Anda di halaman 1dari 62

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


P U S AT P E N D I D I K AN D AN P E L AT I H A N J AL AN , P E R U M AH A N
PERMUKIMAN, DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

PELATIHAN PENGAWASAN KONSTRUKSI SPAM

COMMISSIONING
INSTALASI PENGOLAHAN AIR

Dr. Ir. Tri Joko, M.Si


Balai Diklat Kementerian PUPR Wilayah I - Medan
Pekanbaru, 18 Juli 2019
2
PROFIL PENGAJAR

Dr. Ir. Tri Joko, M.Si Riwayat Pekerjaan


1. PDAM Kota Semarang 1989-1993
Tegal, 21 April 1964 2. Univ Diponegoro – 1994 – sekarang
Bidang Pekerjaan
Riwayat Pendidikan 1. Perencanaan Teknis SPAM
1. S1 Tek Lingkungan ITB 2. Perencanaan Teknis Air Limbah
2. S2 Tek Lingkungan UNHAS 3. Perencanaan Teknis Sampah
3. S3 Ilmu Lingkungan UNDIP 4. Tutor Pelatihan SPAM + Sanitasi
5. Asesor Kompetensi BNSP
3

DAFTAR
ISI
01 02
STANDAR KOMPETENSI
KOMPENTENSI LULUSAN DASAR

03 04
INDIKATOR OUTLINE
KEBERHASILAN MATERI
| 01. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 4
PELATIHAN PENGAWASAN KONSTRUKSI SPAM

Peserta mampu memahami prinsip-prinsip


pengawasan dan pengendalian pembangunan
SPAM dalam rangka meningkatkan kualitas hasil
pembangunan SPAM

Kompetensi :
K-4 Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur
Bidang Cipta Karya (Level 1)
K-10 Pengawasan dan Pengendalian
Penyelenggaraan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
(Level 1)
| 02. KOMPETENSI DASAR 5
PELATIHAN PENGAWASAN KONSTRUKSI SPAM

Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan


mampu memahami dan menjelaskan mengenai Commissioning
| 03. INDIKATOR KEBERHASILAN 6

PELATIHAN PENGAWASAN KONSTRUKSI SPAM

Indikator Keberhasilan 1
Memahami dan menjelaskan persyaratan commissioning IPA

Indikator Keberhasilan 2
Memahami dan menjelaskan pengukuran debit air, pengambilan contoh air,
jar test dan pengujian kualitas air pada pengolahan air minum

Indikator Keberhasilan 3
Memahami dan menjelaskan spesifikasi dan pengujian operasional

Indikator Keberhasilan 4
Memahami dan menjelaskan commissioning test
04. OUTLINE MATERI

4.1 Persyaratan Commissioning IPA

4.2 Pengukuran Debit Air, Pengambilan Contoh Air, Jar Test dan
Pengujian Kualitas Air Pada Pengolahan Air MInum

4.3 Spesifikasi dan Pengujian Operasional

4.4 Commissioning Test


8
PP 122/2015
PELAKSANAAN PERENCANAAN PerMenPUPR 27/2016
Peningkatan Pembangunan Baru
1. Pengadaan;
Pembangunan Baru
1. Penyusunan Studi Kelayakan; dan
2. Pembangunan; 1. Pengadaan; 2. Penyusunan Rencana Teknis Terinci
3. Manajemen mutu; dan 2. Pembangunan; Peningkatan Perluasan
3. Manajemen mutu; dan
4. Pemanfaatan.
4. Pemanfaatan.
Perluasan
1. Penyusunan Studi
1. Penyusunan Studi
1. Pengadaan; Kelayakan; dan
Kelayakan; dan
2. Pembangunan; 2. Penyusunan Rencana
2. Penyusunan Rencana
Ruang Lingkup : 3. Manajemen mutu; dan Teknis Terinci
Teknis Terinci
1.Unit Air Baku 4. Pemanfaatan.
2.Unit Produksi PENGEMBANGAN
3.Unit Distribusi
4.Unit Pelayanan
Pembangunan Baru Peningkatan SPAM JP
Peningkatan
Pembangunan
1. Evaluasi teknis; dan 1. Pendataan kinerja; dan Baru
2. Evaluasi pelayanan Air 2. Pengawasan dan
Minum. 1. Evaluasi teknis; dan pengendalian kualitas 1. Pendataan kinerja; dan
2. Evaluasi pelayanan kuantitas, dan 2. Pengawasan dan pengendalian
Perluasan Air Minum. kontinuitas.
Perluasan
kualitas kuantitas, dan kontinuitas.
1. Pendataan kinerja; dan
1. Evaluasi teknis; dan
2. Pengawasan dan pengendalian
2. Evaluasi pelayanan Air
kualitas kuantitas, dan kontinuitas.
Minum.

EVALUASI PEMANTAUAN
9
4.1 PERYARATAN COMMISSIONING IPA
Memberikan kemudahan bagi
perencana dan penjaminan mutu
• LATAR BELAKANG bagi para produsen, pengguna • Commissioning dilakukan
dan pengelola air minum. dengan menilai kinerja
• Menunjang
pembangunan nasional setiap unit proses dan
bidang air minum • Sistem commissioning
operasi pada IPA,
banyak digunakan oleh membandingkan dengan
Pemerintah maupun parameter proses dan
badan-badan usaha operasi pada dokumen
Perkembangan dalam proyek-proyek perencanaan.
IPTEK penyediaan air minum.

SNI 0004:2008
Tujuan Commissioning
Tata cara commissioning instalasi pengolahan air

3. Memberikan rekomendasi dan


1. Menilai kehandalan kinerja
2. Menilai fleksibilitas kinerja perbaikan-perbaikan, apabila
instalasi pengolahan air minum
instalasi pengolahan air minum terdapat ketidaksesuaian untuk
yang baru dibangun sesuai dengan
yang baru dibangun; operasi dan pemeliharaan
perencanaan;
berdasarkan perencanaan.

10
4.1 PERYARATAN COMMISSIONING IPA
Dilengkapi dengan dokumen :
Persyaratan Commissioning IPA
3)Perhitungan proses
dan operasi, sesuai SNI
2)Diagram perpipaan
1) IPA yang baru selesai dibangun dan akan 1)Diagram alir proses; 19-6774-2002, Tata cara
dan instrumentasi;
perencanaan unit paket
mulai dioperasikan dan atau difungsikan. instalasi penjernihan air

2) Tersedianya standar untuk 6)Gambar perencanaan


pengujian. 4)Profil hidrolis; 5)Spesifikasi teknis; dengan skala yang
memadai dan;

3) Tersedianya alat ukur debit 7)Gambar nyata laksana 8)Tersedianya air baku
9)Adanya calon
terbangun (as built yang memenuhi
penanggung jawab
drawing) dengan skala ketentuan kuantitas dan
pengoperasian IPA
yang memadai. kualitas

4) Hasil uji commissioning ditandatangani oleh tim


commissioning yang ditetapkan oleh pengguna jasa.
10)Tersedianya bahan kimia
selama pelaksanaan
commissioning 5 x 24 jam
5) Pengujian kualitas air baku dan air minum lengkap oleh penyedia barang/jasa.
menggunakan laboratorium yang telah diakreditasi sesuai SNI 19-
17025-2005 atau yang mendapat rekomendasi dari Balitbang PU.
11
12
4.1 PERYARATAN COMMISSIONING IPA

Peralatan mekanikal dan Peralatan Keselamatan


Peralatan Uji
elektrikal Kerja
• Pemeriksa kualitas air, • Phase meter, • Masker,
• Penguji pompa dan • Tang Ampere, • Helm pengaman,
genset, • Avometer, • Sarung tangan plastik,
• Alat ukur debit, • Toolkit listrik, • Sepatu boot.
• Stopwatch, • Meger,
• Jar test, • Tachometer,
• Pemeriksa kekeruhan dan • Tang clamp,
warna, • Tang long nose,
• Pemeriksa sisa khlor, • Tang pemotong.
• Pemeriksa pH, • Kunci pas,
• Tabung Imhoff, • Ring,
• Timbangan, • Tang,
• Gelas ukur, • Obeng,
• Pemeriksaan Daya Hantar • Sney,
Listrik,
• Tracker,
13
4.1 PERYARATAN COMMISSIONING IPA
Penyediaan Tenaga Comissioning.

Tenaga comissioning terdiri dari tenaga ahli dengan latar


pendidikan dan pengalaman yang sesuai,
• a. Unsur pihak pengguna jasa,
• b. Unsur pihak penyedia jasa,
• c. Unsur perencana,
• d. Unsur pengawas,
• e. Tim Penguji yang ditetapkan oleh pengguna jasa.

14
PROSES PENGOLAHAN AIR
koagulasi flokulasi sedimentasi filtrasi

Q, pH, pH, Q, pH,


turbidiy, Pembentukan turbidiy < 5 turbidiy < 1 NTU
warna, NTU warna, < warna, < 5 TCU
Makro Flok 15 TCU daya pengikat
jar test
chlor

15
4.1.1 PROSEDUR COMMISSIONING IPA
PRINSIP

✓Melakukan pengamatan dan penilaian kinerja pengoperasian IPA dari sisi proses dan operasi dan
membandingkan dengan perencanaan awal serta memberikan kelayakan pengoperasiannya.
(melalui indikator-indikator kinerja).

16
4.1.1 PROSEDUR COMMISSIONING IPA PELAKSANAAN OPERASI

✓Mencakup pengoperasian semua peralatan


dan accessories yang dipasang pada sistem IPA
(seperti pompa, valve, genset, panel, dan lain- Apabila terjadi penyimpangan pada kualitas air
lain). baku (kekeruhan, pH, dan warna), sehingga
tidak sesuai dengan perencanaan, maka
pengoperasian IPA dihentikan.

17
4.1.1 PROSEDUR COMMISSIONING IPA METODE COMMISSIONING UNTUK OPERASI IPA
Standar
No Persiapan & Operasi Pemeriksaan dan Operasi Penilaian Tindakan
Penilaian
1 Pembuatan larutan Larutan kimia cair konsentrasi 10 %:
kimia
Alumunium Sulfat: Larutan sudah merata Larut dan merata Diaduk terus hingga
- Timbang 10 kg Alum padat dan larutkan larut
ke dalam 100 liter air.
Soda : Larutan sudah merata Larut dan merata Diaduk terus hingga
- Timbang 10 kg bubuk soda dan larutkan larut
kedalam 100 liter air
Kaporit : Larutan sudah merata Larut dan merata Diaduk terus hingga
- Timbang 10 kg kaporit dan larutkan ke larut
dalam 100 liter air

2 Genset Air Radiator, Oli, Solar, dan Air Aki Periksa kekurangan air, Harus cukup Ditambah-kan
oli, solar, dan air aki
Main Breaker Posisi dalam kedaan Posisi OFF Arahkan ke posisi OFF
OFF
Emergency Switch Panel Periksa posisi tombol, Posisi keatas Tarik posisi tombol
kalau tertekan genset Genset siap dihidupkan keatas
tdk mau hidup
Hidupkan Genset Kondisi normal Hidup Putar kunci kontak
Periksa voltase di Panel Menunjukkan angka 220/380 Putar Selector
berapa
Periksa frekuensi di panel Menunjukkan angka 50 – 51 Hz Putar Selector
berapa 18
BAHAN KIMIA PROSES PENGOLAHAN AIR 19
20
4.1.1 PROSEDUR COMMISSIONING IPA METODE COMMISSIONING UNTUK OPERASI IPA
Persiapan &
No Pemeriksaan dan Operasi Penilaian Standar Penilaian Tindakan
Operasi
3. Pompa Intake Hidupkan Main Switch Breaker Genset Genset hidup dan Mesin hidup
power sdh mengalir ke
semua panel
Periksa Main Switch Breaker pompa Lihat indikator angka Posisi di 220-380 Arahkan pada posisi
Voltase tersebut
Periksa Voltase Lihat indikator angka Posisi di 220-380 Arahkan pada posisi
Voltase tersebut
Hidupkan pompa dalam keadaan kosong
tanpa beban
Lihat ampere meter, jika melebihi standar agar Angka Ampere meter Sesuai dgn kapasitas Pompa dimatikan dan
segera diambil tindakan tidak sesuai dgn pompa periksa
seharusnya
4. Panel Kimia Naik kan ‘ON’ main switch breaker dan Power masuk dan Power masuk Periksa main switch
turunkan ‘OFF’ breaker pengaman motor power tidak masuk ke breaker di Panel induk
mixer dan pompa dosing motor dengan tester.
Lakukan test instalasi kontrol dosing dan Contactor berfungsi Contactor harus Jika tidak berfungsi
mixer atau tidak berfungsi periksa instalasi
kontrol contactor
Naikan “ ON “ kan semua breaker pengaman Arus sudah standby di Arus masuk Periksa contactor
motor dan dosing contactor
5. Motor Mixer On kan Push Button Motor satu persatu lalu Putaran motor tebalik Putaran motor harus Kalau putaran terbalik
di OFF kan, lihat putaran motor atau tidak searah jarum jam lakukan pembalikan
connecting kabel S / R
6. Dosing Pump Buka penyetel persentase larutan, arahkan Larutan akan keluar Larutan berjalan Kalau tidak terjadi,
pada posisi 100 %, buka selang larutan kimia dari selang kimia lakukan penyetelan
dan tekan push button serta perhatikan air dosing dan buang
21
larutan sampai keluar angin.
22
23
24
4.1.1 PROSEDUR COMMISSIONING IPA METODE COMMISSIONING UNTUK OPERASI IPA

Persiapan & Standar


No Pemeriksaan dan Operasi Penilaian Tindakan
Operasi Penilaian
7. Pompa Distribusi Pastikan tegangan yang masuk Periksa main breaker Tegangan voltase Perbaiki panel
sesuai dengan tegangan yang di di panel induk harus dipenuhi induk
supply 220-380 V dan 50 Hz
8. Valve Naikkan Main Switch Breaker di Lihat indikator lampu Power masuk Periksa main
panel pompa distribusi RST, akan menyala breaker di panel
merah, kuning, hijau induk
Hidupkan pompa sedetik, lalu Putaran motor terbalik Motor tidak boleh Kalau terbalik
matikan dan lihat putaran motor atau tidak terbalik lakukan pembalikan
connecting kabel
RST
Lihat amperemeter Sesuai atau tidak Harus sesuai Kalau tidak sesuai
dengan name plate Matikan pompa,
pompa periksa pompa
Periksa dan putar valve sesuai Valve akan mudah Mudah dan tidak Perbaiki dan beri
arah dan besaran diputar dan tidak bocor pelumas atau
bocor diganti
Buka dan tutup valve sesuai Arus aliran air Air dapat mengalir
fungsi dan keperluannya berjalan baik dengan baik

25
JARINGAN PIPA DISTRIBUSI

413

408

406

411
2

407 10

402

11

401

403 12
404

405

409
1 15
13

400

412

16

14

410
DETAIL JUCTION PADA PIPA DISTRIBUSI
28
4.1.1 PROSEDUR COMMISSIONING IPA METODE COMMISSIONING UNTUK PROSES IPA

Persiapan &
No Pelaksanaan Proses Penilaian Standar Penilaian
Proses
Untuk mendapatkan dosis yang
1 Jartest Pembuatan Jartest Dosis Optimum
tepat
Pembuatan Grafik Dosis Koagulan vs Pengaturan dosis berdasarkan
Flok terbentuk
Turbidity Grafik
Pembuatan larutan kimia Alum, Soda dan
2 Larutan Kimia Konsentrasi larutan Konsentrasi 10 - 20 %
Kaporit
Pengadukan
3 Pengaturan Stroke pompa kimia Berdasarkan hasil Jartest Dosis optimum
kimia (Mixer)
4 Koagulasi pH pH Comparator atau pH meter Dosis Optimum
Perhitungan bahan kimia yang
Konsentrasi bahan kimia 10 – 20 %
dilarutkan
Dosis koagulan Jar test 10 – 20 %
Pengamatan visual menggunakan
Debit pembubuhan alat ukur volume pada satuan Lancar
waktu tertentu
Stroke pompa dosing (diperlukan
40 – 80 %
spesifikasi pompa )
Gradien kecepatan Perhitungan >750 1/s

Td ( waktu tinggal ) Perhitungan 1 – 5 menit


29
30
4.1.1 PROSEDUR COMMISSIONING IPA METODE COMMISSIONING UNTUK PROSES IPA
Persiapan &
No Pelaksanaan Proses Penilaian Standar Penilaian
Proses
5 Flokulasi Gradien kecepatan Perhitungan 100 – 15 1/s

Td ( waktu tinggal ) Perhitungan 20 -30 menit


Pengamatan visual (gunakan
Diameter flok Literatur
gambar terlampir)
6 Sedimentasi Kecepatan pengendapan Perhitungan 4.0 – 6.0 m/hr

Td (waktu tinggal) Perhitungan 40 – 60 menit

Kekeruhan Turbidimeter < 5 NTU

Warna < 15 PtCo


Sisa Alum < 0.2 mg/l

7 Filtrasi Kecepatan penyaringan Perhitungan 8 – 10 m/hr

Kecepatan pencucian Perhitungan 60 m/hr

Tinggi ekspansi pencucian Pengamatan / pengukuran visual 20 – 40 cm

Kekeruhan Turbidimeter < 5 NTU

Warna < 15 PtCo 31


32
Bak masuk Trough

Batu antrasit Anthracite

pasir Sand

Batu garnet Garnet


Batu garnet Garnet

Saluran keluar Underdrain

33
Spesifikasi
Media
• Ukuran efektife :
d10
• Keseragaman
koefisien: d60/d10
• Gaya berat
Specific
• AWWA B100
Standard
• Angularity/ 34
Alas Filter
berupa kerikil
terganggu karena
pengikatan udara

36
Underdrain tanpa pemeriksaan
udara

37
Balok
beroda
4.1.1 PROSEDUR COMMISSIONING IPA METODE COMMISSIONING UNTUK PROSES IPA

Persiapan &
No Pelaksanaan Proses Penilaian Standar Penilaian
Proses
8 Desinfeksi Td ( waktu tinggal ) Pengamatan / perhitungan 15 menit
Pemeriksaan DPC (daya
Dosis desinfektan pengikat chlor) pada air
baku
Pengamatan visual
menggunakan alat ukur
volume pada satuan waktu
Debit desinfektan tertentu
Stroke pada pompa
pembubuh
Pemeriksaan laboratorium /
Sisa chlor pada reservoar < 0.3 mg/l
chlor comparator
Parameter fisika, kimia dan Pemeriksaan laboratorium
biologi lengkap

39
4.1.1 PROSEDUR COMMISSIONING IPA

40
4.2 Pengukuran Menggunakan Sekat-ukur

a. Sekat-ukur / ambang b. Sekat-ukur / ambang c. Sekat-ukur / ambang


segitiga siku segi empat lebar penuh d. Sekat-ukur / ambang
trapesium.
(Right-angle triangular weir) (Rightantrular weir) (Full-width weir)

a. Pengukuran Menggunakan Pelat Orifis dan Nosel

b. Pengukuran Menggunakan Bak Berukuran Standar / Wadah (Container)

c. Pengukuran dengan Alat Ukur Aliran

a. Alat ukur aliran


electromagnetis c. Alat ukur pada penampang
b. Alat ukur aliran turbin
tipe terapung
(flow type area flow meters).

41
Perhitungan Debit
A. Ambang Segitiga Siku-siku B. Sekat-ukur Segi Empat

Q = K h 3/2 ................................................. (1)


Q = K b h 3/2 .............................................(2)
dimana:
Q = debit (m3 / menit) dimana: Q = debit (m3 / menit)

h = tinggi weir (m) h = tinggi weir (m)


K = Koefisien Kapasitas
K = Koefisien Kapasitas

B = lebar saluran (m)


D = tinggi takik sekat ukur dari dasar saluran (m) Persamaan (2) hanya berlaku untuk:
B = 0,5 – 6,3 m
h = 0,15 – 3,5 m
Persamaan ( 1) hanya berlaku untuk: D = 0,03 - 0,45 m √ b m
B = 0,5 -- 1,2 m h = 0,15 – 5 m
h = 0,07 - 0,26 m
D = 0,1 - 0,75 m
H ≤< B/3
42
Perhitungan Debit
C. Sekat-ukur Leher Terbuka Penuh

Q = K b h 3/2.......................................(3)

dimana: Q = debit (m3/ menit)


h = tinggi weir (m)
K = Koefisien Kapasitas

D = tinggi tepi ambang dari dasar saluran (m)


Faktor koreksi, dimana : Bila D = 1 m, € = 0
Bila D > 1 m, € = 0,55 (D-10)
Persamaan (3) hanya berlaku untuk:
B ≥ 0,5 – 6,3 m
D = 0,3 – 2,5 m
h = 0,03 – D m
(h harus tidak > 0,8 m dan tidak > B)
43
Pengukuran dengan Menggunakan Pelat Orifis dan Nosel

PELAT ORIFIS NOSEL


Nilai koefisien kapasitas untuk pelat orifis Nilai koefisien kapasitas untuk pelat orifis
dengan menggunakan tap sudut dapat dilihat dengan menggunakan tap sudut dapat dilihat
pada tabel II buku SNI 19-0140-1987, pada tabel II buku SNI 19-0140-1987,
Tentang cara pengukuran debit air. Tentang Cara pengukuran debit air.

44
Pengukuran dengan Menggunakan Pelat Orifis dan Nosel

NOSEL JENIS TABUNG VENTURI TABUNG VENTURI KONIS


Nilai koefisien kapasitas untuk pelat orifis Nilai koefisien Nilai koefisien kapasitas untuk pelat
dengan menggunakan tap sudut dapat dilihat orifis dengan menggunakan tap sudut dapat
pada tabel II buku SNI 19-0140-1987, dilihat pada tabel II buku SNI 19-0140-1987,
Tentang tata cara pengukuran debit air. Tentang cara pengukuran debit air atau pada buku
Metode uji pengukuran debit pompa

45
PENGAMBILAN CONTOH UJI AIR (sampling)
Mengumpulkan volume contoh uji yang akan diteliti dengan jumlah
sekecil mungkin, tetapi masih mewakili (representatif), yaitu masih
mempunyai sifat–sifat yang sama dengan sumber contoh tersebut
(badan air/sungai, danau/waduk, mata air, sumur dll.).

Beberapa ketentuan jenis kualitas


air yang perlu diketahui oleh
Pengambilan sampel dan pengujian kualitas air dilakukan untuk pengelola penyedia air minum
berbagai keperluan:
harus :
Membandingkan dengan standar
(baku mutu yang disyaratkan)

• Menjamin air minum yang diproduksi memenuhi


Mengetahui kinerja suatu sistem pengolahan syarat kesehatan dengan melaksanakan
pemeriksaan secara berkala memeriksa kualitas air
(seperti : IPA, IPAL,IPLT)
yang diproduksi mulai dari melakukan pengamanan
terhadap sumber air baku yang dikelolanya dari
segala bentuk pencemaran berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku.

Monitoring kualitas (air sungai, air danau)

46
Persyaratan Pengambilan Contoh Air
JENIS ALAT
PERALATAN URUTAN PELAKSANAAN

• Alat pengambil contoh sederhana (ember


• Terbuat dari bahan yang tidak plastik, botol). • Menentukan lokasi pengambilan
mempengaruhi sifat contoh air • Botol biasa diberi pemberat yang dapat contoh
(misalnya untuk keperluan digunakan pada kedalaman tertentu. • Menentukan titik pengambilan
pemeriksaan logam, alat contoh
• Alat pengambil contoh setempat secara
pengambilan contoh tidak terbuat • Melakukan pengambilan contoh
mendatar yang digunakan untuk
dari logam),
pengambilan contoh di sungai atau air • Melakukan pemeriksaan kualitas
• Mudah dicuci dari bekas contoh mengalir pada kedalaman tertentu. air di lapangan
sebelumnya,
• Alat pengambil contoh secara tegak, • Melakukan pengawetan contoh
• Contoh mudah dipindahkan ke untuk mengambil contoh pada lokasi yang dan perlakuan pendahuluan
botol penampung tanpa ada sisa airnya tenang atau aliran sangat lambat • Pelabelan, pengepakan dan
bahan tersuspensi di dalamnya, pada kedalaman tertentu, seperti di pengangkutan contoh ke
• Kapasitas alat disesuaikan dengan danau, waduk dan muara sungai. laboratorium
keperluan dan tergantung dari • Alat pengambil contoh untuk pemeriksaan
maksud pemeriksaan, bakteri, yaitu botol gelas yang ditutup
• Mudah dan aman dibawa kapas atau aluminium foil, tahan panas
dan tekanan selama proses sterilisasi.

47
Persyaratan Pengambilan Contoh Air Penentuan tiitk / lokasi Titik pengambilan contoh uji
pengambilan contoh uji harus harus dipilih mengingat
dipilih sedemikian rupa sehingga kecepatan aliran yang tidak
UNTUK PEMERIKSAAN mewakili secara keseluruhan dari merata. Sifat air yang tidak
KUALITAS BAKTERIOLOGI sistem penyediaan air minum homogen, maka diperlukan data
tersebut, termasuk sampel air – data mengenai badan air secara
baku. keseluruhan.
Untuk pemeriksaan kualitas bakteriologi, jumlah minimal sampel tercantum pada tabel di bawah ini.
Tabel. 2.2 : Jumlah Minimal Sampel Air Minum Pada Jaringan Distribusi

Penduduk yang dilayani Jumlah minimal sampel per bulan


< 5000 jiwa 1 sampel Titik pengambilan contoh uji
5000 s/d 10.000 jiwa 1 sampel / 5000 jiwa harus dipilih supaya contoh uji
> 10.000 jiwa 1 sampel per 10.000 jiwa, ditambah 10 yang diambil dapat dianggap Karena setiap keadaan dan situasi
sampel tambahan mewakili seluruh badan air dan berbeda, maka agak sulit untuk
tidak hanya satu bagian dengan memberi petunjuk yang umum
karakteristik yang kebetulan
dapat diselidiki.
Jumlah sampel air minum perpipaan pada
jaringan distribusi minimal 10 % dari
jumlah sampel untuk pemeriksaan Lumut, minyak, lemak
bakteriologi

1/2 – 2/3

Zat tersuspensi/
• Air baku diperiksa minimal satu sampel setiap tiga endapan
bulan sekali. 1/3 – 1/2

48
Persyaratan Pengambilan Contoh Air di Sungai, waduk / danau

Anak sungai Gambar 2.21.


Cara pengambilan sampel jika
aliran anak sungai terganggu

B Aliran anak sungai


Yang tidak terganggu

Gambar 2.20
Cara pengambilan sampel di sungai
dengan beberapa aliran
bagian. Cek
Alat pengambilan sampel dam
A Aliran anak sungai
Yang dapat terganggu

Tempat yang kurang


Cocok untuk Sungai induk / Muara
pengambilan sampel

49
Standar Kualitas Air Baku Standar Kualitas Air Minum
Jenis air minum meliputi :

Air baku untuk air minum : air yang


• Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan
dapat berasal dari sumber air rumah tangga;
permukaan, cekungan air tanah dan
atau air hujan yang memenuhi baku • Air yang didistribusikan melalui tangki air;
mutu tertentu sebagai air baku untuk • Air kemasan;
air minum.
• Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan
minuman yang disajikan kepada masyarakat.

Residu tersuspensi ≤ 5000 mg/L


•Fe ≤ 1 mg/l Persyaratan air minum yang dimaksud di atas meliputi
Standar Kualaitas Air Baku untuk air •Pb ≤ 0,1 mg/L
minum mengacu pada : Peraturan •Zn ≤ 5 mg/L
persyaratan bakteriologis, kimia, radioaktif dan fisik, sesuai
Menteri KLH (Baku Mutu Lingkungan) •NO2 – N ≤ 1 mg/L dengan Kep.MenKes.RI No.907/MENKES/SK/VII/ 2002 :
– PP 82 tahun 2001 •S sebagai H2S ≤ 0,1 mg/L
•Faecal Coliform ≤ 2000 jml/100mL
•Total Coliform ≤ 10.000 jml/100mL

• Parameter Mikrobiologi: E. Koli, total Koliform


• Kimia an-organik: Arsen, fluorida, Kromium-val.6,
Untuk dapat dimanfaatkan air dari Apabila digunakan sistem pengolahan
kadmium, Nitrit sbg-N, Nitrat sgb-N, Sianida, Selenium.
sumber air baku haruslah memenuhi konvensional yang lengkap yaitu • Parameter yang tidak langsung berhubungan dengan
suatu persyaratan kualitas yang koagulasi, flokulasi, sedimentasi,
tergantung sekali kepada jenis filtrasi dan desinfeksi maka kadar
kesehatan :
penggunaan tersebut . maksimum parameter berikut adalah : • Parameter Fisik: Bau, warna, Jumlah zat padat terlarut
(TDS), kekeruhan, rasa, suhu.
• Parameter kimiawi: Aluminium, besi, kesadahan,
khlorida, mangan, pH, seng, sulfat, tembaga, sisa khlor,
ammonia. 50
Proses Instalasi Pengolahan Air Minum

Air yang tidak memenuhi syarat untuk langsung diminum perlu diolah terlebih dulu, sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat
kesehatan, ditinjau dari perlu atau tidaknya pengolahan, dapat dibedakan beberapa macam air, yakni :

• Air yang tidak membutuhkan pengolahan, yaitu air langsung diminum, misalnya air tanah yang tidak terkontaminasi;
• Air yang memerlukan proses disinfeksi saja, umumnya berupa air tanah atau air permukaan yang diperkirakan hampir tidak
terkontaminasi, dan tidak berwarna atau jernih;
• Air yang memerlukan penyaringan pasir cepat yang lengkap atau alat pengolahan air lainnya yang sejenis dan dilanjutkan dengan
chlorination;
• Air yang membutuhkan pengolahan air secara lengkap, yaitu pada air yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan.

Sistem pengolahan air terdiri atas unit koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan reservoar seperti pada gambar 3 berikut ini.

Kapur Al2 ( S4)3 Soda Ash

Keterangan
Air baku Clear well Pengaduk cepat (static mixer)
1 2 3 4
Air olahan
Pengaduk lambat
Unit pengendap dngan plat settler;
Saringan Pasir Cepat;
51
Titik Pemeriksaan Air

Al2(SO4)3

Kapur

Intake
Flokulator Bak Sedimen
Filter
Pompa
sungai

Kaporit

1 2 3 6
Bak Penampung Air Olahan

Konsumen
Contoh LHU pemeriksaan kualitas Air Baku dan Air Hasil Olahan
52
BAKU MUTU AIR MINUM
Kep Men Kesehatan No 492/2010

1. SYARAT FISIKA
2. SYARAT KIMIA
3. SYARAT MIKROBIOLOGI
4. SYARAT RADIOLOGI

• PARAMETER WAJIB
• PARAMETER TAMBAHAN
53
BAKU MUTU AIR MINUM
Kepmenkes 492/2010
No Jenis parameter Satuan Kadar max yg
PARAMETER WAJIB diperbolehkan
No Jenis parameter Kadar max yg
Satuan diperbolehkan
2 Parameter yg tdk berhubungan langsung dg
kesehatan
a Parameter Fisik
1 Paramater
kesehatan
yang berhubungan lsg dg
1)Bau Tdk berbau
a Parameter Mikrobiologi
1)E Coli N/100 ml 0 2)Warna TCU 15
2) Total Bakteri
Coliform N/100 ml 0 3)Jumlah Zat Terlarut (TDS) mg/l 500
4)Kekeruhan NTU 5
b Kimia Anorganik 5)Rasa mg/l Tdk berasa
1)Arsen mg/l 0,01(0.05) 6)Suhu Suhu udara +/- 3
2)Flourida mg/l 1.5
3)Total Kromium mg/l 0.05 b Parameter Kimiawi
4)Kadmium mg/l 0,003 (0.005) 1)Aluminium mg/l 0.2
2)Besi mg/l 0.3
5)Nitrit (sebagai N02) mg/l 3 (1) 3)Kesadahan mg/l 500
6)Nitrat
Angka dalam
mg/l
kurung Permenkes
50 (10) 4)Khlorida mg/l 250
7)Sianida mg/l 0,07 (0.1)907/2002 5)Mangan mg/l 0,4 (0.1)
8)Selenium Mg/l 0,01 6)pH mg/l 6.5 – 8.5
7)Seng mg/l 3
8)Sulfat mg/l 54250
9)Tembaga mg/l 2
10)Amonia mg/l 1.5
Tabel Pemeriksaan Kualitas Air
Dosis Kons. Debit pembubuhan Stroke Kebutuhan bahan
No. (ppm) Lar. (L/dt bahan kimia pompa kimia Keteranga
(%) k) L/jam L/menit (%) kg/bln kg/thn n
1 1 2 20 3.6 0.060 20.0 51.8 622.1
2 2 2 20 7.2 0.120 40.0 103.7 1,244.2
3 3 2 20 10.8 0.180 60.0 155.5 1,866.2 KAPORIT
4 4 2 20 14.4 0.240 80.0 207.4 2,488.3
5 5 2 20 18.0 0.300 100.0 259.2 3,110.4

6 10 20 20 3.6 0.060 20.0 518.4 6,220.8


7 15 20 20 5.4 0.090 30.0 777.6 9,331.2
8 20 20 20 7.2 0.120 40.0 1,036.8 12,441.6
9 25 20 20 9.0 0.150 50.0 1,296.0 15,552.0
10 30 20 20 10.8 0.180 60.0 1,555.2 18,662.4
11 35 20 20 12.6 0.210 70.0 1,814.4 21,772.8
12 40 20 20 14.4 0.240 80.0 2,073.6 24,883.2 ALUMINIU
13 45 20 20 16.2 0.270 90.0 2,332.8 27,993.6 M
14 50 20 20 18.0 0.300 100.0 2,592.0 31,104.0 DAN
15 55 40 20 9.9 0.165 55.0 2,851.2 34,214.8 SODA ASH
16 60 40 20 10.8 0.180 60.0 3,110.4 37,324.8 ALUMINIU
17 65 40 20 11.7 0.195 65.0 3,369.6 40,435.2 M
18 70 40 20 12.6 0.210 70.0 3,628.8 43,545.6 DAN
19 75 40 20 13.5 0.225 75.0 3,888.0 46,656.0 SODA ASH
20 80 40 20 14.4 0.240 80.0 4,147.2 49,766.4
21 85 40 20 15.3 0.255 85.0 4,406.4 52,875.8
22 90 40 20 16.2 0.270 90.0 4,665.6 55,987.2
Kapasitas Pompa Alum : 18 L/Jam
23 95 40 20 17.1 0.285 95.0 4,924.8 59,097.6
24 100 40 20 18.0 0.300 100.0 5,184.0 62,208.0 Kapasitas Pompa Kaporit : 18 L/Jam

55
4.3 SPESIFIKASI DAN PENGUJIAN OPERASIONAL
Pembangkit Tenaga Listrik PLN
Elektrikal
Genset
Motor Listrik Genset
Peralatan Elektrikal Lampu
Kabel Listrik
Panel Listrik

Pompa
Blower/kompresor
Mesin Diesel
Jenis Peralatan EM Peralatan Mekanikal
Alat Angkut Mobil Tangki Air
Alat Berat
Tangki . Hidrafor Solar

. Rumah Pompa
Bangunan Penunjang
. Rumah Genset

. Pondasi Mesin
Pembangunan Peralatan Tahap Persiapan
EM . Penerimaan Barang
Tahap Pelelangan
. Pemasangan Barang
Manajemen Supervisi
. Pemb. Buku Manual
Pembangunan Peralatan Tahap Pelaksanaan
EM . Pelaporan Dokumentasi . Uji Coba
Tahap Persiapan

56
4.4 COMMISSIONING TEST

Uji coba terhadap:

• Konstruksi baik sipil, mekanikal, maupun perpipaan untuk memastikan bahwa tidak ada masalah pada pengoperasian dan
pemeliharaan nantinya.
Kinerja sistem, untuk memastikan bahwa spesifikasi dan ukuran yang dipasang sudah sesuai dengan perencanaan.

Ketentuan teknis untuk melaksanakan uji coba SPAM, dan Uji coba sistem dilakukan terhadap:

• Pengambilan air baku, meliputi bangunan pengambilan air baku.


• Unit produksi, meliputi jaringan transmisi air baku dan air bersih, instalasi pengolahan air, reservoir dan bak penampung.
• Unit distribusi, meliputi jaringan pipa distribusi dan sambungan pelayanan.
• Uji coba perpipaan yang telah terkonstruksi di lapangan dilaksanakan sesuai dengan SNI 06-2549-1991 tentang metode
pengujian kekuatan pipa PVC untuk air minum terhadap tekanan hidrostatik, SNI 06-2551-1991 tentang metode pengujian
bentuk dan sifat tampak PVC untuk air minum, SNI 062-553-1991 tentang metode pengujian perubahan panjang pipa PVC
untuk air minum dengan uji tungku, SNI 06-2554-1991 tentang metode pengujian ketahanan pipa PVC untuk air minum
terhadap meilen khlorida, SNI 06-2555-1991 tentang metode pengujian kadar PVC pada pipa PVC untuk air minum
dengan THF.

Peralatan yang digunakan, seperti stopwatch, manometer, alat perekam atau kamera.

57
4.3 UJI COBA SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR (COMMISSIONING TEST)

Ketentuan Umum.
Ketentuan Pengoperasian Teknis Kriteria Kualitas Air
Persyaratan Komisioning unit IPA meliputi:
• Unit yang akan di Komisioning merupakan • Pengoperasian unit paket IPA • Air baku yang dapat diolah
unit IPA yang baru selesai di konstruksi
dan akan mulai dioperasikan/difungsikan.
harus memenuhi ketentuan- dengan unit paket Instalasi
• Tersedianya standar untuk pengujian. ketentuan sebagai berikut: Pengolahan Air harus
• Tersedianya alat ukur debit. • Unit paket IPA telah mendapat memenuhi ketentuan baku
• Adanya contoh yang mewakili. sertifikat mutu air baku Peraturan
• Hasil uji komisioning ditandatangani oleh • Tersedia hasil pemeriksaan air Pemerintah Nomor 82 Tahun
penanggung jawab yang berwenang. baku secara lengkap dalam kurun
• Tersedia air baku yang memenuhi waktu 7 hari sebelum 2001 tentang Pengelolaan
ketentuan kuantitas dan kualitas. Kelestarian dan Pengelolaan
• Pengujian kualitas air baku dan air minum pelaksanaan trial run dan
lengkap menggunakan laboratorium yang komisioning. Pencemaran air.
telah diakreditasi. • Apabila kekeruhan air baku • Air hasil olahan memenuhi
• Tersedianya gambar teknis (as built melebihi 600 NTU, maka air baku ketentuan Kep. Men Kes. RI
drawing).
dialirkan terlebih dahulu ke bak No.492/MENKES/SK/2010
• Penyedia barang/jasa menyiapkan
kebutuhan bahan kimia dan produksi pengendap pendahuluan. tentang syarat-syarat dan
selama pelaksanaan commisioning selama • Apabila terjadi penyimpangan pengawasan kualitas air
5 hari kalender. pada kualitas air baku,
• Komisioning minimal untuk 1 unit IPA minum.
pengoperasian dihentikan.
perkapasitas.
• Hasil Komisioning IPA untuk air minum
harus mendapat pengesahan dari Instansi
atau lembaga yang berwenang.

58
Kriteria Unit Operasi
Unit Operasi IPA Berupa bahan Desinfektan yang
Kriteria Bahan Koagulan Netralisan Bahan kimia
untuk air minum alkalin: digunakan:
• Unit Pengaduk • Bahan Koagulan • Koagulan harus • Netralisan harus • Soda abu • Gas khlor (Cl2); • Bahan kimia
cepat; dan Densifektan memenuhi memenuhi (Na2CO3), kandungan khlor untuk
• Unit Pengaduk Untuk Proses ketentuan ketentuan dibubuhkan aktif minimal 99% pemeriksaan
lambat; dalam berikut: berikut: dalam bentuk • Kaporit atau kualitas air di
• Unit Pengendap Pengolahan Air • Jenis koagulan larutan, dengan kalsium laboratorium.
atau flotasi; yang dapat konsentrasi hipoklorit, • Bahan bakar dan
digunakan: larutan 5 sampai (CaOCl2) x H2O pelumas harus
• Unit Penyaring
• Aluminium Sulfat, dengan 20%; kandungan khlor memenuhi
cepat;
Al2(SO4)3 14 • Soda api (NaOH), aktif 60 – 70%; ketentuan yang
• Unit Penukar Ion
(H20), dibutuhkan dibubuhkan • Sodium hipoklorit berlaku serta
(sesuai kebutuhan
dalam bentuk cair dalam bentuk (NaOCl), dengan jumlah
lapangan);
konsentrasi larutan, dengan kandungan khlor yang mencukupi
• Unit Reverse konsentrasi untuk kegiatan
sebesar 5 - 10%; aktif 15%;
Osmosis larutan komisioning.
• PAC, Poly • Ozon O3;
• Unit pembubuhan maksimum 20%; • Suku cadang
Aluminium • Ultraviolet.
desinfektan. • Dosis bahan harus memenuhi
Chloride (Al(OH)3 • Dosis khlor
CH)m, kualitas alkalin ditentukan ketentuan yang
ditentukan
PAC ditentukan berdasarkan berlaku serta
berdasarkan Daya
oleh kadar percobaan; dengan jumlah
Pengikut Chlor
Aluminium Oxide • Pembubuhan yang mencukupi
(DPC) yaitu
(Al2O3) yang bahan alkalin untuk kegiatan
jumlah khlor yang
terikat sebagai secara gravitasi komisioning.
dikonsumsi air
PAC dengan kadar atau pemompaan, besarnya
10-11%. dibubuhkan tergantung dari
• Dosis koagulan sebelum dan atau kualitas air
ditentukan sesudah minum yang
berdasarkan hasil pembubuhan diproduksi serta
percobaan jar test koagulan. ditentukan dari
terhadap air baku. sisa khlor di
instalasi 0,3 – 0,5
mg/L. 59
Pengujian kapasitas unit IPA
INTAKE
• Awal Pengoperasian buka semua katub pada jalur pipa
transmisi yang menuju ke unit IPA dan tutup semua
katup yang ada di unit IPA.
Pengukuran Debit • Nyalakan pompa intake yang dimulai dari debit kecil
disesuaikan dengan spesifikasi pompa yang diizinkan,
bukaan pompa dimulai dari 30% total debit selama 5
menit, ditingkatkan secara bertahap hingga 100% total
debit dari kapasitas pengolahan.
• Lakukan pengukuan debit air baku dengan menggunakan • Isi semua unit IPA sampai penuh dan biarkan aliran
melimpah (overflow) selama 2 jam, buka semua katup
flowmeter atau manual dengan menggunakan V notch, seperti: pembungan yang ada dan matikan pompa intake.
• Setelah Unit IPA bersih dari kotoran, isi kembali
dengan cara seperti di atas.
• Semua prosedur buka tutup dapat dilakukan secara
otomatis dan atau manual.

A. To WTP B.
V Notch
Flow Meter
V Notch
PIPA TRANSMISI
• Pembersihan pipa dilakukan bersama dengan
pembersihan unit IPA.
• Untuk pipa transmisi yang berfungsi sebagai injeksi
bahan kimia, maka sebelum pembubuhan bahan kimia,
lakukan jartest terlebih dahulu.

60
Pengujian Elektrikal dan Mekanikal
Panel
V A (3x) HE
Star Delter

Motor
MCB
G V A (3x) OCR

Kwh V A (3x) OCR


Motor
MCB MCB
Star Delter
OCR
Trafo Motor
PLN MCB
Untuk energi Star Delter
yang berasal Sebelum
Cek semua dari PLN, dihidupkan,
putaran valve periksa periksa semua Hidupkan MCB, Periksa putaran
dengan cara voltage yang panel listrik kemudian pompa di kopling
buka tutup, Periksa keluar dari yang terpusat, nyalakan pompa apakah
dapat dengan voltage travo dengan apakah semua dengan posisi besarannya di
menggunakan pada batasan 380– panel katup dalam pompa dan di
otomatis dan generato 400 volt (RS, berfungsi keadaaan motor pompa
atau manual r RT, TS) dengan baik tertutup sama

Cek Periksa tegangan Kemudia Cek voltage Setelah pompa di Presisikan posisi
frekuensi generator n disetiap panel hidupkan, katup di pompa dan motor
generator, dengan batasan pindahka apakah sesuai buka, dan cek pompa, agar beban
apakah 380–400 volt n saklar dengan batasan ampermeter di motor merata. Tes
sudah (RS,RT, TS) dan yang 380–400 volt (RS, panel, besaran dapat dilakukan
mencapai untuk batasan akan RT, TS) dan ampermeter harus memutar motor
50 Hz tegangan 220 menghid batasan tegangan sesuai dengan data di dengan tangan
volt (RO, SO, TO) upkan 220 volt (RO,SO, motor pompa
pompa TO) besaran minimal 80%
dari data motor
pompa 61
62

Anda mungkin juga menyukai