Disusun sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional dan Uji Kompetensi Keahlian
Disusun Oleh
Menyetujui,
Ketua Program Keahlian
Akuntansi
LISDAWATI, S.Pd
NIP : 197504182006042008
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
Laporan ini dapat terbuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak
pembimbing materi maupun teknis, oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak
terimakasih khususnya kepada :
1. Bapak Sudirman, M.Si selaku Kepala Sekolah SMK NEGERI 1 Padangsidimpuan
2. Ibu Syafrida, S.Pd selaku Waka Humas DU/DI
3. Ibu Lisdawati, S.Pd selaku KPK Akuntansi
4. Ibu Nurchamida Tanjung, S.Pd selaku Pembimbing DU/DI di sekolah
5. Bapak Moses Wibowo Marpaung selaku Pembimbing DU/DI di Kantor BPJS
Kesehatan Cabang Padangsidimpuan
Dalam penyajian laporan ini masih banyak kekurangan baik mengenai isi
maupun cara penyajian. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat
bagi yang memerlukan.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………..
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………….…….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………. ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………….. 1
1.2 Tujuan Praktek Industri……………………………………… 1
1.3 Manfaat Praktek Industri…………………………….………. 2
BAB II
GAMBARAN DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI
2.1 Sejarah Kantor BPJS Kesehatan………………………………… 4
2.2 Struktur Organisasi pada Kantor BPJS Kesehatan……………… 7
2.3 Kedudukan dan Letak Kantor BPJS Kesehatan………………… 8
2.4 Prosedur Pelayanan Kantor BPJS Kesehatan…………………... 9
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek………………………. 11
3.2 Bahan dan Alat…………………………………………………. 11
3.3 Prosedur Kerja dan Hasil yang Dicapai………………………... 12
3.4 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Praktek…….. 12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan…………………………………………………….. 14
4.2 Saran…………………………………………………………… 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 15
LAMPIRAN……………………………………………………………… 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
bekerja dalam suatu tim dan mengembangkan potensi keahlian dan bakat masing-
masing.
Penyelenggaraan PRAKERIN pada SMK bertujuan untuk :
1. Mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah sehingga dapat
diterapkan dengan baik.
2. Membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir bagi siswa siswi PRAKERIN.
Sehingga dapat melihat peluang di masa depan.
3. Melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di dunia
kerja yang sebenarnya. Sehingga tidak merasa takut atau canggung lagi berkomunikasi
secara profesional.
4. Membentuk etos kerja yang baik bagi siswa siswi PRAKERIN. Sehingga ke
depannya siswa dapat menjadi sosok lulusan dan berkualitas.
5. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa
siswi PRAKERIN sesuai bidang masing-masing.
6. Dapat menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Menjamin kerjasama yang baik antar sekolah dengan dunia industri maupun dunia
usaha.
2
7. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih tenaga kerja
yang berkualitas.
8. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
9. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan di
era teknologi informasi dan komunikasi terkini.
10. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa siswi itu sendiri, karena
keahlian yang tidak diajarkan di sekolah didapat di dunia usaha/industri.
BAB II
GAMBARAN DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI
3
1. SEJARAH SINGKAT BPJS KESEHATAN
1992 - Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah
menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas
pengelolaan keuangan, kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegosiasi untuk
kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen lebih mandiri.
2005 - PT. Askes (Persero) diberi tugas oleh Pemerintah melalui Departemen
Kesehatan RI, sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1241/MENKES/SK/XI/2004 dan Nomor 56/MENKES/SK/I/2005, sebagai
4
Penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin
(PJKMM/ASKESKIN).
Dasar Penyelenggaraan :
UUD 1945
UU No. 23/1992 tentang Kesehatan
UU No.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1241/MENKES/SK/XI/2004 dan Nomor
56/MENKES/SK/I/2005,
Prinsip Penyelenggaraan mengacu pada :
A. Sejarah Singkat
5
Wilayah Kerja BPJS Kesehatan Cabang Padangsidimpuan meliputi 5 (lima)
daerah tingkat II dengan perbandingan jumlah penduduk per jiwanya sampai dengan
31 Desember 2018;
%
TERDAFTAR
KAB/ JUMLAH BELUM TERHADAP
sd 31 Des
KOTA PENDUDUK TERDAFTAR JUMLAH
2018
PENDUDUK
KAB. MANDAILING
62,80%
NATAL 480.911 302.035 178.876
KAB. TAPANULI
71,06%
SELATAN 309.155 219.695 89.460
KOTA
60,32%
PADANGSIDIMPUAN 224.442 135.381 89.061
KAB. PADANG LAWAS
58,06%
UTARA 267.355 155.218 112.137
58,20%
KAB. PADANG LAWAS 259.011 150.741 108.270
TOTAL 62,50%
1.540.874 963.070 577.804
Adapun jumlah direktori provider fasilitas kesehatan tersebar di seluruh wilayah kerja
sebagai berikut:
RumahSakit = 10
Puskesmas = 84
DPP = 26
6
Dokter Gigi = 4
Klinik Pratama = 24
Klinik TNI / POLR = 4
Apotik = 3
Optik = 5
2. STRUKTUR ORGANISASI
Demi tercapainya Visi dan Misi BPJS Kesehatan Struktur Organisasi Sumber
Daya Manusia di Kantor Cabang Padangsidimpuan dipimpin 1 (satu) Orang Kepala
Cabang, 6 (Enam) OrangKepala Bidang, dan 4 (Empat) Orang Kepala Kabupaten, 31
orang setingkat Pelaksana, serta 6 (enam) orang pegawai tidak tetap yang disebar pada
masing-masing bidang dan kantor kabupaten.Dengan penempatan SDM yang sesuai
dengan Latar Belakang Pendidikan dan Keahliannya maka denganini diharapkan
mampu meningkatkan kepuasan pelayanan pelanggan.
7
BPJS KESEHATAN
CABANG
Jl. Raja Inal Siregar Km. 4.5
No.14
Telp. (0634) 21132, Fax.
(0634) 22796
Kc-padangsidempuan@bpjs-
kesehatan.go.id
Kota Padangsidimpuan
berjarak 386 km dari
Ibu Kota Provinsi
Sumatera Utara (Kota
Medan)
(8 jam 43
menit)
(45 menit)
“Salumpat Saindege”
8
4. PROSEDUR PELAYANAN KANTOR BPJS KESEHATAN
BPJS Kesehatan adalah sebuah perusahaan BUMN yang bergerak dibidang
jaminan sosial, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dibentuk untuk
menyelenggarakan program pemerintah yaitu Program JKN (Jaminan Kesehatan
Nasional). BPJS Kesehatan sendiri merupakan bentuk transformasi dari Askes
(Asuransi Kesehatan) yang sebelumnya pernah ada. Jadi, para peserta Askes secara
otomatis menjadi Peserta BPJS Kesehatan.
Peserta BPJS Kesehatan adalah warga negara Indonesia yang telah mendaftar
dan membayar iuran rutin dengan ketetapan sesuai kemampuan. Prosedur yang
diusung oleh BPJS Kesehatan adalah prosedur berjenjang. Tingkat awal prosedur
adalah Faskes Tingkat I. Apabila pasien tidak dapat ditangani pada jenjang pertama
ini, maka ada jenjang kedua yaitu Faskes Tingkat II. Yang dimaksud dengan Faskes
Tingkat II adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Namun, pada beberapa kasus,
penanganan terhadap pasien yang tidak atau kurang membuahkan hasil, maka pasien
akan dirujuk pada rumah sakit yang lain.
Proses rujukan ini berlangsung secara bertahap sampai Rumah Sakit Umum
Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). RSCM merupakan rumah sakit
yang menjadi rujukan seluruh dokter dari berbagai daerah. Tidak hanya berfungsi
sebagai rumah sakit pemerintah, RSCM juga dimanfaatkan sebagai wadah penunjang
pendidikan atau Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Faskes 1 masing – masing peserta sudah ditentukan pada saat awal pendaftaran, dan
tercantum pada kartu peserta. Jadi ketika anda sakit bisa langsung berobat ke faskes
yang tertera pada kartu peserta yang anda miliki. Sistem rujukan merupakan prosedur
berobat atau prosedur pelayanan yang dapat dijamin bpjs, sehingga peserta wajib
mengikuti prosedur yang telah ditetapkan jika ingin mendapatkan jaminan dari bpjs.
Kecuali jika dalam keadaan gawat darurat, peserta dapat langsung ke UGD Rumah
Sakit yang bekerja sama dengan BPJS. Adapun kreteria gawat darurat menurut BPJS
bisa anda baca disini : Gawat Darurat BPJS Kesehatan
9
Pembayaran atau pembiayaan menjadi tanggungan dari pihak BPJS Kesehatan
jika kartu BPJS Kesehatan serta prosedur yang dijalankan sudah benar.
Akan tetapi, ada beberapa kasus peserta yang harus menanggung sendiri
pembayaran atau biaya. Hal ini umumnya terjadi karena ketidak tahuan peserta
terhadap prosedur yang benar.
Tentunya, banyak kerugian yang ditanggung jika alur sistem ini tidak dijalankan
dengan baik. Untuk informasi pelayanan di Rumah Sakit, peserta dapat menghubungi
petugas di BPJS Kesehatan Center.
10
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK
BAHAN ALAT
1. Kertas HVS 1. Komputer
2. Pulpen 2. Flashdisk
3. Pensil 3. Mesin Fotocopy
4. Tipex 4. Laptop
5. Buku 5. Stapler
6. Gunting
11
C. PROSES KERJA DAN HASIL YANG DICAPAI
Adapun proses pekerjaannya yaitu :
1. Menyusun serah terima BRI
2. Format serah terima BRI
3. Menagih iuran menunggak
4. Menyusun dokumen
Adapun hasil yang dicapai selama masa melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda
yaitu :
1. Memperoleh wawasan luas mengenai seluk beluk dunia kerja
2. Meningkatkan rasa percaya diri, disiplin, dan tanggung jawab
3. Dapat memahami, memantapkan, dan mengembangkan pelajaran yang dipelajari di
sekolah
4. Dapat membandingkan kemampuan yang diperoleh di sekolah dengan yang
dibutuhkan di dunia kerja
12
2. Kurangnya keterampilan dan kreativitas siswa
Keterampilan dan kreativitas saya masih kurang karena saya belum terjun ke
lapangan kerja.
3. Kurangnya menguasai peralatan kantor
Ada beberapa peralatan kantor yang belum saya kuasai, sehingga saya harus
meluangkan waktu untuk berlatih terlebih dahulu.
BAB IV
13
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Industri di Kantor BPJS Kesehatan Cabang
Padangsidimpuan dan membuat laporan ini, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :
Praktek Kerja Lapangan ini dapat memperluas dan menambah wawasan bagi
siswa dalam pendidikan di dunia kerja. Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan untuk
menambah suatu gambaran dalam menjalani dunia kerja. Praktek Kerja Lapangan ini
dilaksanakan untuk menambah keterampilan siswa dalam setiap praktek dan
menerapkan teori-teori yang didapat langsung pada objeknya. Dengan adanya Praktek
Kerja Lapangan ini, siswa atau siswi tidak lagi memerlukan waktu latihan lanjutan bila
ingin memasuki dunia kerja.
B. SARAN
Saran untuk Kantor BPJS Kesehatan Cabang Padangsidimpuan
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini akan lebih terarah apabila disusun suatu
jadwal yang harus dikerjakan siswa/siswi selama melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan. Agar industri dapat menyediakan seorang instruktur khusus yang pada hari-
hari tertentu dapat memberikan pelajaran teori yang berhubungan dengan pekerjaan
yang dilaksanakan siswa/siswi sehingga siswa/siswi dapat mengerti dan memahami
pekerjaan yang dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
14
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 2014. Petunjuk Teknis Verifikasi Klaim
Direktorat Pelayanan. Jakarta : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 2014. Buku Pegangan Sosialisasi
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Jakarta : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 2017. User Manual Vclaim. Jakarta :
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Feriawati, dkk. 2015. Faktor-faktor Keterlambatan Pengeklaiman BPJS di RS
Bhayangkara
Kementerian Kesehatan. 2013. Bahan Paparan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Jakarta : Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
Murti,B. 2004 Cetakan kelima. Dasar-dasar Asuransi Kesehatan. Yogyakarta :
Kanisius
Noviatri,L. Wahyu dan Sugeng. Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Penyerahan
Klaim BPJS di RS Panti Nugroho. Jurnal Kesehatan Vokasional. Vol.1 No.1-
Oktober 2016. ISSN 2541-0644
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2016 tentang
Pedoma Indonesian Case Base Groups (INA-CBG) dalam Pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Nasional. Jakarta : Permenkes RI.
LAMPIRAN
15
Gambar 4.1 Foto kegiatan saat menagih iuran menunggak
16