Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pemikiran Landasan / Latar Belakang

Pengertian Praktik Kerja Lapangan di Dunia Usaha / Industri / instansi (PKL) adalah
suatu kegiatan kurikuler yang wajib diikuti oleh siswa/siswi Sekolah Menengah Kejuruan
( SMK ) sebagai wacana untuk lebih memantapkan hasil belajar sekaligus memberikan
kesempatan mendalami dan menghayati kemampuan hasil belajar tersebut dalam situasi dan
kondisi dunia kerja yang sebenarnya.
Pelaksanaan Praktik Kerja Iapangan sebagai perwujudan kebijaksanaan dan “ link and
match” yang dalam prosesnya dilaksanakan pada dua tempat yaitu di sekolah dan dunia
usaha. Upaya ini dilaksanakan
Dalam angka peningkatan mutu tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK) dalam
mencapai tujuan relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.
Perkembangan para siswa di Dunia Usaha/Industri/Lembaga dideteksi dengan
perangkat yang dapat memberikan informasi tentang kualitas dan jenis kegiatan prakerin
siswa. Perangkat yang dimaksud adalah buku petunjuk dan jurnal yang berfungsi sebagai
bentuk laporan kegiatan siswa selama melaksanakan prakerin di dunia usaha / industri /
lembaga.

1.2 Landasan Hukum nya antara lain :

1. Keputusan Mendikbud No.080/U/1993 tentang Program Pendidikan dan Lapangan Kerja


2. Keputusan Mendikbud No. 323 / U / 1997 tentang penyelengaraan Pendidikan Sistem
Ganda
3. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4. Permen No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional
5. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi
6. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang standar isi
7. Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan
1.3 Tujuan
Secara umum praktek kerja lapangan di DU/DI/Instansi, bertujuan agar
siswa/siswi memiliki wawasan, pengalaman, dan kemampuan dasar untuk bekerja dan
menyesuaikan diri dengan keadaan di dunia kerja.
Sedang secara spesifiknya kegiatan praktik di industri/instansi mempunyai tujuan
khusus sebagai berikut :

1. Mengenal dan memahami tata tertib dan mekanisme kerja diperusahaan/industri


dengan segala aktivitasnya
2. Menumbuhkan semangat dan jiwa wiraswasta bagi siswa/siswi.
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa/siswi sesuai dengan program
studinya dan tuntutan Dunia Usaha/Industri/Instansi.
4. Melatih dan menumbuhkan etos kerja.
5. Mengurangi kesenjangan dan ketidak sesuaian pengetahuan dan
keterampilan yang di peroleh siswa/siswi di sekolah dengan yang di
butuhkan di dunia kerja/industri
6. Meningkatkan efesiensi dan efektifitas dalam pencapaian tamatan SMK
yang profesional.
7. Terjadinya pemindahan atau trasfer ilmu pengetahuan dan teknologi
dari Dunia Usaha/ Industri/Instansi ke sekolah.
Ruang Lingkup Pkl

Ruang lingkup Praktik Kerja Iapangan di Dunia Usaha/ Industri / Instansi meliputi :
a. Peningkatan kemampuan / keterampilan kerja.
b. Pengenalan lingkungan dan suasana kerja secara psikologis (interpersonal skill)
c. Penguasaan tata laksana dan administrasi, produksi dan pemasaran.
d. Penanaman kepedulian tentang kualitas proses dan hasil kerja.
e. Penghayatan tentang tugas, tanggung jawab, hak dan kewajiban sebagai pekerja yang
professional
Selama di Dunia Usaha/Iindustri siswa/siswi diwajibkan mempelajari :
1. Organisasi dan manajemen
1.1. Mempelajari struktur organisasi dan tugasnya masing-masing ( job deskription ).
1.2. Mempelajari riwayat perusahaan/instansi.
1.3. Mempelajari pengelolaan perusahaan/instansi.
1.4. Mempelajari pemeliharaan tempat kerja / lingkungan hidup.
1.5. Mempelajari penerapan peraturan ketenagakerjaan / hubungan industri
pancasilaisme.
1.6. Mempelajari penerapan keselamatan kerja.
2. Keterampilan Kerja
2.1. Mempelajari dan menerapkan sikap kerja.
2.2. Mempelajari pola letak peralatan kerja.
2.3. Mempelajari mekanisme pelaksanaan pekerjaan.
2.4. Mempelajari pengoperasian peralatan dan atau permesinan yang digunakan
2.5. Menerapkan dan meningkatkan keterampilan sesuai dengan program studi.
1.4 Metode pengumpulan data
Dikarenakan kemungkinan tidak semua jenis pekerjaan yang ada DU/DI bisa di
lakukan praktik langsung karena bersifat penting atau peralatan yang memerlukan
pelatihan khusus, maka supaya kompetensi tersebut bisa di pelajari dan bisa menambah
ilmu pengetahuan.

Maka dapat dilaksanakn dengan metode pelaksanaan pkl sebagai berikut:


1. Observasi, yaitu peserta prakerin melaksanakan pengamatan suatu sistem kerja
kegiatan atau sistem kerja mesin seperti fungsi mesin/peralatan, cara pengoperasikan,
spesifikasi dan seterusnya
2. Wawancara, yaitu peserta prakerin melakukan wawancara kepada orang yang terkait
untuk mendapatkan informasi dalam mempelajari suatu sistem organisasi, sistem
kerja kegiatan, sistem kerja mesin/peralatan dan lain sebagainya
3. Praktik kerja langsung, peserta prakerin mendapatkan pengalaman dari kesempatan
praktik kerja langsung dari lapangan
4. Literatur, peserta prakerin mencari informasi-informasi tambahan untuk menambah
pengetahuan dari hasil observasi, wawancara dan praktik lapangan dengan berbagai
buku literatur di perpustakaan, buku-buku manual, brosur-brosur dan sebagainya.

1.5 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja lapangan

Kegiatan Pelaksanaan Praktik kerja Iapangan (Pkl) berlangsung selama kurang


lebih dua bulan (62) hari terhitung dari hari/tanggal senin, 8 Januari 2018 sampai dengan
08 Maret 2018. Pada pelaksaan Pkl kali ini bertempat di Dinas Lingkungan Hidup yang
beralamatkan di Jl. Perintis Kemerdekaan Cianjur.

Hari Jam masuk Jam istirahat Masuk Jam pulang

Senin 07:45WIB 12:00 WIB 13:00 WIB 15:30 WIB


Selasa 07:45 WIB 12:00 WIB 13:00 WIB 15:30 WIB
Rabu 07:45 WIB 12:00 WIB 13:00 WIB 15:30 WIB
Kamis 07:45 WIB 12:00 WIB 13:00 WIB 15:30 WIB
Jum’at 07:45 WIB 12:00 WIB 13:00 WIB 15:30 WIB
Sabtu Libur Libur Libur Libur
Minggu Libur Libur Libur Libur

Tabel 1.1 Jadwal Kerja DLH


BAB II
URAIAN UMUM
2.1 Sejarah Singkat Dinas Lingkungan Hidup
Urusan kewenangan pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah di Kabupaten Cianjur
Secara struktur organisasi dan tata kerja, di awal di bagian perekonomian setda kabupaten
Cianjur yaitu Sub Bagian Penghijau Lingkungan Hidup yang kemudian di ubah menjadi
bagian penghijauan dan lingkungan hidup setda kabupaten cianjur. seiring perkembangan
pemerintah pada tahun 1994 kemudian di ubah menjadi bagian Lingkungan Hidup Setda
Kabupaten Cianjur. Dengan adanya Undang- undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang
otonomi daerah pada tahun 2001 Bagian Lingkungan Hidup
Setda kabupaten Cianjur di ubah menjadi Kantor Analisasi Dampak Lingkungan
( ANDAL ) pada tahun 2009 Kantor ANDAL di ubah berdasarkan peraturan daerah
kabupaten cianjur Nomor 07 Tahun 2008 tentang organisasi pemerintahan daerah dan
pembentukan organisasi perangkat daerah kabupaten cianjur menjadi kantor lingkungan
hidup kabupaten cianjur dan pada tahun 2012 Berdasarkan peraturan daerah kabupaten
cianjur Nomor 10 Tahun 2011 perubahan kedua atas peraturan daerah kabupaten cianjur
No 07 tahun 2008 tentang Organisasi pemerintahan daerah dan pembentukan organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Cianjur, Di ubah menjadi Badan Lingkungan Hidup Daerah (
BLHD ) Kabupaten Cianjur.
Berdasarkan SK Bupati persatu Januari 2017 DKP digabung dengan BLHD menjadi Dinas
Lingkungan Hidup dengan adanya SOTK baru Penggabungan antara dua dinas yaitu :
Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan Badan Lingkungan Hidup Daerah Pada awal tahun
2017 dua dinas tersebut, Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan Badan Lingkungan Hidup
Daerah di Merjer atau digabung menjadi satu dinas yaitu Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Cianjur
2.2 Visi dan Misi Dinas Lingkungan Hidup

VISI

Terkendalinya pemanfaatan potensi sumber daya alam dan terlestarikannya lingkungan


hidup di Kabupaten Cianjur dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan
peningkatan kapasitas pengelola dan peran serta masyarakat menuju Cianjur lebih cerdas,
sehat, sejahtera dan berakhlakulkarimah.

MISI

1. Mengendalikan pemanfaatan potensi sumber daya alam.


2. Mempertahankan kualitas fisik lingkungan baik air, udara maupun tanah.
3. Mebangun partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola lingkungan hidup sebagai
salah satu cermin prilaku berakhlakulkarimah.
4. Meningkatkan profesionalisme aparatur dan penataan kelembagaan daerah yang
rasional, efektif, dan realistis.
5. Mendorong tegaknya supremasi hukum dalam mewujudkan pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
2.3 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup

Tabel 2.1 Struktur organisasi


2.4 Uraian Tugas Struktur Dinas Lingkungan Hidup

Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan


yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang lingkungan hidup.

Dinas dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan dinas di bidang perencanaan, pelaksanaan, pembinaan,
evaluasi dan laporan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang
lingkungan hidup;
b. pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan daerah bidang lingkungan hidup;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dinas sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. pelaksanaan administrasi dinas dan pelayanan umum sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya.

Unsur – unsur Dinas Lingkungan Hidup adalaha terdiri dari :

a. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas

b. Unsur pembantu pimpinan adalah Sekretaris

c. Unsur pelaksana yaitu, Kepala Bidang, sub bagian, sub bidang UPT dan kelompok

jabatan fungsional.

 Profil Dinas Lingkungan Hidup

Susunan organisasi Dinas terdiri dari :

a. Kepala.
b. Sekretariat, membawahkan :
b.1. Subbagian Perencanaan;
b.2. Subbagian Keuangan;
b.3. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Tata Lingkungan, membawahkan :
c.1. Seksi Kajian Dampak Lingkungan;
c.2. Seksi Inventarisasi Rencana Perlindungan, Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
c.3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
d. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah, membawahkan :
d.1. Seksi Pengurangan dan Penanganan Sampah;
d.2. Seksi Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah;
d.3. Seksi Pengolahan Sampah dan Pengelolaan Limbah.
e. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, membawahkan :
e.1. Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup;
e.2. Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup;
e.3. Seksi Pen
egakan Hukum.
f. UPTD.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan


pemerintahanyang menjadi kewenangan daerah dan tugaspembantuan dibidang
lingkungan hidup.

 Sekretariat

Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas dibidang
pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian perencanaan
program, evaluasi dan pelaporan, pengelolaan urusan umum, perlengkapan, kepegawaian
serta pengelolaan keuangan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretaris
menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan program kerja dan rencana anggaran Sekretariat;


b. pengkoordinasian dan penyusunan rencana strategis, program serta kegiatan dan
anggaran Dinas;
c. pengkoordinasian dan penyiapan bahan penyusunan kebijakan umum pemerintah
daerah di bidang lingkungan hidup;
d. pengelolaan urusan administrasi umum, rumah tangga, hubungan masyarakat dan
keprotokolan;
e. pengkoordinasian pengelolaan administrasi kepegawaian penyusunan bahan
pembinaan pegawai, dan pengelolaan administrasi keuangan;
f. pengkoordinasian penyiapan bahan rancangan produk hukum, pendokumentasian
peraturan perundang-undangan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
g. pengkoordinasian dan penyusunan evaluasi, laporan pelaksanaan program dan
kegiatan Dinas;
h. pengelolaan perpustakaan, data dan sistem informasi manajemen pelaksanaan
program dan kegiatan dinas sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
i. pelaksanaan fasilitasi penilaian prestasi kerja di lingkungan Dinas;
j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas
bawahan secara berkala di lingkungan Sekretariat;
k. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan Sekretariat;
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

 Bidang Tata Lingkungan

Kepala Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu
Kepala Dinas dalam memimpin penyusunan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan kajian dampak lingkungan,
inventarisasi rencana perlindungan, pengelolaan lingkungan hidup, dan kajian
lingkungan hidup strategis, serta pemeliharaan lingkungan hidup.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Tata
Lingkungan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program kerja dan rencana anggaran Bidang Tata Lingkungan;
b. pengkoordinasian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang kajian
dampak lingkungan, inventarisasi rencana perlindungan pengelolaan lingkungan
hidup, dan kajian lingkungan hidup strategis, serta pemeliharaan lingkungan hidup;
c. penyiapan dan penyajian data dan informasi mengenai potensi serta permasalahan di
bidang kajian dampak lingkungan, inventarisasi rencana perlindungan pengelolaan
lingkungan hidup, dan kajian lingkungan hidup strategis, serta pemeliharaan
lingkungan hidup;
d. penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan teknis dinas di bidang kajian
dampak lingkungan, inventarisasi rencana perlindungan pengelolaan lingkungan
hidup, dan kajian lingkungan hidup strategis, serta pemeliharaan lingkungan hidup;
e. pelaksanaan pembinaan teknis operasional di bidang kajian dampak lingkungan,
inventarisasi rencana perlindungan pengelolaan lingkungan hidup, dan kajian
lingkungan hidup strategis, serta pemeliharaan lingkungan hidup;
f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas
bawahan secara berkala di lingkungan Bidang Tata Lingkungan;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan Bidang Tata Lingkungan;
h. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (3), Bidang Tata
Lingkungan membawahkan :
a. Seksi Kajian Dampak Lingkungan;
b. Seksi Inventarisasi Rencana Perlindungan, Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
c. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
 Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah

Kepala Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu
Kepala Bidang dalam memimpin penyusunan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis bidang
pengurangan dan penanganan sampah, pengumpulan dan pengangkutan sampah, serta
pengelola sampah dan pengelolaan limbah.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang
Pengelolaan Sampah dan Limbah menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan program kerja dan rencana anggaran Bidang Pengelolaan


Sampah dan Limbah;
b. pengkoordinasian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
pengelolaan sampah dan limbah;
c. penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan teknis dinas di bidang
pengelolaan sampah dan limbah;
d. penyiapan dan penyajian data dan informasi mengenai potensi serta permasalahan di
bidang bidang pengelolaan sampah dan limbah;
e. pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan umum di bidang pengelolaan sampah dan
limbah;
f. pelaksanaan pembinaan teknis operasional di bidang pengelolaan sampah dan
limbah;
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas
bawahan secara berkala di lingkungan Bidang Pengelolaan Sampah dan
Limbah;
h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan Bidang Pengelolaan Sampah dan
Limbah;
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (3), Bidang
Pengelolaan Sampah dan Limbah membawahkan :
a. Seksi Pengurangan dan Penanganan Sampah;
b. Seksi Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah;
c. Seksi Pengolahan Sampah dan Pengelolaan Limbah.

 Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Kepala Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas memimpin
penyusunan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta
fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program kerja dan rencana anggaran Bidang Pengendalian Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan;
b. pengkoordinasian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;
c. penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan teknis dinas di bidang
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;
d. penyiapan dan penyajian data dan informasi mengenai potensi serta permasalahan di
bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;
e. pelaksanaan pembinaan teknis operasional di bidang pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan;
f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas
bawahan secara berkala di lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan Bidang Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan;
h. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (3), Bidang
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan membawahkan :
a. Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup;
b. Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup;
c. Seksi Penegakan Hukum.

 UPTD
Untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang pada Dinas dapat dibentuk UPTD.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan organisasi dan tata kerja UPTD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati.

 Kelompok Jabatan Fungsional

a. Pada Dinas dapat dibentuk jabatan fungsional sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang undangan yang berlaku.
b. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jenis jabatan fungsional yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
c. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang
terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
d. Setiap kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikoordinasikan oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas.
e. Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
f. Jenis dan jenjang jabatan tenaga fungsional ditetapkan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.4 Fasilitas Peralatan Kerja

1. Filling Cabinet (lemari yang bersusun terdiri dari 5 laci )


Yaitu lemari arsip yang terdiri dari beberapa laci antara lain 1-6 laci kurang lebih
dapat menampung 5000 lembar arsip ukuran surat yang di susun berdiri tegak lurus
(vertical) berderet ke belakang. Filling cabinet berguna untuk menyimpan arsip atau
berkas yang masih bersifat arsip.

2. Lemari Arsip
Yaitu lemari penyimpanan arsip dalam berbagai bentuk arsip. Lemari arsip yang
ada di KUA Nanggung adalah lemari arsip yang terbuat dari kayu, dan daun penutup
pintunya terbuat dari kaca.
3. Rak arsip
Yaitu lemari tanpa pintu, dengan penyimpanan arsip secara menyamping (lateral).
Arsip-arsip yang akan disimpan dirak terlebih dahulu di masukan ke dalam ordner, yang
berguna untuk menempatkan judul dari arsip yang ada di dalamnya. Rak arsip tersebut
terbuat dari kayu.
4. Map arsip
Yaitu lipatan yang terbuat dari karton yang di gunakan untuk menyimpan
arsip/surat. Arsip yang disimpan dalam map arsip tidak terlalu banyak, hanya berkisar 1-
50 lembar.

Map Arsip yang ada di Dinas Lingkungan Hidup :


a. Stopmap Folio
Yaitu map yang terdapat daun penutup pada setiap sisinya. Daun penutup ini
berfungsi untuk menopang surat yang ada didalamnya agar tidak jatuh. Stopmap folio ini
digunakan untuk menyimpan arsip yang masih dalam proses, dan ada yang digunakan
untuk menyimpan arsip yang sudah tidak aktif (inaktif )
b. Map Snelhecter
Yaitu map yang mempunyai penjepit di tengah map arsip yang di tempatkan
didalamnya terlebih dahulu harus dilubangi dengan perporator

5. Ordner
Yaitu map besar dengan ukuran sekitar 5cm yang didalamnya terdapat besi
penjepit arsip, yang akan disimpan dalam ordner terlebih dahulu harus dilubangi dengan
perporator

6. Staples
Yaitu alat yang di gunakan untuk meenyatukan kertas secara manual, staples
memiliki beragam ukuran.

7. Perporator
Yaitu alat yang berfungsi untuk melubangi kertas yang akan disimpan dalam
Map Snelhecter/ ordner, perpoeator juga memiliki beragam jenis.
F. Sistem Penyimpanan Arsip / Filling
Dari segi pengelolaan arsip/filling yang berfungsi sebagai inti dari sebuah
kegiatan setiap organisasi dan berguna membantu bagi pimpinan untuk menentukan
kebijaksanaan. Perusahaan/organissasi kearsipan berarti penyimpanan secara tetap dan
teratur warkat-warkat penting mengenai kemajuan sistem perusahaan.

Filling adalah salah satu kegiatan pokok dalam bidang kearsipan. Filling dapat
diartikan suatu proses penciptaan. Pengumpulan, pemeliharaan, pengaturan, pengawasan,
penyusunan dan penyimpanan. Cara atau metode yang sistematis sehingga warkat tersebut
dengan mudah cepat dan tepat dapat ditemukan kembali apabila sewaktu-waktu
dibutuhkan.

g. Komputer
Komputer adalah alat elektronik yang dapat menghitung atau mengolah data
secara cermat menurut perintah yang di instruksikan. Komputer terdiri dari beberapa unit
kesatuan kerja, yaitu unit pemasukan data, unit pengeluaran data, unit penyimpanan data
dan unit pengontrolan data.
h. Laptop
Komputer pribadi yg agak kecil, yg dapat dibawa-bawa dan dapat ditempatkan di
pangkuan pengguna, terdiri atas satu perangkat yg mencakupi papan tombol, layar
tampilan, mikroprosesor, biasanya dilengkapi dng baterai yg dapat diisi ulang
i. Printer
Printer adalah perangkat keras (hardware) dimana perangkat itu akan bekerja
apabila pengguna menghubungkannya dengan perangkat komputer, yang bisa digunakan
untuk keperluan mencetak tulisan, gambar, dan grafik ke dalam bentuk kertas atau
sejenisnya. Printer itu sendiri saat ini sering digunakan untuk mencetak dokumen penting
baik itu perusahaan ataupun organisasi sekolah dan lain sebagainya
BAB III

TINJAUAN MATERI

KERANGAKA PEMECAH MASALAH

3.1. Diagaram Alir Peneleitian

TAHAP II
TAHAP I

Mulai Mengidentifikasi
Memilih Kajian
barang masuk dan
Tema
keluar dari gudang

TAHAP III
Mengidentifikasi
Resiko terjadinya
kesalahan dalam
penelitian

TAHAPAN VI
TAHAP V
Merancang Sistem
Selesai Membuat Untuk Mencegah
Kesimpulan dan terjadinya
Saran kesalahan dalm
pencatatan

TABEL 3.1 KERANGKA PEMECAH MASALH


3.2. Metode Pengumpulan Data

 Observasi
Observsi dilakukan dengan melakukan penelitian di Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
untuk memeperoleh data yanga dibutuhkan
 Wawancara
Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada pemimpin
perusahaan, operator, karyawan, atau petugas yang berwenang lainnya.
 Studi literatur
Studi pusaka yang dilakukan dengan mencari data dan informasi yang mendukung
penelitian yang berasaldari buku-buku penunjang, atau melalui literatur dan referensi lain
yang berasal dari luar perusahaan seperti internet dan buku penunjang kuliah
 Dokumen Perusahaan
Pengambilan data-data historis mengacu pada dokumen perusaahaan.
3.3. Prosedur Penelitian
Studi in dilakukan dengan memepelajari suatu produk untuk mengetahui part-part sertea
proses-proses kritis apa saja yang berpengaruh terhada kualitasnya. untuk mencapai
tujuan tersebut, digunakan suatu metode yang melalui 8 tahapana seperti yang dapat di
lihat pada gambar 3.1. awalnya, dilakukan proses pemiliahan yang akan digunakan
sebagai objek studi. Pemilihan produk tersebut terbatas hanya paada beberapa jenis alar
aaaaaaaat yang tersedia di laboratium . setelah produk kajian terpilih, dilakukan proses
pembokaran produk tersebut untuk menindetifikasi part-part apa saja yang menyusun
produk kajian,. Kemudian, dilaukuan proses identifikasi fungsi tiap part. Informasi
tentang funsi tiap part akan membantu dalam menentukan part-part kritis yang ad pada
produk. Lalu, pad tahap keempat, dilakukan identifikasi faktor-faktor potensial yang
dapat mengganggu kualitas part kritis (CTQ). Faktor ini kemudian dianalisasi
hubunganya pada tahap kelima dengan menggunakan fault tree analysis ( FTA). Hasil
dari proses ini akan digunakan sebagia bahan pertimbangan dalam mengetahui prioritas
tiap faktor yang akan dilakukan pada tahap keenam, yaitu melalui analisis prioritas
dangan mengunakan metode failure mode & effect analysis (FMEA). Lalu, dilakukan
perancangan stragi-strategi yang dapat dilakukan untuk menjamin kualitas pada part-part
dan proses-porses kritis. Terakhir, dilakukan proses pembuatan kesimpulan hasil studi
saran terhadap penelitian lanjutan.
3.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Memuiat tujuan dan manfaat dilakukan penelitian. Beberapa tujuana yang ingin
di capai dari penelitian identifikasi CTQ produk senapan angin jenis sharp adalah
sebagai berikut,
1. Mengidentifikasikan fungsi-fungsi dari komponen penyusun produk senapan
angin jenis sharp.
2. Mengidentifikasikan resiko-resiko cacat (potencial effect) yang dimiliki oleh
produk senapan angin jenis sharp.
3. Mengidentifikasikan penyebab (risk causes), dan metode pengadilan saat ini
(current contol) dari masing-msing risiko yang berpotensi untuk muncul.
4. Menganalisis hubungan antara penyebaba anatara menggunakan metoda FTA.
5. Melakukan penilaian dan penentuan priorites resiko dangan menggunakan
pengembangan metode failur mode and effect analysis (FMEA).
6. Menentukan usulan rencana mitigasi untuk resiko-resiko yang diprioritskan.
3.5 Pengumpulkan Data
Data-data yang dibutuhkan dalam peneliltian di kumpulkan dari komunitas
penggemar senapan angin melalui kusioner.
3.6 Pengelolahan Data
Data-data yang dapat diolah dengan mnggunakan metode FMEA
3.7 Analisasi dan Pembahasan
Hasil penglolahan data dianalisasi mengacu pada seberapa besar defect yang
timbul dari senapan jenids canon tersebut.
3.8 Menarik kesimpulan dan Sarana
Kesimpulan diamabil berdasarkan hasil analisa data. Kesimpulan dapat di
gunakan sabagai masukan bagi perusahaan ataupun konsomen yang akan
memebeli senapan ini
BAB IV
HASIL PRAKTEK DAN KERJA LAPANGAN

4.1 Kompetensi-Kompetensi Hasil Pkl


Dalam BAB ini kami akan menjelaskan tentang kompetensi kompetensi yang
menunjang pelaksanaan Praktek Kerja Iapangan dan menyelesaikan pembuatan
laporan ini. Adapun kompetensi-kompetensi yang kami praktekkan :
4.2 Analisis Kompetensi – Kompetensi Hasil Kerja Pkl
4.2.1 Korespondensi
1. Standar kompetensi : Korespondensi
2. Indikator keberhasilan : Melakukan pengelolaan barang di gudang
3. Tujuan kegiatan : Memudahkan dalam penyampaian
Informasi
4. Alat yang digunakan : benib 29, Balpoint, dll
5. Lnagkah kerja

a) Apabila ada staf yang ada keperluan dengan yang ada di gudang, kita
ambil kunci gudang lalu membukakan gudangnya.
b) Setelah itu mencatat barang yang keluar dari gudang, tanggal
pengeluaran, nama penegmudi, dan nomor flat.
c) Stelah selesai, tutp kembali gudangnya lalu simpan kuncinya
d) Dan mengartipkanya dalam benib 29
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis menyelesaikan pelaksanaan Praktek Kerja Iapangan (PKL) di Dinas


Lingkungan Hidup, serta menyusun dan membahas laporan kegiatan selama Pkl. Maka
penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan Administrasi Perkantoran di Dinas Lingkungan Hidup telah berjalan


dengan baik, terutama dalam kegiatan mencatat barang yang keluar dari gudang,
dan mengartipkan ke dalam benib 29.
2. Praktek kerja lapangan merupakan praktek diluar sekolah, yaitu Dunia
Lembaga/Industri yang mampu memberikan wawasan yang luas dari apa yang
telah dipelajari di sekolah sebelumnya. Kepada siswa/siswi untuk dapat lebih
mengetahui suasana atau keadaan dalam intansi tersebut dan melatih siswa/siswi
untuk mampu bergaul dan bekerja sama dengan masyarakat luar khususnya
dalam intansi.
3. Kegiatan Praktek keja lapangan sangat beramanfaat bagi siswa/siswi khususnya
bagi SMK IT AL UZLAH. Dengan adanya kegiatan Pkl, sehingga siswa/siswi
akan lebih mengetahui akan tanggung jawab atas apa yang dikerjakan,
memunyai sifat mandiri dan mampu bersosialisasi dengan orang lain, sehingga
siswa/siswi diharapkan dapat memiliki keterampilan serta wawasan yang tinggi
dari apa yang siswa/siswi dapatkan/pelajari dalam kegiatan Praktek kerja
lapangan tersebut.

4. Praktek kerja lapangan juga siswa/siswi dapat memahami tata tertib kerja di
Dunia Usaha/Industri dan mempunyai penghayatan tugas, tanggung jawab, hak
dan kewajiban sebagai pekerja yang profesional yang dapat mencapai cita-cita
bangsa.
5.2 Saran

Setelah melakukan Praktik Kerja Iapangan (PKL), ada beberapa yang perlu
kami sampaikan kepada pihak saekilah dan intansi

1. Untuk Sekolah
 Sekolah di harapkan untuk dapat lebih mengawasi siswa/siswi yang
melaksanakan Prakerin, khususnya bagi anak administrasi Perkantoran
 Sekolah di harapkan untuk dapat lebih membina hubungan baik dengan
intansi, agar kedepannya siswa/siswi angkatan selanjutnya di berikan
kesempatan kembali untuk melaksanakan pembelajaran di tempat
tersebut
 Sekolah seharusnya lebih meningkatkan lagi fasilitas-fasilitas pendukung
pembelajaran khususnya untuk program keahlian Administrasi
perkantoran

2. Untuk Intansi
 Perusahaan seharusnuya lebih meningkatkan kedisiplinan dan lebih
meningkatkan pengontrolan kepada para pegawai
 Perusahaan hendaknya lebih meningkatkan kinerja para pegawai.
DAFTAR PUSAKA

1. Ismail
2. Laporan Praktek Kerja Lapangan.
3. Tata Cara Mengeluarkan Barang dari gudang, dan
Mengarsipkannya.
4. Dinas Lingkungan Hidup, Jln Perintis Kemerdekaan Km 2, Mulai
tanggal 09 januari 2018 sd 08 Maret 2018.
5. Sumber, Laporan Praktek Kerja Lapangan Widia, search Google.
6. http:// google.searchcontohdaftarpustaka.com.
7. kurikulum SMK IT AL UZLAH
8. Bimbingan dari Pembimbing Industri.
DAFTAR GAMBAR
BIODATA PENULIS

Nama : Ismail
Tempat, Tanggal Lahir : Cianjur,27 Februari 2001
Alamat : Kp. Buniaga, Des. Ciherang, Kec. Pacet, Kab.Cianjur
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Sekolah : SMK IT AL UZLAH
Kelas : XI ( Sebelas)
Jurusan : AK (Akuntansi)
Telp : 085776865796
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Tata Cara mnegeluarkan barang dari gudang


Lampiran 2 : Mengartipkan ke dalam BENIB 29
Lampiran 3 : Mengagenda Surat Masuk
Lampiran 4 : Mengagenda Surat Keluar
Lampiran 5 : Menyusun SKP 2016/2017
Lampiran 6 : Monitoring TPA
Lampiran 7 : Sosialisai Pengobatan Gratis
Lampiran 8 : Mengeprint Surat Tugas
Lampiran 9 : Fhotocophy Karpeg
Lampiran 10 : Menyimpan Arsif Kepegawaian
Lampiran 11 : Merekup SKP

Anda mungkin juga menyukai