.

d) Penerapan dan pengembangan pengetahuan serta keterampilan yang

dimiliki selama perkuliahan.

e) Memperoleh pengalaman dan perluasan pandangan terhadap ilmu-ilmu

di tempat pengalaman industri yang belum dikenal oleh mahasiswa.

4. Tinjauan Kegiatan PLI di PT. Skyworth Industry Indonesia

Dengan melakukan kegiatan PLI di PT. Skyworth Industry

Indonesia, maka hendaklah dicapai melalui pelaksanaan kegiatan PLI bagi

mahasiswa yaitu:

a) Mengenal, mengetahui dan mempelajari organisasi perusahaan, agar

dapat memperluas pengetahuan dan mengambangkan wawasan berfikir

tentang pekerjaan di lapangan sesungguhnya.

b) Berusaha untuk mempelajari pengetahuan yang baru untuk

meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan mengembangkan

wawasan berfikir tentang keteknikan.

c) Berusaha untuk mengatasi masalah yang terjadi di lapangan pekerjaan

sesungguhnya.

21
d) Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dan dapat

menambah ilmu pengetahuan pada mahasiswa dari pengalaman

industri yang tidak diperoleh di bangku perkuliahan.

e) Melatih disiplin kerja dengan mematuhi peraturan yang berlaku di

perusahaan tersebut.

f) Memberikan masukan-masukan yang berarti bagi perusahaan, jika

dimungkinkan.

D. Pelaksanaan Kegiatan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) serta

Hambatan-Hambatan yang Ditemui dan Penyelesaiannya

Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh koordinator PLI

(Pengalaman Lapangan Industri) Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang serta

berdasarkan rekomendasi dan saran dari Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi,

maka kriteria tempat PLI adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan atau industri harus memiliki badan hukum yang sah serta

bergerak dibidang produksi atau jasa.

2. Perusahaan atau industri dalam melaksanakan kegiatan atau operasinya

memerlukan tenaga kerja dan tenaga ahli dibidang teknik dan kejuruan.

3. Pada saat pengiriman peserta PLI, perusahaan/industri sedang melakukan

kegiatan atau operasi sesuai dengan bidang studi mahasiswa.

4. Perusahaan atau industri sedapat mungkin memiliki pusdiklat atau

memiliki tenaga ahli yang bisa memberikan bimbingan atau informasi

kepada mahasiswa selama melaksanakan PLI.

22
5. Melalui kegiatan atau operasi yang dilakukan perusahaan atau industri,

mahasiswa dapat memperoleh pengalaman langsung dalam meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di FT-UNP.

Berdasarkan syarat dan kriteria perusahaan atau industri yang telah

ditetapkan tersebut, maka pengajukan permohonan untuk melaksanakan PLI di

PT. Skyworth Industry Indonesia dengan pertimbangan bahwa PT. Skyworth

Industry Indonesia merupakan industri yang sedang melakukan kegiatan atau

operasi sesuai dengan bidang studi mahasiswa serta sesuai dengan bidang studi.

Berdasarkan dari permohonan yang telah diajukan, maka pihak perusahaan

menyetujui untuk melaksanakan kegiatan PLI diperusahaannya selama 60 hari

(dua bulan).

Ada 2 kegiatan yang telah dilaksanakan selama kerja pengalaman di PT.

Skyworth Industry Indonesia:

1. Kegiatan Umum

a) Pengenalan terhadap sejarah perusahaan, ruang lingkup kerja dan tata tertib

perusahaan.

b) Pengenalan terhadap perangkat-perangkat yang digunakan pada PT.

Skyworth Industry Indonesia.

2. Kegiatan Khusus

a) Ikut serta melakukan pengukuran dan pengambilan data lid pada IC yang

reject di PT. Skyworth Industry Indonesia.

b) Tanya jawab (diskusi) dan penjelasan dari pembimbing lapangan.

23
c) Studi literatur, yaitu mempelajari buku-buku panduan dan pelatihan yang

disajikan langsung oleh pembimbing lapangan.

3. Manfaat Pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri Serta Hambatan-

hambatan yang ditemui dan Penyelesaiannya.

a. Manfaat PLI Bagi Mahasiswa

1) Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja

secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya

ketergantungan kaitan dan kerjasama antar sektor.

2) Dengan pengalaman lapangan industri mahasiswa dapat menambah

wawasan keterampilan dan pengetahuan pada industri atau perusahaan

tempat pelaksanaan pengalaman lapangan industri tersebut.

3) Dengan pengalaman industri dapat melatih diri untuk menghadapi

suasana kerja.

b. Manfaat PLI Bagi Mahasiswa di PT. Skyworth Industry Indonesia

1) Menerapkan ilmu yang telah di pelajari sewaktu perkuliahan.

2) Mengetahui cara kerja dan prinsip kerja nyata di dunia industri.

3) Menambah ilmu baru yang dipelajari di industri.

4) Mendapatkan peluang kerja di dunia industri tersebut.

c. Manfaat PLI Bagi Fakultas

1) Dapat memasukkan materi sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.

2) Dapat mempromosikan keadaan jurusan ketempat pelaksanaan

pengalaman lapangan industri.

24
3) Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama dengan industri

serta perusahaan lain melalui rintisan kerjasama mahasiswa yang

melaksanakan pengalaman lapangan industri.

4) Dapat membentuk mahasiswa yang mempunyai kreativitas dan ilmu

yang bisa di terapkan di dunia industri.

d. Manfaat PLI Bagi Industri

1) Mempermudah perusahaan dalam merekrut calon karyawan yang

professional.

2) Membantu perusahaan dalam meningkatkan mutu karyawan.

3) Menghemat dana untuk pengembangan SDM.

4) Membina hubungan kemitraan dengan perguruan tinggi dan

perusahaan.

Perusahaan atau industri tempat pelaksanaan pengalaman industri yakni

dapat mempromosikan secara tidak langsung keberadaan Perusahaan atau

industri yang bersangkutan kepada masyarakat umum dan Jurusan Teknik

Elektro Program Studi Teknik Elektro Industri Universtas Negeri Padang.

e. Hambatan-hambatan yang Ditemui dan Penyelesaiannya

Selama berada di PT.Skyworth Industry Indonesia, hambatan-hambatan

yang ditemui adalah sebagai berikut.

1) Penggunaan istilah bahasa di pabrik lebih banyak menggunakan bahasa

Chinese sehingga penulis kesulitan dalam menyesuaikan istilah yang

didapatkan di kampus dengan istilah yang terdapat di PT. Skyworth

Industry Indonesia.

25
2) Penggunaan bahasa Chinese pada buku panduan instruksi manual

membuat penulis sulit untuk menemukan data sheet mengenai sealing

machine.

3) Pada saat pengumpulkan data diruang produksi, sulit untuk

mengeksplor kegunaan alat secara detail karna alat yang terus

dioperasikan oleh operator yang mengejar target produksi.

Penyelesaian hambatan saat PLI di PT. Skyworth Industri Indonesia.

1) Penulis selalu bertanya mengenai istilah yang dipakai dilapangan

kepada supervisor, teknisi, ataupun pekerja lapangan.

2) Penulis menggunakan fitur Photo Translator yang terdapat pada

Google Translate untuk mengetahui secara detail terjemahan dari buku

intruksi manual dari sealing machine tersebut dengan cara memfoto

tiap halaman dari buku panduan.

3) Penulis bisa mengetahui bisa mengetahui tentang sealing machine

dengan bertanya langsung kepada maintenance mesin tanpa harus

mengganggu proses produksi.

26

Anda mungkin juga menyukai