Kiki Gumelar, Mantan Manager yang Kini Sukses Lewat Bisnis Kuliner Chocodot Cokelat dengan
kota cokelat.
juga, pikirnya.
di Indonesia.
Nirwana Lestari.
tahun 2000.
Lestari.
katanya.
resep, katanya.
tuturnya.
dibuktikan? ungkapnya.
Intan.
POSITIVE THINKING
menjadi i6 orang.
bablas.
katanya.
kreatif, katanya.
MANAJEMEN USAHA
usahanya.
keluarganya.
yang berarti.
hilir.
Dinata, Tarogong, Garut, Jawa Barat. Tak hanya dinding, kusen-kusen kayu di
rumah berdesain minimalis itu pun dilabur kelir cokelat cerah. Ruangan
depannya penuh rak yang memajang bermacam penganan dari cokelat. Ada
permen, cokelat batangan, hingga bolu cokelat. Bahkan dipajang pula patung
replika prajurit terakota dari Tiongkok setinggi 1 meter yang juga terbuat
dari cokelat.
Sekilas cokelat di toko itu biasa saja. Tapi, ketika dikunyah, terasa ada
yang unik. Ternyata makanan cokelat ini dilapisi lempengan dodol Garut
empuk dan legit. Inilah Chocodot atau cokelat isi dodol yang
belakangan jadi buah tangan favorit dari Kota Intan. Paduan enak dan
unik, ujar Resti Eka, 21 tahun, warga Tangerang, Banten, yang menyambangi
sejak diproduksi dua tahun lalu. Pertengahan Mei lalu, misalnya, Chocodot
Sukses di balik sukses Chocodot tak lain Kiki Gurnelar. Pria asal Garut
karena ingin pulang kampung dan mandiri. Rupanya, setelah beberapa tahun
Dengan modal Rp 17 juta, Kiki mendirikan toko roti dan cokelat. Duitnya
pinjam dari sang Ayah, Tatang Kurnia, yang kebetulan pegiat Usaha Kecil dan
Lelaki berusia 31 tahun itu lalu putar otak. Muncul ide meromnbak dodol
lebih enak. Kiki menjual makanan baru ini. Modalnya, Rp 52 juta, pinjam
lagi dari orangtua. Dana ini buat membeli bahan baku dan menyewa
toko kecil di kawasan Babakan Selawi, Cipanas, Garut. Pada 19 Juli 2009,
pemerintah daerah.
Toh, bisnis baru Kiki tak langsung sukses. Toko makanan di seputar Garut
ogah menampung Chocodot. Apes, kontestan Jejaka Jawa Barat 1997 ini bahkan
sempat tertipu. Barangnya dibawa kabur mitra dagang. Mungkin semua itu
kerugian.
Kepalang basah, ayah satu anak ini terus berusaha. la merangkul kolega dan
tak pernah absen ikut berpameran, hingga akhirnya menarik perhatian Dicky
Chandra. Mantan artis yang kini menjadi Wakil Bupati Garut itu punya
Pemerintah daerah Garut menjadikan Chocodot sebagai salah satu suvenir buat
tetamu. Chocodot semakin terkenal dan diincar wisatawan. Toko yang dulu
Bank-bank juga mulai melirik. Sukses mendapat kredit Rp 100 juta, Kiki
berekspansi menambah peralatan, bahan baku, dan membangun dua gerai. Dengan
bendera UD Tama Cokelat, produksi per bulan mencapai empat ton cokelat dan
30 varian, misalnya cokelat rasa cabai, brownies, dan pizza isi dodol.
alumunium, hingga dalam boneka domba Garut. Dalam bungkus cokelat batangan
dipasang gambar dan informasi obyek wisata Garut. Dari penganan yang
Bagi pengusaha lain, meski Chocodot menjadi pesaing anyar, toh ada juga
sisi positifnya. Ato Hermanto, pemilik merek Picnic, produsen dodol ternama
asal Garut, mengatakan pamor dodol justru semakin terangkat. Pasar lebih
(Fery Firmansyah, Sigit Zulmunir, Tempo 20-26 Juni 2011 Hal. 112)
SEMUA ORANG BISA membuat sesuatu lebih baik. Dan semua orang bisa berbicara
bahwa produk atau makanan buatannya lebih baik dari buatan orang lain.
usahanya sampai usaha itu tumbuh menjadi lebih stabil. Ia juga berani maju
terancam.
Seperti dodol garut yang terancam dengan kehadiran dodol berbalut cokelat
Selalu muncul inovasi yang mengubah salera. Maka itu perbaruilah produk
Setiap usaha memiliki dua sisi yaitu aspek tangibles (fisik, kasat mata)
Pengusaha selalu terkait oleh kedua hal itu tetapi sering melupakan atau
tidak paham bahwa segala yang tak terlihat, kasat mata (intangibles) jauh
sagala sesuatu yang hanya didapat kalau kita melatih dan melangkah, dan
Seterusnya.
kampung membuka usaha memberi nama yang unik, menghubungi orangtua untuk
yang tak terlihat. Dari bisa membuat satu menjadi serba bisa. Dari tak
dikenal menjadi mulai dikenal dan sangat terkenal. Inilah modalnya Kiki
Gumelar, modal yang memperbesar Chocodot. Ini pulalah yang membedakan usaha
dengan segenap kreasi dan impian Anda. Kelak dunia mimpi itu
Dari Buku: Cracking Entrepreneurs, Penyusun: Rhenald Kasali. Penerbit: Gramedia: 2012
About these ads
Share this:
Twitter
Facebook2
Google
Email
Related
Dari Modal Belasan Juta, Kini Omzet "chocodot" Ratusan JutaIn "Kuliner"
Awalnya Usaha Skala Kecil, Kini Hinda Bisa Hasilkan Omset Ratusan Juta dari Usaha Dodol GarutnyaIn "Kuliner"
Ermey, Dulu Awal Usaha Toko 'Dapur Cokelat' Punya 3 Karyawan, Kini Menjadi 300 KaryawanIn
"Kuliner"
13/04/2013
Leave a reply
Previous Next
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment
Name *
Email *
Website