Anda di halaman 1dari 32

UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI

(UU 18 Tahun 1999)

ETIKA PROFESI
ETOS KERJA
H. Abu Bakar, ST, M.Si
Ketua LPJK Prov. Sultra

SISTIMATIKA PEMBAHASAN
UNDANG-UNDANG JASA
KONSTRUKSI
B. ETIKA PROFESI
C. ETOS KERJA
A.

Perubahan Kebijakan Pengaturan


PP 28/2000 Menjadi PP 4/2010

Konsepsi Pembinaan Jasa


Konstruksi

KELEMBAGAAN PEMBINAAN
PEMERINTAH DAERAH
PEMERINTAH

PEMERINTAH DAERAH

2
KELEMBAGAAN
PEMBINAAN

3
MASYARAKAT

PP 30 TAHUN 2000

PERMEN
10/2010

PP 28/2000

PP 04/2010
DAN PP
92/2010

UU NO 18 TAHUN
1999

MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI


(FORUM & LPJK)

DATA PASAR KONSTRUKSI NASIONAL


Tahun
2012

Tahun 2013

Total kapitalisasi tahun 2012


sebesar Rp 300 Triliun

Total kapitalisasi tahun 2013


sebesar Rp 390 Triliun

Sumber: Website SISDI, Update 2 Januari


2013

KLASIFIKASI TENAGA KERJA KONSTRUKSI


1. Orang perseorangan yang memberikan layanan
jasa konstruksi atau orang perseorangan yang
dipekerjakan oleh badan usaha yang memberikan
layanan jasa konstruksi harus memiliki sertifikat
sesuai klasifikasi dan kualifikasi.
2. Klasifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Arsitektur;
Sipil;
Mekanikal;
Elektrikal;
Tata lingkungan; dan
Manajemen pelaksanaan.

KUALIFIKASI TENAGA KERJA KONSTRUKSI


Kualifikasi meliputi:
tenaga ahli; dan
tenaga terampil.

Tenaga ahli terdiri atas subkualifikasi:


1. muda;
2. madya; dan
3. utama.

Tenaga terampil terdiri atas


subkualifikasi:
1.kelas tiga;
2.kelas dua; dan
3.kelas satu.

ETIKA PROFESI
(Dikeluarkan oleh masing-masing Asosiasi)

Amanat UU 18 Tahun 1999


Semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan
jasa konstruksi harus bertanggungjawab terhadap
hasil kerjanya
Tanggung jawab
Tanggung jawab profesional berdasarkan prinsipprinsip keahlian
Prinsip-prinsip keahlian
Sesuai kaidah keilmuan
Kepatutan dan kejujuran intelektual
Mengutamakan kepentingan umum

Kriteria Tingkat profesional


Kemampuan teknis

produktivitas dan

efisiensi
Kemampuan emosional
Kemampuan spiritual

kepatutan dan kejujuran


kehadirannya lebih
bermakna

dibanding
yang lain

ASOSIASI BADAN USAHA


1. AKAINDO (Asosiasi Kontraktor Air Indonesia)
2. AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia)
3. AKLINDO (Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan Indonesia)
4. ASKONAS (Asosiasi Kontraktor Nasional)
5. ASPEKINDO (Asosiasi Pengusaha Konstruksi Nasional
Indonesia)
6. GAPEKNAS (Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional
Indonesia)
7. GAPEKSINDO (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional
Indonesia)
8. GAPENSI (Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional
Indonesia)

ASOSIASI PROFESI
1. HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia)
2. APEI (Asosiasi Profesionalis Elektrikal - Mekanikal Indonesia)
3. ASTTI (Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia)
4. ATAKI (Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia)
5. IAKI (Ikatan Ahli Konstruksi Indonesia)
6. INTAKINDO (Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan
Indonesia)
7. ASTTATINDO (Asosiasi Tenaga Teknik Ahli dan Terampil
Indonesia)
8. ASTEKINDO (Asosiasi Tenaga Teknik Konstruksi Indonesia)
9. HATSINDO (Himpunan Ahli Teknik Konstruksi Indonesia )
10.GATTINDO (Gabungan Tenaga Teknik Indonesia)

KODE ETIK ASOSIASI


1. Berjiwa Pancasila
2. Mengutamakan kepentingan umum dan lingkungan
3. Tanggung jawab menjalankan profesi
4. Menjunjung tinggi kehormatan, kemuliaan dan nama baik
profesi
5. Memberikan pelayanan hanya pada dalam bidang
kompetensinya
6. Meningkatkan mutu, keahlian, kemampuan dan pengabdian
7. Hasil pekerjaan berdaya guna dan berhasil guna
8. Menghindari tindakan-tindakan yang tidak terpuji
9. Setia dan taat pada peraturan perundangan yang berlaku
10.Melakukan persaingan yang sehat

ETOS KERJA

Pengertian Etos Kerja

Keberadaan diri, jiwa, dan pikiran yang


membentuk seseorang (Etimologi)
Kecenderungan atau karakter; sikap, kebiasaan,
keyakinan yang berbeda dari individu atau
kelompok (Webster's New Word Dictionary)
Semangat kerja yang menjadi ciri khas dan
keyakinan seseorang atau suatu kelompok (KBBI)
Respon atau tindakan yang muncul dari
keyakinan yang diterima dan respon itu menjadi
kebiasaan atau karakter pada diri seseorang
atau kelompok atau masyarakat
18

Aspek-Aspek yang mempengaruhi Etos


Kerja
Agama
Budaya
Sosial Politik
Kondisi lingkungan
Pendidikan
Motivasi intrinsik individu

19

Etos Kerja Profesional (Jansen Sinamo)

Kerja adalah rahmat (Menjadi pribadi rahmatan)

Kerja adalah amanah (Pribadi Bertanggung Jawab)

Menyelaraskan otak & fisik (Pikiran positif akan


membuahkan perilaku positif, begitu juga sebaliknya)

Layanilah sepenuh hati maka anda akan dicintai

Kita tidak akan naik kelas tanpa melewati ujian

Komitmen itu penting untuk mencapai tujuan

Daripada energimu habis untuk mengeluh atau


bercemas diri pergunakanlah untuk percaya bahwa
perjuangan ini akan membuahkan kesuksesan

Setiap orang bertanggung jawab atas kesuksesan


hidupnya
20

Empat Keberhasilan dari Etos Kerja

Mencetak prestasi dengan motivasi superior

Membangun masa depan dengan


kepemimpinan visioner

Menciptakan nilai baru dengan inovasi


kreatif

Meningkatkan mutu dengan keunggulan


insan

21

SASARAN LPJK
PEMERINTAH

LPJK

MITRA

PELAKU JASA
KONSTRUKSI

PENGEMBANGAN

SEKTOR
JASA
KONSTRUKS
I

KOKOH,
HANDAL,
BERDAYA
SAING

INFRASTRUKTUR
BERKUALITAS

Arah Pengembangan Sektor Konstruksi


Indonesia

Sektor Konstruksi dikembangkan dengan


prinsip berkelanjutan

Pengembangan sektor konstruksi dilakukan


dengan profesional, efisien dan berdaya
saing di pasar nasional maupun
internasional

Sektor Konstruksi didorong dengan maksud


penyediaan infrastruktur, penyerapan
tenaga kerja, dan penguatan ekonomi
23

Tenaga

Ahli dan Tenaga


Terampil harus memiliki
kompetensi :
Pengembangan Jasa Konstruksi guna
mempersiapkan diri dalam rangka menghadapi
pasar bebas
Pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM
pelaku Jasa Konstruksi untuk memenuhi
kebutuhan Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil di
daerah
Mendorong pengembangan Badan Usaha,
Tenaga Ahli maupun Tenaga Terampil agar
mampu bersaing dalam kegiatan penyediaan
Jasa Konstruksi baik di daerah maupun di
tingkat nasional

24

KONDISI JASA KONSTRUKSI SAAT INI

Hasil Pekerjaan konstruksi masih belum optimal

1)

Mutu Konstruksi yang rendah

2)

Waktu pelaksanaan yang tidak tepat

3)

Efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya


masih rendah

Distorsi pasar jasa konstruksi

1) Hanya

40 % pasar konstruksi yang dikuasai oleh BUJK

Nasional yang jumlahnya 90 % dari BUJK yang ada di


Indonesia
2) Sedangkan

60 % pasar konstruksi dikuasai oleh asing

yang jumlahnya hanya 10 % dari BUJK yang ada di


Indonesia

TENAGA KERJA TERKAIT JASA KONSTRUKSI


PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS
PEKERJA KONSTRUKSI
(Value Added/Pekerja, Dalam US
Dollar)
Negara

2006

2007

2008

2009

Jepang*

53.392

49.025

48.725

47.431

India**

1.689

2.316

2.485

na

Malaysia***

6.461

6.920

7.192

7.933

Indonesia****

1.529

1.525

1.716

2.467

Sumber :
*Diolah dari Japan Report-Asia Construct, 2011. Kurs 1 JPY-IDR 135
** Diolah dari India Report-Asia Construct, 2010. Kurs 1 Rupee-IDR 185
*** Diolah dari Malaysia Report-Asia Construct, 2010. Kurs 1 USD = 3 RM; 1 RM = IDR 3500
**** Diolah dari Indonesia Report-Asia Construct,2011. Kurs 1 USD = IDR 10.000
(nilai konstrukisi yang diselesaikan)

26

Belanja Konstruksi oleh negara 2013 (US$)


No

Negara

2013

China

1,78 trillion

Japan

742 billion

India

427 billion

Indonesia

267 billion

Korea

154 billion

Taiwan

42 billion

Thailand

33 billion

Malaysia

32 billion

Philippines

25 billion

10

Singapore

24 billion

11

Bangladesh

24 billion

12

Hongkong

17 billion

13

Vietnam

16 billion

14

Pakistan

8,4 billion

Sumber :
Asia Construct Outlook, 2014

27

Pertumbuhan Belanja Konstruksi 2014-19 (%per


tahun)
No
Negara
2013
1

China

7,3 %

India

7,0 %

Vietnam

6,8 %

Bangladesh

6,4 %

Indonesia

5,2 %

Thailand

4,5 %

Malaysia

4,2 %

Singapore

3,8 %

Pakistan

3,5 %

10

Taiwan

3,0 %

11

Philippines

2,9 %

12

Japan

2,7 %

13

Hongkong

2,6 %

14

Korea

2,4 %

Sumber :
Asia Construct Outlook, 2014

28

KAPITALISASI KEGIATAN JASA KONSTRUKSI


DI PROV. SULTRA

29

JUMLAH TENAGA AHLI JASA KONSTRUKSI


DI PROV. SULTRA
JUMLAH1.299ORANG
UTAMA
0,00%
MADYA
32,41%

MUDA
67,59%

30

JUMLAH TENAGA TERAMPIL JASA KONSTRUKSI


DI PROV. SULTRA
JUMLAH1.701ORANG

TK3
20,22%

TK1
22,93%

TK2
56,85%

31

32

Anda mungkin juga menyukai