4.1
Secara teknis kebijakan pemodelan kawasan Stadion Olahraga Kota BauBau mengacu kepada Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-3646-1994
tentang Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Stadion.
Tata cara
GAMBAR 4-3
SITE PLAN KAWASAN STADION OLAHRAGA
KOTA BAU-BAU
2-1
bangunan
gedung
mulai
dari
proses
perizinan,
peruntukan
dan
intensitas
bangunan,
arsitektur
dan
Peruntukan
lokasi
dan
intensitas
bangunan
gedung
kawasan
olahraga, untuk :
a.
b.
c.
2-2
2.
Menjamin
terwujudnya
berdasarkan
bangunan
karakteristik
gedung
lingkungan,
yang
didirikan
ketentuan
wujud
Menjamin
terwujudnya
tata
ruang
hijau
yang
dapat
Menjamin
dengan
bangunan
tidak
gedung
dibangun
dan
dimanfaatkan
menimbulkan
dampak
negatif
terhadap
dalam
kawasan
olahraga
lingkungan.
3.
Pengendalian
Dampak
Lingkungan
Menjamin
terwujudnya
tata
ruang
hijau
yang
dapat
5.
2-3
a.
b.
c.
Mempertimbangkan
faktor
keselamatan,
kenyamanan,
Persyaratan
Keselamatan
Bangunan
Gedung
dalam
kawasan
olahraga, untuk :
a.
Menjamin
terwujudnya
bangunan
gedung
yang
dapat
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Menjamin
terwujudnya
bangunan
gedung
yang
dapat
2-4
i.
Menjamin
sedemikian
terwujudnya
bangunan
gedung
yang
dibangun
j.
menunjang
terselenggaranya
kegiatan
di
dalam
Menjamin
terwujudnya
keamanan
bangunan
gedung
dan
7.
b.
c.
d.
2-5
e.
f.
g.
8.
Persyaratan
Kenyamanan
Bangunan
Gedung
dalam
kawasan
olahraga, untuk :
a.
b.
upaya
pengendalian
pencemaran
dan/atau
b.
c.
d.
2-6
e.
f.
g.
Selain itu, bangunan gedung yang ada dalam kawasan olahraga ini harus
memenuhi persyaratan fungsi utama bangunan. Adapun fungsi bangunan
gedung tersebut dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) fungsi utama
yaitu fungsi hunian, fungsi keagamaan, fungsi usaha, fungsi sosial dan
fungsi khusus.
1.
2.
a.
b.
c.
d.
b.
c.
Bangunan pura;
d.
e.
Bangunan kelenteng
2-7
3.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Bangunan
tempat
penyimpanan:
gudang,
gedung
tempat
b.
Bangunan pelayanan kesehatan: puskesmas, poliklinik, rumahbersalin, rumah sakit klas A, B, C, dan sejenisnya;
c.
Bangunan
kebudayaan:
museum,
gedung
kesenian,
dan
sejenisnya;
2-8
d.
Bangunan
laboratorium:
laboratorium
fisika,
laboratorium
5.
Tingkat
kerahasiaan
tinggi:
bangunan
kemiliteran,
dan
sejenisnya;
b.
Berdasarkan
jenis
fungsi
bangunan
gedung
tersebut,
maka
perlu
2.
Fungsi
bangunan
gedung
merupakan
ketetapan
pemenuhan
teknis
arsitektur,
struktur
dan
konstruksi,
2-9
4.
5.
6.
dan
harus
memenuhi
persyaratan-persyaratan
yang
sederhana,
bangunan
gedung
tidak
sederhana,
dan
2 - 10
3.
4.
5.
6.
Klasifikasi
berdasarkan
bertingkat
tinggi,
ketinggian
bangunan
meliputi:
gedung
bangunan
bertingkat
gedung
sedang,
dan
ditentukan
perencanaan,
berdasarkan
pelaksanaan,
atau
fungsi
yang
perubahan
yang
digunakan
dalam
diperlukan
pada
bangunan gedung.
Dalam
penyelenggaraan
bangunan
gedung,
dimungkinkan
adanya
2 - 11
umum:
stadion/hall
untuk
kepentingan
olah
raga,
dan
sejenisnya.
Menurut fungsinya bangunan gedung yang ada dalam kawasan olahraga
ini dikategorikan sebagai bangunan gedung yang berfungsi sosial dan
budaya, dimana bangunan gedung yang ada didalamnya dengan fungsi
utama sebagai tempat manusia melakukan kegiatan sosial dan budaya.
2 - 12
bangunan
berdasarkan
tingkat
kompleksitasnya
yang
Peruntukkan Lokasi
dalam
rangka
penataan
tata
bangunan
dan
lingkungan.
2.
b.
c.
3.
Peruntukan
lokasi
merupakan
peruntukan
penunjangnya
peruntukan
sebagaimana
utama
ditetapkan
sedangkan
di
dalam
2 - 13
RRTR
dan
RTBL
nya
ditambahkan
oleh
Ruslan
..
2 - 14
.
B)
bangunan
gedung
yang
berbeda-beda,
maka
perlu
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Persyaratan-persyaratan
mempertimbangkan
tersebut
perkembangan
diatas,
kota,
ditetapkan
kebijaksanaan
dengan
intensitas
bersangkutan,
rencana
tata
bangunan
dan
lingkungan
yang
tersebut
diatas
2 - 15
.
4.1.2 Analisis Pemodelan Arsitektur
Pemodelan kawasan stadion olahraga Kota Bau-Bau secara arsitektur
berdasarkan persyaratan teknis tata bangunan dan lingkungan yang
mencakup; Persyaratan Penampilan Bangunan Gedung, Tata RuangDalam,
serta
Keseimbangan,
Keserasian
dan
Keselarasan
dengan
hal
yang
menjadi
persyaratan
penampilan
atau
bentuk
Ketentuan Umum
Adapun
secara
umum
ketentuan-ketentuan
penampilan
bangunan
gedung, meliputi :
1.
2 - 16
No
kerusakan
Sedangkan
denah
akibat
gempa
bangunan
atau
gedung
penurunan
berbentuk
tanah.
sentris
2 - 17
GAMBAR 4-1
BENTUK ATAP BANGUNAN GEDUNG
3.
4.
keindahan
persyaratan
dan
lebih
keserasian.
lanjut
dari
Bilamana
dianggap
ketentuan-ketentuan
ini
perlu,
dapat
panitia
khusus
yang
bertugas
memberi
nasehat teknis
dan
karakteristik
arsitektur
lingkungan
yang
ada
di
Bentuk
bangunan
gedung
harus
dirancang
dengan
2 - 18
7.
dirancang
memenuhi
syarat
keindahan
dan
keserasian
Tapak Bangunan
2.
Penambahan
lantai
atau
tingkat
suatu
bangunan
gedung
4.
Ketentuan
khusus
tentang
pemagaran
suatu
pekarangan
2 - 19
c.
keamanan,
keselamatan,
keindahan
dan
keserasian lingkungan;
d.
dengan
memperhatikan
keserasian
dan
arsitektur
lingkungan.
C)
Bentuk Bangunan
2.
apabila
sesuai
fungsi
bangunan
diperlukan
sistem
4.
Untuk
bangunan
dengan
lantai
banyak,
kulit
atau
selubung
2 - 20
6.
harus
dilengkapi
dengan
perlengkapan
yang
Ketentuan Umum
Penempatan
dinding-dinding
pintu/jendela
diusahakan
penyekat
sedapat
dan
mungkin
lubang-lubang
simetris
terhadap
3.
4.
5.
2 - 21
6.
Dalam
hal
tidak
ada
langit-langit,
tinggi
ruang
diukur
dari
Bangunan
perbaikan,
atau
bagian
perluasan,
bangunan
yang
penambahan,
mengalami
tidak
boleh
perubahan
menyebabkan
bangunan
ketentuan
dapat
penggunaan
diizinkan
jenis
apabila
bangunan
masih
dan
memenuhi
dapat
menjamin
10. Jenis
dan
jumlah
kebutuhan
fasilitas
penunjang
yang
harus
ruang-dalam
monumental,
untuk
gedung
bangunan
serbaguna,
tempat
gedung
ibadah,
bangunan
pertemuan,
gedung
Perancangan Ruang-Dalam
4.1.2.3
2 - 22
2 - 23
4.2
dari
taman
kota
sekaligus
taman
bermain,
lapangan
mempertimbangkan
kejernihan
udara,
kontur
dan
2 - 24
4.2.2.4 Dukungan
Kepastian
Hukum
dan
Kebijakan
Pengembangan Kawasan
2 - 25
4.3
4.3.1
2 - 26
2 - 27
2 - 28
2 - 29
2 - 30
2 - 31
2 - 32
2 - 33
2 - 34
2 - 35
2 - 36
2 - 37
2 - 38
2 - 39
2 - 40
2 - 41
2 - 42
2 - 43
2 - 44
2 - 45
2 - 46
2 - 47
2 - 48
2 - 49
2 - 50
2 - 51
2 - 52
2 - 53
2 - 54
2 - 55
2 - 56