Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Peran Peralatan Ekspresi Dalam Menunjang Industri Pangan Nasional”

Disusun Oleh:

Nama : YOGENDRA

NPM : E1G020060

Prodi : TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Kelas :B

Dosen Pengempu : Ir., Meizul Zuki, MS

Mata Kuliah : Mesin dan Peralatan Industri

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan memberi petunjuk
dan kekuatan kepada kami sehingga makalah, “Peran Peralatan Ekspresi Dalam Menunjang
Industri Pangan Nasional” ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan salah satu tugas dari
mata kuliah Mesin dan Peralatan Industri di Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada bapak Ir., Meizul Zuki, MS yang telah memberikan ilmu dan arahan
kepada penyusun. Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.

Bengkulu, 23 November 2021

Yogendra
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................... 4
1.1 Latar belakang.................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 6
2.1 Pengertian dari Pengertian Metode Expression …………………..…………………….6

2.2 Jenis Mesin Pengepresan……………...………….…………………...……...………….9

BAB III PENUTUP..................................................................................................................15


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………......15
3.2 Saran…………………………………………………………………………………….15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbagai jenis makanan mengandung cairan yang sangat berharga didalam sel atau
didalam jaringannya, misalnya kacang tanah, kacang kedelai, kelapa, biji bunga matahari yang
dapat menghasilkan minyak, sedangkan buah-buahan ataupun sayursayuran menghasilkan sari
buah yang berguna bagi industri makanan dan minuman, misalnya pembuatan minuman atau sari
buah dalam kemasan, sirup atau anggur. Pemisahan cairan tersebut dapat dilakukan dengan
ekstraksi solvent maupun cara ekspresi. Ekspresi sebagai suatu unit dari proses pemisahan cairan
dari solid dengan menggunakan gaya kompresi atau gaya tekan dan sering diterapkan dalam
industry makanan dan minuman.

Pemisahan campuran atau yang disebut dengan ekstraksi adalah perpindahan komponen
dari suatu aliran dalam bahan cair, atau antara dua aliran bahan cair. Komponen cairan ini dapat
berupa minyak atau dapat berupa emulsi campuran antara minyak dan air, dan ekstrak atau sari
dari bahan hasil pertanian tersebut. Untuk mendapatkan cairan yang terkandung dari dalam
bahan pangan, maka harus dilakukan penghancuran terhadap dinding selnya yang dilakukan
dengan cara ekspresi.

Penekanan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penekanan hidrolik yang umumnya
digunakan yaitu penekanan plat dan penekanan sangkar atau bersarang. Penekanan hidrolik
sangat sering digunakan pada industri pengolahan sari buah dan pada pemisahan minyak makan.
Penekanan hidrolik juga sering digunakan untuk memisahkan tebu menjadi air dan ampasnya.
Sedangkan penekanan screw digunakan untuk proses pembuatan sari buah dan minyak makan
(proses kontinyu).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu expression?
2. Mesin apa saja yang digunakan pada proses expression?
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu expression.


2. Untuk mengetahui mesin-mesin yang digunakan pada proses expression.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Expression

Ekspresi merupakan salah satu metode pemisahan larutan tanpa menggunakan pelarut.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak dilakukan perlakuan pendahuluan seperti
pengecilan ukuran, penghancuran dan pemanasan.  

Pada ekspresi atau ekstraksi suatu bahan padat yang larut, penganggapan bahwa seluruh
bahan yang larut dilarutkan dalam suatu tahap, akan mempengaruhi penyelesaian pemisahan
yang dikehendaki. Akan tetapi adalah tidak mungkin untuk memisahkan seluruh bahan cair dari
bahan padat. Oleh karena  bahan padat menahan sebagian larutan, dan kandungan bahan yang
terlarut didalam larutan yang tertahan ini harus sangat menurun dengan tahap persentuhan.
(Earle, 1969)

Bahan yang mengandung lemak atau minyak mengalami perlakuan pendahuluan


misalnya dipotong-potong atau dihancurkan. Kemudian dipres dengan tekanan tinggi
menggunakan tekanan hidrolik atau screw press. Dengan cara ini, minyak tidak dapat seluruhnya
diekstraksi. Kadang-kadang bungkil  dipres lagi dengan menggunakan filter press (Winarno,
1982).

Pemisahan campuran dapat dilakukan melalui ekstraksi solven atau dengan ekspresi.
Ekspresi sebagai suatu unit dari proses pemisahan cairan dari solid dengan menggunakan gaya
kompresi atau gaya tekan dan sering diterapkan dalam industry makanan dan minuman. Ada 3
cara pemisahan campuran dari cairan solid yaitu penekanan hidrolik, penekanan roller dan
penekanan cairan (Wirahadikusuma, 1992).

Pengepresan dapat dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan tenaga manusia.
Untuk mengurangi kebutuhan tenaga tersebut, jika menggunakan pengepresan hidrolik, alat
penekanan yang bekerja secara kontinyu dirancang yaitu roller atau screw. Pada alat ini tekanan
kompresi dihasilkan pada saat bubur dilewatkan di antara roller. Bila permukaan roller diberi
alur maka cairan yang diproses akan mengalir melalui alur ini sehingga mencegah terjadinya
pembasahan kembali solid yang diperas. Pemisahan campuran dapat dilakukan melalui ekstraksi
solvent atau dengan ekspresi. Ekspresi merupakan unit proses memisahkan cairan solid dengan
menggunakan daya kompresi (daya tekan) dan sering diterapkan dalam industri makanan dan
minuman (Wirakartakusumah, 1992).

Ekstraksi merupakan unit proses memisahkan cairan solid dengan menggunakan daya
kompresi (daya tekan) dan sering diterapkan dalam industri makanan dan minuman. Ada tiga
cara pemisahan campuran dari cairan solid-cair, yaitu : (1). Penekanan hidrolik, (2). Penekanan
roller, dan (3). Penekanan screw. Tekanan hidrolik banyak digunakan pada industri pengolahan
sari buah. Sedangkan roler biasanya digunakan untuk mengeluarkan nira dari batang tebu dalam
pembuatan gula pasir. Penekanan screw disamping digunakan pada pemisahan sari buah juga
dipakai dalam pemisahan minyak makan, demikian pula dengan penekanan hidrolik yang dipakai
untuk proses batch sedangkan roller dan screw untuk proses kontinyu (Wirahadikusumah, 1992).
Proses yang digunakan untuk mengekstrak minyak biji-bijian ada 3 macam, pemerasan
dalam jumlah besar dapat digunakan pengumpil (lever), biji, sirup, penggilas hidrolik dan
sebagainya. Untuk pemerasan yang berkesinambungan biasanya dikerjakan oleh alat pemeras
yang berbentuk skrup (Werren et al, 1991).
Ekspresi digunakan untuk memisahkan solid-liquid dan liquid-solid. Alat penekanan
hidrolik digunakan untuk pengepresan ada 2 yaitu:
1. Penekanan berjenis plat yaitu bahan langsung dimasukkan kea lat.
2. Penekanan bersaring yaitu sebelum dipres bahan dimasukkan ke wadah terlebih dahulu
(Kloepenburg, 1987).

Pengepresan mekanis merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak, terutama untuk
bahan bahan yang berasal dari biji-bijian. Cara ini dilakukan untuk memisahkan minyak dari
bahan yang berkadar minyak tinggi (30-70%). Pada pengepresan mekanis ini diperlukan
perlakuan pendahuluan sebelum minyak atau lemak dipisahkan dari bijinya. Perlakuan
pendahuluan tersebut mencakup pembuatan serpih, perajangan dan penggilingan serta tempering
atau pemasakan. Dua cara umum dalam pengepresan mekanis, yaitu:
a. Pengepresan Hidraulik (Hydraulic Pressing)
Pada cara hydraulic pressing, bahan di press dengan tekanan sekitar 2000 pound/inch2
(140,6 kg/cm = 136 atm). Banyaknya minyak atau lemak yang dapat diekstraksi tergantung pada
lamanya pengepresan, tekanan yang dipergunakan, serta kandungan minyak dalam bahan asal.
Sedangkan banyaknya minyak yang tersisa pada bungkil bervariasi antara 4 sampai 6 persen,
tergantung dari lamanya bungkil ditekan dibawah tekanan hidrolik.

Gambar hydraulic press


Tahap-tahap yang dilakukan dalam proses pemisahan minyak dengan cara pengepresan
mekanis dapat dilihat pada gambar.

Gambar 7. Skema cara memperoleh minyak dengan pengepresan

b. Pengepresan Berulir (Expeller Pressing)


Cara expeller pressing memerlukan perlakuan pendahuluan yang terdiri dari
proses pemasakan atau tempering. Proses pemasakan berlangsung pada temperatur 240°F
(115,5°C) dengan tekanan sekitar 15-20 ton/inch2. Kadar air minyak atau lemak yang
dihasilkan berkisar sekitar 2,5-3,5 persen, sedangkan bungkil yang dihasilkan masih
mengandung minyak antara 4-5 persen.

Gambar expeller pressing


Cara lain dalam mengekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung
minyak atau lemak adalah gabungan dari proses wet rendering dengan pengepresan secara
mekanik atau dengan sentrifugasi.

2.2 Jenis Mesin Pengepresan

Alat pengepresan digunakan untuk mengekstrak bahan agar keluar sari-


sarinya/minyaknya dengan gabungan dari size reduction untuk memaksimalkan produk, alat-alat
pengepresan diantaranya:

1. Belt Press
Keterangan:

1. Sludge feeding tank


2. Sludge feeding
3. Drive rollers
4. High pressing rollers
5. Low pressing rollers
6. Belt tensioning rollers
7. Tracking rollers
8. Belt washing system

Cara kerja mesin ini yaitu produk dimasukkan melalui kotak makanan dan didistribusikan
terus menerus secara seragam diatas belt yang lebih rendah. Selanjutnya dalam irisan zona un
upper, belt memberikan suatu tekanan permukaan terus meningkat pada produk, sehingga
membentuk sebuah filter cake stabil. Proses dewatering berlanjut di zona menekan dengan tahap
pertama memeanfaatkan rol L-profil yang menyediakan untuk debit cepat cairan dipisahkan ke
samping. Dalam tahap kedua, produk ditekan melalui beberapa rol pres dengan penurunan
diameter rol. Dengan bergantian tekanan dan tegangan geser, produk dikeringkan dengan cepat
sampai kering optimal. Sebagai pilihan, ada rol tersedia untuk tekanan linear dan perifer untuk
optimasi lebih lanjut dari proses efisiensi. Untuk mempertahankan kapasitas tinggi yang
konsisten, belt dibersihkan dengan menggunakan nosel penyemprot tekanan tinggi. Mesin ini
bisa digunakan untuk sayur dan buah-buahan.
2. Screw Press

Alat pengepress jenis ini memanfaatkan putaran dari  double scew press dan scew press
cage untuk mengekstraksi minyak keluar dari gumpalan fibre yang telah dilumatkan di digester.
Pengekstrasian minyak ini juga dibantu dengan adanya tekanan kedepan dari adjusting cone
dengan memanfaatkan tenaga hidrolik.

Terdapat tiga tipe Screw Press yang umum digunakan dalam PKS yaitu Speichim, Usine
de Wecker dan Stork. Ketiga jenis alat ini mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap
efisiensi pengempaan. Alat kempa Speichim memiliki feed screw, sehingga kontinuitas dan
jumlah bahan yang masuk konstan dibandingkan dengan adonan yang masuk berdasarkan
grafitasi. Kontinuitas adonan yang masuk kedalam screw pressmempengaruhi volume ulir yang
parallel dengan penekanan ampas, jika kosong maka tekanan akan kurang dan oil losses dalam
ampas akan tinggi. Melihat kondisi ini beberapa pabrik pembuat screw press menggunakan feed
screw, karena disamping pengisian yang effektif juga melakukan pengempaan pendahuluan
dengan tekanan rendah sehingga minyak keluar. Hal ini akan membantu daya kerja dari screw
press, karena kandungan minyak telah berkurang, yang sering mengganggu
dalam pengepresan yaitu membuat kenaikan bahan padatan bukan minyak dalam cairan

Penggunaan feed screw akan menimbulkan pertambahan investasi dan biaya perawatan


yang lebih besar. Oleh sebab itu dalam pengoperasiannya perlu dilakukan perhatian yang lebih
intensif. Type Stork memproduksikan alat press yang terdiri dari alat menggunakan feed
screw dan tanpa feed screw. Sedangkan Usine de Wecker tidak dilengkapi dengan feed screw.
Screw press terdiri dari single shaft dan double shaft yang memiliki kemampuan press yang
berbeda-beda, dimana alat press yang double shaft umumnya kapasitasnya lebih tinggi
dari single shaft.

Bagian utama screw press adalah

• Double screw
Terbuat dari bahan baja tuang  dengan ukuran yang berbeda tergantung
kapasitas olah yang dilayani. Satuan kapasitas screw press adalah Ton TBS/Jam.
Umumnya dalam membeli spare part screw dipasaran ditentukan  jam kerja yang
mampu dicapai alat tersebut hingga penggantian berikutnya (kecuali jika screw
patah).

• Press silinder
Disebut juga press cage yang terbuat dari plat baja yang diperkuat dengan
tulangan plat mild steel setebal 8 mm. Pres silinder berbentuk kaca mata yang bagian
tengahnya terhubung. Press silinder dapat juga disebut saringan, dimana fibre/serabut
daging buah sawit tidak terikut ke cairan minyak yang telah dipress.

• Casing/Body
Terbuat dari plat mild steel minimal 10 mm berbentuk kotak dengan
dilengkapi pintu sebelah kanan, kiri dan atas. Dibagian atas ada 2 pintu yaitu 1 pintu
untuk melihat kondisi press silinder & satu pintu/lubang untuk menghubungkan screw
press dengan corong umpan dari digester.
• Gear Box
Terdapat dibagian belakang body screw press yang didalam nya terdapat
primary dan secondary screw yang dihungkan dengan gear agar putaran double screw
saling berlawanan arah. permasalahan yang sering terjadi di gearbox yaitu sering
patahnya bearing as akibat over pressure, minyak pelumas kurang bahkan mungkin
juga akibat kualitas bearing yang tidak sesuai. Disisi gearbox umumnya dilengkapi
dengan selang sight glass untuk melihat level pelumas dari luar dan dilengkapi
dengan lubang intip dibagian atas untuk melihat kondisi bearing.

• Hydraulic double cone


Merupakan alat yang ditambahkan kesistem screw press untuk memberikan
tekanan lawan terhadap daya dorong double screw di fibre/ampas kempa, dengan
ditekannya ampas kempa oleh hydraulic double cone maka minyak akan keluar dari
massa pressed melalui press silinder.

3. Hidraulik Press

Konsep mesin pres hidrolik didasarkan pada teori Pascal, yang menyatakan bahwa ketika
tekanan diterapkan pada cairan dalam sistem tertutup, tekanan di seluruh sistem selalu tetap /
konstan. Dengan kata lain,mesin pres hidrolik adalah mesin yang memanfaatkan tekanan yang
diberikan pada cairan untuk menekan, mengepres, membentuk sesuatu.

Pada cara hydraulic pressing,bahan di press dengan tekanan sekitar 2000pound/inch2


(140,6 kg/cm = 136 atm). Banyaknya minyak atau lemak yang dapat diekstraksi tergantung pada
lamanya pengepresan,tekanan yang dipergunakan, serta kandungan minyak dalam bahan asal.
Sedangkan banyaknya minyak yang tersisa pada bungkil bervariasi antara 4 sampai 6 persen,
tergantung dari lamanya bungkil ditekan dibawah tekanan hidrolik.

4. Pengepresan Berulir (Expeller Pressing)

Expeller press
berfungsi untuk mengekstraksi minyak dan lemak dari kopra. Prinsip kerjanya , yaitu karena
putaran srew atau worm secara kontinu akan mendorong bahan ke depan pada ruang horizontal,
dan pada saat yang sama menghasilkan tekanan yang cukup untuk mengeluarkan lemak dan
minyak.

Cara expeller pressing memerlukan perlakuan pendahuluan yang terdiri dari proses
pemasakan atau tempering.Proses pemasakan berlangsung pada temperatur 240°F (115,5°C)
dengan tekanan sekitar 15-20 ton/inch2.Kadar air minyak atau lemak yang dihasilkan berkisar
sekitar 2,5-3,5 persen, sedangkan bungkil yang dihasilkan masih mengandung minyak antara 4-5
persen.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:

1. Ekspresi adalah suatu unit dari proses pemisahan cairan dari solid dengan
menggunakan gaya kompresi atau gaya tekan dan sering diterapkan dalam
industri makanan dan minuman.
2. Ada tiga cara pemisahan cairan dari campuran solid cairan yaitu, penekanan
hidrolik, penekanan roller, dan penekanan screw.

3.2 Saran

Dengan adanya pembahsan tentang peralatan ekspresi ini, diharapkan pembaca dapat
memahami lebih lanjut apa itu ekspresi serta mengetahui macam-macam ekspresi dan fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA

Earle, R. L. 1982. Satuan Operasi Untuk Pengolahan Pertanian. PT. Sastra Hudaya, Bogor.

Kloepenburg. 1987. Petunjuk Lengkap Tanaman Dan Pengolahannya Jilid I. Bethisalam,


Yogyakarta.

Werren, L. M. J. C, Smith dan P. Harriot. 1991. Operasi Teknik Kimia. Erlangga, Jakarta.

Wirahadikusuma, A. 1992. Peralatan Dan Unit Proses Operasi Industri Pangan. IPB, Bogor.

Wirakartakusumah, A., Subarna, M. Arpah, D. Syah, dan S. I. Budiwati. 1992. Peralatan dan
Unit Proses Industri Pangan. PAU-IPB, Bogor

Winarno. 1982. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT Gramedia Utama.

Anda mungkin juga menyukai