Anda di halaman 1dari 19

 Cara pemisahan antar komponen/partikel

berdasarkan perbedaan densitasnya, melalui


medium alir, oleh pengaruh gaya gravitasi.
 Sedimentasi (pengendapan) mempergunakan
gaya gravitasi atau gaya sentrifugal untuk
memisahkan partikel dari aliran bahan cair.
 Partikel biasanya bahan padat, dimana bahan
padat akan mengendap didalam bahan cair
yang kerapatannya lebih kecil daripada
kerapatan bahan padat tersebut.
 Supernatan (fraksi yang jernih), slurry (fraksi
yg keruh)

 Dapat berlangsung secara Batch maupun


Continou

 Pemisahan dapat berlangsung lama,


terutama jika perbedaan densitas antar
komponen tersebut tidak berbeda jauh
 Proses sedimentasi ini banyak digunakan pada
proses pemisahan kimia, metalurgi, maupun
pada proses – proses pengurangan polusi dari air
limbah industri.
 Di dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai
proses sedimentasi (pengendapan) yang
diterapkan pada proses pengolahan air minum.
Dimana air yang berasal dari sumber air sebelum
langsung digunakan, air tersebut terlebih dahulu
ditampung untuk disaring dan untuk
mengendapkan partikel-partikel yang masih ada
dalam air. Biasanya keberadaan partikel-partikel
tersebut dapat menurunkan tingkat kebersihan
dari air tersebut.
 Pemurnian CPO
 Pengolahan lateks pekat
 Pengolahan limbah cair
 Hukum Stokes :

D2 (ρ2 – ρ1) g
v=
18 μ

 v = kecepatan pemisahan
 D = Diameter partikel supernatan
 ρ2 = Densitas partikel slurry
 ρ1 = Densitas partikel supernatan
 μ = Viskositas medium
 g = gaya gravitasi
 Dipengaruhi oleh metode press yang dipakai :
 Hidraulic press = 90% ukurannya 70 μ
 Screw press = 80% ukurannya 70 μ
 Ukuran partikel 80 μ 4 x lebih cepat memisah dr
pd 40 μ
 15 µ < sulit dipisahkan & menjadi losis
 Faktor-faktor yg mempengaruhi :
 Perebusan
 Pelumatan
 Press
 Suhu
 Filtrasi
 Emulsi oleh pompa sentrifugal
 Sulitmengukur densitas antara minyak kasar
dan sludge

 Pada suhu operasional antara 85 ºC - 98 ºC


perbedaan densitas antara ke2nya sekitar
0,011 g/cm3
 Cara menurunkan viskositas :
 Suhu operasi (90 – 95)º C :
 8 cp pada 100º C
 14 cp pada 70º C
 27 cp pada 50º C
 Pengadukan (2 – 5 rpm)
 Penyaringan
 Pengenceran
 Yang berkaitan dengan RT :
 Volume tangki
 Blowdown :
 Frekuensi (4 – 5 jam)
 Durasi (5 – 10 detik)
In put 1 + 2 :
-% minyak
-% air
-% NOS
Over flow :
-% minyak
-% air
-% NOS

Under flow :
-% minyak
-% air
- % NOS
In put : 100 Ton
-Minyak : 30 %
-Air : 38 %
-NOS : 32 %
Over flow : 40 Ton
-Minyak : 98 %
-Air : 1%
-NOS : 1%

Under flow : 60 Ton


-Minyak : 6 %
-Air : 28 %
-NOS : 66 %
Alat untuk melakukan pemisahan dengan
pengendapan disebut klarifier.

14
Agar lebih efektif proses pengendapan digunakan
klarifier, bentuk alat dapat dilihat pada gambar berikut.

Limbah Zat kimia

Aliran hasil
Zona jatuh bebas

Zona hindert

Sludge
 Vertical Clarifier Tank/Continuous Settling
Tank
 Water Clarifier
 Bak Sedimentasi
Vertical Clarifier Tank (VCT)
3 rpm
 Minyak dari Crude Oil Tank
dipompa ke VCT dan diaduk oleh
Oil Loss
agitator dengan putaran 3 rpm,
5–6%
KA  0.40 – 0.80 %
KK  0.20 – 0.40 %
waktu tinggal (retention time)
minimal 5 jam
 Posisi dari level skimmer untuk
minyak benar-benar dijaga
(minyak dapat terkutip bila tebal
25 - 50 cm.
 Kandungan minyak dalan sludge
keluar dari CST ± 6 %
 Suhu  90 - 98C.
Suatu alat yang berfungsi
untuk menjernihkan air
stelah di injeksi alum ,soda
ash dan flockulant.
.

Anda mungkin juga menyukai