Pengentasan PERUMAHAN 1
PENETAPAN
KUMUH &
Permukiman PERMUKIMAN
LOKASI
1. Penetapan
Kumuh KUMUH 2. Perencanaan
Penanganan
2
2 POLA-POLA
PENINGKATAN PENANGANAN
KUALITAS 1. Pemugaran
2. Peremajaan
3. Pemukiman Kembali
3
PENGELOLAAN
1. Pembentukan KSM
2. Pemeliharaan dan
Perbaikan
3. Konsep Pencegahan
Permukiman Kumuh
Pengawasan dan Pengendalian
Dilakukan atas kesesuaian terhadap :
Tidak
Langsung
Langsung
Masukan bagi Pemda untuk
➢Perizinan pada tahap melaksanakan upaya
Pengamatan perencanaan dan pencegahan tumbuh dan
Melalui data &
Langsung pembangunan.
informasi / berkembangnya perumahan
pada ➢Estándar teknis pada
pengaduan kumuh dan permukiman
lokasi
tahap perencanaan dan kumuh baru sesuai
pembangunan. kebutuhan
➢Kelaiakan fungsi pada
tahap pemanfaatan.
PENETAPAN LOKASI
dilakukan oleh Pemerintah Daerah
Verifikasi oleh
Pemerintah Provinsi
PROSES PENDATAAN
dilakukan oleh Pemerintah Daerah dengan melibatkan masyarakat
Penilaian
Identifikasi Lokasi
Lokasi
PERENCANAAN PENANGANAN
Identifikasi
Lokasi 1. Status Penguasaan
Identifikasi Legalitas
Lahan
Tanah
2. Kesesuaian RTR
✓ Ketidakteraturan
bangunan
✓ Tingkat kepadatan
tinggi
✓ Kualitas bangunan yang
tidak memenuhi syarat
JALAN
LINGKUNGAN
Sumber : Permen PUPR
Nomor 14/PRT/M/2018
✓ Jaringan jalan
lingkungan tidak
melayani seluruh
lingkungan Perumahan
dan Permukiman.
✓ Kualitas permukaan
jalan lingkungan buruk
DRAINSE
LINGKUNGAN
Sumber : Permen PUPR
Nomor 14/PRT/M/2018
Kegiatan Perbaikan
rumah, Prasarana,
1 Sarana, dan/atau Utilitas
PEMUGARAN Umum untuk
mengembalikan fungsi
sebagaimana semula
Melalui pembongkaran
2 dan penataan secara
POLA-POLA
POLA-POLA PENANGANAN
PEREMAJAAN menyeluruh terhadap
rumah, Prasarana,
PENANGANAN Sarana, dan/atau Utilitas
Umum.
3 Melalui pembangunan
PERMUKIMAN dan penataan secara
KEMBALI menyeluruh terhadap
rumah, Prasarana,
Sarana, dan/atau Utilitas
Umum pada lokasi baru
yang sesuai dengan
rencana tata ruang
Pengelolaan
Bertujuan :
Mempertahankan dan menjaga kualitas perumahan dan permukiman secara
berkelanjutan.
Pengelolaan dilakukan oleh masyarakat secara swadaya dan dapat difasilitasi oleh
pemerintah daerah untuk meningkatkan keswadayaan masyarakat
1 2
Peta-peta Dokumen
infrastruktur existing perencanaan skala
dan rencana kota dan lingkungan
Delineasi area
5. FGD untuk Profil 4. Pembuatan kumuh dan data
6. Finalisasi Profil
menyepakati profil Kumuh Profil Kumuh infrastruktur
yang tidak layak
TUJUAN
Bertujuan untuk memverifikasi output dari workshop
penyiapan sebelumnya, mengukur dan infrastruktur
yang sudah tidak layak
OUTPUT
Delineasi permukiman kumuh dengan data kondisi
kekumuhan dan infrastruktur di lingkungan tersebut.
METODOLOGI – PENYIAPAN PETA
Peta-petaPeraturan
yang diperlukan adalah
Pemerintah sebagai
Pengganti UU berikut :
Peta perencanaan yang dihasilkan dari berbagai dokumen perencanaan skala kota, kawasan
ataupun lingkungan
Peta infrastruktur permukiman existing seperti air, sampah atau limbah, saluran dan jalan;
Akan dilakukan terutama untuk verifikasi dan klarifikasi data hasil FGD
Transek/Observasi tingkat basis, terutama secara visual maupun verbal kepada masyarakat
langsung atau lokasi sasaran
6. Penilaian Kondisi
Kekumuhan
SATUAN PENILAIAN KRITERIA KEKUMUHAN
1) KETIDAKTERATURAN BANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG
2) KUALITAS BANGUNAN YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN TEKNIS
Unit
Bangunan
3) KETIDAKTERSEDIAAN PRASARANA PROTEKSI KEBAKARAN PROTEKSI KEBAKARAN
4) KETIDAKTERSEDIAAN SARANA PROTEKSI KEBAKARAN
Kepala 13) SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH TIDAK SESUAI STANDAR TEKNIS PENGELOLAAN AIR
Keluarga 14) SAPRAS PENGELOLAAN AIR LIMBAH TIDAK SESUAI PERSYARATAN TEKNIS LIMBAH
(KK)
15) PRASARANA DAN SARAN PERSAMPAHAN TIDAK SESUAI PERSYARATAN TEKNIS PENGELOLAAN
16) SISTEM PENGELOLAN PERSAMPAHAN TIDAK SESUAI PERSYARATAN TEKNIS PERSAMPAHAN
PROFIL PERMUKIMAN
KUMUH
DATA BASELINE
KONDISI BANGUNAN
JALAN LINGKUNGAN
DRAINASE LINGKUNGAN
AIR MINUM
SANITASI
PERSAMPAHAN
PROTEKSI KEBAKARAN
SK KUMUH KABUPATEN BINTAN
SK KUMUH KABUPATEN KARIMUN
• Kurangnya koordinasi dari daerah dalam
melibatkan pembahasan dan verifikasi proses
reviu SK Kumuh kepada BPPW yang
seharusnya menjadi verifikator di tingkat
KENDALA YANG
Provinsi;
DIHADAPI
• Kurangnya SDM di daerah untuk mendata
baseline kumuh terutama untuk Kab Kep
Anambas yg tidak mendapat dampingan
KOTAKU
• Selalu melakukan koordinasi bersama BPPW
terkait progress pendataan dan perhitungan
permukiman kumuh;
STRATEGI
• Pemerintah daerah diharapkan selalu
melibatkan peran serta masyarakat guna
mensukseskan verifikasi data yang sesuai
dengan kondisi dilapangan.
TERIMA
KASIH
45