Anda di halaman 1dari 13

TUGAS ETIKA PROFESI TENTANG ASOSIASI PROFESI DI LAPANGAN PROYEK

KONSTRUKSI
IKATAN AHLI KONSTRUKSI INDONESIA (IAKI)

Disusun Oleh :

Kelompok 2 :

 Joko Ngolu Sihombing (1705131046)


 M Fihkri Haikal (1705131006)
 Muhammad Nuzulul Amri (1705131026)
TPJJ-7A

Dosen Pengampu :

Drs. Yulfalentino M.T.

Jurusan Teknik Sipil

Teknik Perancangan Jalan Dan Jembatan

Tahun Ajaran 2020-2021

Politeknik Negeri Medan

pg. 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya kita masih diberi
kesempatan masih bisa melakukan aktifitas kehidupan dalam keadaan sehat di masa pandemi ini.

Penulis mengucapkan terimakasih atas dedikasinya kepada Bapak Drs. Yulfalentino M.T.
selaku dosen sekaligus pembina penulis dalam mata kuliah mata kuliah Etika Profesi dan
Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai kewajiban kurikulum yg di tempuh. Atas
bimbingannya, penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri sebagai tuntutan rutinitas kegiatan
perkuliahan.

Adapun tugas ini, masih jauh dari kata sempurna sehingga perlu kritik serta saran yang
membangun agar penulis dapat memperbaiki kualitas tugas yang dihasilkan. Demikian ats
perhatiannya, saya ucapkan terimakasih

Medan, 5 November 2020

Kelompok 2

pg. 2
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar………………………………………………………………… 2
Daftar isi………………………………………………………………………. 3
BAB I Pendahuluan...……………………………………………………….. 4
A. Latar Belakang…………………………………………………….. 4

BAB II Pembahasan…………………………………………………………… 6
A. Peran LPJK dalam mempersLPJKkan penyedia Jasa Konstruksi
profesional, mandiri dan berintegritas serta pemikiran pengembangan

Jasa Konstruksi
1. Defenisi dan Pengertian……………………………………..........…… 6
2. Profil Lembaga …...........…………………………………..........…… 6
3. Tugas Pokok Lembaga ……………………………………..........…… 6
4. Fungsi Lembaga ……………………………………..........……............. 7
5. Wewenang Lembaga………………………………..........……........... 7
6. Visi dan Misi Lembaga…………………………………..........……....... 7
7. Pemangku Kepentingan dan lingkungan usaha………………………... 8
8. Organisasi LPJK……………………………………......……................. 9
9. Penyedia Jasa Konstruksi…………………………………..........…….... 11
10. MempersLPJKan Penyedia Jasa Konstruksi…………………………… 11
11. Pemikiran Pengembangan Jasa Konstruksi………....………..........…… 11

pg. 3
BAB I
Latar belakang
1.1. Latar belakang

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah


bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau
satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Secara ringkas konstruksi
didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangun(an) yang terdiri dari bagian-bagian struktur.
Misal, konstruksi struktur bangunan adalah bentuk/bangun secara keseluruhan dari struktur
bangunan. contoh lain: Konstruksi jalan raya, konstruksi jembatan, konstruksi kapal, dan lain
lain.Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan
(jembatan, rumah, dan lain sebagainya)[1] Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu
pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari
beberapa pekerjaan lain yang berbeda.

Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur disain,


atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja di dalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan
biasanya diserahkan kepada mandor (proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan
ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan "fisik" sebuah konstruksi). Dimana dalam suatu
proyek konstruksi banyak sekali membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak dimana tenaga
tersebut terdiri dari 2 kategori : 1) unskilled worker yang tidak memliki keterampilan khusus
yang dibutuhkan dalam suatu pengerjaan proyek dan 2) skilled worker dimana perkerja tersebut
memiliki keahlian yag dibutuhkan dalam suatu pengerjaan proyek.

Pada era awal periode pemerintahan presiden Joko Widodo pada periode 2014-2019, kita dapat
menyaksikan gencarnya pemerintah dalam upaya peningkatan pelanyanan umum berbasis massa
yang cukup besar baik di surat kabar maupun telivisi nasional bahkan di media sosial. Adapun
upaya peningkatan pelayanan umum tersebut dengan meningkatkan serta menambah fasilitas
sarana dan perasarana di berbagai lini kehidupan masyarakat, mulai dari kesehatan,ekonomi, dan
berbagai bidang segmen kehidupan masyarakat. Terutama yang saat ini pemerintah prioritaskan
adalah proyek infrastruktur yaitu jalan raya, Jalan tol dan pelabuhan. Dimana saat pemerintah
menargetkan untuk menciptakan ekonomi Indonesia yang kuat pada tahun 2030 melalui
pembangunan infrastruktur yang bersinergi

Oleh karena itu, saat ini untuk membangun infrastruktur, dunia kontruksi di Indonesia
membutuhkan tenaga ahli dalam mewujudkan cita cita Indonesia menjadi negara dengan
ekonomi yang kuat pada tahun 2030. Sehingga perlu adanya Lembaga- Lembaga atau intitusi
yang menjamin dan mewadahi dalam upaya membentuk tenaga kerja yang memiliki keahlian,
dan berkarakter serta diakui oleh Industri konstruksi. Salah satu dari Lembaga tersebut ialah
ikatan Ahli Konstruksi Indonesia (IAKI) dimana menjadi wadah bagi para tenaga kerja untuk
meningkatkan keahlian serta etos kerja sebagai pelaku industri dunia konstruksi.

pg. 4
Dimana IAKI memberikan pendidikan dan pelatihan dan sertifikasi didalam
mempersiapakan calon tenaga kerja yang ahli demi mengurangi resiko yang sering sekali terjadi
didalam dunia kontruksi. Baik

pg. 5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A.Peran IAKI dalam mempersLPJKkan penyedia Jasa Konstruksi profesional, mandiri
dan berintegritas serta pemikiran pengembangan jasa Konstruksi

1. Defenisi Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK)

Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (disingkat LPJK) adalah organisasi


penyelenggara peran masyarakat jasa konstruksi dalam melaksanakan pengembangan jasa
konstruksi sebagaimana yang diatur di dalam pasal 31 ayat (3) Undang – Undang Nomor 18
tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Dimana salah satu LPJK ialah Ikatan Ahli Konstruksi
Indonesia (IAKI).

2. Profil Lembaga

Ikatan Ahli Konstruksi Indonesia (IAKI) adalah Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi
bersifat Nasional yang berkedudukan di Ibukota Negara RI. Organisasi ini didirikan di
Bandung – Provinsi Jawa Barat melalui deklarasi tanggal 12 Mei 2007, dan dikukuhkan
melalui Akte notaris tanggal 04 Juli 2007. Pendirian IAKI diprakarsai oleh para pensiunan
pegawai Pekerjaan Umum yang berdomisili di Jawa Barat.IAKI “Terdaftar” tanggal 30
Agustus 2007, “Tercatat” tanggal 05 Februari 2010 di LPJK Nasional, serta memperoleh
status “Terakreditasi”. Dimana Lembaga ini berpusat di Jl. PPH. Mustopa No. 39 Kompleks
Surapati Core Blok C-25 Bandung

3. Tugas Pokok Lembaga


 Membuat sertifikasi keahlian kerja(SKA) dan sertifikasi keterampilan(SKT)
 Berperan aktif dalam berbagai kegiatan pembangunan bidang konstruksi di Indonesia
 Sebagai lembaga penjamin kualitas SDM dalam upaya memenuhi tuntutan tenaga kerja
yang berkualitas dan berdaya saing
 Menciptakan tenaga kerja yang memiliki keahlian serta menjunjung tinggi etika profesi
serta membangun loyalitas dan toleransi diantara sesama tenaga ahli konstruksi

pg. 6
4. Fungsi Lembaga
 Memfalitasi bagi pembuata sertifikasi keahlian kerja (SKA) dan sertifikasi
Keterampailan(skt)
 Sebagai wadah bagi insan pelaku dunia industri kontruksi sebagai media komunikasi dan
berdialog mengenai isu-isu terkait tenaga kerja konstruksi
 Sebagai perpanjangan tangan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (disingkat LPJK)
dalam upaya melakukan peningkatan dan penjamin mutu kualitas tenaga kerja bidang
konstruksi
 Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dalam bentuk kursus, seminar, sosialisasi,
lokakarya dibidang teknis administratif Jasa konstruksi

5. Wewenang Lembaga
 Mengeluarkan sertifikasi keahlian kerja (SKA) dan sertifikasi keterampilan(SKT) dan
ditanda tangani oleh lembaga pengembangn jasa konstruksi (LPJK)
 Membuat kegiatan sertifikasi keahlian kerja (SKA) dan sertifikasi keterampilan (SKT)
baik tingkat nasional maupun internasional dengan izin pihak Lembaga pengembangan
jasa konstruksi nasional (LPJKN)

6. Visi dan Misi Lembaga

VISI
Terwujudnya tenaga Ahli Konstruksi Indonesia profesional berwawasan Internasional

MISI
1. Meningkatkan kemampuan tenaga Ahli Konstruksi Indonesia sehingga memiliki
kekuatan berdaya saing, efisien, serta produktifitas tinggi,
2. Mengembangkan moral attitude tenaga ahli konstruksi Indonesia dalam etika berprofesi
dengan berlandaskan kaidah keilmuan dan kejujuran intelektual

pg. 7
7. Pemangku Kepentingan dan lingkungan usaha

 Pemangku kepentingan

Adapun Semua pihak (orang atau organisasi) yang terkait, sekaligus yang memiliki
kepentingan terhadap IAKI ialah pihak LPJK,perusahaan, intitusi serta insan selaku
tenaga kerja kegiatan industri, namun yang utama pemerintah yang merupakan owner
dari proyek nasional
Lingkungan usaha

 Adapun lingkungan usaha


Adapun lingkungan usaha meliputi meliputi kegiatan pelatihan dan seminar untuk
masyarakat umum, serta lingkungan masyarakat akademik selaku sumber daya manusia
dalam dunia industri konstruksi

pg. 8
8. Organisasi IAKI
Organisasi ini berpusat di JL. PPH. Mustopa No. 39 Kompleks Surapati Core Blok C-
25 Bandung dimana struktur organisasi bisa dilihat dibawah ini.

Adapun DPD tersebar di beberapa provinsi di Indonesia mulai dari Aceh sampai
Maluku

pg. 9
pg. 10
9. Penyedia Jasa Konstruksi
Adapun IAKI dalam praktiknya sebagai lebaga penyedia jasa kontruksi dalam rangka
mempersiapkan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam suatu proyek

10. MempersLPJKan Penyedia Jasa Konstruksi


Dalam hal ini IAKI sebagai perpanjangan tangan LPJKN yang memberikan wadah
baik berupa sarana tempat maupun ruang berupa pelatihan dan pendidikan bagi calon
tenaga ahli agar siap turun dalam dunia industri konstruksi .

11. Pemikiran Pengembangan Jasa Konstruksi


Kedepannya IAKI memiliki pemikiran dalam pengembangan JASa Konstruksi antara
lain :

1. Berperan aktif dalam berbagai kegiatan pembangunan bidang konstruksi di


Indonesia
2. Berperan aktif dalam mengembangkan IPTEK menghadapi tantangan era
globalisasi
3. Membentuk tenaga ahli kostruksi yang profesional, berdaya saing tinggi dan
efisien
4. Menjunjung tinggi norma – norma Jasa Konstruksi sesuai dengan peraturan /
perundang – undangan
5. Menjunjung tinggi Etika Profesi serta membangun Loyalitas dan Toleransi
diantara sesama tenaga ahli konstruksi
6. Bersifat independent dan mandiri dalam berprofesi

pg. 11
7. Loyal terhadap kebijakan Pemerintah dalam pembangunan menuju masyarakat
Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera

pg. 12
pg. 13

Anda mungkin juga menyukai