Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KERJA PRAKTEK

REHABILITASI GEDUNG/KANTOR PARIPURNA DPRD KOTA TERNATE

Disusun oleh:

Dina Muliasari 07231811035


Nursafitri M Saleh 07231811097
Muhamad Syahril Putra Suriyadi 07231811070

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2022
LEMBARAN PENGESAHAN

Laporan kerja praktek merupakan salah satu syarat dalam penyelesaian studi Pada
program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun Ternate.
Laporan ini disusun oleh mahasiswa yang namanya tertera di bawah ini Berdasarkan
hasil kerja praktek yang dilaksanakan pada 13 juli 2021 sampai 10 september 2021
Di Proyek Rehabilitasi Gedung/Kantor Paripurna DPRD Kota Ternate
Nama-nama mahasiswa
Dina Muliasari 07231811035
Nursafitri M Saleh 07231811097
Muhamad Syahril Putra Suriyadi 07231811070

Ternate, Juli 2022

Mengetahui

Koordinator kerja praktek Dosen pembimbing

M.Taufiq Y. Saputra, ST ., MT. Ir.Muhammad Rizal, ST .,M.Sc


NIP. 197412272005011001 NIP. 198401052014041001

Mengetahui
Koordinator Program Studi Teknik Sipil

M.Taufiq Y. Saputra, ST ., MT.


NIP. 197412272005011001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek kami
yang berjudul “Rehabilitasi Kantor/Gedung Paripurna DPRD Kota Ternate” ini dengan baik.
Kerja Praktek merupakan suatu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh setiap Mahasiswa
Jurusan Teknik Sipil di lokasi proyek dengan jangka waktu tertentu yang telah di sepakati
oleh Koordinator Kerja Praktek Program Studi. Kegiatan tersebut merupakan salah satu
syarat akademik sebelum memasuki tahap akhir studi seorang mahasiswa.

Pada Laporan ini kami banyak mengambil pelajaran dalam bagaimana


melaksanakan suatu pekerjaan di lapangan. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada Pak Ir.Muhammad Rizal,
ST .,M.Sc Selaku pembimbing dan Pak M.Taufiq Y.Saaputra, ST.,MT Sebagai Koordinator
Kerja Praktek Program Studi Teknik Sipil serta semua sumber yang telah membantu
dalam penyusunan laporan ini. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini
sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini. Akhir kata kami mengucapkan
terima kasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.

Ternate, 11 Juli 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

COVER
LEMBARAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek
1.4 Kegunaan Kerja Praktek
1.5 Metode Pelaksanaan Kerja Praktek
1.6 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
1.7 Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Uraian Umum
2.2 Jaminan Mutu
2.3 Bahan
2.3.1 Baja Ringan
2.3.2 Kanal C
2.3.3 Reng
2.3.4 Dynabolt
2.3.5 Spandek
BAB III GAMBARAN UMUM DAN DESKRIPSI PROYEK
3.1. Tinjauan Umum
3.2. Data Proyek
3.3. Letak Geografis
3.4. Gambar lokasi proyek
3.5. Tugas dan kewajiban Unsur-unsur Pengelola Proyek
3.5.1 Pemilik Proyek
3.5.2 Konsultan
3.5.3 Kontraktor
3.6 Hubungan kerja

iv
BAB IV METODOLOGI PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
4.1. Uraian Umum
4.1.1 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Bahan/material Yang Digunakan
5.2 Pekerjaan Atap Gedung Graha
5.2.1 Pekerjaan Pembongkaran Penutup Atap Lama/Buangan
5.2.2 Pekerjaan Baja Ringan
5.2.3 Pek Gording
5.2.4 Pek. Breacing + Skoor besi beton 12mm
5.2.4 Pek. Plat
5.2.5 pek pemasangan baut
5.2.6 Pek Atap Spandek 0,3 mm Warna
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………..26
LAMPIRAN ………………………………………………………………………………………..27

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Untuk dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa harus
memiliki kesiapan dalam menghadapi keprofesian pekerjaannya yang sesuai dengan
bidang yang digelutinya. Banyak sekali hal yang menjadi hambatan bagi seseorang yang
belum mengalami pengalaman kerja untuk terjun ke dunia pekerjaan, seperti halnya ilmu
prngetahuan yang diperoleh di kampus bersifat statis ( pada kenyataannya masih kurang
adaptif atau kaku terhadap kegiatan kegiatan dalam dunia kerja yang nyata ), teori yang
diperoleh belum tentu sama dengan praktik kerja di lapangan , dan keterbatasan waktu
dan ruang yang mengakibatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh masih terbatas.

Dikarenakan hal di atas, maka universitas menetapkan mata kuliah kerja praktek agar
para mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan yang tidak diberikan oleh kampus

Pada umumnya kegiatan kerja praktek yang dilakukan pada salah satu
perusahaan( berkaitan dengan desain interior ) itu meliputi : kerterkaitan antara gagasan
desain dengan pelaksanaan, keterampilan teknis yang memadai, dan tata laksana proses
dalam desain.

Dalam arti bahwa mahasiswa mampu mengadakan perbandingan/pengalaman dari


teori yang didapat dibangku kuliah dengan yang didapat dilapangan. Kerja Praktek
biasanya dilaksanakan pada proyek-proyek pemerintah atau swasta yang mana memenuhi
kriteria layak untuk dijadikan sebagai lokasi tempat untuk melaksanaan Kerja Praktek.

Kerja Praktek adalah suatu mata kuliah yang mempunyai nilai tambah yang sangat
berguna bagi mahasiswa-mahasiswa apabila didalam melaksanakan kerja praktek
mahasiswa betul-betul serius untuk mau memahami apa yang didapat selama kerja
praktek berlangsung, karena dari hasil tersebut dapat membantu mahasiswa jika selesai
kuliah dapat mengerti tentang tata cara pelaksanaan proyek.

Oleh karena itu Mahasiswa di berikan kesempatan selama kurang lebih 2 (dua) bulan
untuk melakukan Kerja Praktek pada lokasi proyek yang terkait dengan bidang studinya.

1
Pengalaman lapangan ini sekaligus diharapkan agar Mahasiswa dapat menerapkan teori-
teori yang relevan di dapatkan selama proses perkuliahan. Pada Kerja Praktek ini dipilih
proyek pada Gedung/Kantor Paripurna DPRD Kota Ternate. karena dianggap layak
memenuhi kriteria sebagai lokasi tempat untuk melaksanakan kerja praktek. dimana
proyek tersebut merupakan proyek Rehabilitasi Gedung/Kantor Paripurna DPRD Kota
Ternate yang direncanakan dikerjakan selama 365 hari kalender, dan item-item
pekerjaanya berkaitan dengan teori-teori yang didapatkan selama proses perkuliahan.

Kerja praktek ini meliputi survey langsung ke lapangan, wawancara langsung dengan
pelaksana proyek atau pengawas langsung di lapangan serta pihak-pihak yang terkait di
dalam proyek pembangunan serta mengumpulkan data-data teknik dan non-teknis yang
akhirnya direalisasikan dalam bentuk laporan, sehingga dapat memperluas wawasan
berpikir mahasiswa untuk dapat menganalisa dan memecahkan masalah yang timbul di
lapangan serta berguna dalam mewujudkan pola kerja yang akan dihadapi nanti.

1.2. Maksud dan Tujuan Rehabilitasi

Tujuan dan maksudnya dari rehabilitasi adalah untuk memenuhi standar kenyamanan dan
keamanan, dan bagus untuk menambah wawasan dan pengalaman visual bagi Mahasiswa
tentang suatu kegiatan pembangunan fisik atau yang nyata, beserta segala aspeknya,
yang meliputi aspek kerekayasaan, kontraktual dan administaritif serta 2 pelaksanaannya
di lapangan, sehingga mahasiswa mempunyai pengetahuan dan pemahaman atas
masalah tersebut.

1.3. Ruang Lingkup Kerja Praktek

Lingkup pekerjaan yang didapat selama 2 bulan pekerjaan Kerja Praktek (KP) pada
rehabilitasi Kantor dewan perwakilan rakyat Maluku Utara adalah sebagai berikut :

a. Mengamati pekerjaan perbaikan kantor dewan perwakilan rakyat


b. Pekerjaan pembongkaran atap lama
c. Pekerjaan pemasangan rangka baja
d. Pekerjaan pemasangan spandek
1.4. Kegunaan Kerja Praktek

2
Adapun kegunaan Kerja Praktek (KP) adalah sebagai berikut :

a. Mahasiswa dapat melihat langsung jenis–jenis pekerjaan yang dilaksanakan.


b. Mahasiswa dapat mencari solusi dari sebuah permasalahan sebagai bakat
seorang engineer.
c. Untuk dapat mengembangkan kemampuan sebagai seorang insan teknik sipil
yang memiliki skill yang nanti nya dapat memberikan perubahan paradigma dalam
dunia Teknik Sipil
1.5. Metode Pelaksanaan Kerja Praktek

Metode pelaksanaan kerja praktek adalah sebagai berikut :

a. Analisa data-data dokumen proyek dari pihak yang berkepentingan didalam


pelaksanaan proyek yang dikerjakan baik cara lisan maupun tulisan.
b. Study lapangan dan melakukan interview langsung di lapangan dengan Site
Manager, Pimpinan lapangan, karyawan serta pekerja pada proyek tersebut.
c. Mengambil dan mempelajari hal-hal yang menyangkut perencanaan dan
pelaksanaan proyek
1.6. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Tempat pelaksanaan kerja praktek ini adalah proyek Rehabilitasi Gedung/Kantor


Paripurna DPRD Kota Ternate dengan waktu pelaksanaan kerja praktek berlangsung dari
tanggal 13 Juli 2021 sampai dengan 10 September 2021.

1.7. Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek

Secara garis besar penulisan laporan kerja praktek ini, digunakan sistematika
penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang kerja praktek, maksud dan tujuan
kerja praktek, ruang lingkup kerja praktek, kegunaan kerja praktek, metode pelaksanaan
kerja praktek, tempat dan waktu pelaksanaan serta sisitematika penulisan laporan kerja
praktek.

Bab II Tinjauan Pustaka

3
Bab ini membahas tentang kajian pustaka. Inti dari bab ini adalah berisi teori-teori
tentang struktur bangunan tersebut.

Bab III Gambaran Umum dan Deskripsi Proyek

Bab ini membahas tentang gambaran umum proyek berupa data-data umum
proyek, serta struktur organisasi pelaksanaan proyek dan menguraikan hubungan kerja.

Bab IV Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Bab ini membahas tentang metode pengawasan, sistem pengendalian proyek,


serta metode pelaksanaan pekerjaan proyek.

Bab V Pembahasan

Bab ini membahas tentang pekerjaan yang dilakukan selama Kerja Praktek

Bab VI Penutup

Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran-saran yang berkaitan dengan
kerja pelaksanaan praktek

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Uraian Umum

Peraturan-Peraturan teknis untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan, berlaku


lembaran-lembaran ketentuan-ketentuan yang syah di Indonesia peraturan-peraturan ini
dituliskan sebagai rencana kerja dan syarat-syaratnya, untuk memudahkan pelaksanaan
pekerjaan atau membimbing pemborong dalam melaksanakan pekerjaan pembangunan
yang lazim nantinya dijumpai di lapangan pekerjaan.

Adapun yang di maksud dengan beton adalah campuran antara semen Portland atau
semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa
bahan tambahan membentuk massa padat

Pekerjaan ini harus pula mencakup penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton,
pengadaan perawatan beton, lantai kerja dan pemeliharaan pondasi seperti pemompaan
atau tindakan lain untuk mempertahankan agar pondasi tetap kering

Adapun penjelasan mengenai pekerjaan kolom pada kerja praktek yaitu :

Adapun pekerjaan awal yang dilakukan pada pekerjaan kolom berupa pemotongan
besi secara berkala dengan ukuran yang ditentukan, sebelum merangkai tulangan kolom
terlebih dahulu membuat cincin – cincin 1 mm yang akan di pasang pada rangkai kolom,
merangkai satu tulangan hanya memakan waktu 45 menit setiap tulangan. jenis besi yang
akan dipasang menggunakan Ø 22.

2.2. Jaminan Mutu

Mutu bahan yang dipasok dari campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta hasil
akhir dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam perencanaan dalam hal ini
menggunakan Standar Nasional Indonesia ( SNI ) dan American Society Testing and

5
Materials (ASTM) jika dibutuhkan. Akan tetapi, di lapangan pada kenyataan
pelaksanaannya sering tidak sesuai dengan standard jaminan mutu seperti SNI dan
ASTM.

2.3. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada pembangunan atau perbaikan atap
menggunakan baja ringan :

2.3.1 Baja Ringan

Baja ringan adalah salah satu material bangunan yang biasanya digunakan untuk
konstruksi, terutama pada bagian atap bangunan. Baik itu digunakan untuk pembangunan
rumah, gudang, tempat parkir, pabrik, maupun bangunan lainnya yang biasa dibuat dalam
konstruksi.

Baja ringan ini kebanyakan terbentuk dari bahan dasar campuran antara seng dan
alumunium. Penggunaan baja ringan pun akhirnya mebgalami kemajuan, terutama dalam
segi mutu. Sudah semakin banyak produsen Rangka atap baja ringan yang menyesuaikan
pembuatan material ini dengan standar SNI ( Standar Nasional Indonesia ). Di bawah ini
adalah beberapa keunggulan dari material bangunan yang satu ini:

1. Ringan dan Mudah Memasangnya

Berat atap baja ringan ini cukup ringan jika dibandingkan dengan material pembuat
atap lainnya, yaitu hanya sekitar 9 kg / m2. Sifatnya yang ringan ini juga memudahkan
para pekerja konstruksi untuk memasang rangka atap tersebut.

2. Kuat dan Awet

Meskipun material yang satu ini ringan, namun keunggulan dari baja ringan itu
sendiri adalah penggunaannya yang cukup kuat dan awet. Bahkan, bahan bangunan
tersebut tidak akan berkarat dan tahan menghadapi cuaca ekstrem, sehingga bisa
melindungi rumahmu dengan maksimal.

3. Mudah Dibentuk dan Disambung

6
Atap baja ringan bisa menjadi solusinya untuk membuat atap banguan yang sesuai
dengan keinginan Anda. Hal ini dikarenakan material baja ringan ini dapat dengan mudah
dipotong dan dibentuk mengikuti bentuk rangka atap yang kita inginkan. Selain itu, baja
ringan juga dapat disambungkan dengan jenis atap lainnya menggunakan material
penghubung baja.

4. Tegangan Tarik Tinggi

Atap baja ringan ternyata memiliki karakteristik yang lebih lentur jika dibandingkan
dengan jenis atap lainnya. Kelenturan rangka atap ini tentu sangat penting karena semakin
besar tegangan tarik atap, semakin banyak energi yang bisa diserap.

2.3.2 Kanal C

Kanal C menjadi salah satu bagian kerangka baja ringan. Bentuk kanal C yaitu
menyerupai huruf C dan terbuat dari bahan aluminium sebagai lapisan anti karat, silicon
dan zinc. Kanal C mudah dipasang dan juga dilepas sehingga memudahkan dalam
pemasangan. Material baja ringan kanal C mempunyai ukuran tinggi dan lebar, hal ini bisa
berbeda-beda antara pabrikan satu dengan lainnya sesuai spesisfikasi masing-masing.
Umumnya, yang paling sering dipakai yaitu kaal C dengan ukuran lebar 3cm, tinggi 7.5 cm,
ketebalan kanal C 0.60mm, 0.65mm, 0.70mm, 0.75 mm dan 1 mm.

2.3.3 Reng

Sama dengan kanal C, reng merupakan material baja ringan yang berfungsi sebagai
rangkka atap. Ukuran yang dimiliki juga bervariasi sesuai produksi pabrikan masing-
masing. Ukuran reng umumnya memiliki tinggi 3cm dan 4 cm serta lebar rata-rata 5 cm.
Ketebalan reng yaitu 040 mm dan 0.45mm. Anda bisa pilih sesuai dengan kebutuhan.

2.3.4 Dynabolt

Sudah pernah mendengar dynabolt? Salah satu baut yang dibutuhkan dalam
membangun rangka atap yaitu dynabolt. Material dynabolt berguna sebagai pengunci
material baja ringan pada dinding batu bata ataupun ring balok. Untuk ukurannya, dynabolt
tersedia dalam ukuran 8mm dan 10mm. Pilih ukuran dynabolt sesuai dengan keinginan
kekuatan kuncian.

7
2.3.5 Spandek

Atap spandek merupakan salah satu jenis atap rumah yang terbuat dari
percampuran bahan alumunium serta seng. Komposisi rasio yang digunakan untuk
membuat atap spandek adalah 55% alumunium dan 43% dari seng. Sisanya
menggunakan bahan dari silicon. Dari campuran bahan-bahan tersebut, terciptalah atap
spandek yang memiliki sifat kokoh, awet, ringan dan mudah dibentuk.

Kelebihan pertama dari atap spandek adalah pemasangannya yang mudah. Tidak
butuh waktu yang lama untuk menutupi seluruh bagian atas rumah dengan struktur rangka
yang tidak rumit. Bagian-bagian pada atap spandek yang mudah untuk diaplikasikan. Jika
terjadi angin cukup besar, atap spandek cenderung lebih aman ketimbang menggunakan
genteng atau jenis atap lainnya karena atap spandek dapat menurunkan risiko ambruknya
bagian atap.

Ketebalan rata-rata yang dimiliki atap spandek adalah sekitar 0,3 mm hingga 0,5
mm. memang digolongkan cukup tipis, namun bukan berarti atap ini mudah hancur. Atap
spandek tetap kokoh dan kuat karena terbuat dari bahan-bahan kimia berkualitas. Atap
spandek memiliki sifat anti pecah, anti retak dan tentunya bersifat membasmi atau anti
rayap serta serangga.

Permukaan atap spandek dapat lebih mudah dicat dengan kombinasi warna yang di
inginkan ketimbang jenis atap lainnya. Meski sebenarnya atap spandek pun sudah
memiliki warna dasar yang mencolok yang telah diproduksi oleh produsennya dari pabrik.

Atap spandek dapat dikatakan sebagai salah satu material desain atap rumah yang
memiliki daya tahan lama serta awet yang dapat digunakan dalam jangka panjang. Atap ini
dapat bertahan hingga 20 tahun lamanya. Hal ini karena campuran komposisi yang tepat
dengan bahan dasar alumunium dan seng yang dapat membuatnya tahan lama dan kokoh
walaupun dimakan waktu.

8
BAB III

GAMBARAN UMUM DAN DESKRIPSI PROYEK

3.1. Tinjauan Umum

Sejalan dengan perkembangan wilayah di Indonesia khususnya kawasan


Indonesia Timur, Kota Ternate yang juga salah satu wilayah berkembang di kawasan
Indonesia Timur dalam perjalanannya menyukseskan program pemerintah untuk menuju
era globalisasi maka sarana dan prasarananya harus ditingkatkan, baik di bidang fisik
maupun non-fisik.

Dalam melaksanakan suatu proyek dipergunakan suatu organisasi kerja.


Organisasi melibatkan beberapa unsur yang bertanggung jawab sesuai dengan fungsinya
sehingga terwujudlah suatu kerja sama yang baik dalam pelaksanaan suatu proyek.

Pentingnya suatu struktur organisasi ini dalam pelaksanaan suatu proyek adalah
para unsur yang terlibat didalamnya mengerti akan kedudukan dan fungsinya, sehinga
dengan adanya struktur organisasi ini diharapkan dalam pelaksanaan-pelaksanaan proyek
dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan/direncanakan.
Dasarnya para unsur yang terlibat dalam proyek tersebut sudah harus dapat mengerti
akan posisinya. Tetapi untuk melancarkan hubungan kerja maupun komonikasi maka
dibuatlah struktur organisasi baik antara partner (kontraktor,konsultan perencanaan,
konsultan pengawas/menejemen kontruksi (MK) dan pengelola proyek) maupun sesama
atasan terhadap bawahan untuk mempertanggung jawabkan tugas yang dibebankan
padanya.

Jika salah satu dari unsur-unsur ini tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan
baik menurut peraturan yang telah ditetapkan, maka tidak mungkin suatu proyek akan
tersendat-sendat pelaksanaannya atau mungkin terbengkalai pekerjaannya proyek

9
tersebut. Pengkoordinasian dan pengaturan yang baik di dalam tubuh organisasi proyek ini
akhirnya menjadi persyratan mutlak. Untuk mewujudkan hal tersebut kiranya tidak bisa
dihindarkan adanya pemberian tugas dan wewenang yang jelas diantara unsur-unsur
pengelola proyek.

3.2. Data Proyek

Nama Pekerjaan : Rehabilitasi Gedung/Kantor Paripurna DPRD


Pemberi Pekerjaan : SEKRETARIAT DPRD KOTA TERNATE
Kontraktor Utama : CV.TIRTA MAS
Konsultan Pengawas : CV.MEGACOVOLI RAYA
Lokasi Pekerjaan : Jl. Tugu Makugawene Kalumata
Jangka Waktu Pelaksanaan : 120 Hari Kalender
Sumber Dana : APBD KOTA TERNATE
Tahun Anggaran : 2021

3.3. Letak Geografis


Rehabilitasi Gedung/Kantor Paripurna DPRD yang berlokasi di
Jl. Raya Kalumata, Kota Ternate Provinsi Maluku Utara dengan batas-batas sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara : Perumahan Griya Mandiri Kalumata
b. Sebelah Selatan : Jalan Raya
c. Sebelah Timur : Tugu Makugawene
d. Sebelah Barat : Lahan Kosong

3.4. Lokasi proyek

10
Gambar 3.1. gambar lokasi proyek

3.5. Tugas dan kewajiban Unsur-unsur Pengelola Proyek


Setiap unsur-unsur pelaksanaan pembangunan mempunyai tugas dan kewajiban
sesuai fungsi dan kegiatan masing-masing dalam pelaksanaan pembangunan.
3.5.1 Pemilik Proyek
Pemilik proyek atau pemberi tugas atau pengguna jasa adalah orang/badan yang
memiliki proyek dan memberi pekerjaan atau menyuruh memberi pekerjaan kepada
penyedia jasa dan membayar biaya pekerjaan tersebut. Pengguna jasa dapat berupa
perorangan, badan/lembaga/instansi pemerintah ataupun swasta.
Hak dan kewajiban pengguna jasa adalah :
1. Menunjuk penyedia jasa ( konsultan dan kontraktor ).
2. Meminta laporan secara priodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah
dilakukan oleh penyedia jasa.
3. Memberi fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang membutuhkan oleh
pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
4. Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
5. Menyediakan dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa sejumlah
biaya yang diperlukan untuk meujudkan sebuah bangunan.
6. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan cara
menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama
pemilik.

11
7. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan ( bila terjadi ).
8. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh
penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang dikehendaki.
Wewenang pemberi tugas adalah :
1. Memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing kontraktor.
2. Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara memberitahukan
secara tertulis kepada kontraktor jika telah terjadi hal-hal di luar kontrak yang di
tetapkan.

3.5.2 Konsultan
Pihak/badan yang disebut sebagai konsultan dapat dibebankan menjadi dua yaitu :
konsultan perencana dan konsultan pengawas. Konsultan perencana dapat dipisahkan
menjadi beberapa jenis berdasarkan spesialisasi, yaitu : konsultan yang menangani bidang
arsitektur, bidang sipil, bidang mekanikal dan elektrikal, dan lain sebagainya. Berbagai jenis
bidang tersebut umumnya menjadi satu kesatuan yang disebut sebagai konsultan
perencana.
a. Konsultan perencana
Konsultan prencana adalah orang/badan yang membuat perencanaan bangunan
secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil maupun bidang lainnya melekat erat yang
membentuk sebuah system bangunan. Konsultan perencana dapat berupa
perorangan/badan hukum yang bergerak dalam bidang perencanaan pekerjaan bangunan.
Hak dan kewajiban konsultan perencanaan adalah :
1. Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencana
kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana anggaran biaya.
2. Memberikan usulan sertapertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak
kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.
3. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang
kurang jelas dalam gambar rencana , rencana kerja dan syarat-syarat.
4. Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.

12
5. Menghindari rapat koordinasi pengelolaan proyek.
6. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah orang/badan yang ditunjuk pengguna jasa untuk
membantu dalam pengelolaanpelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai dari awal
hingga berakhirnya pekerjaan pembangunan.
Hak dan kewajiban konsultan pengawas adalah :
1. Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang ditetapkan.
2. Membimbing dan mengandalkan pengawasan secara periodik dalam pelaksanaan
pekerjaan.
3. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
4. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran informasi
antar berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.
5. Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta menghindari
pembengkakan biaya.
6. Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul dilapangan agar dicapai hasil
akhir sesuai dengan yang diharapkan dengan kualitas, kuantitas serta waktu
pelaksanaan yang telah di tetapkan. Menerima atau menolak material/peralatan
yang didatangkan oleh kontraktor. 8. Menghentikan sementara bila terjadi
penyimpangan dari peraturan yang berlaku.
7. Menyusun laporan kemajuan peekerjaan ( harian, mingguan, bulanan )
8. Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambah atau berkurangnya
pekerjaan.
3.5.3. Kontraktor
Kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar
rencana dan peraturan dan syarat-syarat yang ditetapkan. Kontraktor dapat berupa
perusahaan perorangan yang berbadan hukum atau sebuah badan hukum yang bergerak
dalam bidang pelaksanaan pekerjaan.
Hak dan kewajiban kontraktor adalah :

13
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan dan syrat-
syarat, risalah penjelasan pekerjaan dan syarat-syarat tambahan yang telah
ditetapkan oleh pengguna jasa.
2. Membuat gambar-gambar pelaksana yang disahkan oleh konsultan pengawas
sebagai wakil dari pengguna jasa.
3. Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam peraturan
untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat.
4. Membuat laporan hasil kerja berupalaporan harian, mingguan dan bulanan.
5. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah diselesaikannya sesuai
dengan ketetapan yang berlaku.

3.6. Hubungan kerja


Hubungan tiga pihak antara pemilik proyek, konsultan dan kontraktor diatur sebagai
berikut:
Konsultan dengan pemilik proyek, ikatan berdasarkan kontrak. Konsultan memberi
layanan konsultasi di mana produk yang dihasilkan berupa gambargambar rencana,
peraturan dan syarat-syarat, sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa atas
konsultasi yang diberikan oleh konsultan.
Konsultan dengan pemilik proyek, ikatan berdasarkan kontrak. Kontraktor memberikan
layanan jasanya professionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan
pemilik proyek yang dituangkan dalam rencana, peraturan, dan syarat-syarat oleh
konsultan, sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa professional kontraktor.
Konsultan dengan Kontraktor, ikatan berdasarkan peraturan pelaksanaan. Konsultan
memberikan gambaran rencana, peraturan dan syarat-syarat, Kontraktor harus
merealisasikan sebuah bangunan

14
Gambar 3.5. Hubungan Kerja Unsur-unsur Pelaksana Pekerjaan
Untuk mencapai prestasi yang optimal maka tiap unsur harus mengetahui tugas,
kewajiban, serta tanggung jawab masing-masing. Hubungan kerja dari keempat unsur
seperti gambar di atas masing-masing terikat oleh kontrak dan peraturan pelaksanaan.
Hubungan ini bukan hanya menyangkut di bidang teknis tetapi juga mengangkut di bidang
administrasi.
Kepentingan masing-masing unsur tidak selamanya paralel, bahkan kadang-kadang
bertentangan, maka untuk menciptakan adanya kerjasama yang baik dan untuk mencapai
terciptanya tata cara pembangunan yang tertib, maka mutlak diperlukan ketentuan-
ketentuan yang berfungsi untuk mengatur hubungan kerja antara unsur - unsur dalam
pelaksaan suatu bangunan. Ketentuan-ketentuan ini meliputi, Ketentuan Hukum,
Ketentuan Administrasi dan Ketentuan Bangunan.

15
BAB IV
METODOLOGI PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
4.1. Uraian Umum
Metodologi pelaksanaan Kerja Praktek merupakan langkah-langkah yang
dibutuhkan dalam memperoleh data, mempelajari tahapan pekerjaan di lapangan,
menganalisis dan kemudian mengolahnya. Selain itu, metodologi juga merupakan acuan
dalam penyusunan laporan kerja praktek.
Metodologi yang dibahas dalam penulisan laporan ini dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Teknis pelaksanaan Kerja Praktek, di mana berisi pembahasan mengenai waktu Kerja
Praktek, metode pengumpulan data, serta analisis dan pengolahan data.
b. Teknis pelaksanaan pekerjaan di lapangan, di mana berisi pembahasan proses-proses
pekerjaan di lokasi kerja praktek.

4.1.1 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek


1. Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

16
Kerja praktek dilakukan selama dua bulan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Waktu dimulainya kerja praktek adalah dari 13 Juli 2021 s/d 10 Agustus 2021,
Kp dilaksanakan setelah melewati prosedur perizinan oleh pihak instansi terkait.
2. Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penulisan laporan kerja praktek ini, teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Studi Lapangan
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan peninjauan
langsung di perusahaan yang diperoleh dengan :
1) Wawancara
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan
berbagai pertanyaan untuk mendapat keterangan dalam proses tanya jawab berdasarkan
pada tujuan peninjauan.
2) Observasi
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan secara teliti dan
sistematis pada objek penelitian dengan jalan mengamati apa yang dilihat dan didengar
yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diselidiki.
3) Dokumentasi
Merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan menggunakan media foto
atau pengambilan gambar. Teknik dokumentasi juga dapat menjadi sebuah bukti dalam
proses pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b. Studi Kepustakaan
Merupakan metode yang menggunakan bahan pustaka atau literatur baik berupa
buku-buku, maupun bahan lainnya yang mempunyai keterkaitan dengan masalah yang
akan dibahas atau yang akan digunakan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.
1) Sumber Data
Bila dilihat dari sumbernya, data yang diperoleh dapat dibedakan menjadi dua
macam sumber data, yaitu data primer dan data sekunder.
 Data primer, merupakan data yang didapatkan langsung selama kegiatan KP
berlangsung. Data tersebut dapat langsung diolah sesuai dengan kebutuhan.

17
 Data Sekunder, merupakan data yang telah ada dan untuk memperolehnya diperlukan
izin dari pihak penyedia data tersebut. Data sekunder meliputi; Gambar Kerja,
Rencana Anggaran Biaya (RAB), Kurva kemajuan pekerjaan (Kurva S).
4.1.2. Teknis Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
Pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus dilakukan secara berurutan, baik
menurut pelaksanaan maupun menurut urutan pekerjaan yang harus dilaksanakan terlebih
dahulu. Gambar rencana menjadi panduan selama proses pekerjaan berlangsung. Selain
itu, semua pekerjaan harus mengikuti kontrak kerja yang telah disepakati. Dalam laporan
kerja praktek ini, pelaksanaan pekerjaan yang ditinjau sesuai dengan yang dilingkupi
selama proses kerja praktek berlangsung.

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Bahan/material Yang Digunakan


Bahan/material yang digunakan dalam pekerjaan proyek renovasi gedung DPR KOTA
TERNATE adalah sebagai berikut :
1. Baja ringan
2. Besi CNP 6,5 mm
3. Besi siku 5 mm
4. Baut Angkur M16 baceplate
5. Baut HTB M16 L=50mm
6. Baut HTB M14 L=50mm
7. Baut HTB M10 L=30mm
8. Spandek 0,3 mm
9. GRC 5 mm
10. Silem

18
11. Aluminium foil

Adapun alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

1. Mesin bor
2. Gergaji mesin
3. Gunting spandek
4. Martel
5. Watterpass ( selang air )
6. Meter
7. Penyiku
8. Besi
9. Palu
10.Kacamata

5.2 Pekerjaan Atap Gedung Graha

5.2.1 Pekerjaan Pembongkaran Penutup Atap Lama/Buangan


Pembongkaran adalah kegiatan membongkar atau merobohkan seluruh atau
sebagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan
sarananya.

Gambar 5.1 Pembongkaran Atap

5.2.2 Pekerjaan Baja Ringan

19
Baja ringan terbuat dari Carbon Steel atau Galvalum. Bahan ini membuatnya lebih
tahan lama dan tahan korosi. Campuran berbagai unsur seperti: karbon, mangan,
alumunium, zink, silikon, dan tembaga membuat bobotnya lebih ringan. Karena
ringan dan kuat, baja ringan cocok untuk membangun atap atau area atas bangunan.

1. Baja Ringan

Gambar 5.2 Pekerjaan Baja Ringan

5.2.3 Pek Gording

Adapun fakta-fakta pekerjaan di lapangan :

1. pembuatan klos/pengaku (bracket) dengan panjang ≤15 cm. Dengan


memanfaatkan baja ringan yang akan dipakai untuk usuk.
2. Tarik benang untuk menentukan jarak serta ketinggian pemasangan bracket.
adalah 1 sampai 1,2 meter.
3. Pasang bracket pada sisi atas gording, dengan menggunakan sekrup
M4x40. Yang mana pada masing-masing bracket minimal 2 buah sekrup.
4. Letakkan usuk pada gording. Lalu ikat dengan sekrup berukuran M4x20.

20
Gambar 5.4 : Pek. Gording

5.2.4 Pek. Breacing + Skoor besi beton 12mm

Memasang bracing (pengikat) digunakan sebagai penahan beban angin apabila sedang
melakukan pekerjaan.

Gambar 5.6 : pek. Breacing + skor besi beton 12mm

5.2.4 Pek. Plat

21
Penggunaan tumpuan dengan wall plate harus dihindari karena tumpuan ini dutujukan
untuk meratakan ringblack, jika ringblack tidak rata. Penggunaan wall plate akan berakibat
pada dynabolt yang tertanam dalam ringblack menjadi berkurang. Selain itu juga dapat
ruang kosong pada wall plate yang dapat mengakibatkan peretakan kuda-kuda menjadi
kurang stabil.

Gambar 5.7 : wall plate

5.2.5 pek pemasangan baut

Pemasangan baut bertujuan untuk menyatukan batang baja satu dengan yang lain.
Dalam pemasangan baut pada pekerjaan ini digunakan empat ( 4 ) jenis baut, di
antaranya:

1. Baut Angkur M16 baceplate


2. Baut HTB M16 L=50mm
3. Baut HTB M14 L=50mm
4. Baut HTB M10 L=30mm
5.2.6 Pek Atap Spandek 0,3 mm Warna
1. Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok
maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar .
2. Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu di

22
atas jurai dan rafter,
3. Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan,
kemudian dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 –
16 x 16 HEX.
4. Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas. Pemasangan
penutup atap harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi dan tidak berbelok –
belok

Gambar 5.8 : Pek Atap Spandek

23
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Selama mengikuti kerja praktek sampai selesainya laporan kerja praktek ini, banyak
hal-hal penting yang dapat diambil sebagai bahan pembelajaran dan evaluasi dalam
konstruksi beton bertulang. Berdasarkan dari hasil pengamatan serta diskusi dari berbagai
pihak, Penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dan saran tentang pekerjaan kolom
tersebut.

6.1 Kesimpulan
Setelah kami melakukan kerja praktek di proyek Rehabilitasi Gedung/Kantor
Paripurna DPRD Kota Ternate, kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kurangnya fasilitas K3 untuk para pekerja nya, karena seharusnya K3 itu perlu untuk
para pekerja, agar safety dalam bekerja
2. Bahan yang dipakai dalam proyek ini sesuai dengan peraturan yang diterapkan yaitu
peraturan umum untuk pemeriksaan bahan bangunan NI-3.1971.
3. Kebersihan area pekerjaan masih jauh dari standar yang diharapkan.
4. Sistem manajemen di lapangan tidak berjalan dengan baik, sehingga komunikasi
antar pejabat di lapangan dan para bekerja tidak berjalan dengan semestinya
6.2 Saran
Setelah melakukan Kerja Praktek pada proyek ini berdasarkan pengetahuan serta
pengalaman yang dimiliki, maka dapat diberikan beberapa saran antara lain:
1. Mahasiswa KP perlu adanya persiapan secara matang mengenai ilmu Teknik Sipil
di dunia kampus sebelum terjun kelapangan (lokasi KP).

24
2. Mahasiswa KP harus lebih sering ke lokasi dan banyak bertanya sehingga dapat
mendapatkan bobot ilmu yang cukup dari KP.
3. Setelah diberikan izin untuk melakukan KP dilapangan pihak kontraktor/konsultan
seharusnya memberikan pembimbingan penuh mengenai proyek pembangunan
dilapangan.
4. K3 dilapangan harus lebih diperhatikan.
5. Perlu ditingkatkannya pengawasan yang berkelanjutan dalam pekerjaan tersebut
agar apa yang kerjakan sesuai dengan apa yang direncanakan.
6. Pengukuran serta perhitungan harus dilakukan untuk menjamin kualitas pekerjaan
yang dihasilkan.
7. Sistem kontrol waktu pelaksanaan harus lebih baik, agar pekerjaan selesai tepat
pada waktunya.
8. Sangat perlu diperhatikan kebersihan area serta keselamatan kerja.
Sesuai prinsip Manajemen Konstruksi, bahwa aspek-aspek pelaksanaan
proyek konstruksi yang menjadi keutamaan adalah sebagai berikut :
 Merencanakan / melaksanakan pekerjaan dengan biaya seekonomis mungkin
(cost).
 Merencanakan / melaksanakan pekerjaan dengan mutu atau kualitas hasil
kerja yang baik (quality).
 Merencanakan / melaksanakan pekerjaan dengan waktu seefisien mungkin
(time/ schedule).
 Merencanakan / melaksanakan pekerjaan dengan mengedepankan
keamanan, kenyamanan dan keselamatan kerja (safety).

25
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2008.”Panduan Skripsi dan Kerja Praktek Edisi 1” Fakultas Teknik, Universitas Khairun
Ternate.

26
LAMPIRAN

Gambar 1. Scaffolding digunakan untuk menyangga manusia dan bahan

27
Gambar 2. Pemotongan baja ringan

Gambar 3. Pemasangan baja ringan

Gambar 4. Rangka atap

28
Gambar 5. Pemasangan spandek

29
Gambar 6. Pemasangan alumunium foil

Gambar 7. Pemasangan rangka atap

Gambar 8. Selesai pembongkaran

30
Gambar 9

31
Gambar 10. Pekerjaan Plafon

32

Anda mungkin juga menyukai