(KAK)
TAHUN
ANGGARAN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA
Pekerjaan Penyusunan Site Plan dan/atau Detail Engeineering Design (DED) bagi
Rumah Korban Bencana Kec. Gantar
I. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan wilayah yang sering terjadi bencana alam. Berbagai bencana alam yang
sering terjadi antara lain seperti banjir, gempa bumi, tsunami, gerakan tanah, angin kencang,
kebakaran hutan, dan lain-lain. Setiap jenis bencana tersebut mempunyai tingkat bahaya yang
bervariasi dan mengakibatkan korban jiwa dan kerugian harta benda tergantung pada
karakteristik fisik, sosial, dan ekonomi daerah yang terlanda. Kecenderungan terhadap
terjadinya bencana untuk saat ini maupun masa yang akan datang masih cukup besar dan ada
kemungkinan akan bertambah jenisnya.
Akibat yang ditimbulkan dari bencana tersebut adalah kerugian berupa jiwa maupun harta
benda manusia dan kerusakan terhadap lingkungan. Potensi terhadap terjadinya bencana untuk
masa yang akan datang masih cukup besar dan mungkin akan bertambah jenisnya, seperti
pengaruh perubahan penggunaan lahan dari lahan hutan atau pertanian menjadi kawasan
permukiman, maupun penentuan lokasi kawasan permukiman yang tidak sesuai.
Bencana longsor dan banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di
Indonesia, terutama di Provinsi Jawa Barat yang mempunyai frekuensi kejadian longsor yang
sangat tinggi dan hampir setiap tahun mengalami peningkatan yang dipicu dengan kondisi
topografi mulai dari curam sampai sangat curam yang dikombinasikan dengan curah hujan
yang tinggi, dimana curah hujan yang tinggi telah menyebabkan bencana banjir dan tanah
longsor menimpa beberapa wilayah bagian Jawa Barat salah satunya Kabupaten Indramayu.
Bencana banjir yang terjadi telah mengakibatkan banyaknya korban jiwa dan material yang
sangat besar karena terjadinya kerusakan tempat tinggal dan fasilitas umum. Kerusakan rumah
dan pemukiman serta fasilitas tersebut perlu mendapatkan perhatian karena tentunya akan
berdampak terhadap menurunnya kualitas hidup masyarakatnya. Hal pertama yang perlu
dilakukan adalah mencari atau menentukan lokasi pembangunan rumah ataupun permukiman
yang baru sebagai tempat relokasi bagi masyarakat yang telah terkena bencana, karena
tentunya lokasi rumah yang lama yang telah tertimbun longsoran tidak memungkinkan
dibangun rumah kembali serta daerah/lokasinya tersebut juga rawan terjadinya bencana lagi
yang serupa.
Tantangan yang dihadapi sekarang adalah bagaimana menentukan lokasi relokasi atau
permukiman kembali bagi para korban bencana yang memungkinkan dan aman terhadap
terjadinya bencana lagi untuk membantu mereka kembali mendapatkan kualitas hidup seperti
sebelum terjadinya bencana atau bahkan mungkin bisa lebih baik. Oleh karena itu Pemerintah
Kabupaten Indramayu melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
bermaksud menyusun Penyusunan Site Plan dan/atau Detail Engeineering Design (DED)
bagi Rumah Korban Bencana atau Relokasi Program Kabupaten/Kota, dimana diharapkan
dapat memetakan lokasi relokasi permukiman yang tepat dan sesuai atau lebih baik dari
hal 1
kondisi sebelumnya sehingga dapat dibangun tempat tinggal atau permukiman baru yang
lebih baik dan berkelanjutan.
hal 2
b. terpenuhinya rumah layak huni bagi masyarakat terdampak bencana di lokasi relokasi.
Tujuan
g. Melakukan pengelolaan data dan analisis data terhadap karakteristik kondisi asal maupun
kondisi tujuan relokasi permukiman.
hal 3
2. Pengolahan data
Dalam pengolahan data, perlu dilakukan analisa data baik dari aspek kualitatif maupun
aspek kuantitatif yang dapat dipakai sebagai bahan untuk merumuskan masalah-
masalah yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Perencanaan Bangunan. Tahapan
dalam pengolahan data meliputi :
a. Evaluasi dan klasifikasi hasil koordinasi dan survey lokasi, harga bahan, dan
material;
b. Pengolahan data hasil koordinasi dan survey lokasi, harga bahan, dan material;
c. Penyusunan naskah laporan hasil survey;
d. Penyusunan Dokumen yang dibutuhkan untuk Penyelenggaraan Perencanaan
Bangunan Gedung, termasuk pembahasan dan konsultasi dengan pihak pemberi
pekerjaan.
3. Penyajian data.
Penyajian data berupa dokumen pendukung yang dibutuhkan untuk Penyelenggaraan
Pekerjaan Penyusunan Site Plan dan/atau Detail Engeineering Design (DED) bagi
Rumah Korban Bencana Kecamatan Gantar, terdiri dari :
a. Buku Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bangunan Gedung;
b. Peraturan Bupati Tentang Bangunan Gedung.
VII. KELUARAN-KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian yang minimal meliputi :
hal 4
d. Laporan Perencanaan
e. Hasil konsultasi rencana dengan Pemda setempat.
f. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
X. LAPORAN
Laporan yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian yang minimal meliputi :
hal 5
2. Laporan Akhir : 5 Buku
3. Gambar Rencana A3, Rencana Anggaran Biaya (RAB) & Rencana Kerja dan
Syarat (RKS) : 5 Buku
XI. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja untuk Kegiatan Penyusunan Site Plan dan/atau Detail
Engeineering Design (DED) bagi Rumah Korban Bencana Kecamatan Gantar ini disusun
sebagai acuan bagi Pelaksanaan Pekerjaan.
Hal-hal yang belum ditentukan Kerangka Acuan Kerja (Term Of Reference) ini akan ditentukan
kemudian dan ditetapkan oleh Pemberi Tugas.
hal 6