Anda di halaman 1dari 29

blogspot.

com

Baru saja dioptimalkan


Lihat yang asli

THE OIL PALM PLANTERS


Beranda

Jumat, 25 Maret 2011

FLOW PROSES PABRIK KELAPA SAWIT


PENGOLAHAN TANDAN BUAH SEGAR

Tanya :

16.2.Apakah ada hubungan antara luas perkebunan yang


dibangun dengan kapasitas Pabrik Kelapa Sawit?
Jawab :
Kapasitas pabrik yang akan dibangun biasanya disesuaikan dengan Luas kebun
tertanam.
Satu unit pabrik yang berkapasitas 30 ton TBS/jam disuplai oleh tanaman yang luasnya
6.000 ha sedangkan yang berkapasitas 60 ton TBS/jam membutuhkan areal seluas
11.000 12.000 ha.
Tanya :
16.3.Apa Sumber, Macam dan Volume Limbah dari Pabrik ?
Jawab :
Limbah Pabrik terdiri dari Limbah Padat dan Limbah Cair.
Limbah Padat berasal dari :
Janjang Kosong sebanyak 22 23 % dari TBS di olah
Serabut (Fiber) sebanyak 12 13 % dari TBS di olah
Cangkang (Shell) sebanyak 6 % dari TBS di olah
Limbah Cair berasal dari :
Station Klarikasi 0,5 ton Limbah Cair per Ton TBS diolah
Hydrocyclone Station Kernel 5 % dari TBS di olah
Tanya :
16.4.Apa fungsinya LORI di Pabrik ?
Jawab :
Fungsi Lori adalah untuk menampung TBS yang berasal dari kebun untuk di proses
didalam PEREBUSAN (Steriliser) dan sekaligus juga berfungsi untuk menampung UnStrip Bunch (Tandan yang tidak membrondol ) setelah melalui proses perebusan untuk
kemudian akan di rebus ulang (Recycle).
Tanya :
16.5.Apa fungsi TRANSFER CARRIAGE?
Jawab :
Memindahkan lori berisi TBS kejalur rail Steriliser yang diinginkan.
Tanya :
16.6.Apa fungsi STERILISER?
Jawab :
Fungsi Steriliser adalah :
1.Menonaktifkan enzim
2.Memudahkan lepasnya brondolan dari janjang
3.Mengubah komposisi dari mesocarp sehingga prosespelumatan dan klarikasi
esien
4.Dehidrasi nut sehingga kernel lekang dari cangkangnya
Tanya :
16.7.Apa yang dimaksud dengan Triple Peak?
Jawab :
Triple Peak adalah sistim perebusan dengan tiga puncak yang dimaksudkan untuk
tujuan udara dalam bejana:
1. Puncak Pertama adalah untuk membuang udara yang terdapat didalam bejana
Steriliser.
2. Puncak Kedua adalah untuk menekan kembali sisa sisa udara yang masih tersisa
dalam bejana dan membuang udara bersama uap air dan bersamaan dengan itu

kondensat juga keluar sehingga kandungan udara dalam bejana semakin kecil.
3. Puncak Ketiga adalah untuk penetrasi uap masuk kedalam kelompok brondolan
terdalam pada tandannya, sehingga menonaktifkan enzym dan melunakan komposisi
mesocarp agar mudah terlepas dari tandan dan nutnya. Kondensat dibuang terlebih
dahulu kemudian diikuti dengan pembuangan uap.
Lama perebusan adalah 90 115 menit.
Tekanan Kerja 2,8 3,2 Bar
Tanya :
16.8.Apa yang disebut Thresher?
Jawab :
Thresher atau disebut Bunch Striper adalah Drum besar yang berputar dengan
kecepatan putar 24 rpm berfungsi mengangkat TBS mengikut putaran drum keatas lalu
terjatuh membentur bagian poros drum dan sisi drum yang berada dibawah, sehingga
brondolan yang masih melekat pada tandannya terlepas.
Tandan bergerak keatas searah dengan putaran drum, kemudian tandan jatuh dan
terbanting, buah lepas dari spikelet. Kecepatan putaran tromol mempengaruhi esiensi
pemipilan. Putaran yang terlalu cepat menyebabkan tandan akan lengket di dinding
drum. Putaran yang baik ialah apabila tandan jatuh di poros dan jatuh lagi pada dasar
drum. Rotary Drum terdiri dari alat drum berputar dengan panjang 4 6 M dan diameter
2,1 M, yang digerakkan dengan electromotor. Drum tersebut memiliki as yang dapat
berperan sebagai bantingan buah agar buah lepas dari tandannya. Rotary drum stripper
merupakan tipe yang paling banyak digunakan di pabrik kelapa sawit yang berkapasitas
diatas 15 ton TBS/jam ke atas.
Tanya :
16.9.Bagaimana menghantar Tandan yang sudah di rebusdari Steriliser ke Thresher?
Jawab :
Cara penghantaranTBS hasil rebusan ke alat bantingan (thresher)dapat dilakukan
dengan dua cara :
a.Tipper
yaitu alat penuang TBS hasil rebusan yang berada dalamlorikedalambakyangberbentuk
cone dengan cara memutar lori pada sumbu Tipper
Cara ini pada awalnya dikembangkan di pabrik yang memiliki sistim sterilisasi tegak.
Kelemahan alat ini adalah seringnya terjadi kerusakan pada bunch elevator karena
beban yang berat dan panas, dan pada akhirnya menjadi penyebab stagnasi. Peletakan
alat ini kemudian dikembangkan dengan membuat letak tipper lebih tinggi atau sama
dengan alat bantingan sehingga tidak memerlukan bunch elevator.
b.Hoisting crane
TBS hasil rebusan yang telah ditarik keluar dari sterilizer diangkut keatas dengan
hoisting crane, untuk kemudian dituang dengan cara memutar lori pada titik
sumbunya. Buah akan jatuh ke mulut Bunch Hopper yangdilengkapi dengan pipa
penyangga sehingga saat buah jatuh sudah dimulai dengan proses pemipilan. Interval
pengangkutan buah ke mulut Bunch Hopper dilakukan secara kontinu, berdasarkan
pada kapasitas olah dan kapasitas alat.
Tanya :
16.10.Setelah brondolan lepas dari Tandan, bagaimana Selanjutnya?
Jawab :

Masa brondolan rebus dari Thresher mengandung kelopak, spikelet dan sampah
lainnya. Masa brondolan ini disebut Mass Passing to Digester (MPD).dihantarkan
dengan alat yang disebutfruit elevator dan kemudian dimasukkan ke dalam digester.
Tanya :
16.11.Apa yang disebut Digester?
Jawab :
Alat ini sering disebut ketel pengaduk yang terdiri dari bejana yang dilengkapi dengan
lengan pengaduk, tangkai pelumat dan pemanas untuk mempersiapkan masa
brondolan agar lebih mudah di-pres oleh Screw Press.
Digester dilengkapi dengan Lengan Pengaduk yang berfungsi untuk merajang buah
sehingga terjadi pelepasan perikarp dan biji sambil pemecahan kantong-kantong
minyak. Volume digester berpengaruh terhadap kehilangan minyak.
Digester berperanmensuplai masa brondolan yang telah lumat kepada Screw Press
yang dapat menghasilkan adonan 6 ton/jam. berukuran tinggi 2,50 dengan diameter 1,2
M

Tanya :
16.11.Apa yang disebut Screw Press (baca skru pres)?
Jawab :

Screw Press berfungsi untuk memeras minyak dari masa brondolan tanpa
memecahkan Biji Sawit (Nut).
Minyak diperas dari masa brondolan dengan ulir (screw) berputar secara terus menerus
kearah depan sambil diencerkan dengan aliran air dan dibagian ujung alat ditahan oleh
sebuah besi berbentuk kerucut yang proses penahannya diatur secara hidraulis,
sehingga bila dorongan ampas yang masih mengandung biji sudah terlampau kencang,
maka besi kerucut akan mengendor secara otomatis. Hasil pemerasan yang berupa
Cairan mengandung Minyak dan kotoran dijatuhkanke bagian bawah Screw Press untuk
kemudian dikirim menuju Stasiun Klarikasi. Sementara itu ampas press (cake) yang
masih mengandung biji dalam kondisi memadat akan dihantar melalui alat yang
disebut Cake Breaker Conveyor (CBC) atau konveyor pemecah cake padat menuju
Stasiun Kernel.
Tujuan penggunaanScrew Press adalah :
a.Memperkecil kehilangan minyak dalam ampas
b.Menurunkan jumlah biji pecah.
XVII.PEMURNIAN MINYAK -STASIUN KLARIFIKASI

Tanya :
17.1.Apa yang disebut Pemurnian Minyak ?
Jawab :
Cairan yang keluar dari alat press terdiri dari Minyak dan air serta padatan bukan
minyak atau disebut Non Oily Solids (NOS) .
Untuk memisahkan minyak dari fase bukan minyak lainnya perlu dilakukan dengan
proses pemurnian yang disebut dengan Klarikasi.
Tanya :

17.2.Berapa besar kandungan minyak pada Cairan yang keluar dari alat Screw Press ?
Jawab :
Dalam brondolan buah yang direbus , komposisi minyak sebesar54%, air 28% dan NOS
18% dan jika diperas dengan Screw Press maka komposisi ini akan berubah menjadi
cairan dengan kandungan minyak sebesar 66%, air 24% dan NOS 10%, berdasarkan ini
dapat dihitung bahwa cairan yang keluar adalah 320 liter per ton TBS dimana
didalamnya terdapat minyak sebanyak 210 liter.
Tanya :
17.3.Bagaimana caranya memisahkan minyak dari fase bukan minyak lainnya ?
Jawab :
Langkah pertama untuk memisahkan minyak dari fase bukan minyak adalah Proses
Pengenceran.
Pengenceran bertujuan agar pemisahan padatan yang berupa pasir dan serat-serat
yang terdapat dalam minyak (NOS) dapat berjalan dengan baik. Suhu air pengenceran
80 - 90C.
Air pengencer yang diberikan ke dalam cairan bermanfaat untuk beberapa hal sebagai
berikut:
a.Untuk menurunkan viskositas cairan, sehingga zat yang memiliki Berat Jenis (BJ) >
1,0 akan mudah mengendap sedangkan zat yang memiliki BJ < 1,0 akan mengapung.
BJ minyak pada suhu 40, 50, 70, dan 100C berturut-turut adalah 0,895; 0,890; 0,876;
0,875. Dan zat tersebut mudah memisah dari minyak karena minyak memiliki viskositas
27, 14, dan 8 centipois pada suhu 50, 70, dan 100C. Semakin rendah viscositas
minyak, semakin mudah untuk memisahkan NOS baik dalam proses pengendapan
maupun dalam proses pemisahan dengan sentrifuge.
b.Untuk mempermudah pemisahan fraksi yang terdapat dalam cairan minyak
berdasarkan polaritas.
c.Untuk memecahkan emulsi minyak yang dalam bentuk partikel halus dan sering
melekat dengan NOS. Juga berperan untuk melemahkan fungsi emulsier yang
terdapat dalam minyak.
Tanya :
17.4.Berapa jumlah air Pengencer yang deperlukan ?
Jawab :
Jumlah air pengencer yang dianjurkan yaitu sebanding dengan Cairan yang keluar dari
Screw Press.
Berdasarkan uraian sebelumnya maka jumlah air pengencer yang digunakan ialah 320
liter/ton TBS setara dengan 9600 liter.jam pada PKS berkapasitas 30 ton TBS/jam,
dengan perincian 50% untuk Screw Press dan 50% untuk Vibrating Screen atau Ayakan
Getar dan stasiun klarikasi
Tanya :
17.5.Apa itu Ayakan Getar atau Vibrating Screen ?
Jawab :
Fungsi ayakan getar adalahsaringan yang bergetar untuk memisahkan NOS yang
berukuran besar, sehingga pada proses selanjutnya didapatkan minyak yang memenuhi
standar.
Namun sebelumnya, cairan yang keluar dari alat press terlebih dahulu ditampung dalam
Sand Trap Tank baru kemudian dialirkan ke Vibrating Screen (ayakan getar).
Tanya :

17.6.Fraksi apa saja yang disaring oleh Ayakan Getar ?


Jawab :
Fraksi yang dipisahkan dalam alat ini ada dua kelompok :
a.Pasir dan tanah yang terbawa dari kebun bersama TBS dan brondolan.. Umumnya
pabrik telah memiliki Sand Trap Tank (STT) untuk mengendapkan partikel-partikel yang
mempunyai
berat jenis yang lebih besar dari l (satu). Karena waktu pengendapan sangat singkat
sehingga tidak seluruh pasir
atau gumpalan tanah terpisahkan, maka proses pemisahannya dilanjutkan pada ayakan
getar.
b.Serat atau ampas yang terikut dalam minyak dipisahkan dengan maksud agar kadar
kotoran minyak sesuai dengan standard kualitas.
Tanya :
17.7.Apa fungsiSand Trap Tank ?
Jawab :
Sand Trap Tank atau Tangki Pengendap Pasir bekerja berdasarkan gratasi yaitu
mengendapkan padatan secara alami. Keberhasilan proses pengendapan tergantung
pada waktu yang terjadi menurut ukuran kapasitas tanki.

Sand Trap Tank bisa berbentuk kotak atau silinder. Secara mekanis, bentuk silinder
memberikan aliran sirkular yang dapat mempercepat proses pengendapan pasir atau
padatan yang BJ-nya lebih besar dari minyak.
Cairan yang sudah melalui Sand Trap Tank dan Ayakan Getar untuk kemudian
ditampung pada Crude Oil Tank (COT) atau Tangki Minyak Kasar.
Tanya :
17.8.Apa Crude Oil Tank ?
Jawab :
Crude Oil Tank (COT) berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel berat yang tidak
larut dan lolos dari ayakan getar. Karena tanki ini ukurannya kecil yaitu 10 m dengan
masa tunggu 30-45
menit untuk PKS 30 ton/jam, dapat dikatakan bahwa retention time minyak relatif
singkat sehingga lebih berfungsi untuk mengendapkan pasir atau Lumpur partikel
besar, sedangkan untuk memisahkan partikel halus kurang berhasil.
Pemisahan minyak lebih sempurna jika panas minyak dipertahankan 80C, oleh sebab
itu dalam COT dipasang alat pipa coil pemanas.
Crude Oil Tank ditempatkan tepat dibawah ayakan getar, berfungsi untuk menampung
minyak dari ayakan getar sebelum dipompakan ke Oil Settling Tank.
Tanya :
17.9.Apa Oil SettlingTank ?
Jawab :
Fungsi dari Settling Tank adalah untuk mengendapkan kotoran-kotoran (NOS) yang
masih terdapat dalam minyak. Proses pengendapan ini dapat berlangsung sempurna
apabila suhu minyak dapat dipertahankan pada suhu 80C. Pada suhu inikekentalan
minyak lebih rendah sehingga fraksi-fraksi yang BJ > 1 dan berada dibagian bawah
tanki akan mengendap.
Campuran minyak yang terdapat dalam Oil Settling Tank terdiri dari tiga lapisan; lapisan
minyak, lapisan Sludge (lumpur)dan lapisan Padatan.

Semakin lama cairan minyak berada dalam Oil Settling Tank maka pemisahan akan
semakin sempurna dan lumpur serta material padatan akan mengendap dibagian dasar
tanki.
Ada dua jenis Settling Tank, yaitu :
a. Continuous Settling Tank (CST).
YaituSettling Tankjenis bak bersambung
b. Cylindrical Continuous Settling Tank (CyST)
Yaitu Settling Tankyang berbentuk silindris
Continuous Settling Tank (CST)dapat memisahkan Sludge (lumpur) sambil mengalir dari
satu kamar ke kamar bak yang lain. Pemisahan dapat berlangsung dengan baik jika
kecepatan aliran lebih lambat dari kecepatan mengendap dari zat yang BJ- nya lebih
dari BJ minyak.
Pemisahan Sludge akan berjalan dengan baik sejak kamar bak pertama, karena
pemisahan cairan hanya menjadi dua fase yaitu fase ringan dan fase berat. Fase berat
mengalir dari bak yang satu ke bak lainnya melalui dasar tanki sedangkan fase ringan
mengalir dari bagian atas. Semakin banyak bak yang bersambung maka pemisahan
minyak dengan sludge semakin sempurna, demikian juga dengan suhu minyak yang
tinggi akan mempercepat proses pemisahan minyak.
Minyak yang terdapat dibagian atas dikutip dengan menggunakan talang pengutip atau
Skimmer dan kemudian dikumpulkan dan dialirkan ke Oil Tank.
Cylindrical Continuous Settling Tank (CyST)dapat memisahkan Sludge dalam tanki
silindris dengan kemampuan yang sangat tergantung pada kecepatan aliran masuk
cairan dari Crude Oil Tank atau Decanter. Masuknya cairan minyak didalam Cylindrical
Continuous Settling Tank (CyST)bisa dari samping dan mengikuti aliran spiral dan ada
yang masuk langsung kebagian tengah yang dibatasi dengan tabung, dan kemudian
minyak yang memiliki BJ < 1 akan memisah keatas dan dikutip melalui Skimmer. Suhu
cairan dalam tanki dipertahankan 80 - 90C sehingga viskositas minyak dapat
dipertahankan.
Untuk memperoleh pemisahan yang baik maka dibuat volume tanki yang memiliki
retention time antara 4-6 jam atau untuk PKS 30 ton/jam dibuat CyST berukuran90M.
Setelah dikutip oleh Skimmer, minyak akan dialirkan keSludge Separatordengan pipa.
Namun sebelum masuk ke Sludge Separator, padapipa aliran antara Settling Tank
dengan Sludge Separatordipasang dua buah alat alat yaitu Sand Cyclon dan Ayakan
Getar untuk Sludge. Sementara ituSludge yang berasal dari Oil Settling Tank
dipompakan ke Sludge Tank dengan melalui Desander

Tanya :
17.10.Apa itu Sand Cyclone danAyakan Getar ?
Jawab :
Sand Cyclone berperan untuk mengurangi jumlah pasir dan padatan kasar. Alat ini
terbuat dari logam atau porselin yang dapat memisahkan lumpur/pasir secara gravitasi
dengan bantuan pompa
Ayakan Getar digunakan untuk menyaring Sludge yang akan masuk kedalam Sludge
Separator dengan maksud agar beban Sludge Separator lebih ringan dan umur Nozzle
lebih lama.
Dilihat dari segi ekonomi , pemakaian alat ini lebih menguntungkan dan dapat
menurunkan losses dan menaikan kapasitas alat.
Tanya :
17.11.Apa itu Sludge Tank.?
Jawab :
Sludge Tank berfungsi untuk memisahkan minyak yang masih terikat pada lumpur.
Sludge yang berada dalam Sludge Tank mendapat pemanasan dengan menggunakan
pipa uap tertutup agar minyak tidak teraduk-aduk karena tekanan uap masuk, dan
dengan pemanasan yang tinggi minyakyang masih terikat pada lumpur,akan dapat
dipiisahkan dari cairan lumpur yang tenang, oleh sebab itu suhu dalam sludge tank
harus selalu dipertahankan antara 90 - 100C.
Untuk mempercepat pemecahan gumpalan minyak pada lumpur, Sludge Tanksering
dilengkapi dengan alat pengaduk (Stirrer) dengan kecepatan putar yang rendah yakni
sebesar maksimum 10 rpm ( 10 revolusi per menit) dan lempeng pengaduk diposisikan

diatas posisi pipa coil pemanas yang berada di dasar tanki.Dengan demikian lapisan
sludge di bagian bawahtidak terganggu dan tidak terjadi pembentukan emulsi akibat
teraduk-aduknya cairan lumpur.
Lumpur yang terdapat dibawah tanki harus dibuang setiap waktu tertentu, untuk
menghindari adanya pasir yang ikut masuk kedalam Sludge Separator.
Tanya :
17.12.Apa itu Desander?
Jawab :
Desander adalah alat untuk membuang pasir-pasir halus yang terdapat dalam Sludge.
Kebersihan cairan minyak dalam sludge tank dipengaruhi pengoperasian Desander,
karena alat ini dapat berfungsi bila pembuangan pasir dilaksanakan secara kontinu.
Tanya :
17.13.Apa itu yang disebut Sludge Separator ?
Jawab :
SludgeSeparatoratau sering juga disebut Nozzle Separator adalah alat pemisah minyak
dari kotoran secara mekanis.

Jenis Sludge Separator

Terdapat dua jenis Sludge separator,yakni :


a.Jenis Putaran Horizontal
Jenis Horizontal yang umum digunakan adalah buatan -Alfa laval dan Westfalia,
dengankapasitas yang besar yaitu 8-10m jam.
b.Jenis Putaran Vertikal.
Jenis Vertikal adalah buatan Stork atau dikenal sebagai type Stork dengan
kapasitasnya 6-8 m/jam.
Tujuan dari kedua jenis Sludge Separator tersebut diatas adalah sama, yaitu
memisahkan minyak dari air dan kotoran.
Mekanisme pemisahan minyak dari fraksi yang berat jenisnya 1(satu) menggunakan
Gaya Sentrifugal dengan suhu cairan dalam Sludge Separator selaludipertahankan
diatas 90C, oleh karena itu alat ini sering disebut juga sebagai Centrifuge Separator.
Kapasitas Separator dipengaruhi oleh ukuran nozzle yang dipakai. Semakin besar
ukuran Nozzle maka kapasitas alat semakin besar.
Air dan kotoran yang sudah terpisah disebut dengan air drab dengan kadar minyak/zat
kering 7-10%.
Fraksi ringan ataucairan yang telah dibebaskan dari pasir-pasir halus dipompakan lagi
ke oil settling tank.
Kesulitan utama yang dialami dalam pemisahan minyak dari sludge
denganmenggunakan Sludge Separator,adalahkarena seringnya penggantian Nozzle.
Maka para ahli memikirkanalat pemisah lumpur yang lebih efektif yakni penggunaan
Decanter.
Cara pemisahan lumpur dalam Sludge Separator adalah putaran horizontal dan vertikal,
makadecanteradalah sejenis separator dengan posisi horizontal memanjang tapi
dengan putaran vertikal
Tanya :
17.14.Apa itu Nozzle ?
Jawab :
N o z z l e. adalah alat pengatur pengeluaran minyak dari ruang berputar didalam
separator. Ukuran lobang nozzle mempengaruhi pemisahan fraksi, semakin kecil
lubangnya akan semakin baik dengan ditunjukkan oleh kadar minyak yang terikut dalam
air buangan relatif kecil, akan tetapi nozzle menjadi sangat cepat rusak, akibat gesekan
pasir halus (jumlah pasir halus lebih banyak dari pada pasir kasar) dan sering
tersumbat.
Lubang Nozzle yang berukuran besar menyebabkan kehilangan minyak yang relatif
tinggi pada air buangan, namun umur nozzle yang berlobang besar lebih panjang umur
pakainya dibandingkan dengan yang berukuran kecil.
Tanya :
17.15.Bagaimana Decanter itu ?
Jawab :
Decanter yang digunakan ada dua jenis yaitu berdasarkan keluaran (output) yaitu
a.Two-Phase Decanter ( Decanter dua Fasa)
Alat ini bekerja untuk menghasilkan dua fraksi yaitu fraksi cair yang berupa campuran
minyak dengan air dan fraksi padat.
Fraksi padat yang berbentuk lumpur padat diangkut dengan bak trailer ke kebun,
sedangkan fraksi cair dipompakan ke dalam Settling Tank untuk diolah lebih lanjut.
Tujuan penggunaan alat ini adalah untuk mengurangimaterial padatan dalam cairan
agar pemisahan minyak dalam settling tank lebih baik dan beban Sludge Separator akan
lebih ringan.

Peranan Decanter dua Fasa :


i)Decanteryang ditempatkan sebelum Settling Tank berfungsi untuk menggantikan
peranan strainer dan sand cyclone.
ii)Decanteryang ditempatkan sebagai pengganti Oil Purier berguna untuk memisahkan
minyak yang berasal dari Settling Tank atau Buffer Tank menjadi dua fraksi yaitu fraksi
minyak dan fraksi cairan yang umumnya masih mengandung Sludge (lumpur)sehingga
perlu diolah lagi menggunakan Sludge Separator, sedangkan fraksi minyak
bersih langsung diolah ke Vacuum Drier.
iii)Decanter sebagai pengganti Sludge Separator, yaitu untuk mengolah cairan yang
berasal dari Sludge Tank.
Cairan dipisahkan menjadi cairan Minyak dan Sludge. Cairan minyak yang dihasilkan
dipompa ke Settling Tank, sedangkan fraksi Sludge dibuang ke FatPit untuk diteruskan
ke unit pengolah limbah.

b.Three-Phase Decanter( Decanter tiga Fasa)


Alat ini bekerja dengan prinsip yang sama dengan two-phase Decanter, namun alat ini
dapat menghasilkan 3 fraksi yaitu fraksi minyak, fraksi air (cair) dan fraksi padat.
Cairan yang keluar dari bagian bawah Settling Tank mengandung lumpur yang tinggi
dengan kadar minyak yang mencapai 10%. Cairan ini diproses oleh Decanterdan akan
menghasilkan:
Phase Padat (dibuang),
Phase Minyak dipompa ke Settling Tank (CST atau CyST) untuk Kemudian,cairan
Minyak yang berada dipermukaan tanki CST atau CyST ini dialirkan kedalam Oil Tank
(OT).

Phase cair dialirkan kembali ke Sludge Tank. Cara ini akan mengurangi beban lumpur yang
masuk ke dalam Sludge Separator.

Tanya :
17.16.ApaOil Tank itu ?
Jawab :
Oil Tank
Cairan yang berasal dari CST atau CyST dialirkan kedalam Oil Tank (OT). Minyak disini
masih mengandung air dan kotoran-kotoran ringan. Oil Tank dilengkapi dengan pipa coil
pemanas, yang digunakan untuk menaikkan dan mempertahankan suhu minyak hingga
90C.
Tujuan pemanasan minyak adalah untuk mempermudah pemisahan minyak dengan air
dan kotoran ringan dengan cara pengendapan, yaitu zat yang memiliki berat jenis yang
lebih berat dari minyak akan mengendap pada dasar tanki. Suhu minyak dalam Oil Tank
sangat berpengaruh pada perlakuan selanjutnya, karena tidak terjadi lagi pemanasan,
sehingga dianggap suhu pada oil tank adalah sumber panas untuk pengolahan lanjutan
seperti pada Oil Purier dan Vacuum Drier.
Luas permukaan minyak mempengaruhi pemisahan air dari minyak. Kadar air dalam
minyak umumnya masih berkisar antara 0,6 1,0 % tergantung dari panas minyak dan
masa tunggu yang berkaitan dengan ukuran tanki.
Tanya :
17.17.ApaOil Purier itu ?
Jawab :
Purier sering disebut juga Oil Centrifuge, yang berfungsi memurnikan minyak dari
kotoran yang tidak dikehendaki.
Purier yang banyak digunakan ialah buatan Westfalia dan -Alfa laval. Kedua alat ini
mempunyai prinsip kerja yang sama akan tetapi kedua alat ini memiliki perbedaan daya

pisah fraksi ringan dan berat.


Oil Centrifuge Westfaliamemisahkanfraksi berat dengan Berat Jenis (BJ)
1,artinyaVMdanminyakberadadalamsatu fraksi, sehingga NOS dan kotoran yang
tergolong dalam fraksi berat saja, yang dipisahkan.
Oil Centrifuge -Alfa laval memisahkan minyak dari NOS dan air, sehingga -Alfa laval
akan dapat menurunkan kadar air dalam minyak dari 0,6 0,1% menjadi 0,4 0,6%.
Disamping itu, -Alfa laval dapat diatur kapasitas olahnya, namun hal ini sering
mempengaruhikualitas minyak yang dihasilkan.

Tanya :
17.18.ApaOil Vacuum Dryer itu ?
Jawab :
Oil Vacuum Drier
Minyak yang keluar dari Oil Purier atau Decanter masih mengandung air, maka perlu
dikurangi hingga batas maksimum yang didasarkan pada mutu standar.
Pengisian minyak kedalam alat ini tidak dapat dilakukan dengan bantuan pompa, akan
tetapi masuknya minyak dengan cara di isap oleh kevakuman alat pengering. Oleh
sebab itu pengaturan pemasukan minyak dan pengaturan tekanan uap memerlukan
perhatian yang khusus untuk memenuhi kapasitas dan mutu minyak produksi.
Pemisahan air (bahan mudah menguap) dari minyak dalam Vacuum Drier dipengaruhi
oleh :
Suhu minyak;
Pemisahan air atau partikel lain yangmudah menguap semakin efektif bila suhu minyak
masuk sudah tinggi. Pemanasan dalam vacuum drier tidak dilakukan,
,pemanasanminyakhanya dilakukan pada proses sebelumnya, yaitu pada Oil Purier
atau Decanter.
Kehampaan udara;

Partikel lebih mudah menguap dalam keadaan hampa udara. Kehampaan udara
tergantung dari kemampuan Steam Injector atau pompa vacuum, dan juga dipengaruhi
oleh fluktuasi debit minyak masuk.
Interaksi suhu minyak dan kehampaan;
Pengurangan kadar air dan partikel mudah menguap lainnya akan terjadi dengan
sempurna, bila suhu diatas 70C dengan tekanan dibawah 50 TORR.
Pengaturan kapasitas alat;
Semakin maksimum penggunaan kapasitas alat maka penguapan air semakin lambat
dan menghasilkan minyak yang bermutu jelek.
Tanya :
17.19.ApaFat Pititu ?
Jawab :
Fat Pit merupakan bak penampung sludge, tumpahan minyak, dan air cucian PKS. Fat
Pit pada awalnya bukan merupakan alat pengolah, tapi belakangan ini setelah dilihat
banyak terjadi ketidak
seimbangan antara unit pengolah yang menyebabkan banyak minyak tumpah dan tidak
dapat dikutip dalam unit pengolah, maka dimasukkan sebagai bagian dari alat
pengolah.
Dilihat dari segi fungsi dan kapasitas Fat Pit tidak layak digunakan untuk menampung
air kondensat yang mengandung minyak lebih sedikit (0.15% terhadap contoh) dari
kandungan minyak buangan akhir (0.5% terhadap contoh). Penggunaan fat pit sebagai
penampung air kondensat akan dapat menyebabkan terjadinya emulsi minyak dan
mempersulit pemisahan dalam Fat Pit. Oleh sebab itu Fat Pit tidak boleh digunakan
sebagai penampung air kondensat.
XVIII.PENGOLAHAN INTI SAWIT -STASIUN KERNEL

Tanya :
18.1.Apa yang disebut Pengolahan Inti Sawit ?
Jawab :
Pengolahan Inti Sawit ditujukan untuk memisahkan Inti Sawit dari Cangkangnya.
Keberhasilan Pemisahan Inti Sawit di ukur oleh Esiensi Pengutipan Inti ( EPI ), makin
tinggi EPI makin esien proses pengolahan inti sawit. EPI yang tinggi mencapai lebih
besar dari 90%. Sedangkan kenyataannya bahwa realisasi di lapangan EPI umumnya
hanya berkisar antar 80 85 %.
Tanya :
18.2.Bagaimana Proses memisahkan Inti Sawit dari Cangkang ?
Jawab :
Proses memisahkan Inti Sawit dimulai dari Input yang berasal Ampas Press.
Ampas Press yang berasal dari Screw Press terdiri dari serat halus (Fibre) dan biji (Nut)
dengan kandungan air yang masih tinggi dan menggumpal, oleh sebab itu gumpalan
serat halus ini perlu diuraikan dan dikeringkan dengan alat pemecah gumpalan ampas
yang disebut dengan Cake Breaker Conveyor( CBC ). Alat ini berperan memecahkan
gumpalan ampas, mengeringkan dan mengangkut ke alat Fibre Cyclone. Untuk
mempermudah pemecahan gumpalan dan mempersiapkan ampas kering agar mudah
diproses lebih lanjut pada Depericarper dan sesuai dengan persyaratan bahan bakar

untuk Boiler, maka pemanasan pada CBC dilakukan dengan pemanas mantel (Steam
Jacket).
Tanya :
18.3.Apa yang disebut Depericarper ?
Jawab :
Ampas press yang telah diurai oleh Cake Breaker perlu dipisah antara fraksi ringan dan
fraksi berat dengan alat yang disebut Depericarper.
Fraksi ringan terdiri dari serat, inti pecah halus, pecahan tempurung tipis dan debu.
Fraksi berat terdiri dari biji utuh, biji pecah, inti utuh dan inti pecah.
Fraksi ringan dikirim ke Boiler untuk bahan bakar, sedangkan fraksi berat diproses lanjut
dengan Polishing Drum.
Tanya :
18.4.Bagaimana cara kerja Polishing Drum ?
Jawab :
Polishing Drum.berfungsi untuk menghilangkan serat serat ( Fiber) yang masih
melekat pada cangkang biji. Semua serat yang ada harus hilang, karena serat yang
masih melekat dicangkang biji dapat mengganggu jalannya proses pemecahan biji oleh
Nut Cracker.
Beberapa factor yang mempengaruhi keberhasilan Polishing Drum:
a.Kemiringan Drum Berputar,
Sudut kemiringan drum berputar akan menentukan lamanya biji di poles. Semakin lama
biji dipoles dalam drum berputar maka mutu biji semakin baik yaitu serat yang terdapat
dalam biji semakin sedikit.
b.Kecepatan Putar Polishing Drum
Kecepatan Putar akan mempengaruhi gaya gesekan antara drum dan biji. Putaran yang
diinginkan ialah putaran yang menyebabkan biji berguling guling pada bagian dinding
drum dan tidak melebihi tinggi Tangkai poros drum.
c.Kondisi Permukaan Dalam Drum.
Permukaan bagian dalam drum yang dibuat lobang halus dengan garis tengah 0,5 CM
akan membuat proses pemolesan menjadi sempurna.
d.Hisapan Angin
Bertujuan untuk membuang serat halus yang masih terdapat dipermukaan drum dan
yang masih melekat pada biji akan dapat menghambat atau mengurangi gaya gesekan
antara biji dengan drum.
Setelah Biji ( NUT) bersih dari serat, biji akan disimpan dalam Nut Silo
Tanya :
18.5.Apa itu Nut Silo ?
Jawab :
Nut Silo adalah semacam Lumbung tempat pemeraman Biji sebelum dilakukan
pemecahan Cangkangnya.
Biji mengandung pectin, yang terdapat antara Cangkang dengan Inti. Untuk
mempermudah proses pemecahan biji oleh Cracker, maka pectin yang berfungsi
sebagai perekat inti pada cangkang perlu dirombak dengan proses kimiawi seperti
fermentasi.
Fermentasi ialah salah satu proses biokimia yang dikembangkan pada pengolahan biji
sawit di dalam Nut Silo .
Waktu tunggu pemeraman di dalam Nut Silo berpengaruh langsung pada proses

hidrolisa sebagai upaya menurunkan kadar air biji dan


siap di umpan padaCracker. Lamanya pemeraman yang dianggap memenuhi kriteria
ialah 24 48 jam, dengan kadar air biji sekitar 15 %.
Pemeraman biji sering dialiri dengan udara panas hingga suhu Silo berkisar antara 40 60C. Pemanasan dengan suhu rendah bertujuan untuk membantu proses hidrolisa,
bila suhu terlalu tinggi dapat menyebabkan pectin mengering dan sulit dihidrolisa,
sehingga pemecahan di Cracker kurang berhasil, yaitu meningkatnya inti pecah dan inti
lekat dalam cangkang atau Nut tidak pecah.
Tanya :
18.6.Apa itu Nut Cracker ?
Jawab :
Biji yang telah diperam dalam Nut Silo akan dipecahkan oleh Nut Cracker
atau olehRipple Mill.
Sebelum proses pemecahan biji oleh Nut Cracker, terlebih dahulu dilakukan seleksi
berdasarkan ukuran biji dengan menggunakan alat Nut Grading yaitu drum berputar
terdiri dari ukuran lobang yang berbeda beda. Biji yang telah diseleksi terdiri dari tiga
fraksi yaitu kecil ( 8 14 mm ), sedang ( 15 17 mm ) dan besar ( 18 mm ).
Nut Cracker berfungsi memecahkan biji dengan system bentur biji ke di dinding yang
keras. Mekanisme pemecahan ini didasarkan pada kecepatan putar, radius dan massa
biji yang dipecahkan.Oleh karenanya biji sebelumnya harus dikelompokkan menjadi tiga
fraksi melalui Nut Grading dan oleh karenanya, Cracker harusdisediakan tiga unit.
Ketiga Cracker mempunyai putaran yang berbeda-beda, sebab semakin kecil ukuran biji
maka dibutuhkan putaran yang lebih
tinggi. Penentuan kecepatan putaran mempengaruhi besarnya persentase inti pecah
dan inti lekat.
Tanya :
18.7.Apa itu Ripple Mill ?
Jawab :
Ripple Mill, yang pada awalnya digunakan untuk pemecahan biji bunga matahari, biji
kapas, dan kacang kedelai, kemudian juga digunakan untuk pemecah Biji Sawit.
Ripple Mill terdiri dari dua bagian yaitu Rotating Rotor dan Sationary Plate.
Mekanisme pemecahan biji berbeda dengan Nut Cracker, yaitu dengan cara
melemparkan biji dengan Rotor pada dinding bergerigi dan menyebabkan pecahnya biji.
Esiensi pemecahan biji dipengaruhi kecepatan putaran Rotor sebagai resultante gaya,
jarak antara Rotor dengan plat bergerigi dan ketajaman gerigi plat disusun sedemikian
rupa sehingga berperan sebagai penahan dan pemecah.
Alat ini dapat memecahkan biji tanpa melalui pemeraman dalam nut silo asalkan dalam
proses perebusan dilakukan dengan sempurna yaitu tekanan rebusan 3kg/cm dengan
system 3 puncak selama 90 menit, yang artinya akan setara dengan menghasilkan
kadar air 15 % pada Nut.
Esiensi pemecahan biji dipengaruhi :
a.Kondisi Ripple Mill.
Keadaan plat yang bergerigi tumpul dan rod yang bengkok akan menyebabkan
pemecahan tidak efektif.
b.Jarak Rotor dengan plat bergerigi.
Jarak yang terlalu rapat akan menyebabkan persentase biji yang remuk cukup tinggi
dan bila jarak terlalu renggang maka pemecahan biji tidak sempurna.
c.Putaran Rotor.
Putaran yang terlalu cepat akan menghasilkan biji yang hancur dan terlalu rendah

menyebabkan banyak biji yang tidak pecah.


d. Bentuk biji.
Ukuran biji yang heterogen, bentuk biji yang gepeng dan lonjong akan menyebabkan
esiensi pemecahan biji yang rendah.
Tanya :
18.8.Apa itu LTDS ?
Jawab :
LTDS adalah singkatan dari Light Tenera Dry Separating atau Cara Pemisahan cangkang
dari inti yang dilakukan dengan Cara Kering memanfaatkan perbedaan Massa Berat
material dengan cara dihisap oleh angin.
Fraksi ringan umumnya lebih mudah dihisapangin dibanding dengan fraksi berat.
LTDS berupa Kolom Penghisap yang mekanisme kerjanya serupa dengan Vacuum
Cleaner dan di pabrik di sebut Winnowing.
Tanya :
18.9.Apa itu LTDS 1?
Jawab :
LTDS 1 Adalah proses Hisapan Pertama
Hisapan Pertama merupakan upaya untuk menghilangkan debu dan partikel halus
seperti pecahan cangkang, inti dan serat. Alat penghisap ini disebut Winnowing yang
terdiri dari kolom dan dilengkapi dengan Air Lock. Hisapan ini umumnya agak lemah,
sehingga hanya bertujuan untuk mengurangi volume campuran inti cangkang.
Tanya :
18.10.Apa itu LTDS 2?
Jawab :
LTDS 2 Adalah proses Hisapan Kedua
Hisapan Kedua ini bertujuan untuk memisahkan cangkang dari inti.
Dalam hal ini cangkang yang berbentuk lempeng dan tipis lebih mudah terangkat
keatas. Sebaliknya,Inti yang umumnya berbentuk bulat dan tebal akan jatuh ke bagian
bawah.
Hisapan yang terlalu kuat akan menyebabkan Inti ikut terangkut keatas dan
menyebabkan esiensi pengutipan inti turun, dan jika hisapan terlalu lemah maka
dalam inti banyak dijumpai cangkang.
Tumpukan cangkang yang masih banyak mengandung Inti akan diolah lebih lanjut
dengan alat yang disebut Hydro Cyclone.
Tanya :
18.11.Apa ituHydro Cyclone ?
Jawab :
Hydro Cyclone merupakan alat untuk memisahkan Inti dari Cangkang dengan Cara
Basahmemanfaatkan perbedaan berat jenis Inti dengan Cangkang.
Untuk memperbesar selisih berat jenis antara inti dengan cangkang, maka campuran
dilewatkan melalui Cyclone, sehingga inti akan keluar dari atas permukaan cyclone dan
Cangkang dari bagian bawah yang kemudian masing masing fraksi diangkut ke
pengolahan yang lebih lanjut.
Tanya :
18.12.Apa ituAir Lock ?

Jawab :
Air Lock, berfungsi mengatur kekuatan daya hisapan, yang dihubungkan dengan kondisi
material yang akan diangkat oleh Winnowing.
Tanya :
18.13.Apa keuntungan dan kerugianpemisahan Cara Kering dan Cara Basah?
Jawab :
Cara Kering dengan Winnowing atau Hisapan angin lebih mempunyai keuntungan jika
dibandingkan dengan pemisahan Cara Basah seperti penggunaanalat Claybath dan
Hydrocyclone .
Pada Cara Kering, Inti yang dihasilan tidak basah, sehingga keperluan energi untuk
pengeringan Inti lebih sedikit dari Cara Basah dan kemungkinan kerusakan minyak
dalam pengeringan semakin kecil. Disamping itu, dengan Cara Kering kondisi lingkungan
pabrik lebih bersih dibandingkan yang menggunakan pemisahan inti Cara Basah.

Tanya :
18.14.Apa ClayBath itu ?
Jawab :
Tanah liat dapat tersuspensi dalam air dan memiliki berat jenis larutan di atas satu,
tergantung dari konsentrasi tanah liat yang dilarutkan. Larutan inilah yang disebut CLAY
BATH
CLAY BATH dapat digunakan untuk memisahkan dua kelompok padatan yang memiliki
berat jenis ( BJ ) berbeda. Inti sawit basah memiliki berat jenis 1.07 sedangkan
cangkang 1.15 1.20. Maka untuk memisahkan inti dan cangkang dibuat BJ larutan
1.12 sehingga inti mengapung dan cangkang akan tenggelam.
Hasil dari Nut Cracker atau pemecah biji dimasukkan kedalam bak CLAY BATH .Inti
akan mengapung dengan sendirinya sedangkan cangkang bergerak kedasar bak.
Inti yang mengapung ditangkap dengan menggunakan talang dan diayak serta disiram
dengan air agar inti bersih dari sisa sisa tanah liat kemudian dikirim ke Kernel Dryer
atau Pengering Inti.Sedangkan cangkang dihisap dari dasar bak dan dipompakan
kedalam saringan kemudian dikirim ke Shell Hopper.
Apabila kesulitan memperolah tanah liat maka digantikan dengan kaolin.
Tanya :
18.15.Apa Sheel Hopper itu ?
Jawab :
Shell Hopper adalah tempat penimbunan dan pengeringan Cangkang yang akan
digunakan untuk Bahan Bakar BOILER
Tanya :
18.16.Bagaimana Cara kerja Pengering Inti ?
Jawab :
Air merupakan katalis untuk proses reaksi biokimia seperti pembentukan asam lemak
bebas, pemecahan protein dan hidrolisa karbohidrat, yang cukup banyak terkandung
terutama dalam inti sawit yang dihasilkan dengan pemisahan secara basah.
Kandungan air dalam inti berkisar 15 25 % tergantung dari proses pengolahannya.
Oleh karenanya perlu dilakukan usaha untuk menurunkan kandungan air pada Inti agar
tidak terjadi proses penurunan mutu. Proses penurunan mutu umumnya terjadi selama
proses penyimpanan, oleh sebab itu perlu diperhatikan proses dan kondisi
penyimpanan serta interaksi antara kelembaban udara dengan kadar air inti.

Kadar air inti yang diinginkan dalam penyimpanan adalah 6 7 %, karena pada kadar air
tersebut mikroba sudah mengalami kesulitan untuk hidup, dan kondisi ruangan
penyimpanan dapat diatur pada kelembaban nisbi 70 %.
Permukaan inti sawit yang basah merupakan media tumbuhnya mikroba, karena spora
atau mycelium yang menempel pada permukaan Inti tersebut lebih cepat tumbuh.
Mikrobia tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat merusak lemak, protein,
karbohidrat dan vitamin baik secara hydrolysa ataupun dengan oksidasi. Oleh sebab itu
dalam pengawetan inti pertama tama ditujukan untuk menurunkan air permukaan.Inti
sawit dapat tahan lama disimpan selama 6 bulan dengan Asam Lemak Bebas akhir <
dari 3, yaitu jika kandungan air inti sangat rendah.
Tanya :
18.15.Apa AlatPengering Inti yang digunakan itu?
Jawab :
Alat pengeringan inti terdiri dari Type Batch dan Continuous Process. Tipe Batch tidak
lagi berkembang karena terdiri dari alat pengering yang menggunakan sinar matahari,
alat ini banyak dilakukan di Afrika. Sedangkan yang banyak digunakan dewasa ini
adalah Continuous Process yang berupa SILO inti.
Pengering inti yang berkembang ialah tipeRectangular dan tipe Cylindrical, keduanya
hampir bersamaan prinsip kerjanya.
Tanya :
18.16.Bagaimana Cara Kerjatipe Rectangular itu?
Jawab :
Tipe Rectangular
Alat ini mengeringkan inti dengan mengalirkan udara panas, melalui heater yang terdiri
dari spiral berisi uap panas dengan suhu 130 C ( heater atas ), 85 C( heater tengah )
dari 60 C ( heater bawah ).
Pemanasan pada ke tiga tingkat tersebut sengaja dibuat pada suhu yang berbeda
beda yaitu suhu atas, tengah dan bawah . Hal ini di tujukan agar kondisi Inti Sawit
diakhir penyimpanan tidak terlampau kering dan gosong.
Udara panas dihembuskan dan keluar dari lobang yang sudah ada, sehingga
pengeringan inti setiap lapisan dapat terjadi dengan baik. Masa pengeringan
tergantung dari kadar air dalam inti, yang dipengaruhi oleh system perebusan buah,
fementasi biji dan system pemisahan inti dan cangkang.
Tanya :
18.17.Bagaimana Cara Kerjatipe Cylindrical itu?
Jawab :
Tipe Cylindrical
Silo inti berbentuk silinder yang dilengkapi dengan Heater berada diatas silinder. Udara
Panas dihembuskan dari atas ke bawah melalui pipa ditengah silinder kemudian
disebarkan ke seluruh dinding silo. Keadaan suhu inti dalam silo tidak berbeda dengan
suhhu inti pada tipe
Rectangulair, yaitu dengan pengaturan letak dari heater yang dibuat bertingkat melalui
kolom di tengah silo.
Alat pengering jenis ini memiliki keuntungan yaitu inti tidak ada yang tertinggal dibagian
dinding, karena bagian bawahnya berbentuk kerucut sehingga gesekan dengan dinding

kerucut lebih licin , sedangkan pada tipe rectangular gesekan inti pada pada dinding
kerucut yang berbentuk Segi, sehingga seringkali tersendat di sudut pertemuan dinding.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengeringan pada silo tipe silinder lebih
homogen dibandingkan dengan tipe rectengulair.
XIX.PENYIMPANAN MINYAK SAWIT DI PABRIK
Tanya :
19.1.Bagaimana Menyimpan Minyak Sawit di Pabrik ?
Jawab :
Tempat penyimpanan Minyak Sawit di pabrikdisebut Tangki Timbun, berbentuk silinder
vertical dengan kapasitas 500 2000 ton.
Pada bagian bawah tanki berbentuk kerucut sebagai tempat pengendapan kotoran.
Tinggi ujung pipa untuk pemuatan minyak adalah 20% dari bagian atas tanki,
sedangkan untuk pipa pembongkaran minyak, ujungnya tidak lebih rendah dari 10%
tinggi tanki.
Sebelum Minyak Sawit dialirkan untuk disimpan dalam Tanki Timbun, minyak yang
keluar dari vacuum dryer perlu didinginkan terlebih dahulu sampai suhu 55C agar
minyak tidak terlalu lama pada suhu tinggi yang dapat menurunkan mutu minyak.
Sistem pendingin dapat berupa Heat Exchanger dengan menggunakan air dingin
sebagai medium pendingin.
Untuk mencegah terjadinya kristalisasi minyak sawit (pembekuan) serta untuk
menyeragamkan minyak pada waktu pengiriman, maka pada tanki penyimpanan
dilengkapi dengan pemanas. Pemanasan dapat dilakukan dengan berbagai metode
yang berpedoman pada minimalisasi penurunan mutu minyak yang diakibatkan oleh
pemanasan tersebut.
Pemanasan dapat dilakukan dengan uap pada tekanan 1,5 3 kg/cm (25-40 pSig)
yang dialirkan kedalam pipa pemanas yang terbuat dari baja lunak berdiameter 2
dengan ketinggian feet dari dasar tanki. Rancangan pipa pemanas harus dibuat
sedemikian rupa sehingga menghasilkan laju pemanasan tidak lebihdari 5C/hari.
Untuk menjaga suhu, tanki memiliki sistem pengatur suhu (thermostat) yang dapat
menjaga fluktuasi suhu sebesar 1C serta pencatatan suhu (recorder).
Tanya :
19.2.Bagaimana Merawat Tangki Timbun itu ?
Jawab :
Pencucian tanki harus dilakukan paling sedikit 2(dua) kali satu tahun. Prosedur
pencucian tanki penyimpanan adalah sebagaiberikut :
-Dinding tanki dan pipa pemanas dibersihkan dengan menggunakan alat sikatsecara
manual.
-Tanki dicuci dengan air panas dan air dingin.
-Tanki dikeringkan dengan udara tekan.
-Apabila masih belum bersih, tanki dapat dicuci dengan larutan detergen panas yang
diikuti dengan pembilasan menggunakan air panas dan air dingin.
Tanya :
19.3.Bagaimana memeriksa Kondisi Pipa PemanasdalamTangki Timbun itu ?
Jawab :
Pemeriksaan pipa pemanas
Pipa pemanas diperiksa bersamaan dengan masa pencucian Tanki Timbun yaitu
dengan melakukan uji hydrostatic test, dengan cara ini dapat diketahui apakah pipa
pemanas bocor atau tidak.

Tanya :
19.4.Apa Hydrostatic Testitu ?
Jawab :
Hydrostatic Test adalah cara pengujian kebocoran pipa dengan mengisi air kedalam
pipa yang akan diuji kemudian diberi tekanan hingga batas maksimum kemampuan
pipa yang dianjurkan. Tekanan ini ditahan dan dibiarkan selama 1 minggu, sehingga
apabila tekanan pada indikator tekanannya menurun, maka dapat dipastikan ada
kebocoran pipa.
Tanya :
19.5.Bagaimana memeriksa Mutu Minyak Sawit dalamTangki Timbun itu ?
Jawab :
Dilakukan Pengambilan dan analisis sample setiap hari
Sampel diambil dari minyak sawit di dalam tanki timbun dan dilakukan analisis di
laboratorium pabrik. Alat pengambilan sampel tidak boleh
terbuat dari tembaga, karena tembaga akan membuat Minyak sawit terkontaminasi..
Pengambilan sampel dilakukan secara bertingkat, yaitu dari yang terdalam, ditengah
dan dibagian atas Minyak Sawit yang ada dalam Tangki Timbun.
Parameter yang dianalisis meliputi :
-kadar asam lemak bebas,
-kadar air,
-kadar kotoran.
Metode analisis kadar air dengan menggunakan oven microwave untuk mempercepat
waktu analisis.
XX.PENGOLAHAN AIR BAKU UNTUK PABRIK
Tanya :
20.1.Bagaimana Memperoleh Air untuk keperluan Pabrik ?
Jawab :
Untuk keperluan pengolahan Sawit diperlukan AIR BERSIH dalam jumlah yang sangat
besar, yaitu 1,5 kali kapasitas olah Pabrik Kelapa Sawit. Kapasitas Olah 30 ton TBS per
jam akan memerlukan AIR sebanyak 45 ton AIR per jam.
Oleh karenanya setiap Pabrik Kelapa Sawit harus memiliki sumber Air yang cukup agar
tidak mengalami stagnasi akibat kekurangan air.
Lokasi Pabrik yang jauh dari sumber air alam, seperti sungai atau danau, harus
membuat kolam besar untuk penampungan air atau Water Reservoir.
Tanya :
20.2.Bagaimana membuat AIR BERSIH untuk Pabrik ?
Jawab :
Ada 4 (empat)Langkah untuk Menjernihkan Air untuk keperluan Pabrik, yaitu :
1. Proses Pengumpalan kotoran terlarut dalam air.
2. Proses Pengendapan Gumpalan Kotoran dan Lumpur
3. Proses Penyaringan Kotoran halus yang masih terlarut dalam air
4. Proses Penampungan Sementara sebelum digunakan dalam Pabrik
Tanya :
20.3.Bagaimana Proses PenggumpalanKotoran yang terlarut dalamAir ?
Jawab :
Proses penggumpalan kotoran yang terlarut dalam air dilakukan dengan TANGKIyang
disebut CLARIFIER WATER TANK.
CLARIFIER WATER TANK berfungsi dalam pembentukan flock-flock (gumpalan kotoran)

dengan cara memberikan injeksi Tawas dan Soda Ash.


Air yang tidak mengandung gumpalan, dialirkan melalui talang yang dibuat dibibir atas
Tangki menuju Tangki Pasir Penyaring, sedangkan yang penuh dengan gumpalan
kotoran berkumpul di dasar kerucut Tangki untuk kemudian dibuang menuju bak
pengendap.
Tanya :
20.4.Bagaimana Proses Pengendapan Kotoran yang masih ada dalamAir ?
Jawab :
Gumpalan dan kotoran yang masih ada dalam air dialirkan ke Bak Pengendap yang
dibuat dengan lantai dan dinding beton serta dibuat tiga buah dinding sekat dengan
tinggi yang berbeda beda membentuk tiga kompartemen.
Proses pengendapan terjadi secara bertahap dari kompartemen pertama, lanjut ke
pengendapan di kompartement ke dua dan terakhir di kompartement ke tiga.
Tanya :
20.5.Bagaimana Proses Penyaringan Kotoran halus yang masih ada dalamAir yang
sudah bersih?
Jawab :
Penyaringan kotoran halus dilakukan dengan Tangki Pasir Penyaring atau lebih dikenal
dengan Sand Filter.
Prinsip penyaringan dilakukan dengan mengisi air kedalam Sand Filter dari arah bawah
ke atas. Apabila Filter kotor cukup dilakukan Back Wash, yaitu dengan mengisi air
bersih dari atas ke bawah, sehingga kotoran yang terkumpul di bagian bawah lter
tercuci danlangsung dibuang kebawah.
Tanya :
20.6.Bagaimana Proses PenyimpananAir yang sudah bersih?
Jawab :
Untuk Menjaga kontinuitas suplai Air Bersih ke Pabrik, di buat Water Tower Tank atau
Menara Tangki Air dengan kapasitas 150 M3atau 150 000 liter.
Tangki ini harus selalu penuh dan di kontrol dengan indikator level air yang dapat
terbaca dari bawah.
XXI.BOILER & POWER HOUSE
Tanya :
21.1.Dari mana Listrik didapat untuk PROSES di Pabrik ?
Jawab :
Pada Pabrik yang berkapasitas 30 ton TBS per jam akan dihasilkan uap sebanyak 30 x
800kg Uap = 24.000 kg Uap per jam atau 24 ton uap per jam.
Listrik yang dihasilkan adalah 24 x 27 kw = 648 kw per jam atau 648 Kwh.
Tanya :
21.2.Apa itu BOILER ?
Jawab :
Boiler adalah Ketel Penghasil Uap untuk menjalankanTurbin Uap pembangkit listrik dan
sisa buangan uap dari turbin digunakan untuk kebutuhan proses
Air yang di umpan kedalam Pipa pipa yang terdapat pada Boiler di panaskan menjadi
Uap basah untuk kemudian oleh Superheater di ubah menjadi Uap Kering yang tidak
mengandung butiran air.
Uap Kering inilah yang digunakan untuk menggerakkan Turbin Uap.
Tanya :
21.3.Apa boleh sembarang Air digunakan padaBOILER ?

Jawab :
Tidak boleh menggunakan sembarang air untuk Boiler. Air yang digunakan harus sudah
bebas dari berbagai Gas seperti O2 , CO2 dan Gas lainnya.
Tanya :
21.4.Bagaimana caranya membuang kandungan Gas pada Air ?
Jawab :
Untuk membuang Gas yang terkandung pada Air digunakan Tangkiyang namanya
Deaerator.
Tanya :
21.5.Apa itu Turbin Uap ?
Jawab :
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) selalu menggunakan mesin Turbin yang
penggerak utamanya adalah Uap.
Alat penggerak nya berupa sudu sudu yang berputar cepat sekali oleh adanya tekanan
dari uap.Putaran sudu mencapai 3000 revolusi per menit (Rpm).Begitu cepatnya
putaran sudu, maka bila uap yang masuk masih mengandung butiran airakan dapat
menyebabkan sudu sudu tadi cacatterkena hantaman butiran air.
Keseimbangan sudu sudu akan menjadi terganggu bila sudah cacat dan kondisi seperti
ini sangat berbahaya, mengingat putarannya sangat cepat sekali.
Putaran sudu yang cepat akan di gunakan untuk memutar Alternator (Dynamo) yang
menghasilkan listrik.
Tanya :
21.6.Bila belum ada Cangkang dan Fiber, darimana Listrik didapat untuk mulai proses
?
Jawab :
Untuk start awal proses, listrik yang dipakai berasal dari Genset atau Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel. Penggunaan Genset dilakukan sampai diperoleh bahan bakar yang
cukup untuk menggerakan Boiler.
XXII. MUTU PRODUK
Tanya :
22.1.Siapa yang melaksanakanKontrol dan Pengujian Mutu Produk?
Jawab :
Kontrol dan Pengujian Mutu Produk di lakukan oleh Laboratorium Pabrik Kelapa Sawit
Tanya :
22.2.Apa Peranan LaboratoriumPabrik ?
Jawab :
Tanya :
22.3.Apa saja dan adakahSpesikasi Mutu Produkitu ?
Jawab :
Ada 3 (tiga) Produk yang selalu diuji mutunya, yaitu :
Tanya :
22.4.Apa saja yang di Kontrol dalam Proses di Pabrik?
Jawab :
Yang di Kontrol dalam Proses adalah :
-Tandan Buah Segar
-Minyak
-Kernel
-Minyak
-Kernel

Tanya :
22.5.Di bagian mana saja pengambilan Sample dalam Proses di Pabrik untuk di Uji?
Jawab :
Titik titik pengambilan Sample di dalam proses Pabrik adalah pada :
Sample di Produk Akhir
Sample di dalam Proses
XXIII. PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK
Tanya :
23.1.Apa saja Sumber Limbah Pabrik ?
Jawab :
Limbah Pabrik berupa Limbah Cair dan Limbah Padat.
Tanya :
23.2.Bagaimana Sistim Kolam Pengolah Limbah Pabrik ?
Jawab :
Kolam Limbah terdiri dari susunan kolam-kolamsebagai berikut :
Collingpond berfungsi untuk Menurunkan suhu limbah cair dari (70 80)o C
menjadisekitar( 40 45)oC
Mixing Pond berfungsi sebagai tempat prakondisi limbah sebelum masuk ke kolam
anaerobic
Berfungsi sebagi tempat penguraian bahan organik oleh bakteri anaerobic
Tempat dilakukannya aerasi selama 20 hari sebelum dibuang ke sungai
Tempat penampungan sementara limbah sebelum di aplikasi ke Lapangan

Tanya :
23.5.Setelah mengetahui seluk beluk Pabrik Kelapa Sawit, Faktor apa saja yang
menjadi pertimbangan pemilihan Lokasi Pabrik?
Jawab :
Pertimbangan Mendasar untuk menentukan Lokasi Pabrik adalah :
1.Tersedia Sumber Air dengan Debit minimum 20 liter/detik , Tidak Pernah Kering.
2.Lokasi Pabrik terletak sekurang-kurangnya 3 Km dari wilayah pemukiman dan tidak
terdapat kali/sungai kecil yang mengalir dari Pabrik ke Pemukiman.
3.Akses jalan keluar-masuk dari kebun menuju Pabrik dan ke Pelabuhan tidak melalui
jalan Desa.
4.Kondisi Tanah, baik Struktur Tanah maupun Topographi nya tidak menimbulkan
bencana Tanah Longsor atau Banjir
5.Jarak Lokasi Pabrik terjauh dari kawasan kebun sejauh-jauhnya masih dalam radius
10 Km, dengan pertimbangan agar biaya angkut TBS masih ekonomis.
6.Tidak terlalu jauh dari Jalan Raya atau Sungai Besar untuk Pengeluaran/Pengiriman
hasil produksi CPO dan Kernel ke Pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Antonius Krisdwiarto & Arie Malangyudo
Pabrik Kelapa Sawit2005
Astra Agro Lestari Tbk.
Processing of Palm Oil, 2001
GEA Wesfalia Separator GmbH
Processing of Crude Palm Oil
Konsultan - Rizki Konsultan Alam IndonesiaLaporan Survey Detail dan Rancangan
Block PT. Rizki Sawit Ambawang, 2009
RSPO
Interpretasi Nasional
Prinsip dan Kriteria Untuk Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan
Republik Indonesia - Dokumen Draft I, 2007
arie malangyoedo

at 09.32

Berbagi

11 komentar:
Edy santoso 31 Juli 2011 10.44
Terima kasih sudah mengizinkan saya mampir..
smoga bisa membawa manfaat..
and tambah sucses aza ne Blok
Balas
echo vespa 12 Desember 2011 16.56
terima kasih artikel'a sangat membantu saya. ijin copy materi yach unk persentasi orientasi.
trims,,,

echo
Balas
Fadil part 2 29 April 2012 17.17
Mkasih atas ilmunya sekali lagi pak..
smoga bermanfaat...
Good Luck..
smoga terus diamalkan.. amiinn..
Balas
don sam 18 November 2012 18.28
thank,s kyknya jelas bnget,
Balas
Donny Nizarwan 14 Juni 2013 06.05
Terima kasih atas penjelasanya, tapi ada yang saya mau tanya bagai mana memanfatkan kembali
minyak2 yang terbuang secara efsien
Balas
boedak baonk 21 Juni 2013 13.40
trimakasi atas infor masinya kni saya mendapatkan wawasan baru
Balas
Hadriani Amd 1 Februari 2014 20.03
trimksh ats info dn ilmu'x y .. sukses slalu ..
Balas
Firmantinus Firman 15 September 2015 23.57
tks....ttolong gimana cara tentukan kapasitas pabrik dengan luasan kebun,,,ada gak ya payung atau
aturan untuk itu,....atas bantuannya tq banget mas.......
Balas
Unknown 18 Februari 2016 06.39
ok, good
Balas

ray ginting 15 April 2016 02.37


pak tlng jelaskn cara untk mendapatkan kapasitas? sifat pabrik continus (tanpa lori) kap 60
ton/jam..
Balas
depot air 12 Mei 2016 03.36
Pak sy mau beli mesin pengolah dari CPO sawit menjadi Minyak goreng (spt dirumah2)
Mesin apa yg sy beli pak...??
Ditunggu .hp.085299694325
Balas
Tambahkan komentar

Beri komentar sebagai:

Publikasikan

Select profile...

Pratinjau

Kirim

Beranda

Lihat versi web


Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai