1.
TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat:
a) Menggunakan alat sektrometer sinar tampak (VIS) dan ultraviolet
b) Menganalisis cuplikan secara spektrofotometri.
2.
a.
b.
3.
GAMBAR ALAT(terlampir)
4.
TEORI SINGKAT
Spektroskopi UV-Vis adalah teknik analisis spektroskopi yang menggunakan sumber
hidroklorida dapat diganggu oleh beberapa ion logam, misalnya bismut, tembaga, nikel,
dan kobalt.
Senyawa kompleks berwarna merah-orange yang dibentuk antara besi (II) dan 1,10phenantrolin (ortophenantrolin) dapat digunakan untuk penentuan kadar besi dalam air
yang digunakan sehari hari. Reagen yang bersifat basa lemah dapat bereaksi membentuk
ion phenanthrolinium, phen H+ dalam medium asam. Pembentukan kompleks besi
phenantrolin dapat ditunjukkan dengan reaksi:
Fe2+ + 3 phen H+ Fe(phen)32+ + 3H
Cahaya yang dapat dilihat oleh manusia cahaya terlihat/tampak. Biasanya cahaya
yang terlihat merupakan campuran dari cahaya yang mempunyai berbagai panjang
gelombang, mulai dari 400 nm hingga 700 nm, seperti pelangi dilangit.
Hubungan antara warna sinar tampak dengan panjang gelombang terlihat seperti
tabel di bawah. Dalam tabel berikut ini tercantum warna dan warna komplementernya
merupakan pasangan dari setiap dua warna dari spektrum yang menghasilkan warna putih
jika dicampurkan.
Warna
komplementer
(nm)
400 435
Ungu
Hijau kekuningan
435 480
Biru
Kuning
480 490
Biru kehijauan
Jingga
490 500
Hijau kebiruan
Merah
500 560
Hijau
Ungu kemerahan
560 580
Hijau kekuningan
Ungu
595 610
Jingga
Biru kehijauan
610 680
Merah
Hijau kebiruan
680 700
Ungu kemerahan
hijau
Atau
Log I0/I=a.b.c atau A=a.b.c
(2)
Dengan,
a= =Koefesienterapan(serapanmolar)
A= log I0/I= absorben
K= ketetapan perbandingan
I0/I= Transmitansi(T)
Persamaan dua dikenal sebagai hukum lambert-Beer, yamg digunakan sebagai
dasar analisa kuantitatif dalam spektrofotometri sinar tampak.
Dari persamaan tersebut diatas menunjukan bahwa absorbansi berbanding lurus
dengan konsentrasi larutan. Besarnya konsentrasi ini sebanding dengan konsentrasi
larutan sehingga dengan meletakkan besarnya absorbansi sebagai titik ordinat dengan
konsentrasi larutan standar sebagai absis akan diperoleh kurva garis lurus. Kurva ini
disebut sebagai kurva kalibrasi (kurva standar). Dengan memasukkan absorbansi larutan
cuplikan pada kurva kalibrasi tersebut, maka dapat ditentukan konsentrasi larutan
didalam cuplikan . Pada analisis kuantitatif, ada tiga metode yang sesuai dan secara
umum sering digunakan pada penentuan unsur didalam suatu bahan , seperti diuraikan
dibawah ini.
1.
Metode relatif, yaitu dengan mengukur absorbansi atau transmitan dari larutan
blanko, larutan standar dan larutan cuplikan. = atau Cs = Cb
Dengan,
Ab = absorbansi larutan baku
A0 = adsorbansi larutan blanko
As = adsorbansi larutan cuplikan
Cb = konsentrasi larutan baku
Cs = konsentrasi larutan cuplikan
2.
Metode kurva kalibrasi, yaitu dengan membuat kurva antara konsentrasi larutan
standar terhadap absorbansi, dengan kurva tersebut berupa garis lurus, kemudian dengan
cara mengintepolasikan dari larutan cuplikan kedalam kurva standar tersebut di atas, akan
diperoleh konsentrasi larutan cuplikan.
3.
Metode penamahan standar
Untuk kondisi tertentu, metode kalibrasi kurang baik, karena adanya matrik yang
mengganggu pengukuran absorbsi atau transmitannya. Pada metode kurva penambahan
standar ini dibuat sedretan larutan cuplikan dengan konsentrasi yang sama. Masingmasing larutan ditambah dengan larutan standar dari unsur yang dilakukan analisis
dengan konsentrasi mulai dari 0 sampai konsentrasi tertentu. Absorbansi masing-masing
larutan diukur dan dibuat kurva absorbansi terhadap konsentrasi unsur standar yang
ditambahkan.
Dari ekstrapolasi kurva ke sumbu konsentrasi akan diperoleh intersep pada sumbu dari
konsentrasi unsur didalam cuplikan yang diukur.
Selain dengan cara ekstrapolasi, konsentrasi unsur didalam cuplikan dapat dihitung
dengan persamaan:
Cs= X
Dengan,
LANGKAH KERJA
a.
b.
c.
d.
e.
Menganalisa sampel
Tekan F4 (sampel)
Masukkan kuvet1 (larutan blanko), tekan F8 (blank)
Ganti kuvet2 (larutan sampel1) ,tekan F7 (sampel).
Ulangi langkah ke 2 dan ke 3 untuk keseluruhan sampel
Tekan F6 (done)
- Tekan F3 (file/print) untuk mencetak data.
-
6.
DATA PENGAMATAN
a.
N
Panjang
gelombang (x)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
Absorbansi (y)
0,0622
0,0667
0,0673
6
7
8
1
9
2
0,0676
0,0625
0,0670
0
1
2
b.
Konsentr
asi(x)
Absorban
si(y)
X2
1
2
3
4
5
6
7
c.
Pengukuran Sampel
Sampel
7.
PERHITUNGAN
Absorbansi (y)
XY
8.
ANALISA PERCOBAAN
9.
KESIMPULAN