Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

KEGIATAN:
PERENCANAAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR

PEKERJAAN

REVIEW RENCANA PROGRAM INVESTASI


JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA

TAHUN ANGGARAN
2019

DINAS PEKERJAAN UMUM & PENATAAN RUANG


BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BUNGO
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

REVIEW RENCANA PROGRAM INVESTASI


JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA

1. LATAR BELAKANG

Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh


wilayah Indonesia bersama seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai dengan
pemerintah daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. Salah satu
perwujudan pembangunan nasional tersebut adalah pelaksanaan pembangunan
infrastruktur yang disiapkan secara terencana dan terpadu sesuai dengan kaidah
pembangunan berkelanjutan. Pendayagunaan sumber daya yang optimal
diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan
pembangunan di daerah, penciptaan lapangan kerja dan penangulangan
kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan perencanaan program


infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan sosial, ekonomi, dan lingkungan
secara terpadu, melalui perencanaan program yaitu Rencana Program Investasi
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya sebagai embrio terwujudnya
perencanaan infrastruktur yang lebih luas dan diharapkan mampu mendukung
kebutuhan ekonomi, sosial daN lingkungan.

RPIJM Bidang Cipta Karya merupakan suatu pendekatan dan cara yang
dapat digunakan untuk keseluruhan sektor pembangunan permukiman, prasarana,
dan sarana Cipta Karya. Prinsip Keterpaduan yang digunakan dalam penyusunan
RPIJM Bidang Cipta Karya diharapkan akan memudahkan mobilisasi sumber
pembiayaan melalui kesepakatan bersama untuk pengalokasian sumber daya
dalam jangka menengah, memudahkan kerjasana antara instansi Pusat dan
Daerah dan antara program dengan pelaksanaan. Disamping itu RPIJM Bidang
Cipta Karya ini disusun melalui proses partisipatif yang mengakomodasi kebutuhan
nyata masyarakat sesuai dengan strategi dan arah pembangunan yang ditetapkan
dalam Rencana Tata Ruang Kota dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
serta memperhatikan karakteristik dan potensi daerah. Disamping itu, RPIJM
Bidang Cipta Karya disusun dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan/
pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan pembangunan dan
memperhatikan aspek kelayakan program masing-masing sektor, kelayakan spasial
dan lingkungan.Dengan adanya RPIJM Bidang Cipta Karya diharapkan dapat
mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal, penanggulangan kemiskinan,
dan peningkatan kualitas pelayanan. Disamping itu, penyusunan RPJM Bidang
Cipta Karya diharapkan mampu mendukung pembangunan permukiman,
prasarana, dan sarana PU yang mempunyai ciri-ciri:

1. Memerlukan mobilisasi sumber pembiayaan yang besar


2. Memerlukan persiapan dan perencanaan teknis yang matang
3. Memerlukan pemantapan program dan penganggarannya
4. Memerlukan manajemen pelaksanaan yang menjamin tercapainya tujuan,
sasaran, dan manfaat secara efisien serta pemanfaatan sumber daya.

Dalam mendorong pembangunan permukiman, prasarana dan sarana


Bidang Cipta Karya di Kabupaten Bungo idealnya perlu disusun RPIJM Bidang
Cipta Karya Kabupaten yang mencakup program tiap sektor secara keseluruhan.
RPIJM Kabupaten Bungo tahap pertama telah disusun Tahun 2013, namun karena
pertimbangan keterbatasan kemampuan pendanaan dan waktu penyusunan serta
prioritas mendesak untuk mendukung pelaksanaan pembangunan Tahun 2014,
maka RPIJM Kabupaten Bungo yang telah disusun hanya untuk mendukung
pelaksanaan KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Buku Rencana
Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU Cipta Karya Kabupaten
Bungo pembangunan Tahun 2013, Workshop sinkronisasi Program Bidang Cipta
Karya RPIJM Tahun 2013 dan perbaikan Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Bungo Tahun 2013, dengan Penyediaan Inftrastruktur Permukiman
menjadi Kewenangan wajib Pemerintah Kabupaten Bungo.Sehingga lebih
mendekatkan antara mengambil kebijakan dengan Masyarakat pengguna
Insftrastruktur Permukiman ,Menghadapi prioritas kawasan Untuk itu dilakukan
penyusunan kembali RPIJM yang lebih komprehensif meliputi seluruh kawasan
prioritas di Kabupaten Bungo, untuk semua sektor Cipta Karya dan dalam jangka
waktu 5 tahun yaitu mulai Tahun 2014 s/d 2018. Sebelum penyusunan RPIJM
Kabupaten Bungo harus dilakukan review terlebih dahulu terhadap hasil
penyusunan RPIJM yang telah disusun berdasarkan kawasan dan Program
Prioritas Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan tersebut. Untuk
mendukung penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Bungo dibentuk
satuan tugas (Satgas Dan Tim Teknis) RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten
Bungoyang mengarahkan konsultan dalam penyusunan Review RPIJM Bidang
Cipta Karya sehingga RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Bungo yang disusun
dapat mencerminkan keterpaduan program dan pembangunan Bidang Cipta Karya
secara konkrit, dengan mengakomodasi kebutuhan pembangunan sesuai dengan
karakteristik dan potensi daerah, mendorong pembangunan ekonomi lokal,
pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan Kabupaten Bungo.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari kegiatan ini adalah untuk membantu Pemerintah Kabupaten
Bungo dalam penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang
Cipta Karya Kabupaten Bungo.
Tujuan dari kegiatan ini adalah penyusunan Rencana Program Investasi Jangka
Menengah BidangCipta Karya Kabupaten Bungo yang diwujudkan dalam bentuk
buku yang berisi kemandirian kabupaten dalam penyelenggaraan pembangunan
yang layak huni, berkeadilan, berbudaya, produktif dan berkelanjutan, menciptakan
kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik yang selaras dengan tujuan
pembangunan nasional.

3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah:
a. Menyiapkan program pembangunan yang menunjang kemandirian Perkotaan,
layakuntuk dihuni dan mampu mendanai pembangunan kotasendiri.
b. Menyusun program-program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakatsecara berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan sarana dan
prasarana perkotaan yang memadai;
c. Menerjemahkan atau operasionalisasi dari dokumen legal seperti Properda,
Renstrada dan Renstra Dinas-dinas dalam kerangka tata ruang yang berlaku;
d. Menyusun program investasi infrastruktur Perkota yang akan didanai dengan
skema pendanaan melalui pinjaman, hibah/grant dan dana pendamping
(equity);
e. Menyusun program reformasi dasar perkotaanyaitu partisipasi dan
transparansi,pengelolaankeuangan daerah dan reformasi pengadaan barang
dan jasayang mendukung program utama;
f. Menyusun program reformasi yang mendorong peningkatan pelayanan publik
yang lebih baikmelalui kapasitas pengelolaan pemerintahan.
4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA
Nama pengguna jasa adalah Pemerintah Kabupaten Bungo dalam hal ini ditangani
oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Cipta Karya Kabupaten
Bungo.

5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Bidang Cipta Karya Pekerjaan
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Kabupaten Bungo berdasarkan DPA-SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bungo Tahun Anggaran 2019
Nominal : Rp 250.000.000,-
Terbilang : (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)

6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG KEGIATAN,


ALIH PENGETAHUAN SERTA PENGERTIAN
A. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan ini adalah penyusunan RPIJM Bidang PUPR/Cipta Karya
Kabupaten Bungo pada hakekatnya mencakup proses, kerangka pembahasan,
analisis kelayakan program serta sintesis program dan anggaran dalam rangka
mewujudkan perencanaan program infrastruktur yang berkualitas (RPIJM yang
berkualitas), sehingga mampu meningkatkan kemampuan manajemen
pembangunan daerah dalam Bidang Cipta Karya.
Adapun cakupan RPIJM Bidang Cipta Karya, yaitu :
1. Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
dari APBD dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan lima
tahun Bidang Cipta Karya sebagaimana dimaksud dalam RPJMN maupun MGD
2015 yang akan datang.
2. Pembangunan daerah Bidang Cipta Karya terutama di kawasan yang menjadi
prioritasdalam rangka pemerataan pembangunan dan peningkatan
pertumbuhan daerah.
3. Sistematika RPIJM Bidang Cipta Karya mencakup:
a) Isu dan Kecenderungan situasi dan kondisi yang perlu diperhatikan;
b) Kerangka Logis (Logical Framework) penyusunan RPIJM Bidang Cipta
Karya dan sasaran/keluaran yang perlu dicapai;
c) Rencana pembangunan perkotaan ;
d) Sinkronisasi dan prioritas program (kesepakatan program/anggaran sebagai
ringkasan program);
e) Program Investasi Menengah BidangCipta Karya mencakup:
- Pembangunan perumahan dan permukiman
- Penyehatan lingkungan permukiman :
pengelolaan air limbah
pengelolaan persampahan
penanganan drainase
- Penyediaan dan pengelolaan air minum
- Penataan bangunan dan lingkungan

4. Rencana Kesepakatan (Memorandum) Program Investasi dan Aspek


Legalitas.
a) Ringkasan Rencana Pembangunan Kabupaten/Kota
b) Ringkasan Program Prioritas Infrastruktur
c) Pengaturan dan Mekanisme Pelaksanaan

Sistematika materi dari bagian ini terdiri dari :


4.1. Logical Framework Rencana Investasi
4.2. Prioritas dan Kelayakan Program
4.3. Program Investasi
4.4. Kaidah dan rencana pelaksanaan

B. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bungo yang meliputi Kota
Muara Bungo. Terdiri dari 5 (Lima) kecamatan sebagai daerah terdekat pusat
kota. Kecamatan tersebut antara lain :
- Kecamatan Pasar Muara Bungo (Kelurahan Batang Bungo, Kelurahan
Bungo Barat, Kelurahan Bungo Timur, Kelurahan Jaya Setia, Kelurahan
Tanjung Gedang)
- Kecamatan Rimbo Tengah (Kelurahan Pasir Putih, Kelurahan Cadika,
Dusun Sungai Mengkuang, Dusung Sungai Buluh)
- Kecamatan

C. DATA DAN FASILITAS


Penyediaan data dan fasilitas adalah:
1. Penyediaan oleh Pemerintah daerah Data dan fasilitas yang disediakan oleh
pengguna jasa yang dapat digunakan da nharus dipelihara oleh penyedia
jasa:
a) Laporan dan Data
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu yang telah
dilakukan olehinstansi terkait.
b) Staf Pengawas/ Pendamping
Pengguna Jasa akan mengangkat petugas yang bertindak sebagai
pendamping (counterpart) / Tim Teknis / pemeriksa Akhir pelaksanaan
pekerja jasa konsultansi. Tim ini akan ditentukan dan diinformasikan
kemudian.
c) Fasilitas yang Disediakan
Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan oleh
penyedia jasa, yakni; Biaya Pemeliharaan Komputer dan Printer;
Kendaraan Roda 2 dan 3; Fasilitas tersebut dialokasikan dalam anggaran
biaya pekerjaan jasa konsultan dalam alokasi dana sewa selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

2. Penyediaan oleh Penyedia Jasa


Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Barang-barangyang harusdisediakan oleh penyedia jasa, yakni: Komputer
dan Printer, Kendaraan Roda 2 dan 3, barang-barang tersebut harus
disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa.

D. ALIH PENGETAHUAN
Produk yang dihasilkan oleh konsultan yang sesuai dengan keluaran yang
diinginkan akan menghasilkan produk yang optimal, apabila sebelumnya
dilakukan pembahasan bersama semua pihak/unsur terkait dalam penanganan
kegiatan memorandum. Pembahasan dilakukan dengan cara ekspose atau
diskusi-diskusi oleh pihak Konsultan dihadapan pihak/unsur terkait.
Pembahasan dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali. Jadwal waktu
ekspose/diskusi-diskusi/pembahasan terhadap produk laporan tersebut
ditentukan berdasarkan jadual pelaksanaan penyusunan rencana yang dibuat
oleh pihak konsultan dan disetujui oleh pihak Pengguna Jasa atau jadual
pembahasan ini akan ditentukan kemudian.

E. PENGERTIAN
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya atau
disingkat sebagai RPIJM Bidang Cipta Karya merupakan dokumen rencana
kerjasama pembangunan infrastruktur (Infrastruktur Development Plan) di
Kabupaten/Kota yang bersifat lintas sektoral.
RPIJM dimaksudkan bukan untuk menggantikan fungsi RPJMD sebagai
dokumen politik sebagaimana Repelitada pada masa yang lalu, akan tetapi
RPIJM merupakan dokumen teknis kelayakan program (Feasibility Study) untuk
rencana pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya. Sebagai dokumen
teknis, RPIJM perlu dikerjakan secara profesional (oleh ahlinya), namun tetap
menekankan proses partisipasi melalui dialog kebijakan dengan pihak-pihak
terkait, masyarakat, profesional dan lain-lain pada tahap penyusunan rencana
pembangunan dan melalui dialog investasi dengan masyarakat dan dunia usaha
maupun pihak-pihak yang terkait pada tahap penyusunan prioritas
program/kelayakan program investasi. Dengan demikian, RPIJM yang bersifat
sektoral dan terpadu merupakan Consolidated FS yang dapat diterima semua
pihak sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah. Adapun istilah-istilah
yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

Wilayah adalah Ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta unsur


terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif
dan atau aspek fungsional.

Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya.

Kawasan Strategis Nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya


diprioritaskan karenamempunyai pengaruh yang sangat penting secara nasional
terhadap kedaulatan negara, pertahana dan keamanan negara, ekonomi, sosial,
budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai
warisan dunia.

Kawasan Strategis Provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya


diprioritaskan Provinsi karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam
lingkup ekonomi, sosial, dan/atau lingkungan.

Kawasan Strategis Kabupaten/Kota adalah wilayah yang penataan


ruangnyaterhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
Kawasan Megapolitan adalah kawasan yang terbentuk dari 2 (dua) atau lebih
Kawasan metropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan membentuk
sebuah sistem.
Kawasan Metropolitan adalah kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah
kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan
kawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional
yang dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi
dengan jumlah penduduk secara keseluruhansekurang-kurangnya 1.000.000
(satu juta) jiwa.
Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan
pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan
sosial, dan kegiatan ekonomi.

Kawasan Perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama


pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Kawasan Budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya buatan.

Kawasan Agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat
kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan
pengelolaan sumber daya tertentu yang ditunjukkan oleh adanya
keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuansistem permukiman dan
sistem agrobisnis.

Sektor Strategis adalah sektor yang mempunyai kontribusi nyata terhadap


pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.

Sistem Pusat Permukiman adalah Suatu sistem yang memperlihatkan


keterkaitan secara fungsional dan hierarkis pusat-pusat kota dan desa.

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung baik
yang berupakawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan.

Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat


tinggal ataulingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
lingkungan.
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) adalah kota yang melayani dalam bidang
ekonomi,sosial, dan jasa pemerintahan lebih dari satu Propinsi atau secara
nasional dan merupakan pintu-pintu ke luar negeri.

Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) adalah kota yang melayani dalam bidang
ekonomi, sosial, danjasa pemerintahan lebih dari satu Propinsi atau beberapa
Kabupaten dan mempunyai akses yang tinggi dengan PKN.

Pusat Kegiatan Lokal (PKL) adalah kota yang melayani dalam bidang
ekonomi,sosial,dan jasapemerintahan satu Kabupaten atau beberapa
kecamatan dan mempunyai akses yang tinggi dengan PKW, termasuk dalam
kategori ini kota khusus untuk pengembangan sektor-sektor strategis
(pariwisata, industri, perkebunan, tambang) dan pusat yang tumbuh cepat
karena perkembangan sektor strategis dan pembangunan Infrastruktur .

Desa Pusat Pertumbuhan adalah desa yang diarahkan untuk dapat


mendorong perkembangan desa-desa sekitarnya termasuk desa tertinggal.
Desa DPP ini ditentukan dengan memperhatikan aksesibilitas terhadap melihat
prasarana yang ada serta kemungkinan pengembangannya, Kawasan-kawasan
perdesaan, sektor yang dilayani, ketersediaan prasarna dan sarana pelayanan
ekonomi, sosial, dan jasa pemerintahan termasuk kemungkinan
perkembangannya.

Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang

Penataan Ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola
ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan
program beserta pembiayaannya.

Skenario adalah bagian dari strategi yang menjabarkan isi strategi menjadi
langkah-langkah untukmencapai sasaran.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) adalah dokumen
perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional adalah


penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden yang penyusunannya
berpedoman pada RPJP Nasional,yang memuat strategipembangunan
Nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan
lintasKementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintaskewilayahan, serta
kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara
menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah adalah


penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya
berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat
arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan
umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas SatuanKerja
Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana
kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) adalah rencana


penyelenggaraan pembangunan prasarana dan sarana (infrastruktur)
Kabupaten/Kota yang disusun sebagai Considated Feasibility Study (CFS)
dengan keterpaduan penanganan fisik dan bukan fisik untukmendukung
perwujudan wilayah perkotaan.

Program Tahunan RPIJM adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan


dalam jangka waktu satu tahun dan merupakan bagian dari RPIJM.

RPIJM Bidang PU/Cipta Karya adalah merupakan dokumen teknis bidang


CiptaKarya sebagai Considated Feasibility Study (CFS) yang berisi rencana
penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya dengan
pendekatan keterpaduan dan pengembangan wilayah berkelanjutan.

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air


Minum(KSNP SPAM) adalah merupakan pedoman untuk pengaturan,
penyelenggaraan, dan pengembangan sistem penyediaan air minum, baik bagi
pemerintah pusat maupun daerah, dunia usaha, swasta danmasyarakat.

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) adalah merupakan satu kesatuan


sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum.

Sarana Lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk


penyelenggarakan dan pengembangan kehidupan, sosial dan budaya.
Utilitas Umum adalah sarana penunjang untuk pelayanan umum.
F. KEDUDUKAN
Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya yaitu berada di bawah kebijakan spasial
dan kebijakan sektoral yang ada di setiap daerah sebagai Rencana
Pembangunan Infrastruktur (Infrastructure Development Plan) di masing-masing
daerah baik pada skala Propinsi maupun Kabupaten/Kota. RPIJM pada
hakekatnya merupakan operasionalisasi dari RPJMN dan RPJMD.Kebijakan
spasial dalam RPIJM mengacu pada RTRW Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota
sedangkan kebijakan sektoral/program dalam RPIJM mengacu pada RPJMN
dan RPJMD atau lanjutannya serta Masterplan sektor yang ada.Masterplan
Sektor (RIS) masih dapat dilakukan assessment berdasarkan kebijakan tata
ruang maupun kebijakan sektoral yang ada.

7. POLA PIKIR
Pola pikir di dalam penyusunan RPIJM pada prinsipnya akan selalu diawali dari
formulasi tujuan dan sasaran pembangunan perkotaan yang diinginkan dan
mencari upaya bagaimana dapat mencapai tujuan tersebut dengan melihat kondisi,
ataupun potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan dengan maupun tanpa
suatu rekayasa.

Lebih jauh, yang perlu ditekankan di dalam cara berpikir dalam penyusunan RPIJM
bagaimana dapat mengenali permasalahan dan tantangan pembangunan
perkotaan, terutama dalam rangka untuk bisa merencanakan dan memprogramkan
kegiatan investasi secara efektif, sehingga diharapkan RPIJM yang disusun adalah
dapat menjawab tantangan pembangunan, namun masihdalam batas-batas
efisiensi kemampuan penyelenggaraan. Untuk itu perlu dilakukan suatu analisis
antara kondisi saat ini dengan kondisi yang ingin dicapai dalam waktu mendatang
sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan serta kebijakan dan strategi
penanganannya berdasarkan skala prioritas yang ditetapkan.

Pendekatan berpikir dalam proses penyusunan RPIJM bidangCipta Karya terutama


dalam hal melakukan analisis permasalahan antara kondisi yang diinginkan dengan
kondisi yang ada dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan
perkotaan, pada prinsipnya dapat disederhanakan sesuai dengan norma yang
berlaku di dalam setiap proses pengambilan keputusan, yaitu dalam bentuk
input/output proses. Dalam hal ini; i) Output adalah situasi ataupun kondisi yang
dituju, ii) Input adalah kondisi saat ini, dan iii) Proses adalah upaya bagaimana
mencapai situasi ataupun kondisi yang dituju tersebut, dengan melihat
kekuatan/potensi (Strenght), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity), serta
Ancaman/Resiko yang harus ditanggung (Threat). Hal ini secara teknis dikenal
dengan analisis SWOT.

8. PENDEKATAN
Pendekatan penyusunan RPIJM pada hakekatnya perlu mempertimbangkan
beberapa hal antara lain:
1. Proses Perencanaan yang Partisipatif: Pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas dan pembangunan Kabupaten/Kota yang dinamis membutuhkan
penyediaan fasilitas infrastruktur, dan yang layak, memadai, terjangkau, adil,
serta bagi masyarakat luas. Untuk itu diperlukan perencanaan program
investasi yang partisipatif;
2. Membangun Transparansi dan Persepsi Bersama: Permasalahan yang
dihadapi Kabupaten/Kota baik persoalan ekonomi, sosial, budaya,
lingkungan maupun persoalan kapasitas institusi agar menjadi persepsi
bersama;
3. Keterpaduan dan Keberlanjutan: Perencanaan Program Investasi Jangka
Menengah Bidang Cipta Karya mengacu pada prinsip pengembangan
wilayah, RUTRW/K, RPJMN, RPJMD, dan Renstra PUPR Cipta Karya,
Dinas Terkait, Masterplan Sektor, Strategi Pembangunan Kabupaten/Kota,
maupun Peraturan Perundangan yang berlaku;
4. Kelayakan Teknis, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan: Penentuan prioritas
program dan kegiatan perlu mengacu pada hasil Studi Kelayakan (FS/DED),
kelayakan ekonomi dan sosial serta lingkungan;
5. Credit Worthiness dan Akuntabilitas; Perhitungan kemampuan
penyediaan dana perlu didasarkan pada hasil analisis keuangan. Demikian
pula kemampuan pelaksanaan perlu diperhitungkan dari hasil analisis
kelembagaannya serta perlu mempertimbangkan keberlanjutan
pembangunan.
9. JANGKA WAKTU DAN MEKANISME PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen RPIJM Bidang Cipta
Karya Kabupaten Bungo yang melibatkan forum stakeholder memerlukan waktu 3
bulan atau 90 (sembilan puluh) hari kalender yang meliputi kegiatan persiapan,
mobilisasi tim, proses pengumpulan dokumen terkait, data pendukung, proses
penggalian aspirasi masyarakat, diskusi dengan forum stakeholder, penyusunan
laporan dan sosialisasi dokumen kepada publik.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini konsultan senantiasa berkonsultasi dengan Tim


Satgas dan tim Teknis yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Bungo, Tim
Satgas Provinsi dan Konsultan Pendamping Provinsi. Produk yang dihasilkan oleh
konsultan yang sesuai dengan keluaran yang diinginkan akan menghasilkan produk
yang optimal, apabila sebelumnya dilakukan pembahasan bersama semua
pihak/unsur terkait dalam pelaksanaan kegiatan. Pembahasan dilakukan dengan
cara ekspose, konsultasi atau diskusi-diskusi oleh pihak Konsultan dihadapan
pihak/unsur terkait. Mekanisme kerja antara Konsultan penyusun dan Satgas
Kabupaten.

10. TENAGA AHLI


Untuk melaksanakan pekerjaan penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten
Bungodiperlukan Tenaga Ahli yang berkualitas dalam bidangnya sebagai berikut :
1. Ahli tata ruang / Pengembangan Wilayah Kota (Leader) = 1 orang
2. Ahli Ekonomi Pembangunan = 1 orang
3. Ahli Sarana Prasarana Perkotaan / Planologi = 1 orang
4. Tenaga Pendukung
- Surveyor = 3 orang
- Operator CAD / Drafter = 1 orang
- Operator Komputer / Administrasi = 1 orang

Uraian Tugas Tenaga :


1. Team Leader
Team Leader adalah sarjana Tata Ruang / Pengembangan Wilayah Kota yang
berpengalaman bidang pengembangan perkotaan minimal 5 tahun dan
mempunyai Sertifikat Keahlian.Team Leader bertanggung jawab penuh atas
pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan perencanaan secara menyeluruh,
memantau laporan, merekomendasi, mengawasi juga mengkoordinir semua
aspek kegiatan perencanaan.
2. Ahli Ekonomi Pembangunan
Adalah seorang sarjana Ekonomi yang berpengalaman di bidang rekayasa
pembangunan sosial ekonomi serta akuntan publik selama 3 tahun dan
mempunyai sertifikat keahlian, dimana tugas Ahli Ekonomi Pembangunan
adalah untuk membantu ketua tim merencanakan pekerjaan perhitungan laju
pertumbuhan ekonomi dan rekapitulasi pendapatan serta pengeluaran daerah.

3. Ahli Sarana Prasarana Perkotaan/Planologi


adalah seorang sarjana Teknik Planologi yang berpengalaman di bidang
pengembangan perkotaan atau wilayah selama 3 tahun dan mempunyai
Sertifikat Keahlian, dimana tugas Ahli Sarana Prasarana Perkotaan, ahli ini
adalah untuk membantu ketua tim merencanakan pekerjaan penataan
lingkungan pada lokasi

4. Ahli Teknik informasi


adalah minimal sarjana Teknik Informasi yang berpengalaman di bidang sistem
informasi atau bahasa program selama 2 (dua) tahun, dimana tugas Ahli Teknik
Informasi ini adalah untuk membantu ketua tim merencanakan pekerjaan
pembangunan sistem informasi pada pelaporan dan output pekerjaan

5. Asisten Tenaga Ahli


adalah minimal sarjana Teknik Sipil yang berpengalaman di bidang ilmu teknik
sipil dan infrastruktur serta pembangunan sarana dan prasarana, dimana tugas
Asisten Tenaga Ahli ini adalah untuk membantu ketua tim merencanakan
pekerjaan dan mengumpulkan data yang akan diselesaikan.

6. Tenaga Pendukung
- Surveyor
Bertanggung jawab dalam melakukan pengumpulan data lapangan, baik
data sekunder maupun primer. Berkoordinasi dengan perencana dan juru
gambar dalam melaksanakan tugasnya perencanaan, pengumpulan,
pengolahan data dan analisa data yang berhubungan dengan
perkembangan kota, sekaligus memberikan advice teknik yang dibutuhkan.
- Operator Auto Cad/ Drafter
Bertanggung jawab dalam melakukan pengolahan data fisik lapangan, dan
menuangkannya ke dalam gambar teknis perencanaan secara detail.
- Operator Komputer/Administrasi
Membantu dalam pengolahan data, dan menyiapkan keperluan administrasi
kegiatan dalam pekerjaan perencanaan teknis yang menunjang lancarnya
pelaksanaan kegiatan perencanaan.

11. KELUARAN (OUTPUT)


Keluaran atau output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah dokumen/buku
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN KABUPATEN BUNGO yang mengacu pada Surat Dirjend Cipta Karya
Departemen Pekerjaan Umum No. Pr. 02.03-DC/496 tanggal 19 Desember 2005
perihal Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya serta buku Panduan Penyusunan
RPIJM Bidang Cipta Karya.

12. LAPORAN
Proses penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya ini dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh
pelaku pembangunan. Produk Laporan yang perlu dikonsultasikan akan dihasilkan
adalah sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan, berisikan ruang lingkup pekerjaan, rencana kerja, dan
metode pelaksanaan, sebanyak 5 eksemplar dan diserahkan 30 hari setelah
kontrak.
2. Laporan Antara, berisikan data kondisi eksisting dan hasil analisa kondisi
eksisting dan kemungkinan pengembangannya, sebanyak eksemplar dan
diserahkan 60 hari setelah kontrak.
3. Draft laporan akhir, berisikan konsep RPIJM, sebanyak 5 eksemplar
4. Laporan akhir, berisikan seluruh hasil RPIJM, diserahkan 90 hari setelah kontrak,
sebanyak 5 eksemplar yang telah didiskusikan dengan tim teknis. KERANGKA
ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Buku Rencana Program Investasi Jangka
Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bungo.
5. Program RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Bungo, berisi ringkasan RPIJM
diserahkan 90 hari setelah kontrak, sebanyak 5 eksemplar yang telah
didiskusikan dengan tim teknis.
6. Flashdisk, dokumentasi dan laporan sebanyak 5 Set

13. PEMBAHASAN PRODUK


Agar produk yang dihasilkan konsultan sesuai dengan keinginan/ optimal maka
sebelumnya perlu dilakukan koordinasi dan pembahasan dengan unsur terkait
dikawasan studi. Koordinasi dan pembahasan dilakukan dengan cara rapat
koordinasi dan ekspose oleh konsultan bersama Pengguna Jasa / PPK dan pihak/
unsur terkait. Jadwal rapat kooordinasi dan ekspose dibuat oleh konsultan dan telah
disetujui oleh Pengguna Jasa / PPK.

14. PROGRAM KERJA


Konsultan harus menyusun program kerja yang menyangkut :
1. Jadwal kegiatan secara terinci
2. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan jumlahnya), tenaga yang diusulkan
harus mendapat persetujuan Pengguna Jasa / PPK.
3. Program kerja harus mendapatkan persetujuan Pengguna Jasa/ PPK dan
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan ini.

15. PENUTUP
1. Setelah KAK ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa semua bahan
masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, konsultan menyusun Program Kerja
sebagai bahan diskusi untuk menghasilkan Program Kerja yang menjadi
pegangan pelaksanaan kegiatanbaik untuk pihak konsultan maupun pihak
Satuan Kerja sebagai bahan pengendalian pelaksanaan.
3. Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang KAK ini dari panitia,
konsultan agar segera membuat Usulan Administrasi, Usulan Teknis dan
Usulan Biaya, dan disampaikan sesuai dengan persyaratan, jadwal dan
ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Dokumen Seleksi Penyedia Jasa
Konsultansi ini.
4. Semua usulan teknis yang diajukan oleh Konsultan harus didiskusikan dengan
Pemberi Tugas.

Muara Bungo, 17 April 2018


Dibuat Oleh :
Kuasa Pengguna Anggaran
Bidang Cipta Karya

MUZAINI, S.ST
NIP. 19740502 199303 1 001

Anda mungkin juga menyukai