Ekspresi merupakan salah satu metode pemisahan larutan tanpa menggunakan pelarut.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak dilakukan perlakuan pendahuluan seperti
pengecilan ukuran, penghancuran dan pemanasan.
Pada ekspresi atau ekstraksi suatu bahan padat yang larut, penganggapan bahwa seluruh
bahan yang larut dilarutkan dalam suatu tahap, akan mempengaruhi penyelesaian pemisahan
yang dikehendaki. Akan tetapi adalah tidak mungkin untuk memisahkan seluruh bahan cair dari
bahan padat. Oleh karena bahan padat menahan sebagian larutan, dan kandungan bahan yang
terlarut didalam larutan yang tertahan ini harus sangat menurun dengan tahap persentuhan.(Earle,
1969)
Ekstraksi merupakan unit proses memisahkan cairan solid dengan menggunakan daya
kompresi (daya tekan) dan sering diterapkan dalam industri makanan dan minuman. Ada tiga
cara pemisahan campuran dari cairan solid-cair, yaitu : (1). Penekanan hidrolik, (2). Penekanan
roller, dan (3). Penekanan screw. Tekanan hidrolik banyak digunakan pada industri pengolahan
sari buah. Sedangkan roler biasanya digunakan untuk mengeluarkan nira dari batang tebu dalam
pembuatan gula pasir. Penekanan screw disamping digunakan pada pemisahan sari buah juga
dipakai dalam pemisahan minyak makan, demikian pula dengan penekanan hidrolik yang dipakai
untuk proses batch sedangkan roller dan screw untuk proses kontinyu (Wirahadikusumah, 1992).
Gambar8.expeller pressing
Cara lain dalam mengekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak
atau lemak adalah gabungan dari proses wet rendering dengan pengepresan secara mekanik atau
dengan sentrifugasi.
1. Belt Press
Keterangan:
Cara kerja mesin ini yaitu produk dimasukkan melalui kotak makanan dan
didistribusikan terus menerus secara seragam diatas belt yang lebih rendah.
Selanjutnya dalam irisan zona un upper, belt memberikan suatu tekanan
permukaan terus meningkat pada produk, sehingga membentuk sebuah filter cake
stabil. Proses dewatering berlanjut di zona menekan dengan tahap pertama
memeanfaatkan rol L-profil yang menyediakan untuk debit cepat cairan
dipisahkan ke samping. Dalam tahap kedua, produk ditekan melalui beberapa rol
pres dengan penurunan diameter rol. Dengan bergantian tekanan dan tegangan
geser, produk dikeringkan dengan cepat sampai kering optimal. Sebagai pilihan,
ada rol tersedia untuk tekanan linear dan perifer untuk optimasi lebih lanjut dari
proses efisiensi. Untuk mempertahankan kapasitas tinggi yang konsisten, belt
dibersihkan dengan menggunakan nosel penyemprot tekanan tinggi. Mesin ini
bisa digunakan untuk sayur dan buah-buahan.
2. Screw Press
Alat pengepress jenis ini memanfaatkan putaran dari double scew press dan scew
press cage untuk mengekstraksi minyak keluar dari gumpalan fibre yang telah dilumatkan
di digester. Pengekstrasian minyak ini juga dibantu dengan adanya tekanan kedepan dari
adjusting cone dengan memanfaatkan tenaga hidrolik.
Terdapat tiga tipe Screw Press yang umum digunakan dalam PKS
yaitu Speichim, Usine de Wecker dan Stork. Ketiga jenis alat ini mempunyai pengaruh
yang berbeda-beda terhadap efisiensi pengempaan. Alat kempa Speichim memiliki feed
screw, sehingga kontinuitas dan jumlah bahan yang masuk konstan dibandingkan dengan
adonan yang masuk berdasarkan grafitasi. Kontinuitas adonan yang masuk
kedalam screw pressmempengaruhi volume ulir yang parallel dengan penekanan ampas,
jika kosong maka tekanan akan kurang dan oil losses dalam ampas akan tinggi. Melihat
kondisi ini beberapa pabrik pembuat screw press menggunakan feed screw, karena
disamping pengisian yang effektif juga melakukan pengempaan pendahuluan dengan
tekanan rendah sehingga minyak keluar. Hal ini akan membantu daya kerja dari screw
press, karena kandungan minyak telah berkurang, yang sering mengganggu
dalam pengepresan yaitu membuat kenaikan bahan padatan bukan minyak dalam cairan
Penggunaan feed screw akan menimbulkan pertambahan investasi dan biaya
perawatan yang lebih besar. Oleh sebab itu dalam pengoperasiannya perlu dilakukan
perhatian yang lebih intensif.
Type Stork memproduksikan alat press yang terdiri dari alat menggunakan feed
screw dan tanpa feed screw. Sedangkan Usine de Wecker tidak dilengkapi dengan feed
screw.
Screw press terdiri dari single shaft dan double shaft yang memiliki kemampuan
press yang berbeda-beda, dimana alat press yang double shaft umumnya kapasitasnya
lebih tinggi dari single shaft.
• Double screw
Terbuat dari bahan baja tuang dengan ukuran yang berbeda tergantung kapasitas olah
yang dilayani. Satuan kapasitas screw press adalah Ton TBS/Jam. Umumnya dalam
membeli spare part screw dipasaran ditentukan jam kerja yang mampu dicapai alat
tersebut hingga penggantian berikutnya (kecuali jika screw patah).
• Press silinder
Disebut juga press cage yang terbuat dari plat baja yang diperkuat dengan tulangan
plat mild steel setebal 8 mm. Pres silinder berbentuk kaca mata yang bagian
tengahnya terhubung. Press silinder dapat juga disebut saringan, dimana fibre/serabut
daging buah sawit tidak terikut ke cairan minyak yang telah dipress.
• Casing/Body
Terbuat dari plat mild steel minimal 10 mm berbentuk kotak dengan dilengkapi pintu
sebelah kanan, kiri dan atas. Dibagian atas ada 2 pintu yaitu 1 pintu untuk melihat
kondisi press silinder & satu pintu/lubang untuk menghubungkan screw press dengan
corong umpan dari digester.
• Gear Box
Terdapat dibagian belakang body screw press yang didalam nya terdapat primary dan
secondary screw yang dihungkan dengan gear agar putaran double screw saling
berlawanan arah. permasalahan yang sering terjadi di gearbox yaitu sering patahnya
bearing as akibat over pressure, minyak pelumas kurang bahkan mungkin juga akibat
kualitas bearing yang tidak sesuai. Disisi gearbox umumnya dilengkapi dengan selang
sight glass untuk melihat level pelumas dari luar dan dilengkapi dengan lubang intip
dibagian atas untuk melihat kondisi bearing.
Konsep mesin pres hidrolik didasarkan pada teori Pascal, yang menyatakan
bahwa ketika tekanan diterapkan pada cairan dalam sistem tertutup, tekanan di seluruh
sistem selalu tetap / konstan. Dengan kata lain,mesin pres hidrolik adalah mesin yang
memanfaatkan tekanan yang diberikan pada cairan untuk menekan, mengepres,
membentuk sesuatu.
Pada cara hydraulic pressing,bahan di press dengan tekanan sekitar
2000pound/inch2 (140,6 kg/cm = 136 atm).Banyaknya minyak atau lemak yang dapat
diekstraksi tergantung pada lamanya pengepresan,tekanan yang dipergunakan,serta
kandungan minyak dalam bahan asal.Sedangkan banyaknya minyak yang tersisa pada
bungkil bervariasi antara 4 sampai 6 persen, tergantung dari lamanya bungkil ditekan
dibawah tekanan hidrolik.
4. Pengepresan Berulir (Expeller Pressing)
Expeller
press berfungsi untuk mengekstraksi minyak dan lemak dari kopra. Prinsip kerjanya ,
yaitu karena putaran srew atau worm secara kontinu akan mendorong bahan ke depan
pada ruang horizontal, dan pada saat yang sama menghasilkan tekanan yang cukup untuk
mengeluarkan lemak dan minyak.
Cara expeller pressing memerlukan perlakuan pendahuluan yang terdiri dari
proses pemasakan atau tempering.Proses pemasakan berlangsung pada temperatur 240°F
(115,5°C) dengan tekanan sekitar 15-20 ton/inch2.Kadar air minyak atau lemak yang
dihasilkan berkisar sekitar 2,5-3,5 persen, sedangkan bungkil yang dihasilkan masih
mengandung minyak antara 4-5 persen.
BAB IV
4.1 Sejarah Minyak Kelapa Sawit
Manusia telah menggunakan minyak sawit sejak kurang lebih 5000 tahun yang
lalu. Bukti arkeologi berupa sebuah zat yang diketahui awalnya berupa minyak sawit,
ditemukan pada akhir abad ke-19 pada sebuah kuburan di Abydos, Mesir, bertanggal
3000 SM. Diperkirakan bahwa pedagang Arab yang telah membawa minyak sawit ke
Mesir.
Minyak sawit dari 'Elaeis guineensis telah dikenal sejak lama di Afrika
Baratdan Afrika Tengah sebagai minyak goreng. Pedagang Eropa Berdagang dengan
penduduk Afrika Barat untuk mendapatkan minyak sawit untuk digunakan sebagai
minyak goreng di Eropa. Minyak sawit lalu menjadi komoditas yang paling dicari
oleh pedagang Britania Raya ketika itu untuk digunakan sebagai pelumas mesin di
era Revolusi Industri. Minyak sawit adalah bahan utama
pembuatan sabun dandeterjen di perusahaan Unilever ketika perusahaan itu masih
bernama Lever Brothers.
Sejak tahun 1870an, minyak sawit menjadi ekspor utama beberapa negara di
Afrika Barat seperti Ghana dan Nigeria meski saat ini komoditas pertanian utama
negara itu telah digantikan oleh kakao.
Tandan buah segar (TBS) yang dipanen dikebun diangkut ke lokasi pabrik minyak sawit
dengan menggunakan truk. Sebelum dimasukkan ke dalam Loading Ramp, tandan buah segar
tersebut harus ditimbang terlebih dahulu pada jembatan penimbangan (weighing brigae). Perlu
diketahui bahwa kualitas hasil minyak CPO yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh kondisi buah
(TBS) yang diolah dalam pabrik, sedangkan proses pengolahan dalam pabrik hanya berfungsi
menekan kehilangan didalam pengolahannya, sehingga kualitas hasil tidak semata-mata
tergantung dari TBS yang masuk ke dalam pabrik. Secra garis besar diagram alir dari proses
pengolahan kelapa sawit dan neraca material balance pengolahan kelapa sawit dapat dilihat pada
gambar 1 dan 2 dibawah.
Informasi diagram alir tersebut sebagai berikut :
Perebusan
Tandan buah segar setelah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam lori rebusan yang terbuat
dari plat baja berlubang-lubang (cage) dan langsung dimasukkan kedalam sterilizer, yaitu bejana
perebusan yang menggunakan uap air yang bertekanan antara 2.2 sampai 3.0 Kg/cm 2. Proses
perebusan ini dimaksudkan untuk mematikan enzim-enzim yang dapat menurunkan kualitas
minyak.
Disamping itu, itu juga dimaksudkan agar buah mudah lepas dari tandannya dan memudahkan
pemisahan cangkang dan inti dengan keluarnya air dari biji. Proses ini biasanya berlangsung
selama 90 menit dengan menggunakan uap air yang berkekuatan antara 280 sampai 290 Kg/ton
TBS. Dengan proses ini dapat dihasilkan kondensat yang mengandung 0.5% minyak ikitan pada
temperatur tinggi. Kondensat ini kemudian dimasukkan ke dalam Fat Pit. Tandan buah yang
sudah di rebus dimasukkan ke dalam threser dengan menggunakan Hoisting Crane.
Perontokan Buah Dari Tandan
Pada tahap ini, buah yang masih melekat pada tandannya akan dipisahkan dengan menggunakan
prinsip bantingan sehingga buah tersebut terlepas kemudian ditampung dan dibawa oleh Fit
conveyor ke digester. Tujuannya untuk memisahkan brondolan (fruilet) dari tangkai tandan. Alat
yang digunakan disebut threser dengan drum berputar (rotari drum threser). Hasil stripping tidak
100%, artinya masih ada berondolan yang melekat pada tangkai tandan, hal ini yang disebut
dengan USB (Unstripped Bunch). Untuk mengatasi hal ini, maka dipakai sistem “Double
Threshind”. Sistem ini bekerja dengan cara janjang kosong/EFB (Empty Fruit Bunch) dan USB
yang keluar dari Thresher pertama, tidak langsung dibuang, tetapi masuk threser kedua yang
selanjutnya EFB dibawa ketempat pembakaran (incinerator) dan dimanfaatkan sebagai produk
sampingan.
Digestion
Brondolan yang sudah terpipil selanjutnya ditampung oleh fruit elevator dan dibawa oleh
distributing conveyor untuk didistribusikan ke tiap-tiap digester. Di dalam digester buah dilumat
dan diaduk untuk memisahkan antara daging buah (mesokarp) dengan biji. Proses pelumatan
biasanya berlangsung selama 30 menit.
Pressing
Brondolan yang sudah dilumatkan kemudian dimasukkan ke dalam alat pengepresan (screw
press). Proses ini untuk mendapatkan minyak kasar dari mesokarp buah. Dari proses ini
diperoleh minyak kasar, ampas, dan biji. Biji yang bercampur dengan serat akan dimasukkan ke
alat cake breaker conveyor untuk dipisahkan antara biji dan seratnya, sedangkan minyak kasar
akan dialirkan ke stasiun pemurnian.
Clarification
Minyak kasar yang dihasilkan harus segera dimurnikan agar tidak menurunan kualitas minyak
akibat proses hidrolisis dan oksidasi. Proses pemisahan minyak, air, dan kotoran dilakukan
dengan sistem pengendapan, sentrifugasi, dan penguapan.
4.3. Mesin yang Digunakan Pada Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit
1. Vacum Drayer
2. Saringan Bergetar
1) Pengenceran dengan air diatur sehingga cairan dalam tangki mempinyai perbandingan 1
bagian minyak dan 2 bagian lumpur ( sludge ).
4. Digester
Digester merupakan sebuah tabung silinder vertical yang didalam nya dipasang pisau-
pisau pengaduk. Dalam digester terdapat beberapa tingkat pisau yang terikat pada poros dan di
gerakkan oleh motor listrik. Pisau bagian atas digunakan untuk mencacah/melumat borondolan,
dan pisau bagian bawah (Stirring arm bottom) digunakan untuk mendorong massa keluar dari
ketel adukan menuju screw press Untuk memudahkan pencacahan/pelumatan diperlukan panas
90-95oC, yang menggunakan tekanan uap langsung sebesar 3 kg/cm2. Faktor-Faktor yang
mempengaruhi pengadukan, yaitu :
a) Kematangan buah yang direbus, jika buah mentah maka daging buah sulit dilepas dari
nut dan sulit dilumat.
d) Temperature yang terlalu rendah dapat mengakibatkan minyak sulit dipress karena
kekentalan minyak rendah.
6. Screw Press
1) Pada pengempaan dilakukan injeksi uap dan air panas pada temperature 90-95oC.
2) Penekanan harus dilakukan berangsur – angsur dari tekanan rendah ke tekanan tinggi ±40 bar.
2) Jumlah serat – serat halus yang terikut minyak bertambah sehingga mempersulit prosess
selanjutnya. Tekanan kempa yang rendah menyebabkan :
3) Ampas menjadi basah, sehingga tidak dapat digunakan sebagai bahan baku ketel uap.
4) Jumlah air pengencer, air pengencer yang terlalu berlebihan dapat mempengaruhi kandungan
air cake yang tinggi, sehingga pemecahan cake akan lebih sulit pada CBC (Cake Breaker
Conveyor)
5) Pemberian air dilakukakn dengan cara menyiram cake dalam pressan dari atas bagian tengah
atau di chute screw press.
Hydrocyclone meruapakan
sebuah alat yang berfungsi untuk
memisahkan inti dan cangkang dengan
berdasarkan gravity dengan media air.
Cangkang dan inti masuk ke Bak Hydrocyclone dipompakan ke cyclone inti berdasarkan putaran
air melalui cones dengan diameter 45-48 mm, lalu inti yang ringan naik keatas masuk ke tromol
inti, untuk selanjutnya dikirim ke kernel driyer. Sedangkan fraksi berat (cangkang) jatuh ke
bawah masuk ke bak Hydrocyclone cangkang dan dipompakan ke cyclone cangkang berdasarkan
putaran melalui cones dengan diameter 53-55 mm untuk pemisahan kembali. Cangkang ke
Hopper cangkang, sedang intinya masuk ke bak Hydrocyclone inti untuk proses pemisahan
kembali.