Penyaji:
I Nyoman Widyatmika
Email: widyatmika@gmail.com
Skema pengolah limbah
influen
PRE PRIMARY SECONDARY ADVANCED efluen
TREATMENT TREATMENT TREATMENT TREATMENT
ke disposal
disposal
• Secondary Treatment
Menghilangkan kandungan organik terlarut
- Biological treatment
• Sludge Handling
• Mengolah lumpur yang dihasilkan dalam proses sebelumnya sehingga siap
dibuang ke lingkungan atau dilakukan pemanfaatan
Pengolahan Fisika
Unit Operasi
Pengendapan partikel secara gravitasi
-massa jenis > massa jenis air
Aliran vertikal dan horizontal
Waktu tingggal:
10 menit – 1 jam
Konsentrasi COD: 15-80% kadang-kadang
terendah: 50 mg/l SS: 30-65% mencapai 10 jam
Corrugated atau
plate parallel dengan Efisiensi penyisihan Surface loading:
sudut 45 derajat minyak : 80-90% 0,5 m3/m2/jam
Konfigurasi
DAF
02
Dengan Recycle
DAF dengan Penambahan Bahan Kimia
• Filtrasi:
• Depth Filtration:
• Pressure filtration : 5 – 15 m3/m2/hr
• Rapid sand filtration: 2 – 5 m3/m2/hr
• Slow sand filtration: 0.15 – 0.35 m3/m2/hr
• Surface Filtration:
• Filter cloth
• Membrane
Depth Filtration
Pressure Filtration
• Kompak, ekonomis, dan mudah dalam
pengoperasian
• Pemampatan/clogging
• Efisiensi : 90 – 95 %
• Laju filtrasi : 5 – 15 m/h
• Head loss : 5 – 10 m
• Tebal media : 75 – 80 cm
• Pasir : 1 – 5 mm
Filter Cleaning/backwash
• Menggunakan air bersih atau kombinasi
air dan udara
• Melepaskan padatan yang tertahan pada
filter
• Sequence :
• Udara = 0.9 m/h (2 min)
• Slow backwash = 12 – 15 m/h (8 min)
• Fast backwash = 20 – 30 m/h (7 min)
• Rinsing = filtering rate (5-10 min)
• https://www.youtube.com/watch?v=Pj
Source: Metcalf & Eddy, 2014
Source: Metcalf & Eddy, 2014
Source: http://www.elaguapotable.com/WT%20-%20Rapid%20Sand%20Filtration.htm
https://www.youtube.com/watch?v=PjLqYmjsIuk
Membran
• Menyisihkan partikel-partikel koloidal dan ion-ion
terlarut
• Selektivitas pemisahan berdasarkan ukuran pori:
• Mikrofiltrasi : 0,02 – 10 μm
• Ultrafiltrasi : 0,01 – 0,02 μm
• Membran dense : 0,0001 – 0,001 μm
• Reverse osmosis : 0,0001 μm
• RO membrane PV
• Phenol : 99 %
• TOC : 92 %
• Exhaustion : 1,1 – 141 lb/1000 gal
Source: Metcalf & Eddy, 2014
Prinsip Dasar
Penyisihan Logam Berat
Koagulan
Penanggulangan Emulsi
Netralisasi
AOP
Efisiensi
pengolahan
Kelebihan tinggi
Biaya cukup
tinggi
Kelemahan
Pengolahan Kimia
• Prinsip dasar : Presipitasi (kecuali proses
desinfeksi)
• Presipitasi : Mengubah materi yang
terlarut menjadi bentuk yang lebih
manageable → solid state (presipitat)
• Bahasan :
• Penyisihan logam berat
• Koagulasi
Facts about heavy metals
1. Logam berat sebagai free 2. Logam berat yg berbahaya dlm
element: tdk berbahaya, bahkan bentuk cationic yang cenderung
dicari terlarut
• Chromium hexavalen :
• reduksi Cr+6 menjadi Cr+3 pada pH dibawah 3
(uses FeSO4, Na2S2OO4 atau SO4)
• presipitasi menjadi Cr(OH)3 , pH neutral
(uses hidroksida, Ca(OH)2)
• Arsen :
• presipitasi sebagai senyawa sulfida
• ko-presipitasi bersama Fe(OH)3
• Barium :
• presipitasi sebagai sulfat
• alternatif : ion exchange dan electrodialysis
Penyisihan Logam Berat
• Kadmium :
• kehadiran sianida menghambat presipitasi Cd
• kombinasi oksidasi sianida dan presipitasi Cd
• ko-presipitasi dengan Fe(OH)3
• Merkuri :
• sulfida presipitasi
• alum dan besi ko-presipitasi
• Ion exchange
• karbon aktif
• Nikel :
• Presipitasi dengan hidroksida
• Presipitasi dengan karbonat atau sulfat
• Ion exchange : re-use
Logam Konsentrasi akhir Teknologi
(mg/L)
Ar 0,05 sulfida presipitasi dengan filtrasi
0,06 adsoprsi dengan karbon aktif
0,005 ferri-hidroksida presipitasi
Ba 0,5 sulfat presipitasi
Source: http://www.eca-europe.com/index.php/eng/Products/ENVIFLOC-R-
consommable-multi-composant
Source: https://www.koshland-science-
museum.org/water/html/en/ImageView/00000292.html
Koagulasi
Koagulasi adalah destabilisasi partikel koloid.
04
03
Destabilisasi
02 partikel koloid
Reduksi Zeta
01 Potensial
Muatan larutan
akan sangat
Penambahan positif atau negatif
.Koagulan
Koagulasi
Untuk menambah gaya tarik antar partikel (gaya van der Waals) dilakukan pengadukan:
01 Koagulasi
rapid mixing (pengadukan
02 Flokulasi
slow mixing (pengadukan
cepat, 100 – 150 rpm) lambat, 25 – 75 rpm
Pengadukan merupakan mekanisme orthokinetic. Ada beberapa cara dalam pengadukan: (1)
Hidrolis biasanya menggunakan hydraulic jump (2) Mekanis dengan menggunakan blade (3)
Pneumatis dengan menggunakan aliran udara.
Prinsip Koagulasi
c
.$!
E
c !jcc
8..,
2
·
..2
Koagulasi A
Ion Adsorpsi B
Demulsifier C B C
Salting Out D
D E
Penurunan pH E
Limbah Mengandung Minyak
• Minyak:
– Non emulsi
– Emulsi
• Limbah minyak non emulsi: disisishkan secara fisik melalui
mekanisme pengapungan (flotasi): DAF
• Limbah Minyak Emulsi (umumnya diameter 10-4 mm) :
Droplet minyak
Free Oil
Netralisasi
Pemecahan sifat emulsi