Anda di halaman 1dari 26

USULAN RISET

INTERNAL

EVALUASI STANDAR KOMPETENSI ARSITEK INDONESIA


MENGGUNAKAN ANALISA RISIKO BERBASIS PMBOK

TIM PENGUSUL:
Ir. LUTFI HUTAMA, M.T., IPP
NIDN : 0325069003

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCUBUANA
NOVEMBER 2017
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Riset : EVALUASI STANDAR KOMPETENSI ARSITEK


INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISA RISIKO
BERBASIS PMBOK
Ketua Peneliti
Nama : Ir. Lutfi Hutama, M.T., IPP
NIDN : 0325069003
Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar
Fakultas/Program Studi : Teknik/Arsitektur
Nomor HP : 0857 2117 7266
E-mail : lutfi.hutama@yahoo.co.id
Anggota Mahasiswa
Nama : Muhammad Reyhan Archard
NIM : 41215210012
Lama Riset Keseluruhan : Empat (4) Bulan
Lokasi Dosen Kampus : Kampus D, Kranggan
Lokasi Riset : DKI Jakarta
Biaya Riset Keseluruhan : Rp. 5.000.000,-

Jakarta, 04 November 2017


Mengetahui,
Kaprodi Teknik Arsitektur Ketua Peneliti

Ir. Joni Hardi, M.T. Ir. Lutfi Hutama, M.T., IPP


NIP/NIK: 1 9469 0160 NIP/NIK: 2 1690 0054
Menyetujui,
Ketua Kelompok Riset Kepala Pusat Penelitian

Ir. Tin Budi Utami, M.T Dr. Devi Fitrianah, S.Kom., M.Kom
NIP/NIK: 1 0678 0273
NIP/NIK: 1 9268 0078

2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3
RINGKASAN .............................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 5
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 6
1.3 Maksud dan Tujuan ............................................................................... 6
1.4 Batasan Masalah ..................................................................................... 6
1.5 Metode Penelitian ................................................................................... 7
1.6 Target Luaran yang Ingin Dicapai ......................................................... 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 8
2.1 Definisi Kompetensi................................................................................ 8
2.2 Profesi Arsitek......................................................................................... 10
2.3 Manajemen Risiko.................................................................................. 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 17
3.1 Diagram Alir Penelitian ......................................................................... 17
3.2 Lokasi Penelitian .................................................................................... 18
BAB IV BIAYA DAN JADWAL RISET ................................................................... 19

4.1 Biaya dan Jadwal Riset .......................................................................... 19


DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 20
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua Tim Peneliti ....................................................................... 21
Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Tim Peneliti/Pelaksana ....................................... 25
Lampiran 3. Surat Pernyataan Luaran Riset ................................................................. 26

3
RINGKASAN

Perkembangan konstruksi gedung di dunia semakin kompleks,


berteknologi tinggi, serta memiliki tingkat risiko yang tinggi. Namun
perkembangan di dunia konstruksi tidak diimbangi dengan peningkatan
Kompetensi Arsitek sehingga berdampak pada keterlambatan kinerja proyek.
Dalam Standar Kompetensi di Indonesia yang dimiliki oleh IAI dan LPJK, belum
mempertimbangkan faktor resiko pada setiap elemen kompetensinya. Untuk itu
diperlukan suatu evaluasi terhadap standar Kompetensi Arsitek di Indonesia
sehingga dapat meningkatkan kinerja proyek. Dalam penelitian ini bertujuan
untuk dapat mempertajam evaluasi faktor resiko penyebab dan resiko dampak
yang terdapat pada tugas dan tanggung jawab Ahli konsultan Arsitektur
menggunakan analisa resiko berbasis PMBOK (Project Management Body of
Knowledge). Hasil yang didapat berupa tindakan preventif dan korektif yang tepat
dalam menangani risiko yang terjadi serta modul pelatihan Kompetensi Manajer
Konstruksi sehingga meningkatkan Kompetensi Arsitek di Indonesia.

4
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dunia kini sedang berlomba-lomba membangun gedung-gedung
pencakar langit.Tercatat oleh Archdaily, yaitu dari tahun 1920-2013 sudah ada
lebih dari 200 gedung pencakar langit yang dibangun (2013). Selain itu data
dari Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH), mencatat, tahun
2013 adalah tahun terbanyak kedua setelah tahun 2011 pembangunan gedung
pencakar langit, dengan total 73 bangunan yang mencapai tinggi lebih dari
200 meter. CTBUH (2013) juga mengungkapkan bahwa sejak tahun 2000
terjadi lonjakan signifikan, yakni 352 persen dalam jumlah properti pencakar
langit.
Melihat pentingnya peran konsultan arsitektur, Ikatan Arsitek
Indonesia mencoba membuat sertifikasi arsitek melaui referensi Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi,
dimana tenaga kerja konstruksi harus memiliki kompetensi sesuai standar
yang kemudian dirumuskan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no. 45
tahun 2007, kemudian Undang-undang bangunan gedung 28/2002 &
turunannya, Undang-undang penataan ruang 26/2007 & turunannya, Undang-
undang perumahan & kawasan permukiman 1/2011 & turunannya, Undang-
undang lingkungan & turunannya. Untuk Standar Kompetensi Ahli konsultan
arsitektur telah disusun IAI pada tahun 2009 dan juga melalui peraturan LPJK
No.9/LPJK tahun 2005.
Dalam Standar Kompetensi di Indonesia yang dimiliki oleh IAI dan
LPJK maupun di luar negri yang dimiliki oleh UIA, yang merupakan ikatan
aristek internasional, belum mempertimbangkan faktor resiko pada setiap
elemen kompetensinya. Untuk itu, dalam penelitian ini bertujuan untuk dapat
mempertajam evaluasi faktor resiko penyebab dan resiko dampak yang
terdapat pada tugas dan tanggung jawab Ahli konsultan Arsitektur
menggunakan analisa resiko berbasis PMBOK (Project Management Body of
Knowledge). Dengan menganalisa respon preventif dan korektif resiko yang
mungkin terjadi pada tugas dan tanggung jawab ahli konsultan arsitek,

5
diharapkan dapat menggambarkan kuantifikasi faktor resiko dominan secara
tepat dan akurat yang berpengaruh terhadap kesesuaian desain dengan hasil
yang dicapai, serta merumuskan modul pelatihan berbasis risiko untuk
meningkatkan kompetensi arsitek di Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dikemukakan
permasalahan dalam penelitian ini antara lain :
1. Apa saja risiko pada unjuk kerja yang terdapat dalam 13 butir kompetensi
arsitek di Indonesia?
2. Bagaimana respon preventif dan korektif yang dilakukan untuk
mengantisipasi risiko-risiko dominan pada unjuk kerja yang terdapat
dalam 13 butir kompetensi arsitek di Indonesia?
3. Bagaimana mengembangkan modul pelatihan Arsitek dengan berbasis
risiko untuk meningkatkan kompetensi arsitek di Indonesia?

1.3. Maksud dan Tujuan


Maksud dari penelitian yaitu untuk menganalisis risiko yang terdapat pada setiap
unjuk kerja yang terdapat pada 13 Butir kompetensi Arsitek Indonesia.
Tujuan yang ingin di capai dalam penulisan ini adalah :
1. Mengidentifikasi risiko penyebab dan risiko dampak yang mungkin terjadi
pada setiap unjuk kerja yang terdapat dalam 13 butir kompetensi arsitek
Indonesia.
2. Mengkaji Respon preventif dan korektif untuk mengantisipasi resiko-
resiko dominan pada setiap unjuk kerja yang terdapat dalam 13 butir
kompetensi arsitek Indonesia.
3. Merumuskan modul pelatihan Arsitek berbasis resiko mengembangkan
kompetensi arsitek di Indonesia

1.4. Batasan Masalah


Ruang lingkup dan batasan masalah yang dibahas dalam Penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan pada sudut pandang Konsultan Arsitek

6
2. Kompetensi Arsitek yang diteliti hanya pada karakteristik pengetahuan
dan keterampilan yang terdapat pada Bakuan kompetensi bidang
arsitektur LPJKN.
3. Penelitian ini akan mempertajam analisa risiko pada unjuk kerja Arsitek
menggunakan metoda berbasis dalam PMBOK 2013.

1.5. Metode Penelitian


Dalam metode penelitian langkah awalnya adalah dengan studi literatur
untuk mendapatkan data-data sekunder yang didapat dari berbagai sumber
selanjutnya dianalisa dan digunakan untuk proses analisis seperti:
1. Melakukan wawancara dengan para pakar praktisi Arsitektur di Indonesia
untuk memvalidasi hasil studi literatur.
2. Menggunakan kuisioner untuk mendapatkan data primer, kuisioner
disebar kepada arsitek praktisi yang telah menjadi anggota IAI.
3. Mendapatkan data jumlah arsitek yang aktif di lingkungan IAI, dan
selanjutnya mendapat jumlah sampel untuk penyebaran kuisioner
4. Melakukan wawancara kembali dengan para pakar praktisi arsitektur untuk
memvalidasi hasil kuesioner.
5. Penelitian dilakukan secara bertahap selama 1 bulan dan kuisioner
disebarkan mengikuti jumlah sampel per kategori unit kompetensi arsitek.

1.6. Target Luaran Yang Ingin Dicapai


Hasil penelitian ini diharapkan bisa jadi masukan bagi calon peneliti
lainnya juga sebagai rekomendasi bagi instansi yang terkait dan bisa dijadikan
sebagai Publikasi Ilmiah Nasional Terakreditasi

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Kompetensi

Kompetensi memiliki arti sebagai kapasitas yang ada pada seseorang yang
bisa membuat orang tersebut mampu memenuhi apa yang disyaratkan oleh
pekerjaan dalam suatu organisasi sehingga organisasi tersebut mampu mencapai
hasil yang diharapkan (Thoha, 2008). Kemudian definisi kompetensi secara umum
diartikan sebagai karakter dasar seseorang yang memiliki hubungan kausal dengan
kriteria referensi efektifitas dan/ atau keunggulan dalam pekerjaan atau situasi
tertentu (Palan, 2003). Dalam pengertian lain, kompetensi ialah penguasaan
disiplin keilmuan dan pengetahuan serta keterampilan menerapkan metode dan
teknik tertentu didukung sikap perilaku kerja yang tepat, guna mencapai dan/atau
mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan/atau berkelompok dalam
penyelenggaraan tugas pekerjaan (RSKKNI, 2014). Kompetensi juga diartikan
sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas secara professional dengan penuh
tanggung jawab, kecakapan dan kepakaran (IAI, 2007).
Menurut Boulter et.al (1996) dalam kompetensi, terdapat 5 (lima)
karakteristik dasar, yang perlu untuk kita pahami, yakni
1). Faktor pengetahuan meliputi masalah teknis, administratif, proses
kemanusiaan, dan sistem.
2). Keterampilan; merujuk pada kemampuan sesorang melakukan suatu kegiatan.
3). Konsep diri, nilai-nilai dan citra diri seseorang, seperti kepercayaan seseorang
bahwa dia bisa berhasil dalam suatu situasi.
4).Karakteristik pribadi; merujuk pada karakteristik fisik dan konsistensi
tanggapan terhadap situasi atau informasi, seperti pengendalian diri dan
kemampuan untuk tetap tenang dibawah tekanan.
5). Motif; merupakan emosi, hasrat, kebutuhan psikologis atau dorongan-
dorongan lain yang memicu tindakan.
Untuk mencetak seorang arsitek yang kompeten, bukanlah hal mudah,
karena sesuai dengan ketetapan yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia

8
(IAI) dan LPJK merujuk pada Perserikatan Arsitek International dibutuhkan
beberapa keahlian (expertise) dalam hal berikut :
Memiliki kemampuan dalam perancangan arsitektur
Memiliki pengetahuan tentangarsitektur
Memiliki pengetahuan tentang seni
Memilikipengetahuan tentang perancangan kota
Memahami tentang hubungan antara manusia, bangunan dan lingkungan
Menguasai pengetahuan tentang daya dukung lingkungan
Memahami peran arsitek di masyarakat
Memahami persiapan pekerjaan perancangan
Mengerti masalah antar disiplin dalam proses perancangan
Menguasai pengetahuan fisik dan fisika bangunan
Menguasai penerapan batasan anggaran dan peraturan bangunan
Menguasai pengetahuan industry konstruksi dalam perencanaan
Memahami kesadaran akan tanggung jawab terhadap masalah bangunan
heritage
Pengembangan kompetensi dalam teknik bangunan melalui pemahaman
menyeluruh dari disiplin-disiplin ilmu dan metoda konstruksi yang
berhubungan dengan arsitektur
Memiliki pengetahuan tentang manajemen proyek
Pelatihan dalam teknik penelitian yang melekat pada bagian pembelajaran
dari arsitektur
Dengan dikuasainya kompetensi tersebut oleh seseorang, maka yang
bersangkutan akan mampu :
Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan
Mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan
Menentukan langkah apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu
yang berbeda dengan rencana semula
Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah
atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda

9
2.2. Definisi Profesi Arsitek
Pengertian dari Arsitek adalah sebutan ahli yang mampu melakukan peran
dalam proses kreatif menuju terwujudnya tata-ruang dan tata-massa guna
memenuhi tata kehidupan masayarakat dan lingkungannya, yang mempunyai latar
belakang atau dasar pendidikan tinggi arsitektur dan/atau yang setara mempunyai
kompetensi yang diakui sesuai dengan ketentuan Ikatan Arsitek Indonesia serta
melakukan praktik profesi arsitek (IAI,2007). Sedangkan profesi arsitek itu sendiri
adalah keahlian dan kemampuan penerapan dibidang rancangan arsitektur dan
pengelolaan proses pembangunan lingkungan binaan sesuai dengan kewajiban
seorang arsitek sehingga proses perancangan dapat memenuhi sasaran mutu,
waktu , biaya (IAI,2007).

2.3. Manajemen Risiko


Risiko merupakan suatu potensi kejadian yang dapat dihindari atau
dikurangi sekecil mungkin agar dampaknya minimal sesuai dengan yang
direncanakan, atau yang dapat diterima dalam batasan toleransi yang
diperkenankan dan tidak mengganggu secara signifikan terhadap sasaran yang
telah ditetapkan (Asiyanto, 2009). Menurut Thomas Telford (1998) risiko adalah
suatu ancaman atau peluang. Dimana, ancaman atau peluang tersebut dapat
memeberikan akibat yang sangat tidak menyenangkan atau sebaliknya terhadap
pencapaian dari suatu tujuan proyek yang dibuat (Kahhar&Hawari, 2009).
Sementara, menurut Harold Kenzer (2005, hal.60) risiko diartikan sebagai
kegiatan-kegiatan atau faktor-faktor yang apabila terjadi akan meningkatkan
kemungkinan tidak tercapainya tujuan proyek yaitu dengan waktu, biaya dan
performa. Kenzer (2005, hal.65) meklasifikasikan elemen risiko kedalam tiga
bagian utama, yaitu :
Kejadian (event): peristiwa atau situasi yang terjadi pada tempat tertentu
selama selang waktu tertentu
Kemungkinan (probability ) :deskripsi kualitatif dari frekuensi
Dampak (consequence) : hasil dari sebuah kejadian, baik kuantitatif maupun
kualitatif yang berupa kerugian
Pada PMBOK Guide (2013, hal 310) risiko didefinisikan sebagai
peristiwa atau kondisi yang tidak pasti, apabila terjadi akan mempengaruhi

10
tujuan dari proyek, baik secara waktu, biaya kualitas maupun lingkup proyek. R.
Max Wideman (1999, hal 76) menggambarkan terintegrasikannya manajemen
risko dengan fungsi manajemen lain dalam sebuah proyek, yang digambarkan
dengan diagram berikut:

Gambar 2.1 Hubungan Manajemen Risiko Dengan Fungsi Manajemen Proyek


Sumber : RMaw Wideman, 1999, hal.76

Mengingat eratnya hubungan manajemen risiko dan fungsi manajemen


lainnya pada proyek, manajemen risiko menjadi hal yang penting untuk
diperhatikan. Risiko risiko harus dikelola dengan baik agar semua kejadian
dapat berlangsung sesuia dengan perencanaan (Asiyanto, 2008, hal.49).
Berdasarkan PMBOK Guide (2013, hal309), manajmen risiko dapat diartikan
sebagai sebuah proses sistematik, dimulai dari tahap perencanaan, identifikasi,
analisis, respon dan pengendalian risiko terhadap kemungkinan yang berdampak
pada proyek. Menurut Asiyanto (2008, hal 49) tujuan dari manajemen risiko
tersebut adalah :
Mengurangi tingkat kemungkinan terjadinya risiko yang telah teridentifikasi,
dari sering terjadi hingga tidak terjadi. Atau dapat diartikan mengatasi
penyebab dari risiko yang bersangkutan.
Mengurangi besar dampak yang mungkin ditimbulkan dari risiko yang telah

11
teridentifikasi, dari kondisi fatal sampai pada kondisi tidakberarti.
Berdasarkan PMBOK Guide (2013, hal 309) manajemen risiko terdiri
dari tahapan plan risk management, riski dentification, perform qualitative risk
analysis, perform quantitative risk analysis, plan risk respone and control risk.
Yang masing masing prosesnya digambarkan bagan berikut ini :

Gambar 2.2 Tahapan Manajemen Risiko Menurut PMBOK Guide


Sumber : PMBOK Guide, 2013, hal, 309

12
2.3.1. Plan Risk Management
Plan risk managemen (perencanaan manajemen risiko) merupakan sebuah
proses yang mendefiniskikan bagaimana aktivitas manajemen risiko tersebut
akan dilaksanakan. Perencanaan manajemen risiko ini merupakan hal yang vital
untuk mengkomunikasikan dan membuat kesepakatan (agreement) serta
dukungan dari pihak yang terkait pada proyek untuk melakukan siklus proyek
secara efektif. Kunci kesuksesan dari tahapan ini adalah dengan meyakinkan
bahwa manajemen risiko yang telah dibuat memang sesuai dengan rsiko yang
mungkin terjadi pada proyek (PMBOK, 2013, hal 311).
Untuk membuat perencanaan manajemen risiko ini, mempertimbangkan hal-hal
berikut:
Enterprise environmental factors : Sikap dan toleransi risiko dari organisasi
dan orang orang yang terlibat dalam proyek akan mempengaruhi rencana
manajemen proyek
Organizational process assets : Organisasi terlebih dahulu yang melakukan
pendekatan terhadap manajemen risiko seperti : mengkategorikan risiko,
mendefinisikan konsep dan terminologi, standar template, aturan dan
tanggung jawab dan tingkat kewenangan untuk mengambil keputusan.
Project scope statement : Memuat secara detail dari deliverable proyek dan
persyaratan pekerjaan untuk menciptakan deliverable.
Project Management plan : Menggambarkan bagaimana proyek dilaksanakan,
dimonitor, dikontrol dan ditutup. Ringkasan dari tingkatan atau detail dan
terdiri dari satu atau lebih cabang suatu rencana dan komponen lain.
Sementara itu, dalam membuat perencanaan manajemen risiko dapat
dilakukan dengan 3 cara, yaitu cara analisa, dengan meminta pendapat ahli
(seperti senior manager, stakeholder, consultant, atau asoisasi ) dan dengan cara
meeting (PMBOK, 2013).

2.3.2. Risk Identification


Identifikasi risiko merupakan sebuah proses dalam menentukan risiko -
risiko apa saja yang akan mempengaruhi proyek dan dikelompokan berdasarkan
karakterisitiknya sehingga akan menghasilkan risk register. Tujuan dari proses
ini adalah untuk mendokumentasikan risiko, sehingga tim proyek dapat

13
mempelajari serta mengantisipasi risiko tersebut. Dalam mengeidentifikan risiko
tersebut, tim proyek mempertimbangkan hal berikut : perencanaan
manajemen risiko perencanaan manajemen biaya, perencanaan jadwal proyek,
perencanaan manajemen kualitas, lingkup proyek, estimasi biaya aktivitas
proyek, estimasi durasi aktivitas pada proyek, dokumen pengadaan dan lainnya
(PMBOK, 2013 hal 320).
Sementara untuk mengidentifikasi risiko tersebut dilakukan cara-cara
berikut ini (PMBOK, 2013, hal 321-326) :
Review dokumentasi : Kajian yang dilakukan terhadap dokumen proyek,
termasuk perencanaan, asumsi dan file proyek terdahulu serta informasi lain
terkait proyek.
Teknik pengumpulan informasi : Dalam melakukan pencarian informasi ini
dapat dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu brainstorming, delphi
technique,interview dan root cause identification.
Analisa cek list : Identifikasi dengan teknik ini dihasilkan dengan
mempertimbangkan informasi terdahulu pada proyek sejenis maupun sumber
informasi lainnya. Tingkat RBS (Risk Break down Structure) terkecil ini
kemudian akan digunakan sebagai risk check list dan akan di-review terus
menerus.
Analisa asumsi : Pemahaman yang dikembangkan berdasarkan hipotesa,
skenario atau asumsi pada proyek. Analisis pada asumsi ini digunakan sebagai
alat untuk menggali keabsahan dari asumsi dalam mengidentifikasi risiko
proyek yang belum akurat, tidak konsisten,atau belum lengkap.
Teknik diagram : metode identifikasi ini dilakukan cara menggambarkan
diagram dalam mengidentifikan risiko. Diagramming technique ini terdiri dari
: cause and effect diagram, system or process flowcharts dan influence
diagram.
Analisa SWOT : Merupakan analisa yang dilakukan dalam memeriksan
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan hambatan pada proyek.
Expert judgement : Identifikasi risiko yang dilakukan dengan menggunakan
pendapat ahli dibidangnya.

2.3.3. Perform Qualitative Risk Analysis

14
Perform qualitative risk merupakan sebuah proses dalam
memprioritaskan risiko yang selanjutnya akan diberikan tanggapan, dengan cara
penilaian peluang dan dampak dari terjadinya risiko tersebut. Dalam melakukan
penilaian kualitatif manajemen risiko ini mempertimbangkan beberapa hal, yaitu
: perencanaan manajemen risiko, lingkup proyek, risk register enterprise
environmental factors dan organizational process asset. Sementara, dalam
melakukan analisa kualitatif risiko ini dilakukan dengan beberapa cara yaitu risk
probability and impact assesment, probability and impact matrix,risk and quality
assesment,risk categorization, risk urgency assesment, dan expertjudgement
(PMBOK, 2013, hal 327).

Gambar 2.3 Matrix Penilaian Peluang dan Dampak pada Penilaian Kualitatif
Sumber : PMBOK, 2013, hal, 331

2.3.4. Perform Quantitative Risk Analysis


Analisa risiko kuantitatif merupakan suatu proses dengan analisis
numeric pada risiko yang tergolong dominan (teridentifikasi sebagai risiko
prioritas) terhadap sasaran proyek. Analisa kuantitatif ini dilakukan dengan tiga
teknik yaitu (PMBOK, 2013, hal 341) :

15
Data Gathering and Representation Technique : yang dapat dilakukan dengan
wawancara dan distribusi kemungkinan.
Quantitative Risk Analysis and Modelling : yang dapat dilakukan dengan
simulasi sensitivity analysis, expected monitery value analysis ,decision tree
analysis dan modeling and simulation
Expert Judgement : dengan menanyakan pendapat pakar

2.3.5. Plan Risk Response


Plan risk response merupakan proses yang dibuat untuk membuat pilihan
tindakan dalam meningkatkan peluang dan meminimalisir hambatan pada
sasaran proyek (PMBOK, 2013, hal342). Rencana respon risiko dilakukan sesuai
dengan prioritas risiko, termasuk sumber daya dan aktivitas yang berhubungan
dengan biaya, jadwal dan rencana manajemen proyek. Respon risiko harus
disetujui semua pihak dan mempunyai orang yang bertanggung jawab atas risiko
tersebut. Respon risiko dibagi menjadi dua yaitu positif dan negatif. Untuk risiko
yang negatif, hal yang harus dilakukan adalah dengan avoidance, transfer,
mitigation dan acceptance.Sedangkan untuk risiko yang positif, dilakukan hal
berikut ini yaitu exploit, share, enhance, dan acceptance (Runita, 2014, hal 48).

2.3.6. Control Risk


Merupakan proses implementasi terhadap respon risiko, mengawasi
proses minimalisir risiko dan mengidentifikasi risiko baru yang muncul, serta
mengevaluasi proses manajemen risiko pada proyek. Dalam melakukan kontrol
risiko tersebut dapat dilakukan dengan penilain ulang risiko, audit risiko,
pengukuran performa, reserve analysis dan meeting (PMBOK, 2013, hal 349).

16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Penelitian


Berikut adalah diagram alir penyusunan penelitian ini :

RQ1

Identifikasi Pertanyaan
Masalah Penelitian

Metode Studi Literatur


Penelitian

Pengumpulan Analisa Data


Data Tahap I: Tahap I
Kuesioner
Pakar

RQ3

Pengumpulan Data Tahap I:


Kuesioner Pakar Validasi Pengumpulan Data Tahap
II: Validasi Respon
Risiko
Preventif dan Korektif,
Literature, Statistik & Kesimpulan
Rekomendasi Pembuatan
Modul Pelatihan
Analisa Data
Tahap I
RQ2

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian


Sumber : Olahan Sendiri

Penjelasan Diagram Alir Penelitian


Pada penelitian ini akan dilakukan studi literatur terlebih dahulu untuk
mengetahui untuk mengetahui risiko apa saja yang mungkin terjadi pada setiap
unjuk kerja yang terdapat pada 13 butir unit kompetensi arsitek di Indonesia,
dimana selanjutnya dilaksanakan pengumpulan data I dengan instrumen
kuesioner yang dibuat intrumen penelitian untuk validasi faktor risiko kepada

17
pakar. Pada tahap selanjutnya dilakukan analisa terhadap data Tahap I berupa
tindakan preventif dan korektif dari risiko yang mungkin terjadi pada unjuk kerja
yang terdapat dalam 13 butir unit kompetensi aritek di Indonesia. Langkah
terakhir yaitu pengumpulan data tahap II, dimana dilakukan validasi pakar akhir
dari data yang telah diperoleh, sehingga dapat disusun strategi respon yang
tepat sebagai evaluasi standar kompetensi Manajer Konstruksi sehingga
diperoleh tindakan preventif dan korektif untuk meningkatkan kompetensi
Arsitek di Indonesia.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Jakarta, khususnya di kantor pusat Ikatan


Arsitek Indonesia (IAI) yang terletak di Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 53, RT.
10/6, Petamburan, Tanahabang, RT.10/RW.6, Petamburan, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10260.

Gambar 3.2 Lokasi Penelitian Kantor Pusat IAI Jakarta


Sumber : Google Maps

18
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL RISET

4.1. Biaya dan Jadwal Riset


Dalam pelaksanaan Riset ini akan memerlukan biaya dengan total biaya
keseluruhan sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah)
Diperlukan 1 orang surveyor selama 1(satu) bulan, diambil dari mahasiswa UMB
semester 4, Perkiraan Biaya:
Biaya yang diusulkan
No Komponen
Rincian Total
1 Bahan habis pakai Rp. 700.000,-
ATK & Alat Survey
2 Konsumsi dan Akomodasi Rp. 2.000.000,-
3 Pelaporan dan biaya Survey Rp. 2.000.000,-
4 Fotocopy materi dll Rp. 300.000,-
Total Rp. 5.000.000,-
dengan Jadwal Pelaksanaan Riset sebagai berikut:

November Desember Januari Februari


No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Penyusunan Riset
Pengajuan Usulan
2 Riset
Desk Evaluasi
3 Usulan Riset
Seminar Usulan
4 Riset
Perbaikan Revisi
5 Riset
Pelaksanaan
6 Kegiatan Riset
Pengumpulan
Laporan Riset
7 Awal
Seminar Laporan
8 Riset
Perbaikan Revisi
9 Laporan Riset

19
DAFTAR PUSTAKA

AIA. (2014). Architect Handbook of Professional Practice. Hoboken : Wiley

Alaviar A.H., Motamedi S., Identification, evaluation and classification of time delay
risks of construction project in Iran, Proceedings of the 2014 International
Conference on Industrial Engineering and Operations Management, pp. 919-929,
2014.

Alfredo Federico Serpella, Ximena Ferrada, Rodolfo Howard, Larissa Rubio. Risk
Management In Construction Projects : A Knowledge-Based Approach. Procedia
- Social and Behavioral Sciences, Volume 119, 19 March 2014, Pages 653662.

Amos-Abanyie, S., Botchway, E. A., & Kwofie, T. E. (2014). The relationship between
level of architects professional competencies and satisfaction level. Engineering
Management Research, 3 (2), 10-19

. Kwofie, T. E., Amos-Abanyie, S., and Edward Botchway. (2016). Critical Professional
Competencies of Architects in the Ghanaian Construction Industry. International
Journal of Architecture, Engineering and Construction, 5(2), 98-108

Palan, R. (2007). Competency Management. Jakarta: Penerbit PPM.

Project Management Institute. (2013) Guide to Project Management Body of Knowledge


(5th end.).

R Max Wideman (1999). Project and Program Risk Management : A guide to Managing
Project Risk and Opporunities. Project Management Institute : Pennsylvania.

Robert K. Yin. Case Study Research : Design and Methods (2nd Ed).. Sage
Publication, 18 Maret 1994.

S. S. Steven. On The Theory of Scales of Measurement. American Association for the


Advancement of Science, Volume 103 No. 2684, 07 June 1946

20
Biodata Ketua Tim Peneliti
A. Identitas Diri

1 Nama : Ir. Lutfi Hutama, M.T., IPP


2 Jenis Kelamin : Laki-Laki
3 Jabatan Fungsional : Tenaga pengajar
4 NIP/NIK : 216900054
5 NIDN : 0325069003
6 Tempat dan Tanggal Lahir : Balikpapan, 25 Juni 1990
7 E-mail : lutfi.hutama@yahoo.co.id
8 Nomor HP : 0857 2117 7266
9 Alamat kantor : Jl. Kp. Pajeleran Gn No.81 002/005,
Sukahati, Cibinong, Kab. Bogor.
10 Lulusan Yang Telah Dihasilkan : -
13 Mata Kuliah Yang Diampu : 1. Perancangan Arsitektur 6
2. Perancangan Arsitektur 3
3. Perancangan Arsitektur 1
4. Manajemen Konstruksi
B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2
Nama Perguruan Universitas Katolik Universitas Indonesia
Tinggi Parahyangan
Bidang Ilmu Teknik Arsitektur Teknik Sipil-Manajemen
Proyek
Tahun Masuk-Lulus 2008-2013 2014-2016
Judul Skripsi/Tesis Kajian Rancangan Gedung Evaluasi Standar
Pusat Administrasi Kompetensi Manajer
Universitas Indonesia Konstruksi Untuk
Ditinjau Dari Pendekatan Meningkatkan Kinerja
Regionalisme Waktu Pada Proyek Gedung
Menggunakan Analisa
Berbasis PMBOK

21
Nama Pembimbing Dr. Ir. Purnama Salura Prof. Dr. Ir. Yusuf Latief,
M.M , M.T. M.T.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Usulan RISET Internal

Jakarta, 04 November 2017


Pengusul,

Ir. Lutfi Hutama, M.T., IPP

22
C. Pengalaman Riset Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis maupun Disertasi)


No. Tahun Judul RISET Pendanaan
Sumber* Jml (Juta

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema RISET DIKTI maupun dari
sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Pendanaan
Masyarakat Sumber* Jml (Juta
1
Dst.
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada
masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya.

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Volume/


Jurnal Nomor/Tahun
1
Dst.

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Ilmiah /
Seminar
1
Dst

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Tahun Jumlah Penerbit
Buku

1
Dst.

23
H. Perolehan HKI dalam 510 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1
Dst.

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya


dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tahun Tempat Respon


Lainnya yang Telah
Diterapkan
1
Dst.

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Tahun


Pemberi
1
Dst.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Usulan RISET Internal

Jakarta, 04 Desember 2017


Pengusul,

Ir. Lutfi Hutama, M.T., IPP

24
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Ir. Lutfi Hutama, M.T., IPP
NIDN : 0325069003
Pangkat/ Golongan :-
Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar

Dengan ini menyatakan bahwa Usulan RISET saya dengan judul:


EVALUASI STANDAR KOMPETENSI ARSITEK INDONESIA
MENGGUNAKAN ANALISA RISIKO BERBASIS PMBOK
Yang diusulkan ke Pusat Penelitian UMB untuk tahun anggaran 2017 bersifat
original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/sumber dana lain.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya Riset yang sudah diterima ke kas Universitas
Mercubuana.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Jakarta, 04 November 2017

Mengetahui, Yang Menyatakan


Kaprodi Teknik Arsitektur

Ir. Joni Hardi, M.T. Ir. Lutfi Hutama, M.T., IPP


NIP/NIK: 1 9469 0160 NIP/NIK: 2 6190 0054

25
SURAT PERNYATAAN LUARAN RISET
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ir. Lutfi Hutama, M.T., IPP
NIDN : 0325069003
Pangkat/ Golongan :-
Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar
Dengan ini menyatakan bahwa Usulan RISET saya dengan judul:
EVALUASI STANDAR KOMPETENSI ARSITEK INDONESIA
MENGGUNAKAN ANALISA RISIKO BERBASIS PMBOK
Yang diusulkan ke Pusat Penelitian UMB untuk tahun anggaran 2017 dengan
Luaran Riset akan berupa:
No Jenis Luaran Keterangan
1 Publikasi Ilmiah Nasional Terakreditasi Ya
2 Publikasi ilmiah Internasional Tidak
3 HKI (Paten) Tidak
4 HKI (Hak Cipta) Tidak
5 HKI (Merek Dagang) Tidak
6 Model/Purwarupa/Desain/Karyaseni/Rekayasa Sosial Tidak
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya Riset yang sudah diterima ke kas Universitas
Mercubuana.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Jakarta, 04 November 2017
Mengetahui, Yang Menyatakan
Kaprodi Teknik Arsitektur

Ir. Joni Hardi, M.T. Ir. Lutfi Hutama, M.T., IPP


NIP/NIK: 1 9469 0160 NIP/NIK: 2 6190 0054

26

Anda mungkin juga menyukai