Anda di halaman 1dari 31

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepadaTuhan Yang Maha Esa atas

segala karunianya sehingga laporan kerja praktek ini dapat penulis susun,guna

untuk menunjang dan memahami pengetahuan teori yang di dapat dalam kuliah

dan melengkapi persyaratan untuk membuat tugas akhir,maka penulis

melaksanakan praktek kerja lapangan pada lanjutan pembangunan gedung

Rektorat Universitas Ekasakti AAI Padang

Laporan kerja praktek ini penulis susun yang materialnya berdasarkan pada

pengamatan secara langsung di lapangan,data-data perencanaan,serta teori yang

penulis dapatkan selama perkuliahan.

Di dalam penyelesaian laporan ini,penulis mendapat bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak.oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

penghargaan dan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr.Otong Rosadi,S.H,M.Hum,Rektor Universitas Ekasakti Padang

2. Bapak Drs.Risal Abu,ST,M.Eng Dekan Fakultas Teknik Universitas Ekasakti


Padang

3. Bapak Dr.Nazili,MT,ketua progran studi fakultas teknik sipil Universitas

Ekasakti Padang

4. Bapak M.Parabang,ST.MT,selaku dosen pembimbing kerja praktek

5. Bapak M.Parabang,ST.MT,selaku pengawas pelaksana


6. Bapak/ibu dosen fakultas teknik Universitas Ekasakti Padang beserta staf nya.

7. Rekan-rekan dan semua yang telah membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam menyelesaikan laporan ini.

Semua bimbingan,bantuan dan kerja samanya yang telah di

berikan,semoga Tuhan yang maha kuasa memberi balasan sebagai amal

kebaikan,amin.

Padang, Juli 2019

penulis
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR

DAFTARISI..............................................................................................................
.......ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proyek...........................................................................1

1.2 Tujuan Proyek........................................................................................1

1.3 Lingkup Kerjaproyek.............................................................................2

BAB II MANAJEMEN PROYEK

2.1.
Pengertian..................................................................................................3

2.2 Proses
Pelelangan............................................................................................3

2.3 Struktur
Organisasi..........................................................................................7

2.3.1
Pemilik(owner).......................................................................................7

2.3.2
Konsultan...............................................................................................7

2.3.3
Kontraktor..............................................................................................8

2.4 Rencana
Kerja................................................................................................13

2.5.Pedoman
Pelaksanaan...................................................................................15
2.6. Material
Konstruksi......................................................................................16

3.2.1
Semen...................................................................................................16

3.2.2 Besi
Beton............................................................................................17

3.2.3 Pasir (Agregat


Halus)...........................................................................17

3.2.4
kerikil....................................................................................................18

3.2.5
Air.........................................................................................................18

2.7. Peralatan Yang


Digunakan..........................................................................18

BAB III PERSIAPAN PELAKSANAAN

3.1. Data
Proyek..................................................................................................19

3.2.Gambar Lokasi
Proyek..................................................................................19

3.3.Struktur
Organisasi(Swakelola)....................................................................20

BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN PONDASI

4.1. Metode
Kerja................................................................................................21

4.2. Gambar Rencana


Kerja.................................................................................21

4.3. Perhitungan
Volume.....................................................................................24

BAB V PENUTUP
5.1.
Kesimpulan...................................................................................................25

5.2.
Saran.............................................................................................................25

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang Kerja Praktek.

Pada umumnya, konstruksi sangat penting bagi kehidupan manusia,


Konstruksi bangunan merupakan tempat manusia melakukan kegiatan baik untuk
tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan sosial, budaya maupun kegiatan
lainnya. Dengan kata lain konstruksi merupakan penunjang aktivitas manusia,
Berkembang pesatnya suatu konstruksi bangunan merupakan bukti bahwa negara
atau daerah tersubur mengalami proses kemajuan.
Dalam bidang teknik sipil kita ketahui bahwa semua ilmu yang diperoleh
ditekankan dan diterapkan pada wujud nyata dilapangan. Terkadang apa yang
direncanakan atau yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan pada saat
pelaksanaan. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama dan keseriusan serta
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas baik sebagai kontraktor, konsultan
maupun owner.
Salah satu yayasan perguruan tinggi padang(YPTP) menyadari akan
masalah kebutuhan tenaga kerja. Oleh karena itu, mahasiswa dibekali ilmu dan
keterampilan yang lebih ditekankan pada aplikasi ilmu dan teknologi, yaitu
mengadakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa tingkat akhir.
Khusus pada Jurusan teknik Sipil melalui Praktek Kerja Lapangan ini, diharapkan
para mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang bersifat praktis
untuk menganalisa dan memecahkan persoalan-persoalan yang sering kali muncul
didunia kerja. Selain itu, mahasiswa mendapatkan pengalaman atau gambaran
tentang dunia kerja yang berhubungan dengan ilmu teknik sipil. Diharapkan pula
lulusan yang dihasilkan nantinya tidak canggung lagi apabila dihadapkan pada
masalah-masalah dalam dunia kerja.
Pelaksanaan PKL ini menjadi langkah awal penerapan ilmu yang diperoleh

dari bangku kuliah dengan membandingkan dengan kenyataan-kenyataan yang

ada pada dunia kerja khususnya pada saat dilapangan. Dengan adanya mata kuliah

Praktek Kerja Lapangan,mahasiswa diharapkan dapat lebih mengenal banyak hal

tentang pekerjaan pada suatu proyek.

1.2.Tujuan Kerja Praktek.

Kegiatan kerja praktek ini bertujuan untuk mengaplikasikan dan


membandingkan teori serta keterampilan yang didapat dibangku kuliah dengan
pelaksanaan pembangunan suatu proyek dilapangan.
Dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek sering kali timbul
masalah-masalah yang harus segera diselesaikan dilapangan, dalam hal ini
mahasiswa dapat melihat secara langsung teknik pelaksanaan dan pemecahan
masalah yang dilakukan oleh pengawas lapangan pada suatu proyek tersebut,
semua ini tidak didapatkan oleh mahasiswa dibangku kuliah. Tujuan khusus dari
praktek kerja lapangan adalah agar mahasiswa dapat berfikir dan mempunyai
wawasan yang luas mengenai pelaksanaan suatu proyek yang baik yakni
meyangkut dengan efesien waktu dan ekonomis.
1.3.Lingkup Kerja Praktek
Pada pelaksanaan kerja praktek(praktek lapangan)di pembangunan Gedung
Rektorat Universitas Ekasakti Padang ini,dari pelaksanaan pemasangan cincin
pada pondasi sumuran.

Untuk mencapai tujuan tersebut penulis telah melaksanakan kerja praktek


pada proyek Pembangunan Gedung Rektorat Universitas Ekasakti Padang dalam
bimbingan bapak M.PARABANG,ST.MT, selaku pengawas pelaksana proyek
tersebut,dengan waktu pelaksanaan kerja praktek selama 2 bulan.pekerjaan yang
di amati meliputi pekerjaan,pemasangan cincin pada pondasi sumuran.
BAB II

MANAJEMEN PROYEK

2.1.Pengertian
Manajemen adalah suatu proses perencanaan,pengorganisasian,dan
pengawasan untuk mencapai tujuan yang sudah di tetapkan secara efektif
dan efisien sehingga akan memperoleh hasil yang baik dan sangat
bermanfaat.

Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang harus dikerjakan


yang mempunyai saat awal dan akhir dengan menggunakan sumber daya
dan waktu yang terbatas,dan juga bermanfaat untuk kepentingan
masyarakat dan makluk hidup lainnya serta dilindungi oleh peraturan dan
hukum yang telah di nyatakan dalam kontrak yang telah di sepakati.

Unsur manajemen terbagi atas 5(lima)macam yaitu :

a.Manusia
b.Material
c.Mesin
d.Modal
e.Metode.

sehingga dapat dikatakan manajemen proyek mempunyai tujuan sebagai


berikut:

a. mewujudkan pelaksanaan dan penyelesaian proyek dalam waktu yang


telah ditentukan.

b. mewujudkan suatu suasana kerja yang harmonis serta memberikan


rangsangan dan motifasi kerja kepada seluruh pihak yang terkait paa
proyek tersebut.

c. Mewujudkan satu kesatuan kerja yang terpadu.

2.2.Proses Pelelangan
Ada beberapa macam proses pelelangan,yaitu:

2.2.1.Metode Pelelangan atau Tender

Pelelangan merupakan suatu proses dimana pemilik proyek akan


menunjuk siapakontraktor yang berhak menjalankan proyek
tersebut.kontraktor yang boleh ikut serta dalam pelelangan yaitu adalah
kontraktor yang telah memenuhi persyaratan dan ketentuan-ketentuan
yang telah ditetapkan berdsarkan klasifikasi seperti pengelompokan
kontraktor berdasarkan atas kemampuan dasar,keuangan atau modal untuk
melaksanakan suatu pekerjaan.kontraktor yang berminat dan memenuhi
persyaratan boleh mendaftarkan diri kepada pemilik proyek atau panitia
lelang yang telah di tunjuk.
Dengan adanya pelelangan atau tender ini dapat ditentukan kontraktor
yang tepat untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.metode pelelangan di
bagi atas 2 macam:

1. Pelelangan umum atau terbuka


Pelelangan umum atau terbuka adalah pelelangan yang di lakukan
secara umum dan bebas,dimana pemilik proyek memberikan
kesempatan kepada seluruh kontrakor yang memenuhi persyaratan
secara administrasi untuk ikut melakukan pelelangan tanpa
memperhatikan klasifikasi dan kualifikasinya.

Klasifikasi adalan pengelompokan kontraktor berdasarkan atas bidang


yang akan dilaksanakan

Kualifikasi adalah pengelompokan kontraktor berdasarkan atas


kemampuan dasar keuangannya untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

Kontraktor manapun boleh mengikuti pelelangan dengan catatan


telah dinyatakan lulus prakualifikasi baik oleh jabatan pemerintah
maupun pemilik proyek.pemenang pada proyek ini pada biasanya di
umukan secara terbuka melalui surat kabar dan media lainnya.

2. Pelelangan terbatas atau tertutup


Adalah sistem pelelangan dimana pemilik mengundang beberapa
kontraktor tertentu untuk melakukan pelelangan yang memenuhi
persyaratan secara administrasi,serta klasifikasi dan
kualifikasinya,tetapi tidak boleh kurang dari 5(lima)peserta yang ikut
pelelangan.

Dengan adanya pelelangan terbatas ini pemilik akan betul-betul


mendapatkan kontraktor yang bonafid,terampil sesuai dengan bidang
keahliannya untuk melaksanakan pekerjaan yang bersangkutan
sehingga kualitas pekerjaan terjamin dengan baik karena dikerjakan
oleh kontraktor yang sesuai dengan bidang dan keahliannya.

Adapun proses pelelangan terbatas ini antara lain:


1. pengumuman (media cetak atau elektronik)
2. mendaftar dan mengambil formulir SKN(sisa kemampuan nyata)
3. melakukan prakualifiksai dengan tujuan untuk mendapatkan
kontraktor peserta pelelangan yang sesuai dengan sub
bidag,pengalaman dan bonafid.
Dalam prakualifikasi ini yang perlu diperhatikan adalah:

 Registrasi (administrasion)
 Persyaratan teknis,diantanya:
 Daftar personil
 Daftar peralatan yang dimiliki
 Pengalaman pekerjaan
 Jumlah pekerjaan yang sedang dikerjakan
 Neraca perusahaan
a.pengumuman daftar rekanan terseleksi(DRT)
b.pengambilan dokumen pelelangan(pengambilan bestek)
c.anwijzing(penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan)
d.memasukan penawaran atau tender
e.pengumuman pemenang
f.SPK(surat perintah kerja)
g.kontrak

2.2.2. Metode Negoisasi atau Penunjuk Langsung


Adalah sistem pelelangan dimana pemilik menunjuk salah satu
kontraktor yang mempunyai kualifikasi dan klasifikasi yang sama
pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk melakukan negoisasi atau
perundingan sebagai pelaksana dalam pekerjaan yang
bersangkutan.negoisasi ini dilakukan terhadap:biaya pelaksanaan,waktu
pelaksanaan,masalah administrasi pelelangan.

Adapun kriteria pekerjaan yang boleh dilakukan negoisasi adalah:

a. faktor singkatnya waktu pelaksanaan proyek


b. pada pekerjaan-pekerjaan khusus yang harus ditangani kontraktor yang
ahli dalam bidang pekerjaan tersebut.
c.pada pekerjaan lanjutan.
d.proyek proyek bencana alam yang membutuhkan penanggulangan segera

penunjukan langsung dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Pemilihan Langsung
Dimana pemilik memilih salah satu kontraktor untuk
melaksanakan pekerjaan dengan persyaratan harus ada dua
kontraktor pendamping untuk melakukan penawaran.

b. Penunjukan Langsung
Dimana pemilik menunjuk satu kontraktor saja untuk ikut
melakukan penawaran pada pekerjaan yang bersangkutan tanpa
adanya lontraktor pendamping.

Berdasarkan dari sistem pembayaran,kontrak dapat dibagi atas 3 type:

1. Kontrak Lump Sum


Adalah suatu perikatan atau perjanjian dimana kedua belah
pihak sepakat hasil pekerjaan dibayarkan berdasarkan sejumlah
uang yang tetap(fixed)yaitu sebesar harga borongan(harga
penawaran) sewaktu mengikuti pelelangan pekerjaan sejumlah
total(lump sum),tanpa memperhatikan harga dari masing masing
item pekerjaan.

2. Kontrak Unit Price


Adalah suatu perikatan atau perjanjian antara pemilik
dengan kontraktor dimana kontraktor di bayar berdasarkan harga
satuan per unit kegiatan terhadap pekerjaan yang akan
dilaksanakan

Melihat dari harga satuan pekerjaan yang terikat selama


pelaksanaan pekerjaan,maka kuantitas atau volume pekerjaan dapat
berubah(berkurang atau bertambah)sesuai dengan kondisi atau
keadaan dilapangan.pada waktu melakukan penawaran,volume
hanya di berikan sebagai dasar untuk mendapatkan harga satuan
dan jumlah harga penawaran,sedangkan dalam pelaksanaan volume
tidak mengikat.

3. Kontrak Cost Plus


Adalah suatu perikatan dan perjanjian antara pemilik
dengan kontraktor,dimana kontraktor setuju dibayarkan
berdasarkan biaya dasar proyek ditambah(plus) fee untuk
keuntungan dan biaya pengawasan serta administrasi lainnya pada
proyek yang bersangkutan.

Biaya dasar proyek adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan


operasional dilapangan,yang terdiri dari:
a. Biaya upah atau kerja
b. Biaya material
c. Biaya peralatan

2.3.Struktur Organisasi
Struktur organisasi proyek merupakan suatu struktur gambaran secara sistematis
dari serangkaian hubungan tanggung jawab,kedudukan dan jalur-jalur informasi
dengan keahlian dibidang masinig-masing dalam mewujudkan suatu tujuan
proyek.

Adapun tujuan struktur dibentuknya organisasi proyek adalah untuk


mengatur dan mendistribusikan tenaga kerja dalam pelaksanaan proyek secara
profesional,sehingga unsur-unsur yang terkait dalam proyek dapat bekerja secara
efektif dan efisien untuk mendapatkan hasil yang maksimal.dalam hal penyusunan
struktur organisasi proyek dilapangan harus memperhatikan kemampuan dan
keahlian para staf,hal ini bertujuan agar penyusunan struktur organisasi tersebut
sesuai dengan yang diharapkan,sehingga semua aktifitas dapat berjalan sesuai
dengan jalu-jalur yang telah ditetapkan.

Penyusunan struktur organisasi dalam pelaksanaan suatu proyek


bertujuan untuk

a. Mempermudah dan mempercepat pelaksanaan suatu pengawasan


suatu proyek
b. Terciptanya koordinasi yang baik dalam suatu organisasi.
c. Untuk mengatur hubungan antara aparat dalam organisasi yang
menyangkut masalah penentuan,pelimpahan serta hubungan
wewenang dan tanggung jawab.
d. Untuk memperoleh keuntungan karena penetapan spesialisasi berupa
efektifitas dan efisiensi kerja yang tinggi.
2.3.1 Pemilik(owner)
Pemberi tugas atau owner adalah pihak yang mempunya
gagasan atau keinginan untuk membangun suatu proyek.adapun
tugas dari pemilik proyek adalah:
a. memberi tugas kepada perencana untuk membuat
gambar rencana dan hitungan serta menyetujuinya.
b. Menetapkan lokasi dan menyediakan bahan.
c. Menentukan harga bororngan yang disesuaikan dengan
rencana pengadaan pelelangan.
d. Membayar seluruh biaya yang diperlukan untuk
mewujudkan rencana sesuai dengan kesepakatan.
e. Memberikan surat perintah kerja kepada pelaksana.
f. Menolak hasil pekerjaan bila tidak sesuai dengan
bestek.
g. Menerima hasil pekerjaan yang telah selesai dan
menyetujuinya.

2.3.2. Konsultan Pengawas


Konsultan pengawas adalah badan usaha yang mempunyai
sertifikasi untuk melakukan pengawasan pada suatu proyek.tugas
dari konsultas pengawas proyek adalah:

a. melakukan pengawasan terhadap kualitas,kuantitas dan laju


pencapaian volume pekerjaan,misalnya:
 pengendalian waktu
 pengendalian mutu
 pengendalian mutu
b. melaporkan mengenai kegiatan dan kemajuan pekerjaan,baik
itu laporan harian,mingguan,bulanan,maupun laporan akhir.
c. melakukan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi
d. melaporkan tingkat prestasi kemajuan pekerjaan yang
dikerjakan oleh kontraktor.
e. meneliti kembali setiap pekerjaan yang dikerjakan kontraktor
untuk dievaluasi bila dilwatirkan masih ada kekurangan dan
menyuruh kembali kontraktor untuk memperbaiki dan
menyempurnakan kembali pekerjaain itu.
f. Membuat gambar yang sesuai dengan pelaksana dilapangan(As
Build Drawing).

2.3.3. kontraktor
Kontraktor merupakan salah satu perusahaan yang
mempunyai sertifikasi untuk pelaksanaan pekerjaan.adapun tugas
tugas dari kontraktor adalah:
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
peraturan rencana kerja dan syarat syarat serta
gambar rencana yang ditetapkan(shop drawing)
b. Bertanggung jawab pada waktu penyelesaian
pekerjaan tanpa mengurangi kualitas pekerjaan
c. Menyerahkan hasil pekerjaan pada pemilik
sesuai dengan perjanjian.
d. Menerima pembayaran menurut ketentuan yang
berlaku
e. Menanyakan pada perencana tentang segala
sesuatu yang kurang jelas mengenai proyek
tersebut.

 Site Manager
Merupakan seorang pimpinan dalam suatu proyek,tugas
dan
tanggung jawab dari seorang site manager adalah:

 Bertanggung jawab terhadap kelangsungan pekerjaan


proyek.
 Memonitor terhadap pekerjaan yang di sub kontraktorkan.
 Mengkoordinir staf bawahannya.
 Memberikan arahan-arahan terhadap staf atau bawahannya.
 Merencanakan cash flow kebutuhan dalam pelaksanaan
proyek
 Betanggungjawab atas pengeluaran dana,dengan
berkoordinasi dengan bagian keuangan atau kasir.
 Terselenggaranya rapat rutin kegiatan proyek baik intern
maupun ekstern.
 Membuat laporan berkala semua program kerja yang
sedang dilaksanakan.
 Bersama dengan site engineer berkoordinasi dalam
pelaksanaan pekerjaan.
 Memonitor perkembangan pelaksanaan proyek sesuai
dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan.

 Site Engineering
Tugas dan tanggung jawab site engineering adalah:

 Bertanggung jawab atas semua perhitungan dan metoda


yang telah ditetapkan
 Betanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan
gambar.
 Terlaksananya pembuatan bobot prestasi perminggu.
 Memantau pelaksanaan tagihan atau opname sub kontraktor
sudah sesuai dengan pekerjaan yang telah ditatapkan.
 Membuat program kerja(rencana kerja mingguan)
 Bertanggungjawab terhadap data pendukung tagihan atau
termin ke owner dengan berkoordinasi dengan bagian
tagihan kantor pusat.

 Team K3
Tugas dan tanggung jawab TEAM K3 adalah:

 Memastikan bahwa kegiatan K3 dilindungi proyek sudah


berjalan,antara lain:
 Adanya rambu-rambu bagi semua staf dan pekerja.
 Tersedianya kelengkapan K3 bila terjadi
kecelakaan.
 Tersedianya alat pemadam kebakaran
 Menegur bagi staf dan pekerja yang memasuki proyek tidak
menggunakan helm.
 Memberikan training atau arahan tergadap pekerja tentang
pentingnya keselamatan kerja.
 Memberikan laporan kepada site manager untuk
kelangsungan K3 proyek.
 Bertanggungjawab atas kecelakaan yang terjadi diproyek.

 Quality Control
Tugas dan tanggung jawab quality control adalah:

 Bertanggung jawab terhadap sistem yang sedang


dilaksanakan.
 Tersedianya program-program,prosedur yang menyangkut
pekerjaan.
 Memastikan bahwa segala kegiatan dari awal pekerjaan
sudah sesuai dengan pekerjaan.
 Bertanggung jawab terhadap material dan peralatan yang
akan dipakai sesuai dengan spesifikasi(RKS).

 Cos Control
Tugas dan tanggung jawab cos control:

 Mempersiapkan mengenai sistem dan prosedur


admininistrasi,organisasi dalam batas tugas dan wewenang
serta tanggung jawabnya.
 Menangani seluruh surat-surat intern dan ekstern
perusahaan.
 Mempersiapkan data seluruh karywan yang ada di proyek
dengan baik.
 Melaksanakan tertibnya administrasi dengan baik.
 Menjamin seluruh data-data administrasi yang menjadi
tugasnya dengan baik.
 Menjamin kelancaran proses administrasi intern dan
ekstern.

 Administrasi teknik
Tugas dan tanggung jawab administrasi teknik adalah:

 Bertanggungjawab terhadap pembuatan laporan


harian,mingguan,bulanan,dan cuaca.
 Memastikan sebelum pelaksanaan pekerjaan sudah ada izin
pengawas.
 Bekerjasama dengan site engineering dalam pembuatan
bobot prestasi pekerjaan.
 Terselenggaranya notulen rapat setiap mingguan.
 Terselenggaranya pengajuan approval material yang akan
dipakai pengawas.

 Drafter
Tugas dan tanggungjawab drafter adalah:

 Terlaksananya kegiatan pembuatan gambar pelaksanaan


serta pendistribusian.
 Bertanggung jawab terhadap gambar-gambar pelaksanaan
dalam ke adaan up date.
 Terkendalinya pendistribusian gambar-gambar
pelaksanaan.

 Surveyor
Tugas dan tanggung jawab surveyor adalah:

 Bertanggung jawab terhadap hasil pengukuran yang akurat


dan tepat sesuai dengan gambar.
 Bertanggung jawab terhadap peralatan yang digunakan.
 Tersedianya data-data pengukuran yang telah dibuat.

 Kepala Pelaksana
Tugas dan tanggung jawab kepala pelaksana:

 Bertanggung jawab terhadap ketersediaan bahan dan


peralatan dalam pelaksanaan proyek.
 Bertanggung jawab terhadap proses pelaksanaan pekerjaan.
 Bertanggung jawab terhadap mutu pekerjaan.
 Terlaksananya kegiatan K3 dilingkungan proyek.
 Monitor terhadap peralatan yang dipakai sub kontraktor.

 Pelaksana(struktur,arsitektur,mekanikal dan elektrikal)


Tugas dan tanggung jawab pelaksana adalah:
 Memonitor dan mengarahkan pekerjaan terhadap mandor
dan sub kontraktor.
 Pembuatan dan perhitungan pembayaran atau op name
pekerjaan yang telah dilaksanakan.
 Membuat laporan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
telah selesai.
 Menjaga mutu pekerjaan sesuia pekerjaan yang dimiliki.
 Bertanggung jawab terhadap permintaan bahan yang akan
digunakan.
 Menjaga serta mengingatkan pekerja tentang pentingnya
K3.

 Keuangan dan Kasir


Tugas dan tanggung jawab keuangan dan kasir adalah:

 Bertanggung jawab terhadap keluar dan masuk dana atau


kas proyek.
 Bertanggung jawab terhadap kelancaran mandor atau sub
kontraktor.
 Bersama dengan site manager dalam pembuatan cash flow
proyek.

 Logistik
Tugas dan tanggung jawab logistik adalah:

 Bertanggung jawab terhadap ketersediaan bahan yang akan


digunakan.
 Bertanggung jawab terhadap kelangsungannya administrasi
logistik.
 Bertanggung jawab terhadap bahan yang dikeluarkan sudah
persetujuan pelaksana.
 Bertanggung jawab terhadap keamanan bahan diproyek.
 Bertanggung jawab terhadap pengaturan atau penempatan
bahan.
 Berkoordinasi dengan pelaksana jika permintaan yang tidak
diketahui atau disetujui.

 Mekanik atau Peralatan


Tugas dan tanggung jawab mekanik atau peralatan adalah:

 Bertanggung jawab terhadap peralatan yang di pakai


diproyek.
 Terselenggaranya pembuatan daftar peralatan yang berada
diproyek.
 Memeriksa secara rutin terhadap peralatan baik yang akan
dan sudah dipakai.
 Bersama kepala pelaksana membuat permintaan peralatn
yang masih kurang.
 Keamanan atau Sekurity
Bertugas menangani masalah keamanan dalam lokasi
proyek,dan
mencatat jumlah mobil dan tamu yang keluar masuk diproyek.

 Mandor
Yaitu suatu bagian yang bertugas sebagai kepala
tukang,mengatur
para pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya dilapngan sesuai
denga keahliannya.

 Pelaksanaan pekerjaan dengan swakelola


Yaitu pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan sendiri oleh
konstitusi,mulai dari pengadaan material,peralatan,dan
tenaga kerja.

2.4.Rencana Kerja
Dalam penyusunan program pekerjaan,kontraktor membuat jadwal
kerja(time schedulle),yaitu hubungan antara urutan-urutan pekerjaan yang akan
dilakukan dengan waktu pelaksanaannya.jadwal pekerjaan ini sangat penting
sekali dalam hal pengendalian waktu sehingga tercapai hasil yang optimal dari
setiap pelaksanaan pekerjaan.

Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini dibuat dalam bentuk diagram dan grafik
yang menggambarkan rencana tahap-tahap pekerjaan tersebut dapat diselesaikan
dengan waktu yang direncanakan,maka dibuat plot-plot pada setiap pekerjaan
yang telah selesai.

Tindakan-tindakan dapat diambil apabila pekerjaan tidak sesuai dengan


waktu yang telah dilaksanakan,seperti apabila dalam suatu pekerjaan terlambat
pelaksanaannya,maka tahap pekerjaan berikutnya perlu dipecat,sehingga waktu
pelaksanaan tetap sesuai dengan yang telah direncanakan.

Jadwal kerja ini dapat dibagi dua cara yaitu:

1.Network Plaining

Network plaining berbentuk diagram panah yang menunjukan kegiatan


apa yang dapat di mulai,setelah selesainya kegiatan pelaksanaan pekerjaan selalu
berkesinambungan.
Network plaining ini dipakai apabila pekerjaan saling berkaitan secara komplek.

2.Curva’’S’’Diagram
Pada diagram ini dapat terlihat langsung saat dimulai dan kapan
berakhirnya pekerjaan tersebut.tetapi hal ini mengakibatkan tidak diketahui
adanya keterkaitan antara satu pekerjaan denga pekerjaan lainnya.
Faktor yang mempengaruhi pembuatan jadwal kerja (time schedule)
adalah sebagai berikut:

a. Spesifikasi pekerjaan,gambar-gambar-bestek secara lengkap serta


persyaratan mutu pekerjaan yang dibutuhkan.

b. Peralatan yang digunakan serta kemampuan para pekerja sangat


berpengaruh terhadap lamanya suatu pekerjaan.

c. Data-data yang dapat memberikan fasilitas pelaksanaan pekerjaan yang


diperoleh dari penelitian dilapangan.
Sedangkan faktor-faktor yang diperlukan untuk merencanakan time
schedule
terdiri atas:
1.macam/jenis pekerjaan.
2.presentase(%)bobot pekerjaan.
3.waktu pelaksanaan kerja.

Metode yang digunakan untuk menetukan presentase bobot pekerjaan


adalah:
a. Berdasarkan perbandingan antara harga total dari setiap
pekerjaan.grafik yang dihasilkan(dari bobot pekerjaan),menyatakan
hubungan antara harga komulatif bobot presentase dengan waktu.
b. Berdasarkan perbandingan antara bobot-bobot item pekerjaan dengan
bobot keseluruhan dari pekerjaan tersebut,maka grafiknya akan
menunjukan hubungan presentase komulatif pekerjaan dengan waktu
pelaksanaan.

% bobot= biaya suatu pekerjaan x 100%.


Biaya total seluruh pekerjaan

Kemudian hasilnya diplot kedalam bagian pekerjaan yang


bersangkutan,sehingga diperoleh suatu bentuk curva ‘’S’’yang menggambarkan
presentase jumlah komulatif biaya atau harga yang telah dicapai dalam jangka
waktu tertentu.

Curva’’S’’ini dibuat berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Tentukan besarnya biaya total seluruh pekerjaan dan biaya dari setiap
satuan pekerjaan yang berdasarkan analisa satuan pekerjaan.
2. Hitung presentase (%)bobot masing-masing pekerjaan berdasarkan
biaya.
3. Lukis diagramnya,agar diketahui waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan.
4. Untuk interval waktu,dapat diambil dari setiap unit rencana
pelaksanaan
pekerjaan.
5. misalnya untuk minggu pertama,jumlah presentase bobot semua jenis
pekerjaan yang dilaksanakan pada minggu pertama tersebut hasilnya
diplot pada sumbuordinat dan presentase bobot komulatif mingguan
diplot pada grafik.
6. Buat garis curva yang mengikuti titik yang telah didapat yang
menyatakan hubungan antara waktu pelaksanaan
pekerjaan(absis)dengan presentase komulatif(sebagai koordinat).

Untuk menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan dilokasi dan


juga
agar proyek tersebut dapat berhasil guna/tepat maka diperlukan adanya suatu
laporan yang terdiri dari:

a. Laporan harian adalah laporan seluruh kegiatan setiap hari pekerjaan


yang dicatat dalam jumlah buku catatan harian didasari oleh hal-hal
antara lain:
 Keadaan cuaca lapangan
 Pemeriksaan jumlah serta kuantitas bahan yang didatangkasn
kelokasi bahan.
 Jumalh tenagakerja aktifserta peralatan yang digunakan
 Hambatan-hambatan yang diterima serta tindakan yang dilakukan.
 Kemajuan fisik lapangan.
b. laporan mingguan adalah resume sebuah kegiatan dari laporan-laporan
kegiatan yang dibuat setiap minggu.
c. Laporan bulanan adalah resume dari laporan kegiatan mingguan
disertai perbandingan antara target dengan kemajuan realisasi
pelaksanaan fisik,saran-saran serta rencana tahap selanjutnya.

2.5. Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan

Pelaksanaan pekerjaan berpedoman pada bestek dan gambar yang telah


diberikan oleh pemilik pihak dan telah disepakati bersama.dalam bestek atau
dokumen kontrak telah tercantum aturan-aturan yang menjadi pedoman dalam
persiapan,pelaksanaan hingga selesai pekerjaan,dimana aturan-aturan tersebut
berpedoman dalam persiapan,pelaksanaan hingga selesai pekerjaan,dimana
aturan-aturan tersebut berpedoman pada:
1. Peraturan-peraturan dalam AV(Algemene Voorarden voor de
uitvoering bijaaneming van openbare in indonesia)tanggal 28 mei
19941 No.bijblad nomor 14571.pasal-pasal yang masih berlaku.

2. Peraturan-peraturan umum pemeriksaan bahan-bahan


bangunan(PUBB) tahun 1956.

3. Peraturan beton bertulang indonesia(PBI) tahun 1971.

4. Peraturan konstruksi kayu indonesia(PKKI) tahun 1961.

5. Peraturan instalasi listrik (PUIL) tahun 1977.

6. Undang-undang No.1 tahun 1970 keselamatan kerja.

7. Pedoman plumbing indonesia tahun 1979.

8. Keputusan presiden No.16 tahun 1994.

9. Keputusan presiden No.18 tahun 2000.

10. Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya No.295/KPTS/CK


1997,Tanggal 1 april 1997.

11. Peraturan pembangunan daerah setempat.

2.6.Material Kostruksi
Bahan bangunan atau material konstruksi sangat penting dalam suatu
pekerjaan
konstruksi,karena untuk terealisasinya suatu konstruksi diperlukan beberapa
macam bahan konstruksi.

Bahan atau material konstruksi ini harus memenuhi syarat-syarat yang


telah ditetapkan.

2.6.1. Semen

Semen adalah adukan beton yang berfungsi sebagai bahan pengikat


yang
terpenting dalam pembuatan beton.proses pengerasannya terjadi jika
semen bersenyawa dengan air.

Hal-hal yang sangat perlu diperhatikan dalam penempatan semen


agar mutunya tetap baik antara lain:
 Semen disimpan ditempat yang agak tinggi agar tidak
berhubungan langsung dengan tanah sehingga tidak
lembab.

 Semen disimpan dalam gudang yang terlindung dari cuaca.

 Pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengiriman.

 Semen yang dipakai pada proyek pembangunan gedung


rektorat Universitas Ekasakti Padang adalah semen padang

2.6.2. Besi Beton

Besi yang digunakan pada proyek ini adalah besi


&19mm,&16mm,&12mm,dan &10mm.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakain besi agar memenuhi
syarat:

a. Peraturan beton indonesia (NI.2-1971),SII DAN ASTM A615.

b. Harus bebas dari kotoran-kotoran,karet,karet,minyak,lumpur,dan lain-


lain yang dapat mengurangi daya lekat terhadap beton.

c. Mempunyai penampang yang sama rata dan ukuran disesuaikan


dengan gambar.

d. Dalam penempatana masing-masing jenis baja harus terpisah dan tanda


yang jelas supaya tidak saling bertukar.

e. Penumpukan diruang terbuka untuk jangka waktu yang panjang harus


dihindari.
2.6.3. Pasir(agregat halus)
Pasir sebagai campuran adukan beton dan besi,maka harus memenuhi
syarat-syarat
sesuai PBI 1971 yaitu:

1. pasir untuk campuran beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil
desintegrasi alami batu-batuan atau berupa pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu

2. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam,keras dan


bersifat kekal artinya tidak pecah dan hancur akibat pengaruh cuaca.

3. pasir tidak mengandung lumpur lebih dari 4%(dari berat beton).

4. pasir halus bersih dari kotoran dan tidak boleh mengandung zat
organik.

5. pasir halus mempunyai butir-butir yang bervariasi dan bila diayak


harus memenuhi syarat-syarat:
 Sisa diatas ayakan 4 mm,minimum 2% berat.
 Sisa diatas ayakan 1 mm,minimum 10%berat.
 Sisa diatas ayakan 1,25% mm,mininmum berkisar antara
80% sampai 95% berat.

6. pasir yang digunakan dalam proyek pembangunan gedung rektorat


universitas ekasakti adalah pasir yang ada di kota padang.

2.6.4. Kerikil(agregat kasar)

Adapun syarat-syarat yang harus dimiliki agregat berdasarkan PBI 1971


adalah
sebagai berikut:

1. Kerikil harus terdiri dari agregat yang keras,tidak berpori,bersifat kekal


dan butir pipih dapat dipakai asal tidak melampaui 20% berat agregat.

2. Warna ke hitam hitaman dan mempunyai berat jenis besar.

3. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% dari berat kering,jika


kadar lumpur lebih dari 1%maka harus dicuci.

4. Tidak mengandung zat zat yang dapat merusak beton.

5. Harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam.


2.6.5. Air

Air dalam beton berfungsi untuk menyatukan atau sebagai bahan pengikat
semen
portland terhadap bahan-bahan pasir,kerikil,juga air dapat berfungsi untuk
perawatan beton.

Air untuk campuran beton diperiksa dalboratorium dan harus memenuhi


syarat-syarat yaitu:air tidak boleh mengandung zat kimia seperti asam
alkali,garam serta bahan lain yang dapat merusak beton.jika air yang dapat bukan
standar (air ledeng)maka harus diperiksa dilaboratorium karena sangat
berpengaruh terhadap proses pengikatan dan mutu beton serta kuat tekan beton.

2.7. Peralatan yang digunakan

Uktuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan maka harus ditunjang oleh


penggunaan alat-alat yang lengkap serta organisasi dan pengaturan operasional
yang baik.alat-alat yang digukana pada proyek ini adalah:
 Mobil pick up
 Selang plastik
 Mesin molent
 Sekrup
 Cangkul
 Bar cutter
 Linggis
 Ember besi
 Sendok semen

BAB III

PERSIAPAN PELAKSANAAN

3.1.Data Proyek

1.Nama proyek :Lanjutan Pembangunan Gedung Rekorat


Universitas Ekasakti-AAI Padang.

2.Lokasi :JL.Veteran Dalam No.26 B Padang

3.Nilai Kontrak :Rp.3.757.863.350.00.

4.Sumber Dana :Yayasan Perguruan Tinggi Padang (YPTP)

5.Waktu Pelaksanaan :340 Hari Kalender


6.Pengawas :Yayasan Perguruan Tinggi Padang

7.pelaksana :M.Parabang,ST,MT.

3.2.Struktur Organisasi(swakelola)

Pelaksana pekerjaan pada Lanjutan Pembangunan Gedung Rektorat


Universitas Ekasakti Padang adalah (M.PARABANG ST,MT.)

Berikut ini struktur organisasi Lanjutan Pembangunan Gedung Rektorat


Universitas Ekasakti Padang beserta tugas-tugas dan tanggung jawabnya:

YAYASAN PERGURUAN
TINGGI PADANG
(YPTP)

KEUANGAN

PERENCANA PENGAWAS PELAKSANA


(PT.GUWINATAMA (YPTP) (M.PARABANG,ST.MT.)
PURNAMAMA)
PENERANGAN LOGISTIK MANDOR KEPALATUKANG
(MUKIJO,ST) (LAWAWO) (ADILENNA) (TANDO)

TAMBAHAN BANGUNAN GEDUNG REKTORAT

BAB IV

PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.1.Metode Kerja/ Pelaksanaan

Langkah kerja dalam pelaksanaan pembuatan Poer :

1. Pemeriksaan diameter panjang


2. Jarak antar tulangaan serta jumlah tulangan, baik tulangan lentur atau
tulangan geser.

3. Sengkang dipasang secara manual. Pemasanga dilakukan dengan


kawat beton.

4. Memastikan daeraah-daerah dan ukuran panjang penjangkaran sesuai


yang direncanakan

5. Pembesian dalam pemasangan ini harus diikat sertakan dalam


pengecoran karna merupakan satu kesatuan dalam pembesian.

Langka kerja dalam pelaksanaan pembuatan sloof :

1. Menyiapkan sepatu kolom, fungsinya agar tepat berada pada titik


koordinat
Nya sesuai dengan gambar perencanaan.

2. Melakukakan perakitan besi.

3. Untuk mengunci sloof tersebut harus menggunakan tie road

4. Memasang pipa support untuk menjaga horizontal dari sloof terhadap


kolom

5. Setelah semua komponen selesai dilakukan pengecoran.

4.3.Perhitungan Volume

p = panjang poer
l = lebar poer
t = tinggi poer
n = jumlah poer

Penyelesaian =
= p x l x t x jumlah poer
= 1,80 x 1,80 x 0,4 m x 51 bh
= 1,296 mᶾ x 51 bh
= 66,096 mᶾ

Penyelesaian =

= b x h x panjang sloff
= 0,35 m x 0,60 m x 141 m
= 29,61 mᶾ

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan Pengamatan lapangan selama melakukan Kerja Praktek


(KP) pada pembangunan Gedung Rektorat Universitas Ekasakti Padang pada
pekerjaan, perencanaan maupun dalam pelaksanaan pekerjaan ini maka penulis
membuat beberapa kesimpulan dan saran.

5.1.Kesimpulan

1. Dalam melaksanakan pengerjaan Pondasi Sumuran, Koordinasi dan kerja


sama yang baik antara pemilik Proyek, pengawas lapangan, perencana,
serta pelaksana merupakan faktor yang menentukan dalam kelancaran
pelaksanaan proyek.

2. Pekerjaan pemotongan pembengkokan dan pengaitan besi tulangan


dilakukan cukup baik dan teliti.

3. Besi yang digunakan dilapangan sesuai dengan gambar rencana.

4. Dalam pengawasan Proyek ini, Pengawas harus tegas dalam menjalankan


tugas nya sebagai pengawas sehingga pelaksanaan proyek sesuai dengan
yang direncanakan.

5. Material yang digunakan dalam pekerjaan beton cincin haruslah material


yang bermutu baik,bebas dari unsur yang dapat merusak beton seperti
lumpur dan lain-lain.karena material yang mutunya tidak baik akan
mengakibatkan kekuatan mutu beton.

5.2.Saran

1. Pengawas pelaksana sebaiknya lebih meningkatkan pengawasan dan


koreksi pelaksanaan pekerjaan,agar pekerjaan berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan spek gambar.

2. Kedisiplinan terhadap waktu sebaiknya lebih diperhatikan,sehingga


pelaksanaan pekerjaan setiap harinya bisa tercapai sesuai dengan rencana.

3. Fasilitas pekerjaan lebih diperhatikan agar pelaksanaan pekerjaan berjalan


dengan cepat.

4. Segera melakukan perbaikan apabila terdapat fasilitas yang rusak

5. Fasilitas keamanan(APD)sebaiknya dilengkapi agar terjaga keselamatan


dan keamanan saat pelaksanaan pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA
Reno Efendi,Proyek Pembangunan Gedung Universitas Ekasakti-AAI
Padang,2008,UNES Padang.

Pustaka Universitas Ekasakti-AAI Padang,2019,Padang.

Anda mungkin juga menyukai