Anda di halaman 1dari 45

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH KEPULAUAN RIAU

Sosialisasi PermenPUPR Nomor 14


Tahun 2018 Tentang Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Terhadap
Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh
Disampaikan Oleh :
Vinny Anggrainie, S.T
Ahli Engineering
Balai Prasarana Permukiman Wilayah
Kepulauan Riau
1. Latar Belakang
2. Konsep Pengentasan Permukiman
Kumuh
3. Konsep Pencegahan Permukiman
Kumuh
4. Konsep Peningkatan Kualitas Terhadap
OUTLINE Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh
5. Tata Cara Identifikasi Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh
6. Penilaian Kondisi Kekumuhan
1. Latar
Belakang
APA ITU
PERUMAHAN Perumahan kumuh adalah perumahan yang mengalami
KUMUH? penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian.

Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak APA ITU


huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan
bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana PERMUKIMAN
dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. KUMUH?
Latar Belakang

Urbanisasi dan Implikasinya Terhadap Perumahan dan Permukiman

Pertumbuhan Penduduk Alami Reklasifikasi Desa ke Kota Migrasi Desa ke Kota


Meningkatnya kepadatan Meningkatnya kebutuhan pelayanan Meningkatnya kebutuhan rumah
permukiman dan perubahan dasar dan sistem pengelolaan layak dan terjangkau serta rumah
kebutuhan rumah untuk rumah permukiman sewa
tangga perkotaan

Ketidaksiapan kota menghadapai urbanisasi berpotensi menyebabkan semakin pesatnya


pertumbuhan permukiman kumuh perkotaan dan terbatasnya pelayanan dasar perkotaan
2. Konsep Pengentasan
Permukiman Kumuh
Sumber : Permen PUPR Nomor 14/PRT/M/2018 1
PENGAWASAN
DAN
PENGENDALIAN
1. Perijinan
1 2. Standar Teknis
3. Kelaikan Fungsi
PENCEGAHAN 2
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
PENCEGAHAN & 1. Penyuluhan
PENINGKATAN 2. Bantuan Teknis
Konsep KUALITAS
3. Pembimbingan

Pengentasan PERUMAHAN 1
PENETAPAN
KUMUH &
Permukiman PERMUKIMAN
LOKASI
1. Penetapan
Kumuh KUMUH 2. Perencanaan
Penanganan
2
2 POLA-POLA
PENINGKATAN PENANGANAN
KUALITAS 1. Pemugaran
2. Peremajaan
3. Pemukiman Kembali
3
PENGELOLAAN
1. Pembentukan KSM
2. Pemeliharaan dan
Perbaikan
3. Konsep Pencegahan
Permukiman Kumuh
Pengawasan dan Pengendalian
Dilakukan atas kesesuaian terhadap :

PERIZINAN STANDAR TEKNIS KELAIAKAN FUNGSI


Pada tahap perencanaan dan Pada tahap perencanaan dan Pada tahap pemanfaatan
pembangunan pembangunan dilakukan berdasarkan perizinan
dilakukan terhadap terhadap pemenuhan standar dilakukan terhadap
pemenuhan perizinan sesuai teknis: pemenuhan :
dengan 1. Bangunan Gedung ; 1. persyaratan administratif
ketentuan peraturan 2. Jalan Lingkungan ; dan
perundang-undangan. 3. Penyediaan Air Minum ; 2. persyaratan teknis
4. Drainase Lingkungan ;
5. Pengelolaan Air Limbah ;
6. Pengelolaan Persampahan;
dan
7. Proteksi Kebakaran.

Sumber : Permen PUPR Nomor 14/PRT/M/2018


Tata Cara Pengawasan dan Pengendalian

PEMANTAUAN EVALUASI PELAPORAN


(Berkala/Insidental) Menilai Kesesuaian
Terhadap

Tidak
Langsung
Langsung
Masukan bagi Pemda untuk
➢Perizinan pada tahap melaksanakan upaya
Pengamatan perencanaan dan pencegahan tumbuh dan
Melalui data &
Langsung pembangunan.
informasi / berkembangnya perumahan
pada ➢Estándar teknis pada
pengaduan kumuh dan permukiman
lokasi
tahap perencanaan dan kumuh baru sesuai
pembangunan. kebutuhan
➢Kelaiakan fungsi pada
tahap pemanfaatan.

dilaksanakan oleh Pemerintah daerah dengan melibatkan masyarakat

Sumber : Permen PUPR Nomor 14/PRT/M/2018


Tata Cara Pemberdayaan Masyarakat

dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat melalui


PENDAMPINGAN fasilitasi pembentukan dan fasilitasi peningkatan kapasitas Kelompok
Swadaya Masyarakat

PENYULUHAN BANTUAN TEKNIS PEMBIMBINGAN


Bertujuan untuk meningkatkan Meliputi fasilitasi: Kegiatan untuk memberikan
pengetahuan, kesadaran dan a. Penyusunan perencanaan; petunjuk atau penjelasan
keterampilan masyarakat terkait b. Penyusunan norma, standar, mengenai cara untuk
Pencegahan terhadap tumbuh prosedur, dan kriteria; mengerjakan kegiatan atau
dan berkembangnya Perumahan c. Penguatan kapasitas larangan aktivitas tertentu terkait
Kumuh dan Permukiman Kumuh. kelembagaan; Pencegahan terhadap tumbuh
d. Pengembangan alternatif dan berkembangnya Perumahan
Kegiatan ini dapat dilakukan pembiayaan; dan/atau Kumuh dan Permukiman Kumuh.
secara langsung dan/atau tidak e. Persiapan pelaksanaan kerja
langsung dengan menggunakan sama Pemerintah Daerah Bentuk:
alat bantu dan/atau alat peraga dengan swasta. a. Pembimbingan kepada
kelompok masyarakat
b. Pembimbingan kepada
masyarakat perorangan
c. Pembimbingan kepada dunia
usaha

Sumber : Permen PUPR Nomor 14/PRT/M/2018


Tata Cara Pemberdayaan Masyarakat

untuk membuka akses informasi bagi masyarakat dalam bentuk


PELAYANAN pemberitaan dan pemberian informasi hal-hal terkait upaya
INFORMASI Pencegahan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh.
Pelayanan informasi terhadap:
1. Rencana tata ruang
2. Penataan bangunan dan lingkungan
3. Perizinan
4. Standar teknis dalam bidang perumahan dan Kawasan
Permukiman.

Sumber : Permen PUPR Nomor 14/PRT/M/2018


4. Konsep Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh
PENETAPAN LOKASI

PENETAPAN LOKASI
dilakukan oleh Pemerintah Daerah

Verifikasi oleh
Pemerintah Provinsi

PROSES PENDATAAN
dilakukan oleh Pemerintah Daerah dengan melibatkan masyarakat

Penilaian
Identifikasi Lokasi
Lokasi

PERENCANAAN PENANGANAN

Sumber : Permen PUPR Nomor 14/PRT/M/2018


IDENTIFIKASI LOKASI

Identifikasi Kondisi 1. Kriteria Kekumuhan


Kekumuhan 2. Tipologi

Identifikasi
Lokasi 1. Status Penguasaan
Identifikasi Legalitas
Lahan
Tanah
2. Kesesuaian RTR

1. Nilai Strategis Lokasi


2. Kependudukan
Identifikasi
3. Kondisi Sosial,
Pertimbangan Lain
Ekonomi, dan
Budaya
PERENCANAAN PENANGANAN

Sumber : Permen PUPR Nomor 14/PRT/M/2018


KRITERIA KEKUMUHAN

Sumber : Permen PUPR Nomor 14/PRT/M/2018


BANGUNAN
GEDUNG
Sumber : Permen PUPR
Nomor 14/PRT/M/2018

✓ Ketidakteraturan
bangunan
✓ Tingkat kepadatan
tinggi
✓ Kualitas bangunan yang
tidak memenuhi syarat
JALAN
LINGKUNGAN
Sumber : Permen PUPR
Nomor 14/PRT/M/2018

✓ Jaringan jalan
lingkungan tidak
melayani seluruh
lingkungan Perumahan
dan Permukiman.
✓ Kualitas permukaan
jalan lingkungan buruk
DRAINSE
LINGKUNGAN
Sumber : Permen PUPR
Nomor 14/PRT/M/2018

✓ Drainase tidak tersedia


✓ Drainase tidak mampu
mengalirkan limpasan
air hujan
✓ Drainase kualitas buruk
PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN
Sumber : Permen PUPR
Nomor 14/PRT/M/2018

✓ Prasarana dan sistem


pengelolaan
persampahan tidak
sesuai persyaratan
teknis
PENGELOLAAN
AIR LIMBAH
Sumber : Permen PUPR
Nomor 14/PRT/M/2018

✓ Prasarana dan sistem


pengelolaan air limbah
tidak sesuai persyaratan
teknis
SISTEM
PENGELOLAAN
AIR MINUM
Sumber : Permen PUPR
Nomor 14/PRT/M/2018
✓ Akses air minum tidak
tersedia
✓ Kebutuhan individu
tidak terpenuhi
PROTEKSI
KEBAKARAN
Sumber : Permen PUPR
Nomor 14/PRT/M/2018
✓ Prasarana dan sarana
proteksi kebakaran
tidak tersedia
PERMUKIMAN KUMUH DI PERMUKIMAN KUMUH DI
ATAS AIR TEPI AIR
TIPOLOGI
PERUMAHAN
KUMUH DAN
PERMUKIMAN
KUMUH
PERMUKIMAN KUMUH DI
PERBUKITAN

Sumber : Permen PUPR


Nomor
14/PRT/M/2018

PERMUKIMAN KUMUH PERMUKIMAN DI DATARAN


RAWAN BENCANA RENDAH
Sumber : Permen PUPR Nomor 14/PRT/M/2018

Kegiatan Perbaikan
rumah, Prasarana,
1 Sarana, dan/atau Utilitas
PEMUGARAN Umum untuk
mengembalikan fungsi
sebagaimana semula

Melalui pembongkaran
2 dan penataan secara
POLA-POLA
POLA-POLA PENANGANAN
PEREMAJAAN menyeluruh terhadap
rumah, Prasarana,
PENANGANAN Sarana, dan/atau Utilitas
Umum.

3 Melalui pembangunan
PERMUKIMAN dan penataan secara
KEMBALI menyeluruh terhadap
rumah, Prasarana,
Sarana, dan/atau Utilitas
Umum pada lokasi baru
yang sesuai dengan
rencana tata ruang
Pengelolaan

Bertujuan :
Mempertahankan dan menjaga kualitas perumahan dan permukiman secara
berkelanjutan.

Pengelolaan dilakukan oleh masyarakat secara swadaya dan dapat difasilitasi oleh
pemerintah daerah untuk meningkatkan keswadayaan masyarakat

PENGELOLAAN TERHADAP PERUMAHAN KUMUH DAN


PERMUKIMAN KUMUH YANG TELAH DITANGANI

1 2

Pembentukan kelompok swadaya Pemeliharaan dan


masyarakat perbaikan
5. Tata Cara Identifikasi
Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh
TATA CARA SURVEI
Survei merupakan tahapan pengumpulan dan
konsolidasi data dan informasi untukmemahami:

SURVEY • Kondisi permukiman kumuh berikut sebaran lokasi,


PENGUMPULAN konstelasinya terhadap ruang kabupaten/kota.
• Mengidentifikasi tipologi permukiman kumuh.
DATA
• Potensi dan permasalahan yang terkait dengan
karakteristik sosial, ekonomi, budaya, fisik, dan
kelembagaan.
Kegiatan survei dilaksanakan melalui survei sekunder
maupun primer.
ALUR PENGUMPULAN DATA DAN FAKTA

Peta-peta Dokumen
infrastruktur existing perencanaan skala
dan rencana kota dan lingkungan

2. Workshop 3. FGD, Wawancara,


Peta-peta Indikasi lokasi
1. Penyiapan Penyiapan Survey Transek/Pengecekan
yang sudah dan
Peta-peta Kumuh dengan langsung dilapangan
di digitasi Infrastruktur
Stakeholder terkait dan Konsolidasi/
Kumuh dilokasi
Pengolahan Data
tersebut

Delineasi area
5. FGD untuk Profil 4. Pembuatan kumuh dan data
6. Finalisasi Profil
menyepakati profil Kumuh Profil Kumuh infrastruktur
yang tidak layak

Profil Kumuh Final Proses Dokumen Data


METODOLOGI – PENGECEKAN DAN PENGUKURAN LAPANGAN

TUJUAN
Bertujuan untuk memverifikasi output dari workshop
penyiapan sebelumnya, mengukur dan infrastruktur
yang sudah tidak layak

ALAT YANG DIGUNAKAN


GPS, meteran, bolpoin, kertas

OUTPUT
Delineasi permukiman kumuh dengan data kondisi
kekumuhan dan infrastruktur di lingkungan tersebut.
METODOLOGI – PENYIAPAN PETA

Peta-petaPeraturan
yang diperlukan adalah
Pemerintah sebagai
Pengganti UU berikut :

Rumah dan fasilitas umum yang ada di kelurahan tersebut;

Peta Kondisi fisik area (kemiringan tanah, kontur);

Peta perencanaan yang dihasilkan dari berbagai dokumen perencanaan skala kota, kawasan
ataupun lingkungan

Peta tata guna lahan;

Peta infrastruktur permukiman existing seperti air, sampah atau limbah, saluran dan jalan;

Peta bencana alam,


METODE PENDATAAN BASELINE

Digunakan pada saat penggalian data awal di tingkat desa/kelurahan


FGD yang melibatkan unsur masyarakat di desa/kelurahan tersebut. FGD
lebih detil juga akan dilakukan di tingkat basis (komunitas terkecil) untuk
menggali data utama.

Digabungkan dengan teknik FGD, dimana prosesnya dilakukan dengan


Wawancara wawancara khususnya kepada warga dan informan kunci yang berada di
tingkat basis (RT/dusun).

Akan dilakukan terutama untuk verifikasi dan klarifikasi data hasil FGD
Transek/Observasi tingkat basis, terutama secara visual maupun verbal kepada masyarakat
langsung atau lokasi sasaran
6. Penilaian Kondisi
Kekumuhan
SATUAN PENILAIAN KRITERIA KEKUMUHAN

SATUAN KRITERIA KEKUMUHAN ASPEK

1) KETIDAKTERATURAN BANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG
2) KUALITAS BANGUNAN YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN TEKNIS
Unit
Bangunan
3) KETIDAKTERSEDIAAN PRASARANA PROTEKSI KEBAKARAN PROTEKSI KEBAKARAN
4) KETIDAKTERSEDIAAN SARANA PROTEKSI KEBAKARAN

5) TINGKAT KEPADATAN BANGUNAN BANGUNAN GEDUNG


Area/Luas
(Ha)
6) KETIDAKMAMPUAN MENGALIRKAN AIR LIMPASAN DRAINASE LINGKUNGAN

7) CAKUPAN PELAYANAN JALAN LINGKUNGAN


JALAN LINGKUNGAN
8) KUALITAS PERMUKAAN JALAN LINGKUNGAN
Meter
9) KETIDAKTERSEDIAAN DRAINASE
DRAINASE LINGKUNGAN
10) KUALITAS DRAINASE
11) KETIDAKTERSEDIAN AKSES AMAN AIR MINUM
PENYEDIAAN AIR MINUM
12) TIDAK TERPENUHINYA KEBUTUHAN AIR MINUM

Kepala 13) SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH TIDAK SESUAI STANDAR TEKNIS PENGELOLAAN AIR
Keluarga 14) SAPRAS PENGELOLAAN AIR LIMBAH TIDAK SESUAI PERSYARATAN TEKNIS LIMBAH
(KK)

15) PRASARANA DAN SARAN PERSAMPAHAN TIDAK SESUAI PERSYARATAN TEKNIS PENGELOLAAN
16) SISTEM PENGELOLAN PERSAMPAHAN TIDAK SESUAI PERSYARATAN TEKNIS PERSAMPAHAN
PROFIL PERMUKIMAN
KUMUH
DATA BASELINE
KONDISI BANGUNAN

JALAN LINGKUNGAN
DRAINASE LINGKUNGAN

AIR MINUM
SANITASI

PERSAMPAHAN
PROTEKSI KEBAKARAN
SK KUMUH KABUPATEN BINTAN
SK KUMUH KABUPATEN KARIMUN
• Kurangnya koordinasi dari daerah dalam
melibatkan pembahasan dan verifikasi proses
reviu SK Kumuh kepada BPPW yang
seharusnya menjadi verifikator di tingkat
KENDALA YANG
Provinsi;
DIHADAPI
• Kurangnya SDM di daerah untuk mendata
baseline kumuh terutama untuk Kab Kep
Anambas yg tidak mendapat dampingan
KOTAKU
• Selalu melakukan koordinasi bersama BPPW
terkait progress pendataan dan perhitungan
permukiman kumuh;
STRATEGI
• Pemerintah daerah diharapkan selalu
melibatkan peran serta masyarakat guna
mensukseskan verifikasi data yang sesuai
dengan kondisi dilapangan.
TERIMA
KASIH
45

Anda mungkin juga menyukai