Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG


KANTOR DINAS KOPERASI UKM
KABUPATEN BOGOR

I. PENDAHULUAN
1. Data Proyek
Kegiatan : Pembangunan Gedung Kantor
Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor
Dinas Koperasi UKM Kabupaten Bogor
Lokasi : Kabupaten Bogor
Sumber dana : APBD
Tahun Anggaran : 2019
Waktu Pelaksanaan : 60 hari kalender

2. Latar Belakang
1. Setiap bangunan Gedung Negara harus di wujudkan dan di lengkapi dengan
peningkatan mutu atau Kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal
fungsi bangunannya, dan dapat menjadi teladan bagi lingkunganya, serta
memberi kontribusi positif bagi perkembangan arsitektur.
2. Setiap Bangunan Negara harus di rencanakan dan di rancang dengan sebaik-
baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari
segi mutu, biaya, dan kriteria adminitrasi bagi bangunan negara.
3. Pemberi jasa perencanaan untuk Bangunan Negara dan prasarana
lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan meyeluruh, sehinga mampu
menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak
diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profisional.
4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan
secara matang, sehinga mampu mendorong perwujudan karya percanaan
yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.
5. Pembangunan Gedung Kantor Dinas Koperasi UKM Kabupaten Bogor
direncanakan dibangun pada Komplek Perkantoran Bogor berkontur rata.
6. Agar Pembangunan Kantor terlaksana dengan baik dalam memenuhi unsur
kekuatan (Struktur), kenyamanan pengguna (estetika) dan ekonomis, maka
harus diawali dengan kegiatan perencanaan oleh penyedia jasa Konsultansi
Perencana.

1
3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan Gambaran tentang
Perencanaan Gedung Kantor sesuai dengan estetika bangunan yang ada. Sedangkan
Tujuan adalah untuk mendapatkan hasil perencanaan berupa Drawing Engenering
Detail dan Rencana Anggaran Biaya terhadap Bangunan Kantor Dinas Koprasi UKM
Kabupaten Bogor.

4. Sasaran Kegiatan
a. Sasaran Kegiatan adalah Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Dinas,
Koprasi UKM Kabupaten Bogor.
b. Lingkup Pekerjaan Perencanaan Pembangunan, yang terdiri dari komponen
kegiatan :
1. Pekerjaan Persiapan.
2. Pekaerjaan Sipil / Struktur.
3. Pekerjaan Arsitektur.
4. Pekerjaan Mekanikal /Elektrikal (M/E).
5. Pekerjaan Utilitas.
c. Tahap – tahap yang akan dilaksanakan adalah :
1. Persiapan Perencanan termasuk survey.
2. Penyusunan Pra Rencana Lanjutan.
3. Pengembangan Rencana Lanjutan .
4. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Lanjutan.
5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Lanjutan.
6. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ, dll).
7. Persiapan Pelelangan.
8. Pelaksanaan Pelelangan.
9. Pengawasan Berkala.

II. KEGIATAN PERENCANAAN


1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana berpedoman pada ketentuan
yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembanguanan Bangunan Gedung Negara
vide Peraturan Mentri Pekerjaan Umum Nomor : PRT/45/M/2007 tanggal 27
Desember 2007.
2. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah meliputi
tugas – tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik
bangunan gedung negara yang terdiri dari :

2
a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan,
membuat interprestasi secara garis besar terhadap KAK.
b. Menyusun Pra Rencana seperti program dan konsep ruang,perkiraan biaya.
c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
1. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
2. Rencana arsitektur, dan uraian konsep dan perhitunganya.
3. Rencana sistem Mekanikal/Elektrikal.
4. Rencana utilitas.
5. Perkiraan biaya.
d. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
1. Gambar-gambar detail Arsitektur, Struktur, Utilitas dan M/E, yang sesuai
dengan gambar rencana yang telah disetujui.
2. Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS).
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan.
4. Laporan Akhir Perencanaan.
3. Membantu Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) di dalam menyusun dokumen pelelanga dan pelaksanaan
pelelangan.
4. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, menyusun kembali dokumen
pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
5. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan kontruksi fisik dam
melaksanakan kegiatan seperti :
a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan.
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
pelaksanaan kontruksi.
c. Memberikan saran-saran.
d. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.

III. TANGGUANG JAWAB PERENCANAAN


1. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencanaan dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang sesuai KAK ini.
2. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profisional atas jasa perencanaan
yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
3. Secara umum tanggung jawab Konsultan perencana adalah sebagai berikut :

3
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar
hasil karya perencanaan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomondasi batas-
batasan yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna
Anggaran (PA/KPA), termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan,
waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan
gedung pada umummnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.

IV. BIAYA
1. Biaya Pekerjaan perencanaan dan tata cara pembayaran akan diatur secara
kontratual setelah melalui tahapan proses Seleksi Pengadaan Jasa Konsultansi sesuai
peraturan yang berlaku, ataran lain terdiri dari :
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang.
b. Materi dan penggadaan laporan.
c. Pembelian dam atau sewa peralatan.
d. Biaya rapat-rapat.
e. Jasa dan over head Perencanaan.
f. Pajak dan iuran daerah lainnya.

2. Sumber Dana.
Sumber dana pekerjaan perencanaan dibebankan pada APBD Kabupaten Bogor tahun
2019.

V. KRITERIA
1. Kriteria Umum :
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan Perencana seperti yang dimaksud
pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan
fungsi dan kompleksitas bangunan yaitu :
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas
1. Menjamin bangunan dimanfatkan sesuai dengan fungsinya
2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
1. Terjamin terwujudnya tata ruang yang dapat mmberikan keseimbangan dan
keserasian bangunan terhadap lingkungan.
2. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimangfatkan dengan baik tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

4
c. Persyaratan Struktur Bangunan
1. Terjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul
akibat Perilaku alam dan manusia.
2. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang
disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan.
3. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh prilaku struktur.
4. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan
oleh kegagalan struktur.
d. Persayratan Ketahanan Terhadap Kebakaran
1. Terjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang ditimbul
akibat perilaku alam dan manusia.
2. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa,
secara struktur stabil selaa kebakaran sehingga:
i. Cukup waktu untuk penghuni melakukan evakuasi secara aman.
ii. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk
memadamkan api.
iii. Dapat menghindari kerusakan pada properti lain.
e. Persyaratan Instalasi listrik, penangkal petir dan komunikasi.
1. Terjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman bagi penggunannya
maupun pemeliharaannya.
2. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari
bahaya akibat petir.
3. Menjamin terwujudnya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang
terselengaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
f. Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam maupun
buatan dalam menunjang tersenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin upaya beroprasinya peralatan dan pelengkapan tata ruang udara
secara baik.
g. Persyaratan Pencahayaan
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pengcahayaan yang cukup, baik alam
maupun buatan dalam menujang terselengaranya kegiatan dalam bangunan
sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin upaya beroprasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara
secara baik.

5
a. Kriteria khusus
Kreteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang
khusus, spesifik berkaitan denagn bangunan yang akan direncanakan, baik
dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya,
misalnya:
1. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di
sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan
lingkungan.
2. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya
setempat,geografi klimatologi,dan lain-lain.
b. Model bangunan permanen dengan 2 lantai
c. Jumlah dan jenis ruangan :
1) Lantai I
- Ruang Ruang Kepala Dinas dilengkapi Ruang Tamu dan Toilet
- Ruang Sekretaris yang dilengkapi Ruang Tamu dan Toilet
- Ruang Kasubbag Keuangan
- Bendahara dan Staf lainnya 5 orang
- Ruang kasubbag Umpeg
- Ruang staf Umpeg 12 orang
- Ruang Kasubbag Prolap
- Ruang staf Subbag Prolap 6 orang
- Ruang toko koperasi
- Ruang Pengurus koperasi 3 orang
- Gudang Koperasi
- Toilet Umum
- Ruang Display Galeri UKM
- Ruang Pengurus Galeri
- Ruang Gudang Galeri
- Toilet Galeri
- Ruang Rapat Kepala Dinas + Toilet
- Ruang Rapat Sekretaris Dinas
- Aula pertemuan Koprasi dan UKM lengkap dengan Ruang Sound
System dan Toilet Pria dan Wanita
- Ruang Menyusui
- Ruang Merokok
- Pujasera UKM + Toilet umum dengan bentuk 2 kamar
- Dapur Utama Dinas Koperasi

6
- Toilet Sekretaris Pria dan Wanita
- Gudang ATK
- Gudang Alsih dan Altrik
- Gudang alat dapur dan alat makan
- Gudang Alat Kantor (Barang Baru)
- Gudang Barang Bekas
- Gudang Arsip Dinas (Utama)
2) Lantai II
- Ruang 3 Kepala Bidang Lengkap dengan Toilet
- Ruang 9 Kepala Seksi
- Ruang 9 Staf Kepal Seksi masing-masing 10 Orang staff
- Toilet staf 3 Bidang
- Gudang Arsip Bidang 3 Ruang
- Ruang staf yang disekat dengan 1/2sekat praktisi
- Ruang Aula Rapat
- Toilet Umum dengan 2 kamar
- Dapur Umum 3 Ruangan
d. Unsur tambahan :
Pendingin Ruangan, Taman dengan Paving Block dan Papan Nama.
e. Bahan bangunan yang digunakan adalah bahan bangunan yang tersedia di
lokasi kabupaten Bogor atau yang didatangkan dari lain.

VI. AZAS – AZAS


Selain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnnya Konsultan Perencana
hendaknnya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut :
1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak
berlebihan.
2. Kreatifitas disain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan,
matrial tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan
funsi, sosial bangunan terutama sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat.
3. Dengan batasan tidak mengganggu kenyamanan penghuninya, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepajang umurnya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan
menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

7
VII. PENDEKATAN METODOLOGI
1. Konsep bangunan pengembangan harus selaras/menyesuaikan dengan bangunan di
lingkungan sekitarnya.
2. Dalam perencanaan harus menyediakan fasilitas pengola limbah dan antisipasi
terhadap bahaya kebakaran serta bencana.
3. Teknis konstruksi yang disyaratkan oleh perencana hendaknya menggunakan
teknologi sederhana sampai dengan teknologi tinggi atau Hightech, karena
merupakan bangunan monumental dan waktu pelaksanan sangat terbatas, dari
pekerjaan pondasi sampai dengan finishing.
4. Lokasi pekerjaan yang tersedia sangat terbatas, sehingga perencana wajib
menjelaskan rencana pekerjaan yang bersifat pabrikasi harus dilaksanakan di luar
lokasi.
5. Lokasi pekerjaan berada di Komplek Perkantoran Kabupaten Bogor, sehingga untuk
pengadaan matrial ke lokasi proyek harus ada peraturan yang khusus supaya tidak
terganggu akses lalu lintas.

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan kelurahan – kelurahan yang diminta,
Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna
Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang
harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam
KAK ini.
3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu
pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
4. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen perencanaan
untuk siap dilelangkan maksimal 60 (enam puluh) hari Kalender atau 1 (satu) bulan
sejak dikeluarkan Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja.

IX. INFORMASI DAN TENAGA AHLI


1. Informasi
a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi
yang dibutuhkan selain dari informasi yang dberikan oleh Pengguna Anggaran /
Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Komitmen.
b. Konsulatan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran / Kuasa
Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang dicari

8
sendiri. Kesalahan / kelelaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.
2. Tenaga Ahli
a. Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus menyedikan Tenaga
Ahli yang memenuhi ketentuan dari pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna
Anggara dan Pejabat Pembuat Komitmen, baik ditinjau dari segi lingkup kegiatan
mapun tingkat kompleksitas pekerjaan.
b. Tenaga ahli yang dilibatkan adalah tenaga ahli yang cukup berpengalaman
dibidangnya masing – masing,yaitu terdiri dari :
1. Team Leader, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negri atau swasta,berpengalaman dalam
perencanaan bangunan bertingkat non perumahan sekurang – kurangnnya
11 (sebelas) tahun, bersertifikat keahlian (SKA) Madya.
2. Tenaga Ahli Struktur, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1)
lulusan universitas / perguruan tinggi negri atau swasta, berpengalaman
dalam perencanaan bangunan bertingkat non perumahan sekurang-
kurangnya 8 (delapan) tahun, bersertifikat keahlian (SKA) Muda.
3. Tenaga Ahli Arsitektur, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1)
lulusan universitas / perguruan tinggi negri atau swasta, berpengalaman
dalam perencanaan bangunan bertingkat non perumahan sekurang –
kurangnya 8 (delapan) tahun, bersertifikat keahlian (SKA) Muda.
4. Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal, berpendidikan minimal Sarjana Teknik
Mesin / Elektronika (S1) lulusan universitas / perguruan tinggi negri atau
swasta, berpengalaman dalam perencanaan mekanikal elektrikal bangunan
beringkat non perumahan sekurang kurangnnya 8 (delapan) tahun,
bersertifikat keahlian (SKA) Muda.
5. Tenaga pendukung yang dibutuhkan terdiri dari tenaga surveyor,tenaga
operator komputer, tenaga cad operator / drafter, Tenaga adminitrasi dan
tenaga Lokal.

X. KELUARAN
Keluaran yang dihasikan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini
adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :
1. Tahap Konsep Rencana Teknis
a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan perencana.
b. Konsep skematik rencana teknis.
c. Laporan data dan informasi lapangan.
d. Hasil sondir atau Test Tanah

9
2. Tahap Pra-rencana Teknis
a. Gambar-gambar Pra-rencana.
b. Perkiraan biaya pembangunan.
c. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
3. Tahap Pengembangan Rencana
a. Gambar Pengembangan rencana arsitektur,struktur,ME dan utilitas.
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
c. Draft rencana anggaran biaya.
d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
4. Tahap Rencana Detail
a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Bill Of Quantity (BQ).
d. Rencana anggaran biaya (RAB).
5. Tahap Pelelangan.
- Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.

XI. LAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna
Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen oleh Penyedian Jasa Konsultansi adalah
meliputi :

1. Laporan Pendahuluan, berisi rencana kerja yang akan dilaksanakan dan hasil
orientasi lapangan serta kerangka kegiatan yang harus dijelaskan seperti kegiatan
persiapan, pengurusan perijinan, mobiisasi tenaga dan peralatan, jadwal pelaksanaan
dan jadwal penugasan personil atau tenaga alhi serta program kerja berikutnya
diserahkan 10 (sepuluh) hari setelah SPMK.
Laporan Pendahuluan diserahkan kepada pemilik pekerjaan sebayang 5 (lima) set.
2. Laporan Antara, yang berisi kemajuan pelaksanaan pekerjaan perencanaan, hasil
sonder kendala dan solusi Penyelesaiannya, Gambar-gambar pra-rencana. Laporan
Antara harus diserakan selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari kalender sejak
tanggal Surat Perintah Mulai Kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 5 (lima) set.
3. Draf Laporan Akhir, yang berisi kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan,
Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Draf Gambar-gambar Detail Hasil Perencanaan.
Draf Laporan Hasil Perencanaan tersebut diserahkan selambat-lambatnya 27 (dua
puluh tujuh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja dan hasilnya
digandakan sebanyak 5 (lima) set.

10
4. Laporan Akhir Perencanaan, yang berisi kemajuan Pelaksana Pekerjaan Perencanaan,
Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Gambar-gambar Detail Hasil Perencanaan,
Presentasi Laporan Akhir. Laporan Akhir Perencanan tersebut diserhakan selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja dan
hasilnya digandakan sebanyak 5 (lima) set.

XII. Lain-lain
1. Sewaktu - waktunya Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa mengadakan
diskusi atau memberi penjelasan mengenai tahap atau hasilkerjanya.
2. Penyedia Jasa Harus menyerahkan foto dokumenasi (dalam album) yang berkaitan
dengan pelaksanan pekerjaan survey lapangan.
3. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjaan ini dengan
pemilik pekerjaan.
4. Hal – hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan dijelaskan dalam
berita acara penjelasan pekerjaan.

Cibinong, Februari 2019


Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas Koperasi UKM Kabupaten Bogor

Drs. H . Abdul Aziz, M.M


NIP.196312301993031010

11

Anda mungkin juga menyukai