Pada
PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITS NEGRI PADANG
ATIKA YULANDARI
09018036
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Pada
Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Fakultas Teknik
Universits Negri Padang
Atika Yulandari
09018036
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Sipil
i
KATA PENGANTAR
Akhir kata mengucapkan semoga laporan ini berguna bagi pembaca dan
kita semua, khususnya bagi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Dan Perencanaan.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Proyek
1.2 Tujuan Proyek
1.3 Lingkup Kerja Praktik
1.3.1 Latar Belakang Kerja Praktik
1.3.2 Tujuan Kerja Praktik
1.4 Sistematika Penulisan
i
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
LAMPIRAN
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Proyek
Gedung Kuliah merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam
suatu Universitas, demi kelancaran proses belajar dan mengajar maka di perlukan
pula gedung kuliah yang memadai. Dengan bertambah nya usia suatu gedung
makan berpengaruh pada kondisi gedung tersebut, maka dari itu diperlukan
pembangunan gedung baru dengan kondisi yang lebih baik sebagai sarana dan
prasarana dalam proses belajar dan mengajar demi menciptakan kenyamanan
untuk semua pihak yang ikut terlibat dalam proses belajar mengajar tersebut.
Seiring dengan meningkatnya jumlah mahasiswa pada program Studi
Teknik di Univerrsitas Negri Padang dan kondisi Gedung lama yang memerlukan
renovasi, hal itulah yang menjadi latar belakang proyek pembangunan gedung
kuliah di Universitas Negri Padang.
1
2
dan kerja praktik (KP) sebagai sarana latihan dan keterampilan untuk berbagai
bidang sesuai dengan jurusan masing – masing mahasiswanya.
Pelakasanaan kerja praktik merupakan tahapan penyelarasan dan
penyesuaian antara teori yang di dapat di perkuliahan dengan kondisi nyata
dilapangan yang berupa bentuk sesungguhnya serta perwujudan nyata dari teori
yang didapat. Dari pelaksanaan kerja praktik ini sangat diharapkan para
mahasiswa sebagai praktikan dapat memperoleh gambaran dari situasi dunia
keprofesian yang akan dijalaninya nanti dan dapat menjadikan proses kerja
praktik ini sebagai pengetahuan dan pengalaman berharga disetiap kondisi,
persoalan, maupun penyelesainnya.
Persaingan didunia kerja dalam bidang apapun sangatlah menuntut
keterampilan ataupun keahlian tersendiri dari seseorang dibidang tertentu. Dengan
adanya Kerja Praktik sangatlah membantu bagi mahasiswa untuk melatih melalui
mengenal dunia kerja yang nyata sesuai dengan bidangnya. Dalam proses
berlangsungnya kerja praktik ini banyak pengetahuan dan pengalaman yang dapat
diambil oleh peserta kerja praktik sebagai bahan acuan untuk berkarir didunia
yang lebih nyata.
1.3.2 Tujuan Kerja Praktik
Adapun tujuan dari dari kerja praktik antara lain :
1. Memperdalam wawasan mahasiswa menmgenai struktur proyek yang di
jalani.
2. Memperluas pengetahuan teoritis yang diperoleh pada bangku kuliah dan
dengan praktek di lapangan.
3. Mengenal dan memahami hal-hal yang terjadi di lapangan tentang
perbedaan antara teori dan praktek di lapangan serta memahami dan
mampu memecahkan masalah dalam kegiatan pengawasan dan
pengendalian suatu proyek.
4. Meatih kepekaan mahasiswa akan berbagai persoalan praktis yang
berkaitan dengan Imu Teknik Sipil.
5. Mendapatakan pengetahuan mengenai pelaksanaan suatu proyek
pembangunan di lapangan.
3
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
2.1 Deskripsi Proyek
Proyek pembanguann gedung kuliah Teknik Universitas Negri Padang ini
terletak di Jln. Prof. Dr. Hamka, Air tawar, Padang, Sumatra Barat. Indonesia.
Sumber : www.Googlemap.com
Gambar 1.1 :
Layout Universitas Negri Padang
5
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
6. Membuat laporan PKL dengan baik dan sesuai dengan tata cara penulisan
ilmiah.
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN
5
kemapuan dan pengalaman yang luas di dunia jasa Konsultan Perencanaan,
Pengawasan dan Rekayasa.
PT. ANURESI adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultan
teknik dan manajeman. Didirikan oleh para tenaga ahli yang berpengalaman dari
berbagai jenis disiplin Ilmu Pengetahuan. PT. ANURESI telah membina suatu
staff tetap yang terdiri dari Insinyur, Ahli Arsitektur, Ahli Sipil, Ahli
Kontruksi/Elektrikal, Planologi, Surveryor, dan lain sebagainya untuk mendukung
semua kegiatan yang akan dilaksanakan.
Selain pengetahuan dibidangnya masing-masing personil utama telah
mendapatkan pengalaman penting dalam pengawasan Kontruksi dan pemahaman
yang baik atas faktor-faktor yang mempengaruhi biaya kontruksi serta aspek-
aspek pengawasan yang ada dalam suatu proyek.
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini PT. ANURESI didukung oleh tenaga ahli
dari berbagai disiplin ilmu. Hal ini dimungkinkan bukan saja kerena dukungan
dan kemitmen yang solid dari personil kami terhadap mis perusahaan untuk
memberikan layanan terbaik bagi klien kami dalam melaksanakan pekerjaan yang
dipercaya kepada kami. PT. ANURESI senantiasa berupaya memupuk budaya
kerja yang memelihara profesionalisme tenaga ahli dalam memberikan pelayanan
yang inivatif, efisien dan solusi yang tepat guna.
2.1.1 Lingkup layanan
Jenis layanan konsultan yang diberikan oleh PT. ANURESI adalah sebagai
berikut :
1. Bidang Usaha Arsitektur
PT. ANURESI menyediakan jasa konsultan untuk sub bidang. Bagian sub
bidang seperti antara lain :
a. Jasa Nasihat/Pra-Disain, Desain dan Adminitrasi Arsitektural.
b. Jasa Arsitektural Lansekap.
c. Jasa Desain.
d. Jasa Arsitektur Lainya.
2. Bidang Usaha Sipil
PT. ANURESI menyediakan jasa konsultansi untuk sub bidang/ bagian sub
bidang seperti antara lain :
5
a. Jasa Nasehat/Pra-Desain dan Desain engineering Bangunan .
b. Jasa Nasehat/Pra-Desain dan Desain engineering Pekerjaan Teknik Sipil
Keairan.
c. Jasa Nasehat/ Pra-Desain dan Desain engineering Teknik Sipil
Transportasi.
d. Jasa Nasehat/Pra-Desain dan Desain engineering Teknik Sipil Lainya.
3. Bidang Usaha Tata Lingkungan
PT. ANURESI menyediakan jasa konsultan untuk sub bidang / bagian sub
bidang seperti antara lain :
a. Jasa Konsultan Lingkungan.
b. Jasa Peremcana Urban.
4. Bidang Usaha Layanan Jasa Inspeksi Teknik
PT. ANURESI menyedikan jasa kontruksi untuk sub bidang / bagian sub
bidang seperti antara lain :
a. Jasa Engineering Fase Kontruksi dan Instalasi Bangunan.
b. Jasa Engineering Fase Kontruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi.
c. Jasa Engineering Fase Kontruksi dan Instalasi Pekerjaan Sipil Keairan.
d. Jasa Engineering Fase Kontruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil
Lainya.
2.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan wadah bagi kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Supaya tujuan dapat tercapai
dengan baik, maka diperlukan pembagian tugas serta tanggung jawab antar
masing-masing anggota organisasi. Hal ini sangat penting karena semua kegiatan
yang terjadi didalam perusahaan tidak mungking dapat ditangani oleh pemimpin
perusahaan sekaligus, apalagi didalam perusahaan yang berskala besar.
Dalam pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab, maka perlu
disusun suatu kerangka yang dapat menunjukan dan memperinci setiap tugas
yang akan dilaksanakan yaitu dengan membentuk struktur organisasi. Struktur
organisasi sangat penting bagi perusahaan kerena dapat menggambarkan
garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab antar anggota. Struktur organisasi
5
berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain,
tergantung pada besar kecilnya perusahaan dan bergerak dibidang apa
perusahaan tersebut.
Pada dasarnya terdapat beberapa bentuk struktur organisasi yang dapat
digunakan oleh perusahaan, yaitu struktur organisasi garis, fungsional ataupun
struktur organisai garis dan staf. Sunarto (2003:146) mengurangi bentuk struktur
organisasi sebagai berikut.
2.2.1 Struktur organisasi garis
Pada struktur organisasi garis, kekuasaan dan tanggung jawab bercabang
pada suatu tingkatan pimpinan dari yang teratas sampai yang terbawah dan
masing-masing bawahan memberikan pertanggung jawaban tugasnya kepada
atasannya. Dalam hal ini, seorang karyawan hanya bertanggung jawab pada satu
atasan. Karena itu atasan harus memiliki pengetahuan yang luas, sebab ia tidak
memiliki staf.
2.2.2 Struktur organisasi garis dan staf
Struktur ini banyak digunakan oleh perusahaan besar yang daerah
usahanya luas serta memiliki bidang usaha yang kompleks. Di sini kesatuan
perintah juga dipertahankan, atasan memiliki sejumlah bawahaan tertentu dan
bawahan hanya menerima satu perintah dari seorang atasan. Kepada atasan
tersebut bawahan harus bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan. Dalam hal
ini terdapat satu atau beberapa staf. Yang dimaksud staf disini adalah ahli dalam
bidang tertentu yang bertugas memberi nasehat dan saran-saran dalam bidangnya
tertentu dalam organisasi tersebut.
2.2.3 Struktur organisasi fungsional
Struktur Ini didasarkan pada fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi
tersebut, seperti fungsi produksi, keuangan, personalitas, adminitrasi dan lainnya.
Setiap karyawan tidak bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pimpinan
berwenang pada satuan-satuan organisasi dibawahnya untuk bidang pekerjaan
tertentu. Pimpinan berhak memerintah selama masih berhubungan dengan bidang
pekerjaannya.
5
9
Komisaris Direktur
Ir.H.Ismuni
Ir.Mulydi Rahyono
Alfinnur, S.T.
Arsitektur Sipil/Struktur Mekanikal/Elektrik
Ceasar Destria, S.T.
Hari Aprianto, S.T. Rabuansyah, S.T. Juniadi, S, S.T.
B.Setianto, H.M, S.T. Busri, S.T.
M. Ardli Hafiid, S.T.
Felisia, C.K, S.T. Rubbi Priatna, S.T.
Putri Galih Puspita,
Fitria Yulia Adani, S.T.
S.T.
Gambar 2.1 :
Struktur Organisasi Kantor
a. Tugas
9
b. Wewenang.
c. Tanggung jawab.
a. Tugas
b. Wewenang
c. Tanggung jawab
3. Bendahara
a. Tugas
b. Wewanang
c. Tanggung jawab
4. Site manager
a. Tugas
b. Wewenag
c. Tanggung Jawab
Site manager adalah penanggung jawab bidang pelaksana teknik dan pengendalian
oprasional.
5. Adminitrasi
ANURESI agak selektif dalam merekrut karyawan baru, khususnya untuk jabatan
yang sangat membutuhkan keahlian khusus.
1. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan setiap hari kerja, libur pada hari-hari besar.
2. Pekerjaan dimulai pada pukul 08.00-16 WIB, dengan waktu istirahat pada
pukul 11.00-13.00.
3. Para pengawas lapangan berhak menegur para pekerja atau kepala tukang jika
ada pekerjaan yang tidak sesuai.
13
Konsultan Perencana : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Kontraktor Pelaksana : PT. MENARABAJA SARANASAKTI
3.3 Struktur Organisasi Proyek
KEPALA
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Kalimantan Barat
Kuasa Pengguna Anggaran
Ir. MULYADI
FELISIA RAHYONO
TRIFINA, CK, ST
CHIEFDirektur
INSPECTOR
13
3. Pengelola teknis
Pengelola Teknis adalah tenaga teknis Kementerian Pekerjaan Umum yang
bertugas membantu Pimpinan Instansi/Kepala Satuan Kerja
Kementerian/Lembaga yang menyelenggarakaan pembangunan bangunan
gedung negara dalam mengelola kegiatan dibidang teknis administratif selama
penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung negara pada setiap tahapan,
baik di tingkat program maupun di tingkat pelaksanaan.
4. Direktur
Direktur (dalam jumlah jamak disebut Dewan Direktur) adalah seseorang yang
ditunjuk untuk memimpin Perseroan Terbatas (PT). Direktur berupa seseorang
yang memiliki perusahaan tersebut atau orang profesional yang ditunjuk oleh
pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan terbatas.
Penyebutan direktur dapat bermacam-macam, yaitu dewan manajer, dewan
gubernur, atau dewan eksekutif.
5. Chief inspector
Tugas dari seorang chief inspector adalah sebagai berikut :
a. Pengendalian terhadap kuantitas bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan
oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan dalam dokumen kontrak.
b. Mempersiapkan rekomendasi teknis sehubungan dengan variasi volume
kontrak
c. Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan
kontraktor, untuk dipakai sebagai dasar pembuatan sertifikat pembayaran
bulanan (Monthly Certificate).
d. Berpedoman terhadap petunjuk teknis dan instruksi dari Site Engineer,
serta berupa agar Site Engineer dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
selalu mendapat informasi yang diperlukan sehubungan dengan
pengawasan sesuai dengan desain yang ditentukan.
e. Melakukan pelaporan kepada Site Engineer atau Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan
terlampauinya volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak.
13
f. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada kontraktor,
sehingga tidak terjadi pembayaran berganda atau pembayaran lebih.
g. Mempelajarai pasal-pasal dalam Kontrak sehingga tata cara pengukuran
dan pembayaran pekerjaan kepada kontraktor benar-benar didasarkan
kepada ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak.
h. Membuat dan menghimpun semua data yang berhubungan dengan
pengendalian pekerjaan serta memantau kemajuan pekerjaan di lapangan.
i. Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, laporan bulanan,
jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain.
j. Membantu Site Engineer dalam menyiapkan data untuk Final Payment.
k. Mengecek semua As Built Drawing yang dibuat oleh kontraktor.
6. Ahli K3 konstruksi
Peranan K3 Konstruksi adalah dapat menyusun program K3 serta
penerapannya dalam konstruksi. Berikut adalah beberapa tugas dan tanggung
jawab Tenaga Ahli K3 Konstruksi yang terbagi menjadi 3 diantaranya adalah :
a. Ahli K3 Konstruksi Muda
Uraian tugas dan tanggung jawab tenaga ahli K3 konstruksi muda adalah sebagai
berikut :
- Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
terkait K3 Konstruksi.
- Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.
- Merencanakan dan menyusun program K3.
- Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
- Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan
pedoman teknis K3 konstruksi.
- Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis
K3, jika diperlukan.
- Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta keadaan darurat.
b. Ahli K3 Konstruksi Madya
13
Uraian tugas dan tanggung jawab tenaga ahli K3 konstruksi madya adalah sebagai
berikut :
- Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
terkait K3 konstruksi.
- Mengelola dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.
- Mengelola program K3.
- Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
- Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
- Mengelola laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3
konstruksi.
- Mengelola metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika
diperlukan.
- Mengelola penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta keadaan darurat.
c. Ahli K3 Konstruksi Utama
Uraian tugas dan tanggung jawab tenaga ahli K3 konstruksi utama adalah sebagai
berikut :
- Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
terkait K3 Konstruksi.
- Mengevaluasi dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan
konstruksi.
- Mengevaluasi program K3.
- Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
- Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan
pedoman teknis K3 konstruksi.
- Mengevaluasi perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis
K3, jika diperlukan.
- Mengevaluasi penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta keadaan darurat.
13
7. Operator computer
Seorang operator komputer bertanggung jawab untuk menjaga sistem
komputer dan memastikan bahwa semua peralatan beroperasi dengan baik dan
lancar.
8. Operator autocad
Operator Autocad adalah seseorang yang mampu mengoperasikan atau
menjalankan sebuah atau beberapa buah macam versi autocad, baik itu dari
versi lama atau yang terbaru dan dari beberapa macam jenis autocad. Seperti
Autocad khusus untuk teknik sipil, arsitek, mekanikal dan piping dan autocad
jenis modeling.
9. Inspector
Inspector adalah salah satu bagian tugas dalam tim pengawasan yang di
bentuk oleh konsultan sesuai dengan persyaratan yang tercantum di dalam
Kerangka Acuan Tugas. Inspector ini merupakan perangkat konsultan di
lokasi proyek yang bertanggung jawab kepada supervisor engineer dimana
ditugaskan untuk melaksanakan tugas-tugas pembantuan pengawas.
Tugas dan kewajiban inspector adalah sebagai berikut :
a. Memeriksa dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan
kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak serta melakukan
pengujian terhadap kuantitas material, dan peralatan yang ditempatkan
dilapangan.
b. Bertanggung jawab penuh terhadap Chief Inspector untuk mengawasi
kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor.
c. Melakukan pemeriksaan dan survey yang diperlukan atas pekerjaan dan
volume pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor.
d. Melakukan Pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar
rencana serta memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan
kontraktor.
e. Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar
sesuai dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
f. Memberikan Instruksi kepada kontraktor apabila pelaksanaan dilapangan
dinilai tidak sesuai atau tidak benar serta membahayakan.
13
g. Berhak menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor berdasarkan
spesifikasi teknis.
h. Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk kemajuan
pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang dating (masuk), perubahan dan
bentuk dan ukuran pekerjaan, peralatan di lapangan.
i. Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material
yang digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin
akan menjadi pekerjaan tambah (extra).
13
BAB IV
KEGIATAN YANG DIAMATI
20
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.1 :
Drop Hammer
- Las listrik
2) Bahan yang diperlukan:
- Mini pile beton 20 × 20 cm – 600 cm
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.2 :
20
Mini Pile
- Elektroda
2. Poer pondasi
1) Alat yang digunakan:
- Godam
- Selang
- Mesin pompa air
- Gunting besi
- Kakak tua
- Concrete mixer truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.3 :
Concrete Mixer Truck
- Bending
- Vibrator
Sumber : www.Google.com
Gambar 4 4 :
20
Vibrator Beton
- Gerinda
- Sendok Semen
- Meteran
- Cangkul
- Gerobak dorong/artco
- Gergaji
- Palu
2) Bahan yang diperlukan:
- Papan mal
- Kawan/bendrat
- Tulangan D16
- Tulangan 8
- Beton ready mix K-300
- Cerucuk
- Benang
- Paku
- Beton tahu
4.2.2 Tenaga kerja
1) Tukang pancang = 4 orang
2) Tukang kayu = 8 orang
3) Tukang besi = 7 orang
4) Tukang gali = 4 orang
4.2.3 Metode pekerjaan
1. Mini pile
1) Menentukan titik-titik as bangunan dengan papan bowplank sebagai
acuan.
2) Menentukan titik-titik pemancangan mini pile sesuai dengan gambar
perencanaan.
3) Pemancangan mini pile dilakukan sedalam 24 m menggunakan drop
hammer, dalam penyambungan mini pile dilakukan pengelasan
menggunakan las listrik.
20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.5 :
Pengelasan Sambungan Mini Pile
2. Poer pondasi
1) Menggali tanah dengan menggunakan cangkul di area minipile yang
tertancap.
Gambar 4.6 :
Penggalian Tanah
20
2) Membobok ujung dari mini pile yang terletak di atas permukaan tanah
menggunakan godam.
Gambar 4.7 :
Pembobokan Mini Pile
Gambar 4.8 :
Pemasangan Bekisting Poer Pondasi
20
4) Mengakukan bekisting poer pondasi dengan cerucuk.
5) Memasukkan pasir ke dalam bekisting poer pondasi kemudian
memasukkan pasta beton sebagai lantai kerja dari poer pondasi.
Gambar 4.9 :
Pengisian Pasir dan Adukan Beton
Gambar 4.10 :
20
Tulangan Pondasi
Gambar 4.11 :
Pemasangan Tulangan Kolom Pondasi
20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.12 :
Tulangan Kolom Pondasi
Gambar 4.13 :
Pemadatan Adukan Beton Menggunakan Vibrator
20
4.2.4 Denah dan detail pondasi
Gambar 4.14 :
Denah Titik Pondasi
20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.15 :
Detail Pondasi dan Potongan-A (P1)
Gambar 4.16 :
20
Detail Pondasi dan Potongan-B (P2)
Gambar 4.17 :
Potongan-C (P2)
20
Gambar 4.18 :
Detail Pondasi dan Potongan-D (P4)
Gambar 4.19 :
Detail Pondasi dan Potongan-E (P5)
20
4.3.1 Alat dan bahan
1) Alat yang digunakan:
- Selang
- Gunting besi
- Kakak tua
- Circular saw
- Concrete mixer truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.20 :
Concrete Mixer Truck
- Bending
- Vibrator
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.21 :
Vibrator Beton
20
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.22 :
Concrete Pump Truck
- Gunting
- Cangkul
- Gunting
- Sekop
- Sendok semen
- Roskam
- Meteran
- Gergaji
- Palu
- Staples
2) Bahan yang diperlukan:
- Papan mal
- Plastik meteran
- Cerucuk
- Paku
- Tulangan D16
- Tulangan 8
- Benang
- Beton tahu
- Beton ready mix K-225
20
4.3.2 Tenaga kerja
1) Tukang kayu = 12 orang
2) Tukang besi = 7 orang
4.3.3 Metode pekerjaan
1) Membuat acuan perletakan sloof serta membuat perancah.
2) Kedudukan papan mal/bekisting terletak di atas permukaan poer pondasi
yang sudah dicor.
3) Membuat perancah balok sloof dengan cara menancapkan cerucuk dan
kemudian memasang gelegar menggunakan papan dan dipakukan pada
cerucuk tersebut, kemudian mendatarkannya menggunakan selang yang
berisi air. Penyelangan dimulai dari ujung ke ujung dan setelah level
hubungkan kedua ujung tersebut dengan benang. Pemasangan gelegar
selanjutnya tinggal mengikuti benang tersebut.
Gambar 4.23:
Pembuatan Perancah Bekisting Balok Sloof
20
sisi papan mall yang terlapis oleh pelastik diletakkan di bagian dalam
balok.
Gambar 4.24 :
Pekerjaan Bekisting Balok Sloof
Gambar 4.25 :
Pekerjaan Bekisting Balok Sloof
20
5) Arah pemasangan papan mal/bekisting sloof di lapangan di mulai dari sisi
terujung ke ujung lainnya (kiri ke kanan atau kanan ke kiri).
6) Kemudian meletakkan tulangan sloff yang telah dirakit dan telah
dipasangkan beton tahu ke dalam cetakan sloof yang berbentuk balok
tanpa tutup.
Gambar 4.26 :
Pemasangan Tulangan Balok Sloof
7) Memasang skor diagonal dan horizontal pada papan mall yang berfungsi
untuk lebih mengakukan papan mal.
20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.27 :
Pekerjaan Pengaku Bikisting Sloof
Gambar 4.28 :
Pengecoran Menggunakan Concrete Pump Truck
20
4.3.4 Denah dan detail sloof
Gambar 4.29 :
Denah Balok Lantai 1 (Sloof)
20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.30 :
Detail Balok Lantai 1 (Sloof)
Ada dua jenis plat lantai beton bertulang; cetak di tempat (cast in site) dan
pracetak (precast). Lantai beton bertulang cast in site/in situ dicetak secara
20
lengkap pada kerangka struktur yaitu balok dan kolom sehingga membentuk
konstruksi gedung. Lantai pracetak tidak memberikan tambahan kekuatan pada
strukturnya. Lantai beton bertulang memerlukan perancah/acuan untuk
mendukung berat beton basah dan perancah baru dapat dibongkar setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup.
4.4.1 Alat dan bahan
1) Alat yang digunakan:
- Selang
- Gunting besi
- Kakak tua
- Circular saw
- Concrete mixer truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.31 :
Concrete Mixer Truck
- Bending
- Vibrator
Sumber : www.Google.com
20
Gambar 4.32 :
Vibrator Beton
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.33 :
Concrete Pump Truck
- Gunting
- Sekop
- Sendok semen
- Roskam
- Meteran
- Scaffolding (untuk lantai 2)
- Gergaji
- Palu
- Staples
2) Bahan yang diperlukan:
- Papan
- Plastik meteran
- Cerucuk
- Paku
- Wiremesh M6
- Benang
20
- Beton tahu
- Beton ready mix K-225
4.4.2 Tenaga kerja
1) Tukang kayu = 12 orang
2) Tukang besi = 7 orang
4.4.3 Metode Pekerjaan
1) Dilapangan pekerjaan lantai dikerjakan bermasamaan dengan pekerjaan
balok sloof pada lantai dasar dan balok pada lantai 2.
2) Membuat perancah lantai yang terdiri dari gelegar dan cerucuk pada lantai
dasar dan dibantu menggunakan scaffolding pada lantai 2, tinggi gelegar
sejajar dengan acuan dari balok sloof.
3) Menyusun papan di atas gelegar sebagai bekisting dari lantai.
Gambar 4.34 :
Pemasangan Bekisting Lantai Dasar
20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.35 :
Pemasangan Bekisting Lantai 2
Gambar 4.36 :
Pemasangan Wiremesh M6 dan Plastik Lantai Dasar
20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.37 :
Pemasangan Wiremesh M6 dan Pelastik Lantai Dasar
Gambar 4.38 :
Pemasangan Wiremesh M6 dan Plastik Lantai 2
20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.39 :
Pemasangan Wiremesh M6 dan Plastik Lantai 2
20
Gambar 4.40 :
Pengecoran Balok Sloof Dan Lantai Dasar
Gambar 4.41 :
Pengecoran Balok Sloof Dan Lantai Dasar
20
Gambar 4.42 :
Pengecoran Lantai 2 dan Balok
Gambar 4.43 :
Pengecoran Lantai 2 dan Balok
20
Gambar 4.44 :
Hasil Pengecoran Setelah Beton Mengeras
Gambar 4.45 :
Denah Penulangan Plat Lantai 1
20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.46 :
Denah Penulangan Plat Lantai 2
20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.47 :
Potongan Plat
20
- Selang
- Gunting besi
- Kakak tua
- Circular saw
- Concrete mixer truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.48 :
Concrete Mixer Truck
- Bending
- Vibrator
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.49 :
Vibrator Beton
20
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.50 :
Concrete Pump Truck
- Gunting
- Sekop
- Sendok semen
- Roskam
- Meteran
- Gergaji
- Palu
- Unting-unting
- Staples
2) Bahan yang diperlukan:
- Papan
- Plastik meteran
- Cerucuk
- Paku
- Tulangan D16
- Tulangan 8
- Benang
- Beton tahu
- Beton ready mix K-225
20
4.5.2 Tenaga kerja
1) Tukang kayu = 12 orang
2) Tukang besi = 7 orang
4.5.3 Metode pekerjaan
1) Merakit tulangan yaitu tulangan pokok dan begel pada ujung tulangan
kolom pondasi.
2) Dirikan dan satukan tulangan kolom yang telah dirakit dengan ujung
tulangan kolom pondasi (yang muncul dipermukaan lantai) menggunakan
kawat/bendrat dan kemudian memasang beton tahu pada tulangan kolom.
Gambar 4.51 :
Perakitan Tulangan Kolom
3) Memasang papan mall yang telah dilapisi plastik pada setiap sisi sehingga
tulangan kolom tertutupi secara keseluruhan.
20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.52 :
Pemasangan Bekisting Kolom
20
Gambar 4.53 :
Penegakan Kolom Menggunakan Unting-Unting
Gambar 4.54 :
Gambar 4.54 : Pengakuan Kolom Menggunakan Cerucuk
5) Mengecor kolom.
20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.55 :
Pengecoran Kolom
Gambar 4.56 :
Pengecoran Kolom
20
4.5.4 Denah dan detail pondasi
Gambar 4.57 :
Denah Titik Kolom Lantai 1
20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.58 :
Denah Titik Kolom Lantai 2
Gambar 4.59 :
Detail Kolom
20
kolom penopang. Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang.
Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan
pengikat kolom lantai atas.
Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan
beban-beban.
4.6.1 Alat dan bahan
1) Alat yang digunakan:
- Selang
- Gunting besi
- Kakak tua
- Circular saw
- Concrete mixer truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.60 :
Concrete Mixer Truck
- Bending
- Vibrator
Sumber : www.Google.com
20
Gambar 4.61 :
Gambar 4.61 : Vibrator Beton
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.62 :
Concrete Pump Truck
- Gunting
- Cangkul
- Gunting
- Sekop
- Sendok semen
- Roskam
- Meteran
- Gergaji
- Palu
- Staples
2) Bahan yang diperlukan:
- Papan mal
- Plastik meteran
- Cerucuk
- Paku
20
- Tulangan D16
- Tulangan 8
- Benang
- Beton tahu
- Beton ready mix K-225
4.6.2 Tenaga kerja
1) Tukang kayu = 12 orang
2) Tukang besi = 7 orang
4.6.3 Metode pekerjaan
1) Membuat acuan perletakan balok serta membuat perancah diatas lantai 1
yang telah dicor.
2) Kedudukan papan mal/bekisting terletak di atas permukaan kolom yang
sudah dicor.
3) Memasang gelegar menggunakan papan dan dipakukan pada cerucuk
tersebut, kemudian mendatarkannya menggunakan selang yang berisi air.
Penyelangan dimulai dari ujung ke ujung dan setelah level hubungkan
kedua ujung tersebut dengan benang. Untuk pemasangan gelegar
selanjutnya tinggal mengikuti benang tersebut.
Gambar 4.63 :
Pengerjaan Perancah Balok
20
4) Papan mal yang berfungsi sebagai alas diletakkan di atas gelegar
kemudian disusul dengan pemasangan papan mal di sisi kiri dan kanan
alas sehingga berbentuk balok, sisi papan mall yang terlapis oleh pelastik
diletakkan di bagian dalam balok.
5) Arah pemasangan papan mal/bekisting sloof di lapangan di mulai dari sisi
terujung ke ujung lainnya (kiri ke kanan atau kanan ke kiri).
6) Kemudian meletakkan tulangan balok yang telah dirakit dan telah
dipasangkan beton tahu ke dalam bekisting/acuan.
Gambar 4.64 :
Pengerjaan Tulangan Balok
20
Gambar 4.65 :
Tulangan Balok
Gambar 4.66 :
Mengakukan Bekisting Balok
8) Mengecor balok.
9) Dilapangan proses pengecoran balok dilakukan bersamaan dengan
pengecoran lantai 2.
20
4.6.4 Denah dan detail balok
Gambar 4.67 :
Denah Balok Lantai 2
20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.68 :
Denah Balok Dak dan Balok Lipslank
20
Gambar 4.69 :
Denah Balok Dak
Gambar 4.70 :
20
Detail Balok
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.71 :
Concrete Mixer Truck
- Vibrator
20
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.72 :
Vibrator Beton
- Bending
- Concrete pump truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.73 :
Concrete Pump Truck
- Gunting
- Cangkul
- Gunting
- Sekop
- Sendok semen
- Roskam
- Meteran
- Gergaji
20
- Palu
- Staples
2) Bahan yang diperlukan:
- Papan mal
- Plastik meteran
- Cerucuk
- Paku
- Kawat
- Tulangan 12
- Wiremesh M6
- Benang
- Beton tahu
- Beton ready mix K-225
4.7.2 Tenaga kerja
1) Tukang kayu = 12 orang
2) Tukang besi = 7 orang
4.7.3 Metode pekerjaan
1) Menggambar pola pada papan mal (dua buah) yang berguna untuk
perletakan papan OP (OPTRIDE)
Pola
gambar
Papan mal
20
Sumber : Sket Pribadi
Gambar 4.74 :
Pola Tangga Tampak Samping
2) Memasang perancah tangga yang berupa gelegar dan patok untuk tempat
perletakkan papan mal.
3) Memasang papan mal yang berguna sebagai alas di atas gelegar
Gambar 4.75 :
Pembuatan Bekisting Tangga
20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.76 :
Alas Bekisting Tangga
4) Meletakkan papan mal yang terdapat pola di setiap sisi kiri dan kanan alas
bekisting kemudian kakukan dengan papan pengaku.
5) Bekisting tangga sudah terpasang kemudian memasang tulangan di atas
papan mal yang berfungsi sebagai alas.
6) Memasang papan OP mengikuti pola gambar yang ada pada papan mal
lalu kakukan kemudian memasang wiremesh.
20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.77 :
Pemasangan Papan OP Dan Wiremesh
7) Mengecor tangga
Gambar 4.78 :
Pengecoran Tangga
20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.79 :
Pengecoran Tangga
Gambar 4.80 :
Detail Tangga (LT.1 . LT.2)
20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.81 :
Detail Balok Bordes
20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.82 :
Detail Balok LT. 1 dan Titik Kolom Bordes
Gambar 4.83 :
Potongan-A
20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.84 :
Potongan-B
20
Gambar 4.85 :
Potongan-C
Gambar 4.86 :
Detail Y dan Detail Z
20
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.87 :
Concrete Mixer Truck
- Bending
- Vibrator
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.88 :
Vibrator Beton
Sumber : www.Google.com
20
Gambar 4.89 :
Concrete Pump Truck
- Gunting
- Cangkul
- Gunting
- Sekop
- Sendok semen
- Roskam
- Meteran
- Gergaji
- Palu
- Staples
2) Bahan yang diperlukan:
- Papan mal
- Plastik meteran
- Cerucuk
- Paku
- Tulangan D16
- Tulangan 8
- Tulangan 12
- Benang
- Beton tahu
- Beton ready mix K-225
4.8.2 Tenaga kerja
1) Tukang kayu = 12 orang
2) Tukang besi = 7 orang
4.8.3 Metode pekerjaan
1) Membuat acuan perletakan balok serta membuat perancah diatas lantai 2
yang telah dicor.
2) Kedudukan papan mal/bekisting terletak di atas permukaan kolom yang
sudah dicor.
20
3) Memasang gelegar menggunakan papan dan dipakukan pada cerucuk
tersebut, kemudian mendatarkannya menggunakan selang yang berisi air.
Penyelangan dimulai dari ujung ke ujung dan setelah level hubungkan
kedua ujung tersebut dengan benang. Untuk pemasangan gelegar
selanjutnya tinggal mengikuti benang tersebut.
Gambar 4.90 :
Pemasangan Perancah Ring Balok
20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.91 :
Pemasangan Perancah Ring Balok
20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.92 :
Bekisting Ring Balok Dan Tulangan Ring Balok
Gambar 4.93 :
Pemasangan Skor Diagonal
20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.94 :
Tulangan Ring Balok dan Pemasangan Wiremesh W6 Atap Dak
Gambar 4.95 :
Tulangan Ring Balok dan Pemasangan Wiremesh W6 Atap Dak
20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.96 :
Pengecoran Ring Balok Dan Atap Dak
Gambar 4.97 :
Pengecoran Ring Balok
20
4.8.4 Denah dan detail ring balok
Gambar 4.98 :
Denah Ring Balok
Gambar 4.99 :
Detail Ring Balok
20
4.9 Pekerjaan Dinding
Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang membatasi satu
ruangan dengan ruangan lainya.
Adapula pengertian dari banyak orang dinding adalah suatu struktur padat
yang membatasi dan kadang melindungi suatu area. Umumnya, dinding
membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainya, membatasi suatu
ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, melindungi atau membatasi
suatu ruang terbuka.
4.9.1 Alat dan bahan
1) Alat yang digunakan:
- Selang
- Gunting besi
- Kakak tua
- Bending
- Meteran
- Selang
- Sendok semen
- Roskam
2) Bahan yang diperlukan:
- Papan mal
- Batako
- Kawat
- Tulangan 8
- Benang
- Adukan semen K-100 (tanpa batu)
4.9.2 Tenaga kerja
1) Tukang batako = 18 orang
2) Tukang besi = 2 orang
4.9.3 Metode pekerjaan
1) Merangkai tulangan kolom praktis.
20
2) Memasang batako pada area yang akan diberi dinding dengan adukan
semen sebagai perekat.
Gambar 4.100 :
Pemasangan Susunan Batako
20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.101 :
Pemasangan Kolom Praktis
Gambar 4.102 :
Pemasangan Papan Mal Kolom Praktis
20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.103 :
Proses Plesteran Dinding
20
BAB V
PENUTUP
5.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan hasil pengamatan penulis dalam melaksanakan
kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Proyek pembanguann gedung
belajar revitaliasasi banguan LPMP ( lembaga peningkatan mutu pendidikan ).
Penulis mencoba menyimpulkan beberapa hal yang dianggap perlu sekaligus
mencoba memberikan masukan berupa saran-saran untuk perbaikan, yaitu.:
1. Adanya koordinasi yang baik antar tukang, kepala tukang, mandor dan
4. Tidak efesien dalam pengaturan tenaga kerja. Karena tidak adanya absensi
tenaga kerja setiap paginya.
84
didasarkan oleh pengalaman kontraktor sebagai pelaksana dalam menangani suatu
pekerjaan. Seringkali metode yang dilaksankan berdasarkan pengalaman lebih
praktis
dibandingkan dengan teori, hanya saja perlu diperhatikan masalah kualitas dan
kuantitas tersebut.
5.2 Saran
Dalam Pelaksanaan Peraktek Kerja Lapangan (PKL), saran yang ingin
disampaikan oleh penulis sekitarnya dapat bermanfaat bagi Politeknik dan
Perusahaan tempat melakukan praktek kerja lapangan (PKL) yang nantinya bias
dijadikan suatu perbaikan dalam melaksanaan proyek.
Adapun saran yang ingin disampaikan penulis adalah:
1. Diutamakan para pekerja mengutamakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) yang berada pada proyek. Karena hal tersebut sudah diatur dalam
undang-undang Dasar 1945.
2. Perlu adanya pengatur para tenaga kerja didalam pelaksanaan suatu pekerjaan.
3. Perlu SOP tenaga kerja, alat-alat dan bahan agar persediaaan Sebelum
menggunkan peralatan untuk pegerjaan proyek, dilakukan pengecekan pada
alat apakah masih dalam kondisi baik atau tidak, agar tidak memperlambat
pengerjaan bila terjadi kerusakan pada alat.
4. Selalu memeriksa hasil kerja ketika jam istirahat, agar apabila terjadi
kesalahan bisa langsung diperbaiki. Perlu adanya laporan harian, agar dapat
melihat progres pekerjaan.
84
yang akan menjadi masalah yang merugikan pihak pelaksana proyek baik
material maupun waktu.
84
DAFTAR PUSTAKA
86
https://id.wikipedia.org/wiki/Tangga. Wikipedia. “Tangga”. Wikipedia.org ,
(diakses pada 6 oktober 2017)
http://teknikusipilku.blogspot.co.id/2017/04/pengertian-jenis-dan-
fungsi-,dinding.html. Teknik Sipilku. (2017, 19 April). Pengertian dan
Fungsi .Dinding. Diperoleh 9 Oktober 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Pejabat_pembuat_komitmen. Wikipedia.
“Pejabat ,Pembuat Komitmen”. Wikipedia.org (diakses pada 27 September
2017)
https://id.wikipedia.org/wiki/Kuasa_pengguna_anggaran. Wikipedia. “Kusa
Pengguna Anggaran”. Wikipedia.org (diakses pada 27 September 2017)
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/147-artikel-anggaran-
dan-,perbendaharaan/20284-kualitas-bangunan-gedung-negara-dalam-
proses-,pekerjaan-kontruksi,-siapa-yang-bertanggung-jawab. Pusdiklat AP.
(2014, ,24 Desember). Pengertian dan Tanggung Jawab PPK. Diperoleh
30 ,September 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Direktur. Wikipedia. “Direktur”. Wikipedia.org
(diakses pada 27 September 2017)
http://www.uraiantugas.com/2014/08/tugas-dan-tanggung-jawab-
chief-,inspector.html. Uraian Tugas. (2014, 10 Agustus). Tugas dan
Tanggung ,Jawab Chief Inspector. Diperoleh 30 September 2017, dari
http://www.uraiantugas.com/2015/05/uraian-tugas-tenaga-ahli-
k3konstruksi.html. ,Uraian Tugas. (2015, 26 Mei). Uraian Tugas Tenaga
Ahli ,K3. Diperoleh .30 September 2017
http://gambarautocad2007.blogspot.co.id/2014/02/perbedaan-operator-
dan-,drafter-autocad.html. Gambar Autocad. (2014, 6 Februari).
Perbedaan ,Operator dan Drafter Aotocad. Diperoleh 30 September 2017
http://utoeh.blogspot.co.id/2015/08/tugas-dan-tanggung-jawab-
inspector.html. ,Atoeh Aceh. (2015, 8 Agustus). Tugas dan Tanggung
Jawab Inspector. ,Diperoleh 30 September 2017
86