Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karna atas berkat
rahmat nya kami dapat menyelesaikan Tugas kelompok Peralatan Industri Proses
dengan judul Peralatan Pemisahan dengan lancar. Makalah ini kami buat sebagai
pendukung dan media alat dalam program belajar diperkuliahan . Ucapan terima
kasih tak lupa kami haturkan kepada :
Yth. Bapak Jaksen M Amin. selaku dosen pembimbing kami yang teah banyak
memberikan arahan dan motivasi demi kelancaran pembuatan makalah ini
Tak lupa kepada keluarga dan kerabat dekat yang telah banyak membantu kami
baik dukungan moril maupun materil
Serta teman-teman yang telah banyak membantu dan memberi saran untuk
perbaikan
Akhirnya kami selaku penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfat bagi
kita khususnya bagi proses belajar dan mengajar. Tak lupa kami juga meminta saran
dan kritik dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini
Palembang, Maret 2012
Tim Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL.....i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI.iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........4
1.2 Rumusan masalah ..............4
1.3 Manfaat Penulisan......5
1.4 Metode penulisan....5
BAB II : PEMBAHASAN ( ISI )
2.1Peralatan Pemisahan....6-14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Perkembangan ini ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang akhirnya
akan mengakibatkan persaingan khususnya dikalangan industri,sehingga manusia
dituntut untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan ilmu dan
teknologi dibidangnya masing-masing. Sebagai contoh,dalam makalah ini akan
membahas beberapa alat pemisahan yang digunakan dalam dunia indutri peralatan
seperti ayakan,sentrifugasi,saringan (filter), dimana semua peralatan ini adalah
peralatan yang membantu dalam usaha dan pekerjaan di dunia indutri terkhusus dunia
industri proses.
Pemisahan bahan dalam suatu proses industri pengolahan bahan merupakan metode yang umum
digunakan. Pemisahan bahan ini dimanfaatkan untuk memperoleh bahan dengan fraksi atau bentuk dan
ukuran yang diinginkan. Adapun metode umum pemisahan bahan yaitu pemisahan dengan cara
mekanis dan pemisahan baha dengan cara kontak keseimbangan bahan. Perbedaan keduanya adalah
pada ada tidaknya perubahan fasa bahan setelah dipisahkan. Pemisahan dengan metode mekanis
merupakan pemisahan bahan dengan tetap mempertahankan fasa bahan atau tidak mengalami
perubahan fasa bahan,sedangkan pemisahan bahan dengan kontak keseimbangan bahan dapat
mengubah fasa bahan yang dipisahkan dari fasa awalnya.
Pemisahan mekanis ini contonya adalah pengendapan, filtrasi, ekstraksi, dan sentrifugasi.
Sedangkan metode pemisahan bahan dengan kontak keseimbangan bahan meliputi penguapan,
distilasi, adsorbsi, koagulasi, dan kristalisasi. Metode ini banyak doterapkan dalam industri khususnya
industri pengolahan hasil pertanian untuk memproduksi produk tertentu. Pengetahuan mengenai
metode ini perlu dikuasai agar penggunaanya dalam industri dapat disesuaikan dengan kebutuhan
pemisahan bahan.
Pemisahan bahan secara mekanis yaitu pengendapan, pengayakan, penyaringan (filtrasi), dan
ekstraksi. Sedangkan pemisahan dengan kontak keseimbangan bahan meliputi penguapan, distilasi,
adsorbsi, koagulasi, kristalisasi, dan sentrifugasi.
Pemisahan mekanik yang pertama adalah pengayakan. Pengayakan adalah metode pemisahan
bahan berdasarkan ukuran dengan menggunakan gaya gravitasi dan getaran. Ayakan dapat berbahan
logam, pelat logam berlubang, kain, dll. Ukuran lubang ayakan ini berkisar antara 4 in sampai 400
mesh. Contoh pengayakan adalah pemisahan ukuranbahan pati dengan vibrating screen. Penggunaan
ukuran ayakan ini tergantung dari ukuran bahan yang akan diayak (Idrial, 1987). Filtrasi adalah
metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori
(penyaring). Dasar pemisahan ini adalah dengan perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat
terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat denga ukuran yang lebih besar dari pori saringan.
Proses ini dilakukan dengan bahan yang berbentuk larutan cair. Hasil penyaringan disebut filtrate dan
zat yang tertahan disebut residu. Contoh filtrasi adalah untuk membersihkan sirup dari kotoran yang
ada pada gula. Contoh alat filtrasi adalah filter press (Rahayu, 2009).
Pengendapan merupakan metode pemisahan dua bahan bahann cair yang tidak dapat bercampur,
atau bahan cair dan bahan padat, dipisahkan dengan membiarkan bahan ini sampai pada keadaan
keseimbangan di bawah pengaruh gaya gravitasi, bahan yang lebih berat akan jatuh terlebih dahulu
daripada bahan yang ringan. Selain itu terdapat pula ekstraksi, yang merupakan pemisahan zat dengan
larutan yang berdasarkan kepolaran dan massa jenisnya. Contohnya adalah pemisahan senyawa
organic dan pelarutan air dan minyak.
Sentrifugasi adalah proses pemisahan komponen yang terdiri dari bahan cair yang tidak saling
melarutkan dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Prinsipnya adalah dengan pemutaran objek secara
horizontal pada jarak tertentu. Dengan metode ini proses pengendapan atau pemisahan bahan dapat
lebih cepat dan optimum dibanding teknik biasa. Prinsip ini dapat optimum dengan memasukkan Rpm
dan nilai konsentrasi yang tepat dalam alat sentrifugasi. Pada industri, contoh penggunaan metode ini
adalah dalam proses pembuatan minyak kelapa. Santan yang merupakan campuran air dan minyak
dapat di disentrifugasi dengan kecepatan antara 3000-3500 rpm sehingga terpisah fraksi kaya minyak
(krim) dan fraksi miskin minyak (skim). Lalu krim yang diasamkan disentrifugasi lagi untuk
memisahkan minyak dan bagian bagian bukan minyak.
Metode pemisahan dengan kontak keseimbangan bahan adalah sublimasi. Sublimasi adalah
mentode pemisahn campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair sehingga kotoran
tak menyublim akan tertinggal. Evaporasi adalah penguapan bahan pelarut untuk memperoleh zat
terlarut (garam) dengan prinsip perbedaan titik didih (garam titik didih lebih tinggi sehingga akan
tertinggal). Kristalisasi adalah metode emisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam
suatu larutan. Dasarnya adalah dengan prinsip kelarutan bahan dalam peelarut dan perbedaan titik
beku. Contohnya adalah dalam pembuatan garam dapur dari air laut dan dalam proses pembuatan
Kristal gula pasir dari nira tebu (Rahayu, 2008).
Destilasi merupakan merode pemisahan untuk memperoleh bahan berwujud cair yang terkotori
oleh zat padat lain atau bahan yang memiliki titik didih berbeda. Bahan yang dipisahkan dapat dalam
bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.
Contoh metode ini adalah dalampenyulingan minyak bumi menjadi fraksi-fraksi seperti bensin, avtur,
dsb, dan juga dalam pembuatan minyak kayu putih, pemurnian parfum dari ekstrak tanaman, serta
dalam pemurnian air minum juga destilasi air laut untuk memperoleh air murni. Metode selanjutnya
adalah dengan ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dengan
pelarut yang sesuai. Dasarnya adalah dengan prinsip kelarutan bahan dalam pelarut tertentu (Rahayu,
2008).
Adsorpsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan pengotor dengan
penarikan bahan pengadsorpsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan bahan pengadsorpsi.
Contoh penggunaan metode ini adalah pada proses pemurnian air dari otoran renik atau
mikroorganisme, dan juga dalam proses pemutihan gula yang berwarna coklat karena kotoran. Metode
lainnya adalah kromatografi, yang merupakan metode pemisahan berdasrkan perbedaan kecepatan
perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu dengan prinsip daya absorbs oleh bahan penyerap da
volatilitas (daya penguapan). Contoh metode ini adalah kromatografi kertas untuk memisahka tinta
(Rahayu, 2008).
Pada praktikum kali ini diperkenalkan dua buah alat yang terkait dengan pemisahan bahan. Alat
tersebut adalah vibrating screen dan settling tank. Vibrating screen pada dasarnya adalah lapisan
bergetar yang berfungsi untuk melakukan proses pengelompokan material dengan cara screening.
Screening itu sendiri ialah proses pengelompokan atau pemisahan material secara mekanik
berdasarkan perbedaan ukuran partikel dan ukuran lubang ayakan sehingga ukurannya seragam.
Prinsip kerja dari vibrating screen ini adalah menghasilkan getaran dari sumber getar yang kemudia
diteruskan ke permukaan screen sehingga screen tersebut dapat bergerak naik-turun. Pergerakan naikturun permukaan screen kemudia diterima material yang berada diatasnya sebagai energi penggerak
yang menyebabkan material tersebut terseleksi dengan sendirinya hingga lolos dari lubang ayakan
pada screen. Jumlah lubang pada screen diukur dengan satuan mesh, yakni jumlah lubang yang
terdapat per satu inch kuadrat dari luas screen. Semakin tinggi nilai mesh berarti jumlah lubang per
satuan luas screen semakin banyak, yang berarti ukuran lubang semakin kecil sehingga dapat
dikatakan hasil yang diperoleh semakin halus.
Komponen pada alat vibrating screen antara lain ialah screen yang berfungsi sebagai saringan
yang pada alat ini dibuat tersusun bertingkat atau hanya terdiri atas satu saringan. Selain itu terdapat
saluran oversize discharge yakni saluran tempat keluarnya partikel yang tidak tersaring oleh screen.
Sedangkan saluran undersize discharge merupakan saluran tempat keluarnya partikel yang lolos atau
tersaring oleh screen. Motion generator merupakan komponen yang menghasilkan getaran (sumber
getar), lalu terdapat force wheel yang berfungsi untuk meneruskan getaran dari motion generator.
Alat selanjutnya adalah settling tank, yaitu alat untuk mengendapkan partikel pada suatu larutan.
Zat yang diendapkan bisa merupakan zat yang tidak diperlukan seperti kotoran, atau dapat merupakan
zat yang ingin diambil seperti pati. Prinsip kerja settling tank adalah penggunaan gaya gravitasi untuk
memisahkan partikel endapan dengan larutan. Terdapat dua jenis settling tank yakni Continous Settling
Tank (CST) dan Cylindrical Continous Settling Tank (CyST). CST adalah jenis settling tank dengan
bak bersambung, dan CyST merupakan jenis settling tank berbentuk silindris.
Komponen pada alat settling tank antara lain adalah, yang ditunjuk nomor satu adalah saluran
masuknya bahan yang hendak di separasi. Lalu komponen yang ditunjuk oleh nomor dua adalah klep
yang berfungsi mengatur laju masuknya bahan ke tank. Bagian yang ditunjuk oleh nomor tiga adalah
saluran keluarnya larutan yang sudah terpisah dari endapan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan pengendapan bahan pada settling tank.
Volume tank dapat mempengaruhi kecepatan proses pengendapan suatu bahan didalam settling tank,
semakin luas permukaan tank maka partikel-partikel endapan akan semakin bebas dari larutannya,
sehingga proses pengendapan lebih cepat. Tinggi dari tank tidak mempengaruhi kecepatan
pengendapan dikarenakan tinggi tank tidak mempengaruhi kerapatan partikel-partikel bahan untuk
mengendap. Faktor lain yang mempengaruhi kecepatan pengendapan adalah temperature, kelarutan
semakin meningkat dengan kenaikan suhu, sehingga dengan meningkatnya suhu maka pembentukan
endapan akan berkurang karena endapan semakin larut. Perbedaan kelarutan suatu zat dalam pelarut
organic dapat digunakan untuk memisahkan campuran antara dua zat. Setiap pelarut memiliki
kapasitas yang berbeda dalam melarutkan suatu zat, begitu juga dengan zat yang berbeda memiliki
kelarutan yang berbeda pada pelarut tertentu. Selain itu kelarutan endapan akan berkurang jika larutan
yang mengandung ion sejenis. Kelarutan suatu garam juga bergantung pada konsentrasi dari zat-zat
yang dapat membentuk kompleks dengan kation garam. Pembentukan ion kompleks akan mengurangi
konsentrasi ion logam bebasnya dalam larutan, sehingga endapan dari logam akan melarut kembali
untuk menggantikan kation yang hilang sampai garam tersebut terlepas. Penggunaan alat ini
selainuntuk mengendapan pati singkong juga banyak untuk proses pengendapan limbah. Selain itu,
digunakan juga untuk memisahkan padatan atau minyak dari cairan lain pada pengolahan makanan
dari sayuran dan proses pengendapan pada produksi anggur sebelum fermentasi.
Selain kedua alat tadi, terdapat pula beberapa alat lain yang digunakan khusus untuk pemisahan
bahan fluida cair. Alat tersebut contohnya adalah water dilution tank yang berfungsi untuk
mengencerkan Crude Oil hasil pressan, sehingga lebih mudah mengalir dan juga akan mempermudah
proses pemisahan antara minyak dengan sludge di Continous Settling Tank (CST). Terdapat dua buah
Water Dilution yaitu yang menggunakan air panas (Hot Water Dilution) dan air kondensat. Water
dilution tank dilengkapi dengan steam coil yang berfungsi untuk menaikkan temperatur air dilution
hingga mencapai 90-95oC. Volume air dilution diatur disesuaikan dengan kapasitas olah, biasanya
berkisar antara 25-35% dari TBS olah. Selain itu, continous settling tank (CST) berfungsi untuk
memisahkan crude oil dengan sludge, berdasarkan prinsip perbedaan berat jenis. Keberhasilan kerja
SCT sangat tergantung pada keberhasilan stasiun sebelumnya. Oil purifier berfungsi untuk
memurnikan minyak dengan mengurangi kadar kotoran di dalamnya. Oil purifier bekerja berdasarkan
gaya sentrifugal, sehingga dapat dipisahkan fraksi dengan berat jenis yang ringan dengan fraksi yang
berberat jenis lebih tinggi. Strorage tank dan despatch berfungsi sebagai alat ukur dan menimbun CPO,
menjaga mutu serta meneruskannya ke alat transport pembeli. Selain itu storage tank juga berfungsi
untuk melakukan pemisahan minyak sesuai dengan mutu produksi. Despatch pump berfungsi untuk
memompakan minyak ke mobil pengangkutan CPO. Despatch Pump dibuat di sekitar storage tank,
dengan pipa discharge-nya berada di atas jembatan pengisian minyak. Selain itu juga digunakan untuk
melakukan blending minyak, sehingga didapatkan kualitas minyak yang sesuai dengan standar. Sludge
Separator berfungsi memisahkan minyak dari sludge secara mekanis, memanfaatkan prinsip kerja
sentrifugal dan perbedaan berat jenis antara minyak dengan sludge. Deoling Tank berfungsi
mengambil minyak dari sludge tahap terakhir (Anonim, 2009)
Praktikum kali ini juga melakukan pengamatan terhadap pengendapan pati pada settling tank.
Pati yang tengah diendapkan diamati bobot pengendapannya berdasarkan waktu pada tiga bagian yang
berbeda. Pengamatan dilakukan pada bagian permukaan (atas) larutan, bagian tengah, dan bagian
dasar. Berdasarkan data hasil percobaan diketahui bahwa bobot endapan pada bagian dasar lebih besar
dibanding bagian lainnya, diikuti bagian tengah dan bagian atas. Hal ini disebabkan prinsip
pegendapan berdasar gravtasi dan massa jenis bahan. Zat yang massa jenisnya lebih besar akan
mengendap ke bagian dasar. Pada proses ini zat dengan massa jenis terbesar pada bagian akan turun ke
bagian lebih dasar sehingga pada bagian atas, kandungan endapannya paling kecil. Semua arah
pengendapan adalah ke bawah karena engaruh gaya gravitasi, sehingga bobot endapan pada bagian
bawah ini paling besar. Selain itu diamati pula pengaruh waktu terhadap bobot endapan. Berdasarkan
data secara umum, semakin lama waktu dalam proses pengendapan maka endapan yang terakumulasi
akan semakin banyak. Namun berdasrakan hasil pada tabel terdapat beberapa ketidakteraturan atau
fluktuasi data, bahkan ada data yang bernilai minus yang secara logis hal tersebut sangat tidah sah,
mengingat nilai bobot tidak mungkin minus. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pada praktkum
kali ini digunakan gelas plastic sebagai media pengendapan. Penghitugan endapan yang dilakukan
adalah dengan menimbang bobot gelas yang terdapat endapannya dan dikurangi bobot gelas kosong
(diambil satu sampel gelas yang tak digunakan). Hal ini merupakan faktor utama munculnya data yang
bernilai minus, karena mungkin saja gelas-gelas tersebut bobot awalnya tidak sama, sehingga faktor
pengurangan tadi tidak akurat. Faktor lain yang mempengaruhi fluktuasi data pada setiap pengamatan
adalah karena faktor tercampurnnya larutan pada saat pengambilan sehingga endapan yang telah turun
dapat bergerak bebas dan bercampur dengan larutan pada semua bagian, sehingga endapan yang
ditimbang sebagian terbuang saat pembuangan air. Faktor lainnya adalah karena kesalahan pembacaan
alat dan kurangnya ketepatan waktu pengambilan bahan
I.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pemisahan bahan merupakan metode umum dan penting dala suatu industri pertanian. Pemisahan
ini digunakan untuk memperoleh bahan dengan bentuk, ukuran, atau fraksi tertentu yang diinginkan.
Metode pemisahan secara umum dibagi menjadi dua yaitu pemisahan mekanis dan pemisahan bahan
dengan kontak keseimbangan bahan. Pemisahan denga cara mekanis meliputi pengendapan, filtrasi,
dan ekstraksi. Sedangkan pemisahan dengankontak keseimbangan bahan meliputi penguapan,
koagulasi, distilasi, adsorbs, kristalisasi, dan sentrifugasi. Setiap metode tersebut memiliki spesifikasi
untuk meisahkan bahan tertentu. Vibrating screen merupakan alat untuk memisahkan bahan padat
berdasarkan ukurannya dengan suatu screen, yang satuannya mesh. Settlin tank merupakan alat yang
digunakan untuk mengendapkan bahan seperti pati, penanganan limbah, dll. Metode pemisahan fluoda
cair dapatmenggunakan destilasi, contohnya adalah dalam fraksinisasi minyak bumi.
B.
Saran
Pemisahan bahan merupakan metode yang penting dala industri untuk memperoleh bahan dengan
ukuran, atau fraksi yang diinginkan. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman mengenai pemisahan
ukuran dan juga prinsip-prinsip pemisahan bahan, beserta alat-alat terkait pemisahan bahan.
1.2
Rumusan Masalah
1.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PEMISAHAN
1.Pengertian Metoda Pemisahan
Metoda pemisahan adalah suatu cara yang digunakan untuk memiahkan atau
memurnikan suatu senyawa atau kelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia
yang berkaitan dari suatu baha,baik dalam skala laboratorium maupun skala industri.
Ayakan (sieve/screen)
2.vibrating screen
Pemisahan material berdasarkan ukuran sering kali menjadi hal yang penting
sebagai penyiapan untuk keperluan proses selanjutnya. Proses pengayakan yang
dilakukan biasanya zat padat yang akan diayak dimasukkan pada permukaan ayakan
dan partikel yang kecil lolos melewati lubang ayakan, sedangkan material yang lebih
besar tidak dapat lolos. Pengayakan biasanya dalam keadaan kering tapi terkadang
dalam keadaan basah.
Suatu ayakan terdiri dari bingkai ayakan dan jaringan ayakan dalam hal ini
dikenal dengan istilah mesh. Mesh adalah jumlah lubang per inchi kuadrat. Biasanya
jaringan tersebut dilengkapi dengan peralatan lain sesuai dengan jenis ayakan,
misalnya pada ayakan goyang bingkai ayakan dihubungkan dengan batang penggerak
ke roda gerak. Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel
padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan.
Proses pengayakan juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang
ukurannya berbeda dengan bahan baku. Pengayakan memudahkan kita untuk
mendapatkan tepung dengan ukuran yang seragam. Dengan demikian pengayakan
dapat didefinisikan sebagai suatu metoda pemisahan berbagai campuran partikel
padat sehingga didapat ukuran partikel yang seragam serta terbebas dari kontaminan
yang memiliki ukuran yang berbeda dengan menggunakan alat pengayakan
Pengayakan dengan berbagai rancangan telah banyak digunakan dan
dikembangkan secara luas pada proses pemisahan bahan-bahan pangan berdasarkan
ukuran. pengayakan yaitu pemisahan bahan berdasarkan ukuran mesin kawat ayakan,
bahan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari diameter mesin akan lolos dan bahan
yang mempunyai ukuran lebih besar akan tertahan pada permukaan kawat ayakan.
Bahan-bahan yang lolos melewati lubang ayakan mempunyai ukuran yang seragam
dan bahan yang tertahan dikembalikan untuk dilakukan penggilingan ulang (Ign
Suharto, 1998).
Jumlah mata jala (mesh) per satuan panjang, misalnya per cm atau per inchi (sering
sama dengan nomor ayakan).
3.
pertanian, saat proses sortasi awal dari kentang, wortel dan lobak. Alat pengayak
datar ganda digunakan secara luas dalam proses sortasi berdasarkan ukuran dari
bahan baku (seperti biji-bijian dan kacang-kacangan) juga digunakan dalam proses
pengolahan dan produk akhir seperti tepung jagung. Alat pengayak datar secara
umum terdiri dari satu atau lebih lembaran pengayak yang dipasangbersama-sama
dalam sebuah kotak yang tertutup rapat, pergeralannya dapat menggunakan berbagai
alat. Tetapi biasanya alat tersebut bola-bola runcing dari kart yang keras, yang
diletakkan antara lembaran-lembaran pengayak. Maksudnya adalah untuk
meminimumkan kerusakan akibat pergesekan antara lubang-lubang pengayak dengan
partikel bahan yang halus.
2.3.3.Pengayak Drum
Pengayak drum dan alat yang digunakan pada proses sortasi berdasarkan ukuran
bentuk untuk kacang polong, jagung, kacang kedelai dan kacang lainnya yang sejenis.
Bahan pangan tersebut akan menahan gerakan jatuh berguling yang dihasilkan oleh
rotasi drum. Alat sortis drum biasanya diperlukan untuk memisahkan bahan pangan
ke dalam dua atau lebih aliran, karena itu dibutuhkan dua atau lebih tingkatan
pengayak.
2.4
Manfaat Pengayakan
Manfaat dari percobaan pengayakan adalah kita bisa mendapatkan bahan pangan
yang seragam dari segi ukurannya, sehingga kualitas dari bahan pangan yang diayak
dapat terjaga. Selain itu Pengayakan juga berfungsi untuk memisah kan kontaminan
pada tepung yang memiliki perbedaan ukuran.
Sentifugasi
Selain ayakan ada proses lain yang dapat memisahkan partikel, salah satunya
proses sentrifugasi. Proses pemisahan berdasarkan sentrifugasi didasarkan pada
kenyataan bahwa partikel yang berat akan lebih dahulu terlempar keluar di
bandingkan dengan yang ringan. Yang disebabkan gaya sentrifugasi yang lebih besar.
Salah satu teknik yang dapat dipergunakan untuk memisahkan campuran ini adalah
teknik sentrifugasi, yaitu metode yang digunakan dalam untukmempercepat proses
pengendapan dengan memberikan gaya sentrifugasi pada partikel-
pemanasan krim, dan akan dihasilkan padatan dan minyak, selanjutnya dengan
penyaringan kita dapatkan minyak kelapa yang bersih dan jernih.
centrifugal screen
saringan (filter)
filtrasi adalah pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan jalan
melewatkan fluida itu melalui medium penyaringan (filter) dimana zat padat akan
tertahan. Syarat terjadinya filtrasi adalah tekanan input lebih besar dari out put,
adanya media filter, adanya suspensi, serta adanya beda tempat dalam meletakkan
fluida.Terdapat berbagai jenis saringan diantaranya, sand filter, filter press, dan
tromol putar.
Sand fiter
Dilihat dari namanya bahwa jenis saringan ini menggunakan pasir sebagai
medianya. Prinsip kerjanya memanfaatkan gaya grafitasi dan sifat air. Dengan
menggunakan berbagai macam ukuran pasir maka akan didapatkan hasil yang lebih
baik.
Filter press
dapat ditahan. Lempeng (Plate) itu ditutup denganmedium penyaring (filter) atau
kanvas. Slurry umpan masuk ke dalam masing-masing komponenitu dengan tekanan.
Cairannya lewat melalui kanvas dan keluar melalui pipa pengeluaran
danmeninggalakan zat padat basah didalam ruang itu. Pinggan yang digunakan
berbentuk plate danframe (pinggan dan bingkai).Pinggan disusun silih berganti,
diletakkan secara vertikal pada rak logam dan kaindipasang menutupi setiap bingkai
dan rapatkan dengan bantuan skrup atau ram hidrolik. Slurrymengalir melalui saluran
yang terpasang memanjang pada salah satu sudut rakitan. Dan bidangini melalui
saluran tambahan mengalir ke dalam masing-masing bingkai. Di sini zat padat
itudapat ditahan pada permukaan plate, filtratnya akan menembus kain penyaring
melalui alur padamuka pinggan, sampai keluar dari filter pess. Emulsi (slurry) umpan
dipompakan dari tangki pada tekanan tertentu. Filtrasi dioperasikan hingga tidak ada
lagi zat cair yang keluar dantekanan filtrasi akan naik dengan tajam. Hal ini dapat
terjadi bila bingkai telah penuh dengan zat padat, sehingga emulsi tidak dapat lewat
lagi.
Tromol putar
Filter ini terdiri dari sebuah tromol horizontal dengan permukaan yang
mempunyai alur-alur yang berputar dengan kecepatan yang konstan. Prinsip kerjanya
adalah umpan yang berupa zat padat dimasukkan ke alur tromol yang berputar yang
kemudian dengan bantuan air pembilas maka terpisahlah zat padat dan zat cair. Zat
cair masuk ke dalam palung dan zat padat tertahan di pisau kikis atau scrap.
1.Penyaringan (Filtrasi)
Filtrasi atau penyaringan adalah metoda pemisahan untuk memisahkan zat padat dari
cairan dengan menggunakan alat berpori.Teknik penyaringan ini didasarkan pada
perbedaan ukuran partikel.Contohnya pada saat kita menyaring santan , ampas kelapa
akan tertahan pada saringan sedangkan santannya dapat melewatinya. Dalam hal ini
ampas kelapa bisa disebut residu sedangkan airnya disebut fitrat. Penyaring akan
menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan
dan meneruskan pelarut .Metoda ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari
sampah pada pengolahan air menjernihkan preparat kimia dilabolatorium,
menghilangkan pirogen (kotoran) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi dan
membersihakan sirop dari kotoran yang da dalam gula.Penyaringan dilaboratorium
dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner.Penyaring buchner adalah
penyaringan yang ternbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi alat penghisap.
Penyaringan Biasa
2. Sentrifugasi
Sentrifugasi adalah suatu teknik pemisahan yang digunakan untuk menisahkan
suspensi yang jumlahnya sedikit.Suspensi ini dimasukan ke dalam tabung reaksi
kemudian difusing. Sentrifugasi yang cepat menghasilakan gaya sentrifugal lebih
besar sehingga partikel tersusupensi mengendap di dasar tabung reaksi kemudian
didekantasi (dipipet)
Proses Sentrifugasi
DAFTAR PUSTAKA
perbedaan
kelarutan
juga
dapat
dilakukan
dengan
dari
padatan
sebelum
dibuang.
Penyaring
penjernihan
membersihkan sejumlah kecil padatan dari suatu gas atau percikan cairan
jernih semisal minuman.Partikel padat terperangkap di dalam medium
penyaring atau di atas permukaan luarnya. Penyaring penjernihan
berbeda dengan saringan biasa, yaitu memiliki diameter pori medium
penyaring lebih besar dari partikel yang akan disingkirkan. Di dalam
penyaring aliran silang, umpan suspensi mengalir dengan tekanan
tertentu di atas medium penyaring. Lapisan tipis dari padatan dapat
terbentuk di atas medium permukaan, tetapi kecepatan cairan yang tinggi
mencegah terbentuknya lapisan. Medium penyaring adalah membran
keramik, logam, atau polimer dengan pori yang cukup kecil untuk
menahan sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan mengalir
melalui medium sebagai filtrat yang jernih, meninggalkan suspensi
pekatnya. Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring ultra, unit aliran
silang berisi membran dengan pori yang sangat kecil, digunakan untuk
memisahkan dan memekatkan partikel koloid dan molekul besar.
2.2.1 Faktor faktor yang mempengaruhi Filtrasi
1. Debit filtrasi (dimana debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak
2.
disaring.
Kedalaman media,ukuran dan material(pemilihan media dan ukuran
merupakan keputusan penting dalam perencanaan bangunan filter. Tebal
tipisnya media akan menentukan lamanya pengaliran dan daya saring.
Media yang terlalu tebal biasanya mempunyai daya saring yang sangat
5.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahanbongkahan kasar (batu atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori
(cake) untuk menahan materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir, dll).
Materi yang berbeda ukurannya harus diletakkan dengan membentuk
lapisan-lapisan sehingga dapat bercampur dan ukuran untuk setiap materi
harusnya sama untuk menyediakan pori-pori dan kemampuan yang
maksimal.
Dengan melihat persyaratan ruang, metode yang efisiensi dapat
disediakan.Gravitasi nutzch adalah suatu tangki berdasarkan palsu atau
bejana
media
penyaring.Porselen
nutzch
dapat
digunakan
untuk
Proses pemisahan dengan teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel
padatnya lebih besar dibandingkan dengan cairannya. Penyaring vakum dipakai untuk
suatu ukuran besar, jarang digunakan untuk pengumpulan endapan-endapan Kristal
atau penyaring steril.Penyaring vakum kontinu dapat menangani beban kotoran yang
tinggi dan pada suatu basis volume, dalam hal biaya cairan yang disaring per galon
murah. Dalam mengerjakan system penyaring drum kontinu, vakum dipakai untuk
drum (tong) tersebut, dan cairan mengalir melalui lajur kontinu. Zat padat
dikumpulkan pada akhir lajur tersebut. Perhatikan Gambar 2, pada halaman berikut.
medium filternya
dengan tekanan,
ke dalam masing-masing
cairannya lewat
melalui
kanvas dan keluar melalui pipa keluaran dan meninggalkan zat padat basah di antara
lempengan tersebut. Lempengan press yang digunakan ada yang berbentuk bujur
sangkar atau lingkaran, ada yang terletak vertikal dan horisontal. Tetapi umumnya
lempengan untuk zat padat itu dirancang dengan membuat tekukan pada permukaan
lempeng, atau dalam bentuk plate-and-frame.
Pada desain plate
panjang sisi
and fram
6-28 in
Lempengan tersebut
ini,
berkisar
sangkar dengan
dengan bingkai
terbuka.
sampai 2 in,
sedangkan
0,25
bingkainya setebal 0,25 sampai 8 inci. Lempengan dan bingkai itu didudukkan
secara vertikal pada rak logam dengan medium filter dipasang menutupi setiap
bingkai dan dirapatkan dengan
bantuan
pada
melalui
sekrup dan
satu ujung
saluran yang
rakitan lempeng
terpasang
dan
memanjang
pada salah satu sudut rakitan dari sudut tersebut melalui saluran tambahan mengalir
ke dalam masing-masing bingkai. Di sini zat padat itu diendapkan di atas permukaan
pelat. Cairan mengalir menembus kain filter, melalui alur atau gelombang pada
permukaan lempeng, sampai keluar press filter tersebut.
Sesudah filter tersebut dirakit, slurry dimasukkan dari pompa atau tangki pendorong
pada tekanan 3 sampai 10 atm. Filtrasi lalu diteruskan sampai tidak ada lagi zat cair
yang keluar dan tekanan filtrasi naik secara signifikan. Hal ini terjadi bila bingkai
sudah
penuh
dengan
zat
padat
sehinggga
cairan
dari
slury tidak
pencuci
dialirkan
dapat
larut.Cake tersebut kemudian ditutup dengan uap atau udara untuk membuang sisa zat
cair
tersebut
sebanyak-banyaknya.
dari medium
Filter
itu
lalu
filter
sehingga jatuh
ke
proses pencucian memakan waktu beberapa jam karena cairan pencuci cenderung
mengikuti jalur termudah dan melangkahi bagian-bagian cake yang terjejal rapat.
terlalu
rapat,
membersihkan cake.
sebagian besar
cairan
pencuci
tidak
efektif
benar-
benar bersih, biasanya dibuat sluury lagi dengan cake yang belum tercuci sempurna.
Pencucian lebih lanjut dapat menggunakan zat cair pencuci dalam kuantitas besar dan
menyaringnya
kembali
dengan
shell-and-leaf
filter sehingga
memungkinkan pencucian yang lebih efektif dari pada plate and frame filter.
ruang antara plate akan tertumpuk oleh slurry dan lama kelamaan umpan akan
berhenti mengalir. Jika hal ini terjadi maka cloth harus segera dicuci.Pencucian ini
dilakukan dengan menyalurkan air bersih ke dalam plate dan keluar melalui frame.
Hal ini merupakan kebaikan dari proses filtrasi (Closed delivery).Berdasarkan
kompresibilitasnya cake (slurry yang menempel pada cloth) dibagi menjadi dua,
yakni :
1. Compressible cake
Cake akan mengalami perubahan struktur apabila mengalami tekanan sehingga ruang
kosong dalam cake semakin kecil akibatnya proses penahan semakin besar dan proses
filtrasi semakin sulit.
2. Incompressible cake
Cake yang tidak mengalami perubahan jika terjadi perubahan tekanan.Pada
kenyataanya kelompok ini hampir tidak ada.Tetapi tekanan yang digunakan kecil
maka cake dapat dianggap incompressible cake. Untuk proses filtrasi umumnya
terjadi pada beda tekanan tetap. Jika medium filter primer telah dilapisi cake dan
filtrat telah jenuh maka tekanan akan bertambah sampai maksimum. Diperlukan
waktu yang optimum untuk melakukan satu kali siklus.Waktu filtrasi optimum adalah
waktu filtrasi yang diperlukan agar jumlah volume filtrat per satuan waktu
maksimum, dalam filtrasi yang disebut waktu siklus adalah waktu keseluruhan yang
diperlukan untuk melakukan proses filtrasi, yang merupakan :
tstf t w tp
dengan:
ts = waktu siklus
tf = waktu filtrasi sesungguhnya
tw = waktu pencucian
tp = waktu bongkar pasang
Pencucian/Washing
Optimasi jumlah air pencuci yang digunakan ke dalam slurry ditambahkan zat warna
yang mempunyai sifat tidak berikatan secara permanen/kuat dengan padatannya,
sehingga mudah dihanyutkan oleh air pencuci. Kadar zat warna dalam air cucian yang
keluar dari filter dianalisa untuk mengetahui seberapa jauh operasi pencucian
dilakukan. Pencucian dihentikan jika kadar warna dalam air cucian sudah mulai
konstan. Jumlah air pencuci dicatat sebagai volume optimum.
ROTARY DISK VACUM FILTER
Rotary disk vacum filter ini digunakan operasi dalam skala besar serta proses kontinu.
Media filter dapat berupa kain (cloth), kertas, media poros dan lain-lain. Pemiliham
media filter ini didasarkan atas kemampuan untuk memisahkan padatan, memiliki
kekuatan, inert terhadap bahan kimia dan juga dari segi ekonominya.
Prinsip kerja
Slurry yang akan disaring menempati suatu tempat (basin). Leaf dicelupkan ke slurry
dan mengumpulkan cake-nya pada premukaan leaf (filtrat tidak).Filtrat keluar melalui
saluran keluar utama.Cake dibawa sampai ke bagian atas. Beberapa jenis lainnya:
1. Horizontal rotary vacuum filter
2. Horizontal leaf filter
3. Vertical leaf filter
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media
berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi,
tekanan dan gaya sentrifugal. Pada beberapa proses media filter membantu balok
berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel padatan di dalam suspensi sehingga
terbentuk lapisan berturut turut pada balok sebagai filtrat yang melewati balok dan
media tersebut.
Filtrasi biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot plant/industri baik
dengan cara batch maupun kontinyu.
a) Filtrasi Skala Laboratorium.
Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat yang tidak larut
dalam cairan.Penyaringan menggunakan corong gelas dan kertas saring dan hasil
saringan disebut filtrat.
Filter ini dugunakan untuk proses fluida dengan kuantitas yang besar dan
mengandung sedikit padatan. Contohnya : pada pemurnian air.
Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan
air biasa digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah
pada filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar
memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan padatanpadatan yang terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh
batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang
biasa digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir
kuarsa dalam bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya
digunakan untuk menyaring asam sulfur. Batu kapur biasanya digunakan
untuk membersihkan cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar (batu
atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan materi-materi
kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda ukurannya harus
diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat bercampur dan ukuran
untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan pori-pori dan kemampuan
yang maksimal.
b. Filter Pelat dan Bingkai
Filter tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada filter ini
pelat-pelat dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter kain dengan
arah berkebalikan pada tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara bersamaan
sebagai kesatuan gaya mekanik (oleh sekrup / secara hidrolik).
Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan bingkai.Yang
paling sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali suspensi pada
pencucian dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk mangalirkan cairan (pada
pengiriman terbuka). Tipe yang lain mempunyai saluran terpisah untuk membedakan
suspensi dan air pencucian tetapi ada juga yang menggunakan saluran terpisah untuk
memisahkan suspensi dan air pencucian (pada pengiriman tertutup). Saluran ini
biasanya terdapat di pojok atau di tengah atau tepat di tengah.
Umpan suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang pada
pojok kanan atas antara pelat dan bingkai.Dari saluran ini, suspensi masuk ke bingkai
menuju ruang di antara pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan pada proses
penekanan untuk menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut menuju ruang-ruang diantara
kain dan pelat melalui kain-kain dari kedua sisi pelat ke keluaran yang berupa klep
atau menuju saluran kedua yang dibentuk oleh lubang-lubang pada pojok lain dari
pelat dan bingkai dengan keluaran yang didukung oleh pelat-pelat tidak oleh bingkai.
Baik keluaran melalui saluran atau melalui keran atau klep dan pelat dilubangi atau
dibuat dengan filtrat, memasuki keluaran melalui sisi pelat.
Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari pelatpelat.Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia untuk
suspensi, dan umpan dimatikan.Jika cake dicuci, fluida pencuci di dalamnya
bingkai
(dua
tombol).Umpan
memasuki
bingkai
seperti
sebelumnya.Pencucian memasuki setiap pelat dan melewati dua cake pada bingkai di
kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu tombol).Metode
ini memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol) ke dalam masukan
pencuci.
Semuam tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman tertutup
dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah pojok
kanan bawah pelat dan bingkai.Empat saluran memungkinkan untuk mengoperasikan
dengan menggunakan pengiriman tertutup dengan keluaran terpisah untuk filtrat dan
pencucian.Umpan suspensi masuk ke setiap bingkai melalui saluran kanan atas (tidak
ada pembukaan dari saluran ini ke pelat manapun).Filtrat meninggalkan setiap pelat
menuju saluran kiri bawah bingkai penuh dengan cake. Pencucian masuk melalui
saluran kiri atas ke setiap pelat menuju cake ganda di antara bingkai pada sisi lain
pelat ini dan keluar melalui saluran kanan bawah pada pelat pengganti (satu tombol).
Selama pencucian keran pada filtrat pada keluaran dan masukan pencucian tertutup.
Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake sangat
berharga dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan penekan
pelat dan bingkai untuk banyak operasi berskala besar.
didiamkan
sebentar,
saluran
keluaran
terbuka
kemudian
slurry
solution berlebih. Adanya perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di dalam
melawan filter kain. Setelah filter kosong, tutup dapat dibersihkan atau dialiri udara
berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu. Untuk kelebihan fluida pencuci
dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada kelebihan slurry dan
cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang bertekanan udara.
Contoh : pembuatan Mg dari air laut.
d. Filter Press
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan
dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas.
Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu : cairan
melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan
padatan
dibelakangnya. Plat dari suatu mesin pres bersaringan dapat berbentuk persegi
atau lingkaran, vertikal atau horizontal. Kebanyakan
kompartemen
padatan
6.
Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat (corrugation), dan
keluar dari mesin press.
7.
Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa atau tangki
bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.
Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media padatan
atau partikel.
Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat
sehingga media penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.
2.
Jumlah mata jala (mesh) per satuan panjang, misalnya per cm atau per inchi
(sering sama dengan nomor ayakan).
3.
Berbagai jenis alat pengayak yang dapat digunakan dalam proses sortasi bahan
pangan, diklasifikasikan dalam dua bagian
besar :
1. Ayakan dengan celah yang berubah-ubah (Screen Apeture)
seperti : roller
screen (Pemutar), belt screen (kabel kawat atau ban), belt and roller (ban dan
pemutar), screw (baling-baling).
2. Ayakan dengan celah tetap, seperti : stationary (bersifat seimbang/tidak berubah),
vibratory (bergetar), rotary atau gyratory (berputar) dan recipro cutting (timbale
balik).
Untuk memisahkan bahan-bahan yang telah dihancurkan berdasarkan keseragaman
ukuran partikel-partikel bahan dilakukan dengan pengayakan dengan menggunakan
standar ayakan.
Standar kawat ayakan dibagi :
1. Tyler Standar, ukuran 200 mesh, diameter 0,0029 inci, dan SA 0,0021 inci.
2.3.2
Pengayak Drum
Pengayak drum dan alat yang digunakan pada proses sortasi berdasarkan ukuran
bentuk untuk kacang polong, jagung, kacang kedelai dan kacang lainnya yang sejenis.
Bahan pangan tersebut akan menahan gerakan jatuh berguling yang dihasilkan oleh
rotasi drum. Alat sortis drum biasanya diperlukan untuk memisahkan bahan pangan
ke dalam dua atau lebih aliran, karena itu dibutuhkan dua atau lebih tingkatan
pengayak.
2.3.4 Pengayakan sortasi
Selain menggunakan celah atau lubang yang tetap, ada juga pengayak sortasi dengan
variable celah dan system tahap-pertahap. Termasuk dalam kelompok ini adalah
jenis-jenis khusus dari tipe sortasi roller belt dan sorter roller seperti tipe balingbaling.
2.4
Manfaat Pengayakan
Manfaat dari percobaan pengayakan adalah kita bisa mendapatkan bahan pangan
yang seragam dari segi ukurannya, sehingga kualitas dari bahan pangan yang diayak
dapat terjaga. Selain itu Pengayakan juga berfungsi untuk memisah kan kontaminan
pada tepung yang memiliki perbedaan ukuran.
2.4
Screening (Pengayakan)
Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara
Poskan Komentar
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Links
Situs Unsri
Mengenai Saya
aswin63
Lihat profil lengkapku
Follow by Email
Pengikut
Arsip Blog
2012 (1)
o
Januari (1)