discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/264884010
Article
CITATIONS READS
0 435
3 authors, including:
Wahju Herijanto
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
11 PUBLICATIONS 2 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Wahju Herijanto on 24 August 2016.
ABSTRAK
Kota Pasuruan sebagai sebuah Kota Pantai yang terletak di jalur strategis pantura dan simpul Surabaya
Malang Probolinggo, memerlukan sebuah pasar ikan higienis sebagai sebuah identitas kota yang
patut dikembangkan. Sementara ini pasar ikan yang ada masih bersifat tradisional, becek, tidak
higienis, dan tidak mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut.
Pemerintah Kota Pasuruan memiliki beberapa lokasi tanah yang sesuai dengan RTRW yang dapat
digunakan untuk membangun pasar ikan higienis. Penelitian ini bertujuan untuk memprakirakan
kebutuhan lahan dan menentukan lokasi pembangunan pasar ikan higienis dari alternatif lokasi tersebut.
Penelitian ini dimulai dengan melakukan studi untuk mengetahui potensi produksi perikanan dan
kelautan yang ada. Potensi tersebut akan menjadi dasar perencanaan awal dari pembangunan pasar ikan
higienis yang dibutuhkan. Kemudian dikaji faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk
menentukan lokasi pembangunan pasar ikan higienis dengan analisa skala likert dengan 43 responden.
Faktor-faktor tersebut kemudian dianalisa dengan metode AHP (Analytical Hierarchical Process)
dengan 20 responden untuk menentukan lokasi terbaik pembangunan pasar ikan tersebut.
Dalam penelitian ini didapat kesimpulan bahwa lokasi pasar ikan higienis terbaik adalah Pantai Tegal
Pongo Kelurahan Ngemplakrejo dengan bobot sebesar 53 %. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
bahan pertimbangan oleh Pemerintah Kota Pasuruan dan stakeholder terkait dalam menetapkan lokasi
pembangunan sebuah pasar ikan higienis yang representatif di Kota Pasuruan.
1. PENDAHULUAN
Pasar Ikan Kota yang ada masih bersifat tradisional, becek karena drainase yang
buruk, gelap, tidak higienis, dan tidak mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut.
Perkembangan pasar ikan ini cenderung stagnan bahkan semakin menyusut dari tahun
ke tahun.
Sementara itu Pemerintah Kota Pasuruan memiliki aset berupa beberapa tanah
kosong. Namun lebih jauh aset-aset tersebut memerlukan analisa dari berbagai faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam rangka membangun sebuah pasar ikan higienis.
Tujuan Penelitian ini adalah :
1. Menentukan lokasi terbaik pembangunan Pasar Ikan Higienis Kota Pasuruan
Sasaran Penelitian adalah :
1. Mendapatkan prakiraan kebutuhan lahan dan biaya pembangunan pasar ikan
higienis.
2. Mengetahui faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi
pembangunan pasar ikan higienis.
Rakhmat Amaludin
Maka perlu bagi Pemerintah Kota Pasuruan untuk menentukan lokasi dan
membangun Pasar Ikan Higienis yang modern, dan terpadu dengan aspek-aspek
penunjang kegiatan pemasaran ikan laut lainnya.
2. PENDAHULUAN
2.1 Pengertian Pasar Ikan Higienis
Pasar Ikan Higienis merupakan pasar modern khusus ikan yang dirancang sebagai
pusat perdagangan hasil perikanan dengan standar mutu produk sesuai dengan syarat
kesehatan, higienitas bahan pangan serta syarat sanitasi lingkungan
Pembangunan pasar ikan higienis hendaknya dikembangkan secara terpadu dan
terintegrasi dengan kegiatan perikanan penunjang yang antara lain adalah :
1. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap.
Meliputi antara lain pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan.
2. Pengembangan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan.
Meliputi antara lain pengembangan Pasar Ikan Higienis.
2.2 Teori Lokasi
Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi, atau ilmu
yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang langka, serta
hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha /
kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (Tarigan, 2005).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pasar ikan higienis sebagai
berikut :
1. Menurut Miles (2000), perlu diperhatikan 10 faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi sebuah real property.
2. Menurut (FAO, 1970) ada 10 persyaratan lokasi pendaratan ikan
3. Menurut Departemen Perikanan dan Aquakultur FAO (1981) Dalam melakukan
evaluasi lokasi pasar ikan harus dipertimbangkan 9 faktor sebagai berikut :
1. Pasokan bahan mentah (ketersediaan dan jarak)
2. Pasokan tenaga kerja
3. Pasokan pelayanan infrastruktur (listrik, air, saluran limbah)
4. Pembuangan cairan limbah
5. Kedekatan terhadap daerah penjualan atau daerah perumahan
6. Faktor kelemahan yang merugikan lingkungan sekitar (bau, suara, limbah)
7. Biaya pengembangan lokasi (pembebasan, kemiringan lahan, pembersihan)
8. Kemungkinan pengembangan di masa depan
9. Akses jalan yang memadai ke dan dari pelabuhan perikanan
3. METODOLOGI
Rancangan penelitian ini didesain dalam rangka mencapai tujuannya, yaitu
Menentukan lokasi terbaik pembangunan pasar ikan higienis di Kota Pasuruan
PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana menentukan lokasi pembangunan Pasar Ikan Higienis di Kota
Pasuruan?
PENGUMPULAN DATA
PENYUSUNAN MODEL
HIRARKI ANALITIK
ANL. STAKEHOLDER
KUISIONER
TAHAP II
ANALYTICAL HIERARCHY
PROCESS
Uji Konsistensi
CR 0,1
ya
LOKASI TERBAIK DENGAN
PRIORITAS TERTINGGI
1 2 3 4 5
Penting
Gambar 2 Ukuran Skala Likert (Sugiono, 2003)
Variabel dengan nilai lebih dari 3,5 akan digunakan sebagai faktor-faktor penentuan
lokasi pembangunan pasar ikan higienis.
2. Kuisioner Tahap I (Skala Likert)
Kuesioner tahap I menggunakan skala likert untuk mengetahui faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pasar ikan higienis.
3.2.3 Metoda Penentuan Lokasi Pasar Ikan Higienis
1. AHP (Analytical Hierarchy Process)
Analisa yang digunakan untuk menentukan lokasi pasar ikan higienis adalah AHP
(Analytical Hierarchy Process). Penyusunan Model Hirarki Penentuan Lokasi
dilakukan setelah hasil kuisioner Tahap I diketahui.
2. Kuisioner Tahap II (AHP)
Kuesoner tahap II ini menggunakan matrik perbandingan berpasangan. Metode
pengambilan sampel yang digunakan dalam Kuisioner Tahap II adalah purposive
sampling dengan penentuan sampel dibantu dengan analisa stakeholder.
Tabel 1 Lokasi Lahan Kosong Yang Sesuai Untuk Pembangunan PIH Berdasarkan
Luas dan Peruntukan Lahan
No Nama Lokasi Luas Peruntukan
1 Pantai Tegal Pongo Kelurahan Ngemplakrejo 1,0 ha Perikanan
2 Lapangan Depan Ex. Pasar Ikan Tambaan 0,8 ha Perikanan
3 Ujung Utara Pelabuhan Perikanan Pelindo 1,0 ha Perikanan
4.2 Prakiraan Kebutuhan Minimal Lahan Pasar Ikan Higienis
Pasar Ikan higienis di Kota Pasuruan ini mengambil makna pasar secara luas dimana
tidak hanya ada kegiatan perdagangan dan penjualan ikan saja, namun merupakan
suatu kawasan perikanan yang terpadu dengan pelabuhan pendaratan ikan. Pelabuhan
pendaratan ikan tersebut akan dilengkapi dengan TPI, stan penjualan ikan eceran,
rumah makan, dan aneka kepentingan nelayan dan konsumen di dalamnya.
Berdasarkan perhitungan fasilitas, luas lahan minimal yang dibutuhkan untuk
pembangunan pasar ikan higienis adalah seluas 11.000 m2. Berikut adalah Site Plan
PIH.
SITE PLAN
PASAR IKAN HIGIENIS
KELURAHAN : NGEMPLAKREJO
KECAMATAN : PURWOREJO
KOTA : PASURUAN
RAKHMAT AMALUDIN
1 1
- 4.00
+ 2.00
PARKIR PERAHU
STAN IKAN RUMAH
SEGAR MAKAN
TPI 1
MUSHOLLA
PARKIR 10 MOBIL
SPBBN
TPI 2
PABRIK
ES, COLD
LOADING
0.00
STORAGE,
AREA WATER
TANK
AULA
TAMAN
BERMAIN
PARKIR 15 MOBIL
KAMLA
AREA PERBAIKAN
PAKIR 50 MOTOR PERTOKOAN JARING
PAKIR 10 MOTOR
Kemudian dilakukan penyebaran Kuesioner untuk Metode AHP (Kuesioner Tahap II).
Kuisioner Tahap II ini menggunakan matrik perbandingan berpasangan Pada
penelitian ini ada 4 Kriteria yang akan dibandingkan yaitu Kriteria teknik / fisik
(Kriteria A), sarana / prasarana (Kriteria B), lingkungan & sosial budaya (Kriteria C)
dan ekonomi & potensi pasar (Kriteria D).dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4. Nilai Rata-rata Bobot dan Prioritas Level Kriteria
Kriteria Bobot Normal Prioritas
A TEKNIK 0.560 1
B SARPRAS 0.213 2
C LINGK & SOSBUD 0.167 3
D EKO & POT PSR 0.060 4
Dari tabel 4. di atas diketahui bahwa Kriteria teknik / fisik mempunyai bobot rata-rata
yang paling tinggi yaitu sebesar 0,560. Maka berarti Kriteria Teknik Fisik menjadi
kriteria yang paling dipehitungkan di antara ke 4 kriteria di atas.
Pada penelitian ini ada 14 faktor yang dikelompokkan dalam 4 Kriteria di atas.
Dari 14 faktor di bawah didapatkan bobot terbesar adalah pada faktor dapat dibangun
dan disatukan dengan pangkalan pendaratan ikan. Faktor ini merupakan faktor yang
paling berpengaruh dalam menentukan lokasi pembangunan.
Berikut ini hasil perhitungan nilai rata-rata bobot faktor dan prioritas level faktor.
A1 A2 A3 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 C4 D1 D2 D3 Bobot
Tujuan
0.19 0.30 0.06 0.04 0.12 0.04 0.02 0.02 0.08 0.04 0.03 0.03 0.01 0.02 Normal
L1 0.68 0.69 0.69 0.11 0.19 0.28 0.53 0.69 0.41 0.55 0.49 0.13 0.23 0.49 0.53
L2 0.11 0.15 0.10 0.63 0.57 0.44 0.20 0.09 0.09 0.11 0.14 0.22 0.13 0.14 0.21
L3 0.21 0.16 0.21 0.26 0.24 0.28 0.27 0.22 0.50 0.35 0.37 0.65 0.65 0.37 0.26
Bobot akhir menunjukkan bahwa Lokasi 1 yaitu Pantai Tegal Pongo Kelurahan
Ngemplakrejo meraih nilai tertinggi sebesar 53 %. Hasil penentuan lokasi ini
memerlukan evaluasi untuk menjamin kesahihannya. Maka dilakukan evaluasi
terhadap penentuan lokasi tersebut berdasarkan kondisi existing dengan metode
MFEP (Multi Factor Evaluation Process). Hasil evaluasi MFEP menunjukkan
prioritas lokasi tertinggi juga pada Pantai Tegal Pongo Kelurahan Ngemplakrejo
dengan bobot 51.47%. Berikut adalah gambar lokasi Pembangunan Pasar Ikan
Higienis Kota Pasuruan.
L3
L1
LOKASI
TERPILIH
L2
5. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil
adalah :
1. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pembangunan
pasar ikan higienis diurutkan berdasarkan bobotnya adalah : dapat dibangun dan
disatukan dengan pangkalan pendaratan ikan, karakteristik fisik, biaya
pembangunan, transportasi, penerimaan atau respon masyarakat, pelayanan publik,
utilitas, terletak di kawasan perikanan air laut dan industri , kedekatan terhadap
permukiman nelayan, ketersediaan lahan parkir, dampak lingkungan, adanya
embrio kegiatan perdagangan, kemungkinan pengembangan di masa depan dan
pasokan tenaga kerja.
2. Lokasi pembangunan pasar ikan higienis Kota Pasuruan ditentukan pada lokasi
Pantai Tegal Pongo Kelurahan Ngemplakrejo dengan bobot rata-rata 53 % . Maka
lokasi ini menjadi lokasi terbaik di antara alternatif lokasi yang telah
dipertimbangkan untuk dikembangkan menjadi sebuah pasar ikan higienis .
6. REFERENSI
1. Abdurachman, D. (2007), Evaluasi Kelanjutan Pembangunan Pasar Ikan
Higienis Kabupaten Indramayu, Tesis Pascasarjana Manajemen Aset, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
2. Azwar, S. (2004), Reliabilitas dan Validitas, Edisi Ketiga, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta
3. Badan Pusat Statistik (2007), Kota Pasuruan Dalam Angka Tahun 2006; Badan
Pusat Statistik Pasuruan, Kota Pasuruan, 2007
4. FAO (1970), Fishing Ports and Markets, , Department of Fisheries, Fishing
News (Books) Ltd, London, England.
5. Dinas Perikanan Provinsi (2007), Jumlah Nelayan dan RTP perusahaan
Perikanan Laut Menurut Besarnya Usaha dan Kabupaten/Kota, Dinas Perikanan