Anda di halaman 1dari 82

Usulan Teknis

CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Pendekatan dan metodologi adalah cara


pandang Calon penyedia jasa terhadap
materi pekerjaan yang akan diembannya.
Kemapuan serta kinerja penyedia jasa diuji
dalam memberikan solusi cerdas dalam
setiap permasalahan.

Bab E
Pendekatan Metodologi
Dan Program Kerja
PENDEKATAN

Didalam pekerjaan ini konsultan akan mengunakan beberapa pendekatan untuk

dapat menjawab tujuan dari pekerjaan ini. Namun sebelum itu konsultan akan
memberikan gambar proses skematik yang diharapkan dapat menjadi panduan.

Lingkup Keluaran Tujuan


Pekerjaan/ Pekerjaan Pekerjaan /PPP
PROBLEMS Project

Pendekatan, Pendekatan di dalam kamus


Metodologi dan besar bahasa Indonesia,
Program Kerja dinyatakan adalah : (n) 1
proses, perbuatan, cara
mendekati (hendak
Gambar E.1. Skema pendekatan berdamai, bersahabat, dsb)
2 antara usaha dalam
rangka aktivitas penelitian
untuk mengadakan
hubungan dengan orang
yang diteliti, metode-metode
1. PENDEKATAN untuk mencapai pengertian
tentang masalah penelitian.
PERANCANGAN SITE PLAN

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 1


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan,


maka perencanaan arsitektur menerapkan beberapa prinsip yang
lebih mengutamakan hubungan antara fungsi bangunan,
lingkungan dan manusia penggunanya.
Beberapa prinsip yang akan dipakai dalam perencanaan arsitektur
adalah:
 Zonifikasi Fungsional
Bangunan - bangunan yang direncanakan adalah bangunan -
bangunan umum untuk pelayanan publik sehingga perlu
diperhatikan faktor fungsional bangunan dan ruang sesuai
dengan peruntukannya. Pengelompokan fungsi antar ruang
maupun bangunan akan dilakukan sesuai dengan sifat dan
hierarkinya, sederhana, efisien dan rasional dipandang dari
kegiatan fungsi bangunan, namun masih tetap merupakan
kesatuan yang utuh serta mudah dikelola dan dipelihara.
Dalam tapak kawasan perencanaan jaringan sirkulasi
manusia dan barang akan disusun seefisien mungkin serta
tidak mengganggu satu sama lain dan mendukung fungsi
setiap bangunan.
Untuk menghindari ekses dari penataan saling
berdekatannya dua fungsi bangunan yang berbeda, dapat
direncanakan barrier lingkungan yang secara arsitektural
membentuk ruang - ruang baru yang bersifat terbuka,
memisahkan antara dua fungsi tersebut namun tetap
membentuk tatanan yang mengalir dan harmonis.
 Keterpaduan dengan lingkungan
Penampilan bangunan-bangunan yang direncanakan
hendaknya selaras terhadap lingkungan, sedemikian rupa
sehingga mengesankan adanya kesatuan bentuk, sehingga

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 2


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

baik bangunan utama maupun bangunan penunjang


membentuk identitas lingkungan kawasan. Keseluruhan
bangunan yang ada mempunyai keterkaitan kegiatan yang
kuat dan saling menunjang, sehingga masing-masing
bangunan terjadi penyatuan kegiatan.
Di sisi lain dengan prinsip ini bangunan direncanakan dalam
konteks menghormati keberadaan lingkungan dengan
memanfaatkan potensi-potensi yang ada, seperti kondisi
hidrologi, kontur, maupun vegetasi dioptimalkan keberadaan
sebagai bagian dari elemen perencanaan tapak.

 Fleksibilitas ruang
Prinsip ini diterapkan agar ruang-ruang yang terbentuk harus
bersifat cukup fleksibel, sehingga jika diadakan perubahan-
perubahan fungsi ruang di masa dating akan lebih mudah.
Pengaturan jarak kolom yang tepat tidak hanya terpenuhi
aspek strukturalnya saja namun juga untuk fungsi
arsitekturalnya. Fleksibilitas ini tidak hanya diterapkan untuk
penataan ruang - ruang dalam bangunan, namun juga
ruang- ruang terbuka antara beberapa bangunan dalam
kelompok fungsi yang sama maupun berbeda.

 Kemudahan pemeliharaan
Semua material finishing arsitektural akan dirancang supaya
mudah dalam pemeliharaan namun tetap indah dipandang
mata. Penerapan azas kesederhanaan dalam perencanaan
bangunan akan menghasilkan pengolahan dan penataan
secara maksimal bahan material finishing arsitektural yang

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 3


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

bersifat low cost and easy maintenance menjadi rancangan


elemen bangunan yang menarik secara estetis.

Dalam proses perencanaan selanjutnya, penyusunan konsepsi-


konsepsi mikro dan makro dilakukan dengan pendekatan berbeda
tergantung pada konteks permasalahan serta solusi yang ingin
dicapai. Di antaranya :

1. Konsep Penataan Site


Penataan site sangat berkaitan erat dengan fungsi-fungsi
kegiatan yang harus ditampung didalamnya. Oleh karenanya
untuk pengembangan penataan site, Konsultan Perencana
menggunakan kaidah :
a) Dinamic
b) Asymetry
c) Dispersal
d) Unity

2. Konsep Entrance / Pintu masuk


Dapat memudahkan dalam aksesibilitas pengunjung memasuki
kawasan, baik secara visual menjadi salah satu identitas
kawasan(tengaran), maupun secar fungsional menjadi gerbang
masuk utama (check point). Teknik yang digunaka meliputi
pengolahan bentuk, skala maupun warna.

3. Konsep Blok Plan Bangunan


Blok-blok massa bangunan di dalam tapak perencanaan ditata
terpisah satu sama lain dengan skala tinggi masing - masing
telah direncanakan sesuai dengan kebutuhan luasan yang telah

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 4


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

diprogramkan. Perletakan masing-masing blok bangunan akan


mempertimbangkan pula luasan dasar masing - masing serta
prioritas fungsi aktivitas yang akan diwadahi.

4. Konsep Open Space (Ruang Terbuka)


Penataan ruang terbuka, dimaksudkan selain untuk tempat
berkumpul dan berinteraksinya pengunjung dengan berbagai
macam aktivitas bebas, juga sebagian difungsikan untuk
memenuhi jumlah parkir kendaraan roda empat yang harus
ditampung. Disamping itu ruang terbuka dapat dimanfaatkan
untuk area olah raga sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai
paru paru lingkungan dengan tata hijaunya mengingat
lingkungan disekitar lokasi cukup padat.
Open space ini direncanakan dengan mempertimbangkan :
 Peruntukan lahan yang diijinkan oleh Pemerintah
Daerah/Kota
 Efektifitas dan pengoptimalan bentuk serta dimensi lahan.
 Kemudahan dan kelancaran sirkulasi.

5. Konsep Sirkulasi
Pencapaian ke dalam kawasan maupun ke dan dari setiap
bangunan di dalam kawasan direncanakan dengan menetapkan
bangunan utama sebagai center kawasan, dalam hal ini
umumnya adalah Stadion Utama. Sirkulasi dibedaka dalam tiga
kategori, yaitu
a. Jalur utama dengan median tengah dan mempunyai
kelebaran menyerupan jalan kelas arteri primer.
b. Jalur penunjang, untuk 2 arah kendaraan tanpa median
dengan kelebaran setingkat jalan kelas sekunder.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 5


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

c. Jalur servis, untuk 2 arah kendaraan tanpa median dengan


kelebaran setingkat jalan kelas lokal.
Dengan demikian dari pembagian dan pembedaan ini akan
diperoleh sirkulasi yang
memenuhi kriteria :
a) Jelas
b) Aman
c) Mengalir cepat

6. Konsep Accessibility
Untuk mencapai tiap bangunan dalam kawasan disediakan
kemudahan dalam hal pencapaian ke bangunan yaitu:
a. Dengan moda Kendaraan roda 4 maupun roda 3, di mana
disetiap masing - masing bangunan akan disediakan areal
parkir yang menyesuaikan dengan perbandingan daya
tampung pengunjung.
b. Untuk pejalan kaki disediakan jalur pedestrian yang cukup
lebar, dan aman teduh (menyenangkan) menyatu dengan
lansekap.
c. Sedangkan untuk penyandang cacat, jalur pedetrian diberi
tanda-tanda khusus sesuai dengan standar yang berlaku
serta Ramp khusus di setiap jalur pencapaian bangunan
maupun areal drop off pengunjung.

2. PENDEKATAN EFISIENSI FUNGSIONAL


Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Umrah Raja
Ali Haji harus mengedepankan efisiensi fungsional sebagai tempat
peningkatan kualitas pekerjaan sebagaimana fungsinya. Sehingga
setiap sarana dan prasarana ditata dan dikembangkan sesuai

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 6


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

dengan fungsi kegiatan yang ditampungnya. Menjamin


terwujudnya gedung yang ramah lingkungan (Green Building).

Green Building adalah salah satu cara untuk menghambat laju


perubahan iklim. Green Building Council di seluruh dunia berusaha
membuat green building rating system yang dapat dipakai seluruh
pihak untuk mempromosikan dan membangun green building yang
dapat mencermati kondisi lokalnya. Green Building Council of
Indonesia juga melakukan hal yang sama dengan Greenship.
Menggunakan Greenship di Indonesia adalah hal yang bijak untuk
membantu pengembangan Greenship itu sendiri. Green building
bukanlah hal yang baru. Arsitektur tradisional adalah referensi
yang baik dalam mengimplementasikan konsep green building.

Bangunan berpeluang besar untuk dimanfaatkan sebagai sarana


menghambat laju perubahan iklim. Untuk itu diperlukan bangunan
yang ramah lingkungan, hemat energi, hemat sumber daya alam,
didesain, dibangun dan dioperasikan dengan ramah lingkungan.
Green Building adalah upaya untuk menjawab tantangan-
tantangan tersebut. Tulisan ini mencoba secara singkat
menjelaskan apa yang dimaksud dengan Green Building. Pada
hakikatnya green building bukanlah ditentukan oleh pemilihan
bahan saja, namun merupakan integrasi dari seluruh aspek yang
secara hamper seragam, digariskan oleh seluruh green building
rating system di seluruh dunia :
 pengelolaan tapak
 hemat air
 hemat energi
 bahan bangunan

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 7


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

 kualitas udara dalam ruangan

3. PENDEKATAN DARI JENIS BANGUNAN


Bangunan gedung selain dibangun untuk memenuhi secara
berbagai kebutuhan maupun tuntutan yang berlaku umum, juga
dimaksudkan untuk memberikan rasa yaman dan aman bagi
penggunanya.

Keadaan akan tuntutan ini


mendorong munculnya
perbedaan-perbedaan dalam
bentuk bangunannya. Padahal
secara teoritis tidak boleh ada
perbedaan karena untuk semua
rancangan perkantoran pada kolom kosong mempertegas aksen bangunan
- image gedung -
dasarnya memiliki prinsip dasar
yang sama, yakni bahwa
perubahan bentuk suatu organisasi berubah lebih cepat
dibandingkan dengan perubahan bangunannya sendiri.

Perbedaan ini diatasi biasanya


dengan membedakan rancangan
untuk memenuhi kebutuhan
menurut 4 skala waktu, meliputi
beberapa hal sebaagai berikut
 Bidang Penutup, yang
Bidang Penutup
dirancang setidaknya dapat
bertahan untuk kurun 50

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 8


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

tahun karenanya harus dirancang untuk memenuhi berbagai


variasi kebutuhan aktivitas. (lihat gambar).
 Pengaturan Instalasi
Pelayanan dan Utilitas,
yang cepat menjadi kuno
begitu terjadi perubahan
teknologi dan karenanya
Bidang Penutup dan Instalasi utilitas
harus diganti sekurang-
kurangnya menurut kurun
15 tahun. (lihat gambar).
 Pelengkap Ruang Dalam (interior),
yakni berupa alat-alat penunjang
ruang dalam yang sedapatnya
disesuaikan dengan kebutuhan
organisasi yang bersangkutan;
peralatan penunjang ini hanya
plafond tinggi mempertegas kesah gagah
digunakan selama masa sewa, -
biasanya 5-7 tahun. (lihat gambar).

Pelengkap Ruang Dalam (interior)

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 9


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Pola pengaturan tata letak

 Pola Pengaturan Tata Letak, yakni penempatan dan


pengaturan kembali letak element-element ruang dalam,
seperti kuri, meja, tirai/sekat untuk dapat memenuhi
kebutuhan suatu aktivitas dalam kurun waktu 3-4 bulanan.
(lihat gambar).

Untuk tahun-tahun terakhir ini terdapat dua pola pengembangan


dasar dalam bangunan, yakni
 pertama ditandai dengan mengurangi rancangan bentuk bidang
penutup yang tahan lama dengan menggantinya sekaligus
sebagai bentuk rancangan penunjang untuk jangka waktu
pemakaian singkat saja, terutama berbentuk perabotan yang
dapat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi. Sehingga
pemisahan antara instalasi pelayanan teknis, baik secara
pandangan dan akustik maupun yang berfungsi dekoratif
secara teratur dapat disesuaikan sebagai perabot sekaligus.

 kedua, ditandai dengan adanya kesulitan memilahkan fungsi


aktivitas belajar mengajar dengan aktivitas

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 10


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

sampingannya/gabungannya seperti aktivitas laboratorium,


adminitrasi, dsb. (lihat gambar).

tanpa sekat terasa luas


- image ruang bersama -

4. FUNGSI GEDUNG
Sebagai sarana pendidikan, kawasan yang direncanakan harus
mampu memenuhi semua aktivitas yang ada di dalamnya, baik
didalam gedung maupun di luar gedung. Sebagai sarana
pendidikan, yang paling utama adalah sarana tempat belajar
mengajar dan semua pndukungnya, termasuk kantor administrasi
pengelola, ruang dosen, laboratorium, ruang serbaguna, ruang
ibadah, asrama, ruang makan, dapur, gudang, balairung, ruang
perpustakaan, dsb.

Karena organisasi ruang cenderung tidak berubah dengan


cepat dari berbagai situasi, maka perlu perhatian yang tanggap
guna menghindari kemungkinan ketinggalan zaman di gedung-
gedung yang baru dibangun.

Diagram perbandingan
biaya relatif

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 11


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

n ncangan

ru a n g la n ta i u n tu k p e rle ta k a n
p e m a n fa a taGnO Ay a n gd ig u n a k a n
d e n a hd i In g g riss e ta rad e n g a n

la n ta iy a n gd iju a l( m e n u ruut k u ra n
d im a n fa a tk a n u n tu k

lu a s la n ta iy a n g d is e w a k a nlu, a s
u n tu kp e n e ta p aann g g a rabnia y ad i

p e n e ta p a na n g g a ra n b ia y a d i

ru a n g in ti v e rtik a l b a n g u n a n
lu a s b e rs ih ru a n g te rp a k a i

s a lu ra n /in s ta la s i u tilita s
G O Au n tu kp e n e ta p ara

In g g ris )
In g g ris
GOA
AS
masing-masing lantai :

ketebalan dinding luar ●


kolom / tiang ● ●
ruang tangga ● ● ●
ruang lift ● ● ● ●
toilet ● ● bebas ● ●
pipa saluran ● ● ● ●
ruang mesin ● ● ● ●
sirkulasi didalam r. inti vertikal ● ● ● ●
koridor umum ● ● ● ● ●
koridor perseorangan ● ● ● ●
dinding dalam terpakai untuk
keperluan bangunan dan tidak
terpengaruh penggunaan ru-
ang dinding dalam - sebagai ● ●
bagian dari masing-masing
pemakai/penyewa ● ● ● ● ●
lantai tempat/ruang penerima ● ● ● ● ●
r. kerja kantor/t. meja-meja ● ● ● ● ●
(b ila te rtu tu p )

keseluruhan bangunan :
unit bangunan t. mesin-mesin ● ■ ●
unit bangunan t. penerima ● ●  
tempat parkir tertutup ● ed)
t t
gudang utk seluruh bangunan
(contoh: r. bawah tanah) ● ● ●  

pilihan bebas bila dijual satuan dihitung perbagian

dihitung sewa sebagai subjek yang terpisah ● dihitung keseluruhan

5. DEFINISI RUANG
Efisiensi bangunan gedung biasanya dihitung berdasarkan rasio
dari luas ruang yang terpakai terhadap jumlah kotor luas ruang
bangunan. Definisi yang dibuat perusahaan tanah dan bangunan
berbeda-beda, tetapi perhitungan satuan dasarnya pada umumnya
adalah sama, yakni :

 Luas Lantai Ruang Kerja (atau luas terpakai), dimaksudkan


sebagai ruangan dimana seseorang dapat beeaktivitas di meja
dan mempunyai ruang untuk sirkulasi sekundernya.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 12


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

 Ruang Sirkulasi Utama, yang dibutuhkan untuk


menempatkan jalur sirkulasi, jalur pencapaian dan juga
sekaligus jalur untuk keadaan darurat dari/ke tempat kerja.

 Ruang-ruang Khusus, dimaksudkan sebagai ruang-ruang


yang tidak dapat digunakan sebagai ruang belajar mengajar,
melainkan digunakan untuk fungsi tertentu, seperti ruang arsip,
kantin/restoran.

 Ruang Inti Vertikal (”core”), yakni ruang yang dibutuhkan


sebagai penunjang bangunan seperti ruang lift, tangga, pipa-
pipa saluran/instalasi, ruang peturasan.

 Luas Kotor Ruang Keseluruhan (Gross Outside Area =


GOA), adalah penjumlahan semua luas lantai ruang termasuk
ruang inti vertikal, ruang dinding tepi dan dinding struktur.

 Luas Bersih Ruang Terpakai (Net Usable Area = NUA),


jumlah luas ruang terpakai yang didapat dengan mengurangi
GOA dengan ruang inti vertikal, ruang dinding tepi dan dinding
strukturnya. Untuk ruang inti vertikal pada bangunan bertingkat
banyak sebaiknya memanfaatkan tidak lebih dari 20% GOA.
Karena penggunaan yang lebih kecil akan lebih efisien.

Untuk ruang sirkulasi utama biasanya memanfaatkan 10% - 15%


dari NUA (luas bersih ruang terpakai). Untuk ruang-ruang khusus
dengan pemakaian yang bermacam-macam disesuaikan dengan
fungsi penunjang.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 13


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Ruang-ruang khusus sebaiknya dapat digunakan juga sebagai


ruang kerja. Tidak semua ruang kerja mempunyai nilai-manfaat
yang sama.

Kesalahan umum pada perancangan yang mengakibatkan


berkurangnya efisiensi ruang, biasanya menyangkut hal-hal
sebagai berikut dan tidak terbatas pada kondisi kolom-kolom
bangunan terlalu dekat dengan dinding tepi, model bangunan yang
mubasir, kolom-kolom bangunan terlalu menonjol sehingga
mengganggu jalur sirkulasi utama, bentangan ruang-ruang yang
salah dan perletakan saluran/instalasi hanya pada jalur tepi saja.

6. JENIS BIDANG PENUTUP BANGUNAN

Ada tiga faktor yang


menentukan bentuk lantai
Pembatas bentuk ruangan
ruang pada bangunan
gedung(lihat gambar)

 Bentangan Ruangan,
yakni jarak bentang ruangan kerja, diukur dari masing-masing
dinding tepi atau ruang inti vertikal dan jalur sirkulasi utama.
 Letak Jalur Sirkulasi Utama, apakah tetap pada jalur tertentu
dan apakah melayani satu sisi saja atau dua sisi (berbentuk
koridor beban tunggal atau ganda).
 Letak Ruang Inti Vertikal, terpusat ditengah-tengah, atau
pada satu sisi ujung bangunan ataukah terpisah-pisah.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 14


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Tiga bentuk utama dari bangunan ruang kerja dapat


diidentifikasikan :
 agak rapat (sempit), dengan lebar 4 – 6 m cocok untuk ruang
tunggal atau untuk 2 -3 ruang kerja dengan denah terbuka.
 sedang, antara 6 – 8 m cocok untuk ruang kerja tertutup yang
lebih besar dari ruang tunggal atau untuk 3 – 5 ruang kerja
terbuka.
 agak luas, lebih besar dari 8 m, untuk lebih dari 5 ruang kerja
terbuka.
Bentuk bentangan ruang tersebut dapat digabung-gabungkan
menurut bentuk yang diinginkan dan dipadukan dengan posisi
ruang inti vertikal serta jalur sirkulasi sehingga nantinya akan
didapat berbagai bentuk terpadu pilihan ruang.

Komposisi bangunan, komunikasi ruang terbuka


dan terbangun yang apik

7. PEMBENTUK PENUTUP/ATAP (SHELL) RUANGAN

Ujian penting untuk daya tampung


bangunan gedung yang dapat menampung
berbagai jenis/bentuk organisasi adalah

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 15


Universitas Raja Ali haji
luas dan lega
- image ruang penerima -
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

derajat penyesuaian yang dapat menampung kegiatan tersebut


dalam berbagai ukuran ruangan. Tidak semua gedung
membutuhkan sejumlah besar ruang sempit dan tidak semuanya
dapat menggunakan dengan baik dan berhasil denah ruang
terbuka secara tepat.

Pada kenyataannya kebutuhan gedung akan ruang-ruang


sempit maupun ruang kerja terbuka adalah tidak tetap dan akan
selalu berubah-ubah. Akibatnya, kapasitas bidang-bidang penutup
bangunan terhadap kemungkinan pengaturan/penataan ruang
perlu dipertimbangkan. Perlu pula diingat bahwa ruang-ruang
sempit tidak hanya dipergunakan oleh gedung-gedung
perseorangan saja melainkan harus dapat tangan terbuka lebar
- image ruang penerima -
pula dikembangkan untuk fungsi-fungsi
lainnya seperti ruang untuk tempat mesin-mesin cetak terminal,
atau teleks dan lain-lain.

Kapasitas daya tampung tersebut dapat dihitung menurut


jumlah ruang dari berbagai variasi ukuran yang dapat dihasilkan
dari bidang-bidang penutup bangunan yang ada, dan hal ini dapat
disesuaikan pula dengan permintaan maupun kebutuhan tipikal
kantor tertentu yang membutuhkan ruang dengan berbagai ukuran
tersebut.

8. PENAMPILAN BANGUNAN TERHADAP DUNIA LUAR (FAÇADE)


Idealnya bangunan gedung pendidikan (sekolah, kampus), baik
yang dibangun secara spekulatif maupun seragam untuk hanya
satu pemakai (pemilik), dirancang hanya satu pintu masuk dimana
pengawasan dengan dunia luar dapat dilakukan oleh petugas

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 16


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

pengawasnya, yang sekaligus menyatakan pula kesatuan wajah


penampilan mereka terhadap pengunjung, dan bila memungkinkan
pintu masuk tersebut diletakkan pada posisi yang menyolok
sehingga memudahkan pengunjung untuk dapat menemukannya.

dari jauh sudah nampak besar dan mudah dikenali


- image gedung - - image gedung -

Bagaimanapun bila ada kebijakan lainnya yang memungkinkan


untuk lebih dari hanya satu pintu masuk dapat dibuat bila
organisasi tersebut tidak membutuhkan pengamanan yang ketat
dan menginginkan kemudahan pencapaian ke semua bagian-
bagian dalam bangunan.

9. STANDARD PRASARANA
Standar prasarana adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan criteria minimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium,
tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber
belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 17


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Prasarana akademik dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok


yaitu seperti di bawah ini :

1. Prasarana bangunan.
Mencakup lahan dan
bangunan gedung baik
untuk keperluan ruang
kuliah, ruang kantor,
ruang dosen, ruang
seminar, ruang rapat,
ruang laboratorium, ruang studio, ruang perpustakaan, ruang
komputer, kebun percobaan, bengkel, fasilitas umum dan
kesejahteraan, seperti rumah sakit, pusat pelayanan
mahasiswa, prasarana olahraga dan seni serta asrama
mahasiswa. Standar Prasarana dan Sarana gedung harus
memenuhi persyaratan teknis dan peraturan bangunan, serta
kesehatan lingkungan yang ditentukan oleh Dirjen Pendidikan
Tinggi (DIKTI) dan departemen teknis terkait. Perlu juga
diperhatikan keamanan dan kenyamanan mahasiswa di dalam
ruang kuliah, di perpustakaan, dan di laboratorium.
2. Prasarana umum
berupa air, sanitasi, drainase, listrik, jaringan telekomunikasi,
transportasi, parkir, taman, hutan kampus dan danau.
Prasarana air, listrik, dan telefon merupakan bagian penting
dalam pelaksanaan kegiatan perguruan tinggi. Oleh karena itu
perlu dikelola dengan baik dan tersedia tatakelola yang jelas
dan pasti, sehingga beban yang harus dibayar untuk
pemakaiannya tersebar secara merata sesuai dengan frekuensi
pemakaian setiap Unit Pelaksana Akademik (UPA). Dengan

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 18


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

tatakelola yang baik, maka keandalan sistem distribusi air dan


listrik, serta kontinUniversitastas layanan telefon dapat
diharapkan oleh seluruh pengguna di kampus.

3. KEBUTUHAN RUANG DAN HUBUNGAN ANTAR RUANG


Setiap satuan
pendidikan wajib memiliki
prasarana yang meliputi
lahan, ruang kuliah, ruang
pimpinan satuan
pendidikan, ruang pendidik,
ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan
jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain,
tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Kebutuhan ruang dapat dihitung dengan menggunakan 2 cara


bersamaan yakni, ruang gerak orang (misalnya standart ruang
perorangan x jumlah orang) + ruang tambahan untuk sarana
penunjang + faktor (biasanya 15%) untuk sirkulasi utama.

Ruang bebas untuk bukan orang, misal ruang mesin,


perpustakaan dimana lebih tergantung pada banyaknya peralatan
dibandingkan jumlah orang yang membutuhkan ruang kerjanya,
sehingga untuk memperhitungkannya dapat digunakan dasar
perkiraan praktis dari benda-benda tersebut dan atau dengan cara

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 19


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

memperbandingkan contoh-contoh yang ada, kemudian suatu


faktor ditambahkan untuk sirkulasi utama.

r. kerja x jumlah orang Ruang penunjang yang diketahui


10% disediakan untuk penunjang Seperti : untuk komputer

Luas bersih ruang yang digunakan

+ ruang sirkulasi utama

Luas bersih yang disewakan

+ ruang untu ”core”, tangga, utilitas, Skema


selasar, lobby, dll. Metode perhitungan
kebutuhan ruang untuk
Luas kotor keseluruhannya keseluruhan bangunan

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional


Republik Indonesia No. 184/U/2001, SK
108/DIKTI/Kep/2001 dan Pedoman Penjaminan Mutu
(Quality Assurance) Pendidikan Tinggi, kebutuhan ruang
untuk fakultas atau program studi adalah :

1. Ruang Kuliah
Indikator fasilitas fisik terkait dengan penggunaan ruang kuliah
adalah rasio jumlah mahasiswa terhadap luas ruang kuliah.
Standar ideal rasio jumlah mahasiswa terhadap ruang kuliah

adalah 1 : 1,4 m2 dengan rata-rata


kapasitas ruang adalah 60 mahasiswa.
Sedangkan Rasio pemanfaatan ruang kuliah secara umum

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 20


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

adalah 1.06 m2/per mahasiswa dan rasio


pemanfaat ruang laboratorium sebesar
1.284 m2/per mahasiswa. Penggunaan ruang kuliah
berdasarkan rasio ruang gerak untuk aktivitas mahasiswa
berdasarkan persyaratan Peadcok, dimana untuk ruang kuliah
minimal 1 m2 per mahasiswa.

2. Ruang Dosen
Ruang kerja dosen yang kondusif sangat dipengarui oleh faktor
penataan dan luas ruang gerak. Hal tersebut sangat mendukung
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pokok tri darma pendidikan
tinggi (pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat)
dosen. Standart ideal luas ruang dosen yang dianggap mampu
menumbuhkan suasana akademik yang kondusif yang
didasarkan struktur jabatan fungsional yaitu :
 Asisten Ahli : 9 m² / dosen.
 Lektor : 12 m² / dosen.
 Guru Besar : 18 m² / dosen
3. Ruang Seminar;
4. Laboratorium;
5. Perpustakaan;
6. Ruang Administrasi;
Standard Luas ruang administasi adalah 1 : 15 m2, sehingga
ruang gerak tenaga administrasi cukup memadai.
7. Ruang Rapat/Pertemuan;
8. Ruang Fasilitas Umum Pendukung Lainnya;
9. Parkir Kendaraan, dll.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 21


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Contoh :
Tabel 1.
STANDAR MUTU PRASARANA DAN SARANA
BANGUNAN/GEDUNG1

KOMPONEN KRITERIA INDIKATOR


a. Status kepemilikan Milik sendiri (bersertifikat)
Lahan b.Lokasi Mudah dijangkau, dan berada pada lingkungan yang
yang sesuai dengan master plan kota
Bangunan a. Kekuatan fisik 1) Struktur bangunan kuat dan kokoh
Gedung/Ruang 2) Stabil dalam memikul beban/kombinasi beban
3) Memenuhi persyaratan kelayanan (serviceability)
dengan mempertimbangkan fungsi gedung, lokasi &
keawetan
Ket: Memiliki dokumen rencana induk (master plan,
perencanaan struktur gedung lengkap dengan spesifikasi
teknis)
b.Kecukupan Sesuai dengan standar ratio luas terhadap pemakai
1) Ruang kelas : 1.5 - 2 m2 / mahasiswa
2) Ruang kantor : 2 m2/dosen atau karyawan
3) Ruang rapat : 2 m2/peserta rapat
4) Balairung : sesuai dengan jumlah maksimal
wisudawan (kegiatan wisuda merupakan kegiatan
dengan jumlah pemakaian terbesar di Universitas)
5) Rumah sakit : sesuai standar untuk kelas rumah sakit
dan mengakomodasi kegiatan pendidikan
(mahasiswa FK, FIK, dan lain-lain)
6) Ruang perpustakaan : 1.6 m2/orang
7) Ruang computer : 2 m2/orang
8) Laboratorium: sesuai dengan kurikulum dan jumlah
pemakaian yang direncanakan serta standar
kebutuhan dan pemanfaatan ruang khusus
laboratorium/hari

1
Pedoman Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 22


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

KOMPONEN KRITERIA INDIKATOR


9) Masjid di tingkat Universitas dan Mushollah di setiap
fakultas : sesuai jumlah maksimal jama’ah dan
kegiatan keagamaan rutin (kegiatan sholat jum’at di
masjid Universitas merupakan kegiatan dengan
pemakaian terbesar)
10) PKM : sesuai dengan rata-rata jumlah kunjungan
mahasiswa dan karyawan/hari
11) Asrama mahasiswa : sesuai dengan daya tampung
yang direncanakan
12) Ruang kegiatan mahasiswa : memenuhi rencana dan
jenis kegiatan mahasiswa (teater, seni tari, ruang
senat mahasiswa, carier development centre, dan
lain-lain)
13) Gedung olahraga : memenuhi kriteria gedung
(indoor) untuk pemakaian jenis cabang olaharaga
tertentu dan stadion untuk cabang sepakbola
14) Gudang: sesuai dengan rencana daya tampung per
periode (umur penyimpanan)
15) Bengkel: sesuai jenis dan jumlah kendaraan
universitas serta kebutuhan ruang peralatan bengkel
16) Book store Universitas : memenuhi ruang untuk
penempatan perlengkapan pembelajaran dan buku,
pelayanan konsumen, kantor, gudang, dan lain-lain
17) Cafe Universitas : memenuhi ruang untuk
penempatan dapur dan pelayananan dengan
kapasitas yang sesuai dengan perencanaan.
c. Kesesuaian Disain dan penataan sesuai dengan fungsi bangunan
gedung/ruang dan persyaratan lingkungan.
d.Keselamatan Memenuhi persyaratan kemampuan bangunan gedung
untuk:
1) mendukung beban muatan
2) mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran
dan petir (memiliki dokumen pedoman dan standar
teknis yang berlaku) mengenai:

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 23


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

KOMPONEN KRITERIA INDIKATOR


 pembebanan, ketahanan terhadap gempa
dan/atau angin
 sistem pengamanan kebakaran
 sistem penangkal petir

e. Kemudahan 1) Hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan gedung:


tersedia fasilitas dan aksebilitas yang mudah, aman,
dan nyaman termasuk untuk penyandang cacat dan
lanjut usia
2) Mempertimbangkan tersedianya hubungan
horizontal (pintu dan/atau koridor) dan vertikal
antar ruang dalam bangunan gedung (tangga, ram,
lift, dan lain-lain), akses evakuasi (sistem bahaya,
pintu keluar darurat, dan lain-lain), termasuk bagi
penyandang cacat dan lanjut usia.
Kesehatan a. Kesehatan 1) Memenuhi persyaratan:
Lingkungan dan  sistem penghawaan
Keamanan  sistem pencahayaan
Lingkungan  sistem sanitasi
 penggunaan bahan bangunan gedung.
1) Persyaratan penghawaan: tersedia ventilasi alami
dan/atau bangunan ventilasi mekanik/buatan sesuai
dengan fungsinya dan mempertimbangkan prinsip-
prinsip penghematan energi dalam bangunan
gedung
2) Persyaratan pencahayaan: setiap bangunan gedung
harus mempunyai pencahayaan alami dan/atau
pencahayaan buatan, termasuk pencahayaam
darurat sesuai dengan fungsinya
3) Pesyaratan sistem sanitasi mencakup sistem air
bersih, sistem pembuangan air kotor dan/atau air
limbah, kotoran dan sampah, serta penyaluran air
hujan, termasuk sistem plambing

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 24


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

KOMPONEN KRITERIA INDIKATOR


4) Persyaratan bahan bangunan: menggunakan bahan
bangunan yang aman bagi kesehatan (tidak
mengandung B3) dan tidak menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan (efek silau, pantulan,
peningkatan suhu, konservasi energi, serasi dan
selaras dengan lingkungan).
(Memiliki dokumen pedoman dan standar teknis yang
berlaku untuk sistem penghawaan, sistem pencahayaan,
sistem sanitasi dan penggunaan bahan bangunan
gedung)
b.Kenyamanan Memenuhi persyaratan:
 Kenyamanan ruang gerak: mempertimbangkan
fungsi ruang, jumlah pengguna, perabot/peralatan,
aksebilitas ruang
 Hubungan antar ruang
 Tempat duduk, meja memenuhi persyaratan
ergonomi
 Kondisi udara dalam ruang (pertimbangan
temperatur dan kelembaban) nyaman, berAC
 Pandangan: kenyamanan pandangan dari dalam
gedung ke luar
 Tingkat getaran
 Tingkat kebisingan
(Memiliki dokumen pedoman dan standar teknis yang
berlaku untuk hubungan antar ruang, temperatur dan
kelembaban, pandangan, tingkat getaran, tingkat
kebisingan)

c. Keamanan  Tersedianya unit penanggung jawab keamanan


Lingkungan lingkungan (UPT-PLK)
 Adanya Program keamanan lingkungan kampus
yang dilaksanakan dan dievaluasi secara rutin
 Tidak ada tindak kriminalitas dan asusila di

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 25


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

KOMPONEN KRITERIA INDIKATOR


lingkungan kampus
Efektifitas Efektifitas  Mempunyai pedoman pemakaian sarana
Pemakaian  Memiliki target pemakaian
bangunan/  Memiliki data pemakaian dan dinilai efisien
gedung
dalam pemakaiannya
 Dibuat rekomendasi perbaikan
Air a. Pemenuhan 1) Sistem penyediaan air bersih, reservoir, perpipaan,
persyaratan teknis dan perlengkapannya, memenuhi persyaratan teknis
b.KontinUniversitastas 2) Jumlah air yang tersedia memenuhi kebutuhan
aliran pemakai
c. Kuantitas 3) Kualitas air memenuhi persyaratan air bersih
d.Kualitas 4) Aliran air mengalir secara menerus
e. Kepuasan 5) Tidak ada keluhan dari pemakai
Sanitasi a. Pemenuhan 1) WC/ toilet memenuhi persyaratan teknis
persyaratan teknis 2) Tersedia air bersih dalam jumlah cukup
b.Ketersediaan air 3) WC/toilet dalam keadaan bersih dan berfungsi
bersih 4) Tidak ada keluhan dari pemakai
c. Kebersihan WC/toilet
d.Kepuasan pemakai
Drainase a. Pemenuhan 1) Saluran drainase dan bangunan air lainnya
persyaratan teknis memenuhi persyaratan teknis
b.Kebersihan saluran 2) Saluran drainase mampu mengatasi aliran air
puncak (tidak terjadi genangan air, banjir)
3) Saluran drainase yang bersih/terpelihara
Instalasi Persyaratan teknis 1) Memiliki pengolahan limbah dari laboratorium yang
Pengelolaan Instalasi pengelolaan terpisah dari limbah domestik
Limbah Limbah Labroratorium 2) Hasil pengolahan yang dibuang ke saluran
Labroratorium drainase/badan air memenuhi baku peruntukan
badan air setempat
3) Adanya pengawasan terhadap pengelolaan limbah
B3 dari Laboratorium
Pengelolaan Pengelolaan sampah 1) Memiliki Pedoman perencanaan pengelolaan
Sampah terpadu sampah Universitas terpadu secara lengkap

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 26


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

KOMPONEN KRITERIA INDIKATOR


2) Memiliki peralatan/perlengkapan pengelolaan
sampah mulai dari pewadahan (sekaligus
pemilahan), pengumpulan, TPS dan TPA (bila diolah
di Universitas) dengan kualitas baik
3) Pengolahan sampah dilaksanakan dengan prinsip 3R
4) Pengolahan sampah dengan insinerator, emisinya
tidak melampaui ambang batas
5) Pengelolaan sampah dengan komposting
memperhatilkan jarak lokasi dengan gedung kuliah
dan bangunan lainnya
6) Pemeliharaan secara rutin

Listrik a. Pemenuhan 1) Perlengkapan listrik memenuhi persyaratan teknis


persyaratan teknis 2) Tersedia gardu listrik dan peralatan listrik dengan
gardu dan kondisi baik (laporan pemeriksaan secara berkala)
perlengkapan 3) Proses pembelajaran tidak terganggu oleh
peralatan listrik kurangnya daya listrik
b.Kecukupan 4) Pemakaian sesuai kebutuhan (dokumen laporan
c. Efisiensi penggunaan listrik)
Jaringan a. Tersedia jaringan 1) Tersedia sambungan dan instalasi telepon dengan
Telekomunikasi telekomunikasi kondisi baik (laporan pemeriksaan secara berkala)
b.Kecukupan 2) Tersedia jaringan informasi (JUITA) dan komunikasi
c. Efisiensi lainnya (Misal BTS)
3) Tidak terganggu proses komunikasi dan informasi
karena minimnya jumlah saluran telepon dan
lainnya
4) Pemakaian sesuai kebutuhan (dokumen laporan
penggunaan telepon, dan lainnya).

Parkir a. Pemenuhan daya 1) Memenuhi daya tampung kendaraan sivitas


tampung akademika (berdasarkan pendataan), namun tidak
b.Pengaturan parkir mengurangi lahan hijau
c. Keamanan kendaraan 2) Tata letak dan pengaturan yang tepat
3) Keamanan kendaraan di tempat parker.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 27


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

KOMPONEN KRITERIA INDIKATOR

Taman a. Penataan taman 1. Penataan taman yang menunjang suasana belajar


b.Pemilihan tanaman yang nyaman
2. Pemilihan tanamanan yang tepat untuk lingkungan,
keindahan dan kemudahan
perawatan/pemeliharaan

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 28


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

jenis ruang di setiap jumlah ruang tipikal yang perabot yang


jenis pemanfaatan letak ruang
tempat kerja orang dibutuhkan perorang disediakan

rapat dimeja kerja 2-3 2,0 - 2,75 m² diskusi singkat, 1 atau 2 kursi untuk tamu dapat diletakkan pada ruang
pengawas penjelasan koordinasi, di kantor kerja bersekat bila terletak di ruang
wawancara perorangan ( work station ) kantor terbuka

ruang rapat kecil 4 1,5 - 2,5 diskusi perihal pekerjaan meja rapat dan kursi-kursi
dengan pegawai staf dilengkapi juga dengan
tamu papan tulis atau papan
untuk menempel paku

r. rapat sedang dapat 6-8 1,5 - 2,5 kerja dadakan dengan meja rapat dan kursi-kursi dekat dengan tempat kerja
juga digunakan sbg pegawai atau kelompok dilengkapi sekat ruang yg kelompok, terpisah dari jalur
meja kerja bersama pegawai luar yang terlibat membatasi dgn tempat sirkulasi utama, untuk
suatu proyek yang kerja lainnya, dilengkapi menghindari gangguan²
berlangsung beberapa papan tulis, tempat
jam tertentu menempel gambar² papan
catatan, dan lain-lain
keperluan untuk kerja
kelompok

r. wawancara 2-3 1,5 - 2,0 wawancara pegawai diutamakan perlengkapan dekat dengan pintu masuk
r. rapat dpt digunakan atau petugas pemasaran, privasi untuk audio visual utama dan bagian-bagian yang
semua pegawai diskusi dengan pegawai sifatnya umum; dapat juga
atau tamu, untuk waktu deilengkapi dengan r. tamu/
yang ringkas sekitar 3/4 r.tunggu bila sering digunakan
jam saja

r. rapat besar 8 - 12 1,5 - 2,5 ruang rapat dengan orang alat proyektor, papan mudah dicapai dari semua bag.
luar atau rapat intern, rapat tempel, papan tulis, mudah dilayani pintu masuk utk
tersebut berjalan 2-3 jam pengatur lampu, ventilasi tamu tidak melalui daerah kerja,
harus baik, lemari atau rak rak penitipan jaket cukup dekat
minuman, peralatan audio
visual

r. istirahat 12 - 18 2,25 - 4,0 fungsi utama untuk istirahat mesin minuman/makanan dekat dengan lemari/rak
dan dapat diatur untuk rak-rak disudut ruang meja penyimpanan/penitipan barang-
pemakaian lainnya, dapat rendah dan kursi-kursi barang pegawai, r.istirahat
dipasang papan-papan ringan, papan pengumuman toilet/kamar mandi, mudah
pengumuman utk pertukaran sekat ruang yang memba- dicapai oleh semua orang di
informasi dan gagasan; tasi ruang kerja masing-masing lantai
digunakan sepanjang hari
untuk waktu singkat

r.serbaguna / aula 100 - 150 digunakan untuk rapat atau


pertemuan tidak tetap, dapat
menampung semua pegawai

r.rapat direksi/pimpinan 16 - 24 1,5 - 2,0 pertemuan resmi, penanda- tata letak resmi, dilengkapi dapat ditambah dengan peralat-
tanganan kontrak, rapat peralatan audio visual, an kafetaia atau r. rekreasi, rak-
perusahaan, makan siang ventilasi harus baik, rak penyimpanan jaket/jas,
bisnis & santai; pertemuan sambungan telepon, tempat mudah dicapai dari r. istirahat
berlangsung 2-3 jam dan peralatan tulis cepat dan mudah dirubah dadakan
(steno) antara 2 pertemuan

r. konperensi 15 - 20 1,5 - 2,0 penyajian/penampilan karya peralatan audio visual mudah dicapai oleh tamu
tempat diskusi dgn tamu pengtur lampu, rak untuk
peralatan dan perabotan
yang mudah dipindahkan
untuk berbagai bentuk tata
letak

r. kelas 50 - 100 untuk pertemuan besar, sistem TV intern, r. kontrol dirangkaikan dgn ruang-ruang/
penyajian/penampilan karya untuk proyektor, cukup tempat menunggu sebelum
kuliah dan latihan-latihan pencahayaan & dilengkapi pertemuan, dilengkapi dengan
kerja. alat pengatur lampu, tirai, beberapa pintu masuk
rak-rak untuk peralatan
penyajian dan lain-lain

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 29


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

- image ruang dalam gedung -

Gedung atau sarana pembelajaran umumnya dapat dirancang


dengan menciptakan hubungan antar ruang yang tepat sesuai
dengan bagian-bagian pengorganisasian gedung itu sendiri, kita
dapat pula mengurangi jarak capai antar ruang baik vertikal
maupun horisontal, begitu juga dalam visual antar bagian dengan
menciptakan rasa hubungan
yang akrab antar
ruangannya. Bentuk
bangunan lainnya dapat
pula digunakan untuk
memperjelas keadaan ini,
yakni dengan menciptakan
bagian-bagian komponen
bebas secara maksimal.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 30


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Untuk mempersiapkan denah ruang yang tumpang-tindih,


misalnya menghubungkan satu fakultas dengan fakultas lainnya
dalam satu bangunan yang sudah ada, atau bahkan untuk
menyusun komposisi pada bangunan yang baru; maka perlu
dipelajari hubungan kerja antar bagian dari perusahaan tersebut
atau jika perlu diadakan penelitian yang lebih rinci.

DEKAN FAKULTAS KELAS

adm

KULIAH UMUM
Keu
Penerima tamu Keuangan dan akuntan

gudang

Pewawancara
PLENO
Perlengkapan Penerbitan / Humas

Wisma
skema
Hubungan antar
Kesehatan Pengobatan
ruang

4. PERABOT
Pada saat ini elemen perabotan yang
sederhana dari tempat kerja pegawai/staf
dan manajer menjadi sangat spesifik dan
sekaligus dapat pula dimanfaatkan
sebagai elemenuntuk mengtur tata ruang, - image perabot ruang kuliah -
misal sekat untuk pembatas, satuan
elemen yang terangkai, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai ruang kerja
berkelompok dengan berbagai variasi,
tempat meletakkan saluran/instalasi

- image perabot ruang diskusi -

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 31


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

teknis, tempat meletakkan barang-barang, tempat menyimpan


barang-barang semi-laci dan juga sebagai dinding sirip.

Perkembangan ini telah menjadi dasar bagi penyusunan tata


letak perabotan. Beberapa jenis tata letak adalah mungkin, tetapi
prinsipnya tata letak tersebut akan menentukan kepadatan.
Kepadatan dalam perencanaan perkantoran terbuka dengan 8
m2 /orang, 12 m2 dan 16 m2 akan memberikan kemungkinan
gagasan tata letak.

5. KONSEP BANGUNAN
Kemajuan mekanisme dan otomatisasi telah mengubah
tuntutan persyaratan terhadap ruangan pendidikan dan
menghasilkan tuntutan baru dari para dosen dan makasiswa yang
menghendaki Rehabilitasi dari perkantoran yang ada. Disamping
itu dalam jumlah dan derajat yang sama, mereka yang dalam
banyak segi tidak memiliki cukup perasaan sentimen terhadap
konfigurasi ruangan besar (pengubahan pada tempat kerja).

Sarana untuk menyelenggarakan reorganisasi adalah


mengadakan perombakan pada gedung, cahaya siang diatas
taman-dalam bagian denah bangunan, tempat kerja yang
kualitasnya setara, yang berkenaan dengan pencahayaan,
pengudaraan, dan peredaman suara, atau memasukkan sistem
tata letak interior perkantoran, yang bila diperluas juga dapat
mencakup tugas penanganan rancangan. Instalsi gedung sepeti
pengkabelan, penyambungan dan sebagainya demikian juga
berfungsinya sistem pengorganisasian ruang.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 32


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

6. Pendekatan Pembangunan Berkelanjutan


Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru UMRAH
tidak hanya harus sesuai dengan daya dukung lingkungan, yaitu
dengan tetap dapat menjaga kelestarian biogeofisik kawasan
dan agar tidak menimbulkan konflik antar pelaku pembangunan,

tetapi juga perlu untuk tetap mempertimbangkan fleksibilitas


perubahan dan pengembangan fungsi di masa yang akan
datang. Demikian pula pengolahan dan pembuangan limbah dan
sampah, terutama dari bangunan Perencanaan
Pembangunan Ruang Kelas Baru UMRAH perlu
direncanakan suatu sistem yang terpadu, efisien dan aman,
sehingga tidak mencemari lingkungan sekitarnya, terutama dari
sisi bau yang ditimbulkan.
Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru UMRAH
tidak hanya harus sesuai dengan daya dukung lingkungan, yaitu
dengan tetap dapat menjaga kelestarian biogeofisik kawasan
dan agar tidak menimbulkan konflik antar pelaku pembangunan,
tetapi juga perlu untuk tetap mempertimbangkan fleksibilitas
perubahan dan pengembangan fungsi di masa yang akan
dating.

7. Pendekatan Keterpaduan Pembangunan

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 33


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru UMRAH


disusun secara komprehensif dengan memperhatikan tata letak
dan kondisi fisik bangunan eksisting serta sirkulasi yang
ada,sehingga terwujud keterpaduan dan keselarasan lingkungan
kawasan komplek.
Bangunan dan prasarana baru harus diletakkan pada posisi–
posisi yang menyatu dan mengarahkan alur sirkulasi pengguna
merata ke semua komplek.

8. PERENCANAAN STRUKTUR
Dasar teori sangat diperlukan dalam perencanaan struktur,
mengingat setiap langkah perhitungan yang akan dilakukan
harus selalu berpijak pada standard yang jelas dan sistematis,
sehingga nantinya dapat dipertanggungjawabkan secara teknis
dan matematis. Dasar teori untuk perhitungan struktur
bangunan, bersifat berturutan dan mengikuti aturan baku yang
sudah ada dalam standar perencanaan. Berikut adalah flowchart
perhitungan struktur bangunan gedung.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 34


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

MULAI

Ga mba r Pe ne n tu a n
Arsite ktur Je nis Struktur FLO W C HART
PERHITUNG AN STRUKTUR

Pe rhitung a n
Ra ng ka Ata p

Pe rhitu ng a n Pe rhitung a n
Pla t La nta i Ko lo m Ba lo k

Pe rhitu ng a n Pe rhitung a n Ha sil


Po rta l Po nd a si Me ka nika
Ta na h

Pe rn g g a m b a ra n

SELESAI

Apapun bentuk dan dimensinya, struktur bangunan gedung


dituntut untuk dapat berdiri tegak dan kokoh dengan angka
keamanan yang cukup, untuk dapat menopang konstruksi
bangunan gedung, serta memberikan jaminan rasa aman dan
nyaman bagi penggunanya.

Meskipun laju perkembangan zaman menuntut suatu


tampilan struktur bangunan yang berkompromi dengan
keindahan dan keelokan visual, sehingga kolom tidak lagi kaku
begitu saja, dan jaraknya pun bervariasi, bahkan perletakannya
pun akan lebih banyak mengikuti hasil dari perancangan
arsitektural bangunan secara keseluruhan. Namun itu semua
hanyalah sebagai konsekuensi logis saja, yang akan berimbas

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 35


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

pada penciptaan beberapa langkah rekayasa struktur untuk


tetap menjaminkan keluwesan bentuk tanpa mengurangi angka
aman.
Dalam perencanaan struktur bangunan gedung di Kampus
Universitas Maritim Raja Ali Haji ini, sangat dipertimbangkan
mengenai :

 tuntutan bentuk arsitektur, yang tentunya disesuaikan


dengan hasil perancangan denah dan tampak bangunan.
 kemudahan dalam pelaksanaan, yaitu dengan
menggunakan bahan material yang banyak tersedia di
pasaran.
 kokoh dan kuat, dalam artian secara sistematis struktur
bangunan akan mampu menopang beban yang bekerja pada
gedung sebatas beban maksimal perencanaan.
 ekonomis dalam pelaksanaan pembangunannya, yaitu hasil
perencanaan akan memberikan dimensi dan volume yang se
effisien mungkin, sehingga kesan bahwa struktur terlalu besar
dan boros dapat dihilangkan.

Perencanaan struktur yang dikerjakan untuk pembangunan gedung


di Kampus Umrah ini mencakup beberapa analisis mengenai :
a. Kuda–kuda dan rangka atap, yang berupa perencanaan
pembebanan atap beserta bentukan kuda-kudanya, termasuk
analisis jenis bahan serta penyelesaian pemasangannya.
b. Plat lantai bangunan, yaitu perumusan beban guna bangunan
yang mencakup beban mati yang biasanya diasumsikan standar
untuk bangunan sekolah, serta beban hidup yang
diperhitungkan per meter2 luasan lantai bangunan.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 36


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

c. Balok, adalah perencanaan beberapa balok penyangga plat


lantai yang terdiri dari balok anak serta balok portal, disamping
juga ring balk
yang berada di
bawah atap
bangunan untuk
menyangga
rangka atap,
dan tie beam
atau ground
beam yang
bekerja sebagai pengikat antar titik pondasi bangunan.

d. Kolom, merupakan penyangga bangunan yang meneruskan


beban gedung ke arah pondasi. Dalam perencanaan secara
keseluruhan yang diperhitungkan adalah kolom portal,
sementara kolom dinding yang hanya berfungsi untuk mengikat
dinding bata direncanakan se suai standar kolom praktis.

e. Tangga, rancangan arsitektur memaksa perencanaan struktur


untuk menghitung konstruksi tangga melayang atau tangga
tanpa penopang tegak diujung dalam bordesnya. Hal ini sangat
mungkin dilakukan apabila disisi-sisi kanan dan kiri tangga
dinding dirancang sebagai dinding geser atau shearwall.

f. Dinding geser, sebagai penopang keberadaan tangga


melayang dengan dinding kaca didepannya, sehingga

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 37


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

keseluruhan beban lantai tangga hingga bordesnya akan


dilimpahkan ke sisi kanan dan kirinya.

g. Pondasi, yaitu penopang gedung agar tetap berdiri tegak,


perencanaan pondasi akan sangat bergantung pada kondisi
tanah dasar serta kondisi pembebanan gedung yang disangga.
Dan penentuan jenis pondasi yang akan digunakan, akan sanagt
berpengaruh dalam perhitungan angka aman dan nilai ekonomis
bangunan secara keseluruhan.

a. Perencanaan Rangka Atap


Berdasarkan ketentuan AISC–ASD89, konsep perancangan
batang kuda-kuda, direncanakan dengan kekuatan batas yaitu
kuat tarik rangka kuda–kuda harus lebih kecil dari kuat tarik ijin
baja yang dipakai.
 stress <  ijin baja

dimana
 stress = kuat tarik rangka kuda–kuda baja
 ijin = kuat tarik ijin baja = 1600 kg / cm2

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 38


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

MULAI

G a m b a r Arsite ktu r
- d e na h a ta p
Te n tu ka n Sp e sifika si Te knis
- ta m p a k b a n g un a n
Be b a n Ata p - je nis a ta p
-
- b a ha n ra n g ka a ta p
- b a ha n kud a -ku d a
Pe ra tura n Pe re n c a na a n Po sisi -
- Pe m b e b a n a n Ku d a -kud a
- Sta nd a rd Ba ja
- Ko nstr. Ka yu
Be n tu k Ra ng ka
Ku d a -kud a

An a lisis Re nc a n a
G a ya Ba ta ng G o rd ing

Dim e n si
te rp ilih

tidak
Eko n o m is

ya

Pe ng g a m b a ra n
FLO W C HART
PERENC ANAAN ATAP

SELESAI

Sedangkan untuk hitungan gordingnya, mengacu pada


ketentuan sebagai berikut
 (x2 + y2) <  ijin

dimana
x = kuat tarik arah x – x
y = kuat tarik arah y – y

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 39


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

ijin = kuat tarik ijin baja = 1600 kg / cm2

b. Perencanaan Plat Lantai


Plat lantai adalah struktur beton bertulang yang berfungsi
sebagai penyangga lantai atas bangunan, dan dari sudut
pandang perencanaan sipil plat lantai adalah perata beban di
atas lantai bangunan yang didukung oleh balok-balok struktur di
bawahnya.
Pe ra tu ra n Pe re n c a n a a n
MULAI - Pe m b e b a n a n
Ga mb a r Arsite ktur - Be t on Ind one sia
- de na h b a n g u na n - St a nda rd b e to n
- fu n gsi b a ng una n
Pe rhit ung a n Be b a n
m a ti d a n hid u p

Asum si te ba l p la t Pe rle ta ka n Ba lo k

Pe ne n tu a n ly d a n lx

Distrib usi b e b a n

Ana lisis b e to n
b e rt u la ng

tidak
Dime nsi a m a n

FLOW C HART
ya PERENC ANAAN
PLAT LANTAI
Pe n gga m ba ra n

SELESAI

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 40


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Analisis plat lantai dengan balok–balok didasarkan pada


pertimbangan bahwa plat tersebut bekerja monolit dengan
balok, sehingga terjadi interaksi antara plat dan balok pada saat
menahan momen lentur positif yang bekerja pada balok.
Sehingga berdasarkan metode perencanaan langsung, dapat
diberikan batasan perancangan sebagai berikut :
a. Tebal pelat asumsi dapat dipakai apabila
Vc < Vu
dimana
Vc = Kuat geser beton
Vu = gaya geser ultimit

b. Perbandingan beban hidup


Wl / Wd < 3
dimana
Wl = beban hidup layan
Wd = beban mati
c. Faktor pengali  (pembesaran momen positif) diambil dari
tabel 3.6.6 SNI 03 – 2847 – 1992.
d. Momen ultimit
2
k perlu = Mu /  * b * d
dimana
Mu = momen ultimit plat
b = lebar efektif plat antar balok
d = tebal efektif plat

c. Perencanaan Balok
Balok struktur bangunan dalam perencanaan gedung ini
berbentuk empat persegi panjang, dan dalam perhitungan

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 41


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

analisisnya dapat dianggap sebagai balok persegi maupun


sebagai balok T, serta berperilaku sebagai balok tarik aupun
balok yang bertulangan rangkap.
Lalu kalau kemudian dalam analisis dan perencanaannya
muncul anggapan bahwa balok dicetak menjadi satu kesatuan
yang monolit dengan plat lantai, hal tersebut didasarkan pada
konsep dasar perancangan bahwa nantinya akan terjadi
interaksi antara plat dan balok pada saat menahan momen
lentur positif yang bekerja pada balok.

MULAI

Pe ra tu ra n Pe re n c a n a a n
Be b a n p la t - Pe m b e b a n a n
- Be to n In d o n e sia
- Sta n d a rd b e to n
Pe rh itu n g a n Be b a n
d a ri lu a r

G a m b a r Arsite ktu r
- d e na h b a ng una n Asu m si d im e n si b a lo k

Pe rh itu n g a n b e ra t
se n d iri b a lo k

Mo m e n Po rta l An a lisis m o m e n
ya n g b e ke rja

An a lisis b e to n
b e rtu la n g

Dim e n si a m a n tid a k

ya

Ba ja tu la n g a n tid a k
e ko n o m is

ya

Pe n g g a m b a ra n
FLO W C HART
PERENC ANAAN
BALO K
SELESAI

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 42


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Selanjutnya berikut ini adalah gambaran umum langkah


perencanaan untuk balok T
a. Menentukan lebar efektif flens berdasar pasal 3.1.10 SK
SNI T – 15 – 1991 – 03.
b. Menghitung gaya tarik total,
NT = As * fy
(asumsi tulangan baja leleh).
c. Menghitung gaya tekan yang tersedia,
ND = 0.85 * f’c * b * hf
d. Check besarnya
NT dan ND
NT > ND , balok berperilaku sebagai balok T murni.
NT < ND , balok berperilaku sebagai balok T persegi.
e. Langkah rancangan balok T murni,
- Hitung letak batas bawah daerah tegangan tekan
a = [(NT – ND) / (0.85 * f’c * bw)] +
hf
- Check
 min = 1.4 / fy dan  act = As / bwd
- Menentukan letak titik pusat daerah tekan total
y =  (A * y) /  A
z =d–y
- Menghitung momen tahanan
MR = ND * z atau MR = NT * z
- Check persyaratan daktilitas
As maks > As actual

f. Langkah rancangan balok T murni,


- Check
 min = 1.4 / fy dan  act = As / bwd

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 43


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

- Menghitung rasio penulangan


 = As / bd
- Menghitung momen tahanan
MR =  * b * d 2 * k (nilai k dari
table)
- Check persyaratan daktilitas
As maks > As actual

d. Perencanaan Kolom
Struktur kolom dapat berperilaku sebagai kolom langsing,
berdasarkan pada pertimbangan adanya buckling atau tekuk
yang terjadi pada struktur kolom tersebut. Tingkat kelangsingan
suatu struktur kolom tergantung pada rasio kelangsingannya,
yaitu
Rasio kelangasingan = k* lu / r
dimana
k = faktor panjang efektif komponen struktur tekan
lu = panjang komponen struktur tekan yang tidak
ditekan
r = radius of gyration = 0.3 * h

Efek kelangsingan struktur kolom dapat diabaikan apabila


a. untuk komponen struktur tekan dengan pengaku
lateral.
k * lu / r < 34 – 12 (M1b / M2b)
b. untuk komponen struktur tekan tanpa pengaku
lateral.
k * lu / r < 22

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 44


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

SK SNI T–15–1991–03 pasal 3.3.11 ayat menetapkan bahwa


perencanaan komponen struktur tekan beton bertulang
dilakukan dengan menggunakan beban aksial rencana Pu dan
momen rencana yang sudah dibesarkan Mc,
Mc = b M2b +  s M2s
dimana
Mc = Momen rencana yang diperbesar
 = faktor pembesar momen
M2b = momen terfaktor maksimum akibat gaya
vertical
M2s = momen terfaktor maksimum akibat gaya
lateral

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 45


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

- Be b a n p o rta l
- Be b a n b a lo k MULAI Pe ra tu ra n Pe re nc a na a n
- Be b a n p la t - Pe m b e b a na n
- Be b a n a ta p - Be to n Ind o ne sia
- d ll - Sta nd a rd b e to n
Pe rhitung a n Be b a n
d a ri lua r

G a m b a r Arsite ktur Asu m si ukura n ko lo m


- d e na h b a ng un a n

Ekse ntrisita s Be b a n

Mo m e n Po rta l An a lisis m o m e n
ya ng b e ke rja

An a lisis b e to n
b e rtula ng

tid a k
Dim e n si a m a n

ya

Ba ja tula ng a n tid a k
e ko no m is

ya

Pe ng g a m b a ra n FLO W C HART
PERENC ANAAN
KO LO M
SELESAI

e. Perencanaan Tangga
Secara umum perencanaan tangga dapat dibagi menjadi
dua bagian yaitu perencanaan anak tangga dan perencanaan
plat tangga. Untuk perencanaan anak tangga biasanya analisis
struktur hanya akan mengikuti gambar arsitektur, sementara

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 46


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

untuk perencanaan plat dan balok tangga yang juga termasuk


plat bordes akan diperhitungkan sebagai satu kesatuan struktur
tangga dengan beban sendi bagian atas menggantung pada
portal dan bagian bawah dibuat dalam perhitungan pondasi
tangga.

MULAI
G a m b a r Arsite ktu r
- d e na h b a ng una n Pe ra tu ra n Pe re n c a n a a n
- Pe m b e b a n a n
- Be to n In d o n e sia
- Sta nd a rd b e to n
Pe rhitu n g a n
Ju m la h a n a k ta n g g a

Pe n e n tu a n titik b u h u l

Asu m si te b a l p la t d a n
d im e n si b a lo k

Pe n e n tu a n b e b a n

An a lisis m o m e n
Mo m e n Po rta l ya n g b e ke rja

An a lisis b e to n
b e rtu la n g

tid a k
Dim e n si a m a n

ya

Ba ja tu la n g a n tid a k
e ko n o m is

ya

Pe n g g a m b a ra n
FLO W C HART
PERENC ANAAN
TANG G A
SELESAI

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 47


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Perencanaan jumlah anak tangga,


2*O+A = 61 – 65 cm
dimana
O = optrede tangga
A = antrede tangga

Perencanaan tulangan pelat tangga dan pelat bordes


 = As / bw * d
dimana
As = luas tulangan pelat tangga / bordes
bw = lebar efektif pelat tangga / bordes
d = tebal efektif pelat tangga / bordes

f. Perencanaan Pondasi
Salah satu jenis pondasi yang sering dipakai dalam kondisi
lapisan tanah keras atau lapis tanah yang mampu mendukung
beban bangunan letaknya terlalu dalam adalah jenis pondasi
tiang pancang.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 48


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

MULAI Pe ra tu ra n Pe re n c a n a a n
Da ta b e b a n b a ng u n a n - Pe m b e b a n a n
- Be to n In d o n e sia
- - Sta n d a rd b e to n
Pe rh itu n g a n
Be b a n Ba n g u na n

Ha sil Surve y
An a lisis Ko n d isi
Me ka nika
Ta n a h Eksistin g
Ta n a h

Ke d a la m a n Pe n e n tua n
Ta n a h Ke ra s Da ya Du ku ng Ta n a h

An a lisis Je nis Po n d a si

An a lisis ke d a la m a n
p o n d a si

tid a k
Dim e n si a m a n

ya

Po n d a si tid a k
e ko n o m is

ya

Pe n g g a m b a ra n FLO W C HART
PERENC ANAAN
PO NDASI

SELESAI

Dan berikut adalah langkah perencanaan yang dilakukan


apabila digunakan pondasi tiang pancang
a. Allowable pile working load diperoleh dengan rumus
Pu = 0.25 * Cu * Ac

dimana

Pu = Allowable pile working load

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 49


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Cu = Kuat karakteristik RC piles

Ac = Luas area tiang pancang

b. Struktur tiang pancang dapat dihitung dengan rumus HILEY


FORMULA, terutama untuk memperoleh nilai kapasitas
batas tiang

Pu = [ ( Ef * Wh * H) / ( S + ½ Tc) ] * N

dimana

Pu = Kapasitas tiang ultimit (ton)


Ef = Efisiensi tahanan tiang
Wh = Berat hammer
Wp = Berat tiang (ton)
H = Tinggi jatuh hammer (mm)
S = Final set (mm / blow)
Tc = temporary compression
N = (Wh + n2 * Wp) / (Wh + Wp)
n = coefficient of restitusion

Pemakaian kelompok tiang (pile group) pada suatu


konstruksi pondasi harus didasarkan pada pertimbangan
efektifitas tertentu, mengingat jarak tiang satu dengan yang
lain, yang biasanya diambil minimal 1,5 D dan maksimal 3,5 D
akan berakibatnya titik gaya saling berimpitan dan tidak dapat
dihindari adanya overlap daerah daya dukung tanah pada tiang.

Selanjutnya untuk memperoleh nilai efisiensi kelompok


tiang ini, dalam perencanaan pondasi dapat digunakan rumus
Converse – Labarre

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 50


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

E = [1 – θ (n – 1) * m + (m –1) * n] / 90 *
m*n

dimana

E = efisiensi tiang

θ = arc tg (D / K)

m = jumlah tiang dalam satu kolom

n = jumlah tiang dalam satu lajur

9. KONSEP PERENCANAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

1. Sumber Daya

Mengingat fungsi sistem ini sangat penting, maka satu daya


bagi peralatan ini disediakan pada bagian darurat, dengan kata
lain alat ini tetap akan bekerja apabila pelayanan dari PLN
mengalami gangguan (padam) dimana pelayanan akan diambil
alih oleh Diesel Generator set.
Selain sumber PLN dan genset, peralatan ini juga mempunyai
sumber daya emergency berupa baterai yang mampu
mengoperasikan semua peralatan selama (3-4) jam tanpa
terjadi gangguan pada beban puncak.

2. Sistem Tanda Bahaya Kebakaran

Secara garis besar sistem Fire alarm harus bekerja sebagai


berikut :
a. Pada waktu detector/manual station aktif maka bel akan
berbunyi di :
 Lantai detector/manual station tersebut berada

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 51


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

 Main kontrol panel memberikan indikasi secara visual


yang menunjukkan zone dimana alarm itu berasal dan
Buzzer akan berbunyi.
b. Bila kebakaran menjadi lebih besar dan telah dianggap
kritis, maka cukup dengan memutar kunci pada manual
station di Zone tempat kejadian kebakaran tersebut akan
menekan tombol general alarm pada main panel Fire
alarm, maka bellakan berbunyi di seluruh gedung dan
evakuasi dijalankan.
c. Material Instalasi

Kabel : Harus memenuhi SPLN / PT.TELKOM ex.

Kabelindo, kabel metal atau setara, jenis PVC, NYM.

 Pipa : 1. PVC (Paralon)

 GIP (yang telah memiliki SII)

Penggunaan material lokal semaksimal mungkin dengan


sudah memenuhi peraturan/standarisasi yang berlaku.

3. Perlawanan Kebakaran

1. Terdiri dari :
a. Fire exthinguisher
Akan ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis dan
mudah dijangkau.
a. Sprinkler
Akan bekerja apabila panas pada ruang tersebut mencapai
54 ºC, untuk dapat secara otomatis bekerja
menyemprotkan air keluar dari pipa sprinkler.
b. Hydrant

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 52


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Akan ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis dan


mudah dijangkau, untuk dapat dioperasikan oleh petugas
yang sudah dilatih menggunakan hydrant.
c. Simesse Conection
Berfungsi untuk memasukkan air cadangan ke ground
water tank.
2. Sistem Kerja
a. Memakai pompa hydrant
Terdiri dari jockey pump dan main pump, apabila PLN
padam maka akan disediakan diesel pump sebagai pompa
cadangan.
b. Memakai pompa sprinkler
Terdiri dari jockey pump dan main pump, apabila PLN
padam maka akan disediakan diesel pump sebagai pompa
cadangan.
3. Penempatan Pompa Kebakaran
Pompa hydrant dan pelepas sprinkler akan ditempatkan
pada area basement dan akan dikoordinasikan dengan
struktur.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 53


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

BLOK DIAGRAM PEMADAM KEBAKARAN

Air Vent
Lantai - lantai Ke MCFA

Flow Switch
Head Sprinkler Head Sprinkler Hydrant Box

Shaft Mekanikal
Halaman
Hydrant Pillar Siamese Conection Hydrant Box

Ruang Pompa
Gate Valve
Pompa Diesel
Check
Valve Pompa Elektrik
Ground Pompa Jockey
tank
Alarm gong Safety
valve
Deep Well PDAM

BLOK DIAGRAM FIRE ALARM

Main Equipment of Fire Alarm ROR Detector

Annunciatior
Electronic Shaft

TBF Smoto
Data MDF Detector
zone
RUANG KONTROL
Power Master Control TBF Heat Detector
Supply Fire Alarm

Fixed Temp
TBF Detector

Sprinkler Pump
Signal Signal
grounding
Flow Hydrant
Switch Panel
Heat Detector

4. Pekerjaan Telepon

Uraian system :

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 54


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

a. Sistem telepon diusulkan dengan menggunakan central


key telepon.
b. Penggunaan key telepon, mengakibatkan perlunya
operator atau dengan memfungsikan petugas keamanan
sebagai tenaga operator.
c. Letak key telepon diharapkan di lokasi dimana operator
berada.
d. Penggunaan key telepon dapat mengatur operasi setiap
extention atau setiap extention dapat diprogram yang
mana boleh keluar, yang mana telepon lokal dan yang
mana tidak bisa keluar.
e. Penggunaan key telepon dapat juga sebagai intercome
diantara seluruh extention.
f. Letak outlet + handset diusulkan di setiap ruangan dan
akan dikoordinasikan dengan owner.

BLOK DIAGRAM TELEPON


Telephone Main Equipment

Telephone
Power Outlet
Supply Computer TBT
Electronic Shaft

Telephone
RUANG KONTROL
Printer PABX Outlet
Stabilizer
TBT
Consol
Operation
MDF
Telepho Direct Channel
TBT
ne
Public Telp.

grounding
Power Cable
Junction Box Telkom
Data Cable
Extension Cable
Direct Channel Cable

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 55


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

5. Pekerjaan Plumbing

1. Air Bersih
a. Menggunakan air dari PDAM
b. Air dari ground tank akan dipompakan ke roof tank dan
roof tank didistribusikan ke seluruh sanitari fixtures, untuk
lantai 5 dan 4 menggunakan booster pump dan lantai 3,
2, dan 1 dengan memakai gaya grafitasi,
c. Untuk menyiram tanaman dipakai air langsung dari roof
tank.

BLOK DIAGRAM AIR BERSIH


Shaft
Atap Mekanikal

Pompa Booster
Roof Tank

Lantai teratas
Gate
Toilet Toilet Pantry Valve

Lantai 2 ke bawah

Toilet Toilet Pantry

R. Pompa
Sand
Filter Ground
tank Kran
Check taman
Deep Well PDAM Valve Pompa Transfer

2. Air Bekas
a. Air bekas adalah air buangan dari floor drain,
wastafel dan pantry, untuk air bekas pantry akan
disalurkan ke grease trap terlebih dahulu sebelum
dibuang ke saluran kota sedangkan air dari floor
drain dan wastafel langsung dibuang ke saluran kota.
b. Untuk daerah basement direncanakan dengan
membuat sumpit yang akan menampung air dari

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 56


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

daerah basement, ramp. Air dipompakan ke saluran


kota dengan menggunakan pompa.
c. Untuk air hujan akan langsung dialirkan ke saluran
kota.
3. Air Kotor
a. Air Kotor adalah air buangan WC.
b. Air kotor dibuang ke septictank
sesuai koordinasi
c. Untuk daerah basement air kotor ditampung di
sumpit tersendiri dan dipompakan ke septictank.

6. Sistem Instalasi Listrik Dan Grounding

1. Uraian Sistem Listrik


a. Daya utama didapat dari PLN dengan tegangan 20
KV.
b. Kemudian diturunkan oleh transformator menjadi
380 V / 220 V.
c. Srus listrik didistribusikan keseluruh bangunan yaitu
untuk penerangan, peralatan mekanikal dan seluruh
kebutuhan daya listrik bangunan.
d. Jika PLN padam maka secara otomatis genset akan
mensupply seluruh kebutuhan daya listrik
bangunan.
e. Pada waktu kebakaran secara otomatis pompa
kebakaran akan bekerja, dimana mekanismenya
dikontrol oleh MCFA.

2. Instalasi Listrik
a. Panel utama tegangan menengah.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 57


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Panel utama berupa metal clad indoor type,


dilengkapi dengan komponen proteksi, relay,
instrument, pengukuran, tegangan kerja 380 / 220
V, 3 phasa, 4 kabel 50 Hz.
b. Sistem Distribusi
Pendistribusian tenaga listrik ke setiap panel untuk
tiap-tiap lantai dengan kabel NYY dan kabel dari
panel ke lampu dan stop kontak memakai kabel
NYM. Untuk kabel dari panel ke FCU AC dan ke
pompa-pompa memakai kabel NYY.

METODE PEMASANGAN KONDUIT DAN KABEL


Klemp
Pipa
konduit 10 cm
60 cm 60 cm
Klemp
10 cm

10 cm
Pipa konduit Tee doos
10 cm

5 cm
5 cm
Klemp
Dibending Sock 5 cm

1. Gambar Detail Pemasangan Konduit 2. Pengaturan Jarak Pipa Konduit

Rak Kabel
Klemp Pipa konduit
Kabel
1.0 m Kabel Kabel ties Instalasi 60 cm 60 cm

Plat beton
DynaboltPenggantung Plat beton

Klemp Tee doos


Rak kabel Las dop

3. Gambar Detail Pemasangan Rak Kabel 4. Pemasangan Kabel Instalasi

METODE PEMASANGAN KONDUIT & KABEL LISTRIK

3. Lampu
a. Penggunaan lampu dan aksesoris
akan mengacu pada Standard
yang sudah ada.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab


Penerangan simetris, E - 58
langsung

Universitas Raja Ali haji


Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

b. Lampu emergency akan ditempatkan pada tempat-


tempat strategis dan akan dikoordinasikan dengan
arsitek.
c. Lampu emergency “EXIT” akan ditempatkan pada area
yang mudah dilihat, sehingga dapat mengarahkan
penghuni ke pintu keluar.
Macam Penerangan Dalam Ruang Bagian Dalam
A. Penerangan simetris, langsung. Diutamakan untuk
penerangan umum ruang kerja, ruang rapat, untuk
dengan lalu lintas publik dan zona lalu lintas. Untuk
mencapai suatu tingkat penerangan yang telah
ditentukan diperlukan daya listrik
yang relatif tidak begitu besar.
Sudut untuk mengurangi
penyilauan lampu di ruang rapat
dan kerja 30°, untuk kenyamanan
penglihatan yang sangat tinggi
Lampu sorot penerangan langsung
sudutnya 40° atau lebih besar.
Untuk merencanakan penerangan
harus dimulai dari suatu sudut
penyinaran antara 70° dan 90°.

B. Lampu sorot dinding-cahaya


yang menghadap kebawah,
lampu sorot-lampu raster. Untuk Lampu sorot dengan komponen
ruang pada rel aliran
pemasangan pada bidang dinding
untuk penerangan dinding
merata. Efeknya terhadap dinding adalah penerangan
dari suatu penerangan yang langsung.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 59


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

c. Lampu sorot rel aliran.


Penerangan dinding yang merata
dengan bagian ruang. Tergantung
pada jarak yang dipilihantar
lampu, kuat penerangan dapat
dicapai hingga 500 lx. Lampu sorot langit-langit

Pemasangan lampu bahan


bercahaya dan lapu pijar halogen dimungkinkan.
d. Lampu sorot untuk instalasi langit-langit. Pada
bagian ruang yang kurang untuk penerangan dinding
yang ekslusif. Penggunaan lampu pijar halogen dan
lampu bahan bercahaya.
e. Lampu sorot terarah cahaya
mengarah ke bawah. Pada
susunan lampu yang teratur
dilangit-langit dimungkinkan
suatu penerangan yang dibeda-
bedakan sesuai dengan
ruangannya. Pemantul yang Lampu sorot terarah

disatukan erat-erat secara


relatif dapat diayunkan sampai
40° dan diputar 360°.
Pemasangan lampu pijar
halogen, terutama lampu
halogen voltase rendah.
f. Penerangan tidak langsung. Penerangan tidak langsung

Kesan ruang yang terang, juga


pada tingkat penerangan yang kecil, dan tidak adanya
penyilauan pemantulanmerupakan konsep cahaya.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 60


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Tinggi ruang yang cukup


merupakan persyaratan.
Penyelarasan penerangan yang
hati-hati diperlukan untuk
arsitektur langit-langit. Untuk
penerangan tempat kerja harus Lampu dinding tidak langsung-langsung

diperhatikan batasan kerapatan


lampu langit-langit sebesar 400 cd/m 2. sampai ke
pemakaian energi yang lebih tinggi 3 kali lipat terhadap
suatu penerangan yang berlangsung.
g. Penerangan tidak langsung-
langsung. Dengan alasan kesan
ruang yang terang dan pemakaian
energi yang dapat dibenarkan
(70% langsung, 30% tidak
langsung), diutamakan pada tinggi
Penerangan tidak langsung-langsung
ruang yang memadai (h ≥ 3 m).
Suatu penerangan yang tidak
langsung-langsung terutama pemasangan lampu bahan
bercahaya, pada struktur cahaya juga dalam kombinasi
dengan lampu pijar.
h. Lampu sorot langit-langit,
lampu sorot lantai. Untuk
penerangan bidang langit-langit
atau bidang lantai, penggunaan
lampu pijar halogen atau lampu
bahan bercahaya dapat
Lampu sorot pada rel aliran listrik

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 61


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

digunakan, juga dimungkinkan lampu pengosongan-


tekanan tinggi.
i. Lampu dinding. Terutama untuk penerangan dinding
dekoreasi juga dengan efek cahaya, misalnya dengan
filter warna dan prisma. Dalam kondisi terbatas dapat
juga untuk penerangan langit-langit atau lantai.
j. Lampu sorot dinding-rel aliran. Dipasang bagian
ruang, terutama diruang pameran dan museum.
Tingkat penerangan yang vertikal sebesar 50 lx. 150 lx
dan 300 lx ahrus dicapai sebagai spesifikasiyang
khusus didaerah pameran; dekorasi yang diutamakan
dengan lampu pijar dan lampu bahan bercahaya.
k. Lampu sorot rel aliran. Sudut penyinaran yang lebih
disukai 10° (”bintik”), 30° (”banjir”), 90° (”lampu
sorot”). Perubahan kerucut cahaya pada penyinaran
oleh lensa (lensa patung dan lensa fresnel); perubahan
spektrum oleh filter pelindung IR dan UV (daerah
museum, pameran, penjualan) dan filter warna.
Perlindungan diafragma terjadi karena raster dan klep
pelindung diafragma.

FLUORESCENT LAMP LAMPU TANAM

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 62


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

LAMPU SOROT LAMPU SOROT

4. Grounding system
Semua peralatan listrik harus mempunyai grounding
system untuk mengamankan manusia dari tegangan
sentuh apabila suatu peralatan mengalami arus bocor
atau induksi.

Tabel 5.1.
Tingkat Pencahayaan pada Berbagai Fungsi Ruangan
Tingkat
Fungsi Ruangan Pencahayaan
Keterangan
(lux)
Rumah tinggal
Teras 60
Ruang Tamu 120 - 250
Ruang makan 120 - 250
Ruang kerja 120 - 250
Kamar tidur 120 - 250
Kamar mandi 250
Dapur 250
Garasi 60
Perkantoran
Ruang direktur 350
Ruang kerja 350
Ruang computer 350 Gunakan armatur berkisi untuk
mencegah silau akibat pantulan layar
monitor
Ruang rapat 300
Ruang gambar 750 Gunakan pencahayaan setempat pada
meja gambar.
Gudang arsip 150
Ruang arsip aktif 300

Lembaga pendidikan :
Ruang kelas 250
Perpustakaan 300
Laboratorium 500

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 63


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Ruang gambar 750 Gunakan pencahayaan setempat


pada meja gambar
kantin 200
Hotel dan Restoran :
Lobi, koridor 100 Pencahayaan pada bidang vertical
sangat penting untuk menciptakan
suasana / kesan ruang yang baik.
Ballroom / ruang sidang 200 System pencahayaan harus dirancang
untuk menciptakan suasana yang
sesuai. System pengendalian switching
dan dimming dapat digunakan untuk
memperoleh berbagai efek
pencahayaan
Ruang makan 250
Cafeteria 250
Kamar tidur 150 Diperlukan lampu tambahan pada
bagian kepala tempat tidur cermin
dapur 300

Rumah sakit / balai pengobatan :


Ruang rawat inap 250
Ruang operasi, ruang 300 Gunakan pencahayaan setempat pada
bersalin tempat yang diperlukan.
Laboratorium 500
Ruang rekreasi dan 250
rehabilitasi
Pertokoan / Ruang pamer :
Ruang pamer dengan
objek berukuran besar 500
(misalnya mobil)
Toko kue dan makanan 300
Toko buku dan alat tulis / 500
gambar
Toko perhiasan, arloji 500
Toko barang kulit dan 500
sepatu
Toko pakaian 500
Pasar swalayan 500 Pencahayaan pada bidang vertical pada
rak barang
Toko alat listrik 250
Industri (umum):
Ruang parkir 50
Gudang 100
Pekerjaan kasar 100 – 200
Pekerjaan sedang 200 – 500
Pekerjaan halus 500 – 100
Pekerjaan amat halus 1000 – 2000
Pemeriksaan warna 750
Rumah Ibadah :
Mesjid 200 Untuk tempat-tempat yang
membutuhkan tingkat pencahayaan
yang lebih tinggi dapat menggunakan

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 64


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

pencahayaan setempat
Gereja 200 Idem
Vihara 200 idem

7. Pekerjaan Penangkal Petir

Untuk melindungi bangunan dari sambaran petir, maka pada


puncak bangunan dipasang penangkal petir. Penangkal petir ini
menggunakan system ion positif, yaitu kepada penangkal petir
menghasilkan ion yang disebar ke udara sekelilingnya. Sehingga
udara menjadi positif dan sambaran petir diperkecil
kemungkinannya. Kepala penangkal petir dihubungkan ke tanah
dengan menggunakan kabel NYY.

Kabel NYY dihubungkan ke tanah dengan menggunakan


elektroda (copper rod) yang dilengkapi dengan bak kontrol,
yang dimaksud untuk sewaktu-waktu dapat mengukur tahanan
pertanahan.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 65


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

TINGGI TERMINAL
UDARA

A = 254 mm atau 600 mm

B : Terminal udara dengan


tinggi 600 mm harus diberi
penyangga

C : Penyangga terminal
udara harus ditempatkan
pada suatu titik tidak
kurang dari setengah tinggi
terminal udara tersebut

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 66


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

H IT - D E > 7 0 W
H IT - D≤E7 0 W
Q R - CB - LV

H M E > 80 W
Q T > 250 W

H IT > 7 0 W
H M E≤ 8 0 W
Q T≤ 2 5 0 W
A > 100 W

H IT≤ 7 0 W
A ≤ 100 W
tinggi kuat penerangan

QT - DE

Q T - LV

Q T - LV
ruang

PAR 38
P A R 56

TC - D
ruang normal

TC - L

HSE
HST

H IE
TC
R

T
Garasi, taman, ruang pengepakan ● ● ● ●
Ruang damping ● ● ● ● ● ●
sampai 200 Lux Bengkel ●
Ruang makan ● ● ● ● ●
Ruang tunggu ● ● ● ● ● ● ●
Kantor yang baku, r. pengajaran, r. loket dan r. kas ● ● ●
Ruang rapat ● ● ● ● ● ● ● ●
Bengkel ● ● ●
sampai Perpustakaan ● ● ●
sampai 500 Lux Ruang penjualan ● ● ● ● ● ● ● ●
3m Ruang Pameran ● ● ● ● ● ● ● ● ●
Museum, gedung kesenian, ruang pesta ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
Ruang masuk ● ● ● ● ● ● ● ●
Pengolahan data, kantor yang baku dgn pengawasan tinggi ● ●
Bengkel ● ● ● ● ●
Toko serba ada ● ● ●
sampai Toko makanan serba ada ●
750 Lux Etalase ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
Dapur hotel ● ●
Panggung konser ● ●
Gambar teknik kantor dengan ruang yang besar ● ●
Gudang ● ● ● ● ●
Bengkel ● ●
Ruang industri ● ● ● ● ● ●
sampai 200 Lux Ruang tunggu ● ● ● ● ● ●
Restoran ● ● ● ● ● ● ●
Dapur ● ● ● ● ●
Ruang konser, teater ● ● ●
Bengkel ● ● ● ●
Ruang industri ● ● ● ●
Ruang kuliah, ruang rapat ● ● ● ●
sampai Ruang penjualan ● ● ● ● ● ●
3m 500 Lux Ruang pameran, museum, balai pameran lukis ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
sampai Ruang masuk ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
5m Ruang makan ● ●
Ruang olah raga, ruang serbaguna, ruang senam ● ● ● ● ● ●
Bengkel ● ● ● ● ● ●
Ruang gambar ● ●
Laboratorium ●
Perpustakaan, ruang baca ● ● ●
sampai Ruang pameran ● ● ● ● ● ●
750 Lux Ruang pekan raya ● ●
Toko serba ada ● ● ● ● ●
Toko makanan serba ada ●
Dapur besar ●
Panggung konser ● ● ● ●
Ruang industri dan mesin, instalasi listrik ● ● ● ● ●
sampai Gudang tempat untuk rak tinggi ● ●
200 Lux Gereja ● ● ●
Ruang konser, teater ● ● ●
Ruang industri ● ● ● ● ●
Museum, balai pameran lukisan ● ● ● ●
lebih sampai 500 Lux Lapangan terbang, stasiun, zona lalu lintas ● ● ● ● ● ● ● ●
5m Ruang pesta ● ●
Ruang olah raga dan serba guna ● ● ● ● ●
Ruang industri ● ● ● ●
Ruang kuliah, aula ● ● ●
sampai 750 Lux Ruang pameran ● ● ● ● ● ●
Ruang pekan raya ● ● ● ●
Toko pangan serba ada ● ● ● ● ●

A = lampu biasa TC = lampu bahan bercahaya kompak


PAR = lampu pemantul parabola TC-D = lampu bahan bercahaya kompak, pipa 4 kali lipat
R = lampu pemantul TC-L = lampu bahan bercahaya kompak, bentuk panjang
QT = lampu pijar halogen HME = lampu uap air raksa
QT-DE = lampu pijar halogen, dua sisinya diberi stop kontak HSE = lampu uap natrium
QT-LV = lampu halogen-voltase rendah HST = lampu uap natrium, bentuk pipa
QR-LV = lampu pemantul-voltase rendah HIT = lampu uap metal-halogen
QR-CB-LV = lampu pemantul-voltase rendah, cahaya dingin HIE = lampu uap metal-halogen, bentuk elips
T = lampu bahan bercahaya

Sarana lampu untuk penerangan ruangan bagian dalam

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 67


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

B. PROGRAM KERJA

Sesuai dengan tujuan dan sasaran Pekerjaan Perencanaan


Pembangunan Ruang Kelas Baru Universitas Maritim Raja Ali
Haji (UMRAH), yang :

1. Secara teknis memenuhi harapan akan terciptanya Perencanaan


Pembangunan Ruang Belajar Baru Universitas Maritim Raja Ali Haji
Provinsi Kepulauan Riau;
2. Diharapkan dengan tersedianya bangunan Perencanaan
Pembangunan Ruang Belajar Baru Universitas Maritim Raja Ali Haji
Provinsi Kepulauan Riau tersebut akan meningkatkan kapasitas
tampung pada Universitas Maritim Raja Ali Haji Provinsi Kepulauan
Riau;
3. Mendorong terwujudnya percepatan pembangunan yang mandiri
pada wilayah tersebut;

Dalam pelaksanaan pekerjaan, Kerangka Acuan Kerja merupakan


landasan dasar dari pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan,
sementara disatu sisi bahwa Perencanaan Bangunan Ruang Kelas
Baru di Lingkungan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
hendaknya dibuat seoptimal mungkin sehingga rancangan gedung
yang dihasilkan dari perencanaan tersebut mempunyai sifat
ekonomis, luwes, nyaman dan aman serta mempunyai nilai estetika
tinggi bagi lingkungannya. Selain dari pada itu pada tahapan
pelaksanaan pembangunan dapat dilaksanakan dengan
mempertimbangkan sisi efisiensi, baik dari sisi biaya, waktu
pelaksanaan dan pemeliharaan serta memenuhi standard peraturan
bangunan yang berlaku.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 68


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Untuk itu, dalam pelaksanaan Pekerjaan DED Gedung Universitas


Maritim Raja Ali Haji ini kami akan menerapkan metoda pelaksanaan
pekerjaan antara lain sebagai berikut :

1. Metode Pendekatan Sistem Perencanaan (System Approach


to Architecture).
2. Metode Perencanaan Lintas Cepat (Fast Track Delivery
Method Phase Design).

1. METODE PENDEKATAN SISTEM PERENCANAAN


Sebagaimana telah diuraikan diatas, maka metode yang paling
sesuai untuk pelaksanaan pekerjaan perencanaan bangunan yang
mempunyai permasalahan komplek, adalah dengan metoda
pendekatan sistem perencanaan.

Pengertian sistem adalah merupakan suatu urutan atau


kesatuan dari pelaksanaan pekerjaan yang terdiri dari bagian-
bagian/sub-sub sistem yang masing – masing merupakan suatu
kesatuan yang utuh dan dapat berfungsi sendiri namun berkaitan
antara rangkaian kegiatan yang satu dengan yang rangkaian
kegiatan lainnya sehingga membentuk suatu sistem perencanaan
yang dapat berfungsi dengan sempurna dan terpadu.

Merancang suatu Bangunan/Gedung dengan Pendekatan


Sistem Perencanaan adalah suatu metoda rancang bangun yang
terpadu dan sempurna, dimana metoda ini sangat berguna untuk
memecahkan permasalahan yang komplek menjadi kerangka
rancangan yang jelas.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 69


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Dalam penerapan Pendekatan Sistem Perencanaan yang terdiri


dari sub-sub sistem perancangan, maka untuk menganalisa masing
– masing bagian dari sub-sistem digunakan teori dari “Benjamin
Handler” yaitu “System Approach to Architecture” dengan rumusan
sebagai mana dapat dilihat pada Gambar.

INPUT PROSES OUTPUT

Umpan Balik “Feed Back Control”

Kerangka dasar untuk masing – masing sub-sistem akan


mempengaruhi sub-sistem yang lainnya dalam pengertian bahwa
“Tahap perencanaan akan mempengaruhi tahap pelelangan yang
selanjutnya akan mempengaruhi tahap pelaksanaan
pembangunan”, dimana tahapan – tahapan tersebut mempunyai
keterkaitan antara tahapan satu dengan tahapan pekerjaan yang
lainnya.

Salah satu keunggulan perencanaan dengan pendekatan


sistem perencanaan adalah “Output” dari suatu perencanaan selalu
menjadi “Input” dari tahapan berikutnya dan selalu diperiksa
kembali, sehingga kesalahan yang timbul pada tahapan
sebelumnya akan selalu termonitor. Metoda Perencanaan ini dapat
dilakukan dengan mudah pada saat ini dengan bantuan Analisa
Komputer.

Kerangka dasar Pendekatan Sistem Perencanaan ini bila


dipadukan dengan tahapan perencanaan akan menghasilkan model

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 70


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

sebagai berikut :

INPUT PROSES OUTPUT

INPUT PROSES OUTPUT

Gambar. Kerangka Dasar Pendekatan Sistem Perencanaan

Keunggulan lain dari Metoda Pendekatan Sistem Perencanaan


adalah karena bagian pekerjaan dipecah atas sub-sub sistem,
maka sangat dimungkinkan untuk melaksanakan penggabungan
sistem perencanaan dengan Metoda Perencanaan Lintas Cepat
(Fast Track Delivery Method Phase Design).

2. METODE PERENCANAAN LINTAS CEPAT (Fast Track Delivery


Method Phase Design)
Metode ini dikembangkan untuk mengendalikan :

A. Kecepatan penanganan pelaksanaan pekerjaan yang dapat


diatur sesuai dengan kebutuhan/tahapannya sehingga
Pengendalian Waktu dapat dilakukan.
Fungsi pengendalian waktu terkait erat dengan kecepatan
membangun, dimana metoda lintas cepat ini dalam
pelaksanaan pekerjaan perencanaan akan sangat
menguntungkan dan yang terpenting dari metoda ini adalah
ketepatan waktu sehingga memungkinkan ketepatan

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 71


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

pelaksanaannya, untuk itu harus ditunjang dengan program


yang cermat.
Guna memonitor pengendalian waktu, penggunaan
“Barchart” dan “Network Planing” merupakan alat penunjang
utama. Untuk itu keseluruhan perencanaan harus dibagi dalam
beberapa paket pekerjaan yang dapat dikelompokan
berdasarkan tahapan, jenis masing – masing pekerjaan yang
dapat dipisahkan tanpa mempengaruhi keseluruhan pekerjaan
dan hal ini dapat dilihat pada rencana proyek secara
keseluruhan.

B. Menghasilkan produk dengan mutu/kualitas yang tinggi dan


dapat dipertanggung jawabkan secara teknis, sehingga
Pengendalian Mutu dapat dilakukan.
Dengan menggunakan standard dan pertimbangan dalam
pemilihan bahan yang mengutamakan kekuatan serta biaya
pemeliharaannya kecil atau tidak ada (Maintenance Free),
fungsional, hemat energi dan mempunyai estetika atas biaya
yang ada, maka Konsultan Perencana akan memutuskan bahan
dan sistem yang akan digunakan.
Pengendalian mutu pada tahap perencanaan ini kemudian
ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
Spesifikasi Teknis serta dalam Gambar-gambar Detail
Perencanaan secara keseluruhan.
Sementara untuk pengendalian mutu pada tahap
pelaksanaan, selain pelaksana/kontraktor mengikuti arahan
yang tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan, diperlukan juga
pengendalian yang dilakukan pengawas pembangunan fisik
dilapangan oleh Konsultan Pengawas serta dilakukan evaluasi

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 72


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

dalam rapat – rapat lapangan serta koordinasi yang melibatkan


semua pihak yang terlibat dalam Proyek.

C. Penggunaan dana dapat diatur sesuai dengan tahun anggaran


serta penggunaan besaran biaya dapat dikendalikan
(Pengendalian Biaya).
Pengendalian Biaya pada tahap perencanaan berkaitan erat
dengan pengendalian mutu yang dikenal dengan istilah “Value
Engineering”, yaitu suatu usaha perencanaan untuk
mendapatkan keseimbangan nilai-nilai dari komponen suatu
produk dengan fungsi dari komponen tersebut untuk mencapai
fungsi pokok dari produk dengan biaya terendah.
Dalam tahap Perencanaan dan Persiapan Proses
Pelelangan, Pemberi Tugas dan Konsultan Perencana
mengadakan evaluasi secara bersama-sama. Hal ini penting
dilakukan sebagai tolok ukur dalam menganalisa nilai untuk
perbandingan biaya dalam tahap pelelangan. Metoda ini akan
dilaksanakan sesuai dengan struktur organisasi proyek yang
diusulkan oleh Konsultan Perencana.

3. METODE PELAKSANAAN PERENCANAAN


Dalam tahap pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan, Consultant
membagi kegiatan dalam beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap kegiatan ini Pihak Konsultan mengadakan persiapan
yaitu menyiapkan segala macam kebutuhan dalam
perencanaan, seperti menyusun langkah – langkah
perencanaan, Time Schedule, persiapan peralatan yang
dibutuhkan serta kesiapan personil dan mengadakan sosialisasi

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 73


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

tugas – tugas personil sehingga terbentuk suatu team yang


solid dan dapat mencapai sasaran dengan maksimal.
Mencari literatur – literatur dan referensi untuk mengadakan
pendekatan terhadap permasalahan perencanaan,
mengumpulkan buku – buku yang berhubungan dengan
pekerjaan perencanaan.
Pihak perencana juga mengadakan pertemuan dengan Pihak
Pemberi Tugas untuk mengadakan Presentasi awal guna
menjelaskan prosedur kerja (Methodologi) pelaksanaan dalam
perencanaan sebagaimana yang telah di buat dalam Usulan
Teknis oleh Pihak consultan Perencana. Juga mencari informasi
tentang peraturan – peraturan pemerintah setempat
menyangkut perencanaan antara lain Ijin Mendirikan Bangunan
( IMB ), Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batam ( RTRW)
serta Tata Guna Lahan sehingga apa yang akan di rencanakan
tidak menyimpang darii ketentuan yang ada.
2. Tahap Survey dan Pengumpulan Data
Pada tahap ini Konsultan harus mengumpulkan data yang
dibutuhkan serta memberikan gambaran umum mengenai
langkah-langkah kegiatan kerja yang harus didiskusikan
dengan Tim Teknis.
 Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
 Survey, Observasi Lapangan
 Pengukuran Lokasi
 Penyelidikan Tanah
3. Tahap Penyusunan Konsep Perencanaan
Pada tahap ini Konsultan Perencana harus menyusun konsep
perencanaan yang digunakan dan terlebih dahulu
dikonsultasikan dengan pihak pemberi tugas.

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 74


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

4. Tahap Pendekatan Skematik


Pada tahap kegiatan ini pihak perencana melakukan analisis
dan tabulasi data hasil survey lapangan pada lokasi yang akan
di Laksanakan, mengambil semua data eksisting (data
sekunder dan data primer) yang ada di lapangan sehingga
didapatkan data sebanyak – banyaknya dan seakurat mungkin.
Dari hasil analisis data yang telah didapat dilapangan tersebut
akan menjadi bahan pertimbangan dalam skematik
perencanaan meliputi Aksesibilitas Pencapaian, Bentuk Masa
Bangunan, Orientasi Masa Bangunan, sehingga dalam
pekerjaan selanjutnya menjadi bahan acuan dalam Perkiraan
Biaya Pembangunan, Pengurusan Perijinan, membuat sistim
perencanaan lingkungan yang matang, sehingga dapat
mengajukan IMB pendahuluan kepada pemerintah daerah
setempat.

5. Tahap Perencanaan Skematik


Pada tahap kegiatan ini perencana mengadakan presentasi
untuk mendapatkan masukan – masukan dari pemberi tugas
sehingga apa yang telah dilaksanakan pada tahap sebelumnya
dapat di koreksi dan diperbaiki, sehingga pihak perencana
benar – benar mengerti dengan apa yang diinginkan oleh pihak
pemberi tugas, juga mengambil masukan-masukan dari pihak –
pihak terkait sehingga perencanaan dapat lebih sempurna.
Pada tahap Penyusunan Perencanaan Skematik ini, antara lain
memuat :
1) Rencana Arsitektur, yaitu menguraikan konsep – konsep
serta filosofi arsitektural yang di gunakan, Konsep bentuk,
konsep tata ruang, organisasi ruang serta citra bangunan

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 75


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

yang akan di tampilkan, dalam hal ini bisa di informasikan


dalam bentuk visualisasi dan bentuk 3D (Tiga Dimensi)
yaitu berupa Software dan maket bangunan yang mudah
dimengerti guna menyampaikan konsep – konsep yang ada.
Perencana dalam hal ini juga dapat menyampaikan proses –
proses terbentuknya ruang, serta pendekatan permasalahan
arsitektur yang digunakan.
2) Rencana Struktur, disini perencana harus menerangkan
serta memberikan alasan- alasan serta analisa di lapangan
sehingga dapat di ambil suatu keputusan penggunan
struktur tertentu.
Hasil perhitungan harus sesuai dengan di lapangan dengan
menjelaskan hasil perhitungan konstruksinya secara jelas,
apakah struktur tersebut berupa Beton, Baja, Struktur Inti
(Core Structure) atau Struktur Kabel (Suspended System)
atau pada atap, memakai Struktur Cangkang, Bidang Lipat,
Space Frame maupun Baja, dapat di jelaskan lengkap
dengan perhitungannya.
Khusus Pondasi dapat di gunakan Pondasi Batu Kali, Pondasi
Foot Plate, Pondasi Tiang Pancang, Pondasi Sumuran atau
gabungan dari masing – masing pondasi dilihat dari Daya
dukung yang di butuhkan.
3) Rencana Utilitas, Rencana utilitas di buat sebagai salah satu
kebutuhan vital bangunan sehingga harus benar – benar
direncanakan denagn matang, perhitungan akan kebutuhan
disesuai kan dengan kebutuhan, dengan menggunakan
konsep yang jelas serta perhitungan yang matang sehingga
masalah utilitas bangunan benar – benar teratasi, adapun

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 76


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

utilitas bangunan pada bangunan Multi Purpose adalah


seperti :
 Rencana Jaringan Drainase Bangunan dan Lingkungan.
 Rencana Jaringan Air Bersih dan Air Kotor
 Rencana Jaringan Listrik
 Rencanan Jaringan AC
 Rencana Jaringan Penangkal Petir
 Rencana Jaringan Pembuangan Sampah pada bangunan
berlantai banyak
 Rencana Jaringan Komunikasi, Telephone dan PABX
 Rencana Jaringan Pemadam Kebakaran Fire Hydrant,
Smoke Detector dan Sprinkler.
 Rencana Jaringan Sirkulasi Vertikal (Elevator) bila ada
 Dan lain-lain sesuai ketentuan yang ada dalam KAK.
 Perkiraan Biaya, yaitu menyiapkan Estimasi Biaya
(Engineer Estimate) berdasarkan Kwantitas bangunan
yang direncanakan, sehingga di dapat keperluan biaya
yang di perlukan. Estimasi biaya ini hendaknya mengacu
pada konsep ekonomis, fungsional dan tahan lama.

6. Tahap Pengembangan Desain


A. Pada tahap ini perencana menyiapkan gambar kerja, namun
tidak terbatas pada :
a. Gambar – gambar Arsitektural seperti :
Denah Bangunan
Tampak Bangunan
Potongan Bangunan
Situasi
Site Plan

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 77


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Potongan Site Plan


Master Plan
b. Gambar – gambar rencana Struktur dan Detail Bangunan
Utama maupun Bangunan Penunjang, meliputi :
Rencana Pondasi dan Detail
Rencana Kolom Balok dan Detail
Rencana Atap dan Detail
Rencana Pintu Jendela serta bukaaan lainnya dan Detail
Rencana Tangga dan KM/WC dan detailnya
c. Gambar – gambar rencana Utilitas seperti :
Rencana Jaringan Drainase Bangunan dan Lingkungan.
Rencana Jaringan Air Bersih dan air Kotor
Rencana Jaringan Listrik
Rencanan Jaringan AC
Rencana Jaringan Penangkal Petir
Rencana Jaringan Pembuangan Sampah pada bangunan
berlantai banyak
Rencana Jaringan Komunikasi, Telephone dan PABX
Rencana Jaringan Pemadam Kebakaran Fire Hydrant,
Smoke Detector dan Sprinkler.
Rencana Jaringan Sirkulasi Vertikal ( Elevator ) bila ada.
B. Rencana Kerja dan Syarat
Menerangkan Rencana – rencana dan syarat – syarat dalam
pelaksanaan pembangunan yang direncanakan secara
teknis maupun nonteknis, baik Umum maupun Khusus
sehingga pekerjaan pembangunan yang dilaksanakan benar
– benar sesuai dengan apa yang di syaratkan.
C. Rincian Volume Pelaksanaan Pekerjaan (BQ) yaitu volume
dari tiap – tiap item pekerjaan yang ada pada bangunanan

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 78


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

yang akan dilaksakan sehingga dapat di buat Rencana


Anggaran Biaya yang sesuai.
D. Dokumen Tender, merupakan dokumen yang menjadi
pedoman bagi peserta lelang pembangunan bangunan yang
direncanakan, dokumen ini memuat Instruksi Umum dan
Khusus peserta Lelang, Syarat – syarat penawaran, syarat –
syarat Kontrak, Spesifikasi Umum dan Khusus Bangunan,
Bill of Quantity (BQ) serta lampiran – lampiran yang
diperlukan dalam sebuah penawaran.
E. Laporan Akhir Perencanaan (Final Report), adalah laporan
yang merangkum semua kegiatan mulai dari tahap
persiapan hingga ke akhir pelaksanaan perencanaan,
laporan ini berisi Data Eksisting, Permasalahan, Pemecahan
masalah serta Konsep Perencanaan, baik konsep
arsitektural, Struktur maupun utilitas.

7. Tahap Pengadaan Dokumen Pelaksanaan


Pada tahap kegiatan adalah menyusun mempersiapkan
dokumen pelelangan serta membantu pihak panitia dalam
menyusun program – program dan pelaksanaan pelelangan
serta membantu panitia dalam Penjelasan Pekerjaan kepada
Peserta Lelang (Aanwizing), evaluasi penawaran, menyusun
kembali dokumen pelelangan serta melaksakan tugas yang
sama bila terjadi pelelangan ulang.

Untuk menerapkan Metoda Perencanaan dengan pendekatan


sistem perencanaan, kita akan menganggap perencanaan ini
merupakan suatu sistem dan tahapan-tahapannya merupakan
Sub-Sistem. Agar seluruh sistem ini dapat berjalan dengan baik

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 79


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

dan sempurna, maka hasil akhir dari setiap tahapan perencanaan


yang dicapai harus selalu dikontrol kembali terhadap hasil dari
tahap sebelumnya yang lazim disebut “Feed Back Control Model”.
Metodologi pelaksanaan pekerjaan dengan Pendekatan Sistem
Perencanaan dapat digambarkan lebih jelas pada Gambar berikut.

METODE PENDEKATAN PERENCANAAN


DED PEMBANGUNAN FAKULTAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

Site P lan : Site P lan :


- Ko ns ep Mas ter P lan - Mas ter P lan
P engembangan
- Ko ns ep Site Develo pmen - Site Develo pmen
Is s ue Kebijakan : - Ko ns ep Lans kap - Lans kap
- Stra tegi P engembangan Ko ns ep dan Strategi
- Rancangan P engembangan P engem bangan Kawas an

Building Des ign : Building Des ign :


- P ra-rancangan Ars itektur - Rancangan Detail Ars itektur Final Engineering
Tahap P ers iapan - P ra-rancangan Struktur - Rancangan Detail Struktur Des ign
- P ra-rancangan M & E - Rancangan Detail M & E

Ko ns ep Site P lan
Ko ndis i Exis ting Kawas an : Kawas an
- Analis a P o tens i
P erumus an Tujuan dan - Analis a Kendala dan So lus i
Sas aran P embangunan Es timas i Biaya Rencana Anggaran Biaya
P emecahan
P em bangunan P embangunan

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 80


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

GAMBAR E.12. SKEMA BAGAN ALIR PERENCANAAN

Mulai

Pelajari Term of Reference

Penyusunan Rencana Kerja

Mobilisasi Tenaga Ahli

Inventarisasi Kebutuhan Data

Pengumpulan Data Pengumpulan Penyelidikan Tanah/ Pengukuran Lapangan Pengumpulan Data


Harga Pasar Data Teknis Soil Investigation PP Pelelangan

Studi Literatur Analisis Data Sondir/ Penggambaran Peta


Boring Eksisting

Desain Drainase Desain Jalan Desain Landscape Desain Bangunan

Plotting Posisi Plotting Posisi Plotting Posisi Plotting Posisi

Penyiapan Lahan Penyiapan Lahan Penyiapan Lahan Penyiapan Lahan

Analisa Hidrologi Aligment Jalan Jenis Tanaman Desain Ruang

Analisa Hidrolika Konstruksi Jalan Penataan Tanaman Bentuk Bangunan

Bentuk Saluran Stuktur Bangunan

Analisa Harga Penggambaran Hasil Desain


Satuan

Perhitungan Bill Of Quantity Penyusunan Spesifikasi Teknik

Engineering Dokumen Perencanaan Dokumen Tender


Estimate Fisik

Skema Bagan Alir


Kegiatan Perencanaan
(sumber data : grafis konsultan)

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 81


Universitas Raja Ali haji
Usulan Teknis
CV. GRAHADITAMA CONSULTANTS

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru Bab E - 82


Universitas Raja Ali haji

Anda mungkin juga menyukai