Oleh
ANDRIAN DJAMALU
G052191003
SEKOLAH PASCASARJANA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
kebutuhan akan minyak goreng dan derivatnya di dalam negeri terus meningkat
sawit merupakan sumber devisa negara yang sangat potensial karena tidak
semua negara dapat memproduksinya. Kelapa sawit hanya dapat tumbuh dan
berproduksi dengan baik pada kawasan beriklim tropis seperti di Indonesia dan
termasuk daerah Riau merupakan sangat potensial untuk tanaman kelapa sawit.
tahun 1969. Pada saat itu luar areal perkebunan kelapa sawit adalah 119.500 ha
dengan total produksi minyak mentah (CPO dan KPO ) 189.000 ton per tahun.
Diperkirakan produksi minyak sawit Indonesia akan mencapai 9,9 juta ton pada
2
tahun 2005. Tetapi disayangkan pertambahan luas areal tidak dibarengi dengan
saat ini Indonesia menjadi negara penghasil kelapa sawit terbesar kedua setelah
diprediksi menjadi negara penghasil CPO utama dunia tahun 2010. Habitat
aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di
meter. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil. 2000 – 2500 mm
setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan
dan produksi buah sawit. Minyak kelapa sawit dapat diolah menjadi berbagai
macam produk turunannya yang memiliki nilai tambah yang jauh lebih tinggi.
bahan baku, industri pengolah dan daerah pemasaran. Industri minyak kelapa
3
kelompok daerah penghasil bahan baku TBS dan daerah produsen atau pemasar
1.2.2 Apa sajakah mesin dan peralatan yang digunakan serta fungsinya
1.3 TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Tanaman kelapa sawit mulai berbuah setelah berumur 2,5 tahun dan
Buah kelapa sawit dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan,
sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon kelapa sawit rata-rata
terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan buah matang panen adalah
sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari
10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg
atau lebih.Hasil terpenting dari tanaman kelapa sawit adalah minyak sawit yang
dari ekstraksi daging buah (pericarp). Hasil lain yang tidak kalah penting adalah
minyak inti sawit atau kernel yang juga diperoleh dengan cara ekstraksi.
Pengumpulan Buah (TPH) dengan truk tanpa ditunda. Di TPH tandan diatur
berbaris 5 atau 10. Buah kelapa sawit harus segera diangkut ke pabrik untuk
5
Di pabrik buah akan direbus, dimasukkan ke mesin pelpas buah,
memisahkan biji dan sabut. Biji dikeringkan dan dipecahkan agar inti
(kernel) terpisah dari cangkangnya. Tahapan dari pengolahan buah kelapa sawit
PKS pada umumnya mengolah bahan baku berupa Tandan Buah Segar
(TBS) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit
(Kernel). Proses pengolahan kelapa kelapa sawit sampai menjadi minyak sawit
listrik yang diukur. Pada Pabrik Kelapa Sawit jembatan timbang yang
kerja dari jembatan timbang yaitu truk yang melewati jembatan timbang
ditimbang, selisih berat awal dan akhir adalah berat TBS yang diterima
dipabrik.
6
2. Penyortiran, Kualitas buah yang diterima pabrik harus diperiksa tingkat
Tenera dan jenis Dura. Kriteria matang panen merupakan faktor penting
minyak dan ALB (Asam Lemak Buah) yang dapat dilihat pada tabel
berikut :
berikut :
1.Perebusan
lori atau boiler rebusan yang terbuat dari plat baja berlubang-lubang (cage) dan
menggunakan uap air yang bertekanan antara 2.2 sampai 3.0 Kg/cm2. Proses
7
menurunkan kuaiitas minyak. Disamping itu, juga dimaksudkan agar buah
mudah lepas dari tandannya dan memudahkan pemisahan cangkang dan inti
dengan keluarnya air dari biji. Proses ini biasanya berlangsung selama 90 menit
dengan menggunakan uap air yang berkekuatan antara 280 sampai 290 Kg/ton
TBS. Dengan proses ini dapat dihasilkan kondensat yang mengandung 0.5%
dalam Fat Pit. Tandan buah yang sudah direbus dimasukan ke dalam Threser
menurunkan kualitas minyak CPO. Disamping itu, juga dimaksudkan agar buah sawit
mudah lepas dari tandannya (berondolan) dan memudahkan pemisahan daging buah
Tujuan perebusan:
d) Melunakan daging buah, sehingga daging buah mudah lepas dari biji.
8
tandan nya, dengan menggunakan Hoisting Crane atau Fruit Elevator (hal ini
Pada tahapan ini, buah yang masih melekat pada tandannya akan
Tujuannya untuk memisahkan brondolan (fruilet) dari tangkai tandan. Alat yang
digunakan disebut thresher dengan drum berputar (rotari drum thresher). Hasil
stripping tidak selalu 100%, artinya masih ada brondolan yang melekat pada
tangkai tandan, hal ini yang disebut dengan USB (Unstripped Bunch). Untuk
mengatasi hal ini, maka dipakai sistem “Double Threshing”. Sisitem ini bekerja
dengan cara janjang kosong/EFB (Empty Fruit Bunch) dan USB yang keluar dari
thresher pertama, tidak langsung dibuang, tetapi masuk ke threser kedua yang
misal nya.
9
3. Pengolahan Minyak dari Daging Buah
digunakan uap air yang temperaturnya selalu dijaga agar stabil antara 80° –
90°C.
Fungsi Digester:
10
Setelah massa buah dari proses pengadukan selesai kemudian dimasukkan ke
dalam alat pengepresan (Scew Press) agar minyak keluar dari biji dan
fibre.Untuk proses pengepresan ini perlu tambahan panas sekitar 10% s/d 15%
minyak kasar dan ampas serta biji.Sebelum minyak kasar tersebut ditampung
pada Crude Oil Tank, harus dilakukan pemisahan kandungan pasirnya pada Sand
ampas dan biji yang masih mengandung minyak (oil sludge) dikirim ke
Decenter guna memisahkan Solid dan Liquid. Pada fase cair yang berupa minyak,
air dan masa janis ringan ditampung pada Countnuous Settling Tank, minyak
dialirkan ke oil tank dan pada fase berat (sludge) yang terdiri dari air dan
Minyak dari oil tank kemudian dialirkan ke dalam Oil Purifer untuk
11
ke Vacuum Drier untuk memisahkan air sampai pada batas standard. Kemudian
melalui Sarvo Balance, maka minyak sawit dipompakan ke tangki timbun (Oil
Storage Tank).
2.2.1 Boiler
Dalam pabrik kelapa sawit Ketel uap (Boiler) merupakan jantung dari
sebuah pabrik kelapa sawit. Dimana, ketel uap ini lah yang menjadi sumber
tenaga dan sumber uap yang akan dipakai untuk mengolah kelapa sawit.
Ketel uap merupakan suatu alat konversi energi yang merubah Air
menjadi Uap dengan cara pemanasan dan panas yang dibutuhkan air untuk
penguapan diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada ruang bakar ketel uap.
Uap (energi kalor) yang dihasilkan ketel uap dapat digunakan pada
turbin. Turbin disini adalah turbin uap dimana sumber penggerak generatornya
adalah uap yang dihasilkan dari ketel uap. selain turbin alat lain di pabrik kelapa
sawit yang membutuhkan uap seperti di sterilizer (Alat untuk memasak TBS)
dan distasiun pemurnian minyak (Klarifikasi). oleh karena itu kualitas uap yang
dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan yang ada dipabrik kelapa sawit
tersebut. karena jika tidak akan mengganggu proses pengolahan dipabrik kelapa
sawit.
12
Boiler atau ketel uap yang digunakan di pabrik kelapa sawit biasanya
adalah boiler dengan kapasitas uap 20.000 Kg uap/jam dan dengan tekanan 20
kg/cm2. dimana dibutuhkan 2 unit boiler untuk pabrik kelapa sawit dengan
Sebagian besar ketel uap yang digunakan pada pabrik kelapa sawit
adalah ketel uap yang menghasilkan uap superheated, dimana uap ini digunakan
pertama kali untuk memutar turbin sebagai pembangkit tenaga listrik kemudian
sisa uap dari pembangkit tersebut digunakan sebagai pemanasan TBS pada
sterilizer.
Menurut jenisnya ketel uap terbagi menjadi 2 bagian yaitu : ketel pipa air dan
ketel pipa api. ketel yang digunakan pada pabrik kelapa sawit adalah ketel pipa
air. maksudnya adalah air berada didalam pipa dipanaskan oleh api yang berada
Untuk menghitung kapasitau uapa pada ketel uap yang dibutuhkan adalah
dengan: kebutuhan uap pada pabrik kelapa sawit adalah 0.6 ton uap/ton TBS
Jadi, untuk pabrik 45 ton membutuhkan boiler = 45 ton x 0.6 = 27 ton uap/jam.
Maka dari itu dibutuhkan 2 unit ketel uap dengan kapasita uap 20 ton uap/jam
pada masing-masing ketel uap. Biasanya bolier yang digunakan di pabrik kelapa
13
2. Temperatur Uap : 280 C
2.2.2 Sterilizer
buah, jika menggunakan uap kering akan dapat menyebabkan kulit buah hangus
sehingga menghambat penguapan air dalam daging buah dan dapat juga
yang dijadikan sebagai sumber panas perebusan menjadi sangat penting agar
Lemak Bebas (ALB). Aktivitas enzim akan berhenti jika diberikan suhu
14
minimum 50oC, pada proses perebusan temperatur di dalam steriliser
2. Melepaskan buah dari spiklet melalui cara hidrolisa hemiselulosa dan pektin
brondolan lepas dari tandannya pada saat proses penebahan dan juga akan
selama pengadukan ataupun saat proses pemisahan serat dengan biji serta
2.2.3 Digester
Fungsi dari digester adalah : a) Untuk melepaskan daging buah dari nut
15
sel daging buah e) Untuk mengalirkan sebagian minyak yang terbentuk di
pengaduk. Dalam digester terdapat beberapa tingkat pisau yang terikat pada
poros dan di gerakkan oleh motor listrik. Pisau bagian atas digunakan untuk
digunakan untuk mendorong massa keluar dari ketel adukan menuju screw
mentah maka daging buah sulit dilepas dari nut dan sulit dilumat. b) Volume
digester minimal ¾ penuh c) Waktu pengadukan pada digester yang baik adalah
Screw press adalah alat yang digunakan untuk memisahkan minyak kasar
dari daging buah dan biji. Alat ini terbuat dari sebuah tabung berlubang-lubang
yang di dalamnya terdapat dua buah screw yang pada ujungnya terdapat konus
yang dapat maju mundur secara hidrolis. Massa yang keluar dari ketel adukan
melalui feed screw (sebagian minyak keluar) masuk ke dalam main screw lalu
16
ditampung dalam talang minyak oil gutter. Untuk mempermudah pemisahan
dan pengaliran minyak pada feed screw dilakukan injeksi uap pada digester dan
penambahan air panas pada temperatur 90-95oC. Ampas akan diolah untuk
mendapatkan inti (kernel). Pelumatan pada screw press memakai air pengencer
yang berfungsi untuk mempermudah pemerasan minyak pada fibre, hal ini
uap dan air panas pada temperature 90-95oC. 2) Penekanan harus dilakukan
berangsur – angsur dari tekanan rendah ke tekanan tinggi ±40 bar. Tekanan
Jumlah serat – serat halus yang terikut minyak bertambah sehingga mempersulit
kerugian minyak pada ampas dan biji tinggi. 2) Pemisahan biji dan ampas tidak
bahan baku ketel uap. 4) Jumlah air pengencer, air pengencer yang terlalu
pemecahan cake akan lebih sulit pada CBC (Cake Breaker Conveyor) 5)
Pemberian air dilakukakn dengan cara menyiram cake dalam pressan dari atas
17
2.2.5 Saringan Bergetar (Vibrating Screen)
yang terikut minyak kasar. Benda-benda yang berupa ampas yang disaring pada
diencerkan dengan air panas yang bersuhu ± 60°C. Hal – hal yang perlu
Vacum dryer adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan air dari
minyak dengan cara penguapan dalam kondisi hampa udara. Hasil yang
18
diharapkan dari proses ini adalah minyak dengan kadar air 0,1 – 0,15% dan
kadar kotoran 0,013 – 0,015%. Melalui tangki apung (float tank) inilah yang
udara dan minyak terpencar kedalam tabung hampa. Uap air dari tabung hampa
terhisap oleh ejector 2, masuk kedalam kondensor 2, sisa uap terakhir dihisap
oleh ejector 3 dan dibuang ke atmosper atau udara. Air yang terbentuk dalam
Produk turunan CPO selain minyak goreng kelapa sawit, dapat dihasilkan
Instans Noodle, Sabun dan Detergent, Cocoa Butter Extender, Chocolate dan
Coatings, Specialty Fats, Dry Soap Mixes, Sugar Confectionary, Biskuit Cream
Fats, Filled Milk, Lubrication, Textiles Oils dan Bio Diesel. Khusus untuk
biodiesel, permintaan akan produk ini pada beberapa tahun mendatang akan
19
2. Produk Turunan Minyak Inti Sawit
sawit nantinya juga akan dihasilkan berbagai limbah buangan, baik itu yang
berupa limbah cair ataupun limbah padat. Dalam perkembangannya kedua jenis
sampingan kelapa sawit yang memiliki nilai ekonomis yang cukup menjanjikan.
4.1 Limbah cair kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar
alternatif berupa biogas. Hal ini dikarenakan limbah cair kelapa sawit
20
memiliki kandungan gas methan dan karbon dioksida yang merupakan
limbah cair kelapa sawit menjadi biogas ini sendiri mencapai 1075 juta
meter kubik. Jumlah ini setara dengan 516.000 ton gas LPG, 559 juta liter
solar, 666.5 juta liter minyak tanah, dan 5052.5 MWh listrik. Selain itu
baku limbah minyak kelapa sawit ini akan menekan pokok produksi
4.1 Limbah padat kelapa sawit terdiri dari tandan kosong kelapa sawit,
21
bernilai ekonomis tinggi, yaitu karbon aktif, fenol, asap cair, tepung
22
Memisahkan cangkang dengan
inti/kernel
Mengeringkan kernel
23
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
pengolahan kelapa sawit untuk dijadikan minyak kelapa sawit (CPO) melalui
pemurnian dan penyimpanan. Selain itu minyak kelapa sawit juga dapat diolah
menjadi produk turunan yang juga bernilai ekonomis tinggi diantaranya sabun,
3.2 SARAN
mengakibatkan buah sawit memar karena hal ini dapat memacu kerja enzim dan
24
DAFTAR PUSTAKA
Pardamaen, Marulia. 2011. Sukses Membuka Kebun dan PKS. Jakarta : Penebar
Swadaya
25