Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

KERANGKA ACUAN KERJA

(K.A.K)

PEKERJAAN : BELANJA JASA KONSULTANSI RENCANA


PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN
KUMUH (RP2KPKPK)
LOKASI : KABUPATEN MUKOMUKO
SUMBER DANA : APBD 2022

TAHUN ANGGARAN 2022


A. LATAR BELAKANG

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan


Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 106 Ayat (3) telah
mengamanatkan pemerintah daerah untuk melakukan perencanaan
penanganan perumahan kumuh dan permukiman kumuh setelah proses
penetapan lokasi. Amanat ini kembali tertuang dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2018 tentang
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh.

Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan


Permukiman Kumuh merupakan dokumen rencana aksi penanganan dan
pencegahan permukiman kumuh perkotaan dengan lingkup/skala
kabupaten/kota, kawasan, dan lingkungan yang bersifat menyeluruh
(komprehensif) dan terpadu, tidak hanya berupa rencana kegiatan
penanganan bersifat fisik namun mencakup juga kegiatan-kegiatan yang
bersifat non-fisik (peningkatan kapasitas/pemberdayaan, sosial dan
ekonomi). Rencana ini disusun oleh Kelompok Kerja Perumahan dan
Kawasan Permukiman (Pokja PKP) Kabupaten/Kota yang berisi rumusan
strategi, kebutuhan program dan investasi untuk mewujudkan permukiman
yang bebas kumuh. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman, bahwa upaya penanganan permukiman kumuh harus
memuat unsur-unsur pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman
kumuh yang diterjemahkan dalam bentuk strategi, program, dan rencana
aksi kegiatan.

Rencana aksi pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh


dan permukiman kumuh terdiri dari 2 (dua) strategi, yaitu:
1. Pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan
kumuh dan permukiman kumuh baru, melalui:
a. pengawasan dan pengendalian; dan
b. pemberdayaan masyarakat
2. Peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh,
melalui:
a. pemugaran;
b. peremajaan; dan
c. pemukiman kembali.

Perumusan 2 (dua) strategi tersebut harus mempertimbangkan


permasalahan ketidakteraturan bangunan, kepadatan bangunan, kualitas
bangunan, serta sarana dan prasarana (jalan lingkungan, drainase,
persampahan, air limbah, air minum dan proteksi kebakaran).

Merefleksi kembali kepada Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang


Perumahan dan Kawasan Permukiman juga mengamanatkan tentang
perlunya pencegahan dan peningkatan kualitaspermukiman dengan
mengikuti berkembangnya isu strategis saat ini, diantaranya;
1. Sustainable Development Goal’s / SDGs pada tujuan 11 sustainable
cities and communities beserta dengan target dan indikatornya,
terlihat bahwa terdapat keterkaitan dengan semangat inklusifitas kota.
Keterkaitan inilah yeng mendorong berkembangnya visi/common
vision kota-kota dan permukiman yang berkelanjutan di masa
mendatang.
2. New Urban Agenda/NUA yang merupakan komitmen global sesuai
dengan kesepakatan untuk mewujudkan pembangunan perkotaan
yang berkelanjutan (sustainable urbanization). NUA berupaya untuk
mendorong aksi-aksi di tingkat lokal dalam menghadapi tantangan
pembangunan, khususnya tantangan yang muncul seiring dengan
semakin meningkatnya urbanisasi. Komitmen global ini dapat
dijadikan sebagai panduan bagi para pemangku kepentingan dan
aktor-aktor pembangunan perkotaan di tingkat nasional dan lokal.
Dengan demikian, selanjutnya dapat diterjemahkan dalam rencana
pembangunan masing-masing daerah.

Implikasi dari kedua isu di atas adalah menempatkan muatan pencegahan


dan peningkatan kualitas permukiman kumuh sebagai suatu visi/common
vision dalam penanganan masalah kekumuhan secara berkelanjutan.
Pencegahan dilakukan secara berkelanjutan dengan membangun tata
kelola pengawasan dan pengendalian serta pemberdayaan masyarakat
melalui perizinan; standar teknis; dan kelaikan fungsi yang lebih advokatif
(advocacy). Peningkatan kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh dilakukan dengan menyiapkan perkuatan agenda-
agenda ke depan bagi pemerintah Kabupaten/Kota dalam perencanaan
penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (strengthening).

Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan


Kumuh dan Permukiman Kumuh paling sedikit memuat:
1. Kajian kebijakan pembangunan perumahan dan kawasan
permukiman;
2 Profil perumahan kumuh dan permukiman kumuh;
3. Rumusan permasalahan perumahan kumuh dan permukiman
kumuh;
4. Rumusan konsep pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan
kumuh dan permukiman kumuh;
5. Rencana pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya
perumahan kumuh dan permukiman kumuh;
6. Rencana peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh;
7. Rumusan perencanaan penyediaaan tanah;
8. Rumusan rencana investasi dan pembiayaan; dan
9. Rumusan peran pemangku kepentingan.

B. MAKSUD,TUJUAN dan SASARAN


Pelaksanaan pekerjaan ini dimaksudkan untuk menghasilkan dokumen
rencana penyelenggaraan pembangunan kawasan permukiman perkotaan
yang difokuskan pada pola pencegahan dan peningkatan kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh sebagai acuan bagi seluruh
pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan Program dan
kegiatan yang terpadu dan bersinergi yang pada gilirannya dapat
dilaksanakan sendiri oleh Pemerintah kabupaten Mukomuko secara
mandiri dan berkelanjutan,

Tujuan pekerjaan penyusunan RP2KPKPK kumuh ini adalah :

1. memantapkan pemahaman pemerintah kabupaten Mukomuko tentang


kebijakan dan strategi penanganan kawasan Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh dalam mencapai target zero kumuh (100-0-100),
2. agar pemerintah kabupaten Mukomuko dapat sepenuhnya menjadi
pemrakarsa utama dalam penyusunan RP2KPKPK yang difokuskan
pada penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh,
3. agar pemerintah Kabupaten Mukomuko punya komitmen tinggi serta
konsisten didalam implementasi program dan kegiatan yang telah
ditetapkan sertamen jaga keberlanjutannya.

Sasaran disusunnya Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas


Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) ini antara lain:
a. Tersedianya konsep dan strategi berupa landasan pemikiran dalam
pemahaman penanganan perumahan kumuh dan permukiman
kumuh melalui penyusunan RP2KPKPK;
b. Tersedianya dokumen perencanaan penanganan perumahan kumuh
dan permukiman kumuh sebagai acuan pelaksanaan penanganan
perumahan kumuh dan permukiman kumuh bagi seluruh pelaku
(stakeholders) pelaksanaan penyelenggaran penanganan
perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang menyeluruh,
tuntas, dan berkelanjutan (konsep delivery system);
c. Tersedianya agenda pembangunan perkotaan yang berkelanjutan
sebagai bentuk tindak lanjut penyusunan RP2KPKPK; dan
d. Tercapainya standar baku mutu dari produk RP2KPKPK yang
dihasilkan.

C. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum yang menjadi dasar pelaksanaan Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
(RP2KPKPK) Kabupaten Mukomuko ini terdiri dari:
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Pemukiman, Pasal 94 Ayat (3) yaitu Pencegahan dan
peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman
kumuh wajib dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau setiap orang;
2. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pasal 106
ayat (4) yaitu : Penetapan lokasi ditindaklanjuti dengan perencanaan
penanganan perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang
dilakukan oleh Pemerintah kabupaten/kota;
3. Peraturan Menteri PUPR No.14/PRT/M/2018 Tentang Pencegahan
dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh, Pasal 41, Pasal 42, dan Pasal 43 yaitu : Mengatur tentang
tahapan penyusunan, muatan, dan penetapan rencana dalam bentuk
peraturan bupati/walikota, sebagai dasar penanganan perumahan
kumuh dan permukiman kumuh;
4. Surat Edaran Direktorat Jendral Cipta Karya No. 30/SE/DC/2020
tentang Panduan Penyusunan Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
yaitu : Mengatur tata cara penyusunan Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
D. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini sumber pendanaan berasal dari APBD
Tahun Anggaran 2022 dengan nomor DPA SKPD ………………………………..
Nomor Rekening Kegiatan ………………………… Dinas Perumahan
dan Kawasan permukiman Kabupaten Mukomuko. Dengan biaya
sebesar Rp.600.000.000,- Terbilang (Enam Ratus Juta Rupiah)

E. LINGKUP KEGIATAN, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN


FASILITAS PENUNJANG, SERTA ALIH PENGETAHUAN
1. Lingkup Kegiatan yang ditetapkan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini di bagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:
1) Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan kegiatan sebeJum tim turun
kelapangan, meliputi:
• Melakukan persiapan dan pemantapan rencana kerja
• Menyiapkan data profil permukiman kumuh yang terdiri dari
baseline data kumuh atau data statistik terkait
• Overview kebijakan daerah dan identifikasi kesesuaian
permukiman terhadap rencana tata ruang kabupaten/kota
dan status tanah permukiman
2) Tahap Survei
Tahap survey merupakan kegiatan mengumpulkan data,
meliputi :
• Bersama dengan pemangku kepentingan melaksanakan
koordinasi dan sinkronisasi data kumuh baik data primer
maupun data sekunde
• Menyusun desain survei
• Melaksanakan survei dan mengolah data permukiman
kumuh.
3) Menyusun Data dan Fakta
Verifikasi dan indikasi justifikasi lokasi dan penyusunan profil
permukiman kumuh
4) Analisis
• Melakukan proses pemutakhiran profil permukiman kumuh
yang dilaksanakan melalui Focus Group Discussion (FGD) 1
untuk verifikasi dan justifikasi lokasi permukiman kumuh.
• Melakukan penilaian lokasi kawasan berdasarkan kriteria,
indikator dan parameter kekumuhan dan justifikasi yang
akan dilakukan terhadap permukiman kumuh
5) Penyusunan Konsep Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh
• Merumuskan arahan distribusi pola kolaborasi penanganan
permukiman kumuh (pencegahan dan peningkatan kualitas)
• Bersama dengan pemangku kepentingan
mengkoordinasikan peran masyarakat dalam penanganan
permukiman kumuh (pencegahan dan peningkatan kualitas)
• Merumuskan kebutuhan penanganan kawasan permukiman
kumuh (pencegahan dan Peningkatan kualitas
• Merumuskan konsep dan strategi pencegahan dan
peningkatan kualitas permukiman kumuh
• Melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) 2 untuk
penyepakatan konsep dan strategi sesuai dengan
pembangunan kabupaten/kota yang berkelanjutan, dengan
adanya added value dalam penanganan kumuh.

6) Penyusunan Rencana Pencegahan Dan Peningkata Kualitas


Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh
• Merumuskan skenario pentahapan pencapaian kota bebas
kumuh, desain kawasan dan tindak lanjut pengendalian
• Merumuskan rencana aksi (pencegahan dan peningkatan)
kualitas dan memorandum keterpaduan program untuk skala
kabupaten/kota, skala kawasan dan skala lingkungan
• Menentukan skala prioritas penanganan permukiman kumuh
berdasarkan readiness criteria, penanganan pembangunan
yang berkelanjutan dan pertimbangan lain
• Merumuskan konsep tematik & skenario pencegahan dan
peningkatan kualitas kawasan prioritas
• Menyusun rencana penyediaan tanah
• Menyusun rencana investasi & pembiayaan kawasan
prioritas
• Bersama pemangku kepentingan perencanaan partisipatif
pada kawasan prioritas
• Penyusunan Desain Teknis Kawasan Prioritas
• Melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) 3:
Penyepakatan rencana aksi, program dan kegiatan
2. Lokasi kegiatan kajian, penyusunan, dan pembahasan laporan
dilaksanakan di Kabupaten Mukomuko sesuai dengan SK Wilayah
Kumuh nomor……………. Tahun ……… tentang Penetapan Kawasan
Perumahan dan Permukiman Kumuh di Lingkungan Pemerintahan
Kabupaten Mukomuko,

3. Data dan Fasilitas penunjang


a. Penyediaan oleh Pemberi Tugas
Data dan informasi yang terkait dengan pekerjaan yang dimiliki
Pemberi Tugas dapat digunakan dan dipelihara oleh
penyedia jasa sebagai referensi atau masukan awal dalam
penyiapan pelaksanaan pekerjaan, atas seizin Pemberi Tugas.
Data tersebut harus dipelihara oleh penyedia jasa dan
harus dikembalikan.
b. Penyediaan oleh Penyedia Jasa
Data dan informasi yang disediakan oleh penyedia jasa
mencakup materi yang dapat dimanfaatkan dalam penyusunan
pekerjaan ini termasuk data dan peta yang sama dan sesuai
standar bagi seluruh rangkaian kegiatan.

4. Alih pengetahuan
Dalam proses penyusunan pekerjaan ini, beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh Penyedia Jasa dalam tahapan alih pengetahuan
adalah sebagai berikut:
1) Penyedia Jasa diharapkan dapat melakukan asistensi/diskusi
secara berkala dan intensif (sebelum dan sesudah melakukan
survey lapangan) bersama tim teknis sehingga dapat
diperoleh kerangka kerja, metode pendekatan, desain survei,
dan hasil rumusan pekerjaan ini.
a. Asistensi diskusi yang dilakukan oleh pihak Penyedia Jasa
dilakukan sebelum pelaksanaan survey instansional,
sebelum, dan setelah pelaksanaan presentasi setiap tahapan
pelaporan.
b. Penyedia Jasa setelah menerima pengarahan penugasan
dan semua bahan masukan dalam proses asistensi/diskusi,
hendaknya memeriksa dan memproses semua bahan yang
ada serta mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan
untuk pekerjaan ini.
c. Untuk kesempurnaan pekerjaan tersebut diatas Penyedia
Jasa diminta mempelajari dan menganalisis lebih lanjut segala
informasi dan ketentuan-ketentuan yang berhubungan
dengan pekerjaan dimaksud.
F. PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Rangkaian pekerjaan ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan
koordinatif, konsultatif yang melibatkan banyak pihak untuk mendapatkan
masukan dan aspirasi yang tepat dan logis, dan melalui metode analisis
serta sintesis yang memadai pekerjaan ini dapat menghasilkan suatu
rencana yang implementatif yang disepakati bersama oleh berbagai pihak
(birokrat, akademisi, profesional, pemerhati, wakil dari komunitas dll).
Pendekatan dan Metodologi ini berkaitan dengan alur/proses/tahapan
dalam lingkup kegiatan yang telah diuraikan diatas.

G. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Untuk menyelesaikan pekerjaan ini dibutubkan waktu 6 (enam) bulan
sejak SPMK Ditandatangani dan dilaksanakan dengan cara kontraktual.

H. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
1) Dokumen RP2KPKPK yang berisikan profil perumahan kumuh dan
permukiman kumuh; rumusan permasalahan perumahan kumuh dan
permukiman kumuh; rumusan konsep pencegahan dan peningkatan
kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh; rencana
pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan
kumuh dan permukiman kumuh; rencana peningkatan kualitas
terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh; rumusan
perencanaan penyediaaan tanah; rumusan rencana investasi dan
pembiayaan; dan rumusan peran pemangku kepentingan.
2) Laporan Prosiding kegiatan penyusunan RP2KPKPK;
3) Dokumen DED Penataan Kawasan Permukiman dengan
desain/rancangan rinci tiap komponen infrastruktur dan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) untuk kegiatan pada kawasan prioritas.
4) Album Peta

I. PERSONIL
Untuk melaksanakan tugas ini Penyedia Jasa harus menyediakan
Tenaga Ahli yang kompeten dan dapat memenuhi kebutuhan pekerjaan
yang terikat selama pelaksanaan pekerjaan.
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah:

1) Ketua Tim (TeamLeader)


Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah & Kota sebagai Koordinator
(Team Leader), dengan kualifikasi pendidikan minimum S-1
Perencanaan Wilayah & Kota, SKA Madya dengan pengalaman
minimal 10 (sepuluh) tahun atau S-2 Perencanaan Wilayah & Kota,
SKA Madya dengan pengalaman minimal 3 tahun.
2) Tenaga Ahli Infrastruktur Perkotaan
Tenaga ahli yang dibutuhkan adalah minimal Sarjana Strata Satu (S-
1) Jurusan Teknik Sipil dan mempunyai pengalaman minimal 4 tahun
dibidang yang sejenis, serta mempunyai Sertifikat Keahlian Tenaga
Ahli Teknik Bangunan Gedung.
3) Tenaga Ahli Tata Lingkungan
Tenaga ahli yang dibutuhkan adalah minimal Sarjana Strata Satu (S-
1) Jurusan Teknik Lingkungan dan mempunyai pengalaman minimal
4 tahun di bidang yang sejenis serta memiliki Sertifikat Keahlian
Tenaga Ahli Teknik Lingkungan.
4) Tenaga Ahli Permukiman
Tenaga ahli yang dibutuhkan adalah minimal Sarjana Strata Satu (S-
1) Jurusan Teknik Arsitektur dan mempunyai pengalaman minimal 4
tahun di bidang yang sejenis, serta memiliki Sertifikat Keahlian
Tenaga Ahli Arsitek.

Tenaga Pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini


adalah :

1) Tenaga Administrasi
Tenaga yang disyaratkan adalah minimal SMA sederajat yang
berpengalaman sesuai bidang pekerjaan tersebut.
2) Operator GIS
Tenaga yang disyaratkan menguasai pekerjaan pemetaan
menggunakan software GIS yang ditunjukan dengan sertifikat
Keahlian ataupun piagam pelatihan GIS dengan kualifikasi
pendidikan minimal S1.
3) Drafter CAD
Tenaga yang disyaratkan adalah minimal adalah tamatan SMK atau
sederajat yang berpengalaman sesuai bidang pekerjaan tersebut.
4) Estimator
Estimator yang dibutuhkan adalah Minimal D3 Jurusan Teknik Sipil.
5) Surveyor
Surveyor yang dibutuhkan minimal adalah tamatan SMK atau
sederajat sebanyak 4 (empat) orang.
J. LAPORAN DAN SISTEM PEMBAHASAN
Laporan yang diserahkan kepada Pemberi Tugas adalah:

1. Laporan Pendahuluan, diserahkan sebanyak 10 (sepuluh)


eksemplar. Isi dari laporan ini adalah uraian ringkasan mengenai
kerangka pikir, rencana kerja, juga dimasukkan metodologi serta
pendekatan teknis pelaksanaan pekerjaan, mobilisasi tenaga ahli dan
jadwal penyelesaian pekerjaan. Pada tahap Iaporan pendahuluan ini
akan dilakukan diskusi pembahasan bersama tim teknis dengan
mengundang beberapa pihak lain yang terkait dan diharapkan dapat
diperoleh satu sepakatan mengenaisasaran serta pola kerja yang
akan dituju.
2. Laporan Antara, dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar. Laporan
ini berisikan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang mencakup basil
kompilasi data yang telah didapatkan dari pelaksanaan survey
lapangan, hasil analisis sesuai dengan tujuan dan sasaran pekerjaan,
rumusan rencana aksi program dan kegiatan serta draf awal
Dokumen Perencanaan Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
3. Laporan Draft Akhir, berisikan informasi lengkap mengenai
pelaksanaan cakupan hasil kajian termasuk rekomendasi awal dari
pelaksanaan kegiatan untuk pembahasan lebih lanjut dengan pihak
pemberi tugas. Informasi / data - data pendukung dari pelaksanaan
kegiatan dapat merupakan Jampiran dari Laporan utama. Laporan
Draft Final harus diserahkan selambat - lambatnya 5 (lima) bulan
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan.
4. LaporanAkhir/Dokumen RP2KPKPK, berisikan bentuk akhir dari
keseluruhan rangkaian pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini dibuat
sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dan diserahkan pada akhir
pelaksanaan pekerjaan. Pada tahap laporan akhir ini akan dilakukan
diskusi pembahasan bersama tim teknis dengan mengundang
beberapa pihak lain yang terkait untuk memperoleh masukan lain/
tambahan untuk penyempumaan hasil akhir dari pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat diperoleh satu kesimpulan yang mampu
menampung banyak kepentingan terkait. Penyerahan finalisasi
dokumen laporan akhir kepada Pemberi Tugas dilakukan segera
setelah memasukkan hasil kesepakatan diskusi pembahasan
tersebut kedalam laporan.
5. Album Peta Ukuran A3 sebanyak 5 eksemplar dan Ukuran A1
sebayak 1 Eksemplar.
6. Dokumen Detailed Engineering Design (DED) Penanganan kawasan
permukiman, sebanyak 1 (satu) LS dan diserahkan pada akhir
pelaksanaan pekerjaan. Dokumen ini merupakan dokumen yang
terdiri dari Gambar Kerja, RAB dan RKS.
7. Dokumen visual Pendukung (video kondisi eksisting,
videodrone, 3D visual perencanaan)
8. Seluruh data dan laporan termasuk Buku Dokumen Rencana
Pencegahan dan Peninqkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh dan DED Aksi Komunitas dimuat kedalam 1
(satu) Hardisk Eksternal yang diserahkan bersamaan dengan
penyerahan Laporan Akhir/Dokumen RP2KPKPK.

K. KUALIFIKASI BADAN USAHA yang di persyaratkan :


Adapun persyaratan untuk kualifikasi penyedia adalah sebagai berikut :
• Penyedia Jasa akan bertanggung jawab dan berwenang
sepenuhnya terhadap pelaksanaan Penyusunan Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Mukomuko Tahun
Anggaran 2021 ini berdasarkan ketentuan perjanjian kerjasama yang
telah ditetapkan dan sesuai dengan kerangka acuan kerja
• Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Klasifikasi Jasa
Perencanaan Penataan Ruang, Sub. Bidang : Jasa Perencanaan
dan Perancangan Perkotaan (PR101) yang masih berlaku.
• Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun
pajak terakhir.
• Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan
(apabila ada perubahan).
• Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikut sertaannya tidak
menimbulkan pertentangan kepentingan pihak yang terkait.
• Memiliki pengalaman mengerjakan pekerjaan sejenis berdasarkan
klasifikasi Jasa Konsultansi Klasifikasi Jasa Perencanaan Penataan
Ruang dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir.
• Membuat surat Pernyataan bermaterai Rp. 10.000,- untuk sanggup
menyelesaikan Dokumen sampai tahap Verifikasi ke instansi terkait
di tingkat Provinsi Bengkulu dan tingkat Kementrian PUPR.
L. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai pedoman bagi
penyedia jasa dalam mengajukan penawarannya dan apabila masih
terdapat hal-hal lain yang belum tertuang dalam KAK ini maka akan
disediakan oleh pihak penyedia jasa yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dengan dokumen ini.

Mukomuko, 11 Maret 2022


KUASA PENGGUNA ANGGARAN/
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
KABUPATEN MUKOMUKO

Ttd

ILA LENIWATI,SE
NIP. 19790410 200904 2 001

Anda mungkin juga menyukai