PERENCANAAN AWAL
Ada beberapa alternatif pengolahan air buangan yang dapat dipilih sehubungan
dengan beban pengolahan yang harus diolah sehingga dapat menghasilkan efluen yang
sesuai dengan baku mutu air limbah yang ditentukan. Adapun kriteria pemilihan suatu
alternatif pengolahan adalah :
a) Efisiensi Pengolahan
Efisiensi pengolahan berhubungan dengan kemampuan proses tersebut dalam
mengolah air limbah. Ditujukan agar dapat dihasilkan efluen yang memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan untuk dikembalikan ke badan air atau
dimanfaatkan kembali.
b) Aspek Teknis
Aspek teknis meliputi kemudahan dari segi konstruksi, ketersediaan tenaga ahli,
untuk mendapatkan bahan-bahan konstruksi, operasi maupun pemeliharan.
c) Aspek ekonomis
Aspek ekonomis meliputi pembiayaan dalam hal konstruksi, operasi maupun
pemeliharaan dari instalasi bangunan pengolahan air buangan.
d) Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan meliputi kemungkinan adanya gangguan terhadap penduduk dan
lingkungan, yaitu yang berhubungan dengan keseimbangan ekologis, serta
penggunaan lahan.
Untuk menentukan pengolahan yang tepat dan ekonomis serta memenuhi kriteria
pemilihan atau mengetahui sejauhmana kemampuan pengolahan beroperasi yang dipakai
sebagai tolok ukur keberhasilan unit pengolahan air limbah, maka perlu mengetahui
besarnya efisiensi penurunan kadar polutan tiap proses pengolahan. Hal ini dapat dilihat
pada Tabel 3.1. di bawah ini.
Berikut adalah Flow diagram yang menjadi alternatif pengolahan sebagai berikut :
3.2.1. ALTERNATIF I (AERATION TANK)
3
4 Effluent
1 2
5 6 7
9 8
Keterangan:
1. Saluran Pembawa 6. Aeration Tank (Activated sludge)
2. Sumur Pengumpul 7. Secondary Clarifier
3. Pompa 8. Sludge Digester (SD)
4. Bar Screen 9. Sludge Drying Bed (SDB)
5. Bak Pengendap Pertama (Prasedimentasi)
9 8
9
Keterangan:
1. Saluran Pembawa 6. Trickling Filter
2. Sumur Pengumpul 7. Secondary Clarifier
3. Pompa 8. Sludge Digester (SD)
4. Bar Screen 9. Sludge Drying Bed (SDB)
5. Bak Pengendap Pertama (Prasedimentasi)
9 8
Keterangan:
1. Saluran Pembawa 6. Oxidation Ditch
2. Sumur Pengumpul 7. Secondary Clarifier
3. Pompa 8. Sludge Digester (SD)
4. Bar Screen 9. Sludge Drying Bed (SDB)
5. Bak Pengendap Pertama (Prasedimentasi)
Perhitungan prosentase meremoval air limbah dapat dilihat pada Tabel 3.2
Kualitas
Parameter Alternatif 1 Alterntif 2 Alternatif 3 Baku Mutu
Influent (mg/l)
1. Prasedimentasi
Kemampuan meremoval berdasarkan Tabel 3.1
BOD = 40% TSS = 70% P = 15%
COD = 35% N = 20%
- Yang keluar dari prasedimentasi (out):
BODM’ = BODM x (100-40) % = 11.431,422 kg/hari x 65% = 7.430,42 kg/hari
CODM’ = CODM x (100-35) % = 13.717,7 kg/hari x 60% = 8.230,62 kg/hari
TSSM’ = TSSM x (100-70) % = 9.145,138 kg/hari x 30% = 2.743,539 kg/hari
NM’ = NM x (100-20)% = 914,513 kg/hari x 80% = 593,89 kg/hari
PM’ = PM x (100-15)% = 365,8 kg/hari x 85% = 310,93 kg/hari
- Effluent Prasedimentasi:
𝐵𝑂𝐷𝑀′ 7.430,42 𝐤𝐠/𝐡𝐚𝐫𝐢
[BOD] = 𝑄 x 1000 = 𝑥 1000 = 162 mg/l
𝑒𝑓𝑓𝑙𝑢𝑒𝑛𝑡 45.725,69 m3/hari
𝑃𝑀 ′ 310,93 𝐤𝐠/𝐡𝐚𝐫𝐢
[P] = 𝑄 x 1000 = 45.725,69 𝑥 1000 = 7 mg/l
𝑒𝑓𝑓𝑙𝑢𝑒𝑛𝑡 m3/hari
2. Oxidation Ditch
Kemampuan meremoval berdasarkan Tabel 3.1
BOD = 95% TSS = 85% P = 25%
COD = 85 % N = 50%
𝑃𝑀 ′ 233,197 kg/hari
[P] = 𝑄 x 1000 = 45.725,69 𝑥 1000 = 5,1 mg/l
𝑒𝑓𝑓𝑙𝑢𝑒𝑛𝑡 m3/hari
3. Clarifier
Kemampuan meremoval berdasarkan Tabel 3.1
BOD = 88% TSS = 50% P = 75%
COD = 73% N = 95%
- Effluent Clarifier:
𝐵𝑂𝐷𝑀′ 23,16 kg/hari
[BOD] = 𝑄 x 1000 = 𝑥 1000 = 1,56 mg/l
𝑒𝑓𝑓𝑙𝑢𝑒𝑛𝑡 14.847,32 m3/hari
𝑃𝑀 ′ 30,76 kg/hari
[P] = 𝑄 x 1000 = 14.847,32 m3/hari 𝑥 1000 = 2,07 mg/l
𝑒𝑓𝑓𝑙𝑢𝑒𝑛𝑡