Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKERIN KERJA INDUSTRI


DI
KANTOR BPJS KESEHATAN CABANG PADANGSIDIMPUAN
Jl. Raja Inal Siregar, Batunadua Jae, Padangsidimpuan Batunadua, Kota
Padangsimpuan, Sumatera Utara 22733

Disusun sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional dan Uji Kompetensi Keahlian

Disusun Oleh

Nama : TRESA PEBIANA SIREGAR


NIS/NISN : 13275 / 0028215999
Kelas : XI AKUNTANSI-1
Prog.Keahlian : AKUNTANSI

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 PADANGSIDIMPUAN
Jl. Sutan Soripada Mulia No.25 Telp/Fax. 0634-22098
PADANGSIDIMPUAN 22715
TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Industri


Judul : LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) KANTOR
BPJS KESEHATAN CABANG PADANGSIDIMPUAN
Yang telah dilaksanakan oleh :
Nama : TRESA PEBIANA SIREGAR
NIS/NISN : 13275 / 0028215999
Kelas : XI AKUNTANSI-1
Program Keahlian : AKUNTANSI
Dari Tanggal : 04 MARET s.d 30 APRIL 2019
Nama DU/DI : KANTOR BPJS KESEHATAN CABANG
PADANGSIDIMPUAN

Diajukan sebagai syarat kenaikan kelas dan mengikuti Ujian Nasional

Padangsidimpuan, 30 April 2019


Pembimbing DU/DI Pembimbing Sekolah

MOSES WIBOWO MARPAUNG NURCHAMIDA TANJUNG, S.Pd


NIP : 198512112010012019

Menyetujui,
Ketua Program Keahlian
Akuntansi

LISDAWATI, S.Pd
NIP : 197504182006042008
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
Laporan ini dapat terbuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak
pembimbing materi maupun teknis, oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak
terimakasih khususnya kepada :
1. Bapak Sudirman, M.Si selaku Kepala Sekolah SMK NEGERI 1 Padangsidimpuan
2. Ibu Syafrida, S.Pd selaku Waka Humas DU/DI
3. Ibu Lisdawati, S.Pd selaku KPK Akuntansi
4. Ibu Nurchamida Tanjung, S.Pd selaku Pembimbing DU/DI di sekolah
5. Bapak Moses Wibowo Marpaung selaku Pembimbing DU/DI di Kantor BPJS
Kesehatan Cabang Padangsidimpuan
Dalam penyajian laporan ini masih banyak kekurangan baik mengenai isi
maupun cara penyajian. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat
bagi yang memerlukan.

Padangsidimpuan, 30 April 2019


Penulis

TRESA PEBIANA SIREGAR

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………..
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………….…….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………. ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………….. 1
1.2 Tujuan Praktek Industri……………………………………… 1
1.3 Manfaat Praktek Industri…………………………….………. 2
BAB II
GAMBARAN DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI
2.1 Sejarah Kantor BPJS Kesehatan………………………………… 4
2.2 Struktur Organisasi pada Kantor BPJS Kesehatan……………… 7
2.3 Kedudukan dan Letak Kantor BPJS Kesehatan………………… 8
2.4 Prosedur Pelayanan Kantor BPJS Kesehatan…………………... 9
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek………………………. 11
3.2 Bahan dan Alat…………………………………………………. 11
3.3 Prosedur Kerja dan Hasil yang Dicapai………………………... 12
3.4 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Praktek…….. 12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan…………………………………………………….. 14
4.2 Saran…………………………………………………………… 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 15
LAMPIRAN……………………………………………………………… 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)


Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap
kerja karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha/industri. Oleh
karena itu diadakan suatu program yaitu dengan melaksanakan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) agar setiap siswa lulusan SMK mempunyai pengalaman dalam dunia
usaha sebelum memasuki dunia usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan Menegah
Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan
tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi
pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang professional,
karena keahlian professional seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan
unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat
(arts) bekerja yang baik. Ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan kerja
(industri/perusahaan atau instansi tertentu) yang secara bersama-sama
menyelenggarakan suatu program keahlian kejuruan. Dengan demikian kedua belah
pihak seharusnya terlibat dan bertanggung jawab mulai dari tahap perencanaan program,
tahap penyelenggaraan, sampai penilaian dan penentuan kelulusan siswa.

B. Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)


Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan suatu sistem pembelajaran yang
dilakukan di luar proses belajar mengajar dan dilaksanakan pada perusahaan/industri
atau instansi yang relevan.
Secara umum pelaksanaan-pelaksanaan program PRAKERIN ditujukan untuk
mengingatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang teknologi penyesuaian diri
dengan situasi yang sebenarnya, mengumpulkan informasi dan menulis laporan yang
berkaitan langsung dengan tujuan khusus. Setelah siswa melaksanakan program
PRAKERIN secara khusus diharapkan memperoleh pengalaman yang mencakup tujuan
tentang perusahaan, dan kegiatan-kegiatan praktek yang berhubungan langsung dengan
teknologi. Dan mempersiapkan para siswa-siswi untuk belajar bekerja secara mandiri,

1
bekerja dalam suatu tim dan mengembangkan potensi keahlian dan bakat masing-
masing.
Penyelenggaraan PRAKERIN pada SMK bertujuan untuk :
1. Mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah sehingga dapat
diterapkan dengan baik.
2. Membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir bagi siswa siswi PRAKERIN.
Sehingga dapat melihat peluang di masa depan.
3. Melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di dunia
kerja yang sebenarnya. Sehingga tidak merasa takut atau canggung lagi berkomunikasi
secara profesional.
4. Membentuk etos kerja yang baik bagi siswa siswi PRAKERIN. Sehingga ke
depannya siswa dapat menjadi sosok lulusan dan berkualitas.
5. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa
siswi PRAKERIN sesuai bidang masing-masing.
6. Dapat menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Menjamin kerjasama yang baik antar sekolah dengan dunia industri maupun dunia
usaha.

C. Manfaat Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)


Setelah ditinjau dari tujuan PRAKERIN yang telah dibuat daftarnya di atas,
PRAKERIN ini memiliki 10 manfaat bagi siswa itu sendiri, di antaranya :
1. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional, dengan
keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman.
2. Mengasah keterampilan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
3. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan seputar dunia usaha serta
industri yang profesional dan handal.
4. Membentuk pola pikir siswa siswi agar terkonstruktif baik serta memberikan
pengalaman dalam dunia industri maupun dunia kerja.
5. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan perusahaan terkait, baik dalam
dunia usaha maupun dunia industri.
6. Mengenalkan siswa siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan usaha
sehigga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang sesungguhnya dapat
beradaptasi dengan cepat.

2
7. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih tenaga kerja
yang berkualitas.
8. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
9. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan di
era teknologi informasi dan komunikasi terkini.
10. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa siswi itu sendiri, karena
keahlian yang tidak diajarkan di sekolah didapat di dunia usaha/industri.

BAB II
GAMBARAN DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI

3
1. SEJARAH SINGKAT BPJS KESEHATAN

1968 - Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur


pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan ABRI)
beserta anggota keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968.
Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan
RI yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), dimana oleh
Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai
cikal-bakal Asuransi Kesehatan Nasional.

1984 - Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi


peserta dan agar dapat dikelola secara profesional, Pemerintah menerbitkan Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai
Negeri Sipil,Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota
keluarganya. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1984, status badan
penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti.

1991 - Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991, kepesertaan program


jaminan pemeliharaan kesehatan yang dikelola Perum Husada Bhakti ditambah dengan
Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya. Disamping itu,
perusahaan diizinkan memperluas jangkauan kepesertaannya ke badan usaha dan badan
lainnya sebagai peserta sukarela.

1992 - Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah
menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas
pengelolaan keuangan, kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegosiasi untuk
kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen lebih mandiri.

2005 - PT. Askes (Persero) diberi tugas oleh Pemerintah melalui Departemen
Kesehatan RI, sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1241/MENKES/SK/XI/2004 dan Nomor 56/MENKES/SK/I/2005, sebagai

4
Penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin
(PJKMM/ASKESKIN).

Dasar Penyelenggaraan :

 UUD 1945
 UU No. 23/1992 tentang Kesehatan
 UU No.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1241/MENKES/SK/XI/2004 dan Nomor
56/MENKES/SK/I/2005,
Prinsip Penyelenggaraan mengacu pada :

 Diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia dengan asas gotong royong


sehingga terjadi subsidi silang.
 Mengacu pada prinsip asuransi kesehatan sosial.
 Pelayanan kesehatan dengan prinsip managed care dilaksanakan secara terstruktur
dan berjenjang.
 Program diselenggarakan dengan prinsip nirlaba.
 Menjamin adanya protabilitas dan ekuitas dalam pelayanan kepada peserta.
 Adanya akuntabilitas dan transparansi yang terjamin dengan mengutamakan
prinsip kehati-hatian, efisiensi dan efektifitas.
 2014 - Mulai tanggal 1 Januari 2014, PT Askes Indonesia (Persero) berubah nama
menjadi BPJS Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang no. 24 tahun 2011 tentang
BPJS.

A. Sejarah Singkat

BPJS Kesehatan Padangsidimpuan berdiri sejak tahun 2012, berawal dari


pemekaran wilayah kerja cabang Sibolga, yang mana kantor cabang ini didirikan pada
tanggal 19 September 2012dan beralamat di Jln. Raja Inal Siregar KM 4.5 No.14
BatunaduaPadangsidimpuan.

5
Wilayah Kerja BPJS Kesehatan Cabang Padangsidimpuan meliputi 5 (lima)
daerah tingkat II dengan perbandingan jumlah penduduk per jiwanya sampai dengan
31 Desember 2018;

%
TERDAFTAR
KAB/ JUMLAH BELUM TERHADAP
sd 31 Des
KOTA PENDUDUK TERDAFTAR JUMLAH
2018
PENDUDUK
KAB. MANDAILING
62,80%
NATAL 480.911 302.035 178.876
KAB. TAPANULI
71,06%
SELATAN 309.155 219.695 89.460
KOTA
60,32%
PADANGSIDIMPUAN 224.442 135.381 89.061
KAB. PADANG LAWAS
58,06%
UTARA 267.355 155.218 112.137

58,20%
KAB. PADANG LAWAS 259.011 150.741 108.270

TOTAL 62,50%
1.540.874 963.070 577.804

Adapun jumlah direktori provider fasilitas kesehatan tersebar di seluruh wilayah kerja
sebagai berikut:

RumahSakit = 10
Puskesmas = 84
DPP = 26

6
Dokter Gigi = 4
Klinik Pratama = 24
Klinik TNI / POLR = 4
Apotik = 3
Optik = 5

B. VISI dan MISI BPJS Kesehatan

1. Visi Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Tahun 2016-2021 :


TERWUJUDNYA JAMINAN KESEHATAN YANG BERKUALITAS TANPA
DISKRIMINASI.

2. Misi Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Tahun 2016-2021 :


a. Memberikan layanan terbaik kepada peserta dan masyarakat
b. Memperluas kepesertaan program jaminan kesehatan mencakup seluruh penduduk
Indonesia dan
c. Bersama menjaga kesinambungan financial program jaminan kesehatan.

2. STRUKTUR ORGANISASI

Demi tercapainya Visi dan Misi BPJS Kesehatan Struktur Organisasi Sumber
Daya Manusia di Kantor Cabang Padangsidimpuan dipimpin 1 (satu) Orang Kepala
Cabang, 6 (Enam) OrangKepala Bidang, dan 4 (Empat) Orang Kepala Kabupaten, 31
orang setingkat Pelaksana, serta 6 (enam) orang pegawai tidak tetap yang disebar pada
masing-masing bidang dan kantor kabupaten.Dengan penempatan SDM yang sesuai
dengan Latar Belakang Pendidikan dan Keahliannya maka denganini diharapkan
mampu meningkatkan kepuasan pelayanan pelanggan.

3. KEDUDUKAN DAN LETAK KANTOR BPJS KESEHATAN

7
BPJS KESEHATAN
CABANG
Jl. Raja Inal Siregar Km. 4.5
No.14
Telp. (0634) 21132, Fax.
(0634) 22796
Kc-padangsidempuan@bpjs-
kesehatan.go.id

Kota Padangsidimpuan
berjarak 386 km dari
Ibu Kota Provinsi
Sumatera Utara (Kota
Medan)
(8 jam 43
menit)
(45 menit)

“Salumpat Saindege”

8
4. PROSEDUR PELAYANAN KANTOR BPJS KESEHATAN
BPJS Kesehatan adalah sebuah perusahaan BUMN yang bergerak dibidang
jaminan sosial, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dibentuk untuk
menyelenggarakan program pemerintah yaitu Program JKN (Jaminan Kesehatan
Nasional). BPJS Kesehatan sendiri merupakan bentuk transformasi dari Askes
(Asuransi Kesehatan) yang sebelumnya pernah ada. Jadi, para peserta Askes secara
otomatis menjadi Peserta BPJS Kesehatan.
Peserta BPJS Kesehatan adalah warga negara Indonesia yang telah mendaftar
dan membayar iuran rutin dengan ketetapan sesuai kemampuan. Prosedur yang
diusung oleh BPJS Kesehatan adalah prosedur berjenjang. Tingkat awal prosedur
adalah Faskes Tingkat I. Apabila pasien tidak dapat ditangani pada jenjang pertama
ini, maka ada jenjang kedua yaitu Faskes Tingkat II. Yang dimaksud dengan Faskes
Tingkat II adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Namun, pada beberapa kasus,
penanganan terhadap pasien yang tidak atau kurang membuahkan hasil, maka pasien
akan dirujuk pada rumah sakit yang lain.
Proses rujukan ini berlangsung secara bertahap sampai Rumah Sakit Umum
Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). RSCM merupakan rumah sakit
yang menjadi rujukan seluruh dokter dari berbagai daerah. Tidak hanya berfungsi
sebagai rumah sakit pemerintah, RSCM juga dimanfaatkan sebagai wadah penunjang
pendidikan atau Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Faskes 1 masing – masing peserta sudah ditentukan pada saat awal pendaftaran, dan
tercantum pada kartu peserta. Jadi ketika anda sakit bisa langsung berobat ke faskes
yang tertera pada kartu peserta yang anda miliki. Sistem rujukan merupakan prosedur
berobat atau prosedur pelayanan yang dapat dijamin bpjs, sehingga peserta wajib
mengikuti prosedur yang telah ditetapkan jika ingin mendapatkan jaminan dari bpjs.
Kecuali jika dalam keadaan gawat darurat, peserta dapat langsung ke UGD Rumah
Sakit yang bekerja sama dengan BPJS. Adapun kreteria gawat darurat menurut BPJS
bisa anda baca disini : Gawat Darurat BPJS Kesehatan

Jenis-jenis Pelayanan BPJS Kesehatan


Pelayanan BPJS Kesehatan sangat beragam, mulai dari pengobatan, pemeriksaan,
rawat jalan, rawat inap, perujukan, hingga tindakan seperti operasi, kemoterapi, CT-
Scan, dan sebagainya.

9
Pembayaran atau pembiayaan menjadi tanggungan dari pihak BPJS Kesehatan
jika kartu BPJS Kesehatan serta prosedur yang dijalankan sudah benar.
Akan tetapi, ada beberapa kasus peserta yang harus menanggung sendiri
pembayaran atau biaya. Hal ini umumnya terjadi karena ketidak tahuan peserta
terhadap prosedur yang benar.
Tentunya, banyak kerugian yang ditanggung jika alur sistem ini tidak dijalankan
dengan baik. Untuk informasi pelayanan di Rumah Sakit, peserta dapat menghubungi
petugas di BPJS Kesehatan Center.

10
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK

A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTEK


No. Hari Jam Masuk Istirahat Jam Pulang
1 Senin 08.00 12.00-13.00 17.00
2 Selasa 08.00 12.00-13.00 17.00
3 Rabu 08.00 12.00-13.00 17.00
4 Kamis 08.00 12.00-13.00 17.00
5 Jumat 08.00 12.00-13.30 17.00

Tabel 3.1 Waktu pelaksanaan praktek

Tempat Pelaksanaan Praktek


Kantor BPJS Kesehatan Cabang Padangsidimpuan
Jl. Raja Inal Siregar, Batunadua Jae, Padangsidimpuan Batunadua, Kota
Padangsimpuan, Sumatera Utara 22733

B. BAHAN DAN ALAT

BAHAN ALAT
1. Kertas HVS 1. Komputer
2. Pulpen 2. Flashdisk
3. Pensil 3. Mesin Fotocopy
4. Tipex 4. Laptop
5. Buku 5. Stapler
6. Gunting

11
C. PROSES KERJA DAN HASIL YANG DICAPAI
Adapun proses pekerjaannya yaitu :
1. Menyusun serah terima BRI
2. Format serah terima BRI
3. Menagih iuran menunggak
4. Menyusun dokumen

Adapun hasil yang dicapai selama masa melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda
yaitu :
1. Memperoleh wawasan luas mengenai seluk beluk dunia kerja
2. Meningkatkan rasa percaya diri, disiplin, dan tanggung jawab
3. Dapat memahami, memantapkan, dan mengembangkan pelajaran yang dipelajari di
sekolah
4. Dapat membandingkan kemampuan yang diperoleh di sekolah dengan yang
dibutuhkan di dunia kerja

D. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PELAKSANAAN


PRAKERIN
Ada beberapa faktor pendukung yang membantu saya selama pelaksanaan
PRAKERIN, di antaranya :
1. Lingkungan kerja yang bersih
Lingkungan kerja yang bersih membuat saya nyaman dalam melaksanakan tugas.
2. Karyawan yang baik dan ramah
Karyawan yang baik dan ramah membuat saya tidak membutuhkan banyak
waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
3. Fasilitas yang memadai
Fasilitas yang memadai dapat membantu saya sehingga saya bisa mengerjakan
tugas dengan cepat.
Dalam pelaksanaan pekerjaan pasti ada hambatan. Begitu pula dengan saya yang
baru mengenal dunia kerja, saya juga mengalami berbagai hambatan. Hambatan-
hambatan tersebut antara lain :
1. Kurangnya pengalaman
Saya belum begitu berpengalaman sehingga pekerjaan yang saya kerjakan
kadang tersendat-sendat.

12
2. Kurangnya keterampilan dan kreativitas siswa
Keterampilan dan kreativitas saya masih kurang karena saya belum terjun ke
lapangan kerja.
3. Kurangnya menguasai peralatan kantor
Ada beberapa peralatan kantor yang belum saya kuasai, sehingga saya harus
meluangkan waktu untuk berlatih terlebih dahulu.

BAB IV

13
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Industri di Kantor BPJS Kesehatan Cabang
Padangsidimpuan dan membuat laporan ini, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :
Praktek Kerja Lapangan ini dapat memperluas dan menambah wawasan bagi
siswa dalam pendidikan di dunia kerja. Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan untuk
menambah suatu gambaran dalam menjalani dunia kerja. Praktek Kerja Lapangan ini
dilaksanakan untuk menambah keterampilan siswa dalam setiap praktek dan
menerapkan teori-teori yang didapat langsung pada objeknya. Dengan adanya Praktek
Kerja Lapangan ini, siswa atau siswi tidak lagi memerlukan waktu latihan lanjutan bila
ingin memasuki dunia kerja.

B. SARAN
Saran untuk Kantor BPJS Kesehatan Cabang Padangsidimpuan
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini akan lebih terarah apabila disusun suatu
jadwal yang harus dikerjakan siswa/siswi selama melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan. Agar industri dapat menyediakan seorang instruktur khusus yang pada hari-
hari tertentu dapat memberikan pelajaran teori yang berhubungan dengan pekerjaan
yang dilaksanakan siswa/siswi sehingga siswa/siswi dapat mengerti dan memahami
pekerjaan yang dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

14
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 2014. Petunjuk Teknis Verifikasi Klaim
Direktorat Pelayanan. Jakarta : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 2014. Buku Pegangan Sosialisasi
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Jakarta : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 2017. User Manual Vclaim. Jakarta :
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Feriawati, dkk. 2015. Faktor-faktor Keterlambatan Pengeklaiman BPJS di RS
Bhayangkara
Kementerian Kesehatan. 2013. Bahan Paparan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Jakarta : Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
Murti,B. 2004 Cetakan kelima. Dasar-dasar Asuransi Kesehatan. Yogyakarta :
Kanisius
Noviatri,L. Wahyu dan Sugeng. Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Penyerahan
Klaim BPJS di RS Panti Nugroho. Jurnal Kesehatan Vokasional. Vol.1 No.1-
Oktober 2016. ISSN 2541-0644
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2016 tentang
Pedoma Indonesian Case Base Groups (INA-CBG) dalam Pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Nasional. Jakarta : Permenkes RI.

LAMPIRAN

15
Gambar 4.1 Foto kegiatan saat menagih iuran menunggak

16

Anda mungkin juga menyukai