Anda di halaman 1dari 46

Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTAN PENGAWASAN PADA KEGIATAN PERLUASAN
GEDUNG A (RSUD LEUWILIANG) (Lelang Ulang)

PENDAHULUAN
A. U M U M
1. Setiap bangunan gedung Negara harus diwujudkan dan dilengkapi dengan
peningkatan mutu atau kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal
fungsi bangunannya, dan dapat menjadi teladan bagil ingkungannya, serta
member kontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.
2. Setiap bangunan Negara harus direncanakan, dan dirancang, serta diawasi
pelaksanaannya sehingga dapat memenuhi criteria teknis bangunan yang layak
dari segimutu, biaya, dan waktu pelaksanaan kegiatan.
3. Penyedia jasa pengawasan dalam proses pembangunan gedung Negara dan
prasarana lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, agar
rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan
konstruksi dapat berlangsung operasional dan efektif.
4. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh penyedia jasa
pengawasan yang kompeten dan dilakukan secara penuh dengan menempatkan
tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas
pekerjaan.
5. Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan konstruksi
dari segi biaya, mutu dan waktu kegiatan pelaksanaan.
6. Kinerja pengawas lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas
pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat dilakukan kegiatannya
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Untuk dapat memahami maksud dan tujuan BELANJA JASA KONSULTAN
PENGAWASAN PADA KEGIATAN PERLUASAN GEDUNG A (RSUD LEUWILIANG)
(Lelang Ulang) perlu dibuat sebuah Kerangka Acuan Kerja (KAK)
2. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan pengawas
yang memuat masukan, azas, kriteria dan proses keluaran yang dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas
3. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan pengawas dapat melaksanakan
tanggungjawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai
sesuai KAK ini

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

C. LATAR BELAKANG
1. Ketersediaan sarana gedung dan fasilitas IGD Terpadu yang memadai sangat
mempengaruhi kelancaran kegiatan pelayanan kesehatan di rumah sakit secara
umum.
2. Sejalan dengan kondisi dan perkembangan pelaksanaan program pelayanan
kesehatan, khususnya pelayanan IGD Terpadu, RSUD Leuwiliang Kabupaten
Bogor membutuhkan tambahan berupa gedung IGD Terpadu.
3. Agar Pengawasan Pembangunan Gedung IGD Terpadu terlaksana dan tercapai
dengan baik dalam arti sesuai dengan rencana teknis yang telah disiapkan
oleh konsultan perencana, maka dalam pelaksanaan pembangunannya perlu diawasi
oleh penyedia jasa konsultansi pengawas.

D. LINGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup pekerjaan adalah melakukan pengawasan supervisi terhadap jalannya
proses pembangunan fisik oleh penyedia/ pelaksana kegiatan pembangunan lanjutan
gedung IGD Terpadu RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor tahun 2016 sesuai dengan
rencana teknis yang telah ditetapkan.

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Dalam Pemahaman terhadap KAK diuraikan :


1. Penjelasan mengenai maksud dan tujuan pekerjaan
2. Penjelasan kebutuhan personil (Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung)
Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung memiliki kualifikasi yang disyaratkan, kebutuhan sesuai
keahlian dan fungsi peranan tugasnya.
3. Penjelasan waktu pelaksanaan pekerjaan

Di dalam isi Kerangka Acuan Kerja dimaksud telah dijelaskan beberapa hal yaitu mengenai latar
belakang, maksud dan tujuan pekerjaan, lingkup kegiatan, sasaran, keluaran dan lain-lain. Maka di
bawah ini akan diuraikan beberapa hal yang menjadi pemikiran, usulan dan beberapa hal lain yang
dapat menjadi pertimbangan bagi Pemberi Tugas:

1. Latar Belakang
Latar Belakang dari Proyek Pengawasan Pembangunan Gedung IGD Terpadu RSUD
Leuwiliang Kabupaten Bogor memang harus ditingkatkan, mengingat fungsi dari Terminal itu
sendiri sebagai Tempat yang fungsi utamanya sebagai pelayanan masyarakat. Oleh karena itu,
untuk memaksimalkan pelayanan masyarakat maka dibutuhkan Pengawasan Pembangunan
Gedung IGD Terpadu yang memenuhi standar pelayanan terhadap masyarakat yang saat ini
dari jumlah penduduk dan fungsi dari Rumas Sakit terus meningkat.
Salah satu upaya untuk membuat bangunan tersebut memenuhi kebutuhan dan dapat
meningkatkan pelayanan yaitu melalui penyediaan sarana dan prasarana berupa Gedung /
Bangunan yang sesuai standar bangunan yang telah ditetapkan. Standarisasi mengenai sarana
dan prasarana berupa bangunan di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor ini diatur dalam
 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 119/KPTS/1973 tentang Pedoman Tata Cara
Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
 Keputusan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1970 dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor :
Kep. 116/Men/1977, tentang Asuransi Tenaga Kerja
 Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 332/KPTS/M/2002, tanggal 21
Agustus 2002

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

Adanya dukungan data kuantitatif maupun kualitatif yang menjelaskan isu dan permasalahan
tersebut juga sangat membantu Konsultan Pengawas dalam melaksanakan kewajibannya dalam
pengawasan pekerjaan.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan Kegiatan konsultansi pengawasan ini adalah untuk melakukan pengawasan
teknis terhadap pekerjaan Pengawasan Pembangunan Gedung IGD Terpadu RSUD Leuwiliang,
Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan yang akan menangani kegiatan ini wajib menyediakan
jasanya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan pengawasan, sehingga hasil
pelaksanaan pekerjaan fisik dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.

Oleh karena itu Konsultan Pengawas harus memperhatikan:

a. Standar-standar sarana prasaraana Ruang IGD yang berlaku


b. Standar teknis bangunan yang diterapkan untuk bangunan Ruang IGD
c. Standar keamanan untuk bangunan Ruang IGD
d. Standar tata letak Ruang IGD
e. Lama waktu pelaksanaan

Dengan demikian Konsultan pengawas dapat mereview/ meninjau ulang dan mempelajari
rancangan Konsultan Perencana sehingga dapat memberi masukan untuk terciptanya bangunan
yang tepat guna.

3. Sasaran
Yang menjadi Target/sasaran dalam pekerjaan konsultansi ini adalah : 1. Penyelesaian
pekerjaan konstruksi yang tepat waktu 2. Biaya pekerjaan konstruksi sesuai dengan anggaran
kegiatan 3. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi teknis 4.
Pelaksanaan Penataan Ruang Sesuai dengan tata letak dan fungsi sesuai dengan kebutuhan.

4. Lokasi Kegiatan
Lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor.
A. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah berpedoman
pada ketentuan yang berlaku, khususnya teknis Pembangunan Gedung Negara, berdasarkan
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007,

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah
B. Lingkup Kegiatan tersebut antara lain :
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar pengawasan pekerjaan dilapangan.
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan, serta mengawasi
ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju
pencapaian volume/realisasi fisik.
4. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama proses pelaksanaan konstruksi.
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan
dan bulanan pekerjaan pengawasan dengan masukan hasil-hasil rapat lapangan,
laporan harian, mingguan, dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh
pelaksanapembangunan.
6. Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan, serah terima
pertama dan serah terima kedua pekerjaan konstruksi.
7. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawing)
sebelum serah terima pertama.
8. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan dan laporan akhir pekerjaan pengawasan.
9. Menyampaikan surat teguran kepada pelaksana kegiatan ketika terjadi keterlambatan
pekerjaan dan/ atau ditemukan ketidak sesuaian antara perencanaan dan
pelaksanaan di lapangan.

5. Sumber Pendanaan
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan pengawasan dibebankan pada APBD II
Kabupaten Bogor., maka menuntut Konsultan Pengawas untuk cermat dalam pengendalian
waktu pelaksanaan, karena ada batasan waktu pencairan anggaran. Pencairan anggaran
berdasarkan bobot pekerjaan yang telah diselesaikan. Hingga pada saat yang ditentukan bobot
tidak mencukupi, maka dana yang dapat dicairkan sesuai bobot pekerjaan terakhir.

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

6. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa


Data Kegiatan, Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat
Komitmen, tercantum jelas dalam Kerangka Acuan Kerja.

7. Referensi Hukum
a. Undang – undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 64, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 39586/;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa
Konstruksi;
d. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana dirubah Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun
2012;
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah dirubah Permendagri Nomor 21 Tahun 2011;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 07/PRT/M/2011 Tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi;
g. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 22/SE/M/2007 tanggal
12 Desember 2007 perihal Pedoman Besaran Biaya Personil dan Penyusunan Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) / Rencana Anggaran Biaya (RAB) Paket Pekerjaan Konsultansi di
Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum;
h. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
i. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang mencakup syarat umum, administrasi
maupun teknis yang akan dicantumkan dalam dokumen kontrak.

Seluruh peraturan tersebut adalah yang akan mengikat Konsultan Pengawas dalam
menjalankan kewajibannya.

8. Lingkup Kegiatan Pekerjaan Pengawasan Teknis


Pekerjaan Pengawasan teknis meliputi kegiatan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan
kegiatan di lapangan, yang terdiri atas :

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju
pencapaian volume;
b. Mengawasi setiap tahapan dan keseluruhan pekerjaan serta produknya, mengawasi
ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi;
c. Menyiapkan / menyediakan Buku Harian Lapangan (BHL) yang setiap harinya harus
selalu berada di lapangan;
d. Mengisi Buku Harian Lapangan (BHL) yang memuat tentang jumlah tenaga kerja /
personil, kondisi lapangan, kondisi bahan, penyimpangan / perubahan pekerjaan (kalau
ada) dan kemajuan pekerjaan konstruksi di lapangan setiap hari;
e. Mengusulkan perubahan-perubahan dan penyesuaian-penyesuaian di lapangan kepada
Kepala SKPD / UKPD / Pejabat yang ditunjuk, untuk memecahkan persoalan-persoalan
yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Terhadap perubahan pekerjaan
tersebut harus dibuat gambar perubahan (as built drawing) sebanyak dua set;
f. Memeriksa dan menandatangani Berita Acara Bobot Pekerjaan yang diajukan oleh
Pemborong / Penyedia Barang / Jasa, selanjutnya Berita Acara Bobot Pekerjaan tersebut
harus disahkan oleh Kepala SKPD / UKPD Teknis terkait;
g. Menyelenggarakan rapat-rapat di lapangan / lokasi secara berkala;
h. Membuat laporan mingguan dan bulanan kepada Kepala SKPD / UKPD / Pejabat yang
ditunjuk mengenai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, yang meliputi masukan hasil
rapat-rapat di lapangan, penyimpangan yang dilakukan oleh Pemborong / Penyedia
Barang / Jasa yang sudah diperbaiki maupun yang belum diperbaiki dari hal-hal lain yang
terjadi di lapangan;
i. Penyimpangan-penyimpangan tersebut pada butir 8 di atas sebelumnya harus dicatat
oleh Pengawas Teknis dalam Buku Harian Lapangan (BHL);
j. Menyusun daftar kekurangan-kekurangan dan cacat-cacat pekerjaan selama masa
pemeliharaan.

Sesuai dengan tugas pokok Konsultan Pengawas, maka untuk melaksanakan pekerjaan dengan
baik, Konsultan Pengawas harus tetap berpedoman kepada:

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

a. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu tidak hanya berpatokan kepada spesifikasi bahan yang telah
ditetapkan, tetapi juga terhadap cara pemasangan, kerapihan hasil pekerjaan, tertib
administrasi dan keakuratan volume.
Dapat juga dilakukan :
- Pengecekan material terhadap spesifikasi yang ditentukan RAB, RKS dan spesifikasi
standar.
- Melakukan check list pekerjaan tiap minggu dan bulan agar terjaga kualitas produk,
jika rusak dapat diganti.
- Melakukan test lapangan, seperti test merger untuk M/E, test PDA untuk pancang,
test slump untuk beton, test laboratorium, uji tekan untuk beton, uji tarik untuk besi.

b. Pengendalian Waktu
Pengendalian terhadap waktu tidak hanya berdasarkan kepada masa kontrak tetapi juga
harus menurut kepada jadwal pekerjaan (master schedule) yang telah disepakati bersama
oleh Pengawas Lapangan, KPA dan Kontraktor. Kontrol terhadap langkah-langkah
memulai pekerjaan, prediksi terhadap cuaca, faktor pengiriman barang dan situasi umum
yang berindikasi dan berdampak kepada laju perkembangan pembangunan harus dapat
terantisipasi dengan baik. Dengan alat pengendalian waktu (time schedule) bisa diketahui
cepat/lambat suatu pekerjaan.

c. Pengendalian Biaya

Pengendalian biaya menurut Konsultan Pengawas meliputi :

1. Tata cara prosedur pembayaran termin


Pembayaran termin / angsuran didasarkan pada prestasi pekerjaan dan dilakukan atas
dasar berita acara pemeriksaan prestasi pekerjaan.
Kontraktor dapat menerima pembayaran termin terakhir apabila:
- Pelaksanaan seluruh pekerjaan telah dilaksanakan dan telah ditandatangani
berita acara bobot pekerjaan 100%, check list pekerjaan lapangan dari pengawas,
Berita Acara selesai pekerjaan dari Tim Serah Terima.
- Pihak Kontraktor telah menyerahkan surat jaminan pemeliharaan dari Bank atau
Lembaga Keuangan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

2. Pekerjaan tambah kurang


Ketika ada pekerjaan tambah kurang, Konsultan Pengawas melakukan perhitungan
berdasarkan volume lapangan sebagai alat control, sedangkan untuk harga satuan itu
sendiri dikoordinasikan dengan KPA dan perencana sehingga pengendalian biaya
pada saat pekerjaan tambaha kurang dapat memaksimalkan pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai kondisi lapangan.

Pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi biasa ditemukan adanya perubahan


perubahan disain untuk penyesuaian dengan kondisi lapangan yang ada. Penyesuaian
ini mengandung konsekuensi yaitu berkurangnya volume atau bertambahnya volume
pekerjaan akibat adanya penyesuaian tersebut. Dengan adanya perubahan volume
secara otomatis maka biaya penyelesaian pekerjaan juga akan berubah.
Ada 2 kondisi perubahan biaya, yaitu penambahan biaya dan pengurangan biaya. Bila
yang terjadi pengurangan biaya, hal ini tidak terlalu mengkhawatirkan, namun bila yang
terjadi adalah penambahan biaya tersebut memang betul-betul dilakukan, maka
evaluasi selanjutnya apakah dana yang tersedia cukup atau tidak.

9. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka Acuan Kerja adalah
dalam bentuk Laporan Pengawasan, sebagai berikut :
a. Laporan Harian:
- Laporan Tenaga Kerja
- Laporan Material
- Laporan Peralatan
- Laporan Cuaca
- Perhomonan Ijin Pekerjaan
Laporan harian merupakan ‘back up’ administrasi lapangan yang gunanya untuk
mendukung penjelasan administrasi apabila sedang ada audit / pemeriksaan dan BPK /
Inspektorat dan sebagainya. Laporan ini tidak diedarkan bersama laporan yang lain tetapi
lebih sering dipegang oleh Pengawas atau Kontraktor.

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

b. Laporan Mingguan:
- Laporan Umum
Laporan umum menerangkan tentang evaluasi pelaksanaan pekerjaan pada minggu
yang bersangkutan, laporan mengenai prestasi yang dapat dicapai pada minggu
yang bersangkutan, aktivitas kegiatan dalam periode 1 (satu) minggu serta masalah
dan saran-saran kepada penyedia jasa pemborongan/kontraktor agar tidak terjadi
keterlambatan pekerjaan, kendala-kendala di lapangan dan solusi langkah yang
diambil untuk kelancaran pekerjaan.
- Laporan Kemajuan Kegiatan
Berdasarkan laporan prestasi pekerjaan yang diuraikan dalam laporan umum
tersebut, kemudian diuraikan (break down) lebih lanjut untuk setiap bobot prestasi
tiap uraian pekerjaan, sehingga didapat prestasi komulatif pada minggu yang
bersangkutan, serta prestasi yang dicapai yaitu prestasi pelaksanaan dikurangi
prestasi perencanaan (Time Schedule).

- Laporan Pemasukan Bahan


Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan membuat laporan mengenai barang-
barang /material yang ada di lapangan (on site) baik dari segi mutu maupun
volumenya.

- Laporan Pemakaian Alat


Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan wajib membuat laporan mengenai jenis
peralatan yang ada di lapangan baik yang digunakan maupun yang rusak, serta
memberikan saran-saran pemakaian alat yang lebih sesuai (efektif dan efisien) untuk
digunakan pada pekerjaan yang bersangkutan.

- Laporan Jumlah Tenaga Kerja


Laporan ini harus mengurangi jumlah tenaga kerja, dari site manager sampai dengan
tukang, serta mengevaluasi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan
jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Begitu pula untuk jenis pekerjaan yang
dicapai oleh penyedia jasa pembongkaran/kontraktor dalam periode 1 (satu) minggu.

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

c. Laporan Bulanan

Berdasarkan laporan mingguan kemudian dikompilasikan dalam laporan bulanan,


sehingga laporan bulanan ini merupakan rangkuman kegiatan yang tercantum dalam
laporan mingguan, yang antara lain berisi:
- Laporan umum beserta permasalahannya
- Laporan kemajuan pekerjaan dalam periode 1 (satu) bulan
- Time schedule berupa realisasi pelaksanaan dari rencana
- Laporan pemakaian alat dan bahan
- Foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai pekerjaan terakhir dalam
interval waktu yang dimaksud
- Laporan grafis/peta inventarisasi pelaksanaan pekerjaan
- Laporan hasil pemeriksaan laboratorium (jika ada/perlu)
- Laporan hasil rapat (notulen/risalah rapat)
- Justifikasi teknis dalam hal terjadi perubahan pekerjaan (tambah kurang)
- Justifikasi teknis dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan.

d. Laporan Akhir
Pada akhir masa penugasan konsultan wajib membuat laporan akhir dari keseluruhan
pelaksanaan pekerjaan yang dilengkapi dengan gambar-gambar realisasi pelaksanaan di
lapangan (as built drawing). Laporan akhir antara lain berisikan:
- Pendahuluan
Berisi gambar kegiatan pembangunan yang dilaksanakan
- Uraian Umum Kegiatan
o Lokasi Kegiatan
o Gambar site plan, gambar denanh, tampak, potongan dan gambar struktur,
arsitektur dan M/E
o Foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan mulai awal sampai akhir
pekerjaan sebagaimana yang dimaksud dalam Kontrak
o Administrasi proyek
o Data kegiatan
o Bar chart dan time schedule

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

o Hal-hal khusus yang terjadi selama pelaksanaan


- Laporan Laboratorium
o Kualitas/quality control (contoh: merger test untuk M/E)
o Uitzet/peil pengukuran
- Keadaan Cuaca
- Organisasi Kegiatan
o Perincian tugas dan kewajiban, wewenang dan tanggung jawab jabatan staff
pengawasan
o Struktur Organisasi
o Daftar sub penyedia jasa pemborongan (jika ada)
- Pernyataan Biaya
o Biaya total
o Tahapan termijn (sesuai yang diatur dalam dokumen kontrak)
- Kesimpulan
- Daftar material yang sudah di ACC oleh Perencana dan KPA
- Hasil monitor Time Schedule waktu pelaksanaan dari awal sampai dengan akhir.

Laporan-laporan ini juga yang nantinya akan menjawab jika ada addendum kontrak
(masalah pekerjaan tambah kurang yang mungkin mengakibatkan perpanjangan waktu)

10. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


Berikut ini Kewenangan Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan yang tertera dalam KAK, yaitu:
a. Memperingatkan atau menegur pelaksana jasa konstruksi jika terjadi penyimpangan
terhadap kontrak kerja;
b. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana pekerjaan konstruksi tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan;
c. Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana pekerjaan konstruksi;
d. Memeriksa gambar soft drawing sebagai sebagai acuan pembuatan as built drawing;
e. Mengoreksi hasil pekerjaan pelaksana pekerjaan konstruksi agar sesuai dengan kontrak;
f. Mengatur dan menyelenggarakan tata cara komunikasi antara Kepala Bagian Dinas Dinas
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor selaku Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA), Penyedia Jasa Pemborongan fisik / kontraktor dan Penyedia Jasa Konsultansi
Pengawasan.
CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN
Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

g. Menetapkan prosedur standard dan format laporan, quality control dan pemeriksaan
lapangan.
Penerima Tugas (Konsultan Pengawas) harus mematuhi apa yang tersebut di atas (wewenang
Penyedia Jasa / Pemberi Tugas)

11. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


a. Waktu pelaksanaan kegiatan pengawasan harus disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan
pembangunan fisik, dan jika terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan fisik, maka
Konsultan Pengawas tetap wajib melaksanakan pengawasan tanpa tambahan biaya
pengawasan dan membuat surat kegiatan konsultasi sebagai laporan tambahan.
b. Pelaksanaan kegiatan pengawasan oleh penyedia jasa dimulai sejak dikeluarkan SPMK
yang bersamaan dengan SPMK untuk kegiatan pembangunan fisik oleh kontraktor.
Selama masa pemeliharaan Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan dapat memberikan
sumbang saran terhadap hasil supervisi yang dilaksanakan.
c. Biaya keterlibatan Konsultan Pengawas selama masa pemeliharaan telah masuk dalam
penawaran harga.
Uraian di atas telah menjelaskan jangka waktu penyelesaian kegiatan juga berkaitan dengan
biaya, untuk itu Konsultan Pengawas harus menyikapi dengan pengaturan jadwal yang baik dan
mencermati pekerjaan kontraktor agar tidak terjadi perpanjangan waktu.

12. Personil
Personil yang dibutuhkan dalam Kerangka Acuan Kerja dinilai cukup memenuhi kebutuhan akan
personil dalam kegiatan pengawasan tersebut, yaitu:

a. Tenaga Ahli :
- 1 (satu) orang Team Leader dengan kualifikasi S1 Arsitektur / Sipil, memiliki
pengalaman pekerjaan minimal 8 (Delapan) tahun serta memiliki sertifikat keahlian.
- 1 (satu) orang Tenaga Ahli Arsitektur dengan kualifikasi S1 Arsitektur, memiliki
pengalaman pekerjaan minimal 5 (Lima) tahun serta memiliki sertifikat keahlian.
- 1 (satu) orang Tenaga Ahli Sipil dengan kualifikasi S1 Sipil / Struktur, memiliki
pengalaman pekerjaan minimal 5 (Lima) tahun serta memiliki sertifikat keahlian

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

- 1 (satu) orang Tenaga Ahli Mekanikal/Elektrikaln kualifikasi S1 Mesin/Elektro,


memiliki pengalaman pekerjaan minimal 5 (Lima) tahun serta memiliki sertifikat
keahlian.

Tenaga Ahli ini akan berperan juga sebagai pengawas lapangan pada saat pelaksanaan
pekerjaan.

b. Tenaga Pendukung :
- Pengawas Lapangan
- Operator CAD
- Administrasi
- 1 (satu) orang Operator Komputer, dengan kualifikasi pendidikan minimal SMU dan
Sederajat.
- 1 (satu) orang Administrasi dan Keuangan, dengan kualifikasi pendidikan minimal SMU
dan Sederajat.

APRESIASI DAN INOVASI

Apresiasi
Tanggung jawab Pengawasan merupakan tanggung jawab Konsultan Pengawas, sehingga untuk lebih
mengoptimalkan pengawasan di lapangan - maka tahapan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Kontraktor secara berkala dan ketat diawasi sepenuhnya oleh Konsultan Pengawas.
Sebagai wujud apresiasi, Konsultan Pengawas akan menyiapkan “Pendekatan dan Metodologi” serta
didukung tenaga yang profesional dan berdedikasi dalam pelaksanaan kegiatan “Pengawasan
Pembangunan Gedung IGD Terpadu RSUD Leuwiliang”.
Dalam melaksanakan “Pengawasan Pembangunan Gedung IGD Terpadu RSUD Leuwiliang”.
Konsultan Pengawas akan mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku serta dapat bekerja sama
dengan semua pihak terkait.

Inovasi
1. Melakukan Check List pekerjaan tiap minggu dan bulan agar terjaga mutu. Agar jika ada hasil
produk yang rusak dari hasil check list, kontraktor segera memperbaiki.

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

2. Membantu FAO dengan hasil check list pekerjaan sebelum Serah Terima I.
3. Pada laporan akhir dilampirkan data :
- Hasil uji laboratorium dan uji lapangan (mutu).
- Laporan waktu pelaksanaan yang dituangkan dalam time schedule pelaksanaan dari awal
sampai akhir.
- List material bahan yang sudah di ACC / disetujui oleh perancana dan KPA.
4. Membuat buku manual pemeliharaan gedung yang berisi:
- Daftar material yang digunakan, contoh: material keramik, cat, sanitasy fixtur, dll dengan
membuat tabel spesifikasi dilengkapi brosur.
- Kumpulan buku manual pemeliharaan dan kartu garansi (bila ada), seperti: genset, closet,
soundsystem.

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

I. PENGERTIAN PENGAWASAN

Pengawasan dapat dirumuskan sebagai suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar
pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang system informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan
mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan
untuk menjamin bahwa semua sumberdaya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan
efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

Dengan demikian tujuan control adalah untuk mengetahui apakah sesuatu dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang digariskan, mengetahui apakah sesuatu dilaksanakan sesuai dengan instruksi atau asas-
asas yang telah ditentukan, rnengetahui kesulitan-kesulitan dan kelemahan-kelemahan dalam bekerja,
mengetahui apakah sesuatu berjalan efisien atau tidak, mencari jalan keluar jika ternyata dijumpai
kesulitan-kesulitan, kelemahan-kelemahan atau kearah perbaikan. Proses pengawasan melalui metode
dan instrumen daftar Simak Uji Mutu (SUM) berdasarkan Kepmen PU Nomor 229/KPTS/1999.

II. PENDEKATAN TEKNIS


A. Metodologi Pengawasan
1. Pedoman Dan Persyaratan Pengawasan
a. Pedoman Pengawasan
Konsultan pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari proyek maupun
informasi yang dicari sendiri. Kesalahan pengawasan / kelalaian pekerjaan
sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab
sepenuhnya dari Konsultan Pengawas.
Pedoman dasar pengawasan untuk persiapan melaksanakan pengawasan
antara lain :
 Gambar-gambar pelaksanaan
 Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
 Rencana Anggaran Biaya (RAB)
 Berita acara aanwijzing sampai dengan penunjukan Pemborong
 Dokumen kontrak pelaksanaan/ pemborongan
CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN
Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

 Bar-Chart dan S-Curve dari pekerjaan yang dibuat oleh Pemborong


(setelah disetujui)
 Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengawasan
 Peraturan-peraturan standard dan pedoman yang berlaku untuk
pekerjaan Pengawasan Konstruksi (Supervisi) konstruksi, termasuk
petunjuk teknis pengawasan mutu pekerjaan, dan lain-lain.

b. Persyaratan Pengawasan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas harus
memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
 Persyaratan Umum Pekerjaan
 Setiap bagian dan pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara
benar dan tuntas sesuai hasil yang telah ditetapkan dan diterima
dengan baik oleh Pengguna Jasa.
 Persyaratan Obyektif
 Pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Konstruksi (Supervisi) yang
obyektif untuk kelancaran pelaksanaan baik yang menyangkut jenis,
kualitas, kuantitas dan setiap bagian pekerjaan sesuai standar hasil
kerja pengawasan yang berlaku.
 Persyaratan Fungsional
 Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan
profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Pengawas yang secara
fungsional dapat mendorong peningkatan kerja kegiatan.
 Persyaratan Prosedural
 Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan di lapangan
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.

Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula


ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku,
antara lain :
 Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang
bersangkutan yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan beserta
kelengkapannya dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar perjanjian.

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

 Peraturan pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.


 Standard dan pedoman teknis yang berlaku di bidang
penyelenggaraan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

2. Metodologi
a. Pengawasan Mutu Pekerjaan
b. Salah satu aspek pengawasan yang harus dijalankan oleh Konsultan
Pengawas adalah mutu pekerjaan. Pengawasan mutu pekerjaan
dikendalikan oleh anggota tim Konsultan yang ada dilapangan.
c. Standart of acceptance
d. Mutu material
e. Metode pelaksanaan
f. Shop drawing
g. Pengukuran volume pekerjaan di Lapangan (opname)
h. Pelaksana pekerjaan (workmanship).
Acuan yang digunakan untuk mengadakan pengawasan mutu pekerjaan adalah
spesifikasi teknis yang telah dibuat oleh Konsultan Pengawas. Selama pekerjaan
tidak menyimpang dari spesifikasi teknis maka dapat dikatakan bahwa hasil
pekerjaan Kontraktor adalah baik. Namun apabila ada penyimpangan hasil
pekerjaannya maka Konsultan akan mengambil langkah-langkah guna
mengarahkan agar pekerjaan selalu mengukuti sesifikasi teknis. Langkah yang
akan diambil Konsultan Pengawas Teknik bila terjadi penyimpangan adalah
memberikan peringatan kepada Kontraktor supaya bekerja sesuai spesifikasi
teknis.
Peringatan yang disampaikan oleh Konsultan adalah peringatan secara tertulis
dengan tahapan peringatan sebagai berikut:
 Instruksi Lapangan (site instruction) Langsung kepada kontraktor
 Teguran
 Peringatan I
 Peringatan II
 Peringatan III

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

Instruksi kepada Kontraktor pada intinya mencakup masalah permintaan Konsultan


Pengawas kepada Kontraktor untuk melakukan revisi pekerjaan yang
pelaksanaannya menyimpang dan spesifikasi teknis. Instruksi ini dibuat oleh
pengawas lapangan pada saat melihat adanya penyimpangan pekerjaan pada
bagian pekerjaan tertentu. Lama waktu berlakunya instruksi kepada Kontraktor
adalah 2 (dua) hari kalender. Bila selama 2 hari kalender Kontraktor tidak
melaksanakan revisi maka secara otomatis Konsultan melakukan teguran. Teguran
dibuat berdasarkan instruksi yang sudah pernah dibuat dan sudah melampaui
selang waktu yang ditentukan. Teguran ini mempunyai waktu berlaku selama 2 hari,
apabila selama 2 hari tidak ada tanggapan maka Konsultan akan menerbitkan Surat
Peringatan I yang dibuat untuk menindaklanjuti teguran yang tidak mendapat
tanggapan dari Kontraktor. Peringatan II dan III pada intinya sama dengan
Peringatan I, yang membedakan antara peringatan satu dengan yang lainnya
adalah jabatan pembuat surat peringatan. Semakin tinggi tingkat Surat Peringatan
dibuat pula oleh personil Konsultan pada posisi yang lebih tinggi. Peringatan III
adalah peringàtan terakhir, bila hal ini tidak ditanggapi oleh Kontraktor maka dapat
dilakukan pemutusan hubungan kerja secara sepihak oleh Pengguna Jasa.
Penyampaian peringatan secara tertulis dan bertahap ini dimaksudkan agar dapat
diketahui kronologisnya secara lengkap tentang penyimpangan pekerjaan
Kontraktor. Dengan demikian maka Pengguna Jasa akan dapat dengan mudah
mengambil keputusan karena dukungan data yang cukup jelas tentang kronologis
penyimpangan yang dilakukan oleh Kontraktor.

3. Pengawasan Waktu Pelaksanaan


Untuk melaksanakan pengawasan dalam pelaksanaan fisik, Konsultan pengawas
mengadakan evaluasi dan monitoring pekerjaan yang mengacu pada :
a. Master Coordination Schedule
Master Coordination Schedule merupakan rencana kerja keseluruhan dari
kegiatan proyek. Schedule ini merupakan rencana kerja yang harus diacu oleh
semua pihak yang terkait pada kegiatan ini. Schedule detail untuk masing-
masing kelompok kegiatan atau masing-masing paket pekerjaan dibuat
berdasarkan Master Coordination Schedule. Apabila terjadi penyimpangan dari
schedule detail, maka harus dilakukan revisi schedule sehingga kembali kepada

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

master schedule yang ada dengan melakukan langkah-langkah percepatan


pelaksanaan pekerjaan.

b. Schedue Pelaksanaan Pekerjaan Tiap Paket Pekerjaan


Sebelum rnelaksanakan pekerjaan fisik, Kontraktor berkewajiban untuk
membuat schedule pelaksanaan pekerjaan. Schedule pelaksanaan ini merupan
acuan dasar untuk evaluasi dan monitoring pelaksanaan pekerjaan. Schedule
pelaksanaan pekerjaan yang telah dibuat dan disetujui oleh Pengguna Jasa.
Schedule pelaksanaan pekerjaan harus dibuat secara rinci dilengkapi pula
dengan target penyelesaian pekerjaan setiap kurun waktu tertentu. Pembagian
kurun waktu ini biasanya setiap minggu, hal ini dilakukan mengingat evaluasi
yang akan dilakukan adalah evaluasi mingguan. Setiap evaluasi, Konsultan
Pengawas akan melakukan opname pekerjaan sehingga dapat diketahui
prosentase kemajuan pelaksanaan pekerjaan. Pengecekan silang dilakukan
oleh Konsultan, yaitu pengecekan presentasi fisik mingguan dengan target
prestasi fisik yang terdapat pada schedule pelaksanaan pekerjaan. Selisih
prestasi fisik setiap minggu tidak boleh lebih dari 5%. Bila pada minggu tertentu
didapatkan kekurangan prestasi fisik lebih dari 5% maka Konsultan
berkewajiban memberikan teguran kepada Kontraktor agar mengambil langkah-
langkah percepatan. Sedangkan untuk selisih fisik lebih dari 10% maka surat
peringatan kepada Kontraktor untuk segera mengejar ketinggalan yang
dikeluarkan oleh Pengguna Jasa. Bila selisih fisik lebih dari 15% maka perlu
dilakukan penyusunan ulang jadwal pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan
jalan keluar terbaik untuk mengejar ketinggalan prestasi tersebut. Penjadwalan
ulang dibuat bersama-sama antara Konsultan dan Kontraktor dibawah arahan
dari Pengguna Jasa.

c. Schedule Pengadaan Material, Peralatan, dan Tenaga


Pelaksanaan adalah bagian pekerjaan yang memerlukan bahan material, tenaga
kerja, dan peralatan yang digunakan untuk melaksanakan bagian pekerjaan
dimaksud. Agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar maka
diperlukan adanya rincian lebih detail mengenai pengadaan material, tenaga
kerja, dan peralatan. Mengingat lahan yang tersedia untuk menampung material
CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN
Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

di lapangan sangat terbatas, disamping itu dituntut pula material yang diperlukan
harus selalu siap di lapangan, maka pendatangan material dibuat dengan
mengacu pada schedule pelaksanaan pekerjaan sehingga material. Yang
didatangkan di lapangan betul-betul material yang segera diperlukan untuk
dilaksanakan pemasangannya. Selain material yang diperlukan juga
peralatannya, begitu pula tenaga kerja yang memadai untuk melaksanakan
pekerjaan. Kontraktor berkewajiban menyiapkan baik material, perlatan dan
tenaga untuk melaksanakan pekerjaan fisik ini. Sedangkan untuk melaksanakan
bagian pekerjaan fisik selain diperlukan tenaga kerja, diperlukan pula
peralatannya. Peralatan yang digunakan harus sesuai dengan jenis
pekerjaannya. Dengan demikian schedule pendatangan material harus
dilengkapi pula dengan alokasi tenaga kerja dan peralatan yang digunakan
untuk mengerjakan bagian pekerjaan yang dimaksud.

d. Schedule Pengajuan Contoh Material dan Shop Drawing


Material yang digunakan untuk pekerjaan fisik ini sudah ditentukan
spesifikasinya oleh Konsultan Perencana. Untuk memudahkan mutu material
yang akan didatangkan oleh Kontraktor, terlebih dahulu contoh material yang
akan didatangkan harus disampaikan untuk mendapatkan persetujuan sebagi
pegangan Kontraktor. Dengan adanya contoh material yang akan digunakan
pada pekerjaan ini maka pengecekan pendatangan material tinggal melakukan
pencocokan dengan contoh yang sudah disetujui. Bila material yang
didatangkan tidak sesuai dengan contoh material sudah disetujui maka material
tersebut harus dikeluarkan dari lokasi proyek. Persetujuan contoh material
memerlukan waktu pemeriksaan sehingga pengajuan contoh bahan harus
dilakukan jauh sebelum adanya jadwal untuk memasukkan material yang akan
digunakan oleh Kontraktor. Disamping pengajuan contoh material sebelum
pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor berkewajiban untuk menyampaikan
gambar kerja (shop drawing). Gambar kerja yang dibuat oleh Kontraktor
disajikan untuk setiap bagian pekerjaan sehingga gambar kerja dibuat satu
minggu sebelum rencana memulai bagian pekerjaan tersebut. Dengan demikian
Kontraktor harus membuat jadwal waktu penyampaian gambar kerja.

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

Penyusunan jadwal ini akan digunakan sebagai dasar monitoring dan evaluasi
oleh Kosultan Pengawas. Konsultan Pengawas berkewajiban untuk memberikan
teguran kepada kontraktor bila penyampaian gambar kerja melebihi waktu yang
direncankan, karena hal ini akan dapat menghambat laju penyelesaian
pekerjaan secara keseluruhan. Lama waktu pekerjaan fisik sudah ditentukan
sejak awal pelaksanaan pekerjaan. Alokasi waktu yang ada merupakan kendala
yang harus diperhatikan oleh semua pihak yang terkait pada pengerjaan proyek
ini. Pengawasan waktu pekerjaan merupakan hal yang penting untuk dicermati.
apabila batas waktu yang ditetapkan dilewati maka baik Kontraktor, konsultan
Pengawas maupun Pengguna jasa akan mengalami kerugian. Hal yang harus
diperhatikan dalam pengendalian waktu, adalah:
 Evaluasi rencana Kontraktor
 Evaluasi, diskusi dan revisi network planning atau S Curve pekerjaan secara
keseluruhan dari Kontraktor.
 Pengendalian waktu realisasi program baik pendatangan bahan/ alat maupun
jangka waktu pelaksanaan.
 Memberikan alternative pelaksanaan untuk mengejar apabila ada
ketertambatan waktu program-program selama pekerjaan konstruksi
berlangsung.
 Memberikan teguran administratif terhadap Kontraktor apabita terlambat.

4. Pengawasan Biaya
Aspek terakhir yang masuk dalam aspek pengawasan proyek adalah aspek biaya. Aspek
ini merupakan aspek paling penting dalam pelaksanaan pekerjaan. Biaya pelaksanaan
pekerjaan harus dikendalikan sedemikian rupa sehingga jumlah biaya yang dikeluarkan
untuk menyelesaikan pekerjaan ini tidak akan melebihi dana yang tersedia.

a. Prosedur Pembayaran Termin Untuk Kontraktor;


Pembayaran termin / angsuran didasarkan pada prestasi pekerjaan dan dilakukan atas
dasar berita acara pemeriksaan prestasi pekerjaan. Kontraktor dapat menerima
pembayaran termin terakhir apabila:
 Pelaksanaan seluruh pekerjaan telah dilaksanakan dan telah ditandatangani berita
acara penyerahan pekerjaan.
CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN
Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

 Pihak Kontraktor telah menyerahkan surat jaminan pemeliharaan dari Bank atau
Lembaga Keuangan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

b. Pekerjaan Kurang
Untuk pengawasan ini dilakukan dengan melaksanakan opname secara detail sehingga
besarnya volume pekerjaan yang kurang di lapangan dapat diketahui secara pasti. Dan
pengurangan volume ini dapat dikonversikan menjadi pengurangan biaya pelaksanaan
fisik. Pengurangan biaya ini akan dikembalikan ke Penggunan Jasa, bila ternyata terdapat
pekerjaan tambah yang sangat diperlukan dan memberikan manfaat serta disetujui dalam
rapat secara tertulis di Berita Acara. Dengan demikian maka efisiensi pengurangan dana
dapat dicapai dengan baik.

Pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi biasa ditemukan adanya perubahan perubahan


disain untuk penyesuaian dengan kondisi lapangan yang ada. Penyesuaian ini
mengandung konsekuensi yaitu berkurangnya volume atau bertambahnya volume
pekerjaan akibat adanya penyesuaian tersebut. Dengan adanya perubahan volume
secara otomatis maka biaya penyelesaian pekerjaan juga akan berubah. Ada 2 kondisi
perubahan biaya, yaitu penambahan biaya dan pengurangan biaya. Bila yang terjadi
pengurangan biaya, hal ini tidak terlalu mengkhawatirkan, namun bila yang terjadi adalah
penambahan biaya tersebut memang betul-betul dilakukan, maka evaluasi selanjutnya
apakah dana yang tersedia cukup atau tidak.

c. Pekerjaan Tambah
Pengawasan terhadap pekerjaan tambah dilakukan dengan cara yang sama dengan
pekerjaan kurang. Penambahan biaya akan diambilkan dari biaya pada pekerjaan kurang,
bila ada. Perbandingan biaya pekerjaan tambah dan biaya pekerjaan kurang terdiri dari:
 Biaya pekerjaan tambah = Biaya pekerjaan kurang,
 Biaya pekerjaan tambah < Biaya pekerjaan kurang,
 Biaya pekerjaan tambah > Biaya pekerjaan kurang,
Kondisi ideal bila biaya pekerjaan tambah sama dengan jumlah biaya pekerjaan kurang.
Kondisi ini tidak akan menimbulkan masalah dengan pendanaan proyek yang ada. Bila
biaya pekerjaan tambah lebih kecil dari biaya pekerjaan kurang, kondisi ini tidak akan
menimbulkan masalah dengan pendanaan kegiatan, justru terdapat penghematan dana
sebesar selisih antara biaya pekerjaan tambah daripada biaya pekerjaan kurang. Selisih
ini akan dikembalikan kepada Pengguna Jasa/Pemerintah. Kemungkinan terakhir adalah
CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN
Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

bila jumlah biaya pekerjaan tambah lebih besar dan biaya pekerjaan kurang. Kondisi ini
akan menimbulkan masalah karena terdapat selisih dana yang harus diadakan oleh
kegiatan untuk menutup kekurangan biaya akibat adanya penambahan biaya pekerjaan
tersebut.

d. Pengawasan Administrasi
Tiga aspek pengawasan yaitu pengawasan mutu, waktu, dan biaya, tidak akan dilakukan
dengan baik tanpa adanya dukungan administrasi proyek yang memadai. Dengan dasar
ini maka pekerjaan ini secara administrasi mutlak diperlukan untuk kelancaran
penyelesaian pekerjaan ini.

e. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi merupakan hal yang sangat penting untuk pencapaian maksud dan
tujuan dan pelaksanaan pembangunan tersebut. Konsultan Pengawas berperan penting
dalam hal koordinasi pekerjaan antara Kontraktor dan Pengguna Jasa dengan
mengupayakan hal-hal sebagai berikut :
 Mengadakan pertemuan awal antara Kontraktor, Konsultan Pengawas dan
Pengguna Jasa untuk mengadakan klarifikasi pekerjaan.
 Sebagai tindak lanjut dan pertemuan awal diprogramkan suatu rapat koordinasi
rutin untuk membahas pemecahan permasalahan, tukar menukar informasi dan
monitoring kemajuan pekerjaan.
 Usulan antar pelaksana proyek ini apabila dipandang perlu untuk mengadakan
presentasi penanganan masalah- masalah lapangan yang jarang ditemui atau hal-
hal yang spesifik.
 Penyusunan risalah hasil pembahasan pada setiap kali pertemuan.

Rapat koordinasi pekerjaan secara rutin akan dilakukan setiap minggu. Pada rapat
koordinasi ini pokok bahasannya adalah evaluasi dan monitoring pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Kontraktor. Rapat koordinasi pertama selain membahas klarifikasi
pekerjaan Kontraktor juga membahas prosedur yang harus dilakukan Kontraktor pada
saat pelaksanaan pekerjaan. Rapat koordinasi mingguan ini dilakukan di lapangan dengan
peserta Konsultan, Kontraktor dan Pemberi Tugas. Setelah selesai rapat dibuat berita
acara rapat dimana berita acara tersebut merupakan dokumen administrasi yang harus
dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait.

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

f. Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan


Pelaksanaan pekerjaan pembangunan fisik oleh Kontraktor harus sesuai dengan prosedur
yang telah disepakati pada saat rapat koordinasi pertama kali. Prosedur yang disepakati
diantaranya adalah:
 Ijin mulai pekerjaan
 Pengajuan contoh material
 Prosedur penyampaian laporan fisik mingguan
 Prosedur permohonan pembayaran angsuran

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan ijin memulai pekerjaan,


ijin ini disampaikan kepada Konsultan Pengawas. Ijin memulai pekerjaan yang dibuat oleh
Kontraktor harus dilampiri dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal pendatangan/
pemasukan material, tenaga kerja dan peralatan serta dilengkapi pula dengan gambar
kerja (shop drawing). Dengan adanya laporan fisik mingguan, Kontraktor dapat
mengetahui dengan pasti apakah hak untuk menerima pembayaran angsuran kepada
Pejabat Pembuat Komitmen sudah waktunya untuk dibayarkan. Bila sudah waktunya
maka Kontraktor harus mengajukan permohonan pembayaran angsuran diketahui oleh
Konsultan Pengawas.

g. Pelaksanaan Check List Pekerjaan.


Pelaksanaan Check list Pekerjaan merupakan suatu alat pengendalian mutu pada setiap
item pekerjaan, pelaksanaan check list dilakukan dua minggu sebelum serah terima
pertama sehingga pada saat tim FAO melakukan serah terima mendapatkan data yang
update tentang hasil pelaksanaan pekerjaan . Check list dilaksanakan sebanyak 2 kali,
check list pertama dilakukan 2 minggu sebelum serah terima pertama jika hasil check list
I, jika ada beberapa item pekerjaan yang mengalami cacat / kerusakan secara fisik maka
kontraktor segera memperbaiki dengan target waktu yang diditentukan. Kemudian check II
dilakukan satu minggu sebelum Serah Terima I jika ada beberapa item pekerjaan
kembali mengalami cacat / kerusakan secara fisik maka kontraktor segera memperbaiki
dengan target waktu 1 hari sebelum serah terima maka seluruh pekerjaan fisik sudah
mendapatkan hasil yang baik dan di terima secara teknis pekerjaan.

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

h. Penyerahan Pekerjaan.
Penyerahan pekerjaan ini terdiri dari penyerahan pertama dan pernyerahan kedua.
Penyerahan pertama dilakukan setelah Kontraktor menyelesaikan seluruh pekerjaan fisik,
termasuk pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang. Sedangkan penyerahan kedua (akhir)
dilakukan setelah masa pemeliharaan pekerjaan Kontraktor sudah habis dan sudah tidak
ada pekerjaan revisi yang diminta oleh Konsultan Pengawas maupun Pengguna Jasa.
Pemeriksaan akhir guna serah terima pertama dilakukan bersama-sama seluruh pihak
yang terkait dengan pekerjaan ini antara Pengguna Jasa, Konsultan Perencana,
Konsultan Pengawas, Kontraktor dan dinas/instansi terkait. Bila hasil pekerjaan tidak
diterima maka Kontraktor berkewajiban melaksanakan revisi pekerjaan yang belum
diterima tersebut. Setelah revisi pekerjaan selesai dikerjakan, maka dilakukan
pemeriksaan ulang sampai dengan diterimanya pekerjaan tersebut. Setelah hasil
pemeriksaan dapat diterima maka diterbitkan berita acara yang memuat telah selesainya
dan telah diterima seluruh pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor. Selanjutnya
Konsultan Pengawas membuat surat pengantar penyerahan pertama.
Berdasarkan berita acara pemeriksaan akhir pekerjaan dan surat pengantar dari
Konsultan Pengawas, maka Pengguna Jasa membuat berita acara penyerahan pekerjaan
dimaksud. Dengan dasar berita acara ini maka administrasi pekerjaan kontraktor dapat
diterima. Setelah masa pemeliharaan berakhir Kontraktor mengajukan permohonan
pemeriksaan pekerjaan guna serah terima akhir pekerjaan. Pemeriksaan dilakukan
dengan cara yang sama dengan serah terima pertama. Dan hasil pemeriksaan akhir
tersebut dibuatlah berita acara penerimaan hasil pemeriksaan atau masa pemeliharaan.
Beriita acara ini sebagai dasar Pengguna Jasa untuk melakukan serah terima pekerjaan.
Setelah penandatanganan berita acara serah terima ini maka segala kerusakan yang
terjadi bukan tanggung jawab Kontraktor.

5. Aspek - Aspek Pengawasan


Beberapa aspek yang menjadi bahan pertimbangan dalam pekerjaan pengawasan/MK.
meliputi :
a. Aspek Program Pemerintah
Dalam pekerjaan Pengawasan Pembangunan Gedung IGD Terpadu RSUD
Leuwiliang, tidak terlepas dari program pemerintah dalam upaya pemenuhan
kebutuhan fasilitas umum di daerah RSUD Leuwiliang Untuk hal tersebut hasil

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

pengawasan harus dapat menghasilkan bangunan yang kokoh dan nyaman untuk
ditempati.
b. Aspek Teknis
Kreatifitas dan pengalaman yang memadai ditentukan pada kemampuan yang
efektif untuk menyelesaikan simpangan teknis yang mungkin terjadi dengan tidak
mengadakan perubahan yang mendasar dari segi perencanaan.

c. Aspek Kualitas
Berdasarkan pada pengetahuan yang cukup luas serta berpedoman pada disiplin
ilmu yang ada dari peraturan yang terkait/ peraturan yang ada sehingga pekerjaan
pembangunan tersebut dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan dan tidak
merusak system yang telah ada.

d. Aspek Dimensi Waktu


Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, ketepatan waktu pelaksanaan fisik sangat
berperan dan disesuaikan dengan titik optimal yang sudah ditentukan, sehingga
schedule yang telah ditetapkan dapat tercapai.

III. PROGRAM KERJA

A. Jadwal Kerja Pelaksanaaan


Waktu pelaksanaan Konsultan Pengawas dihitung mengikuti waktu pelaksanaan pekerjaan fisik
dan dimulai dari dikeluarkannya spk oleh pihak yang terkait, yang masing-masing diperlukan
pemahaman terhadap permasalahan-permasalahan yang ada. Tahapan-tahapan pelaksana
tersebut meliputi:

1. Tahap Persiapan Pembangunan (Pre Construction)


Pada tahap ini pelaksana dan pengendalian diperlukan untuk mengidentifikasi serta
mengatasi permasalahan-permasalahan yang mungkin ada meliputi beberapa aspek
antara lain adalah:

a. Keadaan Lapangan
Lahan pekerjaan yang tersedia merupakan lahan kosong, sehingga apabila
kegiatan dilaksanakan tidak menimbulkan permasalahan serta kondisi lahan telah

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

disiapkan dengan baik sehingga membantu kelancaran pelaksanaan


pembangunan.

b. Kelancaran Lalu Lintas


Dalam pelaksanaan nantinya perlu pengaturan yang terkoordinir dengan baik,
meliputi pengaturan arus Lalu lintas pekerja dan material, penyediaan sarana-
sarana pengamanan dan keselamatan. Disamping itu penjadwalan tahapan
pelaksanaan pekerjaan harus mempertimbangkan kondisi yang ada sehingga dapat
meminimalisasi hambatan dan diupayakan semaksimal mungkin tidak mengganggu
proses kegiatan pelaksanaan.

c. Keamanan
Untuk menjaga keamanan kegiatan, maka sebelum rnemulai kegiatan perlu dibuat
pagar pengaman di sekeliling kegiatan yang dilengkapi dengan sarana-sarana
keamanan lain serta penerangan yang cukup merata.

d. Pembuatan Jalan Masuk ke Lokasi Pekerjaan


Jalan masuk menuju Lokasi pekerjaan perlu dibuat dengan pertimbangan
pertimbangan:
- Tidak mengganggu aktivitas pekerjaan
- Merupakan jalur Lalu lintas barang dan manusia yang efisien
- Tidak mengganggu Lalu Lintas jalan umum di lokasi pekerjaan
- Diusahakan seminimal mungkin mengganggu kepentingan pihak lain diluar
pekerjaan.

e. Gudang dan Penimbunan Material


Gudang tempat penimbunan material harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga
:
- memudahkan material masuk
- memudahkan pengambilan material
- aman terhadap kerusakan material, kebakaran, kehilangan dan pencurian
- tidak mengganggu kegiatan lain

f. Barak Kerja dan Tempat Kerja Lapangan


Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai maka perlu disiapkan barak kerja yang
merupakan ruang kerja pelaksana dan staf kegiatan, ruang direksi, ruang rapat

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

lapangan yang dilengkapi perabotan secukupnya. Selain itu untuk pengerjaan


beberapa bagian pekerjaan tertentu perlu disediakan tempat kerja lapangan seperti
los kayu, los kerja besi dan lain lain. Penempatan barak kerja/ los kerja tersebut
harus dipertimbangkan sedemikian rupa sehingga :
- Aman terhadap kemungkinan kecelakaan akibat keteledoran proses
pembangunan
- Tidak ada gangguan langsung dalam proses pelaksanaan pembangunan
- Cukup memudahkan koordinasi pekerjaan
- Penggunaan ruang dan lahan yang efisien dan efektif.
g. Pengelolaan Lingkungan Pekerjaan
Dalam tahap persiapan ini harus sudah dipikirkan masalah pengelolaan lingkungan
pekerjaan, hal ini menyangkut masalah-masalah:
- Kebersihan Lingkungan kegiatan, yaitu masalah pembuangan sisa-sisa
material dan sampah-sampah lainnya.
- Pengaturan saluran pembuangan air sementara sehingga tidak menimbulkan
genangan-genangan serta hal-hal lain yang merugikan.
- Dalam penyiapan lahan serta sarana-sarana pendukung pekerjaan lainnya
dicegah jangan sampai merusak dan mengganggu kondisi lingkungan
sekitarnya.

2. Tahap Pembangunan (Construction)


Pada tahap ini pelaksanaan dan pengendalian diperlukan untuk mengidentifikasi serta
mengatasi permasalahan-permasaahan yang mungkin ada, meliputi beberapa aspek
antara lain:

a. Pengadaan Material
Pengadaan material kegiatan harus dilaksanakan dengan baik dan memenuhi
persyaratan seperti:
- Tidak rnengakibatkan kelambatan waktu pelaksanaan kegiatan.
- Tidak mengakibatkan kerugian akibat banyak tenaga kerja yang menganggur
akibat kelangkaan material.
- Tidak tercampur material bermutu rendah/ tidak sesuai spesifikasi teknis yang
disyaratkan.
CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN
Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

- Penyediaan material sesuai dengan rencana pelaksanaan dalam jumlah yang


cukup dan memadai.
- Penyediaan material harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan.

b. Pengadaan Tenaga Kerja


Pengadaan tenaga kerja kegiatan harus dilaksanakan dengan baik sehingga :
- Tidak mengakibatkan kelambatan waktu pelaksanaan pekerjaan
- Dapat dicapai mutu pekerjaan yang baik
- Pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efisien
- Tidak menimbulkan masalah-masalah perburuhan.

c. Pengadaan Peralatan Kerja


Pengadaan material kegiatan harus dilaksanakan dengan baik sehingga:
- Tidak mengakibatkan kelambatan waktu pelaksanaan kegiatan.
- Dapat dicapai mutu pekerjaan sesuai yang disyaratkan.
- Dapat dicegah kemungkinan kecelakaan kerja.
- Pelaksanaan pekerjaan menjadi efisien.

d. Pengendalian Mutu
Untuk mendapatkan mutu yang baik pada setiap bagian pekerjaan maka perlu
diambil langkah-langkah sebagai berikut:
- Pemilihan material yang baik dan memenuhi persyaratan
- Pengerahan tenaga yang sesuai bidangnya dan dengan kuantitas yang cukup
- Pelaksana teknik yang menguasai masalah
- Pelaksanaan yang ketat

e. Pengendalian Waktu
Untuk dapat mengendalikan waktu pelaksanaan kegiatan perlu diadakan :
- Penyusunan dan penyesuaian network planning diagram
- Penyusunan dan penyesuaian barchart diagram
- Membuat re-scheduling tiap-tiap tahapan kelambatan

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

f. Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya bertujuan agar tiap rupiah dana yang dikeluarkan capat
dimanfaatkan secara efisien dalam tiap-tiap bagian pekerjaan. Kegiatan untuk itu
harus diadakan pemantauan:
- perkembangan harga-harga
- biaya pekerjaan tambah/ kurang
- biaya pekerjaan tertunda dan biaya-biaya lain

g. Koordinasi
Untuk kelancaran pekerjaan perlu adanya koordinasi yang terpadu dalam seluruh
organisasi pelaksanaan, baik koordinasi intern dalam tiap-tiap pihak terkait
(Pengguna Jasa, Konsultan Pengawas, Pengelola) maupun koordinasi antar semua
pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

h. Administrasi Pelaksana Anggaran


Administrasi pelaksana anggaran merupakan salah satu aspek utama dalam
pelaksana dan pengendalian kegiatan yang harus dilaksanakan dengan tertib dan
teliti, meliputi:
- laporan harian
- laporan mingguan
- laporan bulanan
- gambar-gambar pelaksanaan (as built drawings)
- ijin-ijin dan peraturan-peraturan
- berbagai berita acara
- asuransi/ jaminan
- dokumen kontrak
- dokumen serta laporan-laporan lainnya yang relevan

i. Perlengkapan Keselamatan Kerja


Untuk menunjang prestasi dan keselamatan kerja, maka perlu dllengkapi peralatan
keselamatan kerja yang meliputi :
- Perlengkapan pribadi berupa helm pengaman, sabuk pengaman, sepatu
pengaman, sarung tangan pengaman, kaca mata pengaman, masker dan lain-
lain.

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

- Perlengkapan umum, berupa jaring pengaman, perancah kerja yang stabil,


kotak PPPK, tangga pengaman dan lain-lain.
Perlengkapan administrasi yang berupa asuransi kecelakaan kerja dan jaminan
keselamatan kerja yang dipersyaratkan.

3. Pelaporan
Penyampaian informasi dalam bentuk laporan sangat diperlukan sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada Pengguna Jasa, untuk pemantauan serta pengendalian
manajemen dan teknis pelaksanaan kegiatan mulai dari tahap awal sampai tahap akhir.
Penyampaian laporan dan gambar kerja yang dibuat oleh kontraktor kepada pihak Owner
berupa Hard Copy dan penyampaian secara visual. Untuk pelaksanaan tugasnya
Konsultan Pengawas harus mencari sendiri informasi yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan, baik yang berasal dari proyek maupun informasi yang dicari sendiri. Informasi
pengawasan antara lain:
- Gambar-gambar pelaksanaan
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
- Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- Berita Acara Aanwijzing
- Dokumen kontrak pelaksanaan / pemborongan
- Bar-Chart atau S-Curve pekerjaan yang dibuat oleh Kontraktor (setelah disetujui).
- Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang beraku untuk pekerjaan
Pengawasan Konstruksi (Supervisi), termasuk petunjuk teknis simak pengawasan
mutu pekerjaan dan informasi lainnya.

Keluaran atau produk laporan yang dihasilkan selama pelaksanaan adalah sebagai berikut :

a. Laporan Pendahuluan/Mingguan
Laporan Pendahuluan atau mingguan yang harus disusun oteh Konsultan Pengawas
untuk pekerjaan yang dilaksanakan selama 1 (satu) minggu dan selambat- lambatnya
diserahkan kepada Pemberi Tugas setelah 2 (dua) hari pada minggu berikutnya. Laporan
mingguan berisikan laporan harian selama kurun waktu 1 (satu) minggu dan kemajuan
pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor setama 1 (satu) minggu. Dari laporan mingguan

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

tersebut yang juga tercantum Progress Report (laporan kemajuan pekerjaan) sebagai
evaluasi untuk menilai kinerja Pemborong dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Laporan Bulanan
Yaitu laporan yang harus disusun oleh Konsultan Pengawas untuk pekerjaan yang
dilaksanakan selama 1 (satu) bulan, dan setambat-lambatnya diserahkan kepada Pemberi
Tugas di akhir minggu pertama bulan berikutnya. Laporan bulanan berisikan rekapitutasi
laporan mingguan selama kurun waktu 1 (satu) bulan dan kemajuan pekerjaan
dilaksanakan Kontraktor setama I (satu) buLan. Dari laporan bulanan tersebut juga akan
dilaporkan permasalahan yang mungkin terjadi dan memerlukan penyesuaian dalam
kondisi pelaksanaan di Lapangan serta solusi/ pemecahan permasalahan tersebut.
Laporan bulanan juga berfungsi sebagai bahan evaluasi/ koordinasi secara berkala antara
kontraktor, Pemberi Tugas, Konsultan Pengawas, dan Dinas Instansi Negara/ swasta
yang terkait dalam pekerjaan ini.

c. Laporan Akhir Pengawasan


Yaitu laporan yang harus segera disusun oleh Konsultan Pengawas untuk diserahkan
kepada Pengguna Jasa setelah pekerjaan pengawasan berakhir. Laporan ini berisikan
rekaman perjalanan kegiatan dan mulai sampai akhir terselesaikannya pekerjaan. Isi
laporan tersebut juga termuat permasalahan yang terjadi beserta solusi/ jalan keluar
masalah tersebut. Progress report pelaksanaan dan rencana/ time schedule dan
Kontraktor harus dicantumkan per minggu dari mulai sampai akhir pekerjaan. Foto-foto
rekaman perjalanan pekerjaan harus dicantumkan secara detail. Gambar-gambar
perubahan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, checklist per item pekerjaan yang
telah dilaksanakan Pemborong beserta berita acara tambah kurang (bila ada) dan telah
mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa harus dilampirkan kedalam laporan akhir
pengawasan untuk kelengkapan data laporan. Selain dalam bentuk menyiapkan secara
berkala yang telah dijelaskan diatas, Konsultan Pengawas juga menyiapkan buku harian
atau buku Direksi, dimana isi buku tersebut adalah catatan harian yang memuat semua
kejadian, perintah/ petunjuk penting bagi Kontraktor, Pengguna Jasa, Pengawas dari
Dinas Terkait setempat dan konsultan Pengawas.

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

IV. ORGANISASI DAN PERSONIL


Dalam pelaksanaan tugas-tugasnya, konsultan pengawas akan menugaskan beberapa personil
pelaksana yang memiliki kualifikasi dan mampu melaksanakan lingkup pekerjaan konsultan
pengawas terutama dalam kegiatan Pengawasan Pembangunan Gedung IGD Terpadu RSUD
Leuwiliang Kabupaten Bogor dan mampu bekerjasama dan berkomunikasi dengan pihak-pihak
yang terkait, serta mampu membuat laporan secara sistematik. Disamping itu tenaga-tenaga yang
dimaksud merupakan tenaga dengan disiplin ilmu yang relevan atau sesuai dengan tugas masing-
masing.

A. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK


Struktur organisasi dari Tim Pengawas yang akan menangani Pekerjaan Pengawasan
Pembangunan Gedung IGD Terpadu RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor adalah sebagaimana
terlihat pada table berikut:

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

PEMBERI TUGAS

PENERIMA TUGAS
CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN

TEAM LEADER (TA. Arsitektur)

Administrasi / OPR CAD

Arsitektur Sipil / Struktur, ME Pengawas Lapangan

B. PERSONIL

Team Leader
 Menjalankan seluruh fungsi koordinasi dan pengendalian untuk tugas-tugas pengawasan
dalam pelaksanaan fisik dilapangan.
 Dalam menjalankan tugasnya, ia didukung oleh staf yang terdiri dari para Construction
Engineer dari berbagai disiplin, dan para supervisor dari berbagai disiplin.
 Menyusun program kegiatan fisik dalam periode mingguan berdasarkan jadwal serta
program yang telah ditetapkan.
 Bersama stafnya mengawasi terus menerus semua jenis kegiatan fisik yang dikerjakan
oleh kontraktor, baik menyangkut kualitas pekerjaan maupun produktivitasnya.
 Memberi saran-saran dan pengarahan-pengarahan kepada kontraktor, terutama yang
berkaitan dengan ”Construction Technology”.
 Membuat laporan berkala/mingguan sehubungan dengan seluruh tugas dan tanggung
jawabnya.
 Dalam menjalankan tugasnya yang bersangkutan bertanggung jawab kepada Manager
Supervisi.

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

Pengawas Lapangan
 Membantu tugas-tugas tim leader pada bidangnya masing-masing dalam menjalankan
fungsi pengawasan pada pelaksanaan fisik proyek.
 Memberikan masukan-masukan dalam rangka penyusunan ‘Construction Planning’ yang
mencakup Construction Site Planning, perencanaan biaya dan jadwal konstruksi.
 Melaksanakan pengendalian mutu, biaya dan waktu terhadap seluruh atau sebagian
produk pelaksanaan proyek, yaitu dengan cara antara lain melakukan inspeksi,
melakukan evaluasi, jadwal, waktu dan analisa serta pemukhtahiran (updating).
 Mampu juga memberikan saran-saran pemecahan permasalahan atau langkah-langkah
koreksi / penyempurnaan kepada team Leader.
 Menyampaikan analisa-analisa yang bersifat kerekayasaan atau manajemen kepada Tim
Leader.
 Tenaga Ahli di dalam tugasnya bertanggung jawab kepada Tim Leader dan membawahi
pengawas-pengawas lapangan untuk semuya disiplin ilmu.

Administrasi Proyek
 Membuat/mengetik bahan-bahan pengawasan berbentuk tulisan, seperti: format draft
pelaporan, format surat, dll.
 Menerima, mengirim, mencatat dan mengarsipkan surat-surat masuk/keluar dan seluruh
data keuangan
 Bertanggung jawab kepada Team Leader

V. PENUGASAN TENAGA
Untuk melaksanaan Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Gedung IGD Terpadu RSUD
Leuwiliang Kabupaten Bogor ini, Konsultan PT. VIASRONA CONSULTINDO akan menugaskan
personil yang memiliki keahlian sesuai dengan posisinya dalam organisasi pengawasan yang
diusulkan dan yang telah memiliki pengalaman dibidangnya.

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

LAMPIRAN I
PROSEDUR PENGAWASAN

MULAI

CEK KELENGKAPAN 1
DOKUMEN
PELAKSANAAN

KOORDINASI
LENGKAP
LENGKAP DENGAN
PENGELOLA
PROYEK

DOKUMEN PELAKSANAAN
RAPAT KONTRAKTOR
PERMULAAN PENGELOLA PROYEK
BANGUNAN 2 MANAJEMEN KONSTRUKSI

3 SURVEY LAPANGAN
PEMERIKSAAN
KEADAAN
LANGSUNG

tidak CHECK DENGAN


PENGELOLA &
SESUAI
TEAM
PERENCANA

tidak ya MINTA
INSTRUKSI/ PERLU PERUBAHAN RENCANA PERSETUJUAN
INFORMASI KEPADA PEMBERI TUGAS
PELAKU

PROSEDUR
&
BERITA ACARA
LAKSANAKAN
PENGAWASAN SESUAI
DENGAN PROSEDUR
YANG DIGARISKAN S/D
SERAH TERIMA 4 PEDOMAN PENGAWASAN

SELESAI

LAMPIRAN II

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

PROSEDUR ADMINISTRASI

OWNER PENGAWAS KONTRAKTOR/SUPPLIER

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

PELAKSANAAN
PEKERJAAN 1

PERIKSA

ADA
PENYIMPANGAN TIDAK
LANJUTAN
1
PEKERJAAN
YA

TEMBUSAN SURAT TEGURAN ARSIP SURAT TEGURAN SURAT TEGURAN


2

PERBAIKAN 3

PEMERIKSAAN

OK YA
1

TIDAK

SUDAH DAPAT TEGURAN 2X


TIDAK
2

YA

TEMBUSAN SURAT PERINGATAN ARSIP SURAT PERINGATAN SURAT PERINGATAN


3

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

LAMPIRAN III
PROSEDUR ANGSURAN

OWNER PENGAWAS KONTRAKTOR/SUPPLIER

PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

PERIKSA

ADA PENYIMPANGAN
TIDAK

1
YA

TERIMA UNDANGAN INSPEKSI UNDANGAN INSPEKSI TERIMA UNDANGAN ISPEKSI

INSPEKSI

BUAT USULAN
REVIEW ANGSURAN

OK YA
1

TIDAK

PENANDATANGAN PENANDATANGAN PENANDATANGAN


BERITA ACARA BERITA ACARA BERITA ACARA

PEMBAYARAN

SERTIFIKAT PEMBAYARAN SERTIFIKAT PEMBAYARAN SERTIFIKAT PEMBAYARAN

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

LAMPIRAN IV

PROSEDUR LAPORAN MINGGUAN DAN BULANAN

OWNER PENGAWAS KONTRAKTOR/SUPPLIER

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN


PEKERJAAN 1

PERIKSA

OK TIDAK
1
YA

TEMBUSAN SURAT TEGURAN ARSIP SURAT TEGURAN ARSIP SURAT TEGURAN

BUAT UBDANG PELAKSANAAN


2
INSPEKSI PEKERJAAN

USULAN PRESTASI PEKERJAAN BULANAN

TEMBUSAN SURAT PERINGATAN ARSIP SURAT PERINGATAN SURAT PERINGATAN

INSPEKSI

OK TIDAK
2
YA
PENANDATANGAN

PENANDATANGAN

LAPORAN BULANAN LAPORAN BULANAN LAPORAN BULANAN

LAMPIRAN V

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

PROSEDUR PERSETUJUAN BAHAN

OWNER PENGAWAS KONTRAKTOR/SUPPLIER

PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN


1

PERIKSA SESUAI
SPESIFIKASI

PERLU RENCANA
YA
TIDAK

PERLU LAB
TIDAK
LANJUTAN
PEKERJAAN

PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

REKOMENDASI / REPORT OK TIDAK


1
REKOMENDASI LABORATORIUM
YA

OK
TIDAK
1

YA

TEMBUSAN SURAT PERINGATAN ARSIP SURAT PERINGATAN SURAT PERINGATAN


2 2 2

YA TIDAK
2 OK 1

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

LAMPIRAN VI : PROSEDUR KOORDINASI

PROSEDUR KOORDINASI

CONSTRUCTION
RENCANA KERJA PEMBUATAN CONSTRUCTION
KONTRAKTOR TENAGA KERJA SHOP CONSTRUCTION PERMINTAAN PENERIMAAN
PERALATAN DRAWING PEMBAYARAN PEMBAYARAN

SARAN & PERSETUJUAN


PERIKSA & PERIKSA PERSETUJUAN PERIKSA OK
PENGAWAS PERTIMBANGAN UTK MEMULAI
SESUAIKAN
PEKERJAAN

MENGETAHUI PERSETUJUAN
PEMBERI TUGAS /PENGELOLA PROYEK PEMBAYARAN
MENGETAHUI /
SPK IKUT
MENGESAHKAN

MEMBANTU
PENGAWASAN PENGAWASAN
PERANCANG MEMERIKSA
BERKALA BERKALA
KONSTRUKSI

TAHAP PERSIAPAN PELAKSANAAN TAHAP SHOP DRAWING TAHAP PELAKSANAAN DAN TERMIN

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN


Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Pada Kegiatan Perluasan Gedung A (RSUD Leuwiliang(Lelang Ulang)

CV. CIPTA ADIWASTU DESAIN

Anda mungkin juga menyukai