BAB E
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA
A. PENDEKATAN TEKNIS
1. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan kegiatan pekerjaan Penyusunan SPAM DED yang berlokasi di
Kabupaten Indramayu adalah untuk meningkatkan pelayanan sarana dan
prasarana yang akan digunakan sebagai panduan dalam pembangunan SPAM
DED sehingga dapat membantu Pantia Pengadaan dalam menyusun dokumen
pelelangan sampai terlaksana proses pengadaan dan pengendalian dalam
masa pelaksanaan pembangunan fisik.
3. PENDEKATAN PERENCANAAN
Dalam melaksanakan kegiatan ini, terdapat 3 (tiga) aspek pendekatan
perencanaan yang dilakukan konsultan dalam perencanaan Penyusunan
SPAM DED, adaoun ketiga pendekatan tersebut adalah :
a. Pendekatan Dasar, sesuai dengan lingkup kegiatan pelaksanaan pekerjaan
yang akan dilakukan, secara garis besar diperlukan adanya beberapa
pendekatan-pendekatan dasar dalam perencanaan Penyusunan SPAM
DED, yaitu antara lain :
Sustainable Development yaitu perencanaan tapak yang
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan;
Implementatif yaitu menghasilkan rumusan pedoman teknis dalam
perencanaan yang dapat dilaksanakan pada saat pembangunan;
Akomodatif yaitu perencanaan yang dapat mengakomodasikan
kebutuhan dan kenyamanan calon pengguna sesuai fungsinya;
Aspiratif yaitu perencanaan yang dapat menyerap aspirasi pemilik
dan pemakai dalam proses dan produk desain;
Terprogram yaitu perencanaan dengan program yang jelas dan
sesuai dengan kebutuhan desain maupun rencana
pengembangannya.
b. Pendekatan Azas, ada beberapa azaz yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan Penyusunan SPAM DED yang dapat dijadikan pertimbangan
dalam pelaksanaan pekerjaan ini, yaitu :
Azas pemanfaatan, pemanfaatan ruang harus bisa memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi pengguna;
Azas keseimbangan dan keserasian fungsi ruang, keseimbangan dan
keserasian struktur dan pola pemanfaatan ruang, keseimbangan dan
keserasian fungsi dan intensitas pemanfaatan ruang;
Azas keterbukaan, setiap pihak yang berkepentingan dapat
memperoleh keterangan mengenai produk perencanaan serta proses
yang ditempuh dalam kegiatan desain.
B.METODOLOGI
1. Kriteria Umum Perancangan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana wajib
memperhatikan kriteria umum bangunan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan yaitu;
a. Persyaratan peruntukan dan integritas :
Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan
tataruang dan tata bangunan yang ditetapkan di daerah yang
bersangkutan
Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya
Menjamin keselamatan pengguna masyarakat dan lingkungannya
PENYUSUNAN SPAM DED
2. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus,
spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari
segi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya:
a. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar,
seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan;
b. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya
setempat, geografi, klimatologi, dan lain-lain
c. Sejauh tidak bertentangan dengan persyaratan khusus bangunan yang akan
dibangun harus diusahakan penggunaan potensi alami (pencahayaandan tata
udara) untuk daerah dingin dan panas.
d. Pengelompokan fungsi bangunan hendaknya dilakukan sesuai dengan sifat
dan hirarkhinya namun merupakan kesatuan yang utuh
e. Dalam merencanakan pembangunan tersebut agar menyesuaikan dengan
bangunan yang ada serta mampu menunjang kegiatan yang ada
4. Prinsip-Prinsip Perancangan
a. Prinsip Perancangan tapak
Mengenal dan mengamati tapak /lingkungan untuk melihat prestasi dan
hambatan yang berkaitan dengan obyek rancangan, sehingga dapat dilihat dan
diketahui;
Pola pencapaian tapak
Pendaerahan dalam tapak dan pengelompokkan peruntukkannya.
Pola bentuk dan komposis masa yang membentuk ruang-ruang luar
beserta suasananya, studi masa dan ruang
Aspek lingkungan yang kemungkinan akan berpengaruh terhadap
perancangan tapak dan bangunannya
b. Prinsip Perancangan Bangunan
Mengenal dan memahami obyek rancangan untuk menentukan bentuk dan
komposis bangunan sehingga tercipta ruang dalam dan ruang luar dengan
kesan dan suasana yang mampu menunjang kegiatan kegiatannya.
Bentuk dan tampilan masing-masing masa bangunan
Pola ruang, tata ruang dan kualitas ruang dalam bangunan
Sistem struktur dan konstruksi bangunan
Sistem utilitas bangunan
C. PROGRAM KERJA
Konsultan perencana dalam melaksanakan program kerja akan mengalokasikan
tenaga ahli profesional dengan tenaga pendukung sesuai dengan disiplin
keilmuan serta keahliannya dalam penyelesaian tahapan proses pekerjaan yang
pelaksanaan pekerjaan disusun setidaknya berdasarkan :
a. Jangka waktu pelaksanaan
b. Volume kegiatan
c. Jenis dan kompleksitas kegiatan
d. Kegiatan semua unsur-unsur terkait
Pemanfaatan waktu secara efisien sangat dibutuhkan oleh konsultan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, terutama pada saat awal pekerjaan dimana diperlukan
waktu yang tidak sedikit untuk melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan
pihak Pengguna Jasa, Pengguna Anggran (PA) bersama dengan PPK. Pihak
konsultan sangat mengharapkan adanya kerja sama untuk kepentingan bersama
antara pelaksana pekerjaan dengan pihak Pengguna Anggaran. Namun demikian
Konsultan berupaya untuk menyelesaikan dengan sebaik-baiknya tugas yang
telah diberikan oleh Pengguna Anggaran dengan cara melakukan pengelolaan
kerja yang baik dengan pemanfaatan waktu dan potensi pendukung yang ada, baik
personil maupun peralatan pendukung kerja.
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya mengacu kepada
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara. menurut Peraturan
PENYUSUNAN SPAM DED