Anda di halaman 1dari 6

PENYUSUNAN SPAM DED

BAB E
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

A. PENDEKATAN TEKNIS
1. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan kegiatan pekerjaan Penyusunan SPAM DED yang berlokasi di
Kabupaten Indramayu adalah untuk meningkatkan pelayanan sarana dan
prasarana yang akan digunakan sebagai panduan dalam pembangunan SPAM
DED sehingga dapat membantu Pantia Pengadaan dalam menyusun dokumen
pelelangan sampai terlaksana proses pengadaan dan pengendalian dalam
masa pelaksanaan pembangunan fisik.

2. LINGKUP JASA KONSULTANSI


Ruang lingkup jasa konsultansi pekerjaan Penyusunan SPAM DED meliputi
pengendalian terhadap mutu, waktu dan biaya dalam pencapaian sasaran fisik
baik kualitas dan kuantitas, sehingga dapat menghasilkan dokumen
perencanaan yang lengkap dalam semua aspek pekerjaan yang mencakup
unsur Arsitektural, Struktur bangunan, sistem elektrikal dan dokumen lelang
pembangunan fisik dengan melakukan :
a. Survey lapangan dengan mengumpulkan data fisik meliputi pengukuran
topografi, tapak, elevasi dan letak bangunan, sistem drainase lingkungan,
sistem pelistrikan dan pencahayaan/iluminasi, sistem air bersi dan sistem
air kotor, dan bentuk bangunan;
b. Tahap pemrograman fungsi bangunan meliputi program kegiatan,
kebutuhan fasilitas, saraan dan prasarana, serta program kebutuhan dan
persyaratan ruang;
c. Tahap analisis dan konsep rencana yakni dengan membuat konsep
rencana teknis terlebih dahulu dan dilakukan analisis mendalam sesuai
data hasil survey dan pengukuran lapangan;
d. Menyusun konsep-konsep rencana yang menjadi dasar dalam penyusunan
pra rancangan meliputi :
 Konsep tapak, memuat orientasi dan gubahan masa bangunan
 Konsep bangunan;
 Konsep struktur konstruksi dan sistem utilitas;
 Konsep-konsep termuat dalam desai skematik yang akan
divisualisasikan dalam desain.
e. Tahap Pra –Rancangan, penyusunan sketsa rancangan meliputi rencana
tapak, rencana bentuk, rencana struktur dan konstruksi, rencana utilitas
berdasarkan kondisi eksisting di lapangan.
f. Tahap Pengembangan Rancangan meliputi pembuatan Gambar Denah,
tampak, potongan, detail arsitektur dan struktur, serta menyusun
prakiraan biaya yang diperlukan dalam pembangunan konstruksi gedung,
yang meliputi :
 Site Plan rencana dan Layout plan
 Gambar Denah, Tampak, Potongan, Gambar-Gambar Rencana dalam
skala 1:100 dan Gambar-Gambar Detail dengan skala 1:20, 1:10, 1:5;
 Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS);
PENYUSUNAN SPAM DED

 Rincian Volume Pelaksanaan Pekerjaan (BQ), Rencana Anggaran Biaya


(RAB).
g. Tahap pelaksanaan konstruksi fisik, membantu pantia pada waktu acara
penjelasan pekerjaan.

3. PENDEKATAN PERENCANAAN
Dalam melaksanakan kegiatan ini, terdapat 3 (tiga) aspek pendekatan
perencanaan yang dilakukan konsultan dalam perencanaan Penyusunan
SPAM DED, adaoun ketiga pendekatan tersebut adalah :
a. Pendekatan Dasar, sesuai dengan lingkup kegiatan pelaksanaan pekerjaan
yang akan dilakukan, secara garis besar diperlukan adanya beberapa
pendekatan-pendekatan dasar dalam perencanaan Penyusunan SPAM
DED, yaitu antara lain :
 Sustainable Development yaitu perencanaan tapak yang
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan;
 Implementatif yaitu menghasilkan rumusan pedoman teknis dalam
perencanaan yang dapat dilaksanakan pada saat pembangunan;
 Akomodatif yaitu perencanaan yang dapat mengakomodasikan
kebutuhan dan kenyamanan calon pengguna sesuai fungsinya;
 Aspiratif yaitu perencanaan yang dapat menyerap aspirasi pemilik
dan pemakai dalam proses dan produk desain;
 Terprogram yaitu perencanaan dengan program yang jelas dan
sesuai dengan kebutuhan desain maupun rencana
pengembangannya.
b. Pendekatan Azas, ada beberapa azaz yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan Penyusunan SPAM DED yang dapat dijadikan pertimbangan
dalam pelaksanaan pekerjaan ini, yaitu :
 Azas pemanfaatan, pemanfaatan ruang harus bisa memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi pengguna;
 Azas keseimbangan dan keserasian fungsi ruang, keseimbangan dan
keserasian struktur dan pola pemanfaatan ruang, keseimbangan dan
keserasian fungsi dan intensitas pemanfaatan ruang;
 Azas keterbukaan, setiap pihak yang berkepentingan dapat
memperoleh keterangan mengenai produk perencanaan serta proses
yang ditempuh dalam kegiatan desain.

B.METODOLOGI
1. Kriteria Umum Perancangan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana wajib
memperhatikan kriteria umum bangunan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan yaitu;
a. Persyaratan peruntukan dan integritas :
 Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan
tataruang dan tata bangunan yang ditetapkan di daerah yang
bersangkutan
 Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya
 Menjamin keselamatan pengguna masyarakat dan lingkungannya
PENYUSUNAN SPAM DED

b. Persyaratan arsitektur dan lingkungan


 Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat
memberikankeseimbangan daerah keserasian bangunan terhadap
lingkungannya
 Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan
tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
c. Persyaratan struktur bangunan
 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung
beban yang timbul akibat mobilitas orang, barang dan perilaku alam
seperti gempa bumi atau angin
 Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau
luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur gedung dengan
melakukan perencanaan struktur yang tahan terhadap gempa
berdasarkan aturan konstruksi terbaru di antaranya Tata
CaraPerhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI 03-
2847-2022, Tata Cara Perencaan Struktur Baja untuk Bangunan
Gedung SNI 03-1729-2002, Standar Perencanaan Ketahanan Gempa
untuk Struktur Bangunan Gedung SNI 30-1726-2002
 Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan
benda yang disebabkan oleh perilaku struktur
 enjamin perlindungan property lainnya dan kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur

2. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus,
spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari
segi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya:
a. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar,
seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan;
b. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya
setempat, geografi, klimatologi, dan lain-lain
c. Sejauh tidak bertentangan dengan persyaratan khusus bangunan yang akan
dibangun harus diusahakan penggunaan potensi alami (pencahayaandan tata
udara) untuk daerah dingin dan panas.
d. Pengelompokan fungsi bangunan hendaknya dilakukan sesuai dengan sifat
dan hirarkhinya namun merupakan kesatuan yang utuh
e. Dalam merencanakan pembangunan tersebut agar menyesuaikan dengan
bangunan yang ada serta mampu menunjang kegiatan yang ada

3. Pemahaman Terhadap Fungsi Bangunan


Unsur dasar perencanaan bangunan dapat dipahami melalui beberapa
pengertian fungsi bangunan arsitektur, sebagai berikut:
a. Behavior modifie, bahwa bangunan mampu mengarahkan perilaku
pemakainya
b. Building as container, bangunan berfungsi sebagai wadahk egiatan
pemakainya
c. Environmental filter, bangunan mampu menjadi filter aspek lingkungan
disekitarnya, memanfaatkan unsur alam yang bergunabagi pemakai
PENYUSUNAN SPAM DED

d. Capital investmen, bahwa setiap bangunan memiliki nilai investasi


e. Aesthetic form, bangunan wajib tampil dengan estetis, memiliki nilai
keindahan bagi pengamat.

4. Prinsip-Prinsip Perancangan
a. Prinsip Perancangan tapak
Mengenal dan mengamati tapak /lingkungan untuk melihat prestasi dan
hambatan yang berkaitan dengan obyek rancangan, sehingga dapat dilihat dan
diketahui;
 Pola pencapaian tapak
 Pendaerahan dalam tapak dan pengelompokkan peruntukkannya.
 Pola bentuk dan komposis masa yang membentuk ruang-ruang luar
beserta suasananya, studi masa dan ruang
 Aspek lingkungan yang kemungkinan akan berpengaruh terhadap
perancangan tapak dan bangunannya
b. Prinsip Perancangan Bangunan
Mengenal dan memahami obyek rancangan untuk menentukan bentuk dan
komposis bangunan sehingga tercipta ruang dalam dan ruang luar dengan
kesan dan suasana yang mampu menunjang kegiatan kegiatannya.
 Bentuk dan tampilan masing-masing masa bangunan
 Pola ruang, tata ruang dan kualitas ruang dalam bangunan
 Sistem struktur dan konstruksi bangunan
 Sistem utilitas bangunan

C. PROGRAM KERJA
Konsultan perencana dalam melaksanakan program kerja akan mengalokasikan
tenaga ahli profesional dengan tenaga pendukung sesuai dengan disiplin
keilmuan serta keahliannya dalam penyelesaian tahapan proses pekerjaan yang
pelaksanaan pekerjaan disusun setidaknya berdasarkan :
a. Jangka waktu pelaksanaan
b. Volume kegiatan
c. Jenis dan kompleksitas kegiatan
d. Kegiatan semua unsur-unsur terkait
Pemanfaatan waktu secara efisien sangat dibutuhkan oleh konsultan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, terutama pada saat awal pekerjaan dimana diperlukan
waktu yang tidak sedikit untuk melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan
pihak Pengguna Jasa, Pengguna Anggran (PA) bersama dengan PPK. Pihak
konsultan sangat mengharapkan adanya kerja sama untuk kepentingan bersama
antara pelaksana pekerjaan dengan pihak Pengguna Anggaran. Namun demikian
Konsultan berupaya untuk menyelesaikan dengan sebaik-baiknya tugas yang
telah diberikan oleh Pengguna Anggaran dengan cara melakukan pengelolaan
kerja yang baik dengan pemanfaatan waktu dan potensi pendukung yang ada, baik
personil maupun peralatan pendukung kerja.

1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya mengacu kepada
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara. menurut Peraturan
PENYUSUNAN SPAM DED

Menteri Pekerjaan Umum Permukiman dan Prasana Wilayah Nomor


45/PRT/M/2022 tanggal 27 Desember 2007, meliputi tugas-tugas
perencanaan fisik bangunan yang terdiri dari:
a. Persiapan atau konsepsi perencanaan, seperti: mengumpulkan data dan
informasi lapangan (termasuk penyelidikan tanah), membuat interpretasi
secara garis besar terhadap KAK, program kerja perencanaan, konsep
perencanaan, sketsa gagasan, konsultasi dengan Pemerintah Daerah
setempat mengenai peraturan daerah/ perijinan bangunan.
b. Penyusunan pra – rencana seperti membuat rencana tapak, pra – rencana
bangunan dan keterangan persyaratan bangunan dari Pemerintah daerah
setempat.
c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat:
- Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi dwi dan
trimatra bila diperlukan
- Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya
- Rencana Mekanikal dan elektrikal, beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
- Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya
- Garis besar spesifikasi teknis (Outline Technical Specifications)
- Perkiraan biaya (Engineering Estimate)
d. Penyusunan rencana detail, seperti membuat gambar-gambar perencanaan,
gambar- gambar detail, Rencana Kerja dan Syarat- syarat (RKS), rincian
volume pelaksanaan pekerjaan (Bill of Quantity), rencana anggaran biaya
pekerjaan konstruksi dan menyusun laporan akhir perencanaan
e. Persiapan pelelangan, seperti membantu Panitia Pelelangan di dalam
menyusun dokumen pelelangan dan membantu Panitia dalam menyusun
program dan pelaksanaan pelelangan.
f. Pelelangan, seperti membantu Panitia pada waktu pelaksanaan pekerjaan,
termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu Panitia
dalam melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen
pelelangan, dan melaksanakan tugas- tugas yang sama apabila terjadi lelang
ulang.
g. Pengawasan Berkala, seperti memeriksa pelaksanaan pekerjaan
kesesuaiannya dengan rencana secara berkala, melakukan penyesuaian
gambar dan perubahan, memberikan penjelasan terhadap persoalan yang
timbul selama masa konstruksi, dan membuat laporan akhir pengawasan
berkala.

h. Bersama-sama dengan Kontraktor menyusun petunjuk penggunaan,


pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, termasuk petunjuk yang
menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal-elektrikal bangunan

1. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Tahap Konsep Rencana Teknis
- Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan
perencana.
- Konsep skematik rencana teknis.
- Laporan data dan informasi lapangan.
PENYUSUNAN SPAM DED

b. Tahap Pra-rencana Teknis


- Gambar-gambar Pra-rencana.
- Perkiraan biaya pembangunan.
- Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

c. Tahap Pengembangan Rencana


- Gambar pengembangan rencana tapak, arsitektur, struktur, ME dan
utilitas.
- Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
- Draft rencana anggaran biaya.
- Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

d. Tahap Rencana Detail


- Gambar rencana teknis tapak dan bangunan lengkap.
- Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
- Bill Of Quantity (BQ).
- Rencana Anggaran Biaya (RAB).

2. ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN


Dalam rangka menunjang pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan SPAM DED,
maka :
a. Untuk melaksanakan tugas, Tim Penyedia Jasa Konsultansi mendapatkan
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
Pemberi Tugas dalam pengarahan penugasan ini.

b. Tim Penyedia Jasa Konsultansi memeriksa kebenaran informasi dalam


pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari pemberi tugas maupun
masukan lain dari luar. Kesalahan perencanaan akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab Tim Konsultan.

Anda mungkin juga menyukai