Anda di halaman 1dari 34

MUHAMMAD REZA FAHLEVI

MILL ASSISTANT TRAINEE 2018


PT. AGROMUKO, MUKO - MUKO PALM OIL MILL
Flow Process
PT. Agro Muko – MMPOM
Clarification
Sebuah proses yang bertujuan untuk melakuka
n pembersihan atau pemurnian minyak dari
kotoran - kotoran seperti padatan, sludge dan a
ir, agar diperoleh CPO (crude palm oil)
dengan kualitas
sebaik mungkin dan sesuai standar perusahaa
n
Tujuan Clarification

01 Pemisahan kotoran dari Crude Oil

02 Pemisahan Crude Oil dari sludge

03 Pengurangan kadar kotoran dan air sesuai standard


Flow Process
Clarification Station
MMPOM
Metode Pemurnian Minyak di Palm Oil Mill

01 Metode Pengendapan

02 Metode Sentrifugal

04
Standard Kualitas CPO (Crude Palm Oil)

No Deskripsi Satuan Standar

1 FFA % ≤ 3.50

2 Moisture % ≤ 0.20

3 Dirt % ≤ 0.02
Sand Trap Tank

Prinsip Kerja

Fungsi
1. Menampung sementara minyak yang keluar dari press
2. Mengendapkan pasir dan kotoran lain
Kapasitas Sand Trap Tank
Parameter Teknis
Saat Beroperasi

• Temperatur dijaga 90 – 95 °C
• Proses drain dilakukan setiap pagi

Proses
Drain
Vibrating Screen
Fungsi Vibrating Screen

Memisahkan minyak dengan kotoran-kotoran


yang masih terikut dari sand trap tank
Crude Oil Tank
Fungsi

1. Mengendapkan partikel - partikel


yang tidak larut dan masih lolos
dari vibrating screen
2. Sebagai transit tank sebelum crude
oil dikirim ke CST
3. Menaikkan temperatur sampai 90-
95 ºC

.
Crude Oil Tank

Parameter Teknis Oil : 36 - 38 %


Sludge : 10%
1. Drain crude oil tank setiap pagi Water : 22 %
2. Jaga temperatur 90 - 95ºC Solid : 30 %
3. Pastikan tidak terjadi penyumbatan
di pompa crude oil tank
4. Pastikan tidak ada kebocoran pada
body dan pipa crude oil menuju ke
CST
.
Continous Settling Tank (CST)

Fungsi

Memisahkan (mengutip) minyak


dari sludge dalam temperatur
90-95 °C dan kondisi cairan
yang tenang sehingga terjadi
pengendapan
Crude Oil from. COT Stirrer, max 3-3.5 Rpm

Sludge To. Sludge


precleaner

oil. to. Oil Tank


Oil Skimmer

Thermometer

Strier Arm

Under flow pipe

Steam Coil

Steam Injek

Drain
Stirrer Arm Oil Skimmer Sight Glass

Thermometer Drain Pipe


Continous Settling Tank (CST)

Parameter Teknis
1. Pastikan temperatur 90°C- 95°C
2. Secara berkala cek akurasi temperatur gauge dengan mengukur langsung
menggunakan thermometer stick
3. Ketebalan lapisan minyak 40 – 60 cm
4. Putaran Stirrer arm 3 – 3.5 rpm
5. Drain setiap pagi

Tingkat Keberhasilan CST

1. Oil Losses di Sludge Underflow


<6%
Volume Continous Settling Tank (CST)
Volume Continous Settling Tank (CST)
Clean Oil Tank

Pengertian

Tangki penampungan minyak


setelah dipisahkan di continuous
settling tank (sistem over flow)

Parameter Teknis Menampung sementara minyak


01 dipertahankan
1. Temperatur harus yang berasal dari CST sebelum
75-80 ºC diolah di oil purifier
2. Drain setiap pagi

Fungsi 02
Volume Clean Oil Tank
Oil Purifier

B Prinsip Kerja

Kotoran dan air yang memiliki densitas ya


C ng besar akan berada pada bagian
uar (dinding bowl), sedangkan
yang l
minyak ya
ng mempunyai densitas lebih kecil bergera
k ke arah poros dan keluar melalui sudu - s
udu untuk dialirkan ke vacuum drier
D . Kotoran dan air yang melekat pada dindi
ng di blowdown ke saluran pembuangan
menuju ground tank
Vacuum Dryer
Parameter teknis saat beroperasi :

1. Pastikan air untuk pompa vacuum tersedia


2. Jalankan vacuum pump
3. Jalankan pompa minyak produksi
4. Atur kran air untuk pompa vacuum sehingga tekanan dalam vacuum drier -25 s/d -27 inHg (-63.5
s/d -70 cmHg)
5. Perhatikan temperatur vacuum drier sampai 75 – 80 ⁰C

Tingkat keberhasilan :
• Kadar air minyak ≤ 0.20 %
Storage Tank
Fungsi
Tempat penyimpanan sekaligus penimbunan minyak yang akan
dipasarkan dengan kapasitas 2500 ton/tanki..

Parameter teknis saat beroperasi


• Mutu minyak dalam tangki timbun harus diperiksa /
dianalisa.
• Temperatur dalam tanki dijaga 50 - 55º C
• Kadar air minyak ≤ 0.20%
• Kadar kotoran ≤ 0.02%
• Asam lemak bebas maksimal ≤ 3.5 %
• Pemeriksaan pipa – pipa steam
Precleaner Tank

Precleaner tank adalah sebuah tanki yang berbentuk persegi panjang


dan digunakan untuk menampung sementara sludge hasil under flow
CST agar mempermudah pengaturan jumlah aliran sludge yang akan
diolah di sand cyclone

• Temperatur dijaga 90 - 95⁰C


• Pastikan valve air panas terbuka
• Drain secara berkala
Sand Cyclone

Fungsi
Memisahkan pasir halus yang masih te
rdapat di dalam sludge sebelum diolah
pada decanter, agar peralatan pada
decanter dapat terbebas dari keausan
dini

Parameter Teknis

• Tekanan sludge yang masuk ke cyclone


minimal 1,5 kg/cm2
• Frekuensi drain atau mengeluarkan pasir
dari tabung harus dilaksanakan secara
kontiniu
Sludge Tank
Tempat sementara sludge sebelum diolah oleh
decanter dengan pemanasan menggunakan
Parameter Teknis :
sistem injeksi untuk mendapatkan temperatur
yang dinginkan yaitu 90 - 95°C
1
Drain sludge tank setiap pagi

2
Buka kran injeksi, pertahankan temperatur
sludge tank sekitar 90 - 95⁰C

3
Pada akhir proses sludge dalam sludge tank
harus diolah habis

4
Lakukan pembersihan / pencucian sludge
tank setiap 6 bulan sekali
Decanter

Kapasitas Decanter 04 01
1. Two Phase Decanter (Flottweg)
7 m3/ jam Pengertian
2. Three Phase Decanter (Westfalia) Alat pemisah berdasarkan perbedaan berat jenis dengan
25 m3 / jam menggunakan prinsip sentrifugal antara fase liquid-
liquid atau fase liquid-solid.

02
03
Fungsi
Jenis Decanter di MMPOM Memisahkan fase cair dan fase padat dari suatu
1. Two Phase Decanter larutan dalam hal ini tergantung jenis decanter
(Flottweg) yang digunakan
2. Three Phase Decanter
(Westfalia)
Two Phase Decanter

Fungsi
Mengolah cairan yang berasal dari
sludge tank menjadi fraksi minyak
dan sludge
Three Phase Decanter Prinsip kerja

 Sludge masuk ke decanter 3 phasa melalui


pipa penghubung yang berada di dalam
batangan screw decanter dengan laju alir
25 m3/jam.
 Sludge dipaksa keluar melalui lubang yang
berada di batangan screw akibat adanya
tekanan pompa
 Dengan kecepatan sentrifugal ±3000 rpm,
decanter 3 phasa memisahkan sludge
antara fraksi padat dan fraksi cair. Fraksi
padat / sludge akan menempel pada
dinding decanter karena sludge memiliki
densitas yang lebih tinggi dari pada fraksi
cair.
 Sludge didorong oleh screw ke bagian
kerucut decanter lalu sludge akan keluar
melalui output sludge. Air yang terikut
bersama sludge akan terhalang dengan
plat yang memisahkan antara bagian
kerucut dan bagian datar screw. Fraksi cair
kemudian keluar melalui lubang – lubang
yang ada pada bagian ulir screw dan
melewati screw lagi (screw ini lebih rendah
dari screw utama).
Westfalia Mixer Tank

Fungsi
01
Mengencerkan kembali fraksi padat
(soid) hasil pemisahan decanter
40% 80% 60% 50%
westfalia sebelum dikirim ke sluge pit

02 Prinsip Kerja

Fraksi padat (solid) hasil pemisahan


decanter westfalia dimasukkan ke
westfalia mixer tank bersamaan dengan
fraksi cair (water) kemudian di aduk
menggunakan pisau mixer hingga
tercampur rata untuk selanjutnya
dikirim ke sludge pit
Sludge Pit

Fungsi
Parameter Teknis
Menampung sementara slu
dge hasil pengolahan di S
stasiun klarifikasi sebelum W Pengiriman limbah akhir ke
effluent, hendaknya dijaga
dikirim ke biogas plant
agar kadar minyak (Oil Losses
) tidak melebihi standart
O (0,8 %), karena jumlah
minyak yang terkandung di da
T lam effluent akan mempen
garuhi beban kerja proses
pengolahan limbah cair di bio
gas plant

Anda mungkin juga menyukai