Anda di halaman 1dari 18

Minyak Sawit

• Minyak kelapa sawit dihasilkan dari buah


kelapa sawit yang dinamakan minyak kelapa
sawit mentah (CPO) dan inti sawit yang
dinamakan minyak inti kelapa sawit (Palm
kernel Oil/PKO). (Ketaren, 1986)
Proses Pengolahan Minyak Sawit (CPO)
• Jembatan Timbang (Weight bride)

Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu truk


yang melewati jembatan timbang berhenti 5
menit, kemudian dicatat berat truk awal
sebelum TBS dibongkar dan sortir, kemudian
setelah dibongkar truk kembali ditimbang,
selisih berat awal dan akhir adalah berat TBS
yang diterima dipabrik.
• Penyortiran

Kualitas buah yang diterima pabrik harus


diperiksa tingkat kematangannya. Kriteria
matang panen merupakan faktor penting dalam
pemeriksaan kualitas buah distasiun
penerimaan TBS (Tandan Buah Segar). TBS
melalui loading ramp untuk selanjutnya masuk
ke tahap sterilizer.
Pematangan buah mempengaruhi terhadap
rendamen minyak dan ALB (Asam Lemak Buah)
yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Kematangan buah Rendemen minyak (%) Kadar ALB (%)


Buah mentah 14-18 1,6-2,8
Setengah matang 19-25 1,7-3,3
Buah matang 24-30 1,8-4,4
Buah lewat matang 28-31 3,8-6,1
• Perebusan (Sterilizer)
Tujuan dari proses perebusan untuk mematikan enzim-
enzim yang dapat menurunkan kuaiitas minyak.
Disamping itu, juga dimaksudkan agar buah mudah lepas
dari tandannya dan memudahkan pemisahan cangkang
dan inti dengan keluarnya air dari biji. Proses ini biasanya
berlangsung selama 90 menit dengan menggunakan uap
air yang berkekuatan antara 280 sampai 290 Kg/ton TBS.
Tandan buah yang sudah direbus dimasukan ke dalam
Threser dengan menggunakan Hoisting Crane.
• Perontokan Buah dari Tandan (Thresser)
Buah yang masih melekat pada tandannya akan dipisahkan dengan
menggunakan prinsip bantingan sehingga buah tersebut terlepas
kemudian ditampung dan dibawa oleh Fit Conveyor ke Digester.
Tujuannya untuk memisahkan brondolan dari tangkai tandan. Hasil
stripping tidak selalu 100%, artinya masih ada brondolan yang
melekat pada tangkai tandan, hal ini yang disebut dengan USB
(Unstripped Bunch). Untuk mengatasi hal ini, maka dipakai sistem
“Double Threshing”. Sistem ini bekerja dengan cara janjang
kosong/EFB (Empty Fruit Bunch) dan USB yang keluar dari thresher
pertama, tidak langsung dibuang, tetapi masuk ke threser kedua yang
selanjutnya EFB dibawa ketempat pembakaran (incinerator) dan
dimanfaatkan sebagai produk samping.
• Pengolahan Minyak dari Daging Buah
Brondolan buah (buah lepas) yang dibawa
oleh Fruit Conveyor dimasukkan ke dalam
Digester atau peralatan pengaduk. Di dalam
alat ini dimaksudkan supaya buah terlepas
dari biji. Juga dilumatkan supaya memudahkan
nanti di proses selanjutnya.
• Setelah massa buah dari proses pengadukan selesai kemudian dimasukkan ke
dalam alat pengepresan (Scew Press) agar minyak keluar dari biji dan fibre. Dari
pengepresan tersebut akan diperoleh minyak kasar dan ampas serta biji.Sebelum
minyak kasar tersebut ditampung pada Crude Oil Tank, harus dilakukan
pemisahan kandungan pasirnya pada Sand Trap yang kemudian dilakukan
penyaringan (Vibrating Screen).
• Sedangkan ampas dan biji yang masih mengandung minyak (oil sludge) dikirim ke
pemisahan ampas dan biji (Depericarper). Dalam proses penyaringan minyak
kasar tersebut perlu ditambahkan air panas untuk melancarkan penyaringan
minyak tersebut. Minyak kasar (Crude Oil) kemudian dipompakan ke dalam
Decenter guna memisahkan Solid dan Liquid. Pada fase cair yang berupa minyak,
air dan masa janis ringan ditampung pada Countnuous Settling Tank, minyak
dialirkan ke oil tank dan pada fase berat (sludge) yang terdiri dari air dan padatan
terlarut ditampung ke dalam Sludge Tank yang kemudian dialirkan ke Sludge
Separator untuk memisahkan minyaknya.
• Proses Pemurnian Minyak
• Minyak dari oil tank kemudian dialirkan ke
dalam Oil Purifer untuk memisahkan
kotoran/solid yang mengandung kadar air.
Selanjutnya dialirkan ke Vacuum Drier untuk
memisahkan air sampai pada batas standard.
Kemudian melalui Sarvo Balance, maka minyak
sawit dipompakan ke tangki timbun (Oil
Storage Tank).
Proses Pengolahan Minyak (PKO)
• Stasiun Kernel
Pada stasiun ini dilakukan aktifitas pemisahan
serabut dari nut, pemisahan inti dari
cangkangnya dan juga pengeringan inti.
• Nut Silo (Pengeringan biji)
Fungsi dari alat ini adalah untuk tempat
pemeraman biji. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi kadar air sehingga lebih mudah
dipecah dan inti lekang dari cangkangnya. Nut silo
juga berfungsi untuk menurunkan pengaruh pectin
(yang berfungsi sebagai lem perekat) yang terdapat
antara cangkang dan inti. Setelah pengeringan biji
kemudian dilakukan pemisahan biji (nut grading).
• Nut Cracker (Pemecahan biji)
Dari nut silo masuk ke nut crackeryakni
dengan tipe hammer mill untuk memecah inti
kernel sehingga inti terpisah dari cangkang.
Biji yang masuk melalui bagian atas rotor akan
mengalami gaya sentrifugal sehingga biji
keluar dari rotor dan terbanting kuat yang
menyebabkan inti pecah.
Selanjutnya masuk ke dalam hydro cyclone,
berfungsi sebagaialat pemisah inti dengan
cangkang dengan menggunakan media air. Proses
pemisahan ini secara basah dengan memanfaatkan
berat jenis dari bahan yang dipisahkan diantara
kedua bahan tersebut. Bagian yang ringan akan
mengapung dan bagian yang berat akan
tenggelam. Inti yang merupakan fraksi ringan akan
dibawa ke nut dryer untuk mengurangi kadar air.
• Inti yang telah melalui proses pengeringan selanjutnya
di press dalam screw press dengan tipe press roller mill.
Cara kerjanya adalah bahan masuk melalui bagian
tengah lalu kemudian 2 buah roller akan bergerak
berlawanan arah sehingga menjepit bahan dan menjadi
bahan hancur.Setelah didapat minyak PKO kemudian di
murnikan dalam proses purifikasi. Produk PKO setelah
melalui alat palm kernel oil purifier dengan mutu
standar melalui pompa oil transfer pump, kemudian
dipompakan ke storage Tank.
Produk turunan CPO
• Produk turunan CPO selain minyak goreng kelapa sawit,
dapat dihasilkan margarine, shortening, Vanaspati
(Vegetable ghee), Ice creams, Bakery Fats, Instans Noodle,
Sabun dan Detergent, Cocoa Butter Extender, Chocolate
dan Coatings, Specialty Fats, Dry Soap Mixes, Sugar
Confectionary, Biskuit Cream Fats, Filled Milk, Lubrication,
Textiles Oils dan Bio Diesel. Khusus untuk biodiesel,
permintaan akan produk ini pada beberapa tahun
mendatang akan semakin meningkat, terutama dengan
diterapkannya kebijaksanaan di beberapa negara Eropa
dan Jepang untuk menggunakan renewable energy.
Produk Turunan Minyak Inti Sawit
• Produk turunan minyak inti sawit dapat
dihasilkan Shortening, Cocoa Butter
Substitute, Specialty Fats, Ice Cream, Coffee
Whitener/Cream, Sugar Confectionary, Biscuit
Cream Fats, Filled Mild, Imitation Cream,
Sabun, Detergent, Shampoo dan Kosmetik.

Anda mungkin juga menyukai