Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 7

Anggota :

AZIZ FAZA H KAUTSAR DICKY S GETLIN AINUR HANA

17034010066 1703400068 1703400071


TOPIK BAHASAN
01 INDUSTRI KELAPA SAWIT

02 PENERAPAN PRODUKSI BERSIH

TEKNOLOGI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA


03 SAWIT
INDUSTRI KELAPA SAWIT DI
INDONESIA
Industri Kelapa Sawit di Indonesia
Tanaman kelapa sawit (Elaesis guineensis jacq) merupakan
tanaman penghasil minyak nabati yang sangat bermanfaat untuk
manusia dan banyak dibudidayakan di daerah tropis. Tidak dapat
8-9% dipungkiri, prospek industri kelapa sawit kini semakin cerah baik
di pasar dalam negeri maupun di pasar dunia. Sektor ini akan
semakin strategis karena berpeluang besar untuk lebih berperan
menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap
tenaga yang dibuktikan dalam 10 tahun terakhir. Penggunaan
atau konsumsi minyak sawit tumbuh sekitar rata-rata 8%-9% per
tahun
Kelapa Sawit
Daging kelapa sawit (mesokarp), biji kelapa sawit,
tempurung dan serat

CPO PKO
Hasil ekstraksi mesokarp
inti sawit menghasilkan
(bagian dari serabut buah)
minyak yang tidak
akan menghasilkan minyak
berwarna yang disebut
yang berwarna kemerahan
inti sawit/palm kernel oil
yang disebut minyak sawit
kasar/crude palm oil.
Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu jenis
LATAR
tanaman perkebunan yang menduduki posisi
Produksi bersih
bertujuan untuk apa?
penting dalam sektor pertanian dan sektor
perkebunan.
BELAKANG
Sejalan dengan semakin meningkatnya produksi
Produksi bersih kelapa sawit dari tahun ke tahun, akan terjadi pula
(cleaner production) peningkatan volume limbahnya. Limbah kelapa
sawit adalah sisa-sisa hasil tanaman kelapa sawit
bertujuan untuk
yang tidak termasuk dalam produk utama atau
mencegah dan merupakan hasil campuran dari proses pengolahan
meminimalkan kelapa sawit baik berupa limbah padat maupun
terbentuknya limbah limbah cair.
atau bahan pencemar
lingkungan di seluruh Pendekatan pengelolaan lingkungan dengan
tahapan proses mengedepankan aspek pencegahan timbulan
produks. pencemar langsung dari sumbernya (preventive)
merupakan pola pendekatan proaktif yang dapat
diterapkan untuk meningkatkan efisiensi melalui
penerapan produksi bersih.
1. Good House Keeping
Dapat diterapkan dengan baik dengan adanya schedule
housekeeping harian, bulanan, dan tahunan. Selain itu perlunya
dilakukan housekeeping audit secara berkala

2. Penggunaan Kembali (Reuse)


Reuse dari air limbah merupakan solusi meminimalisasi
penggunaan air tanah, menjaga ketersediaan sumber daya air, dan
sekaligus melindungi pencemaran lingkungan

3. Daur Ulang (Recyle)


Yaitu pemanfaatan kembali atau recycle air dari fatpit untuk
kebutuhan pengepresan, atau pemanfaatan kembali air
kondensat rebusan sebagai air pengencer unit press

4. Perolehan Kembali (Recovery)


Merupakan upaya mengambil bahan-bahan yang masih
mempunyai nilai ekonomi tinggi dari suatu limbah.
DIAGRAM
ALUR PRODUKSI

Tandan buah Segar (TBS) yang telah


dipanen di kebun diangkut ke lokasi
Pabrik Minyak Sawit dengan
menggunakan truk.
Sebelum dimasukan ke dalam Loading
Ramp, Tandan Buah Segar tersebut
harus ditimbang terlebih dahulu pada
jembatan penimbangan (Weighing
Brigae) .
Perlu diketahui bahwa kualitas hasil
minyak CPO yang diperoleh sangat
dipengaruhi oleh kondisis buah (TBS)
yang diolah dalam pabrik
LIMBAH PADAT 1. Sebagai bahan
bakar Pembangkit
Listrik Tenaga
1.TANDAN KOSONG Biomassa

Limbah ini dihasilkan dari tandan


brondolan yaitu tandan buah
segar yang terlalu matang yang
buahnya terlepas dari tandannya
saat masih berada di
perkebunan/di kebun, keadaan
tandannya kering serta di pabrik
pengolahan kelapa sawit adalah
hasil proses sterilising dan
thresing dengan keadaan tandan 2. Sebagai Pupuk
basah.
Tandan kosong kelapa sawit
(TKKS) mengandung Selulosa
41,3%- 46,5% (C6H10O5)n, Hemi
Selulosa 25,3%-32,5% dan
mengandung lignin 27,6%-32,5%
2. Cangkang

Sebagai karbon aktif

Karbon/arang aktif adalah arang yang


diaktifkan dengan cara perendaman
dalam bahan kimia atau dengan cara
mengalirkan uap panas ke dalam
bahan, sehingga pori – pori bahan
menjadi lebih terbuka dengan luas
permukaan berkisar antara 300 hingga
2000 m2 /g
Sebagai pembuatan pulp
1 Serat sabut buah kelapa sawit
mempunyai kadar selulosa yang tinggi
yaitu 44,14 %, sehingga berpotensi
sebagai alternatif pembuatan pulp

2 Sebagai media tanam

Sebagai pengolah limbah cair


3 Pemakaian sabut kelapa sawit dapat
digunakan sebagai mediator
pertumbuhan mikrobiologi, dimana
mikrobiologi yang sangat berperan
aktif dalam penurunan kadar BOD,
COD dan TSS pada limbah kelapa
Sabut kelapa sawit sawit adalah bakteri hidrolik.
4. LUMPUR
SAWIT
(WET DECANTER SOLID)

Untuk pakan ternak


Salah satu proses yang banyak dilakukan untuk meningkatkan nilai gizi
suatu bahan berserat tinggi adalah melalui fermentasi (GHANEM et al.,
1991). Teknik ini juga sudah dinilai dapat meningkatkan nilai gizi Lumpur
Sawit (SINURAT et al., 1998; PASARIBU et al., 1998).
Fermentasi Lumpur Sawit meningkatkan kadar protein kasar, protein sejati,
daya cerna bahan kering invitro, nilai energi dan protein termetabolis serta
penurunan kadar serat (NDF). Dengan peningkatan nilai gizi produk
fermentasi lumpur sawit, maka diharapkan bahan ini dapat digunakan
sebagai salah satu bahan pakan untuk unggas.
LIMBAH CAIR
PALM MILL OIL
EFFLUENT

Sebagai biodesel
Limbah cair yang langsung diambil dari pipa
pembuangan (kondisi panas 400C s/d 500C ) masih
mengandung lemak/CPO parit dapat dimanfaatkan
pada PLTD biodiesel.
Ada beberapa proses pengolahan biodiesel
berbasis CPO parit, di antaranya adalah esterifikasi
dan transesterifikasi yang termasuk dalam proses
alkoholisis. Proses esterifikasi dilakukan cukup
dengan satu tahap untuk menghilangkan kadar FFA
berlebih di dalam CPO parit sedangkan proses
transesterifikasi dilakukan dengan dua tahap
karena tahap pertama transesterifikasi masih
menyisakan jumlah trigliserida yang cukup banyak
pada akhir reaksi yang dikenal transesterifikasi I
01 02 03 04

Pengelolaan aerob Teknologi pengeringan Aplikasi tanah (land Penggunaan POME


dengan menggunakan (drying process), teknologi application), sistem ini tidak untuk menghasilkan
kolam aerobic (aerobic ini tidak sesuai karena disarankan karena energi. Teknologi
pond). Teknologi ini memerlukan biaya dan memerlukan biaya yang untuk menghasilkan
digunakan untuk energi yang besar untuk cukup besar. Selain itu energi adalah dengan
menghindari menguapkan air dalam teknologi ini masih cara menangkap gas
terbentuknya gas POME (Palm Oil Mill memerlukan kolam tanpa metana
metan Effluent). udara dan masih
menghasilkan gas metan.
Limbah Yang Dijual
Jumlah Limbah Harga Jual Penerimaan
Jenis Limbah
(Kg/Bln) (Rp/Kg) (Rp/Bln)
Cangkang 798.665 500 399.332.500
Jumlah 399.332.500
Limbah Yang Dimanfaatkan
Tandan Kosong 3.091.243 50 154.562.155
Serabut 421.533 165 69.552.970
Cangkang 16.229 500 8.114.500
Lumpur Solid 590.146 25 14.7553.660
Jumlah 246.983.285
Total Penerimaan 646.315.785

PT. Sandabi Indah Lestari menghasilkan limbah


padat dan limbah cair di setiap proses produksinya.
Limbah padat tandan kosong dihasilkan sekitar 22%
dari total TBS yang diolah, cangkang 6%, serabut
3%, dan Wet Decanter Solid(Lumpur sawit) 4% .
Nilai Guna Langsung
Penerimaan Total Cost Pajak Penerimaan
Jenis Limbah Penjualan
(Rp/Bln) (Rp) (Rp/Bln)
Cangkang 399.332.500 13.249.328 10% 347.474.854
Jumlah 347.474.854
Nilai Guna Tidak Langsung
Tandan Kosong 154.562.155 67.518.157 - 87.043.998
Serabut 69.552.970 4.220.960 - 65.332.010
Cangkang 8.114.500 73.072 - 8.041.428
Lumpur Solid 14.7553.660 7.217.056 - 7.536.604
Jumlah 167.954.040
NET 515.428.894
KESIMPULAN
Pengelolaan limbah dan pengendalian lingkungan secara berkelanjutan
menggunakan teknologi tepat guna agar dampak lingkungan yang
ditimbulkan seminimal mungkin.

Penerapan produksi bersih dapat melalui Good


Housekeeping, reuse, reycle, dan recovery

Limbah Padat berupa Tandan Kosong, Cangkang , Sabut,


dan Lumpur sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan yang
memiliki nilai jual

Limbah cair dapat dimanfaatkan sebagai biodesel dengan


pengolahan esterifikasi dan transesterifikasi
Thank You

Anda mungkin juga menyukai