100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
162 tayangan18 halaman
Minyak kelapa sawit dihasilkan dari buah kelapa sawit dan inti sawit. Proses pengolahan meliputi perebusan, perontokan buah, pengepresan, dan pemurnian minyak. Produk turunannya antara lain minyak goreng, margarin, sabun dan biodiesel.
Minyak kelapa sawit dihasilkan dari buah kelapa sawit dan inti sawit. Proses pengolahan meliputi perebusan, perontokan buah, pengepresan, dan pemurnian minyak. Produk turunannya antara lain minyak goreng, margarin, sabun dan biodiesel.
Minyak kelapa sawit dihasilkan dari buah kelapa sawit dan inti sawit. Proses pengolahan meliputi perebusan, perontokan buah, pengepresan, dan pemurnian minyak. Produk turunannya antara lain minyak goreng, margarin, sabun dan biodiesel.
kelapa sawit yang dinamakan minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan inti sawit yang dinamakan minyak inti kelapa sawit (Palm kernel Oil/PKO). (Ketaren, 1986) Proses Pengolahan Minyak Sawit (CPO) • Jembatan Timbang (Weight bride)
Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu truk
yang melewati jembatan timbang berhenti 5 menit, kemudian dicatat berat truk awal sebelum TBS dibongkar dan sortir, kemudian setelah dibongkar truk kembali ditimbang, selisih berat awal dan akhir adalah berat TBS yang diterima dipabrik. • Penyortiran
Kualitas buah yang diterima pabrik harus
diperiksa tingkat kematangannya. Kriteria matang panen merupakan faktor penting dalam pemeriksaan kualitas buah distasiun penerimaan TBS (Tandan Buah Segar). TBS melalui loading ramp untuk selanjutnya masuk ke tahap sterilizer. Pematangan buah mempengaruhi terhadap rendamen minyak dan ALB (Asam Lemak Buah) yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Kematangan buah Rendemen minyak (%) Kadar ALB (%)
Buah mentah 14-18 1,6-2,8 Setengah matang 19-25 1,7-3,3 Buah matang 24-30 1,8-4,4 Buah lewat matang 28-31 3,8-6,1 • Perebusan (Sterilizer) Tujuan dari proses perebusan untuk mematikan enzim- enzim yang dapat menurunkan kuaiitas minyak. Disamping itu, juga dimaksudkan agar buah mudah lepas dari tandannya dan memudahkan pemisahan cangkang dan inti dengan keluarnya air dari biji. Proses ini biasanya berlangsung selama 90 menit dengan menggunakan uap air yang berkekuatan antara 280 sampai 290 Kg/ton TBS. Tandan buah yang sudah direbus dimasukan ke dalam Threser dengan menggunakan Hoisting Crane. • Perontokan Buah dari Tandan (Thresser) Buah yang masih melekat pada tandannya akan dipisahkan dengan menggunakan prinsip bantingan sehingga buah tersebut terlepas kemudian ditampung dan dibawa oleh Fit Conveyor ke Digester. Tujuannya untuk memisahkan brondolan dari tangkai tandan. Hasil stripping tidak selalu 100%, artinya masih ada brondolan yang melekat pada tangkai tandan, hal ini yang disebut dengan USB (Unstripped Bunch). Untuk mengatasi hal ini, maka dipakai sistem “Double Threshing”. Sistem ini bekerja dengan cara janjang kosong/EFB (Empty Fruit Bunch) dan USB yang keluar dari thresher pertama, tidak langsung dibuang, tetapi masuk ke threser kedua yang selanjutnya EFB dibawa ketempat pembakaran (incinerator) dan dimanfaatkan sebagai produk samping. • Pengolahan Minyak dari Daging Buah Brondolan buah (buah lepas) yang dibawa oleh Fruit Conveyor dimasukkan ke dalam Digester atau peralatan pengaduk. Di dalam alat ini dimaksudkan supaya buah terlepas dari biji. Juga dilumatkan supaya memudahkan nanti di proses selanjutnya. • Setelah massa buah dari proses pengadukan selesai kemudian dimasukkan ke dalam alat pengepresan (Scew Press) agar minyak keluar dari biji dan fibre. Dari pengepresan tersebut akan diperoleh minyak kasar dan ampas serta biji.Sebelum minyak kasar tersebut ditampung pada Crude Oil Tank, harus dilakukan pemisahan kandungan pasirnya pada Sand Trap yang kemudian dilakukan penyaringan (Vibrating Screen). • Sedangkan ampas dan biji yang masih mengandung minyak (oil sludge) dikirim ke pemisahan ampas dan biji (Depericarper). Dalam proses penyaringan minyak kasar tersebut perlu ditambahkan air panas untuk melancarkan penyaringan minyak tersebut. Minyak kasar (Crude Oil) kemudian dipompakan ke dalam Decenter guna memisahkan Solid dan Liquid. Pada fase cair yang berupa minyak, air dan masa janis ringan ditampung pada Countnuous Settling Tank, minyak dialirkan ke oil tank dan pada fase berat (sludge) yang terdiri dari air dan padatan terlarut ditampung ke dalam Sludge Tank yang kemudian dialirkan ke Sludge Separator untuk memisahkan minyaknya. • Proses Pemurnian Minyak • Minyak dari oil tank kemudian dialirkan ke dalam Oil Purifer untuk memisahkan kotoran/solid yang mengandung kadar air. Selanjutnya dialirkan ke Vacuum Drier untuk memisahkan air sampai pada batas standard. Kemudian melalui Sarvo Balance, maka minyak sawit dipompakan ke tangki timbun (Oil Storage Tank). Proses Pengolahan Minyak (PKO) • Stasiun Kernel Pada stasiun ini dilakukan aktifitas pemisahan serabut dari nut, pemisahan inti dari cangkangnya dan juga pengeringan inti. • Nut Silo (Pengeringan biji) Fungsi dari alat ini adalah untuk tempat pemeraman biji. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar air sehingga lebih mudah dipecah dan inti lekang dari cangkangnya. Nut silo juga berfungsi untuk menurunkan pengaruh pectin (yang berfungsi sebagai lem perekat) yang terdapat antara cangkang dan inti. Setelah pengeringan biji kemudian dilakukan pemisahan biji (nut grading). • Nut Cracker (Pemecahan biji) Dari nut silo masuk ke nut crackeryakni dengan tipe hammer mill untuk memecah inti kernel sehingga inti terpisah dari cangkang. Biji yang masuk melalui bagian atas rotor akan mengalami gaya sentrifugal sehingga biji keluar dari rotor dan terbanting kuat yang menyebabkan inti pecah. Selanjutnya masuk ke dalam hydro cyclone, berfungsi sebagaialat pemisah inti dengan cangkang dengan menggunakan media air. Proses pemisahan ini secara basah dengan memanfaatkan berat jenis dari bahan yang dipisahkan diantara kedua bahan tersebut. Bagian yang ringan akan mengapung dan bagian yang berat akan tenggelam. Inti yang merupakan fraksi ringan akan dibawa ke nut dryer untuk mengurangi kadar air. • Inti yang telah melalui proses pengeringan selanjutnya di press dalam screw press dengan tipe press roller mill. Cara kerjanya adalah bahan masuk melalui bagian tengah lalu kemudian 2 buah roller akan bergerak berlawanan arah sehingga menjepit bahan dan menjadi bahan hancur.Setelah didapat minyak PKO kemudian di murnikan dalam proses purifikasi. Produk PKO setelah melalui alat palm kernel oil purifier dengan mutu standar melalui pompa oil transfer pump, kemudian dipompakan ke storage Tank. Produk turunan CPO • Produk turunan CPO selain minyak goreng kelapa sawit, dapat dihasilkan margarine, shortening, Vanaspati (Vegetable ghee), Ice creams, Bakery Fats, Instans Noodle, Sabun dan Detergent, Cocoa Butter Extender, Chocolate dan Coatings, Specialty Fats, Dry Soap Mixes, Sugar Confectionary, Biskuit Cream Fats, Filled Milk, Lubrication, Textiles Oils dan Bio Diesel. Khusus untuk biodiesel, permintaan akan produk ini pada beberapa tahun mendatang akan semakin meningkat, terutama dengan diterapkannya kebijaksanaan di beberapa negara Eropa dan Jepang untuk menggunakan renewable energy. Produk Turunan Minyak Inti Sawit • Produk turunan minyak inti sawit dapat dihasilkan Shortening, Cocoa Butter Substitute, Specialty Fats, Ice Cream, Coffee Whitener/Cream, Sugar Confectionary, Biscuit Cream Fats, Filled Mild, Imitation Cream, Sabun, Detergent, Shampoo dan Kosmetik.