Anda di halaman 1dari 34

FILTRASI

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Mega Suci Nurani

143020438

Selvi Agustiani

143020444

Theresia Dameria Austin

143020450

Kiki Rijki Amalia

143020461

Rivaldi Riantara

143020468

Muhammad Fazry Rolobessy

153020139

Sonia Nurul Amanda

153020248

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2016

DAFTAR ISI
Halaman
i

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR

ii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang

1
1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU FILTRASI
2.2. JENIS ALAT FILTRASI
2.3. JENIS-JENIS FILTER
2.4. KRITERIA PEMILIHAN ALAT FILTRASI
2.5. APLIKASI FILTRASI DALAM BIDANG PANGAN

5
5
7
9
12
13

BAB III SPESIFIKASI DAN PRINSIP KERJA MESIN


3.1. GRAVITY FILTERS
3.2. PLATES AND FRAME FILTER
3.3. BATCH LEAF FILTER
3.4. PRESS FILTER
3.5. ROTARY VACUUM DRUM FILTER
3.6. ROTARY DISK VACUUM FILTER
3.7. PAD and PANEL FILTER

15
15
16
18
20
21
24
28

BAB IV KESIMPULAN

30

DAFTAR PUSTAKA

31

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Pembuatan Sari Buah Apel

14

Gambar 2. Plate and Frame

14

Gambar 3. Gravity Filters

15

Gambar 4. Plates and Frame Filter

16

Gambar 5. Batch Leaf Filter

18

Gambar 6. Press Filter

20

Gambar 7. Skema Rotary Vacuum Drum Filter

21

Gambar 8. Rotary Vacuum Drum Filter

22

Gambar 9. Cara Kerja RVF

22

Gambar 10. Rotary Disk Vacuum

24

Gambar 11. Tampak Depan Cara Kerja Rotary Disk Vacuum Filter

25

Gambar 12. Horizontal Rotary Vacuum Disk Filter

26

Gambar 13. Vertical Leaf Filter

27

Gambar 14. Horizontal Leaf Flter

27

Gambar 15. Pad and Panel Filter

28

ii

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pemisahan bahan dalam suatu proses industri pengolahan bahan merupakan metode yang
umum digunakan. Pemisahan bahan ini dimanfaatkan untuk memperoleh bahan dengan fraksi
atau bentuk dan ukuran yang diinginkan. Adapun metode umum pemisahan bahan yaitu
pemisahan dengan cara mekanis dan pemisahan baha dengan cara kontak keseimbangan bahan.
Perbedaan keduanya adalah pada ada tidaknya perubahan fasa bahan setelah dipisahkan.
Pemisahan dengan metode mekanis merupakan pemisahan bahan dengan tetap mempertahankan
fasa bahan atau tidak mengalami perubahan fasa bahan, sedangkan pemisahan bahan dengan
kontak keseimbangan bahan dapat mengubah fasa bahan yang dipisahkan dari fasa awalnya.
Pemisahan mekanis ini contonya adalah pengendapan, filtrasi, ekstraksi, dan sentrifugasi.
Sedangkan metode pemisahan bahan dengan kontak keseimbangan bahan meliputi penguapan,
distilasi, adsorbsi, koagulasi, dan kristalisasi. Metode ini banyak doterapkan dalam industri
khususnya industri pengolahan hasil pertanian untuk memproduksi produk tertentu. Pengetahuan
mengenai metode ini perlu dikuasai agar penggunaanya dalam industri dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pemisahan bahan.
Dalam industri, pemisahan bahan merupakan metode yang umum digunakan untuk
memperoleh bahan dengan ukuran atau fasa yang diinginkan. Menurut Idrial (1987) pelaksanaan
pemisahan ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan beberapa gaya yaitu gaya gravitasi, gaya
sentrifugal, dan gaya kinetic yang timbul dari aliran.
Pemisahan bahan secara mekanis yaitu pengendapan, pengayakan, penyaringan (filtrasi),
dan ekstraksi. Sedangkan pemisahan dengan kontak keseimbangan bahan meliputi penguapan,
distilasi, adsorbsi, koagulasi, kristalisasi, dan sentrifugasi.
Pemisahan mekanik yang pertama adalah pengayakan. Pengayakan adalah metode
pemisahan bahan berdasarkan ukuran dengan menggunakan gaya gravitasi dan getaran. Ayakan
dapat berbahan logam, pelat logam berlubang, kain, dll. Ukuran lubang ayakan ini berkisar
antara 4 in sampai 400 mesh. Contoh pengayakan adalah pemisahan ukuran bahan pati dengan

vibrating screen. Penggunaan ukuran ayakan ini tergantung dari ukuran bahan yang akan diayak
(Idrial, 1987). Filtrasi adalah metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya
dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan ini adalah dengan perbedaan
ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat denga
ukuran yang lebih besar dari pori saringan. Proses ini dilakukan dengan bahan yang berbentuk
larutan cair. Hasil penyaringan disebut filtrate dan zat yang tertahan disebut residu. Contoh
filtrasi adalah untuk membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Contoh alat filtrasi
adalah filter press (Rahayu, 2009).
Pengendapan merupakan metode pemisahan dua bahan cair yang tidak dapat bercampur,
atau bahan cair dan bahan padat, dipisahkan dengan membiarkan bahan ini sampai pada keadaan
keseimbangan di bawah pengaruh gaya gravitasi, bahan yang lebih berat akan jatuh terlebih
dahulu daripada bahan yang ringan. Selain itu terdapat pula ekstraksi, yang merupakan
pemisahan zat dengan larutan yang berdasarkan kepolaran dan massa jenisnya. Contohnya
adalah pemisahan senyawa organic dan pelarutan air dan minyak.
Sentrifugasi adalah proses pemisahan komponen yang terdiri dari bahan cair yang tidak
saling melarutkan dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Prinsipnya adalah dengan pemutaran
objek secara horizontal pada jarak tertentu. Dengan metode ini proses pengendapan atau
pemisahan bahan dapat lebih cepat dan optimum dibanding teknik biasa. Prinsip ini dapat
optimum dengan memasukkan Rpm dan nilai konsentrasi yang tepat dalam alat sentrifugasi.
Pada industri, contoh penggunaan metode ini adalah dalam proses pembuatan minyak kelapa.
Santan yang merupakan campuran air dan minyak dapat di disentrifugasi dengan kecepatan
antara 3000-3500 rpm sehingga terpisah fraksi kaya minyak (krim) dan fraksi miskin minyak
(skim). Lalu krim yang diasamkan disentrifugasi lagi untuk memisahkan minyak dan bagian
bagian bukan minyak.
Metode pemisahan dengan kontak keseimbangan bahan adalah sublimasi. Sublimasi adalah
mentode pemisahn campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair sehingga
kotoran tak menyublim akan tertinggal. Evaporasi adalah penguapan bahan pelarut untuk
memperoleh zat terlarut (garam) dengan prinsip perbedaan titik didih (garam titik didih lebih
tinggi sehingga akan tertinggal). Kristalisasi adalah metode emisahan untuk memperoleh zat
padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasarnya adalah dengan prinsip kelarutan bahan dalam

pelarut dan perbedaan titik beku. Contohnya adalah dalam pembuatan garam dapur dari air laut
dan dalam proses pembuatan Kristal gula pasir dari nira tebu (Rahayu, 2008).
Destilasi merupakan merode pemisahan untuk memperoleh bahan berwujud cair yang
terkotori oleh zat padat lain atau bahan yang memiliki titik didih berbeda. Bahan yang
dipisahkan dapat dalam bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik
didihnya tidak terlalu dekat. Contoh metode ini adalah dalampenyulingan minyak bumi menjadi
fraksi-fraksi seperti bensin, avtur, dsb, dan juga dalam pembuatan minyak kayu putih, pemurnian
parfum dari ekstrak tanaman, serta dalam pemurnian air minum juga destilasi air laut untuk
memperoleh air murni. Metode selanjutnya adalah dengan ekstraksi merupakan metode
pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dengan pelarut yang sesuai. Dasarnya adalah
dengan prinsip kelarutan bahan dalam pelarut tertentu (Rahayu, 2008).
Adsorpsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan pengotor dengan
penarikan bahan pengadsorpsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan bahan
pengadsorpsi. Contoh penggunaan metode ini adalah pada proses pemurnian air dari otoran renik
atau mikroorganisme, dan juga dalam proses pemutihan gula yang berwarna coklat karena
kotoran. Metode lainnya adalah kromatografi, yang merupakan metode pemisahan berdasrkan
perbedaan kecepatan perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu dengan prinsip daya
absorbs oleh bahan penyerap da volatilitas (daya penguapan). Contoh metode ini adalah
kromatografi kertas untuk memisahka tinta (Rahayu, 2008).
Filtrasi adalah pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan jalan melewatkan fluida itu
melalui medium penyaringan (filter) dimana zat padat akan tertahan. Syarat terjadinya filtrasi
adalah tekanan input lebih besar dari out put, adanya media filter, adanya suspensi, serta adanya
beda tempat dalam meletakkan fluida.Terdapat berbagai jenis saringan diantaranya, sand filter,
filter press, dan tromol putar.
Penyaringan bertekanan memerlukan perbedaan tekanan yang besar yang melalui septum
agar laju filtrasi lebih cepat. Filter press terbuat dari dua bentuk utama yaitu pelat dan frame
press, serta pelat kosong.di bagian tengah frame terdapat kertas/kain saring yang dirapatkan
dengan skrup.
Prinsip kerjanya filtrat mengalir melalui permukaan pelat (input) dan pada saat di
tekan (press) maka filtrat akan mengalir ke kertas/kain saring yang menyebabkan padatan
tertahan di kertas/kain saring sedangkan cairan akan mengalir ke keran sebagai out put. filter
3

press. Filter press terdiri dari seperangkat pinggan atau lempeng (Plate) yang dirancang
untuk memberikan sederetan ruang tempat zat padat dapat ditahan. Lempeng (Plate) itu ditutup
denganmedium penyaring (filter) atau kanvas. Slurry umpan masuk ke dalam masing-masing
komponenitu dengan tekanan. Cairannya lewat melalui kanvas dan keluar melalui pipa
pengeluaran danmeninggalakan zat padat basah didalam ruang itu. Pinggan yang digunakan
berbentuk plate danframe (pinggan dan bingkai).Pinggan disusun silih berganti, diletakkan
secara vertikal pada rak logam dan kaindipasang menutupi setiap bingkai dan rapatkan dengan
bantuan skrup atau ram hidrolik. Slurrymengalir melalui saluran yang terpasang memanjang
pada salah satu sudut rakitan. Dan bidangini melalui saluran tambahan mengalir ke dalam
masing-masing bingkai. Di sini zat padat itudapat ditahan pada permukaan plate, filtratnya akan
menembus kain penyaring melalui alur padamuka pinggan, sampai keluar dari filter pess. Emulsi
(slurry) umpan dipompakan dari tangki pada tekanan tertentu. Filtrasi dioperasikan hingga tidak
ada lagi zat cair yang keluar dantekanan filtrasi akan naik dengan tajam. Hal ini dapat terjadi bila
bingkai telah penuh dengan zat padat, sehingga emulsi tidak dapat lewat lagi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Filtrasi adalah proses pemisahan dari campuran heterogen yang mengandung cairan dan
partikel-partikel padat dengan menggunakan media filter yang hanya meloloskan cairan dan
menahan partikel-partikel padat.
Filtrasi diterapkan untuk memisahkan bahan padat dari cairan atau gas, misalnya untuk
mendapatkan suatu fraksi padat yang diinginkan atau untuk membuang fraksi padat yang
tidak dikehendaki. Proses filtrasi yang sederhana adalah proses penyaringan dengan media filter
kertas saring. Hasil filtrasi adalah zat padat yang disebut residen dan zat cairnya disebut dengan
filtrat.
Proses filtrasi bertujuan memisahkan padatan dari campuran fasa cair dengan driving force
atau perbedaan tekanan sehingga mendorong fasa cair melewati medium filter. Pada proses
filtrasi, padatan akan tertahan pada medium penyaring. Sedangkan fasa cair yang melewati
medium filter berupa limbah atau hasil sampingnya.
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori.
Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi, tekanan dan gaya
sentrifugal. Pada beberapa proses media filter membantu balok berpori (cake) untuk menahan
partikel-partikel padatan di dalam suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut turut pada balok
sebagai filtrat yang melewati balok dan media tersebut.
2.1.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU FILTRASI


Faktor-faktor yang mempengaruhi laju filtrasi adalah sebagai berikut :
1. Luas permukaan filter
Jumlah filtrat per satuan waktu berbanding langsung dengan luas permukaan media filter.

Semakin besar luas media tersebut, semakin besar pula daya filtrasinya.
2. Beda tekanan antara kedua sisi media filter
Beda tekanan adalah gaya pendorong setiap proses filtrasi. Secara teoritis, daya filtrasi
sebanding dengan beda tekanan. Gaya pendorong dapat ditimbulkan oleh:
Tekanan hidrostatik
Tekanan lebih (filtrasi tekanan)
Tekanan rendah (filtrasi vakum)
Gaya Sentrifugal
3. Tahanan media filter
Media filter yang berpori memiliki banyak saluran (kapiler atau pori-pori). Tahanan media
terhadap aliran yang menembusnya semakin kecil jika diameter kapiler semakin besar, yang
9

berarti jumlah kapiler per satuan luas semakin sedikit. Tahanan media juga semakin kecil jika
kapiler semakin pendek. Ini berarti bahwa semakin tipis dan kasar media filter itu, semakin besar
daya filtrasinya.
4. Viskositas cairan
Semakin kecil viskositas cairan, semakin besar daya filtrasinya. Viskositas dapat dikurangi
dengan meningkatkan suhu, namun sering mengakibatkan penggembungan (swelling) media
filter, terjadinya proses korosi yang lebih cepat atau pelarutan kembali kristal-kristal.
5. Debit filtrasi
Dimana debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter secara efisien.
6. Konsentrasi
Konsentrasi sangat memepengaruhi efisiensi dari filtrasi. Konsentrasi air yang sangat
tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media atau akan jadi clogging
7. Temperatur atau suhu
Adanya perubahan suhu dari air yang akan difiltrasi, akan menyebabkan massa jenis dan
viscositas akan mengalami perubahan. Selain itu juga akan memepengaruhi daya tarik menarik
di antara partikel halus, sehingga terjadi perbedaan dalam ukuran besar partikel yang akan
disaring.
8. Kedalaman media, ukuran dan material
Pemilihan media dan ukuran merupakan keputusan penting dalam perencanaan bangunan
filter. Tebal tipisnya media akan menentukan lamanya pengaliran dan daya saring. Media yang
terlalu tebal biasanya mempunyai daya saring yang sangat tinggi, tetapi membutuhkan waktu
pengaliran yang lama.
9. Tinggi muka air di atas media dan kehilangan tekanan
Keadaan tinggi muka air di atas media berpengaruh terhadap besarnya debit atau laju filtrasi
dalam media. Tersedianya muka air yang cukup tinggi di atas media akan meningkatkan daya
tekan air untuk masuk ke dalam pori. Dengan muka pori yang tinggi akan meningkatnkan
laju filtrasi.
JENIS ALAT FILTRASI
2.2.1. Jenis Filtrasi Berdasarkan Prinsip Kerjanya
Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas, aliran yang lolos dari saringan mungkin
saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat justru zat padatnyalah yang harus dipisahkan dari
limbah cair sebelum dibuang. Di dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai
range dari presentase kecil sampai persentase yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi
melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan,
kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah
9

diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan kondisi proses
yang berbeda.
Menurut prinsip kerjanya filtrasi dapat dibedakan atas beberapa cara, yaitu:
2.2.1.1. Penyaring tekanan (Pressure filtration)
Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan. filtrasi (penyaringan) dengan
menggunakan tekanan atau dengan cara divakumkan (disedot dengan pompa vakum). Proses
pemisahan dengan teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel padatnya lebih besar
dibandingkan dengan cairannya.
Filter tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada filter ini pelatpelat dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter kain dengan arah berkebalikan
pada tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara bersamaan sebagai kesatuan gaya mekanik
(oleh sekrup / secara hidrolik). Contoh Mesinnya :
i. Plate and frame filter press
Filter ini terdiri dari plat dan bingkai yang terpasang dengan suatu medium filter di atas sisi
masing-masing plat itu. Plat tersebut mempunyai saluran yang memotong plat tersebut sehingga
filtrat cairan yang bersih dapat mengalir ke bawah pada masing-masing plat tersebut. Slurry
dipompakan ke dalam penekan dan mengalir melalui saluran pipa ke dalam bingkai yang terbuka
sehingga slurry tersebut mengisi bingkai itu. Proses filtrasi berlangsung sampai bingkai tersebut
diisi sepenuhnya dengan partikel padat. Ketika bingkai itu telah diisi sampai penuh,maka bingkai
dan plat tersebut terpisah dan cake tersebut dibuang. Kemudian filter atau saringan itu dipasang
kembali dan proses filtrasi diulangi lagi.
ii. Shell and leaf pressure filter
Untuk penyaringan tekanan yang lebih tinggi daripada filter di dalam filter plat dan
bingkai, serta untuk menghemat tenaga manusia, atau bila pencucian ampas itu harus lebih
efektif, kita dapat menggunakan filter selongsong dan daun (shell and leaf pressure filter). Dalam
model tangki horizontal seperangkat daun disusun pada suatu rak yang dapat ditarik keluar. Pada
waktu operasi, daun-daun itu terletak di dalam selongsong yang tertutup. Umpan masuk melalui
sisi tangkai, sedangkan filtrat lewat melalui daun dan keluar melalui sistem pipa pembuangan.
2.2.1.2. Penyaring gaya berat (gravity filtration)
Adalah filtrasi yang cairannya mengalir karena gaya berat. Gravitasi adalah sistem
pengaliran air dari sumber ke tempat reservoir dengan cara memanfaatkan energi potensial
9

gravitasi yang dimiliki air akibat perbedaan ketinggian lokasi sumber dengan lokasi reservoir .
Contoh Mesinnya :
iii. Filter Pasir
Filter pasir digunakan untuk filtrasi

jernih (clarifying filtration) terutama untuk

penanganan awal air minum atau untuk pembuatan air keperluan pabrik.
2.2.1.3. Penyaring vakum (Vacum filtration)
Filtrasi dengan cairan yang mengalir karena prinsip hampa udara (penghisapan). Filtrasi
vakum adalah teknik untuk memisahkan produk yang solid dari campuran reaksi pelarut atau
cair. Campuran padat dan cair dituangkan melalui kertas filter dalam corong Buchner. Padat yang
terperangkap oleh filter dan cairan tersebut ditarik melalui corong ke dalam labu di bawah ini,
dengan ruang hampa. Proses pemisahan dengan teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah
partikel padatnya lebih besar dibandingkan dengan cairannya. Contoh Mesinnya :
iv. Rotary Drum Filter
Penyaringan, pencucian, dan melepaskan cake merupakan suatu proses yang kontinu.
Sebuah drum ditutupi dengan suatu medium filter yang cocok. Drum tersebut berputar dan
sebuah katup otomatis yang terdapat di tengah-tengah drum itu beroperasi untuk mengaktifkan
proses penyaringan, pengeringan, pencucian, dan melepaskan cake yang ada di dalam siklus itu.
Filtrat dikeluarkan melalui poros sumbu

filter (saringan) itu. Katup yang otomatis itu

menyediakan saluran terpisah untuk filtrat dan mencuci cairan.


v. Rotary Disc Filter
Filter ini terdiri dari cakram sepusat vertikal yang menjulang pada batang pemutar
horizontal. Prinsip operasi dari filter ini sama dengan prinsip operasi rotary vacuum-drum filter.
Tiap-tiap cakram berongga dan dilapisi dengan kain penyaring (medium filter) dan masuk ke
dalam lumpur (slurry). Cake yang terbentuk dicuci, dikeringkan, ketika cakram tersebut lebih
tinggi separuh dari putarannya. Proses pencucian lebih sedikit efisiensinya dibandingkan dengan
tipe drum berputar (rotating drum type).
vi. Batch Leaf Filter
Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake disimpan pada
setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari saringan pembuangan air yang
kasar pada daun di antara cake, daun-daun tersebut dibenamkan ke dalam suspensi.
9

Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry dialirkan. Tekanan
udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan solution berlebih. Adanya
perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di dalam melawan filter kain.
2.2.

JENIS-JENIS FILTER

2.3..1 Filter klarifikasi


Filter ini dikenal juga sebagai filter hamparan tebal (deep bed filter), karena partikelpartikel zat padat diperangkap di dalam medium filter dan biasanya tidak ada lapisan zaat padat
yang terlihat dari permukaan medium. Filter ini biasanya digunakan untuk memisahkan zat
padat yang kuantitasnya kecil dan menghasilkan gas yang bersih atau zat cair yang bening,
seperti minuman.
2.3..2 Filter Ampas (Cake Filter)
Filter ampas digunakan untuk memisahkan zat padat yang kuantitasnya besar dalam bentuk
ampas atau kristal ataupun Lumpur. Biasanya filter ini diperlengkapi untuk pencucian zat padat
dan untuk mengeluarkan sebanyak-banyaknya sisa zat cair dari zat padat itu sebelum zat padat
itu dikeluarkan dari filter. Medium filter pada filter ini relatif lebih tipis dibandingkan dengan
yang digunakan dalam medium filter klarifikasi.

2.3.2.1. Jenis Filtrasi Berdasarkan Prosesnya


a) Proses Diskontinyu
Proses yang prinsipnya adalah slurry nya yang berjalan sedangkan alat diam, proses bisa
dihentikan sewaktu waktu dan alat bisa dibongkar. Alat alat filtrasi yang bekerja secara
diskontinyu adalah :
i.

Penyaring Kue ( Cake Filter )

Pada permulaan filtrasi pada penyaring kue beberapa partikel padat memasuki medium
pori dan ditahan, tetapi dengan segera mulai berkumpul di permukaan filter. Setelah periode
awal ini padatan kue mulai terfiltrasi, padatan tersebut mulai menebal di permukaan dan harus
dibersihkan secara periodik. Penyaring ini dapat beroperasi dengan tekanan di atas atmosfer
pada aliran atas medium penyaring atau tekanan vakum pada aliran bawah.
ii.

Penyaring Bertekanan Diskontinyu


Penyaring bertekanan memerlukan perbedaan tekanan yang besar yang melalui septum

agar filtrasi cepat cairan viskos atau padatan sempurna dapat dilakukan secara ekonomis.
Kebanyakan jenis penyaring bertekanan adalah mesin pres bersaringan (filter presses) dan
penyaring bercangkang dan berdaun (shell-and leaf filter).
Mesin Pres Bersaringan (filter presses)
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk menyediakan
serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan dikumpulkan. Plat-plat tersebut
dilingkupi medium penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen
dengan tekanan tertentu; cairan melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan
padatan kue basah dibelakangnya.
Penyaring Bercangkang dan Berdaun (shell-and leaf filter)
Untuk mencuci dibawah tekanan yang lebih tinggi daripada di cetakan plat dan
bingkai, agar ongkos buruh lebih murah, atau memerlukan pencucian kue yang lebih efektif,
penyaring bercangkang dan berdaun mungkin diperlukan. Pada tangki horizontal suatu set daun
vertical dipasang pada rak yang dapat ditarik kembali. Selama operasi daun-daun berada pada
tangki tertutup. Umpan memasuki sisi tangki filtrat melalui daun-daun dan keluar melalui suatu
pipa.
10

iii.

Penyaring Sabuk Larox


Penyaring sabuk Larox adalah penyaring bertekanan diskontinyu yang memisahkan,

mengkompresi, mencuci, dan secara otomatis membuang kue. Dengan kondisi sabuk yang diam,
pada siklus filtrasi tiap-tiap ruang diisi dengan padatan. Air bertekanan tinggi kemudian
dipompakan dibelakang keran (diaphragm) fleksibel di dalam langit-langit ruang, menekan kue
dengan kertas dan menghasilkan cairan.
b) Proses Kontinyu
Proses kontinyu adalah proses yang prinsipnya alat yang berjalan secara berkelanjutan dan
slurry diam mengikuti alatnya, proses harus ditunggu sampai selesai tidak bisa dihentikan
sewaktu waktu. Alat alat filtrasi yang bekerja secara kontinyu adalah :
i.

Penyaring Vakum Kontinyu

Dalam setiap penyaring vakum kontinyu, cairan dihisap melalui filter yang bergerak untuk
mengendapkan padatan kue. Kue kemudian dipindahkan dari tempat penyaringan, dicuci,
dihisap, dikeringkan, dan dikeluarkan dari filter, kemudian lumpur dimasukkan kembali.
ii.

Penyaring Drum Berputar (Rotary Drum Filter)

Jenis yang paling umum dari penyaring vakum kontinyu adalah penyaring drum berputar.
Suatu drum berputar dengan arah horizontal pada kecepatan 0.1 s.d. 2 r/min mengaduk Lumpur
yang melaluinya. Medium

penyaring, seperti kanvas, melingkupi permukaan dari drum,

sebagian dibenamkan dalam cairan. Di bawah drum utama yang berputar, terdapat drum yang
lebih kecil permukaan padat. Di antara dua drum tersebut ada ruang tipis berbentuk radial
membagi ruang anular kedalam kompartemen-kompartemen, setiap kompartemen tersambung
dengan pipa internal ke suatu lubang dalam plat berputar pada rotary valve.
iii.

Penyaring Sabuk Horizontal

Ketika umpan mengandung partikel padatan yang terendapkan secara cepat, penyaring
drum berputar bekerja buruk atau malah tidak dapat bekerja. Partikel tak sempurna tidak dapat
tersuspensi secara baik di lumpur, dan kue yang terbentuk seringkali tidak mau menempel pada
permukaan penyaring. Pada keadaan ini diperlukan suatu penyaring horizontal dengan umpan
atas. Sabuk yang bergerak adalah satu dari beberapa jenis penyaring horizontal, hal tersebut
mengingatkan pada sabuk konveyor (conveyor belt ), dengan dukungan bubungan yang
melintang atau sabuk drainase yang membawa kain penyaring.
11

2.3.2.2. Jenis Filtrasi yang Menggunakan Gaya Sentrifugal


i.

Pemusing Batch Tersuspensi (Suspended Batch Centrifuges)

Operasi pada keranjang dilakukan pada bagian akhir bawah dengan aliran vertikal dari
bagian atas. Media penyaring terhubung dengan dinding perforasi keranjang. Lumpur diumpan
melalui pipa masukan atau peluncuran memasuki keranjang berputar. Cairan mengalir melewati
media penyaring ke dalam kotak dan keluar pada pipa keluaran.
ii.

Pemusing Batch Otomatis

Dalam mesin ini keranjang berotasi pada kecepatan konstan pada sumbu horizontal.
Umpan lumpur, cairan pencuci, dan pembilasan saringan dipercikkan ke dalam keranjang dengan
interval waktu yang telah diatur. Keranjang dikosongkan (pada saat kecepatan penuh putaran)
dengan pisau berat yang memotong padatan keluar secara periodik melalui pembuangan.
Penghitung waktu siklus dan kerangan kumparan operasi mengendalikan berbagai operasi:
umpan, pencucian, pemutaran, pembilasan, dan pengosongan beban. Bagian dari siklus dapat
diperpanjang atau sebaliknya sesuai dengan keperluan.
iii.

Pemusing Penyaringan Kontinyu (continuous conveyor centrifuges)

Suatu pemisah sentrifugal kontinyu untuk kristal kasar. Suatu keranjang berputar dengan
suatu dinding berlubang dimasukkan umpan melalui corong yang

berputar mengikutinya.

Tujuan dari corong tersebut adalah mempercepat pengumpanan lumpur secara halus.
2.3.

KRITERIA PEMILIHAN ALAT FILTRASI


Dalam melilih alat filtrasi yang sesuai, maka harus memperhatikan kriteria-kriteria sebagai

berikut :
1. Jenis campuran : campuran gas-padat memerlukan ruang filtrasi dan luas permukaan filter
yang lebih besar daripada campuran cair-padat. Hal ini disebabkan volume gas lebih besar
daripada cairan
2. Jumlah bahan yang lolos dan tertahan : semakin besar jumlah campuran yang harus
difiltrasi, semakin besar daya filtrasi yang diperlukan dan dengan demikian juga semakin besar
luas permukaan total filter
3. Tekanan filtrasi (beda tekanan) : tekanan filtrasi mempengaruhi jenis konstruksi dan
ukuran alat filtrasi.

12

4. Jenis operasi : konstruksi alat pada dasarnya berbeda untuk operasi kontinu atau yang tidak
kontinu
5. Pencucian : bila kue filter harus dicuci, diperlukan tambahan pelengkap untuk mencuci.
Tergantung pada jenis cairan pencuci yang digunakan, yaitu apakah mengandung air, mudah
terbakar atau beracun, maka alat filtrasi harus dikonstruksi dengan cara yang berbeda-beda
(misalnya terbuka, tertutup, dengan perangkat penghisap, dengan ruang-ruang terpisah)
6. Sifat bahan yang difiltrasi : hal ini tergantung pada bahan yang difiltrasi, apakah bersifat
asam,

basa, netral, mengandung air, mudah terbakar, tahan api, peka terhadap oksidasi, steril,

panas atau dingin


7. Sifat filtrasi : sifat kue filter mempengaruhi luar permukaan filter, tebal kue, beda tekanan
dan juga ukuran pori dari media filter
2.4.

APLIKASI FILTRASI DALAM BIDANG PANGAN


Filtrasi banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang industri

pangan. Misalnya untuk industri produksi jus apel, beer, wine, sari buah dan cider. Pada produksi
sari buah apel dan cider, filter yang biasa digunakan adalah jenis plate and frame filter press.
Plate and frame filter press
Filter ini terdiri dari plat dan bingkai yang terpasang dengan suatu medium filter di atas sisi
masing-masing plat itu. Plat tersebut mempunyai saluran yang memotong plat tersebut sehingga
filtrat cairan yang bersih dapat mengalir ke bawah pada masing-masing plat tersebut. Slurry
dipompakan ke dalam penekan dan mengalir melalui saluran pipa ke dalam bingkai yang terbuka
sehingga slurry tersebut mengisi bingkai itu. Aliran f iltrate mengalir melalui medium filter dan
partikel padat membentuk sebagai cake di bagian atas sisi bingkai kain itu. Filtrat mengalir
antara medium filter dan muka plat melalui saluran keluar. Proses filtrasi berlangsung sampai
bingkai tersebut diisi sepenuhnya dengan partikel padat. Ketika bingkai itu telah diisi sampai
penuh,maka bingkai dan plat tersebut terpisah dan cake tersebut dibuang. Kemudian filter atau
saringan itu dipasang kembali dan proses filtrasi diulangi lagi. Berikut ini adalah proses
pembuatan sari buah apel:

13

Gambar 1. Pembuatan Sari Buah Apel

Aplikasi proses filtrasi dalam industri pangan lainnya meliputi proses pemisahan solid
dengan liquid misalnya pada ekstraksi larutan gula dari batang tebu. Pemisahan solid atau bahan
asing dilakukan dengan bahan filtrat. Alat ini juga dipakai pada pemisahan granula pati atau
gluten dari suspensinya. Pemisahan mikroorganisme juga dapat dilakukan dengan penyaringan
dengan tujuan untuk mengurangi jumlahnya.

Gambar 2. Plate and Frame

14

BAB III
SPESIFIKASI DAN PRINSIP KERJA MESIN
3.1.

GRAVITY FILTERS

Gambar 3. Gravity Filters

Spesifikasi mesin
Filter ini merupakan tipe filtrasi yang paling tua dan sederhana.filter ini tersusun atas
tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi dengan pasir-pasir berpori
dimana fluida mengalir secara laminer. Filter ini digunakan untuk proses yang bersifat fluida
dengan kuantitas yang besar dan mengandung sedikit padatan, seperti pada pemurnian air.
Tangki ini biasanya terbuat dari kayu, bata, atau logam tetapi khusus untuk pengolahan air
biasanya digunakan beton. Saluran dibagian bawah dilengkapi dengan pintu atau keran agar
memugkin kan backwashing. Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh batuan atau kerikil
setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa digunakan dalam pengolahan air
sebagai media filter ada pasir-pasir kuarsa dalam bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan
biasanya digunakan untuk menyaring asam sulfur. Batu kapur biasanya digunakan untuk
membersihkan cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Pada alat gravity filter yang perlu diperhatikan adalah bongkahan-bongkahan kasar (batu
atau kerikil) yang diletakan dibagian atas balok berpori (cake) untuk menahan material kecil
yang ada diatasnya. Material yang berbeda ukurannya harus diletakan dengan membentuk

15

lapisan-lapisan sehingga dapat bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk
menyediakan pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
Prinsip kerja
Gravitasi adalah sistem pengaliran air dari sumber ke tempat reservoir dengan cara
memanfaatkan energi potensial gravitasi yang dimiliki air akibat perbedaan ketinggian lokasi
sumber dengan lokasi reservoir. Saluran di bagian bawah yang berlubang mengarah pada filtrate,
saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan backwashing dari dasar pasir
untuk menghilangkan padatan-padatan yang terakumulasi.
3.2.

PLATES AND FRAME FILTER

Gambar 4. Plates and Frame Filter

Spesifikasi mesin
Filter ini terdiri dari plat dan bingkai yang terpasang dengan suatu medium filter diatas sisi
masing-masing plat itu.alat ini akan bekerja berdasarkan driving force, yaitu perbedaan tekanan.
Alat ini delengkapi dengan kain penyaring yang disebut dengan filter cloth, yang terletak pada
riap sisi platnya. Plat and frame filter digunakan untuk memisahkan padatan cairan dengan
media berpori yang meneruskan cairannya dan menahan padatannya. Secara umum filtrasi
dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif kecil dibandingkan zat cairnya.
Secara umum filtrasi, dilakukan bila jumlah padatan dalam suspense relatif kecil
dibandingkan zat cairnya yaitu :

16

1. Open Delivery Filter press


Saluran untuk slurry dan wash (pencuci) melalui satu saluran masuk dan tiap plate untuk
saluran cairannya.
2. Closed Delivery Filter Press
Memiliki beberapa saluran slurry dan wash water. Umpan slurry masuk melalui lubang
saluran masuk. Filter cloth terletak di setiap sisi frame. Tekanan diberikan terhadap slurry agar
melewati filter cloth untuk dapat masuk ke dalam plate and frame filter kemudian keluar melalui
lubang plate sebagai filtrat. Padatan akan terakumulasi atau tertinggal dan menempel pada cloth.
Setelah beberapa lama maka ruang antara plate akan tertumpuk oleh slurry dan lama kelamaan
umpan akan berhenti mengalir. Jika hal ini terjadi maka cloth harus segera dicuci. Pencucian ini
dilakukan dengan menyalurkan air bersih ke dalam plate dan keluar melalui frame. Hal ini
merupakan kebaikan dari proses filtrasi (Closed delivery).
Berdasarkan kompresibilitasnya cake (slurry yang menempel pada cloth) dibagi menjadi
dua, yakni:
1. Compressible cake
Cake akan mengalami perubahan struktur apabila mengalami tekanan sehingga ruang
kosong dalam cake semakin kecil akibatnya proses penahan semakin besar dan proses filtrasi
semakin sulit.
2. Incompressible cake
Cake yang tidak mengalami perubahan jika terjadi perubahan tekanan. Pada kenyataanya
kelompok ini hampir tidak ada. Tetapi tekanan yang digunakan kecil maka cake dapat
dianggap incompressible cake. Untuk proses filtrasi umumnya terjadi pada beda tekanan tetap.
Jika medium filter primer telah dilapisi cake dan filtrat telah jenuh maka tekanan akan bertambah
sampai maksimum. Diperlukan waktu yang optimum untuk melakukan satu kali siklus. Waktu
filtrasi optimum adalah waktu filtrasi yang diperlukan agar jumlah volume filtrat per satuan
waktu maksimum, dalam filtrasi yang disebut waktu siklus adalah waktu keseluruhan yang
diperlukan untuk melakukan proses filtrasi, yang merupakan:

17

ts = tf + t w + tp
dengan:
ts = waktu siklus
tf = waktu filtrasi sesungguhnya
tw = waktu pencucian
tp = waktu bongkar pasang
Prinsip kerja
Plate tersebut memiliki saluran yang memotong plate tersebut sehingga filtrat cairan yang
bersih dapat mengalir kebawah pada masing-masing plat tersebut. Slurry di pompakan ke dalam
penekan dan mengalir melalui saluran pipa ke dalam bingkai yang terbuka sehingga slurry
tersebut mengisi bingkai itu. Aliran filtrat mengalir melalui medium filter dan partikel padat
membentuk sebagai cake di bagian atas sisi bingkai kain itu.. Filtrat mengalir antara medium
filter dan muka plate melalui saluran keluar. Proses filtrasi berlangsung sampai bingkai tersebut
diisi sepenuhnya dengan partikel padat.ketika bingkai itu diisi sampai penuh, maka bingkai dan
plate tersebut terpisah dan cake tersebut dibuang. Kemudian filter atau saringan itu dipasang
kembali dan proses filtrasi diulang lagi.
3.3.

BATCH LEAF FILTER

Gambar 5. Batch Leaf Filter

18

Spesifikasi mesin
Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake disimpan pada
setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari saringan pembuangan
air yang kasar pada daun di antara cake, daun-daun tersebut dibenamkan ke dalam suspensi.
Filter daun memiliki beberapa macam tipe, yaitu Filter daun tetap (sweetland), tipe daun
berotasi (tipe vallez), tipe vallez ini dimana cake lebih seragam, filter kelly dalam posisi terbuka.
Filter tertutup dan kran masukan terbuka sehingga suspensi dapat masuk ke selongsong dengan
udara yang dipindahkan dari ventilasi ke selongsong atas bagian belakang. Ventilasi dapat
tertutup atau dibiarkan terbuka setelah selongsong penuh. Jika kran dibiarkan terbuka, maka kran
akan membatasi aliran berlebih dan akan mengembalikan umpan yang berlebih ke tangki
pengumpan sehingga dapat memberikan sirkulasi yang lebih baik antara filter daun dan untuk
menjaga partikel-partikel besar dari pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai ketebalan yang
diinginkan tercapai atau filtrasi rata-rata turun secara tajam.
Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry dialirkan. Tekanan
udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan solution berlebih. Adanya
perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di dalam melawan filter kain. Setelah filter
kosong, tutup dapat dibersihkan atau dialiri udara berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu.
Untuk kelebihan fluida pencuci dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada
kelebihan slurry dan cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang bertekanan udara.
Prinsip kerja

1. Kran masukan terbuka sehingga suspensi masuk ke saluran udara melalui ventilasi ke
saluran bagian atas dan bawah
2. Umpan di biarkan sebentar kemudian saluran keluaran dibuka lalu umpan di alirkan.

3. Adanya perbedaan tekanan membantu cake di dalam melawan filter cloth.


Macam macam penyaring daun :
a) Moore
Penyaring

Moore

adalah

penyaring

daun

yang

orsinil.

Kumpulan

daun

penyaring dicelupkan dalam tangki slurry. Daun penyaring dihubungkan dengan sistim produksi
vakum.

19

b) Kelly
Penyaring ini berbentuk persegi panjang, ditempatkan dalam bejana silinder horizontal.
Kumpulan daun penyaring ini dikeluar masukkan ke bejana dengan bantuan rel dan roda.
c) Sweetland
Penyaring ini berbentuk lingkaran dan sama besar. Penyaringan dilakukan dalam bejana
bertekanan.
d) Niagara
Penyaring ini ditempatkan dalam tangki vertikal dan horizontal.
3.4.

PRESS FILTER

Gambar 6. Press Filter

Spesifikasi mesin
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk menyediakan
serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan dikumpulkan. Plat-plat tersebut
dilingkupi

medium

penyaring

seperti

kanvas

lumpur

dapat

mencapai

tiap-tiap

kompartemen dengan tekanan tertentu, cairan melalui kanvas dan keluar ke pipa
pembuangan, meninggalkan padatan dibelakangnya. Plat dari suatu mesin pres bersaringan dapat
berbentuk persegi atau lingkaran, vertikal atau horizontal.
Kebanyakan kompartemen padatan dibentuk

dengan cetakan plat berbahan

polipropelina. Dalam desain

lain,

kompertemen tersebut

berbingkai plate-and-frame

press

(yang didalamnya

pada satu sisi dapat diubah-ubah).

20

dibentuk

terdapat plat

di dalam

cetakan plat

persegi panjang

yang

Prinsip kerja
Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam,dengan kain
melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras bersama dengan memutar
skrup hidrolik.
Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai
Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut.
Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam setiap bingkai
Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan plat
Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plate (corrugation), dan keluar
dari mesin press
Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa
atau tangki bertekanan pada tekanan 3 s/d 10 atm.
3.5.

ROTARY VACUUM DRUM FILTER

Gambar 7. Skema Rotary Vacuum Drum


Filter

21

Gambar 8. Rotary Vacuum Drum Filter

Gambar 9. Cara Kerja RVF

Spesifikasi Mesin
sebuah filter vakum rotary drum terdiri dari cloth covered compartmental drum tersuspensi
pada poros aksial atas kolam umpan yang mengandung suspensi, dengan kira-kira 50 sampai 80
dari

area

layar

tenggelam

dalam

Kolam biasanya mencakup agitator untuk mempertahankan suspensi umpan pada

suspensi.
konsentrasi

konstan. Agitator tipe ayunan berosilasi, yang terdiri dari lengan sisi yang dilas dan sudut
garu bajak (rake plough) dirancang untuk mencegah erosi cake dari permukaan drum
tetapi pada waktu yang sama untuk memaksimalkan pembentukan cake dan output produksi.
Tekanan di luar drum adalah tekanan amfoterik tetapi di dalam drum mendekati vakum.
Drum dimasukkan ke dalam cairan yang mengandung suspense padatan, lalu diputar dengan

22

kecepatan rendah. Cairan tertarik melewati filter cloth karena tekanan vakum, sedangkan padatan
tertinggal di permukaan luar drum membentuk cake.
Drum ini biasanya dibagi menjadi 3 bagian yang dikenal sebagai bangunan cake
dewatering dan zona penghapusan cake. Dua yang pertama berada di bawah zona vakum,
dimana air dalam bahan yang ditangani tersedot melalui kain saring, dan partikel padat
membentuk cake pada kain.
Pada zona ketiga vakum dilepaskan dan kompresi udara jet dapat digunakan
untuk menghilangkan

cake

. udara

terkompresi juga

dapat digunakan

untuk

meniup bersih kain saring.


Bagian utama rotary vacuum drum filter
1. Filter Drum
Filter drum berbentuk silinder dan didesain untuk membawa medium filter (cloth) yang
berada pada permukaan luar. Permukaan dalam terbagi atas deretan sel yang mengatur kapan
keadaan vakum diaplikasikan ketika drum berotasi.
2. Wadah RVF (The Trough)
Wadah ini diisi dengan suspensi padatan yang akan difiltrasi. Dibutuhkan wadah yang
sesuai dengan filter drum agar dapat optimal dalam memisahkan padatan dari suspensinya.
Kelebihan dan kekurangan rotary vacuum drum filter
Kelebihan
- Dapat digunakan untuk memfiltrasi padatan yang sulit difilter (kemampuan filtrasinya
tinggi).
- Banyak dilengkapi sarana otomatis sehingga tenaga manual yang dibutuhkan tidak
banyak.
- Desainnya sangat bervariasi tergantung pada jenis aplikasinya.
- Hasil pencucian cake lebih efektif.
- Dapat digunakan untuk proses filtrasi tekanan tinggi.
- Filter yang digunakan dapat bertahan lebih lama.
- Perawatannya mudah

24

Kekurangan
Efisiensi dari RVF akan berkurang dalam kondisi kondisi berikut:
1. Terdapat cake yang membutuhkan waktu pengeringan yang lama untuk mencapai titik
kelembapan.
2. Filtrat yang membutuhkan pemisahan yang relatif lebih sulit pada bagian mother and

wash filtrates.
3. Ukuran filtrat yang lebih kecil dari 1000 ppm atau lebih besar dari 5000 ppm.

4. Cake yang membutuhkan washing lebih dari sekali.


Prinsip Kerja
Tekanan di luar drum adalah tekanan atmosferik tetapi di dalam drum mendekati vakum.
Drum dimasukkan ke dalam cairan yang mengandung suspensi padatan, lalu diputar dengan
kecepatan rendah. Cairan tertarik melewati filter cloth karena tekanan vakum, sedangkan padatan
tertinggal di permukaan luar drum membentuk cake.
3.6. ROTARY DISK VACUUM FILTER

Gambar 10. Rotary Disk Vacuum

24

Gambar 11. Tampak Depan Cara Kerja Rotary Disk Vacuum Filter

Spesifikasi Mesin
Rotary disk vacum filter ini digunakan operasi dalam skala besar serta proses kontinu.
Media filter dapat berupa kain (cloth), kertas, media poros dan lain-lain. Pemiliham media filter
ini didasarkan atas kemampuan untuk memisahkan padatan, memiliki kekuatan, inert terhadap
bahan

kimia

dan

juga

dari

segi

ekonominya.

Rotary disk filter

i n i d i g u n a k a n d a l a m o p e r a s i s k a l a b e s a r s e r t a p r o s e s kontinu. Media filter


dapat

berupa

kain

(cloth),

kertas,

media

poros

dan

lain-lain.

Pemilihan media filter ini didasarkan atas kemampuan untuk memi


s a h k a n padatan, kekuatan yang dimiliki, inert terhadap bahan kimia dan juga dari segi
ekonominya Filter ini terdiri dari cakram vertikal sepusat yang menjulang pada
batang pemutar horizontal. Prinsip operasi dari filter ini sama dengan prinsip operasi.
Rotary

vacuum drum filter. Tiap-tiap cakram berongga yang dilapisi dengan

kain penyaring (medium filter) dan masuk ke dalam lumpur (slurry) c a k e ya n g

terbentuk

dicuci, dikeringkan, ketika cakram tersebut lebih tinggi separuh dari putarannya.
Proses pencucian lebih sedikit efisiensinya dibandingkan dengan tipedrum berputar (rotary drum
type) rotary vacuum disc filter memiliki keuntungan, dibandingkan dengan filter drum
rotary, yaitu memberikan daerah penyaring yang jauh lebih besar per unit luas lantai.
Dengan demikian sangat cocok untuk pengolahan produk massal, misalnya dalam persiapan batu
bara,

bijih

berpakaian,

pulp,

dan

pengolahan

kertas,

dan

sebagainya. Prinsip pembangunan filter vakum disk rotary adalah bahwa sejumlah
cakram filter dipasang, sejajar satu sama lain, pada poros horisontal. Setiap disk
terbuat dari sektor dipertukarkan ditutupi dengan media filter, yang
25

dapat diambil untuk mencocokkan dan menghapus kain filter.


F i l t e r d i s k konvensional memutar cakram

melalui

aliran mana

suspensi diumpankan. Aliran yang besar biasanya akan memiliki agitator untuk
mempertahankan konsentrasikonstan suspensi, dan bahkan pembentukan cake. Vakum
diterapkan pada sektor disk melalui pipa di inti poros pusat, sepanjang filtrate dilepaskan. Jenis
filter tidak dibatasi oleh konsistensi inlet maksimum & selama stok fluidized maka
dapat diproses oleh unit. Hal ini memungkinkan aplikasi tidak rentan terhadap filtrasi
vakum disk untuk penanganan secara rutin.
Prinsip kerja
Slurry yang akan disaring menempati suatu tempat (basin). Leafdicelupkan ke slurry dan
mengumpulkan cake-nya pada premukaan leaf(filtrat tidak). Filtrat keluar melalui saluran keluar
utama. Cake dibawa sampai ke bagian atas. Beberapa jenis lainnya:
1. Horizontal rotary vacuum filter
2. Horizontal leaf filter
3. Vertical leaf filter

Gambar 12. Horizontal Rotary Vacuum Disk


Filter

26

Gambar 13. Vertical Leaf Filter

Gambar 14. Horizontal Leaf Flter

27

3.7.

PAD and PANEL FILTER

Gambar 15. Pad and Panel Filter

Spesifikasi mesin
Filter pad

dan panel adalah salah satu

bentuk sederhana dari filter,

digunakan terutama untuk menghilangkan debu dari udara, dalam situasi ventilasi, yang terdiri
dari lembaran tebal media filter, atau bahan tipis yang dilipat untuk menempati
ruang

yang sama

dan dimaksudkan

seperti pad,

agar sesuai erat di

yang

terdapat

dalam bingkai

lubang persegi panjang yang

sesuai

persegi panjang
dalam

dinding

pembatas.
Tujuan filtrasi debu meliputi:
a) Membuat atau menjaga ruang kerja atau lebih sehat.
b) Pencegahan polusi udara lingkungan, dengan menangkap partikel kontaminan seperti
sisa sisa proses manufaktur, tungku atau mesin.
c) Pemeliharaan yang tepat untuk mesin agar terlindungi dari debu yang

dapat

merusak

alat.
d) Peningkatan kualitas produk, seperti dalam pencegahan deposisi debu pada foto grafis
film atau permukaan semikonduktor.
e) Perlindungan pekerja dari debu berbahaya pada atau dekat titik generasi.

28

Prinsip kerja
Karena alat ini biasanya digunakan untuk menyari debu atau udara yang masuk maka cara
kerja nya pad and panel filter ini disimpan ditempat tertentu yang diinginkan maka ketika udara
atau debu yang lewat akan melewati pad and panel filter tersebut sehingga kotoran atau debu
yang melewati nya akan tertinggal di alat tersebut dan udara bersih akan keluar dari pad and
panel filter tersebut.

29

BAB IV
KESIMPULAN
Filtrasi merupakan salah satu teknik dalam pemisahan bahan secara mekanik. Filtrasi
adalah proses pemisahan dari campuran heterogen yang mengandung cairan dan partikel-partikel
padat dengan menggunakan media filter yang hanya meloloskan cairan dan menahan partikelpartikel padat. Proses ini bertujuan untuk memisahkan padatan dari campuran fasa cair dengan
driving force atau perbedaan tekanan sehingga mendorong fasa cair melewati medium filter.
Menurut prinsip kerjanya, filtrasi dapat dibedakan atas pressure filtration, gravity
filtration, dan vacum filtration. Berdasarkan gaya pendorong aliran, penyaringan diklasifikasikan
menjadi penyaring gaya berat (gravity filters), penyaring tekanan (Pressure filters), penyaring
vakum (Vacuum filters), penyaring sentrifugal (Centrifugal filters). Berdasarkan operasinya
dibagi atas cara batch (bertahap) dan cara continue (berkesinambungan).
Kriteria pemilihan alat untuk filtrasi adalah jenis campuran, jumlah bahan yang lolos dan
tertahan, tekanan filtrasi (beda tekanan), jenis operasi, pencucian, sifat bahan yang difiltrasi dan
sifat filtrasi.
Aplikasi proses filtrasi dalam industri pangan meliputi pemisahan solid dengan liquid
misalnya pada ekstraksi larutan gula dari batang tebu. Pemisahan solid atau bahan asing
dilakukan dengan bahan filtrat. Alat ini juga dipakai pada pemisahan granula pati atau gluten dari
suspensinya. Pemisahan mikroorganisme juga dapat dilakukan dengan penyaringan dengan
tujuan untuk mengurangi jumlahnya. Dan juga filtrasi dapat diterapkan dalam produksi
pembuatan sari buah apel, cider dan wine.

30

DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2231949-faktor-faktor-yangmempengaruhi-proses/ diakses pada tanggal 11 februari 2013 jam 20:58
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dananalisis/filtrasi-2/ diakses pada tanggal 11 februari 2013 jam 21:22
http://kelasempatki013.blogspot.com/
http://fatysahinknowledge.wordpress.com/2011/11/15/filtrasi/
http://www.freepatentsonline.com/6524477.html
http://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/21/teknik-penyaringan-filtrasidengan-tekanan/
http://ikma10fkmua.files.wordpress.com/2012/11/isi-makalah-1.docx
http://images.slideplayer.info/11/2955171/slides/slide_18.jpg
https://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/24/filtrasi-dan-aplikasinya-dalamindustri/
http://filtrasi013.blogspot.co.id/2013/02/pressure-filtration.html
http://domas09.blogspot.co.id/2013/02/makalah-operasi-teknik-kimia-filtrasi_1.html
https://www.scribd.com/doc/268186518/Makalah-Filtrasi
http://kimagureromantic.blogspot.co.id/2010/01/operasi-tekhnik-kimia.html
http://documents.tips/documents/makalah-filtrasi-562a70b6a19d1.html
http://akademik.che.itb.ac.id/labtek/wp-content/uploads/2009/02/modul-104-filtrasi.pdf
http://liltenchi.blogspot.co.id/2014_08_01_archive.html
https://www.scribd.com/doc/217172364/Faktor-Yang-Mempengaruhi-Fitrasi

31

Anda mungkin juga menyukai