Disusun oleh
Tim Kelompok 2:
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur pada Allah SWT, yang memberikan hidayah dan taufiq sehingga tim
Kelompok 2 Pengelola Teknis Bangunan Gedung Negara dapat menyelesaikan penelitian studi
lapangan ini. Shalawat beriring salam senantiasa pada baginda Muhammad SAW, melalui
risalahnyalah kita dapat menikmati berbagai macam ilmu pengetahuan.Penelitian studi
Lapangan Pembangunan Bangunan Perpustakaan dan Masjid Universitas Islam Internasional
Indonesia sederhana yang berjudul “PERSYARATAN TEKNIS PEMBANGUNAN
GEDUNG PERPUSTAKAAN DAN MASJID KAMPUS UNIVERSITAS ISLAM
INTERNASIONAL INDONESIA (UIII)” ini kami buat dengan usaha semaksimal mungkin
melalui metode wawancara langsung, observasi Kunjungan Camera 360 dan pengumpulan data
di internet, kami sadar masih banyak kekurangannya. Dengan ikhlas dan lapang hati demi
penyempurnaan studi Lapangan ini, kami mengharapkan kritik dan saran serta
bantuannya agar tulisan yang dibuat ini dapat menjadi referensi dan rekomendasi panduan
Pembanguan Bangunan Gedung Negara.
Terimakasih kami ucapkan kepada Panitia Bappekom PUPR Wilayah VII Banjarmasin,
widyaswara pembimbing, dan teman-teman Diklat Pengelola Bangunan Gedung Negara yang
telah memberikan pengarahan dan informasi kepada kami dalam penelitian studi Lapangan ini.
Semoga bukan hanya bermanfaat bagi Kelompok 2 tetapi juga untuk Masukan Bagi
pengembangan studi lapangan Pengelola Teknis Lainnya serta para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Batasan Masalah/ Lingkup Pembahasan 2
BAB II GAMBARAN UMUM 3
2.1 Profil Proyek 3
2.2 Kondisi Proyek 3
BAB III IDENTIFIKASI MASALAH 6
BAB IV ANALISA DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 8
BAB V PENUTUP 10
5.1 Kesimpulan 10
5.2 Rekomendasi 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
bangunan gedung adalah ketentuan mengenai persyaratan tata bangunan dan keandalan
bangunan agar terciptanya fungsi bangunan gedung yang selamat, sehat, nyaman, dan
memberikan kemudahan bagi penghuni dan/atau pengguna bangunan gedung, serta efisien,
serasi, dan selaras dengan lingkungannya. Persyaratan teknis Bangunan Gedung, meliputi:
persyaratan tata bangunan, persyaratan keandalan bangunan gedung, maupun ketentuan
pemenuhan persyaratan klasifikasi, standar luas, ketentuan ketinggian, dan spesifikasi teknis
Bangunan Gedung Negara dalam proses Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Untuk meningkatkan kapasitas Pengelola Teknis, peserta pelatihan melakukan
kunjungan lapangan secara virtual. Kegiatan kunjungan lapangan dilakukan sebagai kegiatan
pengamatan untuk melihat praktek penerapan pengetahuan yang telah didapatkan dari hasil
pembelajaran di kelas. Selain itu, kunjungan juga dilakukan untuk melihat apakah praktek telah
dilakukan secara efektif dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat
keberhasilannya. Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan terkait pelaksanaan
pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), peserta pelatihan dan
narasumber (PPK dan Widyaiswara) melakukan kunjungan lapangan yang dilakukan secara
virtual untuk melihat dan mengamati pelaksanaan pembangunan Perpustakaan dan Masjid
UIII.
Kunjungan lapangan dilakukan untuk melihat dan mengamati secara virtual
pelaksanaan pembangunan Perpustakaan dan Masjid Universitas Islam Internasional Indonesia
yang dapat diklasifikasikan sebagai Bangunan Gedung Negara. Dari hasil kunjungan lapangan
dan wawancara, kami menemukan bahwa salah satu masalah yang terjadi dalam pelaksanaan
pembangunan bangunan gedung adalah perencanaan yang belum memenuhi standar terkini
terkait penggunaan beton dan ketahanan bangunan terhadap gempa.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
Gambar 2.1
Desain perpustakaan dan masjid UIII
Gedung Perpustakaan UIII memiliki luas lahan sebesar 16.500 m2 dengan jumlah lantai
sebanyak 8 lantai. Gedung Masjid UIII memiliki luas lahan sebesar 5.200 m2 dengan jumlah
lantai sebanyak 2 lantai. Salah satu keunikan pada Gedung Perpustakaan yaitu menggunakan
kombinasi struktur, struktur akan terekspos dengan kombinasi precast dan konvensional.
Untuk material finishing dinding menggunakan marble tile. Material area Lobby menggunakan
finishing kaca skylight dengan konstruksi rangka baja. Pada gedung Masjid UIII untuk rangka
baja pada area lobby menopang hingga topping lantai 4. Pabrikasi bekisting dengan produksi
harian mencapai 20 pcs balok dan 30 pcs pelat. Sistem pabrikasi menggunakan precast untuk
balok anak dan cara konvensional untuk balok induk. Struktur pelat lantai dibuat dengan
metode half slab. Struktur kolom dan balok akan terekspos tanpa ditutupi oleh plafon, serta
menggunakan suspended ceilings yang menutupi jalur instalasi padat mekanikal dan elektrikal.
Menara masjid juga menggunakan material marble tile. Alternatif finishing menara masjid
menggunakan ACP dengan perforated lubang angin. Rangka atap masjid menggunakan
staggered truss framing dan finishing masjid menggunakan marble tile hingga ketinggian 30
meter. Lantai masjid dibuat gutter untuk ditanam lampu granit tipe onyx dan dilapisi dengan
granit yang transparan. Fasad dinding masjid dibuat variasi lubang dengan konsep kaligrafi.
4
Gambar 2.2
Pembangunan Gedung Perpustakaan UIII Depok
Gambar 2.3
Pembangunan Gedung Masjid UIII Depok
5
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
7
BAB IV
ANALISA DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dilakukan, ada beberapa masalah yang
menjadi perhatian terutama pada spesifikasi komponen Bangunan Gedung Negara yaitu :
1. Persyaratan Tata Bangunan: Arsitektur Bangunan
Pengajuan alternatif material dari penyedia jasa konstruksi (PT. PP), sebaiknya
menggunakan desain perencanaan awal yaitu menggunakan marble tile. Keunggulan
marble tile dibandingkan ACP adalah lebih tahan lama, anti gores, lebih tahan panas
dibandingkan ACP, penampilan lebih mewah, modern, dan bervariasi, perawatan dan
pembersihan lebih mudah, serta mengurangi risiko penjalaran api saat terjadi kebakaran.
8
penganggaran pada saat pemeliharaan Bangunan Gedung agar dilaksanakan upaya
peningkatan mutu beton.
Untuk mencegah kegagalan konstruksi pada gedung tersebut, pada tahap pelaksanakan
diperlukan tenaga terampil bersertifikat untuk melaksanakan pemasangan dan
pemeliharaan beton precast serta diawasi oleh tenaga ahli bidang struktur Bangunan
Gedung Tinggi.
Dalam lampiran terkait penggunaan beton pracetak untuk komponen balok
dimungkinkan untuk dilakukan dalam pembangunan Bangunan Gedung Negara. Beton
pracetak harus direncanakan dengan mempertimbangkan semua kondisi pembebanan dan
kekangan deformasi dari pabrikasi awal sampai dengan selesainya pelaksanaan struktur,
termasuk pembongkaran cetakan, penyimpanan, pengangkutan dan pemasangan. Pengelola
Teknis dapat memastikan dokumen hasil uji mutu beton precast yang digunakan sesuai
dengan mutu perencanaan yang dipersyaratkan dalam SNI beton pracetak dan beton
prategang (SNI 7833:2012) dan memiliki kekuatan dan ketahanan yang minimal sama
dengan yang dimiliki oleh struktur beton monolit yang setara.
Untuk mempermudah evakuasi pengguna Bangunan Gedung saat terjadi kebakaran,
signage dan petunjuk arah jalur evakuasi harus jelas dan tidak terhalang oleh benda apapun
dan langsung mengarahkan pada ruangan terbuka. Perihal akses disabilitas, diperlukan
adanya ramp ataupun lift sebagai penghubung horizontal antar lantai, memiliki handle
terutama pada kamar mandi disabilitas.
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil pada laporan ini adalah:
1. Dalam pelaksanaan pembangunan Bangunan Gedung Negara, persyaratan teknis
adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh pelaksana pembangunan dan
pengelola teknis dalam memberikan bantuan teknis;
2. Berdasarkan hasil kunjungan lapangan, wawancara, dan pengumpulan data lainnya, ada
beberapa hal yang menjadi perhatian kami dalam Pembangunan Perpustakaan dan
Masjid UIII. Mempertimbangkan komponen arsitektur, struktur, dan utilitas yang
direncanakan dan dilaksanakan;
3. Pelaksanaan pembangunan Perpustakaan dan Masjid UIII telah memenuhi persyaratan
teknis yang diatur dalam Peraturan Menteri PUPR No. 22 Tahun 2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri PU No. 29 Tahun 2006
tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung, dan standar nasional lainnya yang
berkaitan.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan permasalah yang telah diidentifikasi, rekomendasi yang dapat diberikan dalam
pelaksanaan pembangunan Perpustakaan dan Masjid UIII sebagai salah satu pelaksanaan
pembangunan Bangunan Gedung Negara adalah:
1. Persyaratan teknis harus dipenuhi melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
berdasarkan hal-hal yang diatur dalam peraturan perundang-undangan dan peraturan
turunannya;
2. Untuk mempertahankan keandalan bangunan gedung sesuai dengan umur bangunan
yang direncanakan, dapat dibuat SOP pemanfaatan, pemeliharaan, dan perawatan
bangunan gedung;
3. Untuk memenuhi persyaratan teknis yang dipersyaratkan, maka dibutuhkan penyedia
jasa konsultansi, konstruksi, dan pengawasan yang profesional karena bangunan
gedung yang dibangun merupakan bangunan gedung dengan klasifikasi tidak sederhana
dengan kompleksitas tinggi;
10
4. Pengelola Teknis harus terlibat dalam pelaksanaan pembangunan Bangunan Gedung
Negara, mulai dari tahap perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, sampai proses
pendaftaran Bangunan Gedung Negara;
5. Perlunya List Standar Non Conformence Report (NCR) Manajemen Konstruksi sebagai
dasar identifikasi dan Review atas perbaikan yang disetujui Pada Tahap Pelaksanaan
sebagai dasar Proses Perbaikan apabila terjadi ketidak sesuaian lapangan dan
perencanaan.
11