Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

“PENGARSIPAN DATA LAPORAN PERBAIKAN DAN


PERAWATAN MESIN ”
DI PT. SIPATEX PUTRI LESTARI
Diajukan sebagai salah satu tugas akhir kegiatan PRAKERIN

Disusun oleh :
Intan Nur Oktaviani
Nis : 161700043

SMK YP.79
PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI
Jl. Majalaya-Cicalengka Sukamanah Kec.Paseh Kab. Bandung
2018
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI

DI PT.SIPATEX PUTRI LESTARI

Majalaya,.../.../2018

Laporan ini disetujui dan di sahkan oleh;

Pembimbing Sekolah Pembimbing Perusahaan Pembimbing Penulisan

Yuli Kodariah, S.Pd Yayu Siti Rahayu,M.M.Pd Reni Vibrianti, S.Pd

Mengetahui,

Kepala SMK YP. 79 Ketua PRAKERIN

Dra. Hj. Iis Nurjanah M.Pd Zofie Ratnasariaju, SE. AK.CA


LEMBAR PENGUJIAN

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI

DI PT.SIPATEX PUTRI LESTARI

Majalaya,...,.../2018

Laporan ini di uji oleh;

Penguji I Penguji II Penguji III

................. .................... ...............

Mengetahui,

Kepala SMK YP. 79 Ketua PRAKERIN

Dra. Hj. Iis Nurjanah M.Pd Zofie Ratnasariaju, SE. AK.CA


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberi kesehatan ,hingga sampai saat ini yang pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan laporan praktek kerja industri (PRAKERIN ) yang dilaksanakan
pada perusahaan PT. Sipatex Puteri Lestari.

Laporan ini penulis susun berdasarkan pengalaman dan ilmu yang penulis
dapat selama melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) serta sebagai
bagian dari syarat untuk mengikuti / Menempuh Ujian Nasional (UN) Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) YP.79 MAJALAYA.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari keadaan sempurna ,
tetapi berkat pengarahan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini
dapat diselesaikan.

Pada laporan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu dan membimbing yang pada akhirnya tersusunlah
laporan ini rasa terima kasih ini Penulis tujukan kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. H. Zaenal Musthofa, Selaku Ketua yayasan SMK YP 79.
3. Dra. Hj. Iis Nurjanah , Selaku Kepala Sekolah SMK YP 79.
4. Zofie Ratnasariaju SE,AK,CA, Selaku kepala Program SMK YP 79.
5. Yuli Kodariah S,Pd, Selaku Pembimbing pihak sekolah SMK YP 79.
6. Reni Vibrianti S.Pd,Selaku Pembimbing Penulisan.
7. Yayu Siti Rahayu, M. M.Pd, Selaku kepala bagian HRD PT. SIPATEX
PUTRI LESTARI.
8. Anto, Selaku Pembimbing PRAKERIN PT.SIPATEX PUTRI LESTARI.
9. Nai Sulastri ,selaku pembimbing instansi perusahaan PT.SIPATEX
PUTRI LESTARI.
10. Orang tua yang selalu memberikan dorongan semangat dan do’a dan
semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam
penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna dan masih banyak
kekurangan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran kepada
pembaca terhadap laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang bersifat
membangun untuk perbaikan pembuatan laporan di masa mendatang.

Penulis harap laporan Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini


dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca

Majalaya,

Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGUJI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang PRAKERIN
1.2 Tujuan PRAKERIN
1.3 Manfaaat PRAKERIN
1.4 Identifikasi Masalah

BAB II LANDASAN TEORITIS


2.1 Pengarsipan
2.1.1 Pengertian Arsip
2.1.2 Fungsi Arsip
2.1.3 Tujuan Arsip
2.1.4 Karakteristrik Kearsipan
2.1.5 Peralatan Dan Perlengkapan kearsipan
2.1.6 Unsur-Unsur Kearsipan
2.1.7 Sistem Kearsipan

2.2 Perawatan Dan Perbaikan Mesin


2.2.1 Tujuan Perawatan Dan Perbaiakan
2.2.2 Metode Perawatan Dan Perbaikan Mesin
2.2.3 Persiapan Pelaksanaan Perawatan Dan Perbaikan Mesin
2.2.4 Perawatan Motor induk

BAB III LANDASAN EMPIRIS

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan


3.2 Struktur Organisasi
3.3 Aktivitas Perusahaan
3.4 Laporan Kegiatan Prakerin Kerja
3.5 Hambatan PRAKERIN

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran-Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri

Palaksanaan Pratek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebuah pelatihan


da pembelajaran yang di laksanakan di Dunia Usaha atau Dunia Industri yang
relavan dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya maing-masing, dalam
upaya meningkatkan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan juga
menambah bekal untuk masa-masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang
semakin banyak serta ketat seperti saat ini, selain itu dengan pesat nya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak peralatan baru yang
diciptakan guna menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang
menimbulkan perubahan mendasar untuk mendapat pekerjaan, sehingga tetaga
kerja dituntut bukan hanya memiliki kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus
lebih fleksibel dan berwawasan lebih luas, inovatif serta didukung dengan
keterampilan yang kompeten, maka dengan adanya kegiatan prakerin siswa dan
siwsi dapat mengasah dan juga mengimplementasikan materi yang didapatkannya
di sekolah langsung ke dunia usaha atau dunina industri yang relevan dengan
kemampuannya masing masing

Dalam upaya untuk mewujudkan Visi dan Misi, SMK YP 79


MAJALAYA melaksanakan berbagai kegiatan demi menjadikan siswa dan siswi
yang siap memasuki dunia kerja dan dunia industri (DU/DI), tentunya hal itu
tidak dapat diraih dengan mudah, tidak hanya dengan belajar berbagai teori yang
ada di sekolah, namun seorang siswa atau siswi harus belajar mengenai
bagaimana lingkungan yang berada di dunia kerja dan tentunya bagaimana
pekerjaan yang akan dihadapinya nanti selepas lulus dari sekolah
1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri

Secara umum PRAKERIN bertujuan untuk memberi gambaran kepada


siswa pada saat kerja, baik itu disuatu perusahaan ataupun disuatu lembaga
instansi:

a. Dapat mengembangkan potensi ilmu pengetahuan pada masing-masing


siswa.
b. Meningkatkan wawasan dan keterampilan siswa-siswi sebagai bekal
untuk memasuki lapangan kerja industri.
c. Memperoleh masukan dan umpan baik guna memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian dalam kesepadanan pendidikan kejujuran.
d. Untuk mempraktikan teori yang dipelajari di sekolah pada perusahaan
yang sesungguhnya.
e. Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional dan Ujian
Sekolah.
f. Untuk menciptakan siswa yang kreatif, inovatif, serta mandiri dalam
menghadapi dunia usaha.
g. Untuk mempertanggung jawabkan hasil yang di dapat selama Kegiatan
Prakerin dilaksanakan.
h. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keahlian
propesional dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan kerja sesuai
dengan tuntutan Lapangan Kerja.
i. Memberikan pengakuan penghargaan terhadap pengalaman kerja yang
berkualitas.

1.3 Manfaat Praktek Kerja Industri


Jika ditinjau dari tujuan Prakerin seperti yang telah dibuat daftarnya
diatas, maka prakerin ini memiliki manfaat besar bagi siswa itu sendiri,
diantaranya:
a. Manfaat bagi Siswa :
1. Mengasah keterampilan yang di berikan sekolah menengah
kejuruan (SMK).
2. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan – gagasan
seputar dunia usaha serta industri yang profesional dan handal.
3. Membentuk pola pikir Siswa - Siswi agar terkonstruktif baik serta
memberikan pengalaman dalam dunia industri maupun dunia
kerja.
4. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan
terkait, baik dalam dunia usaha maupun dunia industri.
5. Mengenalkan Siswa – Siswi pada pekerjaan lapangan di dunia
industri dan usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke
lapangan pekerjaan yang sesungguhnya dapat beradaptasi dengan
cepat.
6. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan
melatih tenagakerja yang berkualitas.
7. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman
kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
8. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai
dengan kebutuhan di era teknologi informasi dan komunikasi
terkini.
9. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan Siswa – Siswi
itu sendiri, karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah
didapat di dunia usaha/industri.

b. Manfaat Bagi Sekolah:

1. Menjalankan kewajiban undang-undang.


2. Meningkatkan citra sekolah.
3. Meningkatkan hubungan sekolah.
4. Meningkatkan popularitas sekolah dimata masyarakat.
5. Memberikan konstribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan.
6. Membantu sekolah untuk berkembang karena adanya
peningkatan/kemajuan dari siswa-siswi nya dan pendidikan
disekolah tersebut.
7. Mencapai tercapainya tujuan Praktek Kerja Industri.

c. Manfaat bagi perusahaan:

1. Mendapatkan tenaga kerja sementara.


2. Mendukung program pemerintah.
3. Meningkatkan citra perusahaan.
4. Peluang untuk meningkatkan teknologi produksi dan iklim tenaga
dengan memanfaatkan siswa.
5. Dapat terselesainya tugas-tugas yang menyangkut kantor dengan
cepat.
1.4 Identifikasi Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kearsipan?
2. Apa yang di maksud dengan laporan Perbaikan mesin dan
perawatan mesin
3. Apa hubungan antara laporan perbaikan mesin dengan
kearsipan di perusahaan PT.SIPATEX PUTRI LESTARI?
BAB II
LANDASAN TEORITIS

2.1 Pengarsipan
2.1.1 Pengertian Arsip
Arsip adalah setiap catatan yang tertulis, tercatat, dan tergambar, yang
disimpan menurut suatu aturan sehingga apabila dibutuhkan atau diperlukan dapat
ditemukan dengan sangat mudah.
Secara Etimologis kata Arsip berasal dari bahasa Yunani (Greek), yaitu
Arcium yang artinya Peti untuk menyimpan sesuatu, semula pengertian arsip itu
memang menunjukan tempat atau gedung tempat penyimpanan Arsipnya, tetapi
perkembangan terakhir orang lebih cenderung menyebut Arsip sebagai warkat
(item atau dokumen) itu sendiri.
Schollenberg menggunakan istilah Archives sebagai kumpulan wakat itu
sendiri.
Menurut The Liang Gie
Dalam bukunya “Admistrasi Perkantoran”, Arsip adalah kumpulan warkat yang
disimpan secara teratur, berencana dan mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali
diperlukan dapat cepat ditemukan kembali.
Pengertian Arsip Menurut Para Ahli
Dari pengertian di atas turut mengundang para ahli untuk menyampaikan
pendapatnya mengenai pengertian dari arsip.
Adapun pengertian dari arsip menurut para ahli meliputi:
1. Menurut Wursanto bahwa arsip merupakan salah satu produk pekerjaan
kantor (office work). Produksi pekerjaan kantor lainnya, ialah: pormulir,
surat, dan laporan.
2. Menurut Kamus Adminitrasi perkantoran, arsip adalah kumpulan warkat
yang disimpan secara teratur berencana karena mempunyai suatu
kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali.
3. Sularso Mulyono mengungkapkan bahwa arsip adalah penempatan kertas-
kertas dalam tempat penyimpanan yang baik menurut aturan yang telah
dientukan terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga setiap kertas apabila
di perlukan dapat ditemukan kembali dengan mudah dan cepat.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa arsip


adalah kumpulan warkat yang di simpan menurut aturan-aturan yang
berlaku ( yang telah ditentukan ) dan apabila diperlukan sewaktu-waktu
dapat ditemukan kembali dengan cepat.

2.1.2 Fungsi Kearsipan


Kearsipan memang peran penting bagi kelancaran jalannya suatu
organisasi atau instansi, yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai pusat
ingatan bagi instansi:
Menurut Drs. Anhar, fungsi arsip dari segi kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Sebagai alat penyimpanan warkat.
2. Sebagai alat bantuan perpusakaan.
3. Penyimpanan warkat-warkat keputusan yang telah diambil, kadang-
kadang merupakan bantuan yang berguna bagi pejabat dalam
menentukan kebijaksanaan perusahaan.
4. Kearsipan berarti menghinpun secara teratur tetap warkat-warkat
penting mengenai kemajuan perusahaan.

2.1.3 Tujuan Kearsipan


1. Supaya arsip terpelihara dengan baik, teratur dan aman.
2. Jika diperlukan dapat ditemukan dengan cepat dan tepat.
3. Menghilangkan pemborosan waktu dan tenaga.
4. Penghematan tempat penyimpanan.
5. Menjaga rahasia arsip.
6. Menjaga kelestarian arsip.
7. Menyelamatkan pertanggung jawaban perencana, pelaksanaan dan
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.

2.1.4 Karakteristik Kearsipan


Arsip memiliki karakter yang disebut karakteristik arsip, dimana karakteristik
tersebut dapat membedakan kualitas arsip, karakteristik arsip tersebut antara
lain:
1. Otentik, arsip merupakan informasi melekat pada wujud aslinya
(kecuali arsip elektronik), meliputi: isi, struktur dan konteks. yaitu
meemiliki informasi mengenai waktu dan tempat arsip di ciptakan
atau di terima, memiliki arti dan makna yang mereflesikan tujuan
dan kegiatan suatu organiasi, memberikan layanan bahan bukti
kebijaksanaan, kegiatan dan transaksi organisasi penciptanya.
2. Legal, arsip yang di ciptakan sebagai dokumentasi untuk
mendukung tugas dan kegiatan, memiliki status sebagai bahan
bukti resmi bagi keputusan dan pelaksanaan kegiatan.
3. Unik, tidak dibuat masal atau digandakan, arsip berbeda dengan
buku, jurnal dan bahan publikasi lainnya, Arsip menurut menurut
konteksnya memiliki kronologi yang unik selalu merupakan satu-
satunya produk. Adapun copy (duplikasi) arsip memiliki arti yang
berbeda baik untuk pelaksanaan kegiatan maupun bagi staf/pejabat
yang berwenang dengan kegiatan tersebut.
4. Reliable, keberadaan arsip dapat di percaya sehingga dapat di
pergunakan sebagai bahan pendukung pelaksanaan kegiatan.

2.1.5 Peralatan dan Perlengkapan Kearsipan


A. Peralatan Pengarsipan:
1. Filling Cabinet
Filling Cabinet adalah lemari arsip yang terdiri dari beberapa laci,
anara 1-6 laci; etapi yang paling banyak adalah 4 dan 5 laci. Setiap
laci dapat menampung kurang lebih 5000 lembar arsip ukuran surat
yang disusun berdiri tegak lurus (vertikal) berderet kebelakang. Filling
berguna untuk menyimpan arsip atau berkas yang masih bersifat aktif.
2. Rotary Filling (alat penyimpanan berputar)
Rotary semacam filling cabinet tetapi menyimpan arsip dilakukan
secara berputar. Alat ini dapat digerakan secara berputar, sehingga
dalam penempatan dan penemuan kembali arsip tidak banyak
memakan tenaga. Alat ini terbuat dari bahan yang kuat seperti logam
atau besi. Arsip disimpan pada alat ini secara lateral.
3. Lemari Arsip
Lemari arsip adalah lemari tempat menyimpan arsip dalam berbagai
bentuk arsip. Lemari arsip dapat terbuat dari kayu atau besi yang
dilengkapi dengan daun pintu yang berguna engsel, pintu dorong, atau
menggunakan kaca. Penyusunan arsip dapat dilakukan dengan cara
berdiri menyamping (lateral). Dengan terlebih dahulu arsip dimasukan
kedalam ordner atau dengan cara ditumpuk mendatar (horizontal)
dengan terlebih dahulu arsip dimasukan ke map.
4. Rak Arsip
Rak Arsip adalah lemari tanpa pintu tempat menyimpan arsip yang
disusun secara (laletral). Arsip-arsip yang akan disimpan di rak
terlebih dahulu dimasukan kedalam ordner atau kontak arsip. Ondner
atau kontak arsip ditempatkan di rak sehingga tampak punggung dari
odner atau kontak arsip, yang berguna untuk menempatkan label atau
judul dari arsip yang ada di dalamnya. Rak arsip terbuat dari besi
ataupun kayu.

2.1.6 Unsur-Unsur Kearsipan


Arsip sendiri memiliki unsur-unsur, Adapun unsur-unsur dari arsip
meliputi:
1. Adalah sebuah bentuk informasi yang terekam.
2. Memiliki bentuk media yang nyata, dalam arti dapat dilihat dan dibaca,
diraba dan di dengar., diraba dan di dengar.
3. Memiliki fungsi kegunaan. Kegunaan ini dapat merupakan bukti (evidence)
dengan regalitas tertentu, yang dapat digunakan dalam rangka menunjang
proses pelaksanaan kegiatan adminitrasi dan fungsi-fungsi manajemen
birokrasi, pemerintahan dan bisnis.

Menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan


pokok Kearsipan, sesuai dengan sipat arsip dibedakan menjadi 2:
1. Arsip Dinamis yaitu arsip yang dipergunakan secara langsung
dalam perencanaan, pelaksanaan penyelenggaraan kehidupan
kebangsaan pada umumnya. Arsip ini senantiasa masih berubah,
baik nilai dan artinya sesuai dengan fungsinya. Contoh : Undang-
Undang, peraturan-peraturan dan sebagainya.
2. Arsip Statis yaitu arsip yang tidak perlu dipergunakan secara
langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan kehidupan
kebangsaan pada umumnya. Arsip ini justru mempunyai sifat tarif
nilai yang abadi. Contoh : Teks Proklamasi

2.1.7 Sistem Kearsipan.


A. Sistem Abjad (Alphabeical Filling Syistem)
Sisem Abjad adalah system penyimpanan arsip dengan memakai
metode penyusunan menurut abjad. Umunnya dipakai untuk arsip yang
dasar penyusunannya dilakukan terhadap nama orang, nama
perusahaan organisasi, nama tempat, nama benda dan subjek masalah.
Nama-nama diambil dari nama si pengirim (surat masuk) dan nama
alamat yang dituju ( surat keluar ).
Cara menemukan dan menentukan ciri atau tanda dari satu dokumen
yang akan dijadikan petunjuk atau tanda pengenal (caption) untuk
memudahkan mengetahui tempat dokumen disimpan.
Adapun kata tangkap dapat berupa:
1. Nama orang
2. Nama perusahaan / organisasi
3. Nama tempat / daerah
4. Nama benda / barang
5. Istilah subjek atau angka (tergantung system pengarsipan yang
dipakai)
Menentukan ciri / tanda dengan cara menentukan urutan unit-
unit atau bagian dari kata tangkap yang akan disusun menurut
abjad. Indeks adalah saran untuk menemukan kembali dengan
cara mengidentifikasikan surat tersebut melalui menunjukan
suatu tanda pengenal yang dapat membedakan surat yang
lainnya, atau bagian dari suatu nama yang dijadikan tanda
pengenal surat.

Prosedur yang harus dilaksanakan untuk mengarsipkan surat adalah:

1. Membaca surat atau dokumen dengan teliti dan seksama.


2. Periksa apakah surat sudah disertai dengan tanda siap untuk di simpan.
3. Menetapkan caption atau judul surat.
4. Mengindeks tanda pengenal sesuai peraturan .
5. Membuat peunjuk silang.
6. Memberi kode surat.
7. Menyetor, yaitu memilah-milah atau mengelompokan arsip menjadi
satu.
8. Menyusun menurut susunan abjad.
9. Menyimpan arsip, yaitu mendapatkan arsip pada suatu tempat atau
alat.
B. Sistem Prihal (Pokok Isi Surat)
Sistem Perihal adalah cara penyimpanan dan penemuan kembali
surat berpedoman pada perihal surat atau pokok isi surat.
Yang perlu dipersiapkan untuk sistem perihal adalah:
1. Daftar Indeks, Adalah daftar yang membuat seluhur kegiatan /
hal – hal yang dilakukan seluruh kantor dimana sistem ini di
terapkan. Masalah-masalah tersebut kemudian diuraikan lagi.
Masalah-masalah pokok tersebut dalam pembagian utama,
sedangkan uraian masalahnya di sebut dalam pembagian
pembantu, apabila uraian masalah masih dibagi lagi menjadi
masalah yang lebih kecil, disebut sub pembagian pembantu.
2. Perlengkapan penitipan surat
a. Filling Cabinet.
b. Guide
c. Folder
d. Kartu Kendali
3. Pemberian Kode Surat.
4. Penyimpanan surat, dengan cara:
a. Membaca surat untuk mengetahui isi surat.
b. Memberi kode surat.
c. Mencatat surat dalam kartu kendali.
5. Menimpa Kartu Kendali.
C. Sistem Nomor.
Sistem nomor ini bila digunakan masing-masing warkat diberi
nomor urut mulai nomor satu dan seterusnya. Sistem ini bisa disebut
dengan sistem filling yang tidak langsung, karena sebelum pemberian
nomor, juru arsip harus mengadakan pengelompokan warkat-warkat
yang ada menurut permasalahannya, baru kemudian diberikan nomor
di belakangnya

D. Sistem Tanggal
Sistem tanggal yaitu warkat yang disusun menurut urutan tanggal
yang tertera pada setiap warkat tanpa melihat permasalahan yang di
sebutkan dalam warkat. Sistem tanggal biasanya digunakan bagi
warkat-warkat yang penyelesaian masalahnya perlu memperhatikan
jangka waktu tertentu, misalnya masalah-masalah tagihan yang jatuh
temponya telah ditetapkan.

E. Sistem Subjek
Sistem subjek adalah sistem yang sistem fillingnya juru arsip harus
memisah-misahkan warkat-warka yang ada sesuai dengan
permasalahannya. Jadi langkah-langkah yang dilakukannya sam
dengan langkah-langkah dalam sistem nomor, hanya bedanya bahwa
penekanan kegiatan kepada pengelompokan masalah.

2.2 Perawatan Dan Perbakan Mesin


Suatu aktifitas dan perbaikan mesin yang sering dilaksanakan terhadap
seluruh objek baik teknis, meliputi seluruh material atau benda yang
bergerak atau tidak bergerak sehingga material tersebut dapat di pakai
dan berfungsi dengan baik serta selalu memenuhi persyaratan Standar
Internasional dan non teknis. Meliputi manajemen dan sumberdaya
manusia agar dapat berfungsi dengan baik. Kegiatan yang di perlukan
untuk mempertahankan menejemen dan material sampai pada suatu
tingkat kondisi terentu.

2.2.1 Tujuan Perawatan Dan Perbaikan Mesin

A. Mengoptimalkan daya dan hasil material sesuai fungsi dan


manfaatnya
B. Mencegah terjadinya kerusakan berat serta mendadak
C. Mengurangi pengangguran waktu yang berarti menambah hari-
hari kerja
D. Mengurangi jumlah dan waktu perbaikan mesin

2.2.2 Metode Perawatan dan Perbaikan Mesin


Sistem Perawatan Terencana (Planel Maintenance Sistem)
Adalah rencana perawatan pada mesin dan permesinan
bantu secara berkala baik harian, mingguan, bulanan, tiga
bulanan,enam bulannan, dan seterusnya atau berdasarkan jam
kerja mesin atau permesinan.

2.2.3 Persiapan Pelaksanaan Perawatan Dan Perbaikan


Mesin
1. Metode perawatan termasuk metode rutin/terjadwal
insidentil
2. Jenis kerusakan/perawatan yang akan dilakukan
3. Keadaan materal yang akan dilaksanakan
perawatan/perbaikan
4. Tersedia suku cadang
5. Tersedia waktu plaksanaan
6. Koordnasi dengan Departement yanglain, dan
dengan pihak manajemen

2.2.4 Perawatan Motor Induk

1. Disesuaikan dengan jumlah jam kerja material dan


metode perawatan.
2. Lakukan perawatan, pemeriksan, pengukuran,
perbaika atau penggantian material sesuai kerja.
3. Dari pengecekan fisik, dapat di ambil keputusan
material yang di rawat, di perbaiki, atau di ganti
walau jam kerja belum terpenuhi atau belum
waktunya.
4. Pelaksanaan perawatan dan perbaikan
a. Pembersihan, pemeriksaan, pengukuran,
penganalisaan, penggantian material atau
pengecekan fisik.
b. Tahap pertama: Top Overhaul yang meliputi
material, kepala silinder, penekan katup
lengkap, batang pendorong, katup isap dan
buang, katup udara berjalan.
c. Tahap kedua: Major Overhaul, yang melipuri
torak dan ring torak, batang torak, poros
engkol, poros Nok dan lainnya.
BAB III

LANDASAN EMPIRIS
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. SIPATEX PUTRI LESTARI berlokasi dijalan LASWI NO.101
Majalaya kab. Bandung yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam
industri textil dengan produk utamanya adalah kain polyster.
Melalui pengembangan mesin produksi tahun 1990, kini PT. SIPATEX
PUTRI LESTARI mampu menghasilkan produk yang bermutu.
PT. SIPATEX PUTRI LESTARI berdiri pada tahun 1976 dengan nama
”PT. SINAR PADA SUKA TEXTIL” (PT. SIPATEX). Akte notaris Masrie
Husein SH dan tercantum dalam lembaran Negara No. 75 tahun 1978 dan
No.102, tanggal 22 Desember 1978 perubahan nama “PT.SIPATEX PUTRI
LESTARI” Akte notaris Widayati Witjaksana dan tercantum dalam
lembaran Negara No. 26 tanggal 13 April 1998.
Pada awalnya perusahaan hanya memiliki sebuah unit pertenunan yang
terdiri dari 28 mesin teriu, namun seiring banyak permintaan dari konsumen
akhirnya perusahaan dapat semakin berkembang dan menambah unit – unit
baru sehingga menjadi perusahaan yang terintegrity.
Dengan memiliki 6 bagian yaitu:

1. Bagian Benang (Textuizing)


Adalah suatu proses untuk memberikan permukaan keriting pada benang yang
terbuat dari serat sintetik sehingga pegangannya menjadi lebih gembung dan
lembut. Untuk memperbaikinya antara lain dilakukan pengeritingan (Tekstuizing).
Benang yang dihasilkan dariproses ini dikenal sebagai Teksturized yard dan
banyak dipakai untuk pembuatan kain yang tipis dan halus.
2. Bagian Persiapan (Sizing dan Twisting)
Adalah Proses penyamarataan ukuran dalam ayakan sesuai dengan yang
dikehendaki sehingga ukuran partikel menjadi homogen.
3. Bagian Penenunan (Weaving)
Adalah satu proses dalam tekstil melalui jalinan dua jenis benang yaitu
dikenal sebagai benang lusi dan benang pakan untuk menghasilkan kain mentah.
4. Bagian Pencelupan (Dyeing)

Adalah pemberian warna pada bahan secara merata dan permanen. Metode
pemberian warna dilakukan dengan berbagai cara, tergantung dari jenis zat, warna
dan serat kain yang akan diwarnai. Proses pewarnaan secara pencelupan dianggap
sempurna apabila sudah tercapai kondisi keseimbangan, yaitu zat warna yang
terserap ke dalam bahan mencapai titik maksimum.

5. Bagian Celup Benang (Cones Dyeing)

Adalah proses pemberian warna pada bahan dalam bentuk benang.

6. Bagian Pemberian Motif (Printing)

Adalah proses pemberian warna pada kain secara tidak merata sesuai dengan
motif yang telah ditentukan menggunakan zat warna sesuai dengan kain yang
dicap dan hasilnya mempunyai sifat ketahanan luntur warna terhadap cucian.

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan


TERLAMPIR
3.3 Aktivitas Perusahaan

1. Pengendalian fungsi kualitas terpadu dari bahan baku sampai


dengan produk aktif dengan pengawasan secara teliti.
2. Meningkatkan kecepatan pelayanan melalui pengiriman yang
tepat waktu.
3. Meningkatkan efisiensi proses produksi.
4. Meningkatkan sinergi fugsi pemasaran, untuk pengelola
jaringan pusat yang lebih baik.
a. Bagian yang di Non-Shift
Adalah bagian yang termasuk kerja pada pukul 08:00
WIB sampai dengan pukul 16:00 WIB, kecuali hari
sabtu pukul 08:00 WIB sampai dengan 11:45 WIB. Dan
mendapatkan hari libur dihari minggu.
b. Bagian yang di Shift
Adalah bagian yang mendapat giliran kerja berbeda
waktu-waktunya adalah :
1. Shift pagi : Pukul 06:00 WIB s/d 14:00 WIB
2. Shift siang : Pukul 14:00 WIB s/d 22:00 WIB
3. Shift malam : Pukul 22:00 WIB s/d 06:00 WIB
Adapun aktivitas selama di Departement C-Mtc Processing
PT.SIPATEX PUTRI LESTARI antara lain :
1. Menginput laporan perbaikan mesin
2. Mengarsipkan laporan perbaikan mesin
3. Menginput laporan jam stop mesin
4. Mengarsipkan laporan jam stop mesin
5. Membawa koin makan
6. Memisahkan koin makan
7. Mendata absensi karyawan
3.3 Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
No Hari/tanggal Kegiatan
1 Senin,2 juli 2018 Pengenalan dan pengarahan
2 Selasa,3 juli 2018 1. Bantu buat laporan cuti
2. Buat laporan digudang C-Mtc
3 Rabu,4 juli 2018 1. Belajar program ngebon
pengambilan barang yang ada di
gudang dan yang tidak ada
(stok/non stok)
4 Kamis,5 juli 2018 1. Memisahkan koin makan
2. Mendata absensi karyawan
3. Menginput data di aplikasi wms
Departement Mtc-Df 1 bagian
printing
5 Jum’at,6 juli 2018 1. Memisahkan koin makan
2. Mendata absensi karyawan
3. Menginput data di aplikasi wms
Departement Mtc-Df 1 bagian
printing
6 Senin,9 juli 2018 SAKIT
7 Selasa,10juli2018 1. Ambil koin makan di HRD
2. Memisahkan koin makan
3. Mendata absensi karyawan
4. Nginput data laporan kontrol
temperatur oil boiler
8 Rabu,11 juli 2018 1. Ambil koin makan di HRD
2. Memisahkan koin makan
3. Mengimput data laporan kontrol
temperatur oil boiler
10 Kamis,12 juli 2018 1. Ambil koin makan di HRD
2. Memisahkan koin makan
3. Mengimput data laporankontrol
temperatur oil boiler
11 Jum’at,13 juli 2018 SAKIT
12 Senin,16 juli 2018 1. Mengimput data pengambilan
sparepat
13 Selasa,17 juli 2018 1. Ambil koin makan di HRD
2. Menggunting kertas daito
3. Mengeprint data-data
4. Mengimput data laporan kontrol
temperatur oil boiler
5. Mengarsip data laporan kontrol
temperatur oil boiler
14 Rabu,18 juli 2018 1. Ambil koin di HRD
2. Memisahkan koin makan
3. Mengabsen karyawan
4. Mengarsip data laporan kontrol
temeratur oil boiler
15 Kamis,19 juli 2018 1. Ambil koin di HRD
2. Memisahkan koin makan
3. Mengabsen karyawan
4. Pengecekkan data ceklis projek
ennginering
16 Jum’at,20 juli 2018 1. Ambilkoin di HRD
2. Memisahkan koin makan
3. Mengabsen karyawan
4. Pengecekkan data ceklis projek
ennginering
17 Senin,23 juli 2018 SAKIT
18 Selasa ,24 juli 2018 1. Mengambil koin di HRD
2. Memisahkan koin makan
3. Absensi karyawan
4. Memotong kertas daito
5. Mengambil barang di gudang
sparepath
6. Mengarsipakan data laporan
kontrol temperatur oil boiler
7. Buat ciri tempat penyimpanan
barang-barang di gudang sparepath
central
19 Rabu,25 juli 2018 1. Mengambil koin di HRD
2. Memisahkan koin makan
3. Absen karywan
4. Mengambilceklis ke kantor HRD
5. Mengimput data history card
bengkel expedisi
6. Ngukur jalan buat pembesaran
selokan
20 Kamis,26 juli 2018 1. Memisahkan koin makan
2. Absen karyawan
3. Mengarsipkan data Df-1Mtc
printing
21 Jum’at 27 juli 2018 1. Memisahkan koin makan
2. Absen karyawan
3. Mengarsipkan data Df-1Mtc
printing
22 Senin,30 juli 2018 1. Memisahkan koin makan
2. Absen karyawan
3. Mengarsipkan data Df-1Mtc
printing
23 Selasa,31 juli 2018 1. Memisahkan koin makan
2. Absen karyawan
3. Mengarsipkan data pengecekkan
barang yang di pesan di gudang
sparepath
24 Rabu,01 agustus 2018 1. Memisahkan koin makan
2. Absensi karyawan
3. Mngarsipkan data pengecekkan
barang yang dipesan digudang
sparepat
4. Mengambil sepedah di gudang
sparepat
25 Kamis,02 agustus 2018 1. Khusus beres-beres karena ada
perpndahan posisi diruang C-Mtc
26 Jum’at,03 agustus 2018 1. Khusus beres-beres karena ada
perpndahan posisi diruang C-Mtc
27 Senin,06 agustus 2018 IZIN
28 Selasa,07 agustus 218 2. Memisahkan koin makan
3. Absen karyawan
4. Buat laporan pemesan barang untuk
ke gudang sparepat
5. Mengarsip data laporan perbaikan
mesin
29 Rabu,08 agustus 2018 1. Memisahkan koin makan
2. Absenkaryawan
3. Mengarsip data laporan perbaikan
mesin
4. Mengambil susu ke HRD
30 Kamis,09agustus 2018 1. Memisahkan koinkaryawan
2. Absen karyawan
3. Mengambil barang digudang
sparepath
4. Mengarsip data laporan perbaikan
mesin
31 Jum’at, 10 agustus 2018 1. Memisahkan koinkaryawan
2. Absen karyawan
3. Mengambil barang digudang
sparepath
4. Mengarsip data laporan perbaikan
mesin
32 Senin,13 agustus 2018 1. Memisahkan koinkaryawan
2. Absen karyawan
3. Mengambil barang digudang
sparepath
4. Mengarsip data laporan perbaikan
mesin
33 Selasa,14 agustus 2018 1. Memisahkan koin makan
2. Absenkaryawan
3. Mengarsip data laporan perbaikan
mesin
4. Mengambil susu ke HRD
34 Rabu,15agustus 2018 1. Memisahkan koin karyawan
2. Absen karyawan
3. Mengarsip data laporan perbaikan
mesin
35 Kamis,16 agustus 2018 1. Memisahkan koin karyawan
2. Absen karyawan
3. Mengarsip data laporan perbaikan
mesin
4. Ngasih stempel kerusakan
kegudang sparepath
36 Jum’at 17 agustus 2018 1. Memisahkan koin karyawan
2. Absen karyawan
3. Mengarsip data laporan perbaikan
mesin
4. Mengambil laporan kontrol
temperatur oil boiler
37 Senin, 20 agustus 2018 1. Memisahkan koin karyawan
2. Absen karyawan
3. Mengarsip data laporan perbaikan
mesin
38 Selasa,21agustus 2018 1. Memisahkan koin makan
2. Absen karyawan
3. Ambil susu di HRD
(untukkarywan)
4. Mengarsipkan data laporan
perbaikan mesin
39 Rabu,22 agustus 2018 1. Memisahkan koin karyawan
2. Absen karyawan
3. Mengarsip data laporan perbaikan
mesin
40 Kamis,23 agustus 2018 1. Memisahkan koin makan
2. Absen karyawan
3. Ambil susu di HRD
(untukkarywan)
4. Mengarsipkan data laporan
perbaikan mesin
41 Jum’at,24 agustus 2018 1. Memisahkan koin karyawan
2. Absen karyawan
3. Mengarsip data laporan perbaikan
mesin

3.4 Hambatan Prakerin


1. Pada awalprakrin sulit beradaptasi dengan lingkungan.
2. Pada awal prakerin kondisi kesehatan sempat menurun karena
kelelahan karena belum bisa bekerja.
3. Lokasi prakerin yang lumayan cukup jauh.
4. Ruang kantor jauh dengan ruang personalia sehngga harus keluar
gerbang ke 2 jika akan mengambil kebutuhan yang diperlukan.
5. Ruang kantor jauh dengan gudang sparepat sehingga sulit jika akan
mengambil peralatan yang di butuhkan jika sewaktu-waktu habis.
6. Ada rasa jenuh,ngantuk,bosan ketika tidak ada perkerjaan.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah melakukan PRAKERIN di PT.SIPATEX PUTRI LESTARI dari mulai


persiapan sampai dengan penyusunan laporan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:

1. Peraktik Kerja Industri merupakan program yang dilaksanakan diluar


sekolah yang dimaksud untuk memberkan gambaran pengalamanyang
nyata kepada siswa tentang tuntutan dari dunia kerja.
2. Program ini merupakan salah satu usaha mencari masukan bagi sekolah
dari dunia usaha untuk mengembangkan program pendidikan.
3. Arsip merupakan warkat yang disimpan secara teratur supaya ketika
diperlukan mudah di temukan.
4. Pengarsipan yang baik itu apabila dikantornya ada peralatan atau
perlengkapan yang memadai untuk mengarsipkan seperti : laci untuk
menyimpan map-map yang berisi data-data.
5. PT.SIPATEX PUTRI LESTARI yang dikenal sebagai PT.SIPATEX
adalah perusahaan yang bergerak di bidang Textile, yang didirikan pada
tahun 1976.
6. Sistem pengarsipan di Departement C-Mtc sudah baik, sehingga
mempermudah pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaannya.
7. Pemberitahuan mengenai kerusakan mesin produksi cukup baik yaitu
dengan menggunakan E-mail.
8. Program ini merupakan sarana untuk melatih disiplin siswa dalam
melaksanan tugas dan tanggung jawab.
9. Prakerin yang telah dilaksanakan penyusun berjalan dengan lancar
walaupun mendapat beberapa hambatan tetapi penyusun dapat
melaksanakan prakerin sampai akhir.

4.2 Saran

Setelah penyusun melihat dan merasakan selama Praktik Kerja Industri di


PT.SIPATEX, bermaksud memberikan saran dimana saran tersebut dimaksudkan
untuk memberi motifasi PT.SIPATEX dan Pihak sekolah dalam mencapai
tyjuanyang telah di rencanakan dan diharapkan, saran yang ingin penyusun
sampaikan ialah:

4.2.1 Saran untuk pihak perusahaan


1. Alat komunikasi dan mesin kantor yang ada di Departement C-Mtc
sudah baik, tetapi akan lebih baik lagi jika perawatan mesin kantor
lebih di perhatikan lagi, karena dengan perawatan yang baik
pekerjaan akan terselesaikan dengan baik.
2. Hendaknya pihak perusahaan memberikan peraturan – peraturan di
industri secara dan jelas.
3. Setidaknya pihak perusahaan menempatkan siswa yang
PRAKERIN sesuai dengan jurusnya.
4. Gunakan waktu sebaik-baiknya.
4.2.2 Saran untuk pihak sekolah
1. Guru pembimbing hendaknya mengontrol lebih baik lagi sejauh
mana siswa – siswinya dalam mengikuti kegatan Prakerin.
2. Pihak sekolah hendaknya berdiskusi langsung degan pihak
perusahaan, supaya pihak sekolah dapat mengetahui sejauh mana
peserta Prakerin dalam melaksanakan kegiatan Prakerin di
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai