Anda di halaman 1dari 45

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karna atas berkat
rahmat nya kami dapat menyelesaikan Tugas kelompok Peralatan Industri Proses
dengan judul Peralatan Pemisahan dengan lancar. Makalah ini kami buat sebagai
pendukung dan media alat dalam program belajar diperkuliahan . Ucapan terima
kasih tak lupa kami haturkan kepada :

Yth. Bapak Jaksen M Amin. selaku dosen pembimbing kami yang teah banyak
memberikan arahan dan motivasi demi kelancaran pembuatan makalah ini

Tak lupa kepada keluarga dan kerabat dekat yang telah banyak membantu kami
baik dukungan moril maupun materil

Serta teman-teman yang telah banyak membantu dan memberi saran untuk
perbaikan
Akhirnya kami selaku penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfat bagi
kita khususnya bagi proses belajar dan mengajar. Tak lupa kami juga meminta saran
dan kritik dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini
Palembang, Maret 2012

Tim Penulis

DAFTAR ISI
JUDUL.....i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI.iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........4
1.2 Rumusan masalah ..............4
1.3 Manfaat Penulisan......5
1.4 Metode penulisan....5
BAB II : PEMBAHASAN ( ISI )
2.1Peralatan Pemisahan....6-14
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Perkembangan ini ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang akhirnya
akan mengakibatkan persaingan khususnya dikalangan industri,sehingga manusia
dituntut untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan ilmu dan
teknologi dibidangnya masing-masing. Sebagai contoh,dalam makalah ini akan
membahas beberapa alat pemisahan yang digunakan dalam dunia indutri peralatan
seperti ayakan,sentrifugasi,saringan (filter), dimana semua peralatan ini adalah
peralatan yang membantu dalam usaha dan pekerjaan di dunia indutri terkhusus dunia
industri proses.
Pemisahan bahan dalam suatu proses industri pengolahan bahan merupakan metode yang umum
digunakan. Pemisahan bahan ini dimanfaatkan untuk memperoleh bahan dengan fraksi atau bentuk dan
ukuran yang diinginkan. Adapun metode umum pemisahan bahan yaitu pemisahan dengan cara
mekanis dan pemisahan baha dengan cara kontak keseimbangan bahan. Perbedaan keduanya adalah
pada ada tidaknya perubahan fasa bahan setelah dipisahkan. Pemisahan dengan metode mekanis
merupakan pemisahan bahan dengan tetap mempertahankan fasa bahan atau tidak mengalami
perubahan fasa bahan,sedangkan pemisahan bahan dengan kontak keseimbangan bahan dapat
mengubah fasa bahan yang dipisahkan dari fasa awalnya.
Pemisahan mekanis ini contonya adalah pengendapan, filtrasi, ekstraksi, dan sentrifugasi.
Sedangkan metode pemisahan bahan dengan kontak keseimbangan bahan meliputi penguapan,
distilasi, adsorbsi, koagulasi, dan kristalisasi. Metode ini banyak doterapkan dalam industri khususnya
industri pengolahan hasil pertanian untuk memproduksi produk tertentu. Pengetahuan mengenai
metode ini perlu dikuasai agar penggunaanya dalam industri dapat disesuaikan dengan kebutuhan
pemisahan bahan.
Pemisahan bahan secara mekanis yaitu pengendapan, pengayakan, penyaringan (filtrasi), dan
ekstraksi. Sedangkan pemisahan dengan kontak keseimbangan bahan meliputi penguapan, distilasi,
adsorbsi, koagulasi, kristalisasi, dan sentrifugasi.
Pemisahan mekanik yang pertama adalah pengayakan. Pengayakan adalah metode pemisahan
bahan berdasarkan ukuran dengan menggunakan gaya gravitasi dan getaran. Ayakan dapat berbahan
logam, pelat logam berlubang, kain, dll. Ukuran lubang ayakan ini berkisar antara 4 in sampai 400
mesh. Contoh pengayakan adalah pemisahan ukuranbahan pati dengan vibrating screen. Penggunaan
ukuran ayakan ini tergantung dari ukuran bahan yang akan diayak (Idrial, 1987). Filtrasi adalah
metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori
(penyaring). Dasar pemisahan ini adalah dengan perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat
terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat denga ukuran yang lebih besar dari pori saringan.

Proses ini dilakukan dengan bahan yang berbentuk larutan cair. Hasil penyaringan disebut filtrate dan
zat yang tertahan disebut residu. Contoh filtrasi adalah untuk membersihkan sirup dari kotoran yang
ada pada gula. Contoh alat filtrasi adalah filter press (Rahayu, 2009).
Pengendapan merupakan metode pemisahan dua bahan bahann cair yang tidak dapat bercampur,
atau bahan cair dan bahan padat, dipisahkan dengan membiarkan bahan ini sampai pada keadaan
keseimbangan di bawah pengaruh gaya gravitasi, bahan yang lebih berat akan jatuh terlebih dahulu
daripada bahan yang ringan. Selain itu terdapat pula ekstraksi, yang merupakan pemisahan zat dengan
larutan yang berdasarkan kepolaran dan massa jenisnya. Contohnya adalah pemisahan senyawa
organic dan pelarutan air dan minyak.
Sentrifugasi adalah proses pemisahan komponen yang terdiri dari bahan cair yang tidak saling
melarutkan dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Prinsipnya adalah dengan pemutaran objek secara
horizontal pada jarak tertentu. Dengan metode ini proses pengendapan atau pemisahan bahan dapat
lebih cepat dan optimum dibanding teknik biasa. Prinsip ini dapat optimum dengan memasukkan Rpm
dan nilai konsentrasi yang tepat dalam alat sentrifugasi. Pada industri, contoh penggunaan metode ini
adalah dalam proses pembuatan minyak kelapa. Santan yang merupakan campuran air dan minyak
dapat di disentrifugasi dengan kecepatan antara 3000-3500 rpm sehingga terpisah fraksi kaya minyak
(krim) dan fraksi miskin minyak (skim). Lalu krim yang diasamkan disentrifugasi lagi untuk
memisahkan minyak dan bagian bagian bukan minyak.
Metode pemisahan dengan kontak keseimbangan bahan adalah sublimasi. Sublimasi adalah
mentode pemisahn campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair sehingga kotoran
tak menyublim akan tertinggal. Evaporasi adalah penguapan bahan pelarut untuk memperoleh zat
terlarut (garam) dengan prinsip perbedaan titik didih (garam titik didih lebih tinggi sehingga akan
tertinggal). Kristalisasi adalah metode emisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam
suatu larutan. Dasarnya adalah dengan prinsip kelarutan bahan dalam peelarut dan perbedaan titik
beku. Contohnya adalah dalam pembuatan garam dapur dari air laut dan dalam proses pembuatan
Kristal gula pasir dari nira tebu (Rahayu, 2008).
Destilasi merupakan merode pemisahan untuk memperoleh bahan berwujud cair yang terkotori
oleh zat padat lain atau bahan yang memiliki titik didih berbeda. Bahan yang dipisahkan dapat dalam
bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.
Contoh metode ini adalah dalampenyulingan minyak bumi menjadi fraksi-fraksi seperti bensin, avtur,
dsb, dan juga dalam pembuatan minyak kayu putih, pemurnian parfum dari ekstrak tanaman, serta
dalam pemurnian air minum juga destilasi air laut untuk memperoleh air murni. Metode selanjutnya
adalah dengan ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dengan
pelarut yang sesuai. Dasarnya adalah dengan prinsip kelarutan bahan dalam pelarut tertentu (Rahayu,
2008).
Adsorpsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan pengotor dengan
penarikan bahan pengadsorpsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan bahan pengadsorpsi.
Contoh penggunaan metode ini adalah pada proses pemurnian air dari otoran renik atau
mikroorganisme, dan juga dalam proses pemutihan gula yang berwarna coklat karena kotoran. Metode
lainnya adalah kromatografi, yang merupakan metode pemisahan berdasrkan perbedaan kecepatan
perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu dengan prinsip daya absorbs oleh bahan penyerap da
volatilitas (daya penguapan). Contoh metode ini adalah kromatografi kertas untuk memisahka tinta
(Rahayu, 2008).

Pada praktikum kali ini diperkenalkan dua buah alat yang terkait dengan pemisahan bahan. Alat
tersebut adalah vibrating screen dan settling tank. Vibrating screen pada dasarnya adalah lapisan
bergetar yang berfungsi untuk melakukan proses pengelompokan material dengan cara screening.
Screening itu sendiri ialah proses pengelompokan atau pemisahan material secara mekanik
berdasarkan perbedaan ukuran partikel dan ukuran lubang ayakan sehingga ukurannya seragam.
Prinsip kerja dari vibrating screen ini adalah menghasilkan getaran dari sumber getar yang kemudia
diteruskan ke permukaan screen sehingga screen tersebut dapat bergerak naik-turun. Pergerakan naikturun permukaan screen kemudia diterima material yang berada diatasnya sebagai energi penggerak
yang menyebabkan material tersebut terseleksi dengan sendirinya hingga lolos dari lubang ayakan
pada screen. Jumlah lubang pada screen diukur dengan satuan mesh, yakni jumlah lubang yang
terdapat per satu inch kuadrat dari luas screen. Semakin tinggi nilai mesh berarti jumlah lubang per
satuan luas screen semakin banyak, yang berarti ukuran lubang semakin kecil sehingga dapat
dikatakan hasil yang diperoleh semakin halus.
Komponen pada alat vibrating screen antara lain ialah screen yang berfungsi sebagai saringan
yang pada alat ini dibuat tersusun bertingkat atau hanya terdiri atas satu saringan. Selain itu terdapat
saluran oversize discharge yakni saluran tempat keluarnya partikel yang tidak tersaring oleh screen.
Sedangkan saluran undersize discharge merupakan saluran tempat keluarnya partikel yang lolos atau
tersaring oleh screen. Motion generator merupakan komponen yang menghasilkan getaran (sumber
getar), lalu terdapat force wheel yang berfungsi untuk meneruskan getaran dari motion generator.
Alat selanjutnya adalah settling tank, yaitu alat untuk mengendapkan partikel pada suatu larutan.
Zat yang diendapkan bisa merupakan zat yang tidak diperlukan seperti kotoran, atau dapat merupakan
zat yang ingin diambil seperti pati. Prinsip kerja settling tank adalah penggunaan gaya gravitasi untuk
memisahkan partikel endapan dengan larutan. Terdapat dua jenis settling tank yakni Continous Settling
Tank (CST) dan Cylindrical Continous Settling Tank (CyST). CST adalah jenis settling tank dengan
bak bersambung, dan CyST merupakan jenis settling tank berbentuk silindris.
Komponen pada alat settling tank antara lain adalah, yang ditunjuk nomor satu adalah saluran
masuknya bahan yang hendak di separasi. Lalu komponen yang ditunjuk oleh nomor dua adalah klep
yang berfungsi mengatur laju masuknya bahan ke tank. Bagian yang ditunjuk oleh nomor tiga adalah
saluran keluarnya larutan yang sudah terpisah dari endapan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan pengendapan bahan pada settling tank.
Volume tank dapat mempengaruhi kecepatan proses pengendapan suatu bahan didalam settling tank,
semakin luas permukaan tank maka partikel-partikel endapan akan semakin bebas dari larutannya,
sehingga proses pengendapan lebih cepat. Tinggi dari tank tidak mempengaruhi kecepatan
pengendapan dikarenakan tinggi tank tidak mempengaruhi kerapatan partikel-partikel bahan untuk
mengendap. Faktor lain yang mempengaruhi kecepatan pengendapan adalah temperature, kelarutan
semakin meningkat dengan kenaikan suhu, sehingga dengan meningkatnya suhu maka pembentukan
endapan akan berkurang karena endapan semakin larut. Perbedaan kelarutan suatu zat dalam pelarut
organic dapat digunakan untuk memisahkan campuran antara dua zat. Setiap pelarut memiliki
kapasitas yang berbeda dalam melarutkan suatu zat, begitu juga dengan zat yang berbeda memiliki
kelarutan yang berbeda pada pelarut tertentu. Selain itu kelarutan endapan akan berkurang jika larutan
yang mengandung ion sejenis. Kelarutan suatu garam juga bergantung pada konsentrasi dari zat-zat

yang dapat membentuk kompleks dengan kation garam. Pembentukan ion kompleks akan mengurangi
konsentrasi ion logam bebasnya dalam larutan, sehingga endapan dari logam akan melarut kembali
untuk menggantikan kation yang hilang sampai garam tersebut terlepas. Penggunaan alat ini
selainuntuk mengendapan pati singkong juga banyak untuk proses pengendapan limbah. Selain itu,
digunakan juga untuk memisahkan padatan atau minyak dari cairan lain pada pengolahan makanan
dari sayuran dan proses pengendapan pada produksi anggur sebelum fermentasi.
Selain kedua alat tadi, terdapat pula beberapa alat lain yang digunakan khusus untuk pemisahan
bahan fluida cair. Alat tersebut contohnya adalah water dilution tank yang berfungsi untuk
mengencerkan Crude Oil hasil pressan, sehingga lebih mudah mengalir dan juga akan mempermudah
proses pemisahan antara minyak dengan sludge di Continous Settling Tank (CST). Terdapat dua buah
Water Dilution yaitu yang menggunakan air panas (Hot Water Dilution) dan air kondensat. Water
dilution tank dilengkapi dengan steam coil yang berfungsi untuk menaikkan temperatur air dilution
hingga mencapai 90-95oC. Volume air dilution diatur disesuaikan dengan kapasitas olah, biasanya
berkisar antara 25-35% dari TBS olah. Selain itu, continous settling tank (CST) berfungsi untuk
memisahkan crude oil dengan sludge, berdasarkan prinsip perbedaan berat jenis. Keberhasilan kerja
SCT sangat tergantung pada keberhasilan stasiun sebelumnya. Oil purifier berfungsi untuk
memurnikan minyak dengan mengurangi kadar kotoran di dalamnya. Oil purifier bekerja berdasarkan
gaya sentrifugal, sehingga dapat dipisahkan fraksi dengan berat jenis yang ringan dengan fraksi yang
berberat jenis lebih tinggi. Strorage tank dan despatch berfungsi sebagai alat ukur dan menimbun CPO,
menjaga mutu serta meneruskannya ke alat transport pembeli. Selain itu storage tank juga berfungsi
untuk melakukan pemisahan minyak sesuai dengan mutu produksi. Despatch pump berfungsi untuk
memompakan minyak ke mobil pengangkutan CPO. Despatch Pump dibuat di sekitar storage tank,
dengan pipa discharge-nya berada di atas jembatan pengisian minyak. Selain itu juga digunakan untuk
melakukan blending minyak, sehingga didapatkan kualitas minyak yang sesuai dengan standar. Sludge
Separator berfungsi memisahkan minyak dari sludge secara mekanis, memanfaatkan prinsip kerja
sentrifugal dan perbedaan berat jenis antara minyak dengan sludge. Deoling Tank berfungsi
mengambil minyak dari sludge tahap terakhir (Anonim, 2009)
Praktikum kali ini juga melakukan pengamatan terhadap pengendapan pati pada settling tank.
Pati yang tengah diendapkan diamati bobot pengendapannya berdasarkan waktu pada tiga bagian yang
berbeda. Pengamatan dilakukan pada bagian permukaan (atas) larutan, bagian tengah, dan bagian
dasar. Berdasarkan data hasil percobaan diketahui bahwa bobot endapan pada bagian dasar lebih besar
dibanding bagian lainnya, diikuti bagian tengah dan bagian atas. Hal ini disebabkan prinsip
pegendapan berdasar gravtasi dan massa jenis bahan. Zat yang massa jenisnya lebih besar akan
mengendap ke bagian dasar. Pada proses ini zat dengan massa jenis terbesar pada bagian akan turun ke
bagian lebih dasar sehingga pada bagian atas, kandungan endapannya paling kecil. Semua arah
pengendapan adalah ke bawah karena engaruh gaya gravitasi, sehingga bobot endapan pada bagian
bawah ini paling besar. Selain itu diamati pula pengaruh waktu terhadap bobot endapan. Berdasarkan
data secara umum, semakin lama waktu dalam proses pengendapan maka endapan yang terakumulasi
akan semakin banyak. Namun berdasrakan hasil pada tabel terdapat beberapa ketidakteraturan atau
fluktuasi data, bahkan ada data yang bernilai minus yang secara logis hal tersebut sangat tidah sah,
mengingat nilai bobot tidak mungkin minus. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pada praktkum
kali ini digunakan gelas plastic sebagai media pengendapan. Penghitugan endapan yang dilakukan
adalah dengan menimbang bobot gelas yang terdapat endapannya dan dikurangi bobot gelas kosong

(diambil satu sampel gelas yang tak digunakan). Hal ini merupakan faktor utama munculnya data yang
bernilai minus, karena mungkin saja gelas-gelas tersebut bobot awalnya tidak sama, sehingga faktor
pengurangan tadi tidak akurat. Faktor lain yang mempengaruhi fluktuasi data pada setiap pengamatan
adalah karena faktor tercampurnnya larutan pada saat pengambilan sehingga endapan yang telah turun
dapat bergerak bebas dan bercampur dengan larutan pada semua bagian, sehingga endapan yang
ditimbang sebagian terbuang saat pembuangan air. Faktor lainnya adalah karena kesalahan pembacaan
alat dan kurangnya ketepatan waktu pengambilan bahan

I.

PENUTUP

A.

Kesimpulan
Pemisahan bahan merupakan metode umum dan penting dala suatu industri pertanian. Pemisahan
ini digunakan untuk memperoleh bahan dengan bentuk, ukuran, atau fraksi tertentu yang diinginkan.
Metode pemisahan secara umum dibagi menjadi dua yaitu pemisahan mekanis dan pemisahan bahan
dengan kontak keseimbangan bahan. Pemisahan denga cara mekanis meliputi pengendapan, filtrasi,
dan ekstraksi. Sedangkan pemisahan dengankontak keseimbangan bahan meliputi penguapan,
koagulasi, distilasi, adsorbs, kristalisasi, dan sentrifugasi. Setiap metode tersebut memiliki spesifikasi
untuk meisahkan bahan tertentu. Vibrating screen merupakan alat untuk memisahkan bahan padat
berdasarkan ukurannya dengan suatu screen, yang satuannya mesh. Settlin tank merupakan alat yang
digunakan untuk mengendapkan bahan seperti pati, penanganan limbah, dll. Metode pemisahan fluoda
cair dapatmenggunakan destilasi, contohnya adalah dalam fraksinisasi minyak bumi.

B.

Saran
Pemisahan bahan merupakan metode yang penting dala industri untuk memperoleh bahan dengan
ukuran, atau fraksi yang diinginkan. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman mengenai pemisahan
ukuran dan juga prinsip-prinsip pemisahan bahan, beserta alat-alat terkait pemisahan bahan.

1.2

Rumusan Masalah
1.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PEMISAHAN
1.Pengertian Metoda Pemisahan
Metoda pemisahan adalah suatu cara yang digunakan untuk memiahkan atau
memurnikan suatu senyawa atau kelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia
yang berkaitan dari suatu baha,baik dalam skala laboratorium maupun skala industri.

2.Tujuan Metoda Pemisahan


A.
Metoda pemisahan bertujuan untuk:
1. Mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran yang
disebut sebagai pemurnian
2. Untuk mengetahui keberadaan zat dalam suatu sampel (analisa
labolatorium
Bahan yang dimurnikan atau dianalisis biasanya merupakan bahan yang
dibutuhkan untuk kesejahteraan manusia.Bahan tersebut antara lain :
a.bahan-bahan alam seperti bijih ,mineral , tanaman dan hewan,
b.bahan hasil industri , seperti deterjen dan limbah
c.bahan hasil reaksi skala laboratorim

1.Ayakan (sieve/screen), dan saringan (filter)


Metode yang meliputi pemisahan dan tergolong dalam separasi mekanik
umumnya digunakan untuk memisahkan partikel-partikel padat atau tetesan zat cair.
Separasi mekanik ini dipakai untuk campuran heterogen, bukan homogen. Teknik ini
digunakan untuk memisahkan zat padat dari gas, zat padat dari zat padat, atau zat
padat dari zat cair.

Ayakan (sieve/screen)

2.vibrating screen
Pemisahan material berdasarkan ukuran sering kali menjadi hal yang penting
sebagai penyiapan untuk keperluan proses selanjutnya. Proses pengayakan yang
dilakukan biasanya zat padat yang akan diayak dimasukkan pada permukaan ayakan
dan partikel yang kecil lolos melewati lubang ayakan, sedangkan material yang lebih
besar tidak dapat lolos. Pengayakan biasanya dalam keadaan kering tapi terkadang
dalam keadaan basah.
Suatu ayakan terdiri dari bingkai ayakan dan jaringan ayakan dalam hal ini
dikenal dengan istilah mesh. Mesh adalah jumlah lubang per inchi kuadrat. Biasanya
jaringan tersebut dilengkapi dengan peralatan lain sesuai dengan jenis ayakan,
misalnya pada ayakan goyang bingkai ayakan dihubungkan dengan batang penggerak
ke roda gerak. Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel
padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan.
Proses pengayakan juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang
ukurannya berbeda dengan bahan baku. Pengayakan memudahkan kita untuk
mendapatkan tepung dengan ukuran yang seragam. Dengan demikian pengayakan
dapat didefinisikan sebagai suatu metoda pemisahan berbagai campuran partikel

padat sehingga didapat ukuran partikel yang seragam serta terbebas dari kontaminan
yang memiliki ukuran yang berbeda dengan menggunakan alat pengayakan
Pengayakan dengan berbagai rancangan telah banyak digunakan dan
dikembangkan secara luas pada proses pemisahan bahan-bahan pangan berdasarkan
ukuran. pengayakan yaitu pemisahan bahan berdasarkan ukuran mesin kawat ayakan,
bahan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari diameter mesin akan lolos dan bahan
yang mempunyai ukuran lebih besar akan tertahan pada permukaan kawat ayakan.
Bahan-bahan yang lolos melewati lubang ayakan mempunyai ukuran yang seragam
dan bahan yang tertahan dikembalikan untuk dilakukan penggilingan ulang (Ign
Suharto, 1998).

Yang menjadi ciri ayakan antara lain adalah :


1.
2.

Ukuran dalam mata jala

Jumlah mata jala (mesh) per satuan panjang, misalnya per cm atau per inchi (sering
sama dengan nomor ayakan).
3.

Jumlah mata jala per setuan luas, umumnya per cm2.


Screening atau pengayakan secara umum merupakan suatu pemisahan ukuran

berdasarkan kelas-kelasnya pada alat sortasi. Namun pangayakn juga dapat


digunakan sebagai alat pembersih, memindahkan kontaminan yang ukurannya
berbeda dengan bahan.Pengayakan merupakan satuan operasi pemisahan dari
berbagai ukuran bahan untuk dipisahkan kedalam dua atau tiga praksi dengan
menggunakan ayakan. Setiap praksi yang keluar dari ayakan mempunyai ukuran yang
seragam (Fellow, 1988).
2.2.

Macam-macam alat Pengayakan


Berbagai jenis alat pengayak yang dapat digunakan dalam proses sortasi bahan

pangan, diklasifikasikan dalam dua bagia besar :


1. Ayakan dengan celah yang berubah-ubah (Screen Apeture) seperti : roller
screen(Pemutar), belt screen (kabel kawat atau ban), belt and roller (ban dan
pemutar), screw(baling-baling).

2. Ayakan dengan celah tetap, seperti : stationary (bersifat seimbang/tidak


berubah),vibratory (bergetar), rotary atau gyratory (berputar)
dan recipro cutting (timbale balik).
Untuk memisahkan bahan-bahan yang telah dihancurkan berdasarkan
keseragaman ukuran partikel-partikel bahan dilakukan dengan pengayakan dengan
menggunakan standar ayakan.
Standar kawat ayakan dibagi :
1. Tyler Standar, ukuran 200 mesh, diameter 0,0029 inci, dan SA 0,0021 inci.
2. British Standar, ukuran 200 mesh, SA 0,003 inci, dan SI 42.
3. US Standar, ukuran 18 mesh, SA 1 mm, dan SI 42.
Pengayak (screen) dengan berbagai desain telah digunakan secara luas pada
proses pemisahan bahan pangan berdasarkan ukuran yang terdapat pada mesin-mesin
sortasi, tetapi pengayak juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisahan
kontaminan yang berbeda ukurannya dari bahan baku. Rancangan-rancangan
pengayak ditemui dalam proses sortasi bahan pangan.
Pengoperasian mesin sortasi dan pengkelasan mutu bahan pangan, juga
merupakan pekerjaan yang bersifat monoton. Sifat acuh tak acuh dari tenaga kerja
akan mengurangi kesalahan fungsi fungsional saat mengoperasikan peralatan
sortasi.Klasifikasi tersebut sangat bermanfaat tetapi tidak bersifat kaku. Proses
pembersihan dan sortasi untuk menghasilkan suatu pengkelasan mutudan beberapa
kasus selalu melibatkan proses sortasi. Bagaimanapun, tingkatan operasi tersebut
sangat berarti, terutama dalam penerapannya sebagai tujuan utama dari suatu kegiatan
(Brennan, 1968).

2.3 Jenis-jenis Pengayakan


2.3.1 Pengayak (Screen)
Pengayak screen dengan berbagai desain telah digunakan secara luas pada
proses pemisahan bahan pangan berdasarkan ukuran yang terdapat pada mesin-mesin
sortasi, tetapi pengayak juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisahan
kontaminan yang berbeda ukurannya dari bahan baku.
Istilah-istilah yang digunakan dalam pengayakan (screen) yaitu :
a) Under size yaitu ukuran bahan yang melewati celah ayakan
b) Over size yaitu ukuran bahan yang tertahan oleh ayakan
c) Screen aperture yaitu bukaan antara individu dari kawat mesh ayakan
d) Mesh number yaitu banyaknya lubang-lubang per 1 inci
e) Screen interval yaitu hubungan antara diameter kawat kecil pada seri ayakan
standar.
Pergerakan bahan pangan diatas pengayak dapat dihasilkan oleh gerakan
berputar atau gerakan dari rangkai yang menyangga badan pengayak. Penyaring jenis
ini dalam penggunaannya secara umum yaitu untuk sortasi bahan pangan untuk dua
grup yaitu tipe badan standar atau flat dan tipe drum.
2.3.2

Pengayak berbadan datar (flat bad screen)


Pengayak jenis ini bentuknya sangat sederhana, banyak ditemukan diareal-areal

pertanian, saat proses sortasi awal dari kentang, wortel dan lobak. Alat pengayak
datar ganda digunakan secara luas dalam proses sortasi berdasarkan ukuran dari
bahan baku (seperti biji-bijian dan kacang-kacangan) juga digunakan dalam proses
pengolahan dan produk akhir seperti tepung jagung. Alat pengayak datar secara
umum terdiri dari satu atau lebih lembaran pengayak yang dipasangbersama-sama
dalam sebuah kotak yang tertutup rapat, pergeralannya dapat menggunakan berbagai
alat. Tetapi biasanya alat tersebut bola-bola runcing dari kart yang keras, yang
diletakkan antara lembaran-lembaran pengayak. Maksudnya adalah untuk
meminimumkan kerusakan akibat pergesekan antara lubang-lubang pengayak dengan
partikel bahan yang halus.
2.3.3.Pengayak Drum

Pengayak drum dan alat yang digunakan pada proses sortasi berdasarkan ukuran
bentuk untuk kacang polong, jagung, kacang kedelai dan kacang lainnya yang sejenis.
Bahan pangan tersebut akan menahan gerakan jatuh berguling yang dihasilkan oleh
rotasi drum. Alat sortis drum biasanya diperlukan untuk memisahkan bahan pangan
ke dalam dua atau lebih aliran, karena itu dibutuhkan dua atau lebih tingkatan
pengayak.

2.3.4 Pengayakan sortasi


Selain menggunakan celah atau lubang yang tetap, ada juga pengayak sortasi
dengan variable celah dan system tahap-pertahap. Termasuk dalam kelompok ini
adalah jenis-jenis khusus dari tipe sortasi roller belt dan sorter roller seperti tipe
baling-baling.

2.4

Manfaat Pengayakan
Manfaat dari percobaan pengayakan adalah kita bisa mendapatkan bahan pangan

yang seragam dari segi ukurannya, sehingga kualitas dari bahan pangan yang diayak
dapat terjaga. Selain itu Pengayakan juga berfungsi untuk memisah kan kontaminan
pada tepung yang memiliki perbedaan ukuran.
Sentifugasi
Selain ayakan ada proses lain yang dapat memisahkan partikel, salah satunya
proses sentrifugasi. Proses pemisahan berdasarkan sentrifugasi didasarkan pada
kenyataan bahwa partikel yang berat akan lebih dahulu terlempar keluar di
bandingkan dengan yang ringan. Yang disebabkan gaya sentrifugasi yang lebih besar.
Salah satu teknik yang dapat dipergunakan untuk memisahkan campuran ini adalah
teknik sentrifugasi, yaitu metode yang digunakan dalam untukmempercepat proses
pengendapan dengan memberikan gaya sentrifugasi pada partikel-

partikelnya.Pemisahan sentrifugal menggunakan prinsip dimana objek diputar secara


horizontal pada jarak tertentu. Apabila objek berotasi di dalam tabung atau silinder
yang berisi campuran cairan dan partikel, maka campuran tersebut dapat bergerak
menuju pusat rotasi, namun hal tersebut tidak terjadi karena adanya gaya yang
berlawanan yang menuju kearah dinding luar silinder atau tabung, gaya tersebut
adalah gaya sentrifugasi. Gaya inilah yang menyebabkan partikel-partikel menuju
dinding tanbung dan terakumulasi membentuk endapan (Gambar 15.6).

Gambar 15.6. Pengendapan dengan teknik sentrifugasi


Mari kita perhatikan proses pembuatan minyak kelapa, dimana teknik pemisahan
sentrifugasi cukup berperan. Buah kelapa dihancurkan, dan diperas sehingga didapat
bagian santan. Didalam santan terdapat campuran minyak dengan air. Dengan
melakukan sentrifugasi dengan kecepatan antara 3000-3500 rpm, maka terjadi
pemisahan dan terdapat dua bagian yaitu fraksi kaya minyak (krim) dan fraksi miskin
minyak (skim). Selanjutnya krim diasamkan, kemudian diberi perlakuan sentrifugasi
sekali lagi untuk memisahkan minyak dari bagian bukan minyak.Dalam pengolahan
minyak kelapa, sering juga dilakukan modifikasi khususnya dalam pemisahan krim
untuk mendapatkan bagian minyak. Modifikasi tersebut dilakukan dengan cara

pemanasan krim, dan akan dihasilkan padatan dan minyak, selanjutnya dengan
penyaringan kita dapatkan minyak kelapa yang bersih dan jernih.

centrifugal screen

saringan (filter)
filtrasi adalah pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan jalan
melewatkan fluida itu melalui medium penyaringan (filter) dimana zat padat akan
tertahan. Syarat terjadinya filtrasi adalah tekanan input lebih besar dari out put,
adanya media filter, adanya suspensi, serta adanya beda tempat dalam meletakkan

fluida.Terdapat berbagai jenis saringan diantaranya, sand filter, filter press, dan
tromol putar.

Sand fiter

Dilihat dari namanya bahwa jenis saringan ini menggunakan pasir sebagai
medianya. Prinsip kerjanya memanfaatkan gaya grafitasi dan sifat air. Dengan
menggunakan berbagai macam ukuran pasir maka akan didapatkan hasil yang lebih
baik.
Filter press

Penyaringan bertekanan memerlukan perbedaan tekanan yang besar yang


melalui septum agar laju filtrasi lebih cepat. Filter press terbuat dari dua bentuk
utama yaitu pelat dan frame press, serta pelat kosong.di bagian tengah frame terdapat
kertas/kain saring yang dirapatkan dengan skrup.
Prinsip kerjanya filtrat mengalir melalui permukaan pelat (input) dan pada
saat di tekan (press) maka filtrat akan mengalir ke kertas/kain saring yang
menyebabkan padatan tertahan di kertas/kain saring sedangkan cairan akan mengalir
ke keran sebagai out put. filter press.Filter press terdiri dari seperangkat pinggan atau
lempeng (Plate) yang dirancang untuk memberikan sederetan ruang tempat zat padat

dapat ditahan. Lempeng (Plate) itu ditutup denganmedium penyaring (filter) atau
kanvas. Slurry umpan masuk ke dalam masing-masing komponenitu dengan tekanan.
Cairannya lewat melalui kanvas dan keluar melalui pipa pengeluaran
danmeninggalakan zat padat basah didalam ruang itu. Pinggan yang digunakan
berbentuk plate danframe (pinggan dan bingkai).Pinggan disusun silih berganti,
diletakkan secara vertikal pada rak logam dan kaindipasang menutupi setiap bingkai
dan rapatkan dengan bantuan skrup atau ram hidrolik. Slurrymengalir melalui saluran
yang terpasang memanjang pada salah satu sudut rakitan. Dan bidangini melalui
saluran tambahan mengalir ke dalam masing-masing bingkai. Di sini zat padat
itudapat ditahan pada permukaan plate, filtratnya akan menembus kain penyaring
melalui alur padamuka pinggan, sampai keluar dari filter pess. Emulsi (slurry) umpan
dipompakan dari tangki pada tekanan tertentu. Filtrasi dioperasikan hingga tidak ada
lagi zat cair yang keluar dantekanan filtrasi akan naik dengan tajam. Hal ini dapat
terjadi bila bingkai telah penuh dengan zat padat, sehingga emulsi tidak dapat lewat
lagi.

Tromol putar
Filter ini terdiri dari sebuah tromol horizontal dengan permukaan yang
mempunyai alur-alur yang berputar dengan kecepatan yang konstan. Prinsip kerjanya
adalah umpan yang berupa zat padat dimasukkan ke alur tromol yang berputar yang
kemudian dengan bantuan air pembilas maka terpisahlah zat padat dan zat cair. Zat
cair masuk ke dalam palung dan zat padat tertahan di pisau kikis atau scrap.

1.Penyaringan (Filtrasi)
Filtrasi atau penyaringan adalah metoda pemisahan untuk memisahkan zat padat dari
cairan dengan menggunakan alat berpori.Teknik penyaringan ini didasarkan pada
perbedaan ukuran partikel.Contohnya pada saat kita menyaring santan , ampas kelapa
akan tertahan pada saringan sedangkan santannya dapat melewatinya. Dalam hal ini
ampas kelapa bisa disebut residu sedangkan airnya disebut fitrat. Penyaring akan
menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan
dan meneruskan pelarut .Metoda ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari
sampah pada pengolahan air menjernihkan preparat kimia dilabolatorium,
menghilangkan pirogen (kotoran) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi dan
membersihakan sirop dari kotoran yang da dalam gula.Penyaringan dilaboratorium
dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner.Penyaring buchner adalah
penyaringan yang ternbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi alat penghisap.

Penyaringan dengan corong buchner

Penyaringan Biasa
2. Sentrifugasi
Sentrifugasi adalah suatu teknik pemisahan yang digunakan untuk menisahkan
suspensi yang jumlahnya sedikit.Suspensi ini dimasukan ke dalam tabung reaksi
kemudian difusing. Sentrifugasi yang cepat menghasilakan gaya sentrifugal lebih
besar sehingga partikel tersusupensi mengendap di dasar tabung reaksi kemudian
didekantasi (dipipet)

Set alat Sentrifugasi

Proses Sentrifugasi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Modul Clarification Station. http://www.pabriksawit.com [25 April 2012].


Idrial. 1987. Peralatan Pengolah Hasil Pertanian. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian,
IPB.
Rahayu, Didah. 2008. Pemisahan Campuran.
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008 [25 April 2012]
Rahayu, Suparni S. 2009. Filtrasi. http://www.chem-is-try.org/materi_kim [25 April 2012].
Wiraatmadja, Sutedja. 1981. Peralatan Industri. Fakultas Teknologi Pertanan, Institut
Pertanian Bogor.

Filtrasi (penyaringan) adalah cara pemisahan campuran berdasarkan


perbedaan ukuran dari partikel-partikel komponen campuran dengan
menggunakan penyaring. Partikel yang mempunyai ukuran lebih kecil
akan lolos saringan dan partikel yang lebih besar akan tertinggal pada
saringan. Cara pemisahan dengan cara penyaringan ini dapat dilakukan
untuk memisahkan padatan yang mempunyai ukuran berbeda dan untuk
memisahkan padatan dengan cairan.
Pemilihan ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat-zat yang
akan dipisahkan. Saringan untuk memisahkan pasir dan kerikil akan
berbeda dengan saringan untuk memisahkan santan dengan ampasnya.
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida
melalui media berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong,
misalnya ; gravitasi, tekanan dan gaya sentrifugal. Fluida yang difiltrasi
dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin
saja cairan, padatan, atau keduanya. Seringkali umpan dimodifikasi
melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal
dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan
pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae.
Contoh : penyaringan kerikil dari pasir. Pemisahan zat-zat yang
mempunyai

perbedaan

kelarutan

juga

dapat

dilakukan

dengan

penyaringan.Misalnya memisahkan garam yang bercampur pasir, dimana


garam mudah larut dalam air sedangkan pasir tidak larut. Campuran
tersebut dimasukkan dalam air, garam akan larut sedangkan pasir tidak.
Setelah disaring pasir akan tertinggal di kertas saring, dan air garam lolos

menembus kertas saring. Zat yang tertahan di kertas saring dinamakan


residu dan cairan yang dapat menembus kertas saring dinamakan filtrat.
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan
yang melalui media tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:
Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.
Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
Vakum pada bagian bawah.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk
suatu aliran cairan kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan
limbah cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring
vakum, atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara
kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan
tersaring tunak (steady) atau sebentar-sebentar.Sebagian besar siklus
operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara
kontinu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk membuang
padatan terakumulasi.Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida
tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue
(cake), penyaring penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang
(crossflow). Penyaring kue memisahkan padatan dengan jumlah relatif
besar sebagai suatu kue kristal atau lumpur. Seringkali penyaring ini
dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan untuk membersihkan
cairan

dari

padatan

sebelum

dibuang.

Penyaring

penjernihan

membersihkan sejumlah kecil padatan dari suatu gas atau percikan cairan
jernih semisal minuman.Partikel padat terperangkap di dalam medium
penyaring atau di atas permukaan luarnya. Penyaring penjernihan
berbeda dengan saringan biasa, yaitu memiliki diameter pori medium
penyaring lebih besar dari partikel yang akan disingkirkan. Di dalam
penyaring aliran silang, umpan suspensi mengalir dengan tekanan
tertentu di atas medium penyaring. Lapisan tipis dari padatan dapat
terbentuk di atas medium permukaan, tetapi kecepatan cairan yang tinggi
mencegah terbentuknya lapisan. Medium penyaring adalah membran

keramik, logam, atau polimer dengan pori yang cukup kecil untuk
menahan sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan mengalir
melalui medium sebagai filtrat yang jernih, meninggalkan suspensi
pekatnya. Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring ultra, unit aliran
silang berisi membran dengan pori yang sangat kecil, digunakan untuk
memisahkan dan memekatkan partikel koloid dan molekul besar.
2.2.1 Faktor faktor yang mempengaruhi Filtrasi
1. Debit filtrasi (dimana debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak
2.

berfungsinya filter secara efisien.)


Konsentrasi (konsentrasi sangat memepengaruhi efisiensi dari filtrasi.
Konsentrasi air yang sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya

lubang pori dari media ata akan jadi clogging)


3. Temperature (adanya perubahan suhu dari air yang akan di filtrasi,akan
menyebabkan massa jenis , viscositas akan mengalami perubahan. Selain
itu juga akan memepengaruhi daya tarik menarik dianatara partikel halus,
sehingga terjaid perbedaan dalam ukuran besar partikel yang akan
4.

disaring.
Kedalaman media,ukuran dan material(pemilihan media dan ukuran
merupakan keputusan penting dalam perencanaan bangunan filter. Tebal
tipisnya media akan menentukan lamanya pengaliran dan daya saring.
Media yang terlalu tebal biasanya mempunyai daya saring yang sangat

5.

tinggi,tetapi membutuhkan waktu pengaliran yang lama)


Tinggi muka air di atas media dan kehilangan tekanan (keadaan tinggi
muka air di atas media berpengaruh terhadap besarnya debit atau laju
filtrasi dalam media. Tersedianya muka air yang cukup tinggi di atas
media akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk ke dalam pori.
Dengan muka pori yang tinggi akan meningkatkan laju filtrasi).
Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga
dorong berupa beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau
tenaga putar. Secara umum filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam
suspensi relatif lebih kecil dibandingkan zat cairnya. Menurut prinsip
kerjanya filtrasi dapat dibedakan atas beberapa cara, yaitu:
a. Pressure Filtration

Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan.


b. Gravity Filtration
Filtrasi yang cairannya mengalir karena gaya berat.
c. Vacum Filtration
Filtrasi dengan cairan yang mengalir karena prinsip hampa udara
(penghisapan).
2.2.2 GRAVITY FILTER
Penyaring gravitasi umum dalam pengolahan air, di mana suatu
penyaring pasir digunakan untuk menjernihkan air sebelum deionisasi dan
destilasi. Medium penyaring dapat terdiri atas lapisan pasir atau cake bed,
atau untuk tujuan-tujuan khusus, suatu komposisi yang mengandung
asbes, serat-serat selulosa, arang aktif, tanah diatome, atau pembantu
penyaring lain. Pemurnian air dalam skala kecil dapat menggunakan
keramik berpori sebagai suatu medium penyaring dalam bentuk lilin-lilin
berlubang.Cairan masuk dari sisi luar melalui keramik berpori ke dalam
bagian lilin yang berlubang (kosong). Filter ini tersusun atas tangki-tangki
yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi dengan pasir-pasir
berpori dimana fluida mengalir secara laminar. Filter ini digunakan untuk
proses fluida dengan kuantitas yang besar dan mengandung sedikit
padatan. Contohnya : pada pemurnian air. Tangki biasanya terbuat dari
kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan air biasa digunakan
beton.Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah pada filtrat,
saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan
backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan padatan-padatan
yang terakumulasi.Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh batuan
atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa
digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir
kuarsa dalam bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya
digunakan untuk menyaring asam sulfur.Batu kapur biasanya digunakan
untuk membersihkan cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.

Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahanbongkahan kasar (batu atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori
(cake) untuk menahan materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir, dll).
Materi yang berbeda ukurannya harus diletakkan dengan membentuk
lapisan-lapisan sehingga dapat bercampur dan ukuran untuk setiap materi
harusnya sama untuk menyediakan pori-pori dan kemampuan yang
maksimal.
Dengan melihat persyaratan ruang, metode yang efisiensi dapat
disediakan.Gravitasi nutzch adalah suatu tangki berdasarkan palsu atau
bejana

media

penyaring.Porselen

nutzch

dapat

digunakan

untuk

mengumpulkan kristal-kristal steril atau pengerjaan-pengerjaan di mana


bubur tidak dapat bercampur dengan logam-logam.Gravitasi nutzch
bukanlah penyaring gravitasi sebenarnya, karena sering kali dioprasikan
(dijalankan) di bawah tekana atau vakum.

2.2.3 Penyaring Vakum


Filtrasi vakum adalah teknik untuk memisahkan produk yang solid dari
campuran reaksi pelarut atau cair. Campuran padat dan cair dituangkan melalui kertas
filter dalam corong Buchner. Padat yang terperangkap oleh filter dan cairan tersebut
ditarik melalui corong ke dalam labu di bawah ini, dengan ruang hampa.

Proses pemisahan dengan teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel
padatnya lebih besar dibandingkan dengan cairannya. Penyaring vakum dipakai untuk
suatu ukuran besar, jarang digunakan untuk pengumpulan endapan-endapan Kristal
atau penyaring steril.Penyaring vakum kontinu dapat menangani beban kotoran yang
tinggi dan pada suatu basis volume, dalam hal biaya cairan yang disaring per galon
murah. Dalam mengerjakan system penyaring drum kontinu, vakum dipakai untuk
drum (tong) tersebut, dan cairan mengalir melalui lajur kontinu. Zat padat
dikumpulkan pada akhir lajur tersebut. Perhatikan Gambar 2, pada halaman berikut.

Gambar 2. Pemisahan dengan cara meningkatkan tekanan

2.2.4 Penyaring Tekanan


Tekanan penyaring kerangka dan penyaring lempeng merupakan yang paling
sederhana dari semua penyaring tekanan, dan paling banyak digunakan. Filter ini
terdiri dari seperangkat lempengan yang dirancang untuk member sederetan
kompartemen untuk pengumpulan zat padat. Lempengan tersebut ditutup dengan
medium filter
lempengan

seperti kanvas. Slurry umpan masuk


dan

medium filternya

dengan tekanan,

ke dalam masing-masing
cairannya lewat

melalui

kanvas dan keluar melalui pipa keluaran dan meninggalkan zat padat basah di antara

lempengan tersebut. Lempengan press yang digunakan ada yang berbentuk bujur
sangkar atau lingkaran, ada yang terletak vertikal dan horisontal. Tetapi umumnya
lempengan untuk zat padat itu dirancang dengan membuat tekukan pada permukaan
lempeng, atau dalam bentuk plate-and-frame.
Pada desain plate
panjang sisi

and fram

6-28 in

Lempengan tersebut

ini,

lempengan berbentuk bujur

dan disusun silih berganti


tebalnya

berkisar

sangkar dengan

dengan bingkai

terbuka.

sampai 2 in,

sedangkan

0,25

bingkainya setebal 0,25 sampai 8 inci. Lempengan dan bingkai itu didudukkan
secara vertikal pada rak logam dengan medium filter dipasang menutupi setiap
bingkai dan dirapatkan dengan

bantuan

rem hidraulik. Bubur umpan masuk


bingkai tersebut. Slurry mengalir

pada
melalui

sekrup dan

satu ujung
saluran yang

rakitan lempeng
terpasang

dan

memanjang

pada salah satu sudut rakitan dari sudut tersebut melalui saluran tambahan mengalir
ke dalam masing-masing bingkai. Di sini zat padat itu diendapkan di atas permukaan
pelat. Cairan mengalir menembus kain filter, melalui alur atau gelombang pada
permukaan lempeng, sampai keluar press filter tersebut.
Sesudah filter tersebut dirakit, slurry dimasukkan dari pompa atau tangki pendorong
pada tekanan 3 sampai 10 atm. Filtrasi lalu diteruskan sampai tidak ada lagi zat cair
yang keluar dan tekanan filtrasi naik secara signifikan. Hal ini terjadi bila bingkai
sudah

penuh

dengan

Filter itu disebut


untuk membersihkan

zat

padat

sehinggga

jammed. Setelah itu,


zat padat

cairan

dari

slury tidak
pencuci

dapat masuk lagi.


dapat

dialirkan

bahan-bahan pengotor yang

dapat

larut.Cake tersebut kemudian ditutup dengan uap atau udara untuk membuang sisa zat
cair

tersebut

sebanyak-banyaknya.

dibongkar, cake padatnya dikeluarkan

dari medium

Filter

itu

lalu

filter

sehingga jatuh

ke

konveyor menuju tempat penyimpanan. Pada kebanyakan press filter, operasi


tersebut berlangsung secara

otomatis. Sampai cake bersih,

proses pencucian memakan waktu beberapa jam karena cairan pencuci cenderung
mengikuti jalur termudah dan melangkahi bagian-bagian cake yang terjejal rapat.

Jika cake tidak

terlalu

rapat,

membersihkan cake.

sebagian besar

cairan

pencuci

tidak

Jika diinginkan pencucian sampai

efektif
benar-

benar bersih, biasanya dibuat sluury lagi dengan cake yang belum tercuci sempurna.
Pencucian lebih lanjut dapat menggunakan zat cair pencuci dalam kuantitas besar dan
menyaringnya

kembali

dengan

shell-and-leaf

filter sehingga

memungkinkan pencucian yang lebih efektif dari pada plate and frame filter.

G 3. Press Penyaring Kerangka dan Lempengan


FLATE AND FRAME FILTER
Alat ini akan bekerja berdasarkan driving force, yaitu perbedaan, tekan. Alat ini
dilengkapi dengan kain penyaring yang disebut filter cloth, yang terletak pada tiap
sisi platenya. Plate and frame filter digunakan untuk memisahkan padatan cairan
dengan media berpori yang meneruskan cairannya dan menahan padatannya. Secara
umum filtrasi, dilakukan bila jumlah padatan dalam suspense relatif kecil
dibandingkan zat cairnya.
1. Open Delivery Filter press
Saluran untuk slurry dan wash(pencuci) melalui satu saluran masuk dan tiap plate
untuk saluran cairannya
2. Closed Delivery Filter Press
Memiliki beberapa saluran slurry dan wash water. Umpan slurry masuk melalui
lubang saluran masuk.Filter cloth terletak di setiap sisi frame. Tekanan diberikan
terhadap slurry agar melewati filter cloth untuk dapat masuk ke dalam plate and
frame filter kemudian keluar melalui lubang plate sebagai filtrat. Padatan akan
terakumulasi atau tertinggal dan menempel pada cloth. Setelah beberapa lama maka

ruang antara plate akan tertumpuk oleh slurry dan lama kelamaan umpan akan
berhenti mengalir. Jika hal ini terjadi maka cloth harus segera dicuci.Pencucian ini
dilakukan dengan menyalurkan air bersih ke dalam plate dan keluar melalui frame.
Hal ini merupakan kebaikan dari proses filtrasi (Closed delivery).Berdasarkan
kompresibilitasnya cake (slurry yang menempel pada cloth) dibagi menjadi dua,
yakni :
1. Compressible cake
Cake akan mengalami perubahan struktur apabila mengalami tekanan sehingga ruang
kosong dalam cake semakin kecil akibatnya proses penahan semakin besar dan proses
filtrasi semakin sulit.
2. Incompressible cake
Cake yang tidak mengalami perubahan jika terjadi perubahan tekanan.Pada
kenyataanya kelompok ini hampir tidak ada.Tetapi tekanan yang digunakan kecil
maka cake dapat dianggap incompressible cake. Untuk proses filtrasi umumnya
terjadi pada beda tekanan tetap. Jika medium filter primer telah dilapisi cake dan
filtrat telah jenuh maka tekanan akan bertambah sampai maksimum. Diperlukan
waktu yang optimum untuk melakukan satu kali siklus.Waktu filtrasi optimum adalah
waktu filtrasi yang diperlukan agar jumlah volume filtrat per satuan waktu
maksimum, dalam filtrasi yang disebut waktu siklus adalah waktu keseluruhan yang
diperlukan untuk melakukan proses filtrasi, yang merupakan :
tstf t w tp
dengan:
ts = waktu siklus
tf = waktu filtrasi sesungguhnya
tw = waktu pencucian
tp = waktu bongkar pasang
Pencucian/Washing
Optimasi jumlah air pencuci yang digunakan ke dalam slurry ditambahkan zat warna
yang mempunyai sifat tidak berikatan secara permanen/kuat dengan padatannya,
sehingga mudah dihanyutkan oleh air pencuci. Kadar zat warna dalam air cucian yang

keluar dari filter dianalisa untuk mengetahui seberapa jauh operasi pencucian
dilakukan. Pencucian dihentikan jika kadar warna dalam air cucian sudah mulai
konstan. Jumlah air pencuci dicatat sebagai volume optimum.
ROTARY DISK VACUM FILTER
Rotary disk vacum filter ini digunakan operasi dalam skala besar serta proses kontinu.
Media filter dapat berupa kain (cloth), kertas, media poros dan lain-lain. Pemiliham
media filter ini didasarkan atas kemampuan untuk memisahkan padatan, memiliki
kekuatan, inert terhadap bahan kimia dan juga dari segi ekonominya.
Prinsip kerja
Slurry yang akan disaring menempati suatu tempat (basin). Leaf dicelupkan ke slurry
dan mengumpulkan cake-nya pada premukaan leaf (filtrat tidak).Filtrat keluar melalui
saluran keluar utama.Cake dibawa sampai ke bagian atas. Beberapa jenis lainnya:
1. Horizontal rotary vacuum filter
2. Horizontal leaf filter
3. Vertical leaf filter
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media
berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi,
tekanan dan gaya sentrifugal. Pada beberapa proses media filter membantu balok
berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel padatan di dalam suspensi sehingga
terbentuk lapisan berturut turut pada balok sebagai filtrat yang melewati balok dan
media tersebut.
Filtrasi biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot plant/industri baik
dengan cara batch maupun kontinyu.
a) Filtrasi Skala Laboratorium.
Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat yang tidak larut
dalam cairan.Penyaringan menggunakan corong gelas dan kertas saring dan hasil
saringan disebut filtrat.

Gambar 4. Filtrasi skala laboratorium


b) Filtrasi Skala Industri
Sebelum peralatan filtrasi digunakan harus diperiksa dahulu supaya tidak terjadi halhal yang tidak diinginkan pada waktu beroperasi, misalnya penyaring tidak berfungsi
secara optimum.Fluida mengalir melalui media penyaring karena adanya perbedaan
tekanan yang melalui media tersebut.penyaring dilakukan agar dapat beroperasi pada:
1) Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.
2) Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
3) Dan vakum pada bagian bawah.
Tekanan di atas atmosfer dapat dilakukan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam
suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya sentrifugal.
Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bias jadi tidak lebih baik daripada
saringan (screen) kasar atau dengan menggunakan partikel kasar seperti pasir.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan
kristal kasar,penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair. Kebanyakan
penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah
sentrifugal.Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu,
tergantung apakah buangan dari padatan tersaring terus-menerus (steady) atau hanya
sebagian.Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida
melalui peralatan secara kontinyu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk
membuang padatan yang terakumulasi.Dalam saringan kontinyu buangan padat atau
fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi. Gambar 5.

Macam- macam filter antara lain:


a. Filter Gravitasi (Gravity Filter)

Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana.

Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang


dan diisi dengan pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir secara laminer.

Filter ini dugunakan untuk proses fluida dengan kuantitas yang besar dan
mengandung sedikit padatan. Contohnya : pada pemurnian air.

Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan
air biasa digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah
pada filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar
memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan padatanpadatan yang terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh
batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang
biasa digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir
kuarsa dalam bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya
digunakan untuk menyaring asam sulfur. Batu kapur biasanya digunakan
untuk membersihkan cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.

Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar (batu
atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan materi-materi
kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda ukurannya harus
diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat bercampur dan ukuran
untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan pori-pori dan kemampuan
yang maksimal.
b. Filter Pelat dan Bingkai
Filter tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada filter ini
pelat-pelat dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter kain dengan
arah berkebalikan pada tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara bersamaan
sebagai kesatuan gaya mekanik (oleh sekrup / secara hidrolik).
Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan bingkai.Yang
paling sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali suspensi pada
pencucian dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk mangalirkan cairan (pada
pengiriman terbuka). Tipe yang lain mempunyai saluran terpisah untuk membedakan
suspensi dan air pencucian tetapi ada juga yang menggunakan saluran terpisah untuk
memisahkan suspensi dan air pencucian (pada pengiriman tertutup). Saluran ini
biasanya terdapat di pojok atau di tengah atau tepat di tengah.
Umpan suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang pada
pojok kanan atas antara pelat dan bingkai.Dari saluran ini, suspensi masuk ke bingkai
menuju ruang di antara pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan pada proses
penekanan untuk menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut menuju ruang-ruang diantara
kain dan pelat melalui kain-kain dari kedua sisi pelat ke keluaran yang berupa klep
atau menuju saluran kedua yang dibentuk oleh lubang-lubang pada pojok lain dari
pelat dan bingkai dengan keluaran yang didukung oleh pelat-pelat tidak oleh bingkai.
Baik keluaran melalui saluran atau melalui keran atau klep dan pelat dilubangi atau
dibuat dengan filtrat, memasuki keluaran melalui sisi pelat.
Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari pelatpelat.Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia untuk
suspensi, dan umpan dimatikan.Jika cake dicuci, fluida pencuci di dalamnya

disalurkan ke dalam suspensi atau masukan campuran bi balik suspensi, masuk ke


cake kurang lebih dari tengah bingkai, dan lewat menuju pelat pada kedua sisi.
Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang menahan pelat dilepaskan, pelat dan
bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan atau dibuang ke dalam lubang di
bawah penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup lagi dengan
memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai bersamaan, dan sebuah
siklus baru filtrasi dimulai.
Pencucian dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan kedua keluaran
bawah melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada pojok lainnya dari pelat.
Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake dengan jalan
yang sama seperti filtrat. Ekspresi trhough washing atau every other pelate
washing membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang berbeda.Pelat yang bukan
pencuci (satu tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol) diisikan dalam penekan
diantara

bingkai

(dua

tombol).Umpan

memasuki

bingkai

seperti

sebelumnya.Pencucian memasuki setiap pelat dan melewati dua cake pada bingkai di
kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu tombol).Metode
ini memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol) ke dalam masukan
pencuci.
Semuam tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman tertutup
dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah pojok
kanan bawah pelat dan bingkai.Empat saluran memungkinkan untuk mengoperasikan
dengan menggunakan pengiriman tertutup dengan keluaran terpisah untuk filtrat dan
pencucian.Umpan suspensi masuk ke setiap bingkai melalui saluran kanan atas (tidak
ada pembukaan dari saluran ini ke pelat manapun).Filtrat meninggalkan setiap pelat
menuju saluran kiri bawah bingkai penuh dengan cake. Pencucian masuk melalui
saluran kiri atas ke setiap pelat menuju cake ganda di antara bingkai pada sisi lain
pelat ini dan keluar melalui saluran kanan bawah pada pelat pengganti (satu tombol).
Selama pencucian keran pada filtrat pada keluaran dan masukan pencucian tertutup.

Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake sangat
berharga dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan penekan
pelat dan bingkai untuk banyak operasi berskala besar.

Gambar 7. Filter Plat


c. Batch Leaf Filter
Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake disimpan
pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari saringan
pembuangan air yang kasar pada daun di antara cake, daun-daun tersebut dibenamkan
ke dalam suspensi.
Filter daun tetap (tipe Sweetland), Filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana cake lebih
seragam, Filter Kelly dalam posisi terbuka. Filter tertutup dan kran masukan terbuka
sehingga suspensi dapat masuk ke selongsong dengan udara yang dipindahkan dari
ventilasi ke selongsong atas bagian belakang. Ventilasi dapat tertutup atau dibiarkan
terbuka setelah selongsong penuh. Jika kran dibiarkan terbuka, maka kran akan
membatasi aliran berlebih dan akan mengembalikan umpan yang berlebih ke tangki
pengumpan sehingga dapat memberikan sirkulasi yang lebih baik antara filter daun
dan untuk menjaga partikel-partikel besar dari pengendapan filtrasi dilanjutkan
sampai ketebalan yang diinginkan tercapai atau filtrasi rata-rata turun secara tajam.
Umpan

didiamkan

sebentar,

saluran

keluaran

terbuka

kemudian

slurry

dialirkan.Tekanan udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan

solution berlebih. Adanya perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di dalam
melawan filter kain. Setelah filter kosong, tutup dapat dibersihkan atau dialiri udara
berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu. Untuk kelebihan fluida pencuci
dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada kelebihan slurry dan
cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang bertekanan udara.
Contoh : pembuatan Mg dari air laut.
d. Filter Press
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan
dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas.
Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu : cairan
melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan

padatan

dibelakangnya. Plat dari suatu mesin pres bersaringan dapat berbentuk persegi
atau lingkaran, vertikal atau horizontal. Kebanyakan

kompartemen

padatan

dibentuk dengan cetakan plat berbahan polipropelina. Dalam desain lain,


kompertemen tersebut dibentuk di dalam cetakan plat berbingkai (plate-andframe press), yang didalamnya terdapat plat persegi panjang yang pada satu sisi
dapat diubah-ubah. Pengoperasiannya sebagai berikut :
1. Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam, dengan kain
melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras bersama dengan
memutar skrup hidrolik.
2. Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.
3. Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut.
4. Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam setiap bingkai.
5.

Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan plat.

6.

Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat (corrugation), dan
keluar dari mesin press.

7.

Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa atau tangki
bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.

Gambar 8. Filter Press


Perawatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan menjadi
lebih panjang. Langkah-langkah perawatan sebagai berikut :

Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara sehingga


partikel-partikel yang ada di pori-pori penyaring tidak menempel lagi.

Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media padatan
atau partikel.

Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat
sehingga media penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.

Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang


mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan. Proses pengayakan
juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang ukurannya berbeda
dengan bahan baku. Pengayakan memudahkan kita untuk mendapatkan tepung
dengan ukuran yang seragam. Dengan demikian pengayakan dapat didefinisikan
sebagai suatu metoda pemisahan berbagai campuran partikel padat sehingga didapat
ukuran partikel yang seragam serta terbebas dari kontaminan yang memiliki ukuran
yang berbeda dengan menggunakan alat pengayakan.

Pengayakan dengan berbagai rancangan telah banyak digunakan dan dikembangkan


secara luas pada proses pemisahan bahan-bahan pangan berdasarkan ukuran.
pengayakan yaitu pemisahan bahan berdasarkan ukuran mesin kawat ayakan, bahan
yang mempunyai ukuran lebih kecil dari diameter mesin akan lolos dan bahan yang
mempunyai ukuran lebih besar akan tertahan pada permukaan kawat ayakan. Bahanbahan yang lolos melewati lubang ayakan mempunyai ukuran yang seragam dan
bahan yang tertahan dikembalikan untuk dilakukan penggilingan ulang
(Ign Suharto, 1998).
Yang menjadi ciri ayakan antara lain adalah :
1.

Ukuran dalam mata jala

2.
Jumlah mata jala (mesh) per satuan panjang, misalnya per cm atau per inchi
(sering sama dengan nomor ayakan).
3.

Jumlah mata jala per setuan luas, umumnya per cm2.

Screening atau pengayakan secara umum merupakan suatu pemisahan ukuran


berdasarkan kelas-kelasnya pada alat sortasi. Namun pangayakn juga dapat
digunakan sebagai alat pembersih, memindahkan kontaminan yang ukurannya
berbeda dengan bahan.
Pengayakan merupakan satuan operasi pemisahan dari berbagai ukuran bahan untuk
dipisahkan kedalam dua atau tiga praksi dengan menggunakan ayakan. Setiap praksi
yang keluar dari ayakan mempunyai ukuran yang seragam (Fellow, 1988).
2.2

Macam-macam alat Pengayakan

Berbagai jenis alat pengayak yang dapat digunakan dalam proses sortasi bahan
pangan, diklasifikasikan dalam dua bagian
besar :
1. Ayakan dengan celah yang berubah-ubah (Screen Apeture)
seperti : roller
screen (Pemutar), belt screen (kabel kawat atau ban), belt and roller (ban dan
pemutar), screw (baling-baling).
2. Ayakan dengan celah tetap, seperti : stationary (bersifat seimbang/tidak berubah),
vibratory (bergetar), rotary atau gyratory (berputar) dan recipro cutting (timbale
balik).
Untuk memisahkan bahan-bahan yang telah dihancurkan berdasarkan keseragaman
ukuran partikel-partikel bahan dilakukan dengan pengayakan dengan menggunakan
standar ayakan.
Standar kawat ayakan dibagi :
1. Tyler Standar, ukuran 200 mesh, diameter 0,0029 inci, dan SA 0,0021 inci.

2. British Standar, ukuran 200 mesh, SA 0,003 inci, dan SI 42.


3. US Standar, ukuran 18 mesh, SA 1 mm, dan SI 42.
Pengayak (screen) dengan berbagai desain telah digunakan secara luas pada proses
pemisahan bahan pangan berdasarkan ukuran yang terdapat pada mesin-mesin sortasi,
tetapi pengayak juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisahan kontaminan yang
berbeda ukurannya dari bahan baku. Rancangan-rancangan pengayak ditemui dalam
proses sortasi bahan pangan.
Pengoperasian mesin sortasi dan pengkelasan mutu bahan pangan, juga merupakan
pekerjaan yang bersifat monoton. Sifat acuh tak acuh dari tenaga kerja akan
mengurangi kesalahan fungsi fungsional saat mengoperasikan peralatan sortasi.
Klasifikasi tersebut sangat bermanfaat tetapi tidak bersifat kaku. Proses pembersihan
dan sortasi untuk menghasilkan suatu pengkelasan mutudan beberapa kasus selalu
melibatkan proses sortasi. Bagaimanapun, tingkatan operasi tersebut sangat berarti,
terutama dalam penerapannya sebagai tujuan utama dari suatu kegiatan (Brennan,
1968).

2.3 Jenis-jenis Pengayakan


2.3.1 Pengayak (Screen)
Pengayak screen dengan berbagai desain telah digunakan secara luas pada proses
pemisahan bahan pangan berdasarkan ukuran yang terdapat pada mesin-mesin sortasi,
tetapi pengayak juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisahan kontaminan yang
berbeda ukurannya dari bahan baku.
Istilah-istilah yang digunakan dalam pengayakan (screen) yaitu :
a) Under size yaitu ukuran bahan yang melewati celah ayakan
b) Over size yaitu ukuran bahan yang tertahan oleh ayakan
c) Screen aperture yaitu bukaan antara individu dari kawat mesh ayakan
d) Mesh number yaitu banyaknya lubang-lubang per 1 inci
e) Screen interval yaitu hubungan antara diameter kawat kecil pada seri ayakan
standar.
Pergerakan bahan pangan diatas pengayak dapat dihasilkan oleh gerakan berputar
atau gerakan dari rangkai yang menyangga badan pengayak. Penyaring jenis ini
dalam penggunaannya secara umum yaitu untuk sortasi bahan pangan untuk dua grup
yaitu tipe badan standar atau flat dan tipe drum.

2.3.2

Pengayak berbadan datar (flat bad screen)

Pengayak jenis ini bentuknya sangat sederhana, banyak ditemukan diareal-areal


pertanian, saat proses sortasi awal dari kentang, wortel dan lobak. Alat pengayak
datar ganda digunakan secara luas dalam proses sortasi berdasarkan ukuran dari
bahan baku (seperti biji-bijian dan kacang-kacangan) juga digunakan dalam proses
pengolahan dan produk akhir seperti tepung jagung. Alat pengayak datar secara
umum terdiri dari satu atau lebih lembaran pengayak yang dipasangbersama-sama
dalam sebuah kotak yang tertutup rapat, pergeralannya dapat menggunakan berbagai
alat. Tetapi biasanya alat tersebut bola-bola runcing dari kart yang keras, yang
diletakkan antara lembaran-lembaran pengayak. Maksudnya adalah untuk
meminimumkan kerusakan akibat pergesekan antara lubang-lubang pengayak dengan
partikel bahan yang halus.
2.3.3

Pengayak Drum

Pengayak drum dan alat yang digunakan pada proses sortasi berdasarkan ukuran
bentuk untuk kacang polong, jagung, kacang kedelai dan kacang lainnya yang sejenis.
Bahan pangan tersebut akan menahan gerakan jatuh berguling yang dihasilkan oleh
rotasi drum. Alat sortis drum biasanya diperlukan untuk memisahkan bahan pangan
ke dalam dua atau lebih aliran, karena itu dibutuhkan dua atau lebih tingkatan
pengayak.
2.3.4 Pengayakan sortasi
Selain menggunakan celah atau lubang yang tetap, ada juga pengayak sortasi dengan
variable celah dan system tahap-pertahap. Termasuk dalam kelompok ini adalah
jenis-jenis khusus dari tipe sortasi roller belt dan sorter roller seperti tipe balingbaling.
2.4

Manfaat Pengayakan

Manfaat dari percobaan pengayakan adalah kita bisa mendapatkan bahan pangan
yang seragam dari segi ukurannya, sehingga kualitas dari bahan pangan yang diayak
dapat terjaga. Selain itu Pengayakan juga berfungsi untuk memisah kan kontaminan
pada tepung yang memiliki perbedaan ukuran.

2.4

Screening (Pengayakan)
Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara

mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening)


dipakai dalam skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai
untuk skala laboratorium.

Produk dari proses pengayakan/penyaringan ada 2 (dua), yaitu :


Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan
(oversize).
Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang ayakan
(undersize).
Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran
tertentu dan seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka
perlu dilakukan pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itu
dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan pengayak.
Partikel yang di bawah ukuran atau yang kecil (undersize), atau
halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang yang di atas ukuran
atau yang besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus. Pengayakan
lebih lazim dalam keadaan kering.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:
a. Jenis ayakan
b. Cara pengayakan
c. Kecepatan pengayakan
d. Ukuran ayakan
e. Waktu pengayakan
f. Sifat bahan yang akan diayak
Tujuan dari proses pengayakan ini adalah:
a. Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk
beberapa proses berikutnya.
b. Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan
(Primary crushing) atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya,
sehingga dapat dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya
(secondary crushing).
c. Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir.
d. Mencegah masuknya undersize ke permukaan.
Pengayakan biasanya dilakukan dalam keadaan kering untuk material
kasar, dapat optimal sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan

pengayakan dalam keadaan basah biasanya untuk material yang halus


mulai dari ukuran 20 in sampai dengan ukuran 35 in.
Permukaan ayakan yang digunakan pada screen bervariasi, yaitu:
a. Plat yang berlubang (punched plate, bahan dapat berupa baja ataupun
karet keras.
b. Anyaman kawat (woven wire), bahan dapat berupa baja, nikel,
perunggu, tembaga, atau logam lainnya.
c. Susunan batangan logam, biasanya digunakan batang baja (pararel
rods).
Sistem bukaan dari permukaan ayakan juga bervariasi, seperti bentuk
lingkaran, persegi ataupun persegi panjang. Penggunaan bentuk bukaan
ini tergantung dari ukuran, karakteristik material, dan kecepan gerakan
screen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan material untuk menerobos
ukuran ayakan adalah :
a. Ukuran buhan ayakan
Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak material
yang lolos.
b. Ukuran relatif partikel
Material yang mempunyai diameter yang sama dengan panjangnya akan
memiliki kecepatan dan kesempatan masuk yang berbeda bila posisinya
berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya membujur.
c. Pantulan dari material
Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentur kisikisi screen sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi yang
tidak teratur.
d. Kandungan air
Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya
sedikit akan menyumbat screen.
Faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan screen:
a. kapasitas, kecepatan hasil yang diinginkan.
b. Kisaran ukuran ( size range),

c. Sifat bahan : densitas, kemudahan mengalir (flowability),


d. Unsur bahaya bahan : mudah terbakar, berbahaya, debu yang
ditimbulkan.
e. Ayakan kering atau basah.
Kapasitas screen secara umum tergantung pada: [Kelly,1982]
1. Luas penampang screen
2. Ukuran bahan
3. Sifat dari umpan seperti; berat jenis, kandungan air, temperature
4. Tipe mechanical screen yang digunakan.
Standar ukuran ayakan (screen)
Ukuran yang digunakan bisa dinyatakan dengan mesh maupun mm
(metrik). Yang dimaksud mesh adalah jumlah lubang yang terdapat dalam
satu inchi persegi (square inch), sementara jika dinyatakan dalam mm
maka angka yang ditunjukkan merupakan besar material yang diayak.
Perbandingan antara luas lubang bukaan dengan luas permukaan screen
disebut prosentase opening. Pelolosan material dalam ayakan dipengaruhi
oleh beberapa hal, yaitu :
1. Ukuran material yang sesuai dengan lubang ayakan
2. Ukuran rata-rata material yang menembus lubang ayakan
3. Sudut yang dibentuk oleh gaya pukulan partikel
4. Komposisi air dalam material yang akan diayak
5. Letak perlapisan material pada permukaan sebelum diayak
Jenis-jenis Screening dan Kriterianya
Grizzlies
Shaking screens
Vibrating screens
Revolving screens / trommel
Bagian-bagian Screening Secara Umum
1/3 bagian atas permukaan screening : tempat material dijatuhkan
Bagian opening (pembukaan) :
terdiri dari bagian yang bergerak (screen) dan yang tidak bergerak
(penampungan)

Bagian Penampungan (discharge chutes)


Grizzly Screen
Umpan yang sangat kasar, jatuh pada ujung atas kisi.
Bongkahan yang besar akan menggelinding ke bagian ujung dan
bongkahan kecil akan jatuh ke bawah masuk kedalam kolektor
(pengumpul) tersendiri.
Jarak antara setiap batang pada bagian atas dibuat cukup lebar
dibandingkan bagian bawah agar kuat tanpa terjadi penyumbatan oleh
bongkahan yang hanya lolos sebagian.
Jarak antara batang berkisar 2 8 in
Shaking Screens
Ayakan mempunyai bingkai berbentuk segiempat, yang digerakkan Maju
Mundur. Keuntungan : hemat tempat dan energi kecil
Kerugian : biaya perawatan tinggi dan kapasitas rendah
Vibrating Screens
Ayakan digerakkan naik turun dengan suatu alat bantu.
Mempunyai simpangan getaran yang kecil dengan frekuensi getaran
sekitar 1200 1800 permenit
Revolving Screens / Trommel
Bentuknya silinder atau kerucut yang miring terhadap horizontal
Kemiringan ayakan untuk memudahkan pengeluaran partikel kasar.
Ayakan ini berputar dengan kecepatan rendah, 15 20 rpm

Diposkan oleh aswin63 di 23.26


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke
FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:

Poskan Komentar
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Links

Facebook

Situs Unsri

Twitter

Mengenai Saya
aswin63
Lihat profil lengkapku
Follow by Email

Pengikut
Arsip Blog

2012 (1)
o

Januari (1)

Pengolahan Bahan Galian (Mineral Dressing)

Anda mungkin juga menyukai