Bab E
Pendekatan Metodologi
Dan Program Kerja
PENDEKATAN
dapat menjawab tujuan dari pekerjaan ini. Namun sebelum itu konsultan akan
memberikan gambar proses skematik yang diharapkan dapat menjadi panduan.
Fleksibilitas ruang
Prinsip ini diterapkan agar ruang-ruang yang terbentuk harus
bersifat cukup fleksibel, sehingga jika diadakan perubahan-
perubahan fungsi ruang di masa dating akan lebih mudah.
Pengaturan jarak kolom yang tepat tidak hanya terpenuhi
aspek strukturalnya saja namun juga untuk fungsi
arsitekturalnya. Fleksibilitas ini tidak hanya diterapkan untuk
penataan ruang - ruang dalam bangunan, namun juga
ruang- ruang terbuka antara beberapa bangunan dalam
kelompok fungsi yang sama maupun berbeda.
Kemudahan pemeliharaan
Semua material finishing arsitektural akan dirancang supaya
mudah dalam pemeliharaan namun tetap indah dipandang
mata. Penerapan azas kesederhanaan dalam perencanaan
bangunan akan menghasilkan pengolahan dan penataan
secara maksimal bahan material finishing arsitektural yang
5. Konsep Sirkulasi
Pencapaian ke dalam kawasan maupun ke dan dari setiap
bangunan di dalam kawasan direncanakan dengan menetapkan
bangunan utama sebagai center kawasan, dalam hal ini
umumnya adalah Stadion Utama. Sirkulasi dibedaka dalam tiga
kategori, yaitu
a. Jalur utama dengan median tengah dan mempunyai
kelebaran menyerupan jalan kelas arteri primer.
b. Jalur penunjang, untuk 2 arah kendaraan tanpa median
dengan kelebaran setingkat jalan kelas sekunder.
6. Konsep Accessibility
Untuk mencapai tiap bangunan dalam kawasan disediakan
kemudahan dalam hal pencapaian ke bangunan yaitu:
a. Dengan moda Kendaraan roda 4 maupun roda 3, di mana
disetiap masing - masing bangunan akan disediakan areal
parkir yang menyesuaikan dengan perbandingan daya
tampung pengunjung.
b. Untuk pejalan kaki disediakan jalur pedestrian yang cukup
lebar, dan aman teduh (menyenangkan) menyatu dengan
lansekap.
c. Sedangkan untuk penyandang cacat, jalur pedetrian diberi
tanda-tanda khusus sesuai dengan standar yang berlaku
serta Ramp khusus di setiap jalur pencapaian bangunan
maupun areal drop off pengunjung.
4. FUNGSI GEDUNG
Sebagai sarana pendidikan, kawasan yang direncanakan harus
mampu memenuhi semua aktivitas yang ada di dalamnya, baik
didalam gedung maupun di luar gedung. Sebagai sarana
pendidikan, yang paling utama adalah sarana tempat belajar
mengajar dan semua pndukungnya, termasuk kantor administrasi
pengelola, ruang dosen, laboratorium, ruang serbaguna, ruang
ibadah, asrama, ruang makan, dapur, gudang, balairung, ruang
perpustakaan, dsb.
Diagram perbandingan
biaya relatif
n ncangan
ru a n g la n ta i u n tu k p e rle ta k a n
p e m a n fa a taGnO Ay a n gd ig u n a k a n
d e n a hd i In g g riss e ta rad e n g a n
la n ta iy a n gd iju a l( m e n u ruut k u ra n
d im a n fa a tk a n u n tu k
lu a s la n ta iy a n g d is e w a k a nlu, a s
u n tu kp e n e ta p aann g g a rabnia y ad i
p e n e ta p a na n g g a ra n b ia y a d i
ru a n g in ti v e rtik a l b a n g u n a n
lu a s b e rs ih ru a n g te rp a k a i
s a lu ra n /in s ta la s i u tilita s
G O Au n tu kp e n e ta p ara
In g g ris )
In g g ris
GOA
AS
masing-masing lantai :
keseluruhan bangunan :
unit bangunan t. mesin-mesin ● ■ ●
unit bangunan t. penerima ● ●
tempat parkir tertutup ● ed)
t t
gudang utk seluruh bangunan
(contoh: r. bawah tanah) ● ● ●
5. DEFINISI RUANG
Efisiensi bangunan gedung biasanya dihitung berdasarkan rasio
dari luas ruang yang terpakai terhadap jumlah kotor luas ruang
bangunan. Definisi yang dibuat perusahaan tanah dan bangunan
berbeda-beda, tetapi perhitungan satuan dasarnya pada umumnya
adalah sama, yakni :
Bentangan Ruangan,
yakni jarak bentang ruangan kerja, diukur dari masing-masing
dinding tepi atau ruang inti vertikal dan jalur sirkulasi utama.
Letak Jalur Sirkulasi Utama, apakah tetap pada jalur tertentu
dan apakah melayani satu sisi saja atau dua sisi (berbentuk
koridor beban tunggal atau ganda).
Letak Ruang Inti Vertikal, terpusat ditengah-tengah, atau
pada satu sisi ujung bangunan ataukah terpisah-pisah.
9. STANDARD PRASARANA
Standar prasarana adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan criteria minimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium,
tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber
belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.
1. Prasarana bangunan.
Mencakup lahan dan
bangunan gedung baik
untuk keperluan ruang
kuliah, ruang kantor,
ruang dosen, ruang
seminar, ruang rapat,
ruang laboratorium, ruang studio, ruang perpustakaan, ruang
komputer, kebun percobaan, bengkel, fasilitas umum dan
kesejahteraan, seperti rumah sakit, pusat pelayanan
mahasiswa, prasarana olahraga dan seni serta asrama
mahasiswa. Standar Prasarana dan Sarana gedung harus
memenuhi persyaratan teknis dan peraturan bangunan, serta
kesehatan lingkungan yang ditentukan oleh Dirjen Pendidikan
Tinggi (DIKTI) dan departemen teknis terkait. Perlu juga
diperhatikan keamanan dan kenyamanan mahasiswa di dalam
ruang kuliah, di perpustakaan, dan di laboratorium.
2. Prasarana umum
berupa air, sanitasi, drainase, listrik, jaringan telekomunikasi,
transportasi, parkir, taman, hutan kampus dan danau.
Prasarana air, listrik, dan telefon merupakan bagian penting
dalam pelaksanaan kegiatan perguruan tinggi. Oleh karena itu
perlu dikelola dengan baik dan tersedia tatakelola yang jelas
dan pasti, sehingga beban yang harus dibayar untuk
pemakaiannya tersebar secara merata sesuai dengan frekuensi
pemakaian setiap Unit Pelaksana Akademik (UPA). Dengan
1. Ruang Kuliah
Indikator fasilitas fisik terkait dengan penggunaan ruang kuliah
adalah rasio jumlah mahasiswa terhadap luas ruang kuliah.
Standar ideal rasio jumlah mahasiswa terhadap ruang kuliah
2. Ruang Dosen
Ruang kerja dosen yang kondusif sangat dipengarui oleh faktor
penataan dan luas ruang gerak. Hal tersebut sangat mendukung
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pokok tri darma pendidikan
tinggi (pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat)
dosen. Standart ideal luas ruang dosen yang dianggap mampu
menumbuhkan suasana akademik yang kondusif yang
didasarkan struktur jabatan fungsional yaitu :
Asisten Ahli : 9 m² / dosen.
Lektor : 12 m² / dosen.
Guru Besar : 18 m² / dosen
3. Ruang Seminar;
4. Laboratorium;
5. Perpustakaan;
6. Ruang Administrasi;
Standard Luas ruang administasi adalah 1 : 15 m2, sehingga
ruang gerak tenaga administrasi cukup memadai.
7. Ruang Rapat/Pertemuan;
8. Ruang Fasilitas Umum Pendukung Lainnya;
9. Parkir Kendaraan, dll.
Contoh :
Tabel 1.
STANDAR MUTU PRASARANA DAN SARANA
BANGUNAN/GEDUNG1
1
Pedoman Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia
rapat dimeja kerja 2-3 2,0 - 2,75 m² diskusi singkat, 1 atau 2 kursi untuk tamu dapat diletakkan pada ruang
pengawas penjelasan koordinasi, di kantor kerja bersekat bila terletak di ruang
wawancara perorangan ( work station ) kantor terbuka
ruang rapat kecil 4 1,5 - 2,5 diskusi perihal pekerjaan meja rapat dan kursi-kursi
dengan pegawai staf dilengkapi juga dengan
tamu papan tulis atau papan
untuk menempel paku
r. rapat sedang dapat 6-8 1,5 - 2,5 kerja dadakan dengan meja rapat dan kursi-kursi dekat dengan tempat kerja
juga digunakan sbg pegawai atau kelompok dilengkapi sekat ruang yg kelompok, terpisah dari jalur
meja kerja bersama pegawai luar yang terlibat membatasi dgn tempat sirkulasi utama, untuk
suatu proyek yang kerja lainnya, dilengkapi menghindari gangguan²
berlangsung beberapa papan tulis, tempat
jam tertentu menempel gambar² papan
catatan, dan lain-lain
keperluan untuk kerja
kelompok
r. wawancara 2-3 1,5 - 2,0 wawancara pegawai diutamakan perlengkapan dekat dengan pintu masuk
r. rapat dpt digunakan atau petugas pemasaran, privasi untuk audio visual utama dan bagian-bagian yang
semua pegawai diskusi dengan pegawai sifatnya umum; dapat juga
atau tamu, untuk waktu deilengkapi dengan r. tamu/
yang ringkas sekitar 3/4 r.tunggu bila sering digunakan
jam saja
r. rapat besar 8 - 12 1,5 - 2,5 ruang rapat dengan orang alat proyektor, papan mudah dicapai dari semua bag.
luar atau rapat intern, rapat tempel, papan tulis, mudah dilayani pintu masuk utk
tersebut berjalan 2-3 jam pengatur lampu, ventilasi tamu tidak melalui daerah kerja,
harus baik, lemari atau rak rak penitipan jaket cukup dekat
minuman, peralatan audio
visual
r. istirahat 12 - 18 2,25 - 4,0 fungsi utama untuk istirahat mesin minuman/makanan dekat dengan lemari/rak
dan dapat diatur untuk rak-rak disudut ruang meja penyimpanan/penitipan barang-
pemakaian lainnya, dapat rendah dan kursi-kursi barang pegawai, r.istirahat
dipasang papan-papan ringan, papan pengumuman toilet/kamar mandi, mudah
pengumuman utk pertukaran sekat ruang yang memba- dicapai oleh semua orang di
informasi dan gagasan; tasi ruang kerja masing-masing lantai
digunakan sepanjang hari
untuk waktu singkat
r.rapat direksi/pimpinan 16 - 24 1,5 - 2,0 pertemuan resmi, penanda- tata letak resmi, dilengkapi dapat ditambah dengan peralat-
tanganan kontrak, rapat peralatan audio visual, an kafetaia atau r. rekreasi, rak-
perusahaan, makan siang ventilasi harus baik, rak penyimpanan jaket/jas,
bisnis & santai; pertemuan sambungan telepon, tempat mudah dicapai dari r. istirahat
berlangsung 2-3 jam dan peralatan tulis cepat dan mudah dirubah dadakan
(steno) antara 2 pertemuan
r. konperensi 15 - 20 1,5 - 2,0 penyajian/penampilan karya peralatan audio visual mudah dicapai oleh tamu
tempat diskusi dgn tamu pengtur lampu, rak untuk
peralatan dan perabotan
yang mudah dipindahkan
untuk berbagai bentuk tata
letak
r. kelas 50 - 100 untuk pertemuan besar, sistem TV intern, r. kontrol dirangkaikan dgn ruang-ruang/
penyajian/penampilan karya untuk proyektor, cukup tempat menunggu sebelum
kuliah dan latihan-latihan pencahayaan & dilengkapi pertemuan, dilengkapi dengan
kerja. alat pengatur lampu, tirai, beberapa pintu masuk
rak-rak untuk peralatan
penyajian dan lain-lain
adm
KULIAH UMUM
Keu
Penerima tamu Keuangan dan akuntan
gudang
Pewawancara
PLENO
Perlengkapan Penerbitan / Humas
Wisma
skema
Hubungan antar
Kesehatan Pengobatan
ruang
4. PERABOT
Pada saat ini elemen perabotan yang
sederhana dari tempat kerja pegawai/staf
dan manajer menjadi sangat spesifik dan
sekaligus dapat pula dimanfaatkan
sebagai elemenuntuk mengtur tata ruang, - image perabot ruang kuliah -
misal sekat untuk pembatas, satuan
elemen yang terangkai, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai ruang kerja
berkelompok dengan berbagai variasi,
tempat meletakkan saluran/instalasi
5. KONSEP BANGUNAN
Kemajuan mekanisme dan otomatisasi telah mengubah
tuntutan persyaratan terhadap ruangan pendidikan dan
menghasilkan tuntutan baru dari para dosen dan makasiswa yang
menghendaki Rehabilitasi dari perkantoran yang ada. Disamping
itu dalam jumlah dan derajat yang sama, mereka yang dalam
banyak segi tidak memiliki cukup perasaan sentimen terhadap
konfigurasi ruangan besar (pengubahan pada tempat kerja).
8. PERENCANAAN STRUKTUR
Dasar teori sangat diperlukan dalam perencanaan struktur,
mengingat setiap langkah perhitungan yang akan dilakukan
harus selalu berpijak pada standard yang jelas dan sistematis,
sehingga nantinya dapat dipertanggungjawabkan secara teknis
dan matematis. Dasar teori untuk perhitungan struktur
bangunan, bersifat berturutan dan mengikuti aturan baku yang
sudah ada dalam standar perencanaan. Berikut adalah flowchart
perhitungan struktur bangunan gedung.
MULAI
Ga mba r Pe ne n tu a n
Arsite ktur Je nis Struktur FLO W C HART
PERHITUNG AN STRUKTUR
Pe rhitung a n
Ra ng ka Ata p
Pe rhitu ng a n Pe rhitung a n
Pla t La nta i Ko lo m Ba lo k
Pe rn g g a m b a ra n
SELESAI
dimana
stress = kuat tarik rangka kuda–kuda baja
ijin = kuat tarik ijin baja = 1600 kg / cm2
MULAI
G a m b a r Arsite ktu r
- d e na h a ta p
Te n tu ka n Sp e sifika si Te knis
- ta m p a k b a n g un a n
Be b a n Ata p - je nis a ta p
-
- b a ha n ra n g ka a ta p
- b a ha n kud a -ku d a
Pe ra tura n Pe re n c a na a n Po sisi -
- Pe m b e b a n a n Ku d a -kud a
- Sta nd a rd Ba ja
- Ko nstr. Ka yu
Be n tu k Ra ng ka
Ku d a -kud a
An a lisis Re nc a n a
G a ya Ba ta ng G o rd ing
Dim e n si
te rp ilih
tidak
Eko n o m is
ya
Pe ng g a m b a ra n
FLO W C HART
PERENC ANAAN ATAP
SELESAI
dimana
x = kuat tarik arah x – x
y = kuat tarik arah y – y
Asum si te ba l p la t Pe rle ta ka n Ba lo k
Pe ne n tu a n ly d a n lx
Distrib usi b e b a n
Ana lisis b e to n
b e rt u la ng
tidak
Dime nsi a m a n
FLOW C HART
ya PERENC ANAAN
PLAT LANTAI
Pe n gga m ba ra n
SELESAI
c. Perencanaan Balok
Balok struktur bangunan dalam perencanaan gedung ini
berbentuk empat persegi panjang, dan dalam perhitungan
MULAI
Pe ra tu ra n Pe re n c a n a a n
Be b a n p la t - Pe m b e b a n a n
- Be to n In d o n e sia
- Sta n d a rd b e to n
Pe rh itu n g a n Be b a n
d a ri lu a r
G a m b a r Arsite ktu r
- d e na h b a ng una n Asu m si d im e n si b a lo k
Pe rh itu n g a n b e ra t
se n d iri b a lo k
Mo m e n Po rta l An a lisis m o m e n
ya n g b e ke rja
An a lisis b e to n
b e rtu la n g
Dim e n si a m a n tid a k
ya
Ba ja tu la n g a n tid a k
e ko n o m is
ya
Pe n g g a m b a ra n
FLO W C HART
PERENC ANAAN
BALO K
SELESAI
d. Perencanaan Kolom
Struktur kolom dapat berperilaku sebagai kolom langsing,
berdasarkan pada pertimbangan adanya buckling atau tekuk
yang terjadi pada struktur kolom tersebut. Tingkat kelangsingan
suatu struktur kolom tergantung pada rasio kelangsingannya,
yaitu
Rasio kelangasingan = k* lu / r
dimana
k = faktor panjang efektif komponen struktur tekan
lu = panjang komponen struktur tekan yang tidak
ditekan
r = radius of gyration = 0.3 * h
- Be b a n p o rta l
- Be b a n b a lo k MULAI Pe ra tu ra n Pe re nc a na a n
- Be b a n p la t - Pe m b e b a na n
- Be b a n a ta p - Be to n Ind o ne sia
- d ll - Sta nd a rd b e to n
Pe rhitung a n Be b a n
d a ri lua r
Ekse ntrisita s Be b a n
Mo m e n Po rta l An a lisis m o m e n
ya ng b e ke rja
An a lisis b e to n
b e rtula ng
tid a k
Dim e n si a m a n
ya
Ba ja tula ng a n tid a k
e ko no m is
ya
Pe ng g a m b a ra n FLO W C HART
PERENC ANAAN
KO LO M
SELESAI
e. Perencanaan Tangga
Secara umum perencanaan tangga dapat dibagi menjadi
dua bagian yaitu perencanaan anak tangga dan perencanaan
plat tangga. Untuk perencanaan anak tangga biasanya analisis
struktur hanya akan mengikuti gambar arsitektur, sementara
MULAI
G a m b a r Arsite ktu r
- d e na h b a ng una n Pe ra tu ra n Pe re n c a n a a n
- Pe m b e b a n a n
- Be to n In d o n e sia
- Sta nd a rd b e to n
Pe rhitu n g a n
Ju m la h a n a k ta n g g a
Pe n e n tu a n titik b u h u l
Asu m si te b a l p la t d a n
d im e n si b a lo k
Pe n e n tu a n b e b a n
An a lisis m o m e n
Mo m e n Po rta l ya n g b e ke rja
An a lisis b e to n
b e rtu la n g
tid a k
Dim e n si a m a n
ya
Ba ja tu la n g a n tid a k
e ko n o m is
ya
Pe n g g a m b a ra n
FLO W C HART
PERENC ANAAN
TANG G A
SELESAI
f. Perencanaan Pondasi
Salah satu jenis pondasi yang sering dipakai dalam kondisi
lapisan tanah keras atau lapis tanah yang mampu mendukung
beban bangunan letaknya terlalu dalam adalah jenis pondasi
tiang pancang.
MULAI Pe ra tu ra n Pe re n c a n a a n
Da ta b e b a n b a ng u n a n - Pe m b e b a n a n
- Be to n In d o n e sia
- - Sta n d a rd b e to n
Pe rh itu n g a n
Be b a n Ba n g u na n
Ha sil Surve y
An a lisis Ko n d isi
Me ka nika
Ta n a h Eksistin g
Ta n a h
Ke d a la m a n Pe n e n tua n
Ta n a h Ke ra s Da ya Du ku ng Ta n a h
An a lisis Je nis Po n d a si
An a lisis ke d a la m a n
p o n d a si
tid a k
Dim e n si a m a n
ya
Po n d a si tid a k
e ko n o m is
ya
Pe n g g a m b a ra n FLO W C HART
PERENC ANAAN
PO NDASI
SELESAI
dimana
Pu = [ ( Ef * Wh * H) / ( S + ½ Tc) ] * N
dimana
E = [1 – θ (n – 1) * m + (m –1) * n] / 90 *
m*n
dimana
E = efisiensi tiang
θ = arc tg (D / K)
1. Sumber Daya
3. Perlawanan Kebakaran
1. Terdiri dari :
a. Fire exthinguisher
Akan ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis dan
mudah dijangkau.
a. Sprinkler
Akan bekerja apabila panas pada ruang tersebut mencapai
54 ºC, untuk dapat secara otomatis bekerja
menyemprotkan air keluar dari pipa sprinkler.
b. Hydrant
Air Vent
Lantai - lantai Ke MCFA
Flow Switch
Head Sprinkler Head Sprinkler Hydrant Box
Shaft Mekanikal
Halaman
Hydrant Pillar Siamese Conection Hydrant Box
Ruang Pompa
Gate Valve
Pompa Diesel
Check
Valve Pompa Elektrik
Ground Pompa Jockey
tank
Alarm gong Safety
valve
Deep Well PDAM
Annunciatior
Electronic Shaft
TBF Smoto
Data MDF Detector
zone
RUANG KONTROL
Power Master Control TBF Heat Detector
Supply Fire Alarm
Fixed Temp
TBF Detector
Sprinkler Pump
Signal Signal
grounding
Flow Hydrant
Switch Panel
Heat Detector
4. Pekerjaan Telepon
Uraian system :
Telephone
Power Outlet
Supply Computer TBT
Electronic Shaft
Telephone
RUANG KONTROL
Printer PABX Outlet
Stabilizer
TBT
Consol
Operation
MDF
Telepho Direct Channel
TBT
ne
Public Telp.
grounding
Power Cable
Junction Box Telkom
Data Cable
Extension Cable
Direct Channel Cable
5. Pekerjaan Plumbing
1. Air Bersih
a. Menggunakan air dari PDAM
b. Air dari ground tank akan dipompakan ke roof tank dan
roof tank didistribusikan ke seluruh sanitari fixtures, untuk
lantai 5 dan 4 menggunakan booster pump dan lantai 3,
2, dan 1 dengan memakai gaya grafitasi,
c. Untuk menyiram tanaman dipakai air langsung dari roof
tank.
Pompa Booster
Roof Tank
Lantai teratas
Gate
Toilet Toilet Pantry Valve
Lantai 2 ke bawah
R. Pompa
Sand
Filter Ground
tank Kran
Check taman
Deep Well PDAM Valve Pompa Transfer
2. Air Bekas
a. Air bekas adalah air buangan dari floor drain,
wastafel dan pantry, untuk air bekas pantry akan
disalurkan ke grease trap terlebih dahulu sebelum
dibuang ke saluran kota sedangkan air dari floor
drain dan wastafel langsung dibuang ke saluran kota.
b. Untuk daerah basement direncanakan dengan
membuat sumpit yang akan menampung air dari
2. Instalasi Listrik
a. Panel utama tegangan menengah.
10 cm
Pipa konduit Tee doos
10 cm
5 cm
5 cm
Klemp
Dibending Sock 5 cm
Rak Kabel
Klemp Pipa konduit
Kabel
1.0 m Kabel Kabel ties Instalasi 60 cm 60 cm
Plat beton
DynaboltPenggantung Plat beton
3. Lampu
a. Penggunaan lampu dan aksesoris
akan mengacu pada Standard
yang sudah ada.
4. Grounding system
Semua peralatan listrik harus mempunyai grounding
system untuk mengamankan manusia dari tegangan
sentuh apabila suatu peralatan mengalami arus bocor
atau induksi.
Tabel 5.1.
Tingkat Pencahayaan pada Berbagai Fungsi Ruangan
Tingkat
Fungsi Ruangan Pencahayaan
Keterangan
(lux)
Rumah tinggal
Teras 60
Ruang Tamu 120 - 250
Ruang makan 120 - 250
Ruang kerja 120 - 250
Kamar tidur 120 - 250
Kamar mandi 250
Dapur 250
Garasi 60
Perkantoran
Ruang direktur 350
Ruang kerja 350
Ruang computer 350 Gunakan armatur berkisi untuk
mencegah silau akibat pantulan layar
monitor
Ruang rapat 300
Ruang gambar 750 Gunakan pencahayaan setempat pada
meja gambar.
Gudang arsip 150
Ruang arsip aktif 300
Lembaga pendidikan :
Ruang kelas 250
Perpustakaan 300
Laboratorium 500
pencahayaan setempat
Gereja 200 Idem
Vihara 200 idem
TINGGI TERMINAL
UDARA
C : Penyangga terminal
udara harus ditempatkan
pada suatu titik tidak
kurang dari setengah tinggi
terminal udara tersebut
H IT - D E > 7 0 W
H IT - D≤E7 0 W
Q R - CB - LV
H M E > 80 W
Q T > 250 W
H IT > 7 0 W
H M E≤ 8 0 W
Q T≤ 2 5 0 W
A > 100 W
H IT≤ 7 0 W
A ≤ 100 W
tinggi kuat penerangan
QT - DE
Q T - LV
Q T - LV
ruang
PAR 38
P A R 56
TC - D
ruang normal
TC - L
HSE
HST
H IE
TC
R
T
Garasi, taman, ruang pengepakan ● ● ● ●
Ruang damping ● ● ● ● ● ●
sampai 200 Lux Bengkel ●
Ruang makan ● ● ● ● ●
Ruang tunggu ● ● ● ● ● ● ●
Kantor yang baku, r. pengajaran, r. loket dan r. kas ● ● ●
Ruang rapat ● ● ● ● ● ● ● ●
Bengkel ● ● ●
sampai Perpustakaan ● ● ●
sampai 500 Lux Ruang penjualan ● ● ● ● ● ● ● ●
3m Ruang Pameran ● ● ● ● ● ● ● ● ●
Museum, gedung kesenian, ruang pesta ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
Ruang masuk ● ● ● ● ● ● ● ●
Pengolahan data, kantor yang baku dgn pengawasan tinggi ● ●
Bengkel ● ● ● ● ●
Toko serba ada ● ● ●
sampai Toko makanan serba ada ●
750 Lux Etalase ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
Dapur hotel ● ●
Panggung konser ● ●
Gambar teknik kantor dengan ruang yang besar ● ●
Gudang ● ● ● ● ●
Bengkel ● ●
Ruang industri ● ● ● ● ● ●
sampai 200 Lux Ruang tunggu ● ● ● ● ● ●
Restoran ● ● ● ● ● ● ●
Dapur ● ● ● ● ●
Ruang konser, teater ● ● ●
Bengkel ● ● ● ●
Ruang industri ● ● ● ●
Ruang kuliah, ruang rapat ● ● ● ●
sampai Ruang penjualan ● ● ● ● ● ●
3m 500 Lux Ruang pameran, museum, balai pameran lukis ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
sampai Ruang masuk ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
5m Ruang makan ● ●
Ruang olah raga, ruang serbaguna, ruang senam ● ● ● ● ● ●
Bengkel ● ● ● ● ● ●
Ruang gambar ● ●
Laboratorium ●
Perpustakaan, ruang baca ● ● ●
sampai Ruang pameran ● ● ● ● ● ●
750 Lux Ruang pekan raya ● ●
Toko serba ada ● ● ● ● ●
Toko makanan serba ada ●
Dapur besar ●
Panggung konser ● ● ● ●
Ruang industri dan mesin, instalasi listrik ● ● ● ● ●
sampai Gudang tempat untuk rak tinggi ● ●
200 Lux Gereja ● ● ●
Ruang konser, teater ● ● ●
Ruang industri ● ● ● ● ●
Museum, balai pameran lukisan ● ● ● ●
lebih sampai 500 Lux Lapangan terbang, stasiun, zona lalu lintas ● ● ● ● ● ● ● ●
5m Ruang pesta ● ●
Ruang olah raga dan serba guna ● ● ● ● ●
Ruang industri ● ● ● ●
Ruang kuliah, aula ● ● ●
sampai 750 Lux Ruang pameran ● ● ● ● ● ●
Ruang pekan raya ● ● ● ●
Toko pangan serba ada ● ● ● ● ●
B. PROGRAM KERJA
sebagai berikut :
Ko ns ep Site P lan
Ko ndis i Exis ting Kawas an : Kawas an
- Analis a P o tens i
P erumus an Tujuan dan - Analis a Kendala dan So lus i
Sas aran P embangunan Es timas i Biaya Rencana Anggaran Biaya
P emecahan
P em bangunan P embangunan
Mulai