Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN

PEMBANGUNAN KANTOR BUPATI LOMBOK TENGAH

I. PENDAHULUAN

1. Umum

a. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan
Mutu atau Kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya,
dan dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta member kontribusi positif bagi
perkembangan arsitektur di Indonesia.

b. Setiap bangunan negara harus direncanakandan dirancang dengan sebaik-baiknya,


sehingga dapat memenuhi criteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan
criteria administrasi bagibangunan negara.

c. Pemberi jasa perencanaan untukbangunan Negara dan prasarana lingkungannya perlu


diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya
perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah,norma
serta tatalak uprofesional.

d. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara
matang, sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai
dengan kepentingan kegiatan.

2. Maksud dan Tujuan

a. Untuk dapat memahami tujuan pembangunan Kantor Bupati perlu dibuat sebuah
Kerangka acuan Kerja (KAK) terlebih pembangunan mess ini merupakan perencanaan
lanjutan dari tahap sebelumnya tahun 2010.

b. Kerangka acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhidan
diperhatikan serta diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas perencanaan.

c. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Perencana dapat melaksanakan


tanggungjawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK
ini.

3. LatarBelakang

a. Sarana dan prasarana Kantor Bupati Kabupaten Lombok Tengah merupakan Pusat
Kegiatan Pemerintahaan sangat mempengaruhi kelancaran kegiatan secara umum.
Sejalan dengan kondisi dan perkembangan pelaksanaan program Pemerintah daerah
yang mana sangat membutuhkan tambahan prasarana berupa Bangunan Gedung yang
layak dan memadai.

b. Padatahun......
b. Pada tahun anggaran 2014 dan 2015 Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah telah
menyediakan anggaran Pembangunan Kantor Bupati Lombok Tengah melalui APBD
Kabupaten Lombok Tengah sebesar Rp. 55.000.000.000,- (Lima puluh lima milyar
rupiah),anggaran sebesar itu telah dilaksanakan dan dapat memenuhi fisik bangunan
Kantor Bupati.

c. Agar Pembangunan Kantor Bupati terlaksana tercapai dengan baikdalam arti memenuhi
unsure kekuatan (struktur), kenyamanan pengguna (estetika) dan ekonomis,maka harus
diawali dengan kegiatanp erencanaan oleh penyedia jasa Konsultansi Perencana.

4. Sasaran Kegiatan.

a. Sasaran Kegiatan adalah Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati

b. Lokasi Pembangunan Kabupaten Lombok Tengah .

c. Lingkup Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati, yang terdiri dari


komponen kegiatan:

1) Pekerjaan Persiapan
2) Pekerjaan Sipil / Struktur
3) Pekerjaan Arsitektur
4) Pekerjaan M / E
5) Pekerjaan Utilitas.

d. Tahap-Tahap yang akan dilaksanakan adalah :

1) Persiapan Perencanaan termasuk survey.


2) Penyusunan Pra Rencana Desain
3) Pengembangan Rencana Desain
4) Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
5) Penyusunan Rencana Pelaksanaan
6) Penyusunan Rencana Detail (GambarKerja,RKS,BQ,dll)
7) Persiapan Pelelangan.
8) Pelaksanaan Pelelangan.
9) Pengawasan Berkala.

II. KEGIATAN PERENCANAAN

1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana berpedoman pada ketentuan yang


berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara vide Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor: PRT/45/M/2007 tanggal 27 Desember 2007.

2. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah meliputi tugas-tugas
perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan,dan perencanaan fisik bangunan gedung
Negara yang terdiri dari:

a. Persiapan.......
a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan, membuat
interpretasi secara garis besar terhadap KAK.

b. Menyusun Pra Rencana seperti program dan konsep ruang,perkiraan biaya.

c. Penyusunan pengembangan rencana,antara lain membuat:

1) Rencana struktur,beserta uraian konsepdan perhitungannya.


2) Rencana arsitektur,dan uraian konsep yang mudah dimengerti oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK).
3) Rencana system Mekanikal/ Elektrikal.
4) Rencana utilitas
5) Perkiraan biaya.

d. Penyusunan rencana detail antara lain membuat:

1) Gambar-gambar detail Arsitektur,Struktur,Utilitas dan M/E,yang sesuai dengan


gambar rencana yang telah disetujui.

2) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).

3) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan,rencana anggaran biaya pekerjaan.

4) Laporan akhir perencanaan.

3. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dan Panitia Pengadaan di dalam menyusun dokumen
pelelangan dan pelaksanaan pelelangan.

4. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan,termasuk menyusun Berita


Acara Penjelasan Pekerjaan, evaluasi penawaran,menyusun kembali dokumen pelelangan dan
melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.

5. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan melaksanakan


kegiatan seperti:

a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan.

b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa


pelaksanaan konstruksi.

c. Memberikan saran-saran.

d. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.

III. TANGGUNGJAWABPERENCANAAN

1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode tatalaku profesi yang berlaku.

2. Secara umum tanggung jawab Konsultan adalah sebagai berikut:


a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil
karya perencanaan yang berlaku.

b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan


yang telah diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, termasuk melalui KAK ini, seperti
dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.

c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar,dan
pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada
umumnya dan yangk husus untuk bangunan gedung negara.

IV. BIAYA.

1. Biaya Pekerjaan Perencanaan dan tatacara pembayaran akan diatur secara kontraktual
setelah melalui tahapan proses Seleksi Pengadaan Jasa Konsultansi sesuai peraturan yang
berlaku,antara lain terdiri dari:

a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang.


b. Materi dan penggandaan laporan.
c. Pembelian dan atau sewa peralatan.
d. Biaya rapat-rapat
e. Jasa dan over head Perencanaan.
f. Pajak dan iuran daerah lainnya.

2. Sumber Dana.

Sumber dana seluruh pekerjaan perencanaan dibebankan pada APBD Kabuapten Lombok
Tengah Tahun 2014 dan 2015 kegiatan Pembangunan Kantor Bupati, yang saat ini masih
dalam proses pembahasan dengan Instansi terkait dan untuk pekerjaan perencanaan ini
dialokasikan setinggi-tingginya Rp.55.000.000.000,- (Lima puluh lima milyar rupiah).

V. KRITERI A

1. Kriteria Umum. Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang
dimaksud pada KAK harus memperhatikan criteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan
fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu:

a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas:

1) Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.


2) Menjamin keselamatan pengguna,masyarakat dan lingkungan.

b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan:

1) Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keseimbangan


dankeserasian bangunan terhadap lingkungannya.

2) Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik tidak


menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan.
c. Persyaratan Struktur Bangunan:

1) Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul


akibat perilakualan dan manusia.

2) Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang


disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan.

3) Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang


disebabkan oleh perilak Struktur.

4) Menjamin perlindungan property lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan


oleh kegagalan struktur.

d. Persyaratan KetahananTerhadap Kebakaran:

1) Menjaminterwujudnya bangunanyang dapat mendukung beban yang timbul


akibat perilaku alam dan manusia.

2) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian


rupa,secara struktur stabil selama kebakaran sehingga:

(a) Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.


(b) Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi
untukmemadamkan api.
(c) Dapat menghindari kerusakan pada property lainnya.

e. Persyaratan Instalasi Listrik,Penangkal Petir dan Komunikasi.

1) Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman bagi pengguna


nyaman maupun pemeliharaannya.

2) Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari


bahaya akibat petir.

3) Menjamin tersedianya saranakomunikasi yangmemadai dalam menunjang


terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

f. Persyaratan ventilasi dan pengkodisian udara.

1) Menjaminterpenuhinya kebutuhanudara yang cukup,baik alam maupun buatan


dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai
dengan fungsinya.

2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan danperlengkapan tata ruang udara


secara baik.

g. Persyaratan Pencahayaan.

1) Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baikalam maupun


buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan sesuai
dengan fungsinya.
2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara
secara baik.

2. Kriteria Khusus.
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan
dengan bangunan prasarana dan prasarana Kantor Bupati yang akan direncanakan, baik dari
segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya, misalnya:

a. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar,seperti dalam


rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.

b. Solusi dan batasan-batasan kontekstual,sepertifaktor social budaya setempat,geografi


klimatologi,dan lain-lain.

VI. AZAS–AZAS.

Selain dar ikriteria diatas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana hendaknya
memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut :

1. Bangunan gedung Negara hendaknya fungsional, efisien,menarik tetapi tidak berlebihan.

2. Kreatifitas disain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan
material,tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik danf ungsi
social bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat.

3. Dengan batasan tidak mengganggu kenyamanan penghuninya, biaya investasi dan


pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya,hendaknya diusahakan serendah mungkin.

4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa,sehingga bangunan dapat dilaksanakan


dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.

5. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan,dan menjadi


acuan tatabangunan dan lingkungan disekitarnya.

VII. PENDEKATANMETODOLOGI

1. Konsep Bangunan pengembangan harus selaras/menyesuaikan dengan bangunan


dilingkungan sekitarnya.

2. Dalam perencanaan harus menyediakan fasilitas pengolah limbah dan antiipasi terhadap
bahaya kebakaran serta bencana.

3. Teknis konstruksi yang disaratkan oleh perencana hendaknya meggunakan teknologi tingga
atau Hightech,karena merupakan bangunan bertingkat dan waktu pelaksanaan sangat
terbatas,dari pekerjaan pondasi sampaid engan finishing.

4. Lokasi pekerjaan yang tersedia sangat terbatas,sehingga perencana wajib menjelaskan


rencana pekerjaan yang bersifat fabrikasi harus dilaksanakan di luar lokasi.
5. Lokasi pekerjaan berada dilingkungan Kantor Bupati Lama,sehingga untuk pengadaan
material kelokasi proyek harus mengikuti peraturan yana berlaku.

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,Konsultan


Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkaladengan Pejabat Pembuat Komitmen
dan Pengelola Kegiatan.

2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal,antara dan pokok yang harus
dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.

3. Dalam melaksanakan tugas,konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu


pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

4. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen perencanaan untuk


siap dilelangkan maksimal 60(enampuluh) hari Kalender atau 2 (dua) bulan sejak
dikeluarkannya Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja.

IX. INFORMASI DAN TENAGA AHLI

1. Informasi.

a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang


dibutuhkan selain dar iinformasi yang diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.

b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam


pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pembuat Komitmen, maupun
yang dicari sendiri.Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggungjawab KonsultanPerencana.

2. Tenaga Ahli.

a. Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus menyedia- kanTenaga Ahli


yang memenuhi ketentuan dari Pejabat Pembuat Komitmen, baik ditinjau dari segi
lingkup kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.

b. Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang dibutuhkan dalam perencanaan kegiatan
Pembangunan Mess dan Auditorium terdiri dari:

1) Team Leader : 1 orang


2) Ahli Struktur : 2 orang
3) Ahli Arsitektur : 2 orang
4) Ahli Mekanikal : 1 orang
5) Ahli Elektrikal : 2 orang
6) Ahli Geodesi : 2 orang
7) Ahli Interior : 1 orang
8) Ahli Estimasi Biaya : 2 orang
9) Ahli Landscape : 1 orang
10) Ahli Teknik Informatika : 1 orang

c. Persyaratan Tenaga Ahli dan personil adalah sebagai berikut :

1) Team Leader, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S2) lulusan


universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi minimal.
Berpengalaman dalam perencanaan bangunan Bertingkat non perumahan sekurang-
kurangnya 12 (dua belas) tahun dan 12 (dua belas) tahun untuk S2 dan memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) dan Surat Ijin Bekerja sebagai Perencana (SIBP)sesuai
bidangnya dari Instansi yang berwenang.

2) Tenaga Ahli Arsitektur, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Arsitektur (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terak reditasi minimal.
Berpengalaman dalam perencanaan bangunan bertingkat non perumahan sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) dan Surat Ijin
Bekerja sebagai Perencana (SIBP) sesuai bidangnya dari Instansi yang berwenang.

3) Tenaga Ahli Struktur, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi minimal.
Berpengalaman dalam perencanaan bangunan bertingkat non perumahan sekurang-
kurangnya 10 (Sepuluh) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) dan Surat Ijin
Bekerja sebagai Perencana (SIBP) sesuai bidangnya dari Instansi yang berwenang.

4) Tenaga Ahli Mekanikal, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Mesin (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi minimal.
Berpengalaman dalam perencanaan mekanikal bangunan bertingkat non
perumahan sekurang-kurangnya 10 (Sepuluh) tahundan memiliki Sertifikat Keahlian
(SKA) dan Surat Ijin Bekerjase bagai Perencana (SIBP) sesuai bidangnya dari Instansi
yang berwenang.

5) Tenaga Ahli Elektrikal, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Elektro (S1) lulusan
universitas/Perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi minimal.
Berpengalaman dalam perencanaan elektrikal bangunan bertingkat non perumahan
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) dan
Surat Ijin Bekerja sebagai Perencana (SIBP)sesuai bidangnya dari Instansi yang
berwenang.

6) Tenaga Ahli Landscape, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Arsitektur (S1) lulusan
universitas/Perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi minimal.
Berpengalaman dalam mendesain perencanaan bangunan bertingkat non
perumahan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian
(SKA) dan Surat Ijin Bekerja sebagai Perencana (SIBP)sesuai bidangnya dari Instansi
yang berwenang.

7) Tenaga Ahli Estimasi Biaya, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan
universitas/Perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi minimal.
Berpengalaman dalam menghitung/mengestimasi biaya perencanaan bangunan
bertingkat non perumahan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun dan memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) dan Surat Ijin Bekerja sebagai Perencana (SIBP)sesuai
bidangnya dari Instansi yang berwenang.
8) Tenaga Ahli Interior, berpendidikan minimal Sarjana Arsitektur atau Seni (S1)
lulusan universitas/Perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi
minimal. Berpengalaman dalam perencanaan Interior tata ruang bangunan
bertingkat non perumahan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun dan memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) dan Surat Ijin
Bekerja sebagai Perencana (SIBP)sesuai bidangnya dari Instansi yang berwenang.

9) Tenaga Ahli Pengukuran/Survei Pemetaan, berpendidikan minimal Sarjana Geodesi


(S1) lulusan universitas/Perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi
minimal. Berpengalaman dalam perencanaan Pengukuran bangunan bertingkat non
perumahan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian
(SKA) dan Surat Ijin Bekerja sebagai Perencana (SIBP) sesuai bidangnya dari Instansi
yang berwenang.

10) Tenaga Informatika, berpendidikan minimal Sarjana Komputer/Informatika (S1)


lulusan universitas/Perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi
minimal. Berpengalaman dalam membuat Program–Program komputer dalam
menunjang kebutuhan yang diperlukan dalam perencanaan bangunan bertingkat
non perumahan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun.

11) AsistenTenaga Ahli (1 orang), berpendidikan minimal Sarjana masing-masing 1 (satu)


orang Jurusan Teknik Sipil, 2 (dua) orang Jurusan Arsitektur 2 (orang),
Planologi/Lanscape 1 (satu) Orang, Jurusan Interior 1 (Orang), Jurusan Geodesi 1
(Orang), Jurusan Mekanikal 1 Satu Orang,Jurusan Elektro 2 (dua) orang, Jurusan
Teknik Sipil/Estimasi Biaya 2 (dua) orang dan Jurusan Informatika 1 (satu) Orang
berpengalaman pada bangunan bertingkat nonperumahan sekurang-kurangnya 5
(lima) tahundan memilikiS SertifikatKeahlian (SKA) sesuai bidangnya.

12) CAD Operator/Drafter (4 orang), minimal berpendidikan Sarjana/Sarjana Muda (D3)


masing-masing 1 (satu) orang Jurusan Teknik Sipil, Arsitektur, Mekanikal dan Elektro,
dapat mengoperasikan program AUTOCAD/3DMax atau yang sejenisnya dan
memiliki Sertifikat Keahlian sesuai bidang.

d. Tenaga pendukung lainnya seperti Tenaga Surveyor, Administrasi, Pengemudi dan lain-
lain disesuaikan dengan kebutuhan serta ketentuan yang berlaku.

X. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerjaini adalah
lebih lanjutakan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:

1. Tahap Konsep Rencana Teknis

a. Konseppenyiapanrencanateknisdanuraianrencanakerjakonsultan perencana.
b. Konsepskematikrencanateknis.
c. Laporandatadaninformasilapangan.

2. Tahap Pra-rencana Teknis

a. Gambar-gambarPra-rencana.
b. Perkiraan biaya pembangunan.
c. Garis besa rrencana kerjadan syarat-syarat (RKS).

3. Tahap Pengembangan Rencana

a. Gambarpengembanganrencanaarsitektur,struktur,MEdanutilitas.
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitunganyang di perlukan
c. Draft rencana anggaran biaya.
d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

4. Tahap Rencana Detail

a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap. b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Bill Of Quantity (BQ).
d. Rencana anggaran biaya (RAB).

5. Tahap Pelelangan.

- Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.

XI. LAPORAN.

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen oleh oleh PenyediaJ asa
Konsultansi adalah meliputi:

1. Laporan Pendahuluan,yang berisi:

a. Rencana Kerja Penyedia Jasa secara menyeluruh.


b. Mobilisasi tenaga Ahli dan tenaga Pendukung Lainnya.
c. Jadwal Kegiatan penyedia Jasa.

Catatan:
Laporan - laporan tersebut dibuat sesuai dalam RAB dan harus diserahkan selambat-
lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja.

2. Laporan Bulanan/Antara, yang berisi:

a. Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan.


b. Kendaladan Solusi Penyelesaiannya.
c. Gambar-gambar pra-rencana.
Laporan Bulanan/Antara tersebut dibuatd alam rangkap Yang telah ditentukan (sesuai RAB)
dan harus diserahkan kepada Pejabat Pembua Komitmen selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari kalender sejaktanggal SuratPerintah Mula iKerja.

3. Laporan Akhir Perencanaan,yang berisi:

a. Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan.


b. Kendala dan Solusi Penyelesaiannya.
c. Gambar-Gambar Detail Hasil Perencanaan.
d. Dan lain-lain.
Laporan Hasil Perencanaan tersebut dibuat Sesuai yang diminta dalam RAB dan harus
diserahkan kepada Pejabat Pembua tKomitmen selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari
kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja.

Praya, September 2013

Pejabat Pembuat Komitmen

Ttd

Drs. Zarkarsi
Nip. 1966070619931015

Anda mungkin juga menyukai