Oleh
NAMA : EKO SLAMET ARIANTO
NIS : 7188 / 1006.009
KELAS : XI TIPTL 2
Oleh:
EKO SLAMET ARIANTO
NIS: 7188 / 1006.009
Mengetahui/Menyetujui
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................26
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 gambar KWH meter analog…………………………………..9
Gambar 2.2 gambar KWH meter MELCOINDA………………………..13
Gambar 2.3 gambar KWH meter SMART……….....................................14
Gambar 2.4 gambar KWH meter SANXING……………………………15
Gambar 2.5 gambar KWH meter ITRON……………………….………..15
Gambar 2.6 gambar KWH meter HEXING………………………………16
Gambar 2.7 gambar KWH meter METBELOSA…………………………17
1
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan diadakan pelaksanakan Praktik Kerja industri
(PRAKERIN) adalah untuk :
a. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha
b. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profosional yang di
perlukan siswa untuk memasuki dunia usaha.
c. Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas terhadap siswa
sebagai persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia
usaha yang sesungguhnya.
d. Meluaskan wawasan dan pandangan siswa terhadap jenis-jenis
pekerjaan pada tempat dimana siswa melaksanakan Praktik Kerja
industri ( PRAKERIN ).
e. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman
kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
Manfaat
1. Menambah wawasan pada siswa
2. Membina Hubungan kerjasama yang baik antar pihak
sekolah dengan perusahaan atau lembaga instansi lainya
3. Mendapatkan pengalaman bekal pada saat bekerja nantinya
4. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar
pihak sekolah dengan pihak perusahaan
2
1.3 Lokasi,Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Tempat Prakerin
Nama Perusahaan : PT.SURYA INTI JAYAINDO
Alamat : Desa Kunir,Kecamatan Wonodadi,Kabupaten
BLITAR
Prakerin dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2019 sampai 11
Mei 2019 di PT.SURYA INTI JAYAINDO Desa Kunir ,
Kecamatan Wonodadi , Kabupaten Blitar.
2. Waktu Kegiatan
09.00 Berangkat Bekerja
19.00/20.00 Pulang Bekerja
3. Jenis kegiatan
Jenis kegiatan praktek kerja lapangan di PT.SURYA
INTI JAYAINDO dilakukan diluar ruangan untuk
mendapatkan penjelasan materi dan observasi
langsung kelapangan dengan didampingi oleh
karyawan teknisi listrik yang sudah ditentukan oleh
perusahaan sebagai pembimbing lapangan dalam
proses praktek kerja lapangan .
3
BAB II
GAMBARAN UMUM DU/DI
4
2.2 Struktur Organisasi
Kami gambarkan bagian struktur organisasi sebagai berikut,dari bagan
struktur organisasi diatas dijelaskan secara terperinci sebagai berikut :
1. Pemimpin bengkel
Pemimpin bengkel bertugas sebagai pemegang kekuasan bengkel
atau penanggung jawab atas bengkelnya dan memberikan perintah
kepada karyawannya .
2. Karyawan
Karyawan menjalankan perintah dari pemimpin dan memelihara
peralatan serta menjaga kebersian bengkel .
2.3Visi Misi
Visi
1. Terciptanya tenaga kerja yang kompeten dan
produktif dalam memenuhi pasar kerja serta
mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah
2. Menjadi Perusahaan Kontruksi yang terpercaya dan
dapat diandalkan dalam segala hal.
Misi
1. Berpartisipasi dalam pembangunan melalui jasa
konstruksi
2. Menyediakan jasa konstruksi yang dapat memberikan
nilai tambah bagi stakeholder
3. Memberikan pelayanan dengan sikap profesional dan
memenuhi standart kesehatan , keselamatan kerja dan
lindungan lingkungan.
TUJUAN Perusahaan menjalankan usaha dalam bidang
konstruksi, pengadaan listrik dan perdagangan.
5
BAB III
KAJIAN TEORI
3.1Dasar dasar teori program keahlian
KWH meter merupakan suatu alat ukur yang banyak dipakai baik di
lingkungan perumahan, perkantoran maupun industri. Alat ukur ini sudah
mengalami perkembangan yang begitu luar biasa dalam beberapa tahun
terakhir ini. Pada awalnya, fungsi utama dari KWH meter ialah untuk
menghitung pemakaian energi listrik. Dengan perkembangan teknologi yang
luar biasa, maka KWH meter berkembang menjadi suatu alat ukur otomatis
yang bisa mengirimkan hasil pengukurannya kepada perusahaan listrik yang
bersangkutan.
6
B. Langkah Kerja
· Pemasangan dua buah kabel hitam SR dari tiang listrik Jaringan
Tegangan Rendah ke rumah pelanggan. Dua kabel hitam twist itu terdiri dari
kabel arus listrik positif/ fasa dan negatif/ netral.
· Setelah kabel dari tiang listrik PLN terhubung menuju rumah
pelanggan, selanjutnya dilakukan pemasangan meteran listrik. Pertama-
tama, penyambungkan kabel positif (fasa) ke arus listrik TR Input KWH
meteran listrik.
· Selanjutnya, sambungan tersebut dilanjutkan menyambung pada TR
Input MCB. Dari MCB kabel positif akan masuk ke dalam rumah pelanggan
berupa kabel NYM yang umumnya berwarna merah dengan ukuran 2,5 mm.
Kabel NYM inilah yang akan digunakan pelanggan untuk memasang lampu
dan sakelar listrik rumah.
· Kabel negatif atau netral dari TR input akan disambungkan menuju
meteran listrik dan keluar dalam bentuk TR Output yang digunakan
pelanggan dalam rumah.
· Kabel Arde atau Grounding yang telah terpasang di tanah, akan
diteruskan menuju rumah menggunakan kabel NYM yang biasanya
berwarna kuning. Kabel Arde ini dihubungkan pada setiap terminal stop
kontak di dalam rumah. fungsi kabel Arde atau grounding ini adalah
menghilangkan setrum yang biasanya muncul pada peralatan elektronik
seperti televisi, radio, lemari es, atau komputer. Arus liar yang bisa
menimbulkan percikan api juga aman dengan sistem grounding ini.
· Lakukan pengujian dengan menyalakan saklar mcb menjadi on.
· Jika tidak terdapat gangguan maka pemasangan dinyatakan berhasil,
dan listrik siap untuk dipakai.
7
F. Hasil Pekerjaan
Setelah semua tersambung, lakukan pangujian. Jika terdapat tulisan
PERIKSA pada layar LCD KWH METER, maka masukan token KWH
METER dengan teliti dan benar. Namun jika token sudah di masukan dan
tetap terdapat tulisan PERIKSA, kemungkinan terdapat kesalahan dalam
instalasi pada rumah tersebut. lakukan pengecekan dan pembenaran pada
instalasi rumah. Jika instalasi rumah sudah diperbaiki dengan benar dan
tidak terdapat tulisan PERIKSA, berarti dalam perbaikan ini hasil pekerjaan
sempurna.
8
GAMBAR 2.1 KWH meter analog
S P2 Q2
S V.I …………………………………………………………………………(2.2)
10
Dari ketiga daya diatas, yang terukur pada KWH meter adalah
daya aktif, yang
KWH Meter berarti Kilo Watt Hour Meter dan kalau diartikan
menjadi n ribu watt
dalam satu jamnya. Jika membeli sebuah KWH Meter maka akan
tercantum X putaran
12
4.Mengurangi kesalahan penagihan yang disebabkan human
error.
SMI-200S SMI-810
Gambar 2.3 gambar KWH meter SMART
Kwh meter SMART mempunyai dua jenis yaitu kwh meter jenis analog dan
Kwh meter jenis digital.
Kemampuan deteksi penyalahgunaan pemakaian energy sesuai SPLN
D3.005-1:2008,dual sensing, menurunkan losses, menghitung daya
harmonisa, anti magnet, lampu indikator pencurian, tipe kombo.
14
3.SANXING
4.ITRON
17
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
19
4.3 Hasil Pengamatan
Fungsi utama dari KWH meter ialah untuk menghitung pemakaian
energi listrik. Dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, maka KWH
meter berkembang menjadi suatu alat ukur otomatis yang bisa mengirimkan
hasil pengukurannya kepada perusahaan listrik yang bersangkutan.
BAGIAN – BAGIAN KWH METER DAN FUNGSINYA :
1. Badan (body) terdiri dari :
a. Bagian atas
b. Bagian bawah
2. Kumparan arus terdiri dari :
a. Pada kWh meter 1 phasa kumparan arus 1 set
b. Pada kWh meter 3 phasa 3 kawat kumparan arus 2 set
c. Pada kWh meter 3 phasa 4 kawat kumparan 3 set
Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan
besi yang berfungsi sebagai pengatur Cosinus phi (factor kerja) Kumparan
Tegangan terdiri dari Pada kWh meter 1 phasa
3. Piringan
Piringan kWh meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan
bawah) yang digunakan agar piringan kWh meter dapat berputar dengan
mendapat gesekan sekecil mungkin.
4. Circuit Breaker (MCB)
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, MCB inilah komponen yang
bertugas memutus aliran listrik bila terjadi pemakaian daya yang berlebihan
oleh konsumen atau bila terjadi gangguan hubung singkat dari suatu
peralatan listrik di rumah. Pun saat melakukan perbaikan instalasi listrik
rumah, komponen ini sebaiknya dimatikan.
5.Meter Listrik (kWh Meter)
Sebagai penunjuk besarnya daya listrik yang telah digunakan pelanggan.
Satuannya dalam kWh (kilowatt hour). 20
Indikatornya terlihat dari angka-angka yang tercatat. Petugas pencatat PLN
yang rutin berkunjung tiap bulan selalu mencatat angka-angka ini.
6. Spin Control
Merupakan sebuah komponen yang bekerja dengan berputar bila terjadi
pemakaian daya listrik. Semakin besar daya yang dipakai maka perputaran
akan semakin cepat. Besarnya daya pemakaian akan dicatat oleh “meter
listrik” dan bila kelebihan akan dibatasi oleh MCB.
7. Pengaman Listrik (“Sekering” atau “Panel Hubung Bagi”)
Bagian ini lebih dikenal orang dengan nama “Sekering”. Asalnya dari
bahasa Belanda “Zekering”. Dalam bahasa Inggris biasa disebut “Fuse”.
Fungsi utamanya adalah mengamankan instalasi bila terjadi masalah seperti
hubung singkat di peralatan listrik dengan cara memutus arus listriknya.
4.4 Pemecahan Masalah
A. Masalah yang muncul selama prakerin
Didalam dunia industri, penulis pernah menghadapi beberapa
hambatan dalam bekerja. Adapun hambatan-hambatan yang
penulis hadapi selama mengikuti Praktik Kerja Industri (Prakerin)
yaitu sebagai berikut :
Proses beradaptasi di lingkungan perusahaan adalah
hambatan berikutnya karena penulis harus menyesuaikan
diri di lingkungan kerja.
Kurangnya menguasai peralatan kantor
Kurang sesuainya antara teori dan praktek yang diterima
di sekolah dengan pelaksanaan atau praktek pekerjaan
yang sesungguhnya di lapangan, sehingga hasil yang
dicapai kurang maksimal dalam pelaksanaannya.
21
Banyaknya hal baru yang dihadapi dilapangan yang
mungkin belum pernah di berikan di sekolah, jadi pada
saat menghadapi hal baru tersebut penulis belum bisa
memberikan yang sempurna untuk perusahaan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Melalui data laporan Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) maka dapat
disimpulkan bahwa Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) merupakan
suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan untuk mendidik siswa/i
agar memiliki keahlian profesional dan kemampuan untuk
menyelesaikan pekerjaan serta mendidik siswa/i agar memiliki
disiplin yang tinggi. Dan di harapkan agar siswa/i dapat mengenal
22
lingkungan kerja serta menambah wawasan dan pengetahuan yang
dapat digunakan di masa yang akan datang.
a. Meningkatkan,memperluas dan memantapkan keterampilan yang
membentuk kemampuan dan wawasan siswa/siswi sebagai bekal
untuk lapangan kerja serta sesuai dengan program studi yang
diperoleh.
b. Menumbuh kembangkan serta memantapkan priba siswa/i
memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan bidang yang
diminati .
c. Memberikan kesempatan kepada siswa/i untuk membiasakan diri
pada suasana lingkungan kerja yang sebenarnya, khususnya yang
berkenaan dengan kedisiplinan kerja.
d. Menjajaki dan mengukur daya serap ilmu yang diperoleh.
5.2 Saran
Saran Untuk PT. SURYA INTI JAYA INDO
a. Untuk menjaga terjalinnya hubungan baik antara pihak industri
dengan pihak sekolah, maka diharapkan untuk masa-masa yang akan
datang pihak industri dapat menerima kembali siswa-siswi yang
akan melaksanakan Prakerin dari dunia pendidikan, khususnya
siswa-siswi SMK Negeri 1 Trenggalek dengan tangan terbuka,
karena dengan hubungan baik ini sangat diharapkan keberadaannya
di dunia pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan.
b. Dalam melaksanakan Prakerin hendaknya pihak industri
memberikan suatu target atau hal-hal yang harus dikuasai dalam
pelaksanaan Prakerin.
c. Diharapkan pihak industri memiliki bagian khusus yang
menangani siswa yang sedang melaksanakan
23
d. Prakerin sehingga keberadaannya lebih terbina dan terkontrol
dengan baik.
e. Diadakannya kerjasama antara pihak industri dengan pihak
sekolah, karena hal ini dapat membantu proses kegiatan siswa
dalam mengembangkan pengetahuan dan aplikasi pelajaran
yang telah didapatkan disekolah.
f. Pihak industri sebaiknya mengadakan evaluasi berkala mengenai
kemajuan yang telah dicapai oleh siswa Prakerin.
24
Salah satu cara yang bias dilakukan adalah dengan diadakannya Kunjungan
Industri, dengan begitu diharapkan siswa dapat menyerap
informasi dan teknologi baru yang ada di industri, sehingga
kemajuan teknologi dan informasi yang tidak didapatkan di
sekolah dapat diketahui.
e. Sarana dan prasarana terutama yang menunjang kegiatan belajar
produktif lebih ditingkatkan lagi, agar dapat memotivasi para
siswa untuk belajar lebih giat lagi.
f. Para guru teori dalam setiap penyampaian materi pelajaran,
hendaknya di praktikkan system kerja langsung, sehingga
memberi kematangan pada siswa dalam praktik kerja.
Saran untuk calon siswa prakerin
1. Agar lebih bersungguh sungguh dalam melaksanakan prakerin
dan tidak bercanda ketika praktik
2. Bersikap lebih sopan terhadap DU/DI
3. patuhi tata tertib yang berlaku
25
DAFTAR PUSTAKA
http://trainingcenter1.blogspot.com/2010/09/sistem-kerja-
lemari-es-dimulai-dari.html
http://arrayhanservice.blogspot.com/2010/04/service-pompa-
air.html
http://arrayhanservice.blogspot.com/
http://tirtalancarservice.blogspot.com/
http://soemarno.org/2008/07/mengenal-frame-motor-listrik-
induksi/
http://www.google. id/gambar
26
LAMPIRAN
27
Gambar pemasangan KWH meter
28
Gambar hasil pemasangan KWH meter
29
Gambar merekap hasil PK (Perintah Kerja)
30