Anda di halaman 1dari 8

TATA KELOLA

PELAPORAN ADMINISTRASI
CV. CIPTA MANDIRI CONSTRUKTION

a. Laporan Harian
Laporan yang dibuat dari data prestasi pekerjaan harian
yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana. Laporan ini
memuat sekurang-kurangnya:
1) Identitas Pekerjaan
2) Hari ke…. Minggu ke… dan Bulan ke….
3) Isi Laporan Harian:
a) Laporan Utama
b) Daftar Tenaga Kerja yang terlibat.
c) Daftar Peralatan yang digunakan.
d) Cuaca.
e) Alasan Percepatan/Kelambatan Pekerjaan.
4) Laporan Utama:
a) Acuan RAB Uitzet
b) Dibuat Bobot Persentase per Item Pekerjaan.
c) Bobot Prestasi Pekerjaan Hari Lalu, Hari Ini, dan
Total Bobot Prestasi
d) Sisa Bobot Pekerjaan setelah dikurangi Total
Capaian Bobot Prestasi Pekerjaan sampai
dengan Hari ini.
e) Para pihak yang bertanda tangan di dalam
laporan harian: Petugas Lapangan dari masing-
masing Kontraktor Pelaksana, Petugas Lapangan
yang ditunjuk oleh PPK (PPTK), dan Petugas
Lapangan Konsultan Pengawas (bila ada).

b. Laporan Mingguan
Laporan Mingguan adalah rekapitulasi laporan harian
selama 1 (satu) minggu. Hal-hal yang dimuat dalam
Laporan Mingguan antara lain:
1) Identitas Pekerjaan
2) Minggu ke…. Bulan ke…
3) Laporan Utama:
a) Acuan Laporan Harian 7 hari dalam minggu
yang bersangkutan.
b) Dibuat Bobot Persentase per Item Pekerjaan.
c) Bobot Prestasi Pekerjaan Minggu Lalu, Minggu
Ini, dan Total Bobot Prestasi
d) Sisa Bobot Pekerjaan setelah dikurangi Total
Pencapaian Bobot Prestasi Pekerjaan sampai
dengan Minggu ini.

c. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan adalah rekapitulasi pekerjaan
Mingguan. Hal-hal yang dimuat dalam Laporan Bulanan
adalah antara lain:
1) Identitas Pekerjaan
2) Minggu ke….
3) Laporan Utama:
a) Acuan Laporan Mingguan (4 Minggu) dalam
bulan yang bersangkutan.
b) Dibuat Bobot Persentase per Item Pekerjaan.
c) Bobot Prestasi Pekerjaan Bulan Lalu, Bulan Ini,
dan Total Bobot Prestasi
d) Sisa Bobot Pekerjaan setelah dikurangi Total
Pencapaian Bobot Prestasi Pekerjaan sampai
dengan Bulan ini.

d. Kurva S
Jadual Pelaksanaan Pekerjaan dapat dituangkan dalam
berbagai cara, tapi yang paling umum digunakan dalam
pekerjaan pemerintah adalah Kurva S. Yang dimuat
dalam Kurva S adalah antara lain: Identitas Pekerjaan,
Para Pihak yang bertanggung jawab dalam Pekerjaan;
Kepala Dinas, PPK (PPTK), Konsultan Supervisi
(Pengawas), dan Kontraktor Pelaksana.

OPNAME PEKERJAAN

a. (Pemeriksaan Pekerjaan di Lapangan):


a. Kuantitatif
Opnam kuantitatif adalah opnam volume yang
dikerjakan di lapangan (realisasi). Hal-hal yang
diperlukan dalam opnam kuantitatif adalah:
Dokumen Kontrak, Dokumen Perubahan, RAB Awal,
RAB Perubahan, Gambar Rencana, Gambar
Perubahan, dan Gambar As Built Drawing. Namun
yang utama dalam opnam kuantitatif adalah bahwa
volume harus sesuai dengan RAB terakhir yang
telah disepakati. Bila kontrak unit price, maka harga
akan menjadi acuan utama. Harga tidak boleh
berubah walaupun volume terjadi perubahan. Tapi
bila kontrak lunsum, maka volume akan menjadi
acuan dan tidak boleh berubah.

b. Kualitatif
Opnam kualitatif adalah pemeriksaan mutu
(kualitas) suatu pekerjaan. Hal-hal yang diperlukan
dalam opnam kualitatif adalah antara lain: Dokumen
Kontrak, Dokumen Perubahan, Spesifikasi Teknis,
Rencana Mutu Kontrak, Sertifikasi-sertifikasi yang
Dipakai sebagai Standarisasi, Uji Laboratorium, Uji
(test) Lapangan, Mutu Pekerjaan di lapangan,
Estetika, dan hal-hal yang terkait dengan kualitas
pekerjaan.

c. Pembenahan (Revisi)
Hal-hal yang ditemukan baik berkaitan dengan
kuantitas maupun kualitas pekerjaan, dituangkan
dalam Dokumen Pembenahan (Revisi). Dokumen
Pembenahan harus dikerjakan sesuai kesepakatan
para pihak, karena hal ini terkait dengan Pengakuan
suatu pekerjaan. Bila pekerjaan belum tuntas
direvisi, maka akan berpengaruh terhadap
penagihan pekerjaan.

d. Pengakuan pasca Pembenahan


Apabila pekerjaan sudah sesuai dengan kuantitas
dan kualitas maka laporan-laporan harian,
mingguan, bulanan, dan dokumen-dokumen, perlu
disetujui oleh para pihak sesuai tingkatan jabatan di
pekerjaan, yang dituangkan dalam tanda tangan
dan stempel instansi. Hal ini akan dipakai untuk
proses penagihan.

b. Penagihan Prestasi Pekerjaan:


Penagihan mengacu pada dokumen kontrak apakah
menggunakan Termjn atau Monthly Certificate (MC).
Dalam tulisan ini, tidak dibahas tentang kedua hal ini,
namun yang akan dibahas adalah pembuatan laporan
prestasi pekerjaan:
a. Penagihan 0% (biasa disebut MC-0 atau Termjn 0)
Diajukan setelah atau berbarengan ketika
Kontraktor Mengajukan Uang Muka sebagai
lampirannya. Bentuk laporan harian, mingguan,
bulanan, dan Kurva S telah dibahas pada awal
tulisan ini. Dokumen lain biasanya diikutkan dalam
MC-0/Termjn 0 ini adalah Foto Proyek 0, gambar
rencana kerja (setelah perubahan) dan Rencana
Mutu Kontrak (Metodologi Pekerjaan).
b. Penagihan 50% (biasa disebut MC-50 atau Termjn
50)
Penagihan 50% ini dilakukan ketika prestasi
pekerjaan di lapangan harus sudah mencapai
minimal 60%. Syarat-syarat yang diperlukan dalam
tagihan 50% ini adalah Laporan Harian, Mingguan,
Bulanan, dan Kurva S harus menunjukkan lebih
besar dari 50% (minimal 60%). Lampiran-
lampirannya adalah Foto Proyek 50%, As Built
Drawing 50%, Dokumen Perubahan, dan Dokumen-
dokumen lain yang dibutuhkan. Tagihan yang
dibayarkan dikurangi DP yang telah diminta oleh
Kontraktor Pelaksana.
c. Penagihan 100% (biasa disebut MC-100 atau
Termjin 100)
Tagihan 100% dilakukan ketika pekerjaan di
lapangan telah mencapai prestasi 100%. Syarat-
syarat yang wajib dipenuhi oleh Kontraktor
Pelaksana adalah antara lain Laporan Harian,
Mingguan, Bulanan, dan Kurva S 100%.
d. Dokumen-dokumen lampiran untuk Penagihan:
1) Foto Proyek
2) Gambar Kerja
3) As Bulit Drawing
4) Spesifikasi
5) Sertifikasi Acuan
6) Uji Laboratorium
7) Uji Lapangan
8) Dokumen Perubahan (CCO/Addendum)
9) Dokumen Mutu Kontrak
10) Dokumen-dokumen lain yang terkait

c. Komunikasi antar Pihak di Lapangan


Komunikasi antar Pihak di lapangan sangat diperlukan
untuk menjaga koordinasi, konsolidasi, dan sinergi antar
pihak. Hal ini semata-mata untuk mengendalikan suatu
pekerjaan agar tepat waktu, tepat kuantitas, tepat
kualitas, dan tepat anggaran. Kompleksitas komunikasi
disesuaikan dengan tingkat besaran pekerjaan
(kualifikasi pekerjaan). Namun ada dua alat yang biasa
diperlukan dalam komunikasi, yaitu: Direksi Kits dan Alat
Komunikasi (Radio HT, HP, LAN, dan Online).
Direksi Kits merupakan bukti otentik yang berupa
catatan-catatan para pihak terhadap penyelesaian
(proses) pekerjaan. Variasi direksi kits, disesuaikan
dengan kualifikasi pekerjaan. Catatan-catatan yang
dituangkan dalam buku direksi misalnya digunakan
sebagai catatan resmi yang harus ditindaklanjuti oleh
para pihak.

d. Serah Terima Pekerjaan Awal (PHO)


Serah terima pekerjaan awal (PHO) adalah serah terima
yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana ketika sudah
selesai mengerjakan 100%. Syarat-syarat yang harus
dilakukan adalah Kontraktor Pelaksana mengajukan
surat permohonan pemeriksaan pekerjaan 100% yang
sudah disetujui oleh Konsultan Supervisi dan PPTK
(Pejabat Teknis yang ditunjuk oleh PPK) kepada PPK.
PPK akan membuat surat balasan untuk memeriksa
pekerjaan baik di lapangan maupun administrasi
(dokumen-dokumen) pendukungnya dengan
membentuk Tim Pemeriksa tambahan atau cukup
dengan petugas-petugas yang sudah ada. Setelah
pekerjaan diperiksa, PPK membuat surat hasil
pemeriksaan pekerjaan yang biasa dituangkan dalam
Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan Awal (PHO). Setelah semuanya terpenuhi,
Kontraktor Pelaksana menagihkan pekerjaan 95%,
sisanya 5% ditagihkan setelah masa pemeliharaan
selesai atau ditagihkan dengan mengganti jaminan
pemeliharaan.
e. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah tahap di mana Kontraktor
Pelaksana melaksanakan pemeliharaan terhadap hasil
pekerjaan selama waktu yang ditetapkan dalam
Dokumen Kontrak. Pemeliharaan dimaksudkan untuk
menjaga hasil pekerjaan harus sesuai dengan spesifikasi,
kualitas, dan kuantitas selama waktu pemeliharaan
khususnya, dan menjamin hingga umur rencana tercapai
dengan memperkirakan hasil deteksi selama masa
pemeliharaan.

f. Serah Terima Pekerjaan Akhir (FHO)


Tahapan serah terima pekerjaan akhir (FHO) hampir
sama dengan PHO, dimulai dari surat serah terima
pemeriksaan pekerjaan dari Kontraktor Pelaksana
kepada PPK. Lampiran-lampiran yang diserahkan antara
lain berupa catatan-catatan, analisis, uji lapangan, dan
laboratorium paska pemeliharaan, dan prediksi hasil
pekerjaan terhadap umur rencana. Setelah diperiksa
oleh para pihak, PPK membuat Berita Acara Serah
Terima Akhir (FHO) guna mengambil Uang Retensi 5%

CV. CIPTA MANDIRI KONSTRUKSI

SYAHRIAL MUIS. SE
DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai