(KAK)
KEGIATAN:
PERENCANAAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
PEKERJAAN
TAHUN ANGGARAN
2019
1. LATAR BELAKANG
RPIJM Bidang Cipta Karya merupakan suatu pendekatan dan cara yang
dapat digunakan untuk keseluruhan sektor pembangunan permukiman, prasarana,
dan sarana Cipta Karya. Prinsip Keterpaduan yang digunakan dalam penyusunan
RPIJM Bidang Cipta Karya diharapkan akan memudahkan mobilisasi sumber
pembiayaan melalui kesepakatan bersama untuk pengalokasian sumber daya
dalam jangka menengah, memudahkan kerjasana antara instansi Pusat dan
Daerah dan antara program dengan pelaksanaan. Disamping itu RPIJM Bidang
Cipta Karya ini disusun melalui proses partisipatif yang mengakomodasi kebutuhan
nyata masyarakat sesuai dengan strategi dan arah pembangunan yang ditetapkan
dalam Rencana Tata Ruang Kota dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
serta memperhatikan karakteristik dan potensi daerah. Disamping itu, RPIJM
Bidang Cipta Karya disusun dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan/
pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan pembangunan dan
memperhatikan aspek kelayakan program masing-masing sektor, kelayakan spasial
dan lingkungan.Dengan adanya RPIJM Bidang Cipta Karya diharapkan dapat
mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal, penanggulangan kemiskinan,
dan peningkatan kualitas pelayanan. Disamping itu, penyusunan RPJM Bidang
Cipta Karya diharapkan mampu mendukung pembangunan permukiman,
prasarana, dan sarana PU yang mempunyai ciri-ciri:
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah:
a. Menyiapkan program pembangunan yang menunjang kemandirian Perkotaan,
layakuntuk dihuni dan mampu mendanai pembangunan kotasendiri.
b. Menyusun program-program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakatsecara berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan sarana dan
prasarana perkotaan yang memadai;
c. Menerjemahkan atau operasionalisasi dari dokumen legal seperti Properda,
Renstrada dan Renstra Dinas-dinas dalam kerangka tata ruang yang berlaku;
d. Menyusun program investasi infrastruktur Perkota yang akan didanai dengan
skema pendanaan melalui pinjaman, hibah/grant dan dana pendamping
(equity);
e. Menyusun program reformasi dasar perkotaanyaitu partisipasi dan
transparansi,pengelolaankeuangan daerah dan reformasi pengadaan barang
dan jasayang mendukung program utama;
f. Menyusun program reformasi yang mendorong peningkatan pelayanan publik
yang lebih baikmelalui kapasitas pengelolaan pemerintahan.
4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA
Nama pengguna jasa adalah Pemerintah Kabupaten Bungo dalam hal ini ditangani
oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Cipta Karya Kabupaten
Bungo.
5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Bidang Cipta Karya Pekerjaan
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Kabupaten Bungo berdasarkan DPA-SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bungo Tahun Anggaran 2019
Nominal : Rp 250.000.000,-
Terbilang : (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)
B. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bungo yang meliputi Kota
Muara Bungo. Terdiri dari 5 (Lima) kecamatan sebagai daerah terdekat pusat
kota. Kecamatan tersebut antara lain :
- Kecamatan Pasar Muara Bungo (Kelurahan Batang Bungo, Kelurahan
Bungo Barat, Kelurahan Bungo Timur, Kelurahan Jaya Setia, Kelurahan
Tanjung Gedang)
- Kecamatan Rimbo Tengah (Kelurahan Pasir Putih, Kelurahan Cadika,
Dusun Sungai Mengkuang, Dusung Sungai Buluh)
- Kecamatan
D. ALIH PENGETAHUAN
Produk yang dihasilkan oleh konsultan yang sesuai dengan keluaran yang
diinginkan akan menghasilkan produk yang optimal, apabila sebelumnya
dilakukan pembahasan bersama semua pihak/unsur terkait dalam penanganan
kegiatan memorandum. Pembahasan dilakukan dengan cara ekspose atau
diskusi-diskusi oleh pihak Konsultan dihadapan pihak/unsur terkait.
Pembahasan dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali. Jadwal waktu
ekspose/diskusi-diskusi/pembahasan terhadap produk laporan tersebut
ditentukan berdasarkan jadual pelaksanaan penyusunan rencana yang dibuat
oleh pihak konsultan dan disetujui oleh pihak Pengguna Jasa atau jadual
pembahasan ini akan ditentukan kemudian.
E. PENGERTIAN
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya atau
disingkat sebagai RPIJM Bidang Cipta Karya merupakan dokumen rencana
kerjasama pembangunan infrastruktur (Infrastruktur Development Plan) di
Kabupaten/Kota yang bersifat lintas sektoral.
RPIJM dimaksudkan bukan untuk menggantikan fungsi RPJMD sebagai
dokumen politik sebagaimana Repelitada pada masa yang lalu, akan tetapi
RPIJM merupakan dokumen teknis kelayakan program (Feasibility Study) untuk
rencana pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya. Sebagai dokumen
teknis, RPIJM perlu dikerjakan secara profesional (oleh ahlinya), namun tetap
menekankan proses partisipasi melalui dialog kebijakan dengan pihak-pihak
terkait, masyarakat, profesional dan lain-lain pada tahap penyusunan rencana
pembangunan dan melalui dialog investasi dengan masyarakat dan dunia usaha
maupun pihak-pihak yang terkait pada tahap penyusunan prioritas
program/kelayakan program investasi. Dengan demikian, RPIJM yang bersifat
sektoral dan terpadu merupakan Consolidated FS yang dapat diterima semua
pihak sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah. Adapun istilah-istilah
yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya.
Kawasan Budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya buatan.
Kawasan Agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat
kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan
pengelolaan sumber daya tertentu yang ditunjukkan oleh adanya
keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuansistem permukiman dan
sistem agrobisnis.
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung baik
yang berupakawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) adalah kota yang melayani dalam bidang
ekonomi, sosial, danjasa pemerintahan lebih dari satu Propinsi atau beberapa
Kabupaten dan mempunyai akses yang tinggi dengan PKN.
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) adalah kota yang melayani dalam bidang
ekonomi,sosial,dan jasapemerintahan satu Kabupaten atau beberapa
kecamatan dan mempunyai akses yang tinggi dengan PKW, termasuk dalam
kategori ini kota khusus untuk pengembangan sektor-sektor strategis
(pariwisata, industri, perkebunan, tambang) dan pusat yang tumbuh cepat
karena perkembangan sektor strategis dan pembangunan Infrastruktur .
Penataan Ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola
ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan
program beserta pembiayaannya.
Skenario adalah bagian dari strategi yang menjabarkan isi strategi menjadi
langkah-langkah untukmencapai sasaran.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) adalah dokumen
perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
7. POLA PIKIR
Pola pikir di dalam penyusunan RPIJM pada prinsipnya akan selalu diawali dari
formulasi tujuan dan sasaran pembangunan perkotaan yang diinginkan dan
mencari upaya bagaimana dapat mencapai tujuan tersebut dengan melihat kondisi,
ataupun potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan dengan maupun tanpa
suatu rekayasa.
Lebih jauh, yang perlu ditekankan di dalam cara berpikir dalam penyusunan RPIJM
bagaimana dapat mengenali permasalahan dan tantangan pembangunan
perkotaan, terutama dalam rangka untuk bisa merencanakan dan memprogramkan
kegiatan investasi secara efektif, sehingga diharapkan RPIJM yang disusun adalah
dapat menjawab tantangan pembangunan, namun masihdalam batas-batas
efisiensi kemampuan penyelenggaraan. Untuk itu perlu dilakukan suatu analisis
antara kondisi saat ini dengan kondisi yang ingin dicapai dalam waktu mendatang
sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan serta kebijakan dan strategi
penanganannya berdasarkan skala prioritas yang ditetapkan.
8. PENDEKATAN
Pendekatan penyusunan RPIJM pada hakekatnya perlu mempertimbangkan
beberapa hal antara lain:
1. Proses Perencanaan yang Partisipatif: Pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas dan pembangunan Kabupaten/Kota yang dinamis membutuhkan
penyediaan fasilitas infrastruktur, dan yang layak, memadai, terjangkau, adil,
serta bagi masyarakat luas. Untuk itu diperlukan perencanaan program
investasi yang partisipatif;
2. Membangun Transparansi dan Persepsi Bersama: Permasalahan yang
dihadapi Kabupaten/Kota baik persoalan ekonomi, sosial, budaya,
lingkungan maupun persoalan kapasitas institusi agar menjadi persepsi
bersama;
3. Keterpaduan dan Keberlanjutan: Perencanaan Program Investasi Jangka
Menengah Bidang Cipta Karya mengacu pada prinsip pengembangan
wilayah, RUTRW/K, RPJMN, RPJMD, dan Renstra PUPR Cipta Karya,
Dinas Terkait, Masterplan Sektor, Strategi Pembangunan Kabupaten/Kota,
maupun Peraturan Perundangan yang berlaku;
4. Kelayakan Teknis, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan: Penentuan prioritas
program dan kegiatan perlu mengacu pada hasil Studi Kelayakan (FS/DED),
kelayakan ekonomi dan sosial serta lingkungan;
5. Credit Worthiness dan Akuntabilitas; Perhitungan kemampuan
penyediaan dana perlu didasarkan pada hasil analisis keuangan. Demikian
pula kemampuan pelaksanaan perlu diperhitungkan dari hasil analisis
kelembagaannya serta perlu mempertimbangkan keberlanjutan
pembangunan.
9. JANGKA WAKTU DAN MEKANISME PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen RPIJM Bidang Cipta
Karya Kabupaten Bungo yang melibatkan forum stakeholder memerlukan waktu 3
bulan atau 90 (sembilan puluh) hari kalender yang meliputi kegiatan persiapan,
mobilisasi tim, proses pengumpulan dokumen terkait, data pendukung, proses
penggalian aspirasi masyarakat, diskusi dengan forum stakeholder, penyusunan
laporan dan sosialisasi dokumen kepada publik.
6. Tenaga Pendukung
- Surveyor
Bertanggung jawab dalam melakukan pengumpulan data lapangan, baik
data sekunder maupun primer. Berkoordinasi dengan perencana dan juru
gambar dalam melaksanakan tugasnya perencanaan, pengumpulan,
pengolahan data dan analisa data yang berhubungan dengan
perkembangan kota, sekaligus memberikan advice teknik yang dibutuhkan.
- Operator Auto Cad/ Drafter
Bertanggung jawab dalam melakukan pengolahan data fisik lapangan, dan
menuangkannya ke dalam gambar teknis perencanaan secara detail.
- Operator Komputer/Administrasi
Membantu dalam pengolahan data, dan menyiapkan keperluan administrasi
kegiatan dalam pekerjaan perencanaan teknis yang menunjang lancarnya
pelaksanaan kegiatan perencanaan.
12. LAPORAN
Proses penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya ini dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh
pelaku pembangunan. Produk Laporan yang perlu dikonsultasikan akan dihasilkan
adalah sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan, berisikan ruang lingkup pekerjaan, rencana kerja, dan
metode pelaksanaan, sebanyak 5 eksemplar dan diserahkan 30 hari setelah
kontrak.
2. Laporan Antara, berisikan data kondisi eksisting dan hasil analisa kondisi
eksisting dan kemungkinan pengembangannya, sebanyak eksemplar dan
diserahkan 60 hari setelah kontrak.
3. Draft laporan akhir, berisikan konsep RPIJM, sebanyak 5 eksemplar
4. Laporan akhir, berisikan seluruh hasil RPIJM, diserahkan 90 hari setelah kontrak,
sebanyak 5 eksemplar yang telah didiskusikan dengan tim teknis. KERANGKA
ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Buku Rencana Program Investasi Jangka
Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bungo.
5. Program RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Bungo, berisi ringkasan RPIJM
diserahkan 90 hari setelah kontrak, sebanyak 5 eksemplar yang telah
didiskusikan dengan tim teknis.
6. Flashdisk, dokumentasi dan laporan sebanyak 5 Set
15. PENUTUP
1. Setelah KAK ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa semua bahan
masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, konsultan menyusun Program Kerja
sebagai bahan diskusi untuk menghasilkan Program Kerja yang menjadi
pegangan pelaksanaan kegiatanbaik untuk pihak konsultan maupun pihak
Satuan Kerja sebagai bahan pengendalian pelaksanaan.
3. Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang KAK ini dari panitia,
konsultan agar segera membuat Usulan Administrasi, Usulan Teknis dan
Usulan Biaya, dan disampaikan sesuai dengan persyaratan, jadwal dan
ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Dokumen Seleksi Penyedia Jasa
Konsultansi ini.
4. Semua usulan teknis yang diajukan oleh Konsultan harus didiskusikan dengan
Pemberi Tugas.
MUZAINI, S.ST
NIP. 19740502 199303 1 001