Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

DI KANTOR BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM RIAU

LAPORAN INI DISUSUN UNTUK MELENGKAPI SALAH SATU TUGAS


PERSERTA PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 SEBERIDA

DISUSUN OLEH :
EVITA APRILIA

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 SEBERIDA
TAHUN AJARAN 2019/2020

1
LEMBAR PENGESAHAN

PROSES KERJA SUBBAGIAN UMUM


PADA KANTOR BALAI BESAR KSDA RIAU PEKANBARU

Laporan telah diselesaikan untuk memenuhi presyaratan


Program Praktek Kerja Industri
SMK NEGERI 1 SEBERIDA
Tahun Ajaran 2019/2020

Oleh

Nama : Evita Aprilia


Periode/Semester : XI / 3 (Tiga)
Program Keahlian : OTKP

Pekanbaru, 02 Maret 2020


Mengetahui :

Kepala Subbagian Umum

Eko Hery Satriyo Utomo, S.Hut., M.Eng


NIP.19801102 200604 1 002

2
KATA PENGANTAR

Atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, patut kita syukuri karena kita masih diberikan
kesadaran, kemauan serta kemampuan untuk mendidik, melatih dan menyiapkan diri untuk
menjadi generasi yang cerdas dalam berfikir dan berdzikir, mandiri serta berkarakter islami
sehingga kelak akan bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat luas sebagai vokal
pembangunan bangsa dan agama.
Laporan ini disusun sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan praktek kerja industri
(PRAKERIN) SMK Negeri 1 Seberida tahun pelajaran 2019/2020 dan diajukan sebagai syarat
untuk kenaikan kelas.
Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini tidak terkepas dari bantuan, bimbingan serta
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan senag hati
menyampaikan terima kasih yang terhormat :
1. Tuhan yang Maha Esa yang telah memberi kekuatan dan kesehatan untuk menyelesaikan
prakerin di kantor Balai Besar KSDA Riau
2. Bapak Suharyono, S.H., M.Si., M.Hum Kepala Balai Besar KSDA Riau
3. Bapak Heri Heriyawan Kepala SMK Negeri 1 Seberida
4. Bapak Eko Hery Satriyo Utomo, S.Hut., M.Eng Kepala Subbagian Umum selaku pembimbing
di kantor Balai Besar KSDA Riau
5. Ibu Trisna Wati selaku pembimbing SMK Negeri 1 Seberida yang selalu bijaksana
memberikan bimbingan, nasehat dan waktunya selama proses penyusunan laporan ini.
6. Ayah dan Ibu atas jasa-jasanya, do’a, dan tidak pernah lelah dalam medidik dan memberi cinta
yang tulus dan ikhlas kepada penulis semanjak kecil.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya. Saran dan
kritik yang membangun selalu penulis harapkan untuk perbaikan selanjutnya. Akhirnya, hanya
kepada Allah SWT segalanya mudah-mudahan dapat bermanfaat khusus bagi penulis dan untuk
pembaca pada umumnya.
Pekanbaru, 02 Maret 2020

Penulis,

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................iiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2. Tujuan Prakerin .................................................................................... 2

1.3. Pelaksanaan Prakerin ............................................................................ 2

1.3.1. Tempat Praktek Kerja Industri .................................................... 2

1.3.2. Waktu Prakerin............................................................................ 2

1.3.3. Metode Prakerin .......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 5

2.1. Judul Laporan ....................................................................................... 5

2.2. Kegiatan Pada Perusahaan / Kantor ...................................................... 5

2.3. Permasalahan Yang Dihadapi ............................................................... 6

BAB III Penutup .................................................................................................... 8

3.1. Kesimpulan ........................................................................................... 8

3.2. Saran-saran ........................................................................................... 9

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


SMK merupakan jenjang pendidikan yang mengutamakan pengembangan
kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang tertentu, kemampuan beradaptasi
dengan lingkungan kerja, melihat peluang kerja dan dapat mengembangkan diri di Era
Globalisasi.
SMK menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan di berbagai Program Keahlian
yang disesuaikan dengan lapangan kerja. Program Keahlian tersebut dikelompokkan menjadi
bidang keahlian sesuai dengan kelompok bidang industry / bidang usaha / asosiasi profesi.
Jenis bidang dan program keahlian ditetapkan oleh direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Substansi atau materi yang diajarkan di SMK disajikan sesuai dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah ditetapkan berdasarkan Standar Pendidikan
Nasional Pusat, dan dilaksanakan dalam berbagai jenis kompetensi yang dinilai penting dan
perlu bagi peserta didik dalam menjalani kehidupan sesuai dengan zamannya. Kompetensi
dimaksud meliputi Kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi kader bangsa
yang cerdas dan pekerja yang berkompeten, sesuai dengan Standar Kompetensi yang ada
dalam Dunia Usaha/Dunia Industri/Asosiasi Profesi.
Pendidikan di SMK dapat menerapkan berbagai pola penyelenggaraan pendidikan
yang dapat dilaksanakan secara terpadu, seperti: Pola Pendidikan Sistim Ganda (PSG) yaitu
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), dan pendidikan jarak jauh.
Prakerin adalah pola penyelenggaraan pendidikan yang dikelola bersama-sama
antara SMK dengan Dunia Usaha/Dunia Industri/Asosiasi Profesi, Pemerintah sebagai
Institusi Pasangan (IP), mulai dari tahap Perencanaan, Pelaksanaan, hingga tahap Evaluasi
dan Sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program. Durasi pelaksanaan Prakerin ini 6
bulan efektif. Pola Praktik Kerja Industri diterapkan dalam proses penyelenggaraan SMK
dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan dengan kemampuan yang diminati oleh dunia
usaha/Dunia Industri/Asosiasi Profesi (Pemerintah).

5
Dengan demikian, seorang siswa dikatakan mampu mengembangkan
kecakapan/ keterampilan hidupnya jika menguasai dengan sungguh-sungguh seluk beluk
keahliannya secara tuntas.
Harapan utama dan kegiatan Prakerin ini di samping meningkatkan keahlian
profesional peserta didik agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja agar peserta
didik memiliki etos kerja yang meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatif,
hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja.
Adapun landasan hukum pelaksanaan Prakerin adalah:
1. UU No. 20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP. Nomor: 29 / 1990 tentang Pendidikan Menengah
3. Kep. Menaker No: 285/MEN/1991 tentang Pelaksanaan Permagangan Nasional
4. PP No: 39 / 1992 tentang peranan Masyarakat dalam Pendidikan Nasional
5. Surat Keputusan Mendikbud Nomor: 0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah
Kejuruan
6. Surat Keputusan Mendikbud No: 080/U/1993 tentang Kurikulum SMK sebagaimana
telah diubah menjadi Kurikulum SMK Edisi 1999

1.2 TUJUAN PRAKERIN


Penyelenggaraan Prakerin bertujuan untuk:
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja yang
memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja.
2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match) antara SMK dan
Industri.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
profesional.
4. Memberi pengakuan dan pengahargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.

6
1.3 Pelaksanaan Prakerin
1.3.1 Tempat Praktek Kerja Industri
Tempat Praktek Kerja Industri dilaksanakan di kantor Balai Besar Konservasi
Sumber Daya Alam Riau Pekanbaru Jl. H. R. Soebrantas Km. 8.5 Pekanbaru 28294 Kontak
Pos 1048 Telp/Fax. (0761) 63135 email:tuksdariau@gmail.com.
1.4.1 Waktu Prakerin
Waktu pelaksanaan Prakerin dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2019 sampai
dengan 2 Maret 2020.
1.5.1 Metode Prakerin
Adapun metode prakerin yang digunakan adalah pengumpulan data yang penulis
gunakan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Metode Wawancara / Interview
Yaitu cara pengumpulan data atau keterangan dengan cara mengadakan tanya
jawab langsung / dengan sumber data atau responden.
2. Metode Literatur
Yaitu cara pengumpulan data dengan jalan mengambil data dari buku-buku /
catatan-catatan yang berhubungan dengan topik yang di gunakan sebagai bahan
data.
3. Metode Observasi / Pengamatan
Yaitu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung
pada proses kegiatan yan dijadikan data.

1.4 Deskripsi Perusahaan


1.4.1 Sejarah Perusahaan
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terjadi penggabungan organisasi Kementerian
Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup. Sesuai dengan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Surat Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.335/MenLHK-Sekjen/2015
tentang Penetapan Status Organisasi Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam
(KSDA) meng-induk pada Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan

7
Ekosistem. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau yang ditetapkan
berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.
P.08/MenLHK/Setjen/OTL.0/I/2016 tanggal 29 Januari 2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam; Wilayah kerja BBKSDA
Riau berada pada 2 Provinsi, yaitu Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau, yang
membentang dari Pegunungan Bukit Barisan sampai ke Laut Cina Selatan. Secara
geografis, wilayah kerja BBKSDA Riau terletak antara 1° 09’ Lintang Selatan – 4° 45’
Lintang Utara dan 100° 45’ – 109° 00’ Bujur Timur dengan luas wilayah ± 329.867
Km2 yang terdiri atas daratan seluas ± 94.561 Km2 (28,67%) dan Lautan/Perairan seluas
± 235.306 Km2 (71,33%).Dari luas daratan ± 94.561 Km2 tersebut, terdapat 17 kawasan
konservasi yang dikelola BBKSDA Riau, baik berupa Kawasan Suaka Alam maupun
Kawasan Pelestarian Alam, dengan luas keseluruhan 475.470,11 hektar. Kawasan
Konservasi yang dikelola BBKSDA Riau terdiri dari 10 Suaka Margasatwa, 2 Cagar Alam,
3 Taman Wisata Alam, 1 Taman Buru, dan 1 Taman Nasional Zamrud. BBKSDA Riau
sebagai organisasi Eselon II berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan No. P.08/MenLHK/Setjen/OTL.0/I/2016 tanggal 29 Januari 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam
mempunyai 4 (empat) jabatan Eselon III dan 9 (sembilan) jabatan Eselon IV.

1.4.1.1 Rencana Strategi


Direktorat Jenderal KSDAE yang bertugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan konservasi sumberdaya alam dan
ekosistemnya, secara ekplisit dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 diamanatkan
untuk melaksanakan perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan ekosistem, spesies dan
sumberdaya genetik untuk mewujudkan kelestarian sumberdaya alam hayati serta
keseimbangan ekosistemnya. Dari 3 sasaran strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Direktorat Jenderal KSDAE akan berperan dalam mewujudkan dua sasaran
strategis, yaitu :
1. Memanfaatkan potensi SDH dan LH secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan (sasaran strategis kedua);

8
2. Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan
SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan
berkelanjutan (sasaran strategis ketiga).
Peran dalam pencapaian sasaran strategis kedua akan dibuktikan dan diukur dengan
besaran penerimaan devisa negara dan penerimaan negara bukan pajak dari pemanfaatan
jasa lingkungan kawasan konservasi serta pemanfaatan satwa liar dan tumbuhan alam.
Adapun peran dalam pencapaian sasaran strategis ketiga antara lain akan dibuktikan dan
diukur dengan peningkatan nilai indeks efektivitas pengelolaan kawasan konservasi
(METT) serta peningkatan populasi 25 jenis satwa liar terancam punah prioritas.Balai
Besar KSDA Riau menjadi penanggung jawab pelaksanaan kegiatan Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati, sebagai Indikator Kinerja Program (IKP) Direktorat Jenderal KSDAE.
Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan IKP Direktorat Jenderal KSDAE yang
merupakan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Konservasi Sumber Daya Alam Hayati, yaitu
:Terjaminnya efektivitas pengelolaan kawasan konservasi non taman nasional di tingkat
tapak Pengelolaan Keanekaragaman hayati di dalam dan di luar kawasan hutan.
1.4.1.2 Tugas Pokok Dan Fungsi
Berdasarkan peraturan menteri lingkungan hidup dan kehutanan Republik
Indonesia nomor p.8/menlhk/setjen/otl.0/1/2016 tentang organisasi dan tata kerja unit
pelaksana teknis konservasi sumber daya alam, maka tugas pokok Balai Besar Konservasi
Sumber Daya Riau (BBKSDA Riau) adalah :
a. Menyelenggarakan pengelolaan konservasi sumber daya alam dan
ekosistemnya di cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam dan
taman buru serta koordinasi teknis pengelolaan taman hutan raya dan
kawasan ekosistem esensial pulau rupat.
b. Melaksanakan upaya konservasi tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi
oleh Undang-undang
Untuk melaksanakan tugas pokoknya BBKSDA Riau mempunyai fungsi sbb :

 inventarisasi potensi, penataan kawasan dan penyusunan rencana pengelolaan


cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam dan taman buru;

9
 pelaksanaan perlindungan dan pengamanan cagar alam, suaka margasatwa,
taman wisata alam, taman buru;
 pengendalian dampak kerusakan sumber daya alam hayati;
 pengendalian kebakaran hutan di cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata
alam dan taman buru;
 pengelolaan jenis tumbuhan dan satwa liar beserta habitatnya serta sumberdaya
genetik dan pengetahuan tradisional;
 pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan;
 evaluasi kesesuaian fungsi, pemulihan ekosistem dan penutupan kawasan;
 penyiapan pembentukan dan operasionalisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan
Konservasi (KPHK);
 penyediaan data dan informasi, promosi dan pemasaran konservasi sumber
daya alam dan ekosistemnya;
 pengembangan kerjasama dan kemitraan bidang konservasi sumberdaya alam
dan ekosistemnya;
 pengawasan dan pengendalian peredaran tumbuhan dan satwa liar;
 koordinasi teknis penetapan koridor hidupan liar;
 koordinasi teknis pengelolaan taman hutan raya dan kawasan ekosistem
esensial;
 pengembangan bina cinta alam serta penyuluhan konservasi sumberdaya alam
dan ekosistemnya;
 pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan konservasi;
 pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga serta kehumasan.

10
1.4.2 Struktur Organisasi

1.4.2.1 Dasar Hukum


Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terjadi pengabungan organisasi Kementerian
Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup. Sesuai dengan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Surat Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.335/MenLHK-Sekjen/2015
tentang Penetapan Status Organisasi Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam
(KSDA) menginduk pada Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistem.Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau yang ditetapkan
berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

11
P.08/MenLHK/Setjen/OTL.0/I/2016 tanggal 29 Januari 2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam.

1.4.2.2 Bagian Tata Usaha


1.4.2.2.1 Sub Bagian Umum
Berdasarkan Pasal 12 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.8/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam, Sub Bagian Umum mempunyai
tugas melaksanakan pengelolaan urusan administrasi tata persuratan,
ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan dan
kerumahtanggaan.

1.4.2.2.2 Sub Bagian Program dan Kerja Sama


Berdasarkan Pasal 13 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.8/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam, Sub Bagian Program dan
Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan rencana program dan
anggaran serta kerja sama.

1.4.2.2.3 Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Kehumasan


Berdasarkan Pasal 14 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.8/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam, Sub Bagian Data,
Evaluasi, Pelaporan dan Kehumasan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
data, pemantauan, evaluasi dan pelaporan, perpustakaan serta kehumasan.

1.4.2.3 Bidang KSDA Wilayah I


1.4.2.3.1 Seksi Konservasi Wilayah I
Berdasarkan Pasal 24 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.8/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam, Seksi Konservasi Wilayah I
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan inventarisasi potensi, penataan kawasan,
pengelolaan cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam dan taman buru,
perlindungan dan pengamanan, pengendalian kebakaran hutan di cagar alam, suaka

12
margasatwa, taman wisata alam dan taman buru, evaluasi kesesuaian fungsi, pemulihan
ekosistem, penutupan kawasan, pengendalian dan pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa
liar, pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan, penyuluhan, bina cinta alam
dan pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan khususnya yang berada
di wilayah Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri
Hulu dan Kabupaten Indragiri Hilir.

1.4.2.3.2 Seksi Konservasi Wilayah II


Berdasarkan Pasal 24 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.8/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam, Seksi Konservasi Wilayah II
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan inventarisasi potensi, penataan kawasan,
pengelolaan cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam dan taman buru,
perlindungan dan pengamanan, pengendalian kebakaran hutan di cagar alam, suaka
margasatwa, taman wisata alam dan taman buru, evaluasi kesesuaian fungsi, pemulihan
ekosistem, penutupan kawasan, pengendalian dan pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa
liar, pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan, penyuluhan, bina cinta alam
dan pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan di wilayah Provinsi
Kepulauan Riau. Kantor Seksi Konservasi Wilayah II berada di Komplek Perkantoran
Pemda Sekupang Jl. Ir. Sutami Nomor 01, Sekupang, Batam
1.4.3 Karyawan

Data Jumlah PNS Balai Besar KSDA Riau

Jumlah
no Tahun SK Tanggal
PNS
1 2014 156 SK.201/IV-17/TU1/2014 03 Februari 2014
2 2015 156 SK.99/BBKSDARiau-BTU/2015 9 Maret 2015
3 2016 146 SK.400/BBKSDARiau-BTU/2016 27 Mei 2016
4 2017 140 SK.05/BBKSDARiau/KBTU/01/2017 03 Januari 2017
5 2018 131 SK.05/K.6/BTU/KUM.1.10/01/2018 03 Januari 2018
6 2019 124 SK.05/K.6/BTU/KUM.1.10/01/2019 02 Januari 2019
7 2020 124 SK.05/K.6/BTU/KUM.1.10/01/2020 02 Januari 2020

Data karyawan dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2020 berdasarkan SK dari
kantor Balai Besar KSDA Riau

13
1.4.4 Fasilitas Yang Dimiliki
Pengertian fasilitas kantor adalah sesuatu yang dapat membantu memudahkan
pekerjaan, tugas, pelaksanaan fungsi, dan alat untuk membedakan program lembaga
pendidikan yang satu dari pesaing yang lainnya. Dengan kata lain fasilitas kantor juga bisa
diartikan sebagai sarana pendukung dalam aktivitas perusahaan berbentuk fisik, dan
digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, memiliki jangka waktu kegunaan yang
relatif permanen, dan memberikan manfaat untuk masa yang akan datang. Fasilitas kantor
digunakan oleh setiap perusahaan bermacam-macam bentuk, jenis, dan manfaatnya.
Fasilitas kantor juga mencakup atau meliputi sarana (segala sesuatu yang dibutuhkan dalam
menjalankan aktivitas kantor, seperti perlengkapan, bahan, perabot, alat, perbekalan, dan
sebagainya) dan prasarana (segala sesuatu yang bersifat statis dan tak habis pakai yang
dapat mendukung bagi operasional kerja, seperti bangunan, halaman, taman, tempat parkir,
taman bermain anak, kantin, dan tempat ibadah), guna memudahkan karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di sebuah perusahaan/organisasi. Karakteristik
fasilitas kantor yang meliputi sarana dan prasarana antara lain sebagai berikut:
1) Mempunyai bentuk fisik, Fasilitas kantor mempunyai bentuk fisik yang digunakan
secara aktif dalam kegiatan normal perusahaan/organisasi yang mempunyai jangka
waktu kegunannya relative permanen atau lebih dari satu tahun.
2) Memberikan manfaat di masa yang akan datang, Fasilitas kantor memberikan
manfaat serta mengerjakan hasil atau dampak yang baru akan diketahui pada masa
yang akan datang.
Adapun data fasilitas yang dimiliki sebagai berikut :

14
Gambar Daftar fasilitas Ruangan Umum

15
1.4.5 Denah Perusahaan
Denah yaitu satu deskripsi tentang letak tempat. Kantor yang bagus adalah kanator
yang menggunakan denah akan memudahkan kita untuk temukan berbagai macam tempat,
tanpa perlu bertanya pada orang lain.
Kita dapat juga memakai kekuatan membaca denah untuk menolong orang lain bila
ada yang ajukan pertanyaan pada kita. Atau pengertian denah yang lain yaitu tampak atas
dari satu bangunan yang terpotong dengan cara horizontal minimum berjarak 1M dari
ketinggian 0. 00, di mana satu bangunan dengan sisi atas bangunan itu di hilangkan dan
denah sebagai penunjuk atau untuk memisahkan antar ruang yang satu dengan yang lain.

Gambar Denah Kantor

16
Gambar Denah Kantor
fungsi denah diantaranya untuk menunjukkan:
1) Fungsi ruangan.
2) Susunan ruangan.
3) Aliran ruangan.
4) Dimensi ruangan.
5) Letak pintu dan bukaan.
6) Isi ruangan.
7) Fungsi utilitas ruangan (seperti: listrik, AC, air dan sebagainya.) pada denah
tertentu.

17
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Judul Laporan
Proses Kegiatan Administrasi Perkantoran
2.1.1 Pelaksanaan Praktek
Waktu Pelaksana :
1. Lama Praktek : 5 Bulan 1 Minggu
2. Dimulai tanggal : 02 Oktober 2019
3. Diakhiri tanggal : 02 Maret 2020
Dalam melaksanakan pendidikan sistem ganda sesuai dengan yang telah ditentukan yaitu
tanggal 02 Oktober 2019 s.d 02 Maret 2020 adapun jadwal kegiatan jam kerja adalah sebagai
berikut :
Hari Jam Masuk Jam Istirahat Jam Pulang
Minggu Libur Libur Libur
Senin 07.30 WIB 12.00 WIB 16.00 WIB
Selasa 07.30 WIB 12.00 WIB 16.00 WIB
Rabu 07.30 WIB 12.00 WIB 16.00 WIB
Kamis 07.30 WIB 12.00 WIB 16.00 WIB
Jum’at 07.30 WIB 11.30 WIB 16.30 WIB
Sabtu Libur Libur Libur

2.1.2 Pengarsipan Surat Masuk dan Surat Keluar


Surat masuk dan surat keluar bagian dari dokumen yang tertulis atau tercetak dan
segala benda yang mempunyai keterangan-keterangan dipilih untuk di
kumpulkan,disusun,di sediakan atau untuk disebarkan.
2.1.2.1. Pengarsipan
Pengarsipan adalah suatu proses mulai dari penciptaan, penerimaan, pengumpulan,
pengaturan, pengendalian, pemeliharaan, dan perawatan serta penyiapan arsip menurut
sistem tertentu (Badri, 2007). Pengarsipan adalah surat pekerjaan kantor atau pekerjaan
tata usaha yang banyak di lakukan oleh setiap badan usaha baik dalam pemerintahan
maupun usaha swasta (Surojo, 2006). Jadi, pengarsipan adalah proses menyimpan dan
mengelola dokumen arsip menurut sistem pengarsipan tertentu.

18
2.1.2.2. Sistem Pengarsipan
Sistem pengarsipan adalah cara penyimpanan arsipsecara logis dan sistematis
dengan memakai abjad, numerik/nomor, huruf atau kombinasi huruf dan nomor identitas
arsip yang terkait(Amsyah 2003). Kantor Balai Besar KSDA Riau mengunakan sistem
abjad.
Sistem abjad adalah sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan susunan
abjad dari kata tangkap/nama dokumen bersangkutan.Melalui sistem abjad ini dokumen
disimpan berdasarkan urutan abjad, kata demi kata, huruf demi huruf. Nama dapat terdiri
dari dua jenis yaitu nama orang dan nama badan. Nama orang (nama individu) terdiri dari
nama lengkap dan nama tunggal, sedangkan nama badan terdiri dari nama badan
pemerintah, nama badan swasta dan nama organisasi.
2.1.2.3. Prosedur Pengarsipan
Pengertian Prosedur Pengarsipan Menurut Mulyadi (2007) prosedur adalah urutan
kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih,
yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi
berulang.
Preosedur pengarsipan yang digunakan di kantor Balai Besar KSDA Riau adalah
sebagai berikut :
a) Pemeriksaan
Sebelum sebuah dokumen disimpan secara tetap maka, kita harus memastikan
apakah dokumen tersebut sudah selesai diproses atau belum. Langkah ini adalah persiapan
penyimpanan dokumen dengan cara memeriksa setiap lembar dokumenuntuk memperoleh
kepastian bahwa dokumen-dokumen bersangkutan memang sudah siap untuk disimpan.
Apabila dokumen sudah dipastikan siap untuk disimpan, maka kita dapat memberikan
suatu tanda siap disimpan(release mark). Tanda atau simbol yang digunakan dapat berupa
tulisan file,arsip,dokumen,tanda centang, dan lain-lain.
b) Mengindeks
Setelah mendapatkan kepastian untuk menyimpan dokumen, maka langkah
berikutnya adalah mengindeks. Mengindeks adalah pekerjaan menentukan pada nama apa
atau subjek apa, atau kata-tangkap lainnya, surat akan disimpan. Penentuan kata-tangkkap
ini tergantung kepada sistem penyimpanan yang digunakan.
c) Memberi tanda
Setelah menentukan nama atau indeks yang tepat dan sesuai dengan sistem
penyimpanan, maka dilakukan pemberian kode. Langkah ini lazim juga disebut
pengkodean, dilakukan secara sederhana yaitu dengan memberi tanda garis atau lingkaran
dengan warna mencolok pada kata-tangkap yang sudah ditentukan pada langkah pekerjaan
mengindeks.

19
d) Menyortir
Untuk menghindari kesaahan peletakan yang dapat berakibat fatal, maka
sebelumnya melakukan peletakan ke dalam tempat penyimpanan sebaiknya dilakukan
pengelompokan dokumen berdasarkan indeks yang sudah ditentukan. Menyortir adalah
mengelompokkan dokumen-dokumen untuk persiapkan ke langkah terakhir yaitu
penyimpanan. Dengan dilakukan langkah ini dapat mempermudah proses peletakan
dokumen berdasarkan klasifikasi dan urutan yang sudah ditentukan.
e) Menyimpan
Langkah terakhir adalah penyimpanan, yaitu menempatkan dokumen sesuai
dengan sistem penyimpanan dan peralatan yang digunakan. Ada 5 (lima) sistem standar
yang sering dipilih salah satu sebagai penyimpanan, yaitu sistem abjad, tanggal, geografis,
subjek, dan numerik. Langkah ini merupakan langkah terakhir atau final dalam prosedur
penyimpanan dokumen. Sehingga langkah ini harus dilakukan secara teliti dan hati-hati.
Jangan sampai terjadi kesalahan peletakan,yang dapat mengakibatkan hilangnya suatu
dokumen. Bila terjadi kesalahan letak, maka semua langkah prosedur kearsipan dari awal
sampai dengan tahap menyortir dapat dikatakan sia-sia.
2.1.2.4. Alat dan Perlengkapan Pengarsipan
1. Buku agenda surat masuk dan surat keluar
2. Mensin Foto copy
3. Berkas yang akan di arsipkan
4. Alat tulis
5. Ordner
2.2. Kegiatan Pada Perusahaan / Kantor
1. Menyusun Arsip
2. Mengarsipan surat masuk dan surat keluar ke dalam Ordner
3. Mencatat surat masuk dan surat keluar pada buku agenda
4. Foto copy Surat Masuk dan surat keluar
5. Stempel Surat Keluar
6. Membantu merekap absen
7. Membantu rekap potongan gaji dan tukin

20
2.2.1. Prosedur Kegiatan
1. Menyusun Arsip
1) Mengelompokan berdasarkan Bulan Surat Masuk
2) Selanjutnya di susun didalam Filing Cabinet

Gambar Menyusun Arsip Gambar Arsip yang telah tersusun

2. Mengarsipan Dokumen ke dalam Ordner


1) Surat di kelompokan berdasarkan bulan
2) Kemudian di masukan kedalam map/box arsip

Gambar Mengarsipkan Dokumen Gambar Dokumen

21
3. Mencatat surat masuk dan surat keluar pada buku agenda
1) Pihak kantor menyerahkan surat masuk dan surat keluar
2) Kemudian di agendakan di dalam buku agenda surat masuk dan surat keluar

Gambar Mengagendakan Surat Masuk Gambar Buku Agenda Surat


Dan Surat Keluar Masuk/Surat Keluar

4. Foto copy Surat Masuk dan surat keluar


1) Pihak kantor menyerahkan surat masuk atau surat keluar
2) Kemudian di foto copy
3) Selanjutnya di serahkan kembali ke pihak kantor

Gambar Mengfotocopy Gambar surat yang di Fotocopy

22
5. Stempel Sertifikat
1) Pihak kantor menyerahkan surat untuk di stempel
2) Selanjutnya surat yang telah di stempel di serahkan kembali ke pihak kantor

Gambar Stempel Sertifikat Gambar Sertifikat yang di stempel

6. Membantu Merekap Data


1) Pihak kantor meminta bantuan dalam merekap Data yaitu SATS-DN
2) Selanjutnya mengecek satu demi satu data SATS-DN

Gambar Merekap Data Gambar Data yang di Rekap

23
7. Membantu Mengingput Data
1) Pihak kantor meminta bantuan dalam menginput data berita online
2) Selanjutnya mengecek satu demi satu data berita online

Gambar Mengingput Data Gambar Data Yang Diinput

2.3. Permasalahan Yang Dihadapai


Berikut ini beberapa masalah yang Kami hadapi disaat kami melakukan Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN) di Kantor Balai Besar KSDA Riau :
1. Masalah yang pertama adalah ketika kami dihadapkan untuk rekap absensi, karena
absensi di kantor Balai Besar berbasis computer. Untuk penanganannya kami meminta
pembimbing kami untuk selalu mengontrol kami ketika kami sedang diberi pekerjaan
untuk rekap absensi tersebut.
2. Masalah yang kedua adalah ketika kami dihadapkan untuk rekap potongan gaji dan tukin,
karena rekap potongan gaji dan tukin yang di kantor Balai Besar KSDA Riau banyak
jenis potongan. Untuk penanganannya kami meminta pembimbing kami untuk selalu
mengontrol kami ketika kami sedang diberi pekerjaan untuk rekap potongan gaji dan
tukin tersebut.

24
BAB III
PENUTUP

3.1. Penutup
Dengan segenap kekurangan dan keterbatassan yang dimiliki, penulis menyarankan bagi
semua pembaca khususnya siswa-siswi SMK Kansai terutama adik kelas agar lebih bersemangat
dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan program yang diadakan disekolah dan bagi
semua teman seperjuangan agar tetap bersemangat dan berjuang dalam mengembangkan potensi
diri dan menjaga nama baik sekolah.
Sebuah karya pasti mempunyai kelebihan dan juga kelemahan, penulis merasa bahwa
karya yang telah dibuat ini masih banyak kekurangannya oleh karena itu penulis senantiasa
mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun semangat kami agar dapat membuat yang
lebih baik dari sebelumnya. Untuk saran dan kritiknya dapat menghubungi sekolah atau pihak
yang bersangkutan.
Sebagai kata penutup dalam penulisan tugas ahir ini, penulis panjat puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga dengan penuh kesabaran, ketabahan,
dan jerih payah penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Semoga apa yang telah
penulis paparkan dalam tugas ahir ini dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya. Hanya kepada Allah lah segalanya penulis kembalikan, sebab di tangan-Nyalah
sumber segala kebenaran.Bila ada sedikit kebenaran dalam tugas ahir ini semata-mata datangnya
dari Allah SWT.
Demikianlah penulisan laporan ini dibuat, semoga bermanfaat. Selaku penulis
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam kegitan
ini.Hanya ini yang dapat penulis susun selama melakukan kegiatan prakerin di Pusat Arsip
Kementrian ESDM.

25
3.2. Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa
dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja dilapangan sesuai keahlian
masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat gambaran mengenai kagiatan bidang usaha
dimasa yang akan datang, serta siswa-siswi mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan
peluang kerja dan kesempatan kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi biasanya
memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas. Pada praktek kerja Industri ini
diperlukan keahlian yang cukup. Selama penulis melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri)
di Kementerian ESDM khususnya di pusat kearsipannya, penulis merasa bangga bisa mendapatkan
Ilmu yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya serta memperoleh banyak pengalaman.
Tujuan lain Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah menambah wawasan yang luas bagi siswa
dan siswi, terutama dalam bidang yang di tempatinya. Adapula tempat yang disukai yakni
diruangan pemilahan arsip, penulis bisa belajar dan dapat mengetahui yang belum penulis
dapatkan selama ini, terutama pengetahuan tentang berbagai arsip yang tersedia.
Praktek Kerja Industri telah terlaksana dengan baik, dengan program keahlian masing-
masing tanpa halangan apapun dan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Kementerian ESDM yang telah bersedia menerima penulis apa adanya untuk melaksanakan
Prakerin (Praktek Kerja Industri) dan bersedia mendampingi penulis selama Prakerin berlangsung.
3.3. Saran-saran
Semoga hubungan antar pegawai tetap terjaga dan saling bekerjasama dalam mencapai
tujuan bersama, semoga para siwa dan siswi mendapatkan banyak pelajaran dan memiliki motivasi
untuk tujuan dimasa depannya dan para guru pembimbing dapat memberikan arahan juga
perhatian untuk para siswa dan siswi prakerin.

26

Anda mungkin juga menyukai