Anda di halaman 1dari 11

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/264884010

ANALISA PENENTUAN LOKASI


PEMBANGUNAN PASAR IKAN HIGIENIS KOTA
PASURUAN

Article

CITATIONS READS

0 435

3 authors, including:

Wahju Herijanto
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
11 PUBLICATIONS 2 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Wahju Herijanto on 24 August 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISA PENENTUAN LOKASI PEMBANGUNAN
PASAR IKAN HIGIENIS KOTA PASURUAN
Rakhmat Amaludin 1, Putu Rudy Satyawan2, Wahju Herijanto3
1
Mahasiswa S2 Magister Manajemen Aset Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 0343-6233021, email: rakhmatamaludin@yahoo.com
2
Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5946094,
email: puturudy@yahoo.com
3
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya,
Telp 031-5946094, email: herijanto@ce.its.ac.id

ABSTRAK
Kota Pasuruan sebagai sebuah Kota Pantai yang terletak di jalur strategis pantura dan simpul Surabaya
Malang Probolinggo, memerlukan sebuah pasar ikan higienis sebagai sebuah identitas kota yang
patut dikembangkan. Sementara ini pasar ikan yang ada masih bersifat tradisional, becek, tidak
higienis, dan tidak mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut.
Pemerintah Kota Pasuruan memiliki beberapa lokasi tanah yang sesuai dengan RTRW yang dapat
digunakan untuk membangun pasar ikan higienis. Penelitian ini bertujuan untuk memprakirakan
kebutuhan lahan dan menentukan lokasi pembangunan pasar ikan higienis dari alternatif lokasi tersebut.
Penelitian ini dimulai dengan melakukan studi untuk mengetahui potensi produksi perikanan dan
kelautan yang ada. Potensi tersebut akan menjadi dasar perencanaan awal dari pembangunan pasar ikan
higienis yang dibutuhkan. Kemudian dikaji faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk
menentukan lokasi pembangunan pasar ikan higienis dengan analisa skala likert dengan 43 responden.
Faktor-faktor tersebut kemudian dianalisa dengan metode AHP (Analytical Hierarchical Process)
dengan 20 responden untuk menentukan lokasi terbaik pembangunan pasar ikan tersebut.
Dalam penelitian ini didapat kesimpulan bahwa lokasi pasar ikan higienis terbaik adalah Pantai Tegal
Pongo Kelurahan Ngemplakrejo dengan bobot sebesar 53 %. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
bahan pertimbangan oleh Pemerintah Kota Pasuruan dan stakeholder terkait dalam menetapkan lokasi
pembangunan sebuah pasar ikan higienis yang representatif di Kota Pasuruan.

Kata Kunci : Pasar Ikan higienis, faktor lokasi, penentuan

1. PENDAHULUAN
Pasar Ikan Kota yang ada masih bersifat tradisional, becek karena drainase yang
buruk, gelap, tidak higienis, dan tidak mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut.
Perkembangan pasar ikan ini cenderung stagnan bahkan semakin menyusut dari tahun
ke tahun.
Sementara itu Pemerintah Kota Pasuruan memiliki aset berupa beberapa tanah
kosong. Namun lebih jauh aset-aset tersebut memerlukan analisa dari berbagai faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam rangka membangun sebuah pasar ikan higienis.
Tujuan Penelitian ini adalah :
1. Menentukan lokasi terbaik pembangunan Pasar Ikan Higienis Kota Pasuruan
Sasaran Penelitian adalah :
1. Mendapatkan prakiraan kebutuhan lahan dan biaya pembangunan pasar ikan
higienis.
2. Mengetahui faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi
pembangunan pasar ikan higienis.
Rakhmat Amaludin

Maka perlu bagi Pemerintah Kota Pasuruan untuk menentukan lokasi dan
membangun Pasar Ikan Higienis yang modern, dan terpadu dengan aspek-aspek
penunjang kegiatan pemasaran ikan laut lainnya.
2. PENDAHULUAN
2.1 Pengertian Pasar Ikan Higienis
Pasar Ikan Higienis merupakan pasar modern khusus ikan yang dirancang sebagai
pusat perdagangan hasil perikanan dengan standar mutu produk sesuai dengan syarat
kesehatan, higienitas bahan pangan serta syarat sanitasi lingkungan
Pembangunan pasar ikan higienis hendaknya dikembangkan secara terpadu dan
terintegrasi dengan kegiatan perikanan penunjang yang antara lain adalah :
1. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap.
Meliputi antara lain pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan.
2. Pengembangan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan.
Meliputi antara lain pengembangan Pasar Ikan Higienis.
2.2 Teori Lokasi
Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi, atau ilmu
yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang langka, serta
hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha /
kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (Tarigan, 2005).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pasar ikan higienis sebagai
berikut :
1. Menurut Miles (2000), perlu diperhatikan 10 faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi sebuah real property.
2. Menurut (FAO, 1970) ada 10 persyaratan lokasi pendaratan ikan
3. Menurut Departemen Perikanan dan Aquakultur FAO (1981) Dalam melakukan
evaluasi lokasi pasar ikan harus dipertimbangkan 9 faktor sebagai berikut :
1. Pasokan bahan mentah (ketersediaan dan jarak)
2. Pasokan tenaga kerja
3. Pasokan pelayanan infrastruktur (listrik, air, saluran limbah)
4. Pembuangan cairan limbah
5. Kedekatan terhadap daerah penjualan atau daerah perumahan
6. Faktor kelemahan yang merugikan lingkungan sekitar (bau, suara, limbah)
7. Biaya pengembangan lokasi (pembebasan, kemiringan lahan, pembersihan)
8. Kemungkinan pengembangan di masa depan
9. Akses jalan yang memadai ke dan dari pelabuhan perikanan

3. METODOLOGI
Rancangan penelitian ini didesain dalam rangka mencapai tujuannya, yaitu
Menentukan lokasi terbaik pembangunan pasar ikan higienis di Kota Pasuruan

PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana menentukan lokasi pembangunan Pasar Ikan Higienis di Kota
Pasuruan?

Please leave the footers empty


Analisa Penentuan Lokasi Pembangunan Pasar Ikan Higienis Kota Pasuruan

STUDI PUSTAKA IDTF VARIABEL

PENGUMPULAN DATA

DATA SEKUNDER DATA PRIMER

Data lahan kosong milik


Pemkot Pasuruan, Data KUISIONER
RTRW, data TAHAP I
perekonomian pasar ikan

Prakiraan Kebutuhan Luas Lahan Faktor-faktor yang dapat


dan Biaya Pembangunan di Lokasi dipertimbangkan dalam menentukan
Alternatif lokasi pasar ikan higienis

PENYUSUNAN MODEL
HIRARKI ANALITIK

ANL. STAKEHOLDER

KUISIONER
TAHAP II

Penyebaran kuisioner untuk


menentukan lokasi pembangunan
pasar ikan higienis

ANALYTICAL HIERARCHY
PROCESS

Uji Konsistensi
CR 0,1

ya
LOKASI TERBAIK DENGAN
PRIORITAS TERTINGGI

KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Jangan menulis apapun pada footer


Rakhmat Amaludin

3.1 Metode Pengambilan Sampel


3.1.1 Teknik Sampling Acak Distratifikasi
Pengambilan sampel untuk kuesioner 1 dengan skala Likert dilakukan dengan Teknik
Sampling Acak Distratifikasi (Stratified Random Sampling). Populasi dibagi ke dalam
tiga strata yaitu strata pejabat Pemerintah Kota, strata pelaku ekonomi pasar ikan, dan
strata rumah tangga perikanan di Kota Pasuruan. Jumlah sampel sebanyak 43 orang.
3.1.2 Analisa Stakeholders
Pengambilan sampel untuk kuesioner 2 ditentukan dengan analisa stakeholders.
Menurut Edgerton (1995) stakeholders adalah orang, kelompok, atau institusi yang
dikenai dampak dari sebuah intervensi program (baik positif maupun negatif) atau
pihak-pihak yang dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi hasil intervensi tersebut.
Jumlah sampel dari identifikasi stakeholders ditentukan sebanyak 20 orang.
3.2 Metode Analisa Penentuan Lokasi pembangunan Pasar Ikan Higienis
Berdasarkan tujuan dari penelitian, dalam menentukan lokasi pembangunan pasar ikan
higienis perlu dilakukan beberapa analisa sebagai berikut :
3.2.1 Metode Prakiraan Kebutuhan Lahan Pasar Ikan Higienis
Penelitian ini didahului dengan kegiatan untuk menentukan tingkat kebutuhan luas
lahan untuk pembangunan pasar ikan higienis di Kota Pasuruan. Maka perlu dibuat
Rancangan Anggaran biaya pada setiap alternatif lokasi yang ditentukan.
3.2.2 Metoda Identifikasi Faktor-faktor Penentu Lokasi
1. Nilai Rata-rata dengan Skala Likert
Batasan variabel yang berpengaruh dalam skala likert adalah seperti Gambar 3.
Sangat tidak Tidak penting Cukup penting Penting Sangat penting
penting

1 2 3 4 5
Penting
Gambar 2 Ukuran Skala Likert (Sugiono, 2003)
Variabel dengan nilai lebih dari 3,5 akan digunakan sebagai faktor-faktor penentuan
lokasi pembangunan pasar ikan higienis.
2. Kuisioner Tahap I (Skala Likert)
Kuesioner tahap I menggunakan skala likert untuk mengetahui faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pasar ikan higienis.
3.2.3 Metoda Penentuan Lokasi Pasar Ikan Higienis
1. AHP (Analytical Hierarchy Process)
Analisa yang digunakan untuk menentukan lokasi pasar ikan higienis adalah AHP
(Analytical Hierarchy Process). Penyusunan Model Hirarki Penentuan Lokasi
dilakukan setelah hasil kuisioner Tahap I diketahui.
2. Kuisioner Tahap II (AHP)
Kuesoner tahap II ini menggunakan matrik perbandingan berpasangan. Metode
pengambilan sampel yang digunakan dalam Kuisioner Tahap II adalah purposive
sampling dengan penentuan sampel dibantu dengan analisa stakeholder.

4. HASIL DAN ANALISA


4.1 Alternatif Lokasi Pembangunan Pasar Ikan Higienis
Responden nelayan dan pejabat perikanan menganggap perlunya Pasar ikan higienis
yang disatukan dengan sebuah pendaratan ikan. Maka dipilih tiga lokasi yang akan
dipertimbangkan dalam analisa AHP pada Tabel 1.

Please leave the footers empty


Analisa Penentuan Lokasi Pembangunan Pasar Ikan Higienis Kota Pasuruan

Tabel 1 Lokasi Lahan Kosong Yang Sesuai Untuk Pembangunan PIH Berdasarkan
Luas dan Peruntukan Lahan
No Nama Lokasi Luas Peruntukan
1 Pantai Tegal Pongo Kelurahan Ngemplakrejo 1,0 ha Perikanan
2 Lapangan Depan Ex. Pasar Ikan Tambaan 0,8 ha Perikanan
3 Ujung Utara Pelabuhan Perikanan Pelindo 1,0 ha Perikanan
4.2 Prakiraan Kebutuhan Minimal Lahan Pasar Ikan Higienis
Pasar Ikan higienis di Kota Pasuruan ini mengambil makna pasar secara luas dimana
tidak hanya ada kegiatan perdagangan dan penjualan ikan saja, namun merupakan
suatu kawasan perikanan yang terpadu dengan pelabuhan pendaratan ikan. Pelabuhan
pendaratan ikan tersebut akan dilengkapi dengan TPI, stan penjualan ikan eceran,
rumah makan, dan aneka kepentingan nelayan dan konsumen di dalamnya.
Berdasarkan perhitungan fasilitas, luas lahan minimal yang dibutuhkan untuk
pembangunan pasar ikan higienis adalah seluas 11.000 m2. Berikut adalah Site Plan
PIH.
SITE PLAN
PASAR IKAN HIGIENIS
KELURAHAN : NGEMPLAKREJO
KECAMATAN : PURWOREJO
KOTA : PASURUAN

RAKHMAT AMALUDIN

NO. LEMBAR JUMLAH LEMBAR

1 1
- 4.00

+ 2.00

PARKIR PERAHU
STAN IKAN RUMAH
SEGAR MAKAN

TPI 1

MUSHOLLA
PARKIR 10 MOBIL

SPBBN

TPI 2

PABRIK
ES, COLD
LOADING

0.00
STORAGE,
AREA WATER
TANK
AULA
TAMAN
BERMAIN
PARKIR 15 MOBIL

KAMLA

AREA PERBAIKAN
PAKIR 50 MOTOR PERTOKOAN JARING
PAKIR 10 MOTOR

BENGKEL KANTOR POS JAGA


PENGELOLA

Gambar 3. Site Plan Pasar Ikan Higienis Kota Pasuruan


4.3 Prakiraan Kebutuhan Biaya Pembangunan Pasar Ikan Higienis
Berdasarkan Site Plan Dasar dan data maka dihitung Rancangan Biaya Pembangunan
Pasar Ikan Higienis pada setiap alternatif lokasi sebagai salah satu pertimbangan
dalam penentuan lokasi dan diringkas sebagai berikut :
Tabel 2 Biaya Pembangunan Pasar Ikan Higienis pada setiap alternatif lokasi
No Nama Lokasi Biaya
1 Pantai Tegal Pongo Kel. Ngemplakrejo Rp 11,81 M
2 Pantai Tambaan Kel. Tambaan Rp 16,45 M
3 Ujung Utara Pelabuhan Perikanan Pelindo Rp 11,78 M

Jangan menulis apapun pada footer


Rakhmat Amaludin

4.4 Penentuan Faktor-faktor Penentu Lokasi Pembangunan PIH


Penyebaran Kuesioner Tahap 1 dan wawancara kepada responden ditujukan untuk
mengetahui faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan lokasi
pembangunan pasar ikan higienis Kota Pasuruan. Kuesioner 1 disebarkan kepada
sasaran stakeholder sebanyak 43 orang. Hasil kuesioner 1 adalah seperti pada Tabel 3.
Tabel 3 Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan lokasi
pembangunan PIH hasil kuesioner 1

No Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pasar ikan


A KRITERIA TEKNIK/FISIK
1 Penampakan fisik
2 Dapat dibangun dan disatukan dengan pangkalan pendaratan ikan.
3 Biaya pengembangan lokasi (gedung, fasilitas, dan jalan akses)
B KRITERIA SARANA / PRASARANA
1 Utilitas
2 Transportasi
3 Pelayanan publik
4 Perparkiran yang memadai
C KRITERIA LINGKUNGAN & SOSIAL BUDAYA
1 Dampak lingkungan
2 Penerimaan atau respon masyarakat
3 Terletak di kawasan perikanan air laut
4 Kedekatan terhadap permukiman nelayan
D KRITERIA EKONOMI DAN POTENSI PASAR
1 Adanya embrio
2 Pasokan tenaga kerja
3 Kemungkinan pengembangan di masa depan

4.5 Analisa Penentuan Lokasi Pasar Ikan Higienis


Tujuan analisa ini adalah untuk menentukan lokasi terbaik pembangunan pasar ikan
higienis di Kota Pasuruan. Metode analisa yang digunakan untuk menentukan lokasi
pasar ikan higienis adalah metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Penentuan
bobot dilakukan mulai dari level kriteria, kemudian level faktor sampai dengan level
alternatif lokasi. Adapun tahapannya menggunakan prosedur AHP yang dimulai dari
pembuatan matriks perbandingan berpasangan sampai dengan penentuan bobot
prioritas dan penentuan nilai konsistensi.
Model Hirarki Penentuan Lokasi Pembangunan PIH adalah seperti di bawah ini dibuat
sekaligus dicantumkan hasil pembobotan pada Kriteria, Faktor, dan Lokasinya.

Please leave the footers empty


Analisa Penentuan Lokasi Pembangunan Pasar Ikan Higienis Kota Pasuruan

Gambar 4. Model Hirarki Penentuan Lokasi Pembangunan PIH Kota Pasuruan

Kemudian dilakukan penyebaran Kuesioner untuk Metode AHP (Kuesioner Tahap II).
Kuisioner Tahap II ini menggunakan matrik perbandingan berpasangan Pada
penelitian ini ada 4 Kriteria yang akan dibandingkan yaitu Kriteria teknik / fisik
(Kriteria A), sarana / prasarana (Kriteria B), lingkungan & sosial budaya (Kriteria C)
dan ekonomi & potensi pasar (Kriteria D).dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4. Nilai Rata-rata Bobot dan Prioritas Level Kriteria
Kriteria Bobot Normal Prioritas
A TEKNIK 0.560 1
B SARPRAS 0.213 2
C LINGK & SOSBUD 0.167 3
D EKO & POT PSR 0.060 4

Dari tabel 4. di atas diketahui bahwa Kriteria teknik / fisik mempunyai bobot rata-rata
yang paling tinggi yaitu sebesar 0,560. Maka berarti Kriteria Teknik Fisik menjadi
kriteria yang paling dipehitungkan di antara ke 4 kriteria di atas.
Pada penelitian ini ada 14 faktor yang dikelompokkan dalam 4 Kriteria di atas.
Dari 14 faktor di bawah didapatkan bobot terbesar adalah pada faktor dapat dibangun
dan disatukan dengan pangkalan pendaratan ikan. Faktor ini merupakan faktor yang
paling berpengaruh dalam menentukan lokasi pembangunan.
Berikut ini hasil perhitungan nilai rata-rata bobot faktor dan prioritas level faktor.

Jangan menulis apapun pada footer


Rakhmat Amaludin

Tabel 5. Nilai Rata-rata Bobot dan Prioritas Level Faktor

Not Faktor Bobot Proritas


A2 Dapat dibangun dan disatukan dengan pangkalan 0.171 1
pendaratan ikan
A1 Karakteristik fisik 0.109 2
A3 Biaya pembangunan 0.034 3
B2 Transportasi yang memadai 0.025 4
C2 Penerimaan atau respon masyarakat 0.013 5
B3 Pelayanan publik yang memadai 0.008 6
B1 Utilitas memadai 0.008 7
C3 Terletak di kawasan perikanan air laut dan industri 0.006 8
C4 Kedekatan terhadap permukiman nelayan 0.005 9
B4 Ketersediaan lahan parkir 0.004 10
C1 Dampak yang merugikan lingkungan sekitar 0.003 11
D1 Adanya embrio perdagangan 0.002 12
D3 Kemungkinan pengembangan di masa depan 0.001 13
D2 Pasokan tenaga kerja 0.001 14

Tabel 6 Bobot Alternatif Lokasi Dalam Semua Faktor

A1 A2 A3 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 C4 D1 D2 D3 Bobot
Tujuan
0.19 0.30 0.06 0.04 0.12 0.04 0.02 0.02 0.08 0.04 0.03 0.03 0.01 0.02 Normal
L1 0.68 0.69 0.69 0.11 0.19 0.28 0.53 0.69 0.41 0.55 0.49 0.13 0.23 0.49 0.53
L2 0.11 0.15 0.10 0.63 0.57 0.44 0.20 0.09 0.09 0.11 0.14 0.22 0.13 0.14 0.21
L3 0.21 0.16 0.21 0.26 0.24 0.28 0.27 0.22 0.50 0.35 0.37 0.65 0.65 0.37 0.26

Bobot akhir menunjukkan bahwa Lokasi 1 yaitu Pantai Tegal Pongo Kelurahan
Ngemplakrejo meraih nilai tertinggi sebesar 53 %. Hasil penentuan lokasi ini
memerlukan evaluasi untuk menjamin kesahihannya. Maka dilakukan evaluasi
terhadap penentuan lokasi tersebut berdasarkan kondisi existing dengan metode
MFEP (Multi Factor Evaluation Process). Hasil evaluasi MFEP menunjukkan
prioritas lokasi tertinggi juga pada Pantai Tegal Pongo Kelurahan Ngemplakrejo
dengan bobot 51.47%. Berikut adalah gambar lokasi Pembangunan Pasar Ikan
Higienis Kota Pasuruan.

Please leave the footers empty


Analisa Penentuan Lokasi Pembangunan Pasar Ikan Higienis Kota Pasuruan

L3

L1

LOKASI
TERPILIH

L2

Gambar 5. Penentuan Lokasi Pembangunan PIH Kota Pasuruan

5. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil
adalah :
1. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pembangunan
pasar ikan higienis diurutkan berdasarkan bobotnya adalah : dapat dibangun dan
disatukan dengan pangkalan pendaratan ikan, karakteristik fisik, biaya
pembangunan, transportasi, penerimaan atau respon masyarakat, pelayanan publik,
utilitas, terletak di kawasan perikanan air laut dan industri , kedekatan terhadap
permukiman nelayan, ketersediaan lahan parkir, dampak lingkungan, adanya
embrio kegiatan perdagangan, kemungkinan pengembangan di masa depan dan
pasokan tenaga kerja.
2. Lokasi pembangunan pasar ikan higienis Kota Pasuruan ditentukan pada lokasi
Pantai Tegal Pongo Kelurahan Ngemplakrejo dengan bobot rata-rata 53 % . Maka
lokasi ini menjadi lokasi terbaik di antara alternatif lokasi yang telah
dipertimbangkan untuk dikembangkan menjadi sebuah pasar ikan higienis .

6. REFERENSI
1. Abdurachman, D. (2007), Evaluasi Kelanjutan Pembangunan Pasar Ikan
Higienis Kabupaten Indramayu, Tesis Pascasarjana Manajemen Aset, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
2. Azwar, S. (2004), Reliabilitas dan Validitas, Edisi Ketiga, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta
3. Badan Pusat Statistik (2007), Kota Pasuruan Dalam Angka Tahun 2006; Badan
Pusat Statistik Pasuruan, Kota Pasuruan, 2007
4. FAO (1970), Fishing Ports and Markets, , Department of Fisheries, Fishing
News (Books) Ltd, London, England.
5. Dinas Perikanan Provinsi (2007), Jumlah Nelayan dan RTP perusahaan
Perikanan Laut Menurut Besarnya Usaha dan Kabupaten/Kota, Dinas Perikanan

Jangan menulis apapun pada footer


Rakhmat Amaludin

Provinsi Jawa Timur, Surabaya.


20080722043026_jumlah_nelayan_dan_rtp_perusahaan_perikanan_laut_diskan_
2007.pdf, www.google.com
6. Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Semarang (2007), Peluang Usaha di Pasar
Ikan Higienis, Semarang, www.google.com
7. Fisheries and Aquaculture Department (1981), Planning and Engineering Data
12 Fish Working Premises, Food Association Organization (FAO), Geneva,
http://www.fao.org/docrep/003/p3407e/p3407e13.htm, www.google.com
8. Internet Nurasa, T. (2005), Pemasaran Ikan Laut Segar di Pasar Tradisional
DKI Jakarta, ICASEPS Working Paper No. 72, Badan Peneliti dan
Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, www.google.com
9. Partosuwirjo, M. (2003), Pemberdayaan Perikanan Rakyat Melalui Manajemen
Kelompok Usaha Bersama, Makalah Falsafah Sains, Program Pasca Sarjana S3,
Institut Pertanian Bogor, www.google.com
10. McCracken, J.R. dan Narayan, D. (1998), Participation and Social Assesment
Tools and Techniques, The World Bank, Washington.
11. Miles, M.E. Et all, (2000), Real Estate Development, Principles and Processes,
Urban Land Institute, Washington DC
12. Saaty, T.L. (1993), Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, PT. Bustaman
Binaman Pressindo, Jakarta.
13. Sugiono, (2003), Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta Bandung
14. Tarigan, R., (2005), Perencanaan Pembangunan Wilayah, Bumi Aksara, Jakarta

Please leave the footers empty

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai