Anda di halaman 1dari 29

DIREKTORAT RUMAH SUSUN

DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PERMASALAHAN UTAMA PERUMAHAN RAKYAT

Tingginya angka defisit rumah (backlog) dan rumah


kosong (housing stock)

Kawasan kumuh dengan rumah tidak layak huni (RTLH)


yang belum teratasi tuntas

Kemitraan peran serta dan keswadayaan masyarakat


masih rendah

Daya beli masyarakat, khususnya yang berpenghasilan


rendah (MBR) dan masyarakat berpenghasilan
menengah (MBM) masih lemah

Masih terjadinya penguasaan tanah skala besar yang


tidak berkeadilan

Belum terbangunnya sistem kelembagaan dan tata


kelola perumahan
LATAR BELAKANG KEBIJAKAN PENYEDIAAN RUMAH SUSUN

pesatnya urbanisasi di keterbatasan terhadap ketersediaan


kota-kota besar kumuh
lahan bagi perumahan layak huni

untuk menyediakan perumahan layak huni bagi


masyarakat berpenghasilan rendah, pembangunan
rumah susun merupakan salah satu solusi dalam
penyediaan hunian secara vertikal dengan
memanfaatkan lahan secara efektif dan efisien
PENGARUH PENYEDIAAN RUMAH SUSUN

wilayah kota

tata ruang

struktur ruang pola ruang

struktur dan pola ruang kota pada beberapa kawasan dapat mengalir lebih optimal,
sistemik, dan membantu penduduk bergerak lebih cepat  compact city

dapat meningkatkan nilai-nilai efisiensi terhadap nilai lahan, jaringan transportasi


dan infrastruktur perkotaan, juga terhadap biaya pembangunan ekonomi dan sosial

rumah susun mampu mewadahi dan mengakomodasi kebutuhan ruang untuk


tempat tinggal masyarakat perkotaan secara lebih terkendali, terencanakan, padat
dan terkonsentrasi pada lokasi-lokasi yang tepat

dapat menciptakan kualitas lingkungan perkotaan lebih sehat, serta mampu


mendukung aktivitas-aktivitas ekonomi perkotaan secara optimal
DASAR HUKUM KEBIJAKAN PENYEDIAAN RUMAH SUSUN

tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

tentang Rumah Susun

tentang Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun

tentang Pembangunan Rumah Susun Khusus pada Perguruan Tinggi


Dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama

tentang Tata Cara Pengajuan Usulan Pembangunan dan Pengelolaan


Rumah Susun Khusus pada Perguruan Tinggi dan Lembaga Pendidikan
Keagamaan Berasrama
BUSINESS PROCESS PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN
ALUR PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN

VERIFIKASI

PENGAWASAN DAN KELENGKAPAN


PROGRAM dan ANGGARAN PENGENDALIAN DOKUMEN ASET

PENGHUNIAN DAN
DED PELAKSANAAN s.d. FHO
PENGELOLAAN

STANDAR DAN PEDOMAN (NSPK)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI


PROGRAM BANTUAN PENYEDIAAN RUMAH SUSUN

dalam rangka meningkatkan penghunian


dan kualitas hunian
ALUR BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN
PENERIMA BANTUAN & PENERIMA MANFAAT PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN

PERMEN PUPR 01/PRT/M/2018 tentang Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun

PENERIMA BANTUAN Kementerian/Lembaga; Pemerintah Daerah

Masyarakat Berpenghasilan Rendah; Pegawai Negeri Sipil (PNS); Pekerja


Industri; Masyarakat Perbatasan; Masyarakat Nelayan; Masyarakat Korban
Bencana; Masyarakat yang Terkena Dampak Program Pembangunan
PENERIMA MANFAAT
Pemerintah Pusat; Masyarakat Pulau Terluar, Daerah Terpencil, dan Daerah
Tertinggal; Masyarakat Sosial dan yang Memerlukan Kebutuhan Khusus; serta
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

PERMEN PUPR 01/PRT/M/2019 tentang Tata Cara Pengajuan Usulan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah
Susun Khusus pada Perguruan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama

1. Perguruan Tinggi: - Perguruan Tinggi Negeri (PTN)


- Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
PENERIMA 2. Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama:
BANTUAN Lembaga pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan
peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau
menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan ajaran agamanya yang mewajibkan
peserta didiknya untuk tinggal di asrama

1. Perguruan Tinggi: mahasiswa/mahasiswi


PENERIMA
2. Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama:
MANFAAT
santri pondok pesantren, siswa/siswi seminari, dll
PROSENTASE PENERIMA BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN

PERMEN PUPR 01/PRT/M/2018

1. Masyarakat Berpenghasilan Rendah;


2. Pegawai Negeri Sipil (PNS);
3. Pekerja Industri;
4. Masyarakat Perbatasan;

70%
5. Masyarakat Nelayan;
6. Masyarakat Korban Bencana;
7. Masyarakat yang Terkena Dampak Program Pembangunan
Pemerintah Pusat;
8. Masyarakat Pulau Terluar, Daerah Terpencil, dan Daerah Tertinggal;
9. Masyarakat Sosial dan yang Memerlukan Kebutuhan Khusus; serta
10. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

PERMEN PUPR 01/PRT/M/2019

30%
Peserta Didik :
1. Perguruan Tinggi Negeri/Swasta
2. Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama
PERSYARATAN ADMINISTRASI
PERMEN PUPR/01/PRT/M/2018 – Penerima Bantuan: Kementerian/Lembaga; Pemerintah Daerah

Salinan sertipikat tanah atau surat bukti


Surat Permohonan penguasaan tanah
a. Ditujukan kepada Menteri PUPR
b. Ditandatangani oleh pimpinan tertinggi Pemohon Dilegalisir oleh instansi yang berwenang
bantuan
(Pimpinan K/L atau Gubernur/Bupati/Walikota

Proposal
a. Data Umum Penerima Bantuan dan Penerima
Manfaat
Surat pernyataan kesesuaian lokasi b. Gambaran Lokasi dan Kebutuhan Bangunan
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah c. Gambaran Kondisi Eksisting
d. Gambaran Rencana Induk Pengembangan dan
(RTRW) Pemberdayaan Bangunan Rumah Susun
dikeluarkan oleh Dinas terkait
e. Rencana Pengelolaan Bangunan Rumah Susun

Surat tanggung jawab pemohon bantuan


Surat dukungan pemerintah daerah
kabupaten/kota *) a. Menyerahkan tanah siap bangun dan tanpa
a. Penerbitan IMB sengketa
b. Dukungan pengelolaan sampah b. Tidak merubah lokasi
c. Penerbitan SLF c. Menyelesaikan IMB
d. Fasilitasi penghunian
d. Menjamin ketersediaan listrik dan air bersih
e. Melakukan pendataan calon penghuni
*) Ditembuskan ke Pemerintah Provinsi
f. Memanfaatkan rumah susun sesuai fungsi
PERSYARATAN ADMINISTRASI
PERMEN PUPR/01/PRT/M/2019 – Penerima Bantuan: Peserta Didik Perguruan Tinggi & LPKB

Surat Permohonan Salinan sertipikat tanah atau surat bukti


a. Ditujukan kepada Menteri PUPR penguasaan tanah
b. Ditandatangani oleh pimpinan tertinggi Pemohon bantuan
• Pemimpin PTN Dilegalisir oleh instansi yang berwenang
• Ketua Badan Penyelenggara PTS, PTS Keagamaan,
Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama
Proposal
Surat pernyataan kesesuaian lokasi dengan a. Data Umum Penerima Bantuan dan Penerima Manfaat
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) b. Gambaran Lokasi dan Kebutuhan Bangunan
dikeluarkan oleh Dinas terkait c. Gambaran Kondisi Eksisting
d. Gambaran Rencana Induk Pengembangan dan
Pemberdayaan Bangunan Rumah Susun
Surat dukungan pemerintah daerah e. Rencana Pengelolaan Bangunan Rumah Susun
kabupaten/kota *)
a. Penerbitan IMB
b. Dukungan pengelolaan sampah
c. Penerbitan SLF Surat tanggung jawab pemohon bantuan
d. Fasilitasi penghunian
a. Menyerahkan tanah siap bangun dan tanpa sengketa
*) Ditembuskan ke Pemerintah Provinsi b. Tidak merubah lokasi
c. Menyelesaikan IMB
d. Menjamin ketersediaan listrik dan air bersih
Surat Rekomendasi e. Melakukan pendataan calon penghuni
f. Memanfaatkan rumah susun sesuai fungsi
a. Kementerian/Lembaga bagi PTN
b. Koordinasi PTS atau Lembaga Pendidikan Tinggi bagi PTS Non
Keagamaan
c. Koordinasi PTS Keagamaan atau Lembaga Layanan
Pendidikan Tinggi Keagamaan bagi PTS Keagamaan Akta Pendirian Penyelenggara Pendidikan
d. Kantor Wilayah Kementerian Agama setempat bagi
Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama
Bagi penyelenggaraan PTS dan Lembaga Pendidikan
Paling sedikit memuat: status izin penyelenggaraan masih
berlaku dan akta pendirian dan pengesahan badan hukum Keagamaan Berasrama wajib menyertakan
penyelenggara
PERSYARATAN TEKNIS
PERMEN PUPR/01/PRT/M/2018 dan PERMEN PUPR/01/PRT/M/2019

Lokasi yang memiliki ketentuan sebagai


berikut:
Tanah yang diajukan oleh pemohon
bantuan rumah susun harus sesuai
1. sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW);
dengan ketentuan sebagai berikut:
2. tersedia jalan akses ke lokasi untuk 1. luas tanah dapat menampung
kepentingan pembangunan dan pembangunan rumah susun sesuai dengan
pemanfaatan rumah susun; keterangan rencana kota;
3. bebas dari bencana banjir dan longsor serta 2. kondisi tanah siap bangun sehingga tidak
tidak melanggar garis sempadan memerlukan proses pematangan lahan;
bangunan, sungai dan pantai;
3. tanah tidak dalam sengketa (clear and
4. tersedia pasokan daya listrik sesuai dengan clean);
kebutuhan berdasarkan jumlah unit hunian
dan jumlah lantai; dan 4. ketinggian muka tanah secara hidrologi
paling aman dari resiko banjir (peil banjir).
5. tersedia pasokan air minum atau sumber air
bersih lainnya sesuai dengan kebutuhan.
PENGELOLAAN RUMAH SUSUN
PERMEN PUPR/01/PRT/M/2018 dan PERMEN PUPR/01/PRT/M/2019

KEGIATAN OPERASIONAL

Administrasi
Penatausahaan
kepegawaian Administrasi keuangan
1. Sosialisasi penghunian
1. Perekrutan pegawai sesuai 1. Perencanaan (manajemen 2. Pendaftaran dan seleksi
kebutuhan pengelolaan keuangan & sumber calon penghuni
rumah susun, dilakukan pendapatan pengelolaan) 3. Penetapan calon penghuni
oleh pengelola 2. Pemanfaatan 4. Pinjam pakai (tidak
2. Pembinaan kapasitas 3. Pengawasan dan dipungut biaya) atau sewa
pegawai dalam pengendalian keuangan (dipungut biaya)
pengelolaan dan 5. Tata tertib penghunian
pemberdayaan penghuni

PEMELIHARAAN dan PERAWATAN

PEMELIHARAAN meliputi kegiatan menjaga


kehandalan dan upaya menghindari kerusakan
bangunan rumah susun berserta prasarana dan
sarananya agar tetap laik fungsi.
PERAWATAN meliputi kegiatan memperbaiki dan/atau
mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan
bangunan, dan/atau PSU agar bangunan gedung tetap
laik fungsi
HASIL PRADESK KONSULTASI REGIONAL 2019

NO PROVINSI UNIT ANGGARAN NO PROVINSI UNIT ANGGARAN


1 Aceh 1,940 613,446,000,000 18 Kalimantan Tengah 732 271,446,000,000
2 Sumatera Utara 1,364 531,271,000,000 19 Kalimantan Selatan 1,118 432,531,000,000
3 Riau 1,044 386,575,000,000 20 Kalimantan Timur 752 331,144,000,000
4 Kep. Riau 560 276,208,000,000 21 Kalimantan Utara 500 282,581,000,000
5 Jambi 822 286,661,000,000 22 Sulawesi Utara 360 181,102,000,000
6 Sumatera Barat 1,312 467,650,000,000 23 Gorontalo 578 202,766,000,000
7 Sumatera Selatan 1,176 448,704,000,000 24 Sulawesi Barat 174 77,226,000,000
8 Lampung 1,642 519,478,000,000 25 Sulawesi Selatan 1,394 515,766,000,000
9 Bengkulu 346 128,698,000,000 26 Sulawesi Tengah 660 230,418,000,000
10 Kep. Babel 58 29,364,000,000 27 Sulaewesi Tenggara 858 330,553,000,000
11 Banten 1,270 502,653,000,000 28 Bali 238 122,373,000,000
12 DKI Jakarta 520 279,666,000,000 29 NTB 1,092 411,806,000,000
13 Jawa Barat 2,220 781,456,000,000 30 NTT 652 254,615,000,000
14 Jawa Tengah 2,658 869,472,000,000 31 Maluku 424 223,136,000,000
15 DI. Yogyakarta 416 144,288,000,000 32 Maluku Utara 808 442,128,000,000

16 Jawa Timur 5,190 1,648,320,000,000 33 Papua 726 465,058,000,000

17 Kalimantan Barat 948 400,542,000,000 34 Papua Barat 752 410,922,000,000

TOTAL USULAN : 35,304 unit


KEBUTUHAN ANGGARAN : Rp 13,500,023,000,000
TIPOLOGI BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN

LUAS BANGUNAN HUNIAN


PENERIMA JML P x L BANGUNAN P x L LAHAN LETAK KM/
TIPE KESELURUHAN
BANTUAN LANTAI (meter) (meter) WC JUMLAH KAPASITAS
(m²)
UNIT (ORANG)

Barak 2 37,50 x 14,40 49,50 x 26,40 1.054 Komunal 9 Barak 144

LPKB Barak Mini 2 33,00 X 8,20 45,00 x 20,20 544 Komunal 4 Barak 88
Barak Super
2 24,00 X 8,20 36,00 x 20,20 400 Komunal 4 Barak 56
Mini

3 44,15 X 22,50 56,00 X 34,75 1.963 Tiap Hunian 43 168


T. 24
Pendek
4 44,15 X 22,50 56,00 X 34,75 2.596 Tiap Hunian 58 228
PERGURUAN
TINGGI
3 55,25 X 22,50 67,25 X 34,50 2.791 Tiap Hunian 64 252
T. 24
Panjang
4 55,25 X 22,50 67,25 X 34,50 3.685 Tiap Hunian 86 340

3 61,25 X 14,30 73,35 X 26,30 2.601 Tiap Hunian 42 168


MBR/ PNS/
T. 36
PEKERJA
4 61,25 X 14,30 73,35 X 26,30 3.465 Tiap Hunian 58 232
TIPOLOGI RUMAH SUSUN LPKB

BARAK 2 LANTAI BARAK MINI 2 LANTAI BARAK SUPER MINI 2 LANTAI


TIPOLOGI RUMAH SUSUN PERGURUAN TINGGI

TIPE 24 PENDEK 3 LANTAI TIPE 24 PENDEK 4 LANTAI


TIPOLOGI RUMAH SUSUN PERGURUAN TINGGI

TIPE 24 PANJANG 3 LANTAI TIPE 24 PANJANG 4 LANTAI


TIPOLOGI RUMAH SUSUN MBR / PNS / PEKERJA

TIPE 36 - 3 LANTAI TIPE 36 - 4 LANTAI


MATERIAL BANGUNAN RUMAH SUSUN

roster

Pemilihan roster yang memiliki unsur-unsur dekoratif


Supplier: omahbata, rumah roster, dan lainnya
MATERIAL BANGUNAN RUMAH SUSUN

atap spandek pasir


MATERIAL BANGUNAN RUMAH SUSUN

atap UPVC
semi transparan dengan interlock lubang jalur air
 untuk void tipe rumah susun peserta didik perguruan tinggi
MATERIAL BANGUNAN RUMAH SUSUN

pelapis lantai
Pemakaian keramik motif batu alam
Tujuan: menambah estetika pada beberapa ruangan
Supplier: Roman, Platinum, dan lainnya
MATERIAL BANGUNAN RUMAH SUSUN

pintu engineering
Engineered Door adalah tipe pintu dengan konstruksi solid. Engineered
Door tidak menggunakan kayu solid utuh. Material Engineered Door
merupakan hasil pengolahan khusus dari kayu solid utuh. Pengolahan
khusus ini mereduksi sifat-sifat negatif dari kayu alami yaitu memuai dan
menyusut. Karena itu Engineered Door menjadi jauh lebih stabil, tidak
mudah memuai ataupun menyusut, dan juga tidak mudah retak pada
bagian sambungan panel-panelnya.

Secara umum jenis pintu ini tetap memerlukan bahan baku kayu, tetapi
dalam proses produksinya jumlah kebutuhan kayunya hanya berkisar 20%
dibandingkan dengan pintu kayu konvensional. Pintu jenis ini
memanfaatkan bahan pendukung selain kayu, seperti kertas tebal/
honeycomb structured paper, lem yang tidak bereaksi terhadap air dan
mesin-mesin yang berteknologi sebagai bagian dari proses pembuatan
pintu.

Keuntungan:
• Lebih stabil dan tidak mengalami deformasi/perubahan bentuk/
konstruksi
• Lebih tahan terhadap gangguan/serangan serangga (rayap )
• Lebih tahan terhadap air/kelembaban
• Lebih ramah lingkungan karena menggunakan kayu hutan produksi &
legal serta lem/perekat yang tidak beracun/non toxic
• Lebih mudah dikombinasikan dengan bahan/material lain (kaca, metal,
plastik, dll)
• Lebih memungkinkan untuk dimensi/size yang lebar & tinggi
MATERIAL BANGUNAN RUMAH SUSUN

sanitary
EURO CW 660 NJP/SW 660 J
MATERIAL BANGUNAN RUMAH SUSUN

biofil

Anda mungkin juga menyukai