Puji serta syukur kehadirat Illahi Robi penulis panjatkan, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktik kerja
pada program Izin Mendirikan Bangunan (IMB) tepat pada waktunya. Laporan
ini penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik di Jurusan
Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota UNIKOM Bandung. Laporan ini
disusun berdasarkan pengamatan selama mengikuti kegiatan Praktik Kerja pada
Program Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Terwujudnya laporan ini tidak
terlepas dari bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, baik secara moral
maupun materil, maka sewajarnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
2. Kedua Orang Tua yang selalu mendukung dengan sepenuh hati baik
3. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, MT., selaku Rektor
5. Ibu Dr. Wanita Subadra Abioso Ir., MT selaku Ketua Program Studi
Indonesia;
7. Seluruh Dosen dan Sekertariat Program Studi Perencanaan Wilayah dan
Kota yang telah membantu memperlancar pelaksanaan kerja praktik;
11. Bapak Deny selaku ASN di lingkungan kantor PU yang telah membantu
meladeni dan menyambungkan komunikasi saya ke kantor dinas
pekerjaan umum kota kotamobagu;
Sukiman Makalalag
1.06.15.031
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
6.4 Saran.........................................................................................................................81
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini akan membahas secara umum Mata Kuliah Kerja
Praktik yang telah dilakukan oleh praktikan yang meliputi : latar belakang, tujuan dan
sasaran kerja praktik, prosedur kerja praktik, ruang lingkup kegiatan kerja praktik yang
terdiri dari runag lingkup materi dan ruang lingkup waktu, peran dan kedudukan
praktikan, serta penjelasan mengenai sistematika pembahasan yang akan dibahas pada
bab-bab selanjutnya.
Kerja praktik merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh
Indonesia dalam menyelesaikan tahap pendidikan (S-1). Mata kuliah ini dilakukakan
minimal selama 2 (dua) bulan dan maksimal 3 (tiga) bulan, kerja praktik dapat dilakukan
pada instansi pemerintahan seperti Dinas Tata Ruang, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, Bina Marga atau instansi swasta seperti konsultan perencanaan, dan badan-badan
yang bergerak di bidang perencanaan wilayah dan kota. Pada kerja praktik kali ini
praktikan bekerja pada instansi Dinas Pekerjaan Umum Kota Kotamobagu dan Materi
yang akan diterima oleh mahasiswa kerja praktik selanjutnya dibagi sesuai kebijakan dari
instansi kerja praktik, dengan mempertimbangkan mata kuliah apa saja yang telah diikuti
oleh praktikan tersebut yang disesuaikan dengan ilmu pengetahuan serta kemampuan
Mata kuliah kerja praktik dengan beban 2 sks ini bertujuan agar mahasiswa
mendapatkan pengalaman dan mengetahui tata cara dan proses pekerjaan di dunia nyata
sesuai dengan latar belakang pendidikan dan dapat mengimplementasikan ilmu yang telah
Kota.
Dalam hal ini praktikan melaksanakan kerja praktik pada instansi swasta yaitu
praktik di Dinas Pekerjaan Umum Kota Kotamobagu dengan proyek izin mendirikan
bangunan (IMB). Proyek ini sendiri merupakan proyek dari bagian bidang penataan
Tujuan dan sasaran pada subbab ini berisi tentang tujuan penulisan laporan Kerja
Praktik (KP) serta sasaran yang sudah atau belum dicapai oleh praktikan dalam kegiatan
kerja praktik, sehingga praktikan mengerti dan paham akan prosedur dari penjabaran
Tujuan umum Kerja Praktik adalah mahasiswa dapat memahami pekerjaan yang
melakukan kegiatan perencanaan yang ditugaskan oleh instansi kerja praktik. Adapun
tujuan penulisan Laporan Kerja Praktik adalah agar praktikan lebih mengerti dan
memahami mengenai masalah prosedur dan tahapan dalam mengerjakan suatu kegiatan
perencanaan yang mana tidak diperoleh di bangku perkuliahan. Adapun sasaran yang
ingin dicapai dalam mengikuti kegiatan Kerja Praktik (KP) antara lain yaitu :
lain dalam membuat suatu perencanaan sebagai wujud dari segala bidang ilmu yang
dipelajari.
setelah menyelesaikan studi, terutama dalam hal disiplin waktu dan tanggung jawab
pekerjaan.
e. Dapat memecahkan permasalahan pembangunan di bidang perencanaan
(perencanaan wilayah, pedesaan, dan kota), baik perencanaan fisik ruang, ekonomi,
maupun sosial.
Kerja Praktik membutuhkan persetujuan dari instansi kerja praktik yang terkait,
oleh karena itu membutuhkan persetujuan apakah akan diterima bisa melakukan kerja
praktik atau tidak. Praktikan sendiri memilih instansi kerja praktik di Dinas Pekerjaan
Umum Kota Kotamobagu. Prosedur yang harus dilakukan dan dipersiapkan adalah
sebagai berikut :
2. Cari informasi mengenai tempat kerja praktik dan contact person dari
4. Surat pengajuan kerja praktik akan diproses dan bila belum memenuhi
dan Kota.
dituju.
8. Menunggu surat balasan, jika diterima oleh instansi kerja praktikk kita
10. Setelah itu kita akan diberikan form isian nilai dan kegiatan yang
Ruang lingkup dalam pelaksanaan kerja praktik ini terdiri dari ruang
Kerja
Praktik, yaitu :
membantu dan ikut serta dalam proses survey langsung lokasi yang akan
para teknisi.
evaluasi dan bimbingan terhadap laporan kerja praktik yang disusun oleh
praktikan.
6 hari kerja. Dan begitu juga kegiatan kerja praktik pada bulan
kerja praktik, prosedur kerja praktik, ruang lingkup kegiatan kerja praktik
yang terdiri dari runag lingkup materi dan ruang lingkup waktu, peran
Organisasi.
BAB IV PENUTUP
praktikan dan saran untuk program studi Perencanaan Wilayah dan Kota,
saran untuk instansi kerja praktik dan saran bagi calon praktikan.
BAB II
kerja perangkat daerah (SKPD) dengan visi misinya : tersedianya infrastruktur pekerjaan
umum yang handal dan bermanfaat secara berkelanjutan serta berbasis tataruang untuk
Jembatan, Jalan, dan lain-lain ini, memiliki kesulitan dalam memonitoring dan
mengevalusai proyek yang sedang berjalan maupun proyek yang sudah direalisasikan.
Selama ini proyek-proyek diawasi satu persatu secara manual, dikarenakan Dinas
Pekerjaan Umum (PU) belum memiliki sistem informasi yang bisa mengawasi dan
mengevaluasi semua proyek secara bersamaan dan juga memberikan gambaran geografis
lokasi proyek secara keseluruhan, setiap proyek yang dikerjakan juga memiliki tempat
yang menggambarkan tentang tingkat, bagian-bagian dalam suatu perusahaan yang dapat
tata ruang, pertamanan dan kebersihan. Dalam penyelenggaraan tugas pokok tersebut,
permukiman, tata ruang, pertamanan dan kebersihan sesuai dengan kebijaksanaan yang
permukiman, tata ruang, pertamanan dan kebersihan; Pengelolaan tata usaha dinas;
sebagai berikut : Penyusunan dan penetapan rencana tata ruang dan teknis di bidang cipta
karya; Pengelolaan dan pengawasan pelaksanaan tata ruang dan pembangunan di bidang
Pembentukan wadah koordasi pengairan di wilayah dan atau pada wilayah sungai
kabupaten; Penetapan dan pemberian izin dan rekomendasi teknis atas penyediaan,
pengubahan dan atau pembongkaran bangunan dan atau saluran irigasi pada jaringan
irigasi primer dan sekunder di kabupaten; Pengaturan jalan meliputi perumusan kebijakan
kecamatan, antar kecamatan, jalan lokal dan jalan lingkungan, penetapan status jalan dan
dan pengawasan jalan di kabupaten; Penetapan kebijakan dan strategi wilayah kabupaten
pembangunan sarana dan prasarana perkotaan dan perdesaan jangka panjang dan
Penetapan perda tentang bangunan gedung dan lingkungan, penetapan kebijakan strategi
wilayah dan penetapan status bangunan gedung dan lingkungan yang dilindungi dan
informasi jasa konstruksi dan penelitian dan pengembangan jasa konstruksi skala
beberapa bagian dan diatur oleh Struktur Organisasi Kantor sebagaimana terlihat dalam
terciptanya lingkungan kerja yang baik. Setelah penetapan tujuan Dinas, dan
mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai, Dinas Pekerjaan Umum melakukan
Adapun upaya tugas-tugas dalam lingkup internal Dinas Pekerjaan Umum Kotamobagu
yaitu :
A. Pemantauan
secara dini dan dilakukan tindak pencegahan yang tepat. Di Dinas Pekerjaan Umum,
pemantauan dilakukan secara berkala baik oleh pengawas internal maupun eksternal. Juga
dilakukan eveluasi secara berkala segala kegiatan pengendalian atas operasi yang
dengan jelas kepada seluruh pegawai tentang apa yang harus dilakukan agar keseluruhan
tujuan dapat dicapai dengan baik. Informasi disediakan tepat waktu agar dapat
secara cepat.
C. Lingkungan Pengendalian
dengan baik. Para pimpinan dan para pegawai menjunjung tinggi integritas dan nilai
etika, hal ini dibuktikan dengan adanya sanksi bagi pegawai yang melanggar aturan yang
ditetapkan dengan cara mendapat teguran lisan maupun tulisan. Hal tersebut dapat
pengembangan sumber daya manusia seperti diklat dan pelatihan demi menunjang kinerja
pegawai. Pemisahan fungsi tugas kerja juga jelas sehingga para pegawai bekerja dan
ditempatkan di bagian yang sesuai dengan latar belakang pengalaman dan pendidikannya.
Komunikasi yang tercipta antara bawahan dan atasan juga baik sehingga tercipta
Pembambagian wewenang dan tanggung jawab juga dikomunikasikan dengan baik oleh
pimpinan kepada bawahan sehingga para pegawai diarahkan untuk mengatasi masalah
maupun memperbaiki masalah yang sudah terlanjur terjadi. Dinas Pekerjaan Umum juga
menetapkan berbagai kriteria yang jelas sehubungan dengan penerimaan karyawan baru
PEMBAHASAN
Bab pembahasan ini akan membahas mengenai Bidang Penataan Ruang dan
Materi terkait IMB (izin mendirinkan bangunan) maupun tujuan dan sasaran stratejik
serta bagaimana tugas-tugas pengerjaan dalam proses merealisasikan IMB. Dalam materi
Kerja Praktik mengenai pembahasan keikutsertaan praktikan selama kerja praktik dalam
3.1.1. Pendahuluan
Dalam materi ini terdiri dari latar belakang, tujuan dan sasaran kegiatan, ruang lingkup
Sebelum membangun sebuah rumah, ada satu kewajiban yang perlu dimilki, yaitu
IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Surat IMB diberikan instansi berbentuk dinas yang
berada di wilayah pemerintah tingkat kota untuk setiap rencana pembangunan rumah
baru, rehabilitasi atau pun renovasi. Bangunan yang dimaksud termasuk rumah tinggal,
rumah susun, rumah ibadah, hingga gedung perkantoran. Mengurus IMB sebaiknya
menjual rumah.
Mendirikan Bangunan atau biasa dikenal dengan IMB adalah perijinan yang
diberikan oleh Kepala Daerah kepada pemilik bangunan untuk membangun baru,
persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku. IMB merupakan salah satu
orang / badan yang akan mendirikan bangunan memiliki Izin Mendirikan Bangunan
terdapat pada pasal 5 ayat 1 Perda No.7 Tahun 2009. IMB tersebut melegalkan suatu
bangunan yang direncanakan sesuai dengan Tata Ruang yang telah ditentukan dan
maksud untuk kepentingan bersama sehingga jelas bahwa IMB itu penting.
Banyak masyarakat yang tidak mengurus IMB karena malas dengan prosedur
yang dikira akan berbelit-belit. Padahal tujuan IMB adalah menciptakan tata letak
bangunan yang teratur, nyaman dan sesuai peruntukan tanah. Tata letak bangunan yang
teratur nantinya akan berujung menjadi tata kota yang lebih baik. Lalu, bagaimana cara
sejumlah dokumen. Beberapa diantaranya adalah foto kopi gambar rencana dan
denahnya, foto kopi sertifikat tanah, foto kopi KTP pemilik lahan dan bangunan, & surat
perjanjian penggunaan lahan, jika tanah itu bukan milik si pemilik lahan
Dalam proses pembuatan IMB bias memakan biaya tak lebih dari satu juta rupiah
bila diurus sendiri sesuai jalur dan waktu yang ditentukan. Waktu yang dibutuhkan adalah
2-3 minggu. Jangka waktu proses IMB berbeda-beda tergantung kebijakan daerah
pengawasan setempat dan kesiapan berkas yang diperlukan. IMB juga bias diperbaharui
jika dalam proses pembangunan mengalami perubahan signifikan atau renovasi yang
berdampak dengan lingkungan, seperti perubahan fungsi dan bentuk. Perubahan yang
dimaksud, misalnya penambahan ruangan atau beralih fungsi (misalnya tempat tinggal
Jika ingin mengurus IMB tanpa bantuan jasa, beberapa langkah yang harus
diikuti adalah:
2. Formulir diisi dan ditandatangani di atas materai Rp. 6000 oleh pemohon
didirikan
persil.
diketahui oleh Lurah serta camat, apabila tanah bukan milik pemohon
IMB sangat berkaitan erat dengan pertahanan. Setiap warga negara Indonesia
berhak memanfaatkan tanah baik untuk bangunan maupun untuk tempat tinggal demi
kemakmuran rakyat sesuai dengan yang terkandung pada UUD 1945 pasal 33 ayat (3).
Segala bentuk izin mendirikan bangunan terutama yang berhubungan dengan pengajuan
permohonan dan juga penerbitannya wajib disertai syarat-syarat dan juga pertimbangan.
Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan dan Gedung. Syarat syarat
dari jenis perizinan yang satu dengan lainnya, termasuk prosedur IMB. Pada umumnya
pelayanan IMB berada pada Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu ( KPMPT
teknis daerah yang mempunyai tugas pokok di bidang pelayanan penanaman modal,
perizinan, dan non perizinan. Setiap daerah daerah Indonesia mempunyai Kantor
modal. Secara umum Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu ini melayani
5. Izin Penelitian
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang diemban Dinas Pekerjaan Umum
yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu untuk tahun 2014 - 2018.
Dengan didasarkan pada isu-isu stratejik yang timbul baik issue stratejik lingkungan
internal maupun eksternal yang akan menjadi potensi, peluang dan tantangan bagi
organisasi. Rencana strategis Dinas Pekerjaan Umum ini mencakup Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran serta cara pencapaian tujuan dan sasaran akan diuraikan dalam bab ini.
Selanjutnya sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2014 akan dijelaskan dalam
a) Visi
Berdasarkan hasil pembahasan dan musyawarah seluruh staf Dinas Pekerjaan
Umum dengan berlandaskan pada tugas pokok dan fungsi sesuai Peraturan Daerah
Nomor tahun 2009, maka disepakati untuk menetapkan Visi Dinas Pekerjaan Umum
“ Mewujudkan Pelayanan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum yang Baik dan Layak
Rumusan Visi ini mengacu pada Visi Kota Kotamobagu sebagaimana tertuang
dalam Peraturan Daerah Nom 12 tahun 2009 (Renstra tahun 2009 – 2014). Didalam Visi
teknis yang menangani pembangunan fisik di Kota Kotamobagu untuk mewujudkan suatu
Infrastruktur yang berkualitas yang mampu menjadi faktor pendorong dan menarik (pull
ekonomi lokal (local economic development) yang ada dalam mencapai kesejahteraan
infrastruktur, maka prinsip efisiensi, efektif dan optimal dengan azas pemberdayaan
b) Misi
implementasinya dijabarkan melalui Misi dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai,
yang selanjutnya akan dituangkan dalam rumusan program kegiatan nantinya. Sebagai
arah tindak operasional organisasi, maka perumusan misi dilakukan dengan tetap
mengacu dan mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi organisasi. Misi yang diemban
perlu ditetapkan tujuan yang merupakan penjabaran dari pernyataan misi Dinas Pekerjaan
Umum Kotamobagu. Tujuan ini akan memberikan gambaran yang nyata tentang apa
yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun kedepan.
Dengan perumusan tujuan stratejik ini maka Dinas Pekerjaan Umum Kotamobagu dapat
mengetahui secara tepat apa yang akan dilaksanakan dalam memenuhi pencapaian Visi
dan Misinya dalam jangka waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan tetap
memperhatikan potensi internal organisasi berupa sumber daya yang dimiliki. Beberapa
tujuan stratejik Dinas Pekerjaan Umum Kotamobagu adalah sebagai berikut : Tujuan
pembangunan sesuai skala prioritas pembangunan dan aspirasi masyarakat yang berazas
sasaran stratejik yang ingin dicapai sebagai wujud dari proses perencanaan stratejik.
Tujuan utama dari penentuan sasaran adalah bagaimana mewujudkan suatu infratruktur
yang berkualitas, yang mampu memberikan nilai tambah dalam pemanfaatannya dengan
menggunakan sumber daya pembiayaan dan sumber daya organisasi secara efisien,
efektif dan berhasil guna. Sasaran yang disusun diuraikan berdasarkan fungsi dan peran
masing-masing bagian dalam organisasi yang ada dengan berdasarkan pada tujuan yang
telah ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan dengan program dan
dari proses perencanaan stratejik merupakan landasan yang kuat dalam bergerak (prime
mover) untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja organisasi serta akan
tujuan stratejik yang terkait. Dengan demikian apabila seluruh sasaran stratejik telah
dicapai, maka diharapkan tujuan stratejik terkait dengan sendirinya terealisasi sesuai yang
a) Tujuan
perlu ditetapkan tujuan yang merupakan penjabaran dari pernyataan Misi Dinas Pekerjaan
Umum Kotamobagu. Untuk mewujudkan Visi dan Misi ini, maka strategis yang
Dari Uraian penjabaran tujuan yang akan dicapai Dinas Pekerjaan Umum
Kotamobagu untuk Rencana Kerja (RENJA), maka beberapa sasaran telah ditetapkan
antara lain :
permukiman;
terisolasi
4. Meningkatnya pemanfaatan tata ruang sebagai landasan dan acuan kebijakan bagi
kekeringan;
governance.
Harian Kerja Kabid Penataan Ruang
- Apel Pagi
- Apel Pagi
- Rapat bersama Staf dipimpin Kepal Dinas
membahas kinerja 2016 dan 2018
- Menandatangani Izin Mendirikan Bangunan
3 Rabu 06 Agustus 2018 (IMB)
- Pembahasan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
tentang Tower di Kotobangon
- Apel Sore
- Apel Pagi
- Tandatangan berkas Izin Mendirikan Bangunan
(IMB)
- Survey lapangan berkas An. Dr. Frans Paliliwu
dilokasi moayat rencana pembangunan Insimilator
Pembakaran Bahan Limbah Rumah Sakit
- Bertemu dengan Sekretaris Kota sebagai PA dan
KPA dalam rangka pelaksanaan pembangunan
4 Kamis 07 Agustus 2018
mesjid tahap 4 (Empat) ke Asuransi Penjamin
- Bersama dengan PPTK menyelesaikan berkas
Klem ke Asuransi Penjamin di Jakarta bertempat di
Kantor Dinas PU KK
- Menyelesaikan berkas Administrasi Gedung di
jalan AKD
- Apel Sore
- Apel Pagi
- Kerja Bakti dilapangan Kotamobagu
- Koordinasi ke Bagian Kesos dalam rangka
5 Jumat 08 Agustus 2018 persiapan Klem ke Asuransi Penjamin
Pembangunan Mesjid Agung Baitul Makmur
Kotamobagu
- Apel Siang
- Apel Pagi
- Apel Sore
13 Agustus
10 Rabu TL
2018
14 Agustus
11 Kamis TL
2018
15 Agustus
12 Jum'at TL
2018
16 Agustus
13 Sabtu
2018
17 Agustus
14 Minggu
2018
- Apel Pagi
- Pembahasan tentang pembangunan Rumah Sakit
20 Kinapit bersama Kepala Seksi Tata Ruang
17 Rabu Agustus - Koordinasi dengan Kabag Kesos dalam rangka
2018 lanjutan pelaksanaan Mesjid Agung Baitul makmur
- Apel Sore
- Apel Pagi
- Pembahasan bersama dengan KPA Mesjid dan
rencana PPTK Tahun 2016 terkait kegiatan tahapan
21 lanjutan pembangunan Mesjid
18 Kamis Agustus - Koordinasi dengan Assiten I tentang Perjalanan
2018 Dinas ke Manado untuk lanjutan rencana pelaksanaan
Mesjid Raya
- Apel Sore
23
Agustus
20 Sabtu
2018
24
Agustus
21 Minggu
2018
- Apel Pagi
- Rapat lanjutan pembahasan Koefisien Luas Lantai
Bangunan Rumah Sakit Kinapit dengan Kasie. Tata Ruang
27 dan Kasie. IMB
24 Rabu Agustus - Konsultasi ke ULP dalam rangka persiapan ulang lampu
2018 penerangan jalan
- Apel Sore
- Apel Pagi
- Pertemuan dengan PPTK dalan rangka persiapan ulang 3
unit Mobil Pik - Up Sampah dan 1 Unit Mobil Pemadam
Kebakaran
- Menandatangani hasil kajian teknis Rumah Sakit Kinapit
28
25 Kamis Agustus - Rapat Dinas terkait pelaksanaan semua kegiatan PPK,
2018 PPTK dan tugas struktural Dinas
- Pembahasan Renstra dan Renja dan pembahasan tenaga
honorer di BKD dan Ruang Sekot
- Apel Sore
- Apel Pagi
30
Agustus
27 Sabtu
2018
31
Agustus
28 Minggu
2018
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kotamobagu, 2018
Kerja Harian Kepala Seksi Pernahan Dan Pemanfaatan Ruang
Table 3.2 kerja harian kepala seksi pertanahan dan pemanfaatan ruang
JUMLAH KETERANGAN
NO
HARI/TANGGAL KEGIATAN OUTPUT (LAPORAN/DOK) DISETUJUI/TIDA
. OUT PUT K SETUJUI
Senin, 04 Agustus - Apel Pagi - Penandatanganan daftar hadir
1
2018
- Melayani Masyarakat - Melayani Masyarakat untuk Permohon Izin -
Mendirikan Bangunan (IMB)
Su
mber : Sop Dinas Kota Kotamobagu 2018
Tabel 3.3 Bidang Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Pemerintah Kota Kotamobagu
3.3 Materi Penataan Ruang
a) Ruang
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan
makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. Tata
ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-
pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai
pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan
fungsional di kotamobagu. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu
wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang
untuk fungsi budi daya. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata
penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan
1945. Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah
masyarakat dalam penataan ruang. Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan
struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan
upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang. Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan
tata ruang.
b) Wilayah
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau
aspek fungsional. Sistem wilayah adalah struktur ruang dan pola ruang yang mempunyai
jangkauan pelayanan pada tingkat wilayah. Sistem internal perkotaan adalah struktur
ruang dan pola ruang yang mempunyai jangkauan pelayanan pada tingkat internal
perkotaan. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya.
Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,
dan sumber daya buatan. Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan
utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi
Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat
kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan
sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan
hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis. Kawasan perkotaan
adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa
kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau
kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki
keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang
lebih kawasan metropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan membentuk sebuah
sistem. Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan
karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara,
pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya,
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik
yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Izin pemanfaatan ruang
adalah izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan
a) Azas
keadilan; dan akuntabilitas.
b) Tujuan
sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia;
Wilayah Administratif, Kegiatan Kawasan, dan Nilai Strategis Kawasan. Penataan ruang
berdasarkan sistem terdiri atas sistem wilayah dan sistem internal perkotaan. Penataan
ruang berdasarkan fungsi utama kawasan terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budi
daya. Penataan ruang berdasarkan wilayah administratif terdiri atas penataan ruang
wilayah nasional, penataan ruang wilayah provinsi, dan penataan ruang wilayah
ruang kawasan perkotaan dan penataan ruang kawasan perdesaan. Penataan ruang
berdasarkan nilai strategis kawasan terdiri atas penataan ruang kawasan strategis
nasional, penataan ruang kawasan strategis provinsi, dan penataan ruang kawasan
terdiri atas: Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; rencana tata ruang wilayah provinsi;
dan rencana tata ruang wilayah kabupaten dan rencana tata ruang wilayah kota. Rencana
rinci tata ruang sebagaimana dimaksud di atas terdiri atas: rencana tata ruang
pulau/kepulauan dan rencana tata ruang kawasan strategis nasional; rencana tata ruang
kawasan strategis provinsi; dan rencana detail tata ruang kabupaten/kota dan rencana tata
ruang kawasan strategis kabupaten/kota. Rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksud
di atas disusun sebagai perangkat operasional rencana umum tata ruang. Rencana rinci
tata ruang sebagaimana dimaksud di atas disusun apabila: rencana umum tata ruang
belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang; dan/atau rencana umum tata ruang mencakup wilayah perencanaan
yang luas dan skala peta dalam rencana umum tata ruang tersebut memerlukan perincian
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan
rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang
Rencana tata ruang dapat ditinjau kembali. Peninjauan kembali rencana tata
ruang yang ada dapat tetap berlaku sesuai dengan masa berlakunya; atau rencana tata
ruang yang ada perlu direvisi. Apabila peninjauan kembali rencana tata ruang
dilaksanakan dengan tetap menghormati hak yang dimiliki orang sesuai dengan ketentuan
peninjauan kembali rencana tata ruang sebagaimana dimaksud di atas akan diatur dengan
peraturan pemerintah.
Muatan rencana tata ruang mencakup rencana struktur ruang dan rencana pola
peruntukan kawasan lindung dan kawasan budi daya. Peruntukan kawasan lindung dan
kawasan budi daya sebagaimana dimaksud meliputi peruntukan ruang untuk kegiatan
Dalam rangka pelestarian lingkungan sebagaimana dimaksud di atas, dalam rencana tata
ruang wilayah ditetapkan kawasan hutan paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas
daerah aliran sungai. Penyusunan rencana tata ruang harus memperhatikan keterkaitan
mengenai tata cara penyusunan rencana tata ruang yang berkaitan dengan fungsi
pertahanan dan keamanan sebagai subsistem rencana tata ruang wilayah diatur dengan
peraturan pemerintah.
d) Penetapan Rencana
wilayah provinsi dan rencana rinci tata ruang terlebih dahulu harus mendapat persetujuan
rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota dan rencana rinci tata ruang terlebih dahulu
Gubernur. Ketentuan mengenai muatan, pedoman, dan tata cara penyusunan rencana tata
tetap menghormati hak yang dimiliki orang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
rencana rinci tata ruang dalam rangka pelaksanaan penataan ruang wilayah
nasional; arahan peraturan zonasi untuk sistem nasional yang disusun dalam rangka
ruang wilayah provinsi sebagaimana dimaksud di atas meliputi: perencanaan tata ruang
rencana rinci tata ruang dalam rangka pelaksanaan penataan ruang wilayah
provinsi; arahan peraturan zonasi untuk sistem provinsi yang disusun dalam rangka
penataan ruang;
pemerintah daerah provinsi tidak dapat memenuhi standar pelayanan minimal bidang
peraturan perundang-undangan.
3.4.3 Wewenang Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
rinci tata ruang dalam rangka pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten/kota;
kewenangannya masing-masing.
Gambar 3.4
Gambar 3.5
Gambar 3.6
Gambar 3.7
a) Pengawasan
sebagaimana dimaksud di atas, dilakukan pula pengawasan terhadap kinerja fungsi dan
minimal bidang penataan ruang. Dalam rangka peningkatan kinerja fungsi dan manfaat
a) Penyelesaian Sengketa
upaya penyelesaian sengketa melalui pengadilan atau di luar pengadilan sesuai dengan
b) Penyidikan
sipil tertentu di lingkungan instansi pemerintah yang lingkup tugas dan tanggung
jawabnya di bidang penataan ruang diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Penyidik pegawai negeri sipil
laporan atau keterangan yang berkenaan dengan tindak pidana dalam bidang penataan
ruang; melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidana
dalam bidang penataan ruang; meminta keterangan dan bahan bukti dari orang
sehubungan dengan peristiwa tindak pidana dalam bidang penataan ruang; melakukan
pemeriksaan atas dokumen-dokumen yang berkenaan dengan tindak pidana dalam bidang
penataan ruang; melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang diduga terdapat bahan
bukti dan dokumen lain serta melakukan penyitaan dan penyegelan terhadap bahan dan
barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti dalam perkara tindak pidana dalam
bidang penataan ruang; dan meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas
penyidikan tindak pidana dalam bidang penataan ruang. Penyidik pegawai negeri sipil
c) Pidana
Setiap orang yang tidak menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan
ruang, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling
pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan denda paling
banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah). Jika tindak pidana
pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak
sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 61 huruf b, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Jika tindak
pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan perubahan fungsi ruang,
pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling
dimaksud di atas mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang,
pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling
banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah). Jika tindak pidana
pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak
d) Ketentuan Pidana
Setiap orang yang tidak mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan
izin pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud di atas, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah). Setiap orang yang tidak memberikan akses terhadap kawasan yang oleh
di atas, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling
berwenang yang menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang sebagaimana
dimaksud di atas , dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda
Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam dilakukan oleh suatu
korporasi, selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat
dijatuhkan terhadap korporasi berupa pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari
dimaksud di atas, dapat menuntut ganti kerugian secara perdata kepada pelaku tindak
kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata
pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang kepada pejabat berwenang;
apabila kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menimbulkan
kerugian.
4) Kewajiban
Dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib: menaati rencana tata ruang yang
telah ditetapkan; memanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat
5) Sanksi
mengenai kriteria dan tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud di
6) Peran Masyarakat
pemanfaatan ruang. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan bentuk peran
masyarakat dalam penataan ruang sebagaimana dimaksud di atas diatur dengan peraturan
CAPAIAN TARGET
No. DATA RUMUS KET
2018 2019
3,2 Penataan Ruang
Rasio Ruang Terbuka Luas ruang terbuka hijau Data luasan RTH
Hijau per Satuan
3.2.1 Luas wilayah ber HPL - berada di Dinas
Luas Wilayah ber
HGB PRKP
HPL - HGB
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan
Ber-Imb Ber-Imb Ber-Imb Ber-Imb Ber-Imb Ber-Imb Ber-Imb Ber-Imb Ber-Imb Ber-Imb
10 1 19 1 1 2
124 218 276
9 15 4 39 75 13 78
5 76 8 1.0 1.3
Ber-Imb 233 451 1.641
66 0 99 974 87 65
Bangunan
16.65 16.6 16. 16.7 16.6
Tidak Ber- 16.661
9 85 698 22 37
Imb
BENTUK JUMLAH
LUAS LAHAN TYPE
NAMA RUMAH UNIT
NO PERUMAHAN ALAMAT PERUMAHAN
PENGEMBANG PERUMAHA Non
Tapak/Susun (LB/LT) MBR
N MBR
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PT. Puri Citra Kel. Motoboi Kecil & 133
1. Jimmy A. Limen Tapak Type 36 M²
Indah Desa Poyowa Kecil Unit
Kec. Kotamobagu
Selatan
JUMLAH UNIT
NO KECAMATAN
MBR Non MBR
1 2 3 4
1. Kec. Kotamobagu Selatan 7 Unit
Dalam kegiatan kerja praktik ini, praktikan dilibatkan dalam tahapan tahapan
yaitu pada tahapan pengumpulan dan analisis data, karena proyek tersebut telah berjalan
sebelum praktikan melakukan kerja praktik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Table 3. 13 Kegiatan Kerja Praktek
N Agustus September
o 1 2 3 4 1 2 3 4
Kegiatan
Bangunan gedung
Secara Bertahap
Bangunan Gedung
Bangunan gedung
17 Kelengkapan dokumen izin mendirikan
Bangunan gedung
Bangunan Gedung (PIMB) dan memenuhi persyaratan administratif, yang terdiri atas
Setiap bangunan gedung yang didirikan harus pada lahan kavling/persil yang
status hak atas tanahnya jelas. Status hak atas tanah sebagai tanda bukti
dengan:
a. Surat bukti status hak atas tanah yang diputuskan oleh pemerintah daerah dapat berupa:
1) Sertifikat tanah;
2) Surat Keputusan Pemberian Hak Penggunaan atas Tanah oleh pejabat yang berwenang
di bidang pertanahan;
5) Surat girik/petuk/akta jual beli, yang sah disertai surat pernyataan pemilik bahwa tidak
6) Surat kohir verponding Indonesia, disertai pernyataan bahwa pemilik telah menempati
lebih dari 10 tahun, dan disertai keterangan pemilik bahwa tidak dalam status sengketa
antara pemilik bangunan gedung dengan pemilik tanah, apabila pemilik bangunan
informasi meliputi:
kepemilikan bangunan gedung yaitu dokumen keterangan diri pemilik yang mengajukan
Permohonan IMB dan kepemilikan atas bangunan gedung memuat informasi sekurang-
kurangnya:
b) Alamat;
c) Tempat/tanggal lahir;
d) Pekerjaan;
e) Nomor KTP dan data identitas lainnya (Fotokopi KTP dan bukti identitas lainnya
sebagai lampiran);
Untuk proses terkait dengan permohonan IMB kegiatan lainnya, status kepemilikan
a. Bangunan gedung hunian rumah tinggal tunggal sederhana, meliputi rumah inti
e) Rencana pelaksanaan.
diberikan oleh pemerintah daerah, dan oleh Pemerintah atau pemerintah provinsi
untuk bangunan gedung fungsi khusus, kepada pemilik bangunan gedung untuk
kegiatan meliputi:
- Pelestarian/pemugaran.
provinsi untuk bangunan gedung fungsi khusus, melaksanakan dengan prinsip pelayanan
1) Penerbitan IMB;
IMB sebagai pengesahan dokumen rencana teknis yang telah disetujui oleh
Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah provinsi lainnya untuk bangunan gedung fungsi
khusus di wilayahnya diberikan untuk dapat memulai pelaksanaan konstruksi bangunan
gedung.
Penerbitan IMB sebagai bagian dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) oleh
Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah provinsi lainnya untuk bangunan gedung fungsi
3. Pelayanan prima
1) Prosedur yang jelas sesuai dengan proses dan kelengkapan yang diperlukan
4) Keterjangkauan yaitu besarnya retribusi IMB sesuai dengan lingkup dan jenis
ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional, Rencana Tata
tingkat zonasi gempa yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang meliputi:
b) Bangunan gedung hunian rumah tinggal tunggal dan rumah deret – sampai
c) Bangunan gedung hunian rumah tinggal tidak sederhana – 2 (dua) lantai atau
lokasi yang bersangkutan kepada setiap orang atau badan hukum yang akan
4) Garis sempadan dan jarak bebas minimum bangunan gedung yang diizinkan;
1) Lokasi-lokasi yang terletak pada kawasan rawan bencana gempa; kawasan rawan
longsor; kawasan rawan banjir, dan/atau lokasi yang kondisi tanahnya tercemar; dan
yaitu ;
1) Bangunan gedung hunian rumah tinggal tunggal sederhana (rumah inti tumbuh dan
pemerintah daerah.
(2) Dokumen administratif dan/atau dokumen rencana teknis yang belum memenuhi
Pada pembangunan bangunan gedung di kota yang berkembang pesat dan jadwal
penerbitan IMB dengan tahapan yang merupakan satu kesatuan dokumen, sepanjang tidak
rumah tinggal tunggal, dan rumah deret di satu kawasan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
dan/atau kepemilikan tanah dan perubahan data lainnya, atas permohonan yang
bersangkutan.
c. Bangunan gedung yang sudah terbangun yang belum memiliki IMB dan
masing.
2) Pada lokasi yang terdapat program instansi yang terkait dalam penyelenggaraan
prasarana dan sarana atau pelayanan kepentingan umum (seperti jalan, jalur penerbangan,
3) Dokumen rencana teknis diperiksa (dicatat dan diteliti), dinilai/dievaluasi dan disetujui
gedung.
1) Wajib mengikuti persyaratan dalam RTRW Nasional untuk bangunan gedung fungsi
Lingkungan (AMDAL) yang diwajibkan untuk bangunan gedung tertentu, atau Upaya
3) Pada lokasi yang terdapat program instansi yang terkait dalam penyelenggaraan
prasarana dan sarana atau pelayanan kepentingan umum (seperti jalan, jalur penerbangan,
meliputi:
topografi/contour); dan
meliputi:
topografi/contour);
c) Pernyataan dari pemilik tanah bahwa tanah tersebut tidak dalam status
sengketa; dan
1) Surat Bukti Kepemilikan Bangunan Gedung, atau dokumen bentuk lainnya sebagai
pekerjaan, nomor KTP, atau identitas lainnya, serta fotokopi KTP atau identitas lainnya.
a. Gambar arsitektur;
2) Luas lantai dasar bangunan gedung terhadap KDB maksimum dan/atau luas lantai
2) Gambar denah;
3) Gambar tampak;
dalam mendukung beban hidup dan beban mati, termasuk beban yang timbul akibat alam
Pertimbangan teknis yang disusun oleh Tim Ahli Bangunan Gedung sebagai
kesimpulan dari hasil pengkajian berupa nasihat, pendapat, dan pertimbangan profesional
secara tertulis merupakan masukan untuk penilaian/evaluasi dokumen rencana teknis
4.5.4 Penilaian/Evaluasi
tertentu, hasil dari pemberian pertimbangan teknis dari Tim Ahli Bangunan
Gedung
dilengkapi/diperbaiki.
Dokumen IMB diterbitkan dengan jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh)
hari terhitung sejak persetujuan dokumen rencana teknis untuk bangunan gedung
pada umumnya termasuk setelah adanya pertimbangan teknis dari Tim Ahli
Bangunan Gedung untuk persetujuan/pengesahan dokumen rencana teknis
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Proses maupun hasil yang sudah didapatkan dalam program kerja praktik di
bekerja mandiri serta bisa terjun langsung merasakan kinerja dalam program
yang sudah di tetapkan tugas pokok dan fungsi di dinas pekerjaan umum tersebut.
yang sudah di tetapkan diruang bidang penataan ruang yang saya tempatkan itu
dan disini bisa belajar melihat proses dan mekanisme maupun prosedural yang
nantinya akan kita rasakan langsung selama turun di lapangan seperti mendata
satu persatu IMB (izin mendirikan bangunan) yang dimiliki oleh pemilik, tujuan
dan jika tidak maka pihak tersebut akan segera di arahkan unutk segera
pengetahuan dalam kerja praktikan ini seperti melihat langsung mekanisme apa
saja yang bekerja, seperti kerja team yang di koordinatorkan langsung oleh
pembinbing lapangan saya dan pegawai kontrak lainya termasuk dalam team
survey lokasi yang akan kami tinjau langsung untuk melihat kesesuaian dalam
membangun struktur bangunan sesuai dengan apa yang sudah di buatkan dalam
5.1 Kesan
Kesan yang didapat oleh praktikan selama melaksanakan kerja praktik terbagi
menjadi dua yaitu kesan terhadap instansi kerja praktik dan kesan terhadap lingkungan
kerja praktik.
Kesan terhadap instansi beserta di lingkungan kerja praktik yaitu dimana setelah
mengikuti beberapa proses mengenai programnya di instansi tersebut disini lebih banyak
mendapatkan begitu banyak pelajaran baru yang nantinya akan di serap ilmu baik
pengalamanya ketika selalu terlibat dalam survey, untuk itu ini telah menjadi suatu proses
belajar yang sangat mandiri ini sehingga bila di suatu saat nanti terjun di dunia pekerjaan
kita sudah tidak merasa sesuatu yang kaku dan beku dengan apa yang sedang kita
Kesanpun mengenai di lingkungan kerja praktek yaitu bisa dilihat ketika kita lagi
sedang bekerja disini kita lebih belajar disiplin tepat waktu dan siap untuk mengikuti
segala aturan maupun attitude yang sudah tertradisi di lingkungan kerja tersebut sehingga
saya bisa belajar juga hal-hal yang baru dan banyak pengalaman maupun kondisi-kondisi
bisa di petik maupun kita pelajari di tempat kerja praktek tersebut untuk itu kita harus
juga bersinergitas dengan para stakehoders di lingkungan kerja tersebut sehingga bisa
menjalankan pekerjaan yang baik dan benar, mungkin begitu saja sedikit kesan dari apa
yang saya dapatkan selama menjalankan proses dan mekanis di tempat kerja praktik
tersebut.
Saran
rapih disini, diusahakan untuk setiap team survey lokasi untuk selalu
sama yang lainya dan untuk pembagian waktu harus juga bisa selalu
Kerja praktik merupakan salah satu kegiatan yang penting untuk dilakukan
kaitannya dengan persiapan para planner untuk terjun langsung kemasyarakat, dan
kegiatan tersebut diwajibkan oleh pihak mahasiswa. Namun adapun saran-saran untuk
calon praktikan kerja praktik adalah sebagai berikut :
1. Calon praktikan sebaikanya memahami dengan baik bahwa kegiatan
kerja praktik tersebut bukan hanya sebagai persyaratan akademis,
melainkan yang paling penting adalah manfaat dan pengalaman yang
dapat diambil dalam kegiatan yang dilakukan dalam kerja praktik
tersebut.