Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PROGRAM PENDIDIKAN GANDA

PT.SURYA INTI JAYAINDO


” PEMASANGAN KWH METER,MIGRASI,TAMBAH DAYA”
Tahun pelajaran 2018/2019

Oleh
NAMA : EKO SLAMET ARIANTO
NIS : 7188 / 1006.009
KELAS : XI TIPTL 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TRENGGALEK
Jl.Brigjen Sutran No.3 Telp.(0355) 793177,794993 Fax .793178
TRENGGALEK 66315
Tahun 2018/2019
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan


“PEMASANGAN KWH METER,MIGRASI,TAMBAH DAYA” ini telah
diteliti,disetujui dan di sahkan di Trenggalek
Pada tanggal 11 Mei 2019

Oleh:
EKO SLAMET ARIANTO
NIS: 7188 / 1006.009

Mengetahui/Menyetujui

Pembimbing Sekolah Pimpinan DU / DI

IMAM TURMUDI, S.T. MUJAPAN, S.T.


NIP.196706121996011001

Ketua Program Kejuruan TIPTL

BUDI CAHYO UTOMO


NIP.
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan laporan hasil pelaksanaan praktek kerja industri (PRAKERIN).
Penyusunan karya tulis ini berdasarkan data dan informasi serta
pengetahuan baik dari pengetahuan teori maupun praktik, yang diperoleh1
selama penulis mengikuti Praktik Kerja Industri selama 3 bulan terhitung
dari tanggal 18 Februari 2019 sampai dengan 11 Mei 2019 Di PT.SURYA
INTI JAYAINDO.
Dalam kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayahNya, kami dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri ini dengan baik walaupun
masih terdapat banyak kekurangan.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam
menyelesaikan laporan ini.
3. Pembimbing dari Sekolah maupun DU/DI yang telah membimbing kami
dengan sabar sewaktu kami melaksanakan Prakerin.

Trenggalek 11 Mei 2019


Tim Penyusun

EKO SLAMET ARIANTO


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………..…...i


HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………..ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………….…..iii
DAFTAR ISI……………………………………………..........................iv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………..…......v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
1.1. Latar Belakang ………………………………….............… 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ………………………….....…………….2
1.3 Lokasi, Waktu dan Tempat Prakerin…….…….............….......3
BAB II GAMBARAN UMUM..........................................................4
2.1 Sejarah Organisasi/Perusahaan…….…………...…..………...4
2.2 Struktur Organisasi dan Bidang Usaha ……..................…..…5
2.3 Visi , Misi , dan Tujuan Organisasi/Perusahaan ……..……....5

BAB III KAJIAN TEORI......................................................................6

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN............18


4.1. Sumber Daya yang Tersedia………………………..............18
4.2. Prosedur Pemeliharaan Peralatan……………………….....18
4.3. Hasil Pengamatan..............................................................20
4.4. Pemecahan masalah..........................................................21
A.masalah yang muncul selama prakerin……………………...21
B.Cara mengatasi masalah…………………………………….22
BAB V PENUTUP……………………................................................22
5.1. Kesimpulan ………………………………………….......22
5. 2. Saran …………………………..………….......................23

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................26
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 gambar KWH meter analog…………………………………..9
Gambar 2.2 gambar KWH meter MELCOINDA………………………..13
Gambar 2.3 gambar KWH meter SMART……….....................................14
Gambar 2.4 gambar KWH meter SANXING……………………………15
Gambar 2.5 gambar KWH meter ITRON……………………….………..15
Gambar 2.6 gambar KWH meter HEXING………………………………16
Gambar 2.7 gambar KWH meter METBELOSA…………………………17

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….27


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan ketetapan dan kurikulum, maka siswa atau siswi
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Trenggalek diwajibkan
melaksanakan Prakerin untuk memenuhi salah satu Program mata diklat
yang diujikan pada Uji Kompetensi Keahlian.Selain untuk memenuhi
persyaratan Uji Kompetensi Keahlian tingkat Sekolah Menengah Kejuruan,
Praktik Kerja Industri merupakan suatu pendekatan dimana setiap siswa
atau siswi mengalami proses belajar melalui Praktik Kerja Industri secara
langsung di dunia kerja yang sesungguhnya. Atas dasar itulah maka
kegiatan pendidikan dan pelatihan di Sekolah Menengah Kejuruan harus
melibatkan dunia usaha atau dunia industri sebagai institusi pasangan yang
dapat berperan aktif untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan guna menambah pengetahuan khususnya di
bidang keahliannya masing – masing dan dapat menambah pengalaman
serta keprofesionalan dalam melakukan suatu bidang pekerjaan supaya
menjadi tenaga kerja yang berkualitas unggul di masa mendatang yang
diantaranya melalui kegiatan Praktik Kerja Industri. Praktik Kerja Industri
(Prakerin) adalah salah satu bentuk penyelenggaraan Pendidikan keahliaan
Professional yang memudahkan secara sistematika dan sinkronisasi
pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh
melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah mencapai suatu
tingkatan professional tertentu.oleh karena itu pelaksanaan psg dilakukan di
PT.SURYA INTI JAYA INDO karena tempat tersebut sesuai dengan
keahlian siswa dibidang listrik .

1
1.2 Tujuan dan Manfaat
 Tujuan diadakan pelaksanakan Praktik Kerja industri
(PRAKERIN) adalah untuk :
a. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha
b. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profosional yang di
perlukan siswa untuk memasuki dunia usaha.
c. Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas terhadap siswa
sebagai persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia
usaha yang sesungguhnya.
d. Meluaskan wawasan dan pandangan siswa terhadap jenis-jenis
pekerjaan pada tempat dimana siswa melaksanakan Praktik Kerja
industri ( PRAKERIN ).
e. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman
kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.

 Manfaat
1. Menambah wawasan pada siswa
2. Membina Hubungan kerjasama yang baik antar pihak
sekolah dengan perusahaan atau lembaga instansi lainya
3. Mendapatkan pengalaman bekal pada saat bekerja nantinya
4. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar
pihak sekolah dengan pihak perusahaan

2
1.3 Lokasi,Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Tempat Prakerin
Nama Perusahaan : PT.SURYA INTI JAYAINDO
Alamat : Desa Kunir,Kecamatan Wonodadi,Kabupaten
BLITAR
Prakerin dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2019 sampai 11
Mei 2019 di PT.SURYA INTI JAYAINDO Desa Kunir ,
Kecamatan Wonodadi , Kabupaten Blitar.

2. Waktu Kegiatan
09.00 Berangkat Bekerja
19.00/20.00 Pulang Bekerja

3. Jenis kegiatan
Jenis kegiatan praktek kerja lapangan di PT.SURYA
INTI JAYAINDO dilakukan diluar ruangan untuk
mendapatkan penjelasan materi dan observasi
langsung kelapangan dengan didampingi oleh
karyawan teknisi listrik yang sudah ditentukan oleh
perusahaan sebagai pembimbing lapangan dalam
proses praktek kerja lapangan .

3
BAB II
GAMBARAN UMUM DU/DI

2.1 Profil dan Sejarah Perusahaan


Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT.SURYA INTI JAYA INDO
Berdiri : 12 Juni 2014
Alamat : Desa Kunir, Kecamatan Wonodadi,
Kabupaten Blitar
Kepala DU/DI : MUJAPAN
Bidang Usaha : pasang baru kwh,migrasi,dan tambah
Daya.

Sejarah Singkat Perusahaan


Dulu sebelum bengkel berdiri pak Mujapan (pemilik bengkel ) beliau
bekerja sebagai tukang instalasi listrik. Dulu beliau juga pernah menjadi
ketua PAKLINA (Persatuan Kontraktor Listrik Nasional). Kemudian setelah
menjadi ketua PAKLINA beliau mendirikan sebuah CV yang bernama CV.
Surya Jaya Tekhnik. Lalu pada tanggal 12 Juni 2014 beliau merubah CV.
Surya Jaya Tekhnik tersebut menjadi PT.SURYA INTI JAYAINDO yang
bertempatan di Desa KUNIR RT 04 RW 04, Kecamatan WONODADI,
Kabupaten BLITAR.
2.2 Kegiatan Perusahaan
Di PT.surya Inti Jayaindo yaitu melayani penyambungan listrik pasang baru,
migrasi atau disebut juga mengganti KWH meter analog(prabayar) ke KWH
meter digital (pascabayar) , dan tambah daya MCB.

4
2.2 Struktur Organisasi
Kami gambarkan bagian struktur organisasi sebagai berikut,dari bagan
struktur organisasi diatas dijelaskan secara terperinci sebagai berikut :
1. Pemimpin bengkel
Pemimpin bengkel bertugas sebagai pemegang kekuasan bengkel
atau penanggung jawab atas bengkelnya dan memberikan perintah
kepada karyawannya .
2. Karyawan
Karyawan menjalankan perintah dari pemimpin dan memelihara
peralatan serta menjaga kebersian bengkel .
2.3Visi Misi
 Visi
1. Terciptanya tenaga kerja yang kompeten dan
produktif dalam memenuhi pasar kerja serta
mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah
2. Menjadi Perusahaan Kontruksi yang terpercaya dan
dapat diandalkan dalam segala hal.
 Misi
1. Berpartisipasi dalam pembangunan melalui jasa
konstruksi
2. Menyediakan jasa konstruksi yang dapat memberikan
nilai tambah bagi stakeholder
3. Memberikan pelayanan dengan sikap profesional dan
memenuhi standart kesehatan , keselamatan kerja dan
lindungan lingkungan.
TUJUAN Perusahaan menjalankan usaha dalam bidang
konstruksi, pengadaan listrik dan perdagangan.

5
BAB III
KAJIAN TEORI
3.1Dasar dasar teori program keahlian
KWH meter merupakan suatu alat ukur yang banyak dipakai baik di
lingkungan perumahan, perkantoran maupun industri. Alat ukur ini sudah
mengalami perkembangan yang begitu luar biasa dalam beberapa tahun
terakhir ini. Pada awalnya, fungsi utama dari KWH meter ialah untuk
menghitung pemakaian energi listrik. Dengan perkembangan teknologi yang
luar biasa, maka KWH meter berkembang menjadi suatu alat ukur otomatis
yang bisa mengirimkan hasil pengukurannya kepada perusahaan listrik yang
bersangkutan.

A.Alat dan Bahan


no Alat Bahan
1. Tang kombinasi KWH meter
2. Tang Potong MCB
3. Obeng + Kabel penghubung
4. Obeng - Kabel SR
5. Tespen Token(jika KWH
pulsa)
6. Paku SLO
7. Palu Waka
8. Chutter Spiral

6
B. Langkah Kerja
· Pemasangan dua buah kabel hitam SR dari tiang listrik Jaringan
Tegangan Rendah ke rumah pelanggan. Dua kabel hitam twist itu terdiri dari
kabel arus listrik positif/ fasa dan negatif/ netral.
· Setelah kabel dari tiang listrik PLN terhubung menuju rumah
pelanggan, selanjutnya dilakukan pemasangan meteran listrik. Pertama-
tama, penyambungkan kabel positif (fasa) ke arus listrik TR Input KWH
meteran listrik.
· Selanjutnya, sambungan tersebut dilanjutkan menyambung pada TR
Input MCB. Dari MCB kabel positif akan masuk ke dalam rumah pelanggan
berupa kabel NYM yang umumnya berwarna merah dengan ukuran 2,5 mm.
Kabel NYM inilah yang akan digunakan pelanggan untuk memasang lampu
dan sakelar listrik rumah.
· Kabel negatif atau netral dari TR input akan disambungkan menuju
meteran listrik dan keluar dalam bentuk TR Output yang digunakan
pelanggan dalam rumah.
· Kabel Arde atau Grounding yang telah terpasang di tanah, akan
diteruskan menuju rumah menggunakan kabel NYM yang biasanya
berwarna kuning. Kabel Arde ini dihubungkan pada setiap terminal stop
kontak di dalam rumah. fungsi kabel Arde atau grounding ini adalah
menghilangkan setrum yang biasanya muncul pada peralatan elektronik
seperti televisi, radio, lemari es, atau komputer. Arus liar yang bisa
menimbulkan percikan api juga aman dengan sistem grounding ini.
· Lakukan pengujian dengan menyalakan saklar mcb menjadi on.
· Jika tidak terdapat gangguan maka pemasangan dinyatakan berhasil,
dan listrik siap untuk dipakai.

7
F. Hasil Pekerjaan
Setelah semua tersambung, lakukan pangujian. Jika terdapat tulisan
PERIKSA pada layar LCD KWH METER, maka masukan token KWH
METER dengan teliti dan benar. Namun jika token sudah di masukan dan
tetap terdapat tulisan PERIKSA, kemungkinan terdapat kesalahan dalam
instalasi pada rumah tersebut. lakukan pengecekan dan pembenaran pada
instalasi rumah. Jika instalasi rumah sudah diperbaiki dengan benar dan
tidak terdapat tulisan PERIKSA, berarti dalam perbaikan ini hasil pekerjaan
sempurna.

Untuk varian merek kWh meter prabayar yang beredar


tahun ini masih tetap sama dengan data tahun 2016 lalu, yaitu
sebanyak 28 merek meteran. Hanya saja perbedaannya,
terdapat beberapa merek meteran yang hilang dari peredaran
dan digantikan dengan munculnya merek lain sebagai
penggantinya. Daftar merek kWh meter tersebut adalah Hexing,
Itron, Glomet, Smartmeter, Melcoinda, Sanxing, Actaris, Star,
Metbelosa, Fuji, Cannet, Meisys, Holley, Inhemeter, Conlog,
Landis, Prima, Holleymet, Sgrid, Genus, Akari, Holleyindo, Catic,
Apator, Wasion, Kaifa, Joymeter, dan Sunrise

8
GAMBAR 2.1 KWH meter analog

Prinsip Kerja KWH Meter

Berikut diberikan gambar KWH meter analog beserta gambar


prinsip kerja dari KWH

meter tersebut apabila ditinjau dari segi fisika.

Dari gambar 2.4 di bawah dapat dijelaskan bahwa arus beban I


menghasilkan fluks bolakbalik Φc, yang melewati piringan
aluminium dan menginduksinya, sehingga menimbulkan

tegangan dan eddy current. Kumparan tegangan Bp juga 9


mengasilkan fluks bolak-balik Φp yang memintas arus If. Karena
itu piringan mendapat gaya, dan resultan dari torsi membuat
piringan berputar.

Prinsip Dasar KWH Meter

Torsi ini sebanding dengan fluks Φp dan arus IF serta harga


cosinus dari sudut antaranya. Karena Φp dan IF sebanding
dengan tegangan E dan arus beban I, maka torsi motor
sebanding dengan EI cos θ, yaitu daya aktif yang diberikan ke
beban. Karena itu kecepatan putaran piringan sebanding dengan
daya aktif yang terpakai.

Semakin besar daya yang terpakai, kecepatan piringan semakin


besar, demikian pula sebaliknya. Secara umum perhitungan
untuk daya listrik dapat di bedakan menjadi

tiga macam, yaitu :

Daya kompleks S(VA) = V.I

Daya reaktif Q(VAR) = V.I sin φ

Daya aktif P(Watt) = V.I cos φ ……………………………………….…(2.1)

Hubungan dari ketiga daya diatas dapat dituliskan dengan


menggunakan

rumus sebagai berikut :

S P2 Q2

S (VI )2 .(sin2 cos2 )

S V.I …………………………………………………………………………(2.2)

10
Dari ketiga daya diatas, yang terukur pada KWH meter adalah
daya aktif, yang

dinyatakan dengan satuan Watt.

Perhitungan Biaya KWH Meter

KWH Meter berarti Kilo Watt Hour Meter dan kalau diartikan
menjadi n ribu watt

dalam satu jamnya. Jika membeli sebuah KWH Meter maka akan
tercantum X putaran

per KWH, artinya untuk mencapai 1 KWH dibutuhkan putaran


sebanyak x kali putaran dalam setiap jamnya. Contohnya jika
900 putaran per KWH maka harus ada 900 putaran setiap
jamnya untuk dikatakan sebesar satu KWH. Jumlah KWH itu
secara kumulatif dihitung dan pada akhir bulan dicatat oleh
petugas besarnya pemakaian lalu dikalikan dengan tarif dasar
listrik atau TDL ditambah dengan biaya abodemen dan pajak
menghasilkan jumlah tagihan yang harus dibayarkan setiap
bulannya.

KWH Meter Prabayar PLN

Kwh meter pbrabayar ini dirancang denngan menggunakan kwh


meter elektrik yang baru. Sistem pembayaran atau pengisian
rekening listrk adalah dengan menggunakan aplikasi chip card.

Aplikasi ini sangat memudahkan masyarakat dan PLN dalam hal


proses pengisian rekening listrik yang efektif. Chip card adalah
suatu jenis kartu alat pembayaran yang semakin populer seiring
dengan kemajuan teknologi mikroelektronika serta semakin
meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap alat pembayaran
yang praktis. 11
Kehadiran chip card tidak dapat dihindari dimana
penggunaannya semakin luas baik volume maupun lingkup
aplikasinya. Salah satu kemungkinan aplikasi chip card adalah
sebagai alat bayar konsumsi energi listrik.

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh Pengelola


Gedung dari

penggunaan KWh meter pra-bayar di antaranya adalah:

1. Mendapatkan uang kas lebih awal sebelum listrik diproduksi


dan digunakan,sehingga dapat menambah likuiditas perusahaan
ini.

2. Pengendalian transaksi lebih mudah sehingga mengurangi


kemungkinan tagihan yang tidak terbayar dan pencurian listrik.
Pemasaran listrik prabayar ini dapat juga diserahkan pada pihak
ketiga.

3. Pengurangan overhead atau biaya yang diperlukan untuk


pengecekan konsumsi listrik ke rumah-rumah atau konsumen
lainnya.

Sedangkan bagi konsumen, sistem ini juga dapat


menguntungkan yaitu

1. Pengendalian penggunaan listrik dapat lebih baik, karena


pembayaran yang dilakukan diawal dapat digunakan untuk
membatasi konsumsi

2. Perbaikan sistem pengukuran karena perangkat elektronik


yang digunakanadalah elektronis dengan ketelitian dan
keamanan yang lebih tinggi.

12
4.Mengurangi kesalahan penagihan yang disebabkan human
error.

Berikut KWH meter yang saya pelajari selama prakerin:


1.MELCOINDA

GAMBAR 2.2 KWH meter MELCOINDA


Pengantar Meter energi satu phasa Merk MELCOINDA ( Type : MTS-125)
adalah jenis baru meter listrik yang memiliki fungsi prabayar.
Spesifikasi Meter Merk MELCOINDA Type Meter MTS Standard SPLN D
: 2010 Cara pegawatan Fase tunggal 2 kawat Arus 5(60)A Kelas ketelitian
1.0 Voltage range 115V 265V Konsumsi Daya 10VA / 2W Konstanta Meter
1600 imp/kwh Frekuensi 50 Hz Dual Sensing
Double relay dan Double sensor.5. Struktur Meter 5.1 Meter - 11 digit
nomor unik kwh = Kode vendor ( MELCOINDA ) 30 = Tahun pembuatan (
*)=
13
Nomor Urut produksi 6 = Cek digit (*) Tabel Tahun: 10 = Tahun = Tahun =
Tahun = Tahun = Tahun = Tahun = Tahun = Tahun = Tahun 2019.
2.SMART

SMI-200S SMI-810
Gambar 2.3 gambar KWH meter SMART
Kwh meter SMART mempunyai dua jenis yaitu kwh meter jenis analog dan
Kwh meter jenis digital.
Kemampuan deteksi penyalahgunaan pemakaian energy sesuai SPLN
D3.005-1:2008,dual sensing, menurunkan losses, menghitung daya
harmonisa, anti magnet, lampu indikator pencurian, tipe kombo.

14
3.SANXING

Gambar 2.4 KWH meter SANXING


1 Ph Prabayar EM512 Type 700 JAVA
Merk Itron/PT. Mecoindo
220/230/240V; 5(60)A; 50 Hz; Class 1.0;
SPLN.D3 009-1:2010,
IEC62052-11:2003,
IEC 62053-21:2003

4.ITRON

Gambar 2.5 KWH meter ITRON


Itron adalah perusahaan penyedia teknologi dan solusi terkemuka yang
berpusat di Liberty Lake, Spokane, Washington, Amerika Serikat. Di
Indonesia, mereka mendirikan sebuah anak perusahaan
15
bernama PT Mecoindo – Itron Indonesia yang khusus merakit dan
mendistribusikan produk-produk Itron di wilayah Indonesia. Hebatnya, PT
Mecoindo (Metering Company Indonesia) ini memiliki pabrik manufaktur
yang terbesar di Asia Pasifik, dengan 900 tenaga kerja dan berlokasi di
kawasan East Industrial Park (EJIP) Cikarang.
5.HEXING

Gambar 2.6 KWH meter HEXING


Type HXE12
meteran Hexing mengacu pada meter pra bayar HXE12 yang diproduksi
oleh Hexing Electrical Co., Ltd yang berasal dari negeri Cina. Didirikan
sejak tahun 1992 lalu, perusahaan ini berfokus pada pengembangan
teknologi dan produk yang terkait dengan meteran listrik (baik prabayar,
pascabayar, dan termasuk juga softwarenya), alat telekomunikasi, sistem
perangkat lunak enterprise, cash metering (alat pembayaran), SCADA (
Supervisory Control And Data Acquisition, sistem kendali industri berbasis
komputer), dan sebagainya. Dari segi kualitas dan keamanan tidak perlu
diragukan lagi, karena hingga saat ini mereka telah mengantongi berbagai
sertifikat terkait, termasuk ISO9001, ISO14000, ISO18000, ISO17025,
AAA dan 3C. Produk kWh meter Hexing yang digunakan oleh PLN untuk
keperluan LPB adalah tipe HXE12 yang setara dengan tipe HXE115-KP.
16
6.METEBLOSA

Gambar 2.7 KWH meter METBELOSA


Metbelosa kWh Meter Single Tarif CT/5A merupakan meteran listrik
berkualitas yang diproduksi oleh Metbelosa. Alat yang digunakan untuk
mengukur besarnya daya listrik selama waktu tertentu. Produk yang
digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besar pemakaian daya
konsumen. Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet
dimana medan magnet tersebut menggerakkan piringan yang terbuat dari
aluminium. Alat yang dapat memantau pemakaian listrik di rumah Anda.
Memudahkan Anda maupun petugas yang melakukan pengecekan berkala
terhadap pemakaian listrik di rumah Anda.

17
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Sumber Daya yang Tersedia


Praktek kerja industri (PRAKERIN) dilaksanakan oleh siswa SMKN 1
TRENGGALEK diperusahaan yang diminati oleh siswa itu sendiri dan kami
memilih untuk melakukan prakerin di PT . SURYA INTI JAYAINDO.
Dalam pelaksanaan pakerin ini siswa melakukan kegiatan tentang
pemasangan kwh meter,mengganti Kwh meter(migrasi),mengganti MCB
menjadi daya yang lebih besar. Untuk hal perawatan,kegiatannya meliputi :
Pengecekan peralatan yang akan digunakan dan mempersiapkan
perlengkapan yang akan digunakan seperti helm,sabuk
pengaman,tangga,DES,service,solasi anti air, dan kabel,pembersihan
kendaraan sebelum berangkat.
4.2 Prosedur Pemeliharaan Peralatan
1. PERAWATAN
Pekerjaan pemeliharaan harus dilakukan berdasarkan pertimbangan dari
berbagai faktor yang aman dan menguntungkan.
Berikut ini adalah suatu contoh prosedur yang dapat dipakai untuk
melakukan perawatan pada peralatan :
1. Pemeliharan harian dapat dilakukan oleh operatornya sendiri.
Sebelum mulai bekerja pada mesin, terlebih dahulu operator
melakukan pembersihan dan pelumasan terhadap alat yang akan
dipakainya, seperti Des yang harus dikasih pelumas agar berfungsi
normal. Untuk pelaksanaan ini, industri mengeluarkan instruksi yang
ditujukan kepada para operator
untuk melakukan pemeliharaan pada alat-alat. Instruksi ini harus
ditaati dengan sungguh-sungguh.
18
2. Sedangkan pelaksanaan pemeliharan periodiknya, bisa ditangani
oleh tenaga pemeliharaan yang sudah dilatih secara khusus untuk
tugas tersebut. Periode waktu perawatan ini perlu ditentukan
berdasarkan pengalaman terdahulu untuk mempercepat
keterangannya. Dalam hal ini instruksi pengoperasian alat harus
diikuti dengan benar oleh operator. Adanya kejadian yang tidak
normal atau kelainan-kelainan yang timbul pada alat-alat dengan
segera dilaporkan kepada tenaga pemeliharaan agar gangguan dapat
cepat diatasi. Tindakan perbaikan harus segera dilakukan, jangan
sampai menunda waktu.

2. TUJUAN PERAWATAN RUTIN


1. Kendaraan dapat terhindar dari masalah-masalah
(problem) yang lebih besar yang mungkin dapat
terjadi pada kemudian hari sehingga dapat
mengurangi resiko pengeluaran atau pembiayaan
yang lebih besar.
2. Peralatan dapat dirawat atau diservis sesuai dengan
kondisi peraturan yang berlaku.
3. Umur kendaraan (life time) akan lebih panjang.
4. Kendaraan yang dirawat secara berkala akan terjaga
performa kerjanya tetap dalam kondisi maksimal.
5. Pelanggan (customer) dapat menikmati pengalaman
pengendaraan yang ekonomis dan aman.
6. Mengurangi resiko terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan misalnya macet, susah dinyalakan danlain
sebagainya.

19
4.3 Hasil Pengamatan
Fungsi utama dari KWH meter ialah untuk menghitung pemakaian
energi listrik. Dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, maka KWH
meter berkembang menjadi suatu alat ukur otomatis yang bisa mengirimkan
hasil pengukurannya kepada perusahaan listrik yang bersangkutan.
BAGIAN – BAGIAN KWH METER DAN FUNGSINYA :
1. Badan (body) terdiri dari :
a. Bagian atas
b. Bagian bawah
2. Kumparan arus terdiri dari :
a. Pada kWh meter 1 phasa kumparan arus 1 set
b. Pada kWh meter 3 phasa 3 kawat kumparan arus 2 set
c. Pada kWh meter 3 phasa 4 kawat kumparan 3 set
Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan
besi yang berfungsi sebagai pengatur Cosinus phi (factor kerja) Kumparan
Tegangan terdiri dari Pada kWh meter 1 phasa
3. Piringan
Piringan kWh meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan
bawah) yang digunakan agar piringan kWh meter dapat berputar dengan
mendapat gesekan sekecil mungkin.
4. Circuit Breaker (MCB)
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, MCB inilah komponen yang
bertugas memutus aliran listrik bila terjadi pemakaian daya yang berlebihan
oleh konsumen atau bila terjadi gangguan hubung singkat dari suatu
peralatan listrik di rumah. Pun saat melakukan perbaikan instalasi listrik
rumah, komponen ini sebaiknya dimatikan.
5.Meter Listrik (kWh Meter)
Sebagai penunjuk besarnya daya listrik yang telah digunakan pelanggan.
Satuannya dalam kWh (kilowatt hour). 20
Indikatornya terlihat dari angka-angka yang tercatat. Petugas pencatat PLN
yang rutin berkunjung tiap bulan selalu mencatat angka-angka ini.
6. Spin Control
Merupakan sebuah komponen yang bekerja dengan berputar bila terjadi
pemakaian daya listrik. Semakin besar daya yang dipakai maka perputaran
akan semakin cepat. Besarnya daya pemakaian akan dicatat oleh “meter
listrik” dan bila kelebihan akan dibatasi oleh MCB.
7. Pengaman Listrik (“Sekering” atau “Panel Hubung Bagi”)
Bagian ini lebih dikenal orang dengan nama “Sekering”. Asalnya dari
bahasa Belanda “Zekering”. Dalam bahasa Inggris biasa disebut “Fuse”.
Fungsi utamanya adalah mengamankan instalasi bila terjadi masalah seperti
hubung singkat di peralatan listrik dengan cara memutus arus listriknya.
4.4 Pemecahan Masalah
A. Masalah yang muncul selama prakerin
Didalam dunia industri, penulis pernah menghadapi beberapa
hambatan dalam bekerja. Adapun hambatan-hambatan yang
penulis hadapi selama mengikuti Praktik Kerja Industri (Prakerin)
yaitu sebagai berikut :
 Proses beradaptasi di lingkungan perusahaan adalah
hambatan berikutnya karena penulis harus menyesuaikan
diri di lingkungan kerja.
 Kurangnya menguasai peralatan kantor
 Kurang sesuainya antara teori dan praktek yang diterima
di sekolah dengan pelaksanaan atau praktek pekerjaan
yang sesungguhnya di lapangan, sehingga hasil yang
dicapai kurang maksimal dalam pelaksanaannya.

21
 Banyaknya hal baru yang dihadapi dilapangan yang
mungkin belum pernah di berikan di sekolah, jadi pada
saat menghadapi hal baru tersebut penulis belum bisa
memberikan yang sempurna untuk perusahaan.

B. Cara mengatasi masalah


Dalam menghadapi masalah yang ada, penulis melakukan
beberapa metode untuk menangani masalah
tersebut,diantaranya :
 Selalu bertanya pada pembimbing industri apabila penulis
mengalami kesulitan masalah yang sekiranya penulis belum
dapat menyelesaikan masalah tersebut sendiri.
 Bila kesulitan saat memakai alat-alat kantor bertanya kepada
pembimbing.
 Berusaha dan belajar agar kesulitan itu sedikit demi sedikit
hilang.
 Mencoba untuk lebih sering berkomunikasi dengan orang-
orang kantor.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Melalui data laporan Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) maka dapat
disimpulkan bahwa Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) merupakan
suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan untuk mendidik siswa/i
agar memiliki keahlian profesional dan kemampuan untuk
menyelesaikan pekerjaan serta mendidik siswa/i agar memiliki
disiplin yang tinggi. Dan di harapkan agar siswa/i dapat mengenal
22
lingkungan kerja serta menambah wawasan dan pengetahuan yang
dapat digunakan di masa yang akan datang.
a. Meningkatkan,memperluas dan memantapkan keterampilan yang
membentuk kemampuan dan wawasan siswa/siswi sebagai bekal
untuk lapangan kerja serta sesuai dengan program studi yang
diperoleh.
b. Menumbuh kembangkan serta memantapkan priba siswa/i
memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan bidang yang
diminati .
c. Memberikan kesempatan kepada siswa/i untuk membiasakan diri
pada suasana lingkungan kerja yang sebenarnya, khususnya yang
berkenaan dengan kedisiplinan kerja.
d. Menjajaki dan mengukur daya serap ilmu yang diperoleh.
5.2 Saran
 Saran Untuk PT. SURYA INTI JAYA INDO
a. Untuk menjaga terjalinnya hubungan baik antara pihak industri
dengan pihak sekolah, maka diharapkan untuk masa-masa yang akan
datang pihak industri dapat menerima kembali siswa-siswi yang
akan melaksanakan Prakerin dari dunia pendidikan, khususnya
siswa-siswi SMK Negeri 1 Trenggalek dengan tangan terbuka,
karena dengan hubungan baik ini sangat diharapkan keberadaannya
di dunia pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan.
b. Dalam melaksanakan Prakerin hendaknya pihak industri
memberikan suatu target atau hal-hal yang harus dikuasai dalam
pelaksanaan Prakerin.
c. Diharapkan pihak industri memiliki bagian khusus yang
menangani siswa yang sedang melaksanakan

23
d. Prakerin sehingga keberadaannya lebih terbina dan terkontrol
dengan baik.
e. Diadakannya kerjasama antara pihak industri dengan pihak
sekolah, karena hal ini dapat membantu proses kegiatan siswa
dalam mengembangkan pengetahuan dan aplikasi pelajaran
yang telah didapatkan disekolah.
f. Pihak industri sebaiknya mengadakan evaluasi berkala mengenai
kemajuan yang telah dicapai oleh siswa Prakerin.

 Saran Untuk Sekolah


Adapun saran yang akan saya sampaikan antara lain :
a. Pemberian informasi serta gambaran mengenai kondisi dan
suasana di Industri kepada siswa yang akan melaksanakan
Prakerin hendaknya diperluas lagi mengingat beragamnya dunia
industri.
b. Kegiatan keorganisasian yang diselenggarakan khusus untuk menghadapi
kegiatan Prakerin tetap dilestarikan dan terus ditingkatkan,
karena sangat bermanfaat bagi siswa setelah berada di dunia
industri.
c. Sekolah hendaknya melakukan monitoring terhadap siswa yang
melakukan Prakerin lebih sering lagi guna mengetahui secara
langsung kendala-kendala yang dihadapi oleh siswa dalam
menghadapi Prakerin.
d. Tekonolgi pada masa sekarang dirasakan sangat cepat
perkembangannya. Sekolah dengan segala keterbatasannya
dirasakan tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut,
namun masih ada hal lain yang biasa dilakukan sebagai altenatif dalam
mengejar ketertinggalan tersebut.

24
Salah satu cara yang bias dilakukan adalah dengan diadakannya Kunjungan
Industri, dengan begitu diharapkan siswa dapat menyerap
informasi dan teknologi baru yang ada di industri, sehingga
kemajuan teknologi dan informasi yang tidak didapatkan di
sekolah dapat diketahui.
e. Sarana dan prasarana terutama yang menunjang kegiatan belajar
produktif lebih ditingkatkan lagi, agar dapat memotivasi para
siswa untuk belajar lebih giat lagi.
f. Para guru teori dalam setiap penyampaian materi pelajaran,
hendaknya di praktikkan system kerja langsung, sehingga
memberi kematangan pada siswa dalam praktik kerja.
 Saran untuk calon siswa prakerin
1. Agar lebih bersungguh sungguh dalam melaksanakan prakerin
dan tidak bercanda ketika praktik
2. Bersikap lebih sopan terhadap DU/DI
3. patuhi tata tertib yang berlaku

25
DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Praktek Kerja Industri.Dari Pohja SMKN 1


Trenggalek Pada 21 Oktober 2017

Aulia ,sindy .2015 Artikel Komponen Komponen


Listrik.Cimahi /Catatan Elektrical.Diunduh pada 21
Oktober 2017 Jam 22.00

Nanang,Hadi. 2016 Artikel Cylender Pneumatik/Pustaka


lengkap.Diunduh pada 21 Oktober 2017 jam 22.00

Kuncahyo.eko.2016 Artikel Selenoit Coil Jenis


Peneumatik.Jakarta.Diunduh pada 21 Oktober 2017 jam
22.10

http://trainingcenter1.blogspot.com/2010/09/sistem-kerja-
lemari-es-dimulai-dari.html

http://arrayhanservice.blogspot.com/2010/04/service-pompa-
air.html
http://arrayhanservice.blogspot.com/
http://tirtalancarservice.blogspot.com/
http://soemarno.org/2008/07/mengenal-frame-motor-listrik-
induksi/
http://www.google. id/gambar

26
LAMPIRAN

Gambar PT SURYA INTI JAYAINDO

27
Gambar pemasangan KWH meter

28
Gambar hasil pemasangan KWH meter

29
Gambar merekap hasil PK (Perintah Kerja)

30

Anda mungkin juga menyukai