Anda di halaman 1dari 103

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Pada
PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITS NEGRI PADANG

Diajukan Kepada Tanri Abeng University Jakarta


Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

ATIKA YULANDARI
09018036

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


SCHOOL OF ENGINEERING & TECHNOLOGY
TANRI ABENG UNIVERSITY
JAKARTA
2022

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Pada
Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Fakultas Teknik
Universits Negri Padang

Diajukan Kepada Tanri Abeng University Jakarta


Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Atika Yulandari
09018036
Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Idi Namara, S.T., M.T.


NIK. 410 100 xxx

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Sipil

Idi Namara, S.T., M.T.

i
KATA PENGANTAR

Allhamdullillah, saya panjatkan Kepada Allah S.W.T karena Rahmat dan


Hidayah-Nya Laporan Kerja praktik yang dilaksanakan mulai tanggal 1
November 2021 – 17 Januari 2022 pada proyek Pembangunan Gedung Kuliah
Fakultas Teknik (Gedung A, Dekanat) Universits Negri Padang ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan Kerja praktik ini menjelaskan bagaimana proses dalam
pelaksanaan pembangunan gedung kuliah dari mulai pemancangan tiang pancang,
pemasangan bekisting, pemasangan tulangan dan pengecoran pada setiap struktur
bangun.
Keberhasilan dan kelancaran dalam melaksanakan dan pembuatan laporan
ini juga mendapatkan bantuan dan dukungan dari pihak-pihak lain. Untuk itu tidak
lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Yang Terhormat:
1. Bapak Tanri Abeng Selaku Pendiri Universitas Tanri Abeng.
2. Bapak Idi Namara ST., M.T. selaku Kepala Prodi Jurusan Teknik Sipil
Universitas Tanri Abeng sekaligus dosen pembimbing.
3. Bapak Yuspino selaku Proyek Menager, beserta staff yang telah membantu
saya Kerja praktik di PT. Bumi Delta Haten.
4. Orang tua kami yang memberikan do’a dan dukungan sehingga laporan Kerja
praktik ini diselesaikan dengan baik.

5. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Tanri Abeng.

Dengan usaha semaksimal mungkin dalam menyusun maupun dalam


pengajian laporan ini. Oleh sebab itu, apabila masih terdapat kesalahan maupun
kekurangan didalam laporan ini saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna menyempurnakan Laporan Kerja praktik ini.

Akhir kata mengucapkan semoga laporan ini berguna bagi pembaca dan
kita semua, khususnya bagi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Dan Perencanaan.

Jakarta, 24 Januari 2022


Atika Yulandari

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Proyek
1.2 Tujuan Proyek
1.3 Lingkup Kerja Praktik
1.3.1 Latar Belakang Kerja Praktik
1.3.2 Tujuan Kerja Praktik
1.4 Sistematika Penulisan

BAB 2 DESKRIPSI PROYEK


2.1 Deskripsi Proyek
2.2 Data Proyek
2.3 Data Kontrak
2.4 Lingkup Pekerjaan Proyek
2.5 Struktur Organisasi Proyek
2.6 Struktur Organisasi Pemilik
2.7 Struktur Organisasi Konsultan
2.8 Struktur Organisasi Kontraktor
2.9 Tata Pelaksanaan Pekerjaan
2.10 Administrasi Proyek
2.10.1 Laporan Harian/Laporan Mingguan
2.10.2 Pengadaan Kebutuhan Proyek (Logistik)
2.11 Manajemen Biaya
2.12 Manajemen Waktu
2.13 Manajemen Mutu
2.14 Manajemen K3

BAB 3 PELAKSANAAN PEKERJAAN


3.1 Pekerjaan 1 (Nama Pekerjaan yang diamati)
3.1.1 Pengetahuan Dasar Pekerjaan 1
3.1.2 Metode Pelaksanaan Pekerjaan 1
3.1.3 Sumberdaya Pekerjaan
3.1.4 Perhitungan Analisa Harga Satuan Pekerjaan 1
3.1.5 Permasalahan Pekerjaan 1 dan Solusinya
3.1.6 Alternatif Metode Pelaksanaan Pekerjaan 1
3.2 Pekerjaan 2 (Nama Pekerjaan yang diamati)
3.2.1 Pengetahuan Dasar Pekerjaan 2
3.2.2 Metode Pelaksanaan Pekerjaan 2
3.2.3 Sumberdaya Pekerjaan
3.2.4 Perhitungan Analisa Harga Satuan Pekerjaan 2
3.2.5 Permasalahan Pekerjaan 2 dan Solusinya
3.2.6 Alternatif Metode Pelaksanaan Pekerjaan 2

i
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

LAMPIRAN

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Proyek
Gedung Kuliah merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam
suatu Universitas, demi kelancaran proses belajar dan mengajar maka di perlukan
pula gedung kuliah yang memadai. Dengan bertambah nya usia suatu gedung
makan berpengaruh pada kondisi gedung tersebut, maka dari itu diperlukan
pembangunan gedung baru dengan kondisi yang lebih baik sebagai sarana dan
prasarana dalam proses belajar dan mengajar demi menciptakan kenyamanan
untuk semua pihak yang ikut terlibat dalam proses belajar mengajar tersebut.
Seiring dengan meningkatnya jumlah mahasiswa pada program Studi
Teknik di Univerrsitas Negri Padang dan kondisi Gedung lama yang memerlukan
renovasi, hal itulah yang menjadi latar belakang proyek pembangunan gedung
kuliah di Universitas Negri Padang.

1.2 Tujuan Proyek


Tujuan dari proyek pembangunan Gedung kuliah di Universitas Negri
Padang adalah untuk meningkatkan Fasilitas sarana dan prasarana belajar dan
mengajar yang lebih baik dari sebelumnya sehingga tercipta nya proses belajar
dan mengajar yang lebih nyaman dan efisien.

1.3 Lingkup Kerja Praktik


Sehubungan dengan banyaknya jenis pekerjaan pada Proyek
Pembangunan Gedung Kuliah Fakultas Teknik, Universitas Negri Padang, maka
jenis pekerjaan yang di tinjau di batasin hanya dengan menunjau kegiatan paling
utama saja, yaitu Pondasi, kolom, balok, plat lantai dan tangga.

1.3.1 Latar Belakang Kerja Praktik


Universitas Tanri Abeng merupakan salah satu universitas yang berperan
menyiapkan tenaga kerja Professional. Tidak hanya membekali mahasiswa
dengan ilmu teori semata, tetapi juga di lengkapi dengan praktikum – praktikum

1
2

dan kerja praktik (KP) sebagai sarana latihan dan keterampilan untuk berbagai
bidang sesuai dengan jurusan masing – masing mahasiswanya.
Pelakasanaan kerja praktik merupakan tahapan penyelarasan dan
penyesuaian antara teori yang di dapat di perkuliahan dengan kondisi nyata
dilapangan yang berupa bentuk sesungguhnya serta perwujudan nyata dari teori
yang didapat. Dari pelaksanaan kerja praktik ini sangat diharapkan para
mahasiswa sebagai praktikan dapat memperoleh gambaran dari situasi dunia
keprofesian yang akan dijalaninya nanti dan dapat menjadikan proses kerja
praktik ini sebagai pengetahuan dan pengalaman berharga disetiap kondisi,
persoalan, maupun penyelesainnya.
Persaingan didunia kerja dalam bidang apapun sangatlah menuntut
keterampilan ataupun keahlian tersendiri dari seseorang dibidang tertentu. Dengan
adanya Kerja Praktik sangatlah membantu bagi mahasiswa untuk melatih melalui
mengenal dunia kerja yang nyata sesuai dengan bidangnya. Dalam proses
berlangsungnya kerja praktik ini banyak pengetahuan dan pengalaman yang dapat
diambil oleh peserta kerja praktik sebagai bahan acuan untuk berkarir didunia
yang lebih nyata.
1.3.2 Tujuan Kerja Praktik
Adapun tujuan dari dari kerja praktik antara lain :
1. Memperdalam wawasan mahasiswa menmgenai struktur proyek yang di
jalani.
2. Memperluas pengetahuan teoritis yang diperoleh pada bangku kuliah dan
dengan praktek di lapangan.
3. Mengenal dan memahami hal-hal yang terjadi di lapangan tentang
perbedaan antara teori dan praktek di lapangan serta memahami dan
mampu memecahkan masalah dalam kegiatan pengawasan dan
pengendalian suatu proyek.
4. Meatih kepekaan mahasiswa akan berbagai persoalan praktis yang
berkaitan dengan Imu Teknik Sipil.
5. Mendapatakan pengetahuan mengenai pelaksanaan suatu proyek
pembangunan di lapangan.
3

6. Mendapatkan pengalaman dalam proses pembangunan di lapangan dengan


melihat langsung cara menangani pelaksanaan pembangunan suatu proyek.

1.4 Sistematika Penulisan

Adapun sistem penulisan dan penyusunan laporan Praktek Kerja


Lapangan dalam bidang perencanaan secara garis besar adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Mengurai secara umum latar belakang kerja praktek,
permasalahan yang akan dibahas, tujuan, ruang lingkup
pembahasan, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II DISKRIPSI PROYEK
Berisikan uraian atau gambaran umum mengenai proyek
INDONESIA-1 JAKARTA PUSAT meliputi lokasi, kondisi
fisik, serta profil proyek.
BAB III PELAKSANAAN PEKERJAAN
Berisikan uraian tentang definisi dan fungsi pelaksanaan kerja
proyek, dan bentuk-bentuk organisasi proyek yang diperoleh
dari studi literatur dan observasi lapangan.
BAB IV PENUTUP
Berisikan tentang uraian analisa bentuk organisasi proyek serta
pembahasan perbedaan-perbedaan antara teori dan yang terjadi
di lapangan.
4

BAB II
DESKRIPSI PROYEK
2.1 Deskripsi Proyek
Proyek pembanguann gedung kuliah Teknik Universitas Negri Padang ini
terletak di Jln. Prof. Dr. Hamka, Air tawar, Padang, Sumatra Barat. Indonesia.

Sumber : www.Googlemap.com
Gambar 1.1 :
Layout Universitas Negri Padang
5

2.1 DATA PROYEK


2.2
2.3 DATA PROYEK

2.1
2.2
2.3
2.4
2.5

1.3 Tujuan Praktek Lapangan


1.3.1 Tujuan umum
Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa Teknik Sipil Fakultas
Teknik dan Teknologi Universitas Tanri Abeng secara umum bertujuan untuk:
1. Dapat memahami dan menjelaskan proses pelaksanaan suatu kegiatan
proyek/industri konstruksi.
2. Agar mahasiswa memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas.
3. Dapat mempersiapkan diri dalam mengisi kebutuhan dunia industri konstrusi.
1.3.2 Tujuan khusus
Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa Teknik Sipil Fakultas
Teknik dan Teknologi Universitas Tanri Abeng secara khusus bertujuan untuk:
1. Menjelaskan proses pelaksanaan kegiatan proyek/industri konstruksi.
2. Menjelaskan struktur organisasi proyek/industri konstruksi.
3. Menjelaskan pembagian tugass (Job Description) semua orang yang terlibat
dalam pelaksanaan proyek/industri konstruksi.
4. Menerapkan kemampuan yang dimiliki sesuai dengan yang diperoleh selama
mengikuti perkuliahaan
5. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh pihak proyek konstruksi sesuai
dengan target mutu dan ketelitian yang diperlukan.
6

6. Membuat laporan PKL dengan baik dan sesuai dengan tata cara penulisan
ilmiah.
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


PT. ANURESi secara hukum didirikan di Pontianak, sedangkan data-data
administrasi yang akan kami presentasikan adalah bertujuan untuk memudahkan
pengguna jasa yang akan memepercayakan kepada kami untuk melaksakan
pekerjaan :
Data administrasi PT. ANURESI adalah sebagai berikut :
Nama : PT. ANURESI.
Bentuk Badan Usaha : Perseroan Komanditer.
Alamat Kontor Pusat : Jln. Let Suprapto No. 34 Pontianak Kalimantan
Barat.
Akte Pendirian Prusahaan : No. 90 Tanggal 22 Februari 1982, Notaris Tommy
Tjoa Keng Liet, S.H.
Akter Perubahan Terakhir : No. 103 tanggal 25 Februari 2006, Notaris EdiDwi
Pribadi, S.H.
NPWP Prusahaan : 01.220.877.3-701.000
Ijin Usaha : No. 503/799/BP2T/R-XII/2013 tanggal 07 Mei
2013.
Ijin Jasa Usaha Kontruksi : No. 1-002928-1407-1-3-165, tanggal 07 Maret
2014.
Keanggotaan Profesi : INKINDO.
Nomor keanggotaan : 00724/P/0012.KB
Sertifikat Badan Usaha : Arsitektur, Sipil, Jasa Inspeksi Teknis Dan Tata
Lingkungan.
Tujuan pendirian perusahaan ini adalah guna lebih menjamin kemandirian
layanan jasa konsultan Pengawas dan Perencanaan, mempertinggi sikap
prosefionalisme dan independen serta mempercepat terbentuknya suatu
perusahaan konsultan Nasional yang mempunyai reputasi tinggi berdasarkan

5
kemapuan dan pengalaman yang luas di dunia jasa Konsultan Perencanaan,
Pengawasan dan Rekayasa.
PT. ANURESI adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultan
teknik dan manajeman. Didirikan oleh para tenaga ahli yang berpengalaman dari
berbagai jenis disiplin Ilmu Pengetahuan. PT. ANURESI telah membina suatu
staff tetap yang terdiri dari Insinyur, Ahli Arsitektur, Ahli Sipil, Ahli
Kontruksi/Elektrikal, Planologi, Surveryor, dan lain sebagainya untuk mendukung
semua kegiatan yang akan dilaksanakan.
Selain pengetahuan dibidangnya masing-masing personil utama telah
mendapatkan pengalaman penting dalam pengawasan Kontruksi dan pemahaman
yang baik atas faktor-faktor yang mempengaruhi biaya kontruksi serta aspek-
aspek pengawasan yang ada dalam suatu proyek.
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini PT. ANURESI didukung oleh tenaga ahli
dari berbagai disiplin ilmu. Hal ini dimungkinkan bukan saja kerena dukungan
dan kemitmen yang solid dari personil kami terhadap mis perusahaan untuk
memberikan layanan terbaik bagi klien kami dalam melaksanakan pekerjaan yang
dipercaya kepada kami. PT. ANURESI senantiasa berupaya memupuk budaya
kerja yang memelihara profesionalisme tenaga ahli dalam memberikan pelayanan
yang inivatif, efisien dan solusi yang tepat guna.
2.1.1 Lingkup layanan
Jenis layanan konsultan yang diberikan oleh PT. ANURESI adalah sebagai
berikut :
1. Bidang Usaha Arsitektur
PT. ANURESI menyediakan jasa konsultan untuk sub bidang. Bagian sub
bidang seperti antara lain :
a. Jasa Nasihat/Pra-Disain, Desain dan Adminitrasi Arsitektural.
b. Jasa Arsitektural Lansekap.
c. Jasa Desain.
d. Jasa Arsitektur Lainya.
2. Bidang Usaha Sipil
PT. ANURESI menyediakan jasa konsultansi untuk sub bidang/ bagian sub
bidang seperti antara lain :

5
a. Jasa Nasehat/Pra-Desain dan Desain engineering Bangunan .
b. Jasa Nasehat/Pra-Desain dan Desain engineering Pekerjaan Teknik Sipil
Keairan.
c. Jasa Nasehat/ Pra-Desain dan Desain engineering Teknik Sipil
Transportasi.
d. Jasa Nasehat/Pra-Desain dan Desain engineering Teknik Sipil Lainya.
3. Bidang Usaha Tata Lingkungan
PT. ANURESI menyediakan jasa konsultan untuk sub bidang / bagian sub
bidang seperti antara lain :
a. Jasa Konsultan Lingkungan.
b. Jasa Peremcana Urban.
4. Bidang Usaha Layanan Jasa Inspeksi Teknik
PT. ANURESI menyedikan jasa kontruksi untuk sub bidang / bagian sub
bidang seperti antara lain :
a. Jasa Engineering Fase Kontruksi dan Instalasi Bangunan.
b. Jasa Engineering Fase Kontruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi.
c. Jasa Engineering Fase Kontruksi dan Instalasi Pekerjaan Sipil Keairan.
d. Jasa Engineering Fase Kontruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil
Lainya.
2.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan wadah bagi kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Supaya tujuan dapat tercapai
dengan baik, maka diperlukan pembagian tugas serta tanggung jawab antar
masing-masing anggota organisasi. Hal ini sangat penting karena semua kegiatan
yang terjadi didalam perusahaan tidak mungking dapat ditangani oleh pemimpin
perusahaan sekaligus, apalagi didalam perusahaan yang berskala besar.
Dalam pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab, maka perlu
disusun suatu kerangka yang dapat menunjukan dan memperinci setiap tugas
yang akan dilaksanakan yaitu dengan membentuk struktur organisasi. Struktur
organisasi sangat penting bagi perusahaan kerena dapat menggambarkan
garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab antar anggota. Struktur organisasi

5
berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain,
tergantung pada besar kecilnya perusahaan dan bergerak dibidang apa
perusahaan tersebut.
Pada dasarnya terdapat beberapa bentuk struktur organisasi yang dapat
digunakan oleh perusahaan, yaitu struktur organisasi garis, fungsional ataupun
struktur organisai garis dan staf. Sunarto (2003:146) mengurangi bentuk struktur
organisasi sebagai berikut.
2.2.1 Struktur organisasi garis
Pada struktur organisasi garis, kekuasaan dan tanggung jawab bercabang
pada suatu tingkatan pimpinan dari yang teratas sampai yang terbawah dan
masing-masing bawahan memberikan pertanggung jawaban tugasnya kepada
atasannya. Dalam hal ini, seorang karyawan hanya bertanggung jawab pada satu
atasan. Karena itu atasan harus memiliki pengetahuan yang luas, sebab ia tidak
memiliki staf.
2.2.2 Struktur organisasi garis dan staf
Struktur ini banyak digunakan oleh perusahaan besar yang daerah
usahanya luas serta memiliki bidang usaha yang kompleks. Di sini kesatuan
perintah juga dipertahankan, atasan memiliki sejumlah bawahaan tertentu dan
bawahan hanya menerima satu perintah dari seorang atasan. Kepada atasan
tersebut bawahan harus bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan. Dalam hal
ini terdapat satu atau beberapa staf. Yang dimaksud staf disini adalah ahli dalam
bidang tertentu yang bertugas memberi nasehat dan saran-saran dalam bidangnya
tertentu dalam organisasi tersebut.
2.2.3 Struktur organisasi fungsional
Struktur Ini didasarkan pada fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi
tersebut, seperti fungsi produksi, keuangan, personalitas, adminitrasi dan lainnya.
Setiap karyawan tidak bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pimpinan
berwenang pada satuan-satuan organisasi dibawahnya untuk bidang pekerjaan
tertentu. Pimpinan berhak memerintah selama masih berhubungan dengan bidang
pekerjaannya.

5
9

Struktur organisasi PT. ANURESI adalah menggunakan struktur


organisasi fungsional yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Komisaris Direktur
Ir.H.Ismuni
Ir.Mulydi Rahyono

Amd & Keuangan


Ismuhadji

Alfinnur, S.T.
Arsitektur Sipil/Struktur Mekanikal/Elektrik
Ceasar Destria, S.T.
Hari Aprianto, S.T. Rabuansyah, S.T. Juniadi, S, S.T.
B.Setianto, H.M, S.T. Busri, S.T.
M. Ardli Hafiid, S.T.
Felisia, C.K, S.T. Rubbi Priatna, S.T.
Putri Galih Puspita,
Fitria Yulia Adani, S.T.
S.T.

Oprator CAD Surveyor/Supervisi Oprator Computer


M. Suratman, Amd Ismail Marzuki, Be Wahyu. T.D. Santi
Heru Wibowo, Amd R.A.Wyasawardana Amd
Mujiono As’adah, SE
Agus Zealando99

Sumber : PT. ANURESI

Gambar 2.1 :
Struktur Organisasi Kantor

Pembagian tugas wewenang dan tanggung jawab masing-masing


bagian/anggota dalam struktur organisasi perusahaan ini adalah sebagai berikut:
1. Komisaris.

a. Tugas
9

- Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi.

- Melakukan pengawasan atas kebijakan perusahaan pada umumnya


baik mengenai peresroan maupun usaha perseroan.

b. Wewenang.

- Komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk


melaksanakan tugas-tugas tertentu, apabila direktur berhalangan atau
dalam keadaan tertentu.

c. Tanggung jawab.

- Memberikan laporan tentang tugas pengawas yang telah dilakukan dan


mengawasi direktur.
2. Direktur.

a. Tugas

- Sebagai pemimpin, perencana, penggerak sekaligus sebagai


penanggung jawab perusahaan.

- Mengkoordinasi serta memonitor seluruh kegiatan usaha yang


dilaksanakan agar efektivitas kerja dapat tercapai.

b. Wewenang

- Menetapkan pola kerja yang selaras dengan strategi pencapain tujuan.

- Menilai dan meminta pertanggung jawaban laporan serta merumuskan


alternatif perbaikan.

- Mengadakan pengawasan dan evalusasi terhadap seluruh kegiatan


perusahaan.

c. Tanggung jawab

- Bertanggung jawab atas perkambangan dan kelangsungan hidup


perusahaan secara keseluruhan.
9

- Bertanggung jawab atas segala kegiatan perusahaan.

3. Bendahara

a. Tugas

- Menandatangani segala masukan dan pengeluaran kas serta semua


surat yang masuk dan laporan dihasilkan.

- Mengawasi pengalokasian dana-dana yang tersedia agar sesuai dengan


taksiran kebutuhan, serta mengambil keputusan dalam pemindahan
dana-dana yang diperlukan.

- Mengawasi semua masalah yang menyangkut kelancaran penyedia


keuangan dan semua dana perusahaan.

b. Wewanang

- Menetapkan rencana pendapatan dan pengeluaran jangka panjang juga


jangka pendek berdasarkan anggaran yang telah disetujui dalam rapat
direktur.

- Memeriksa kelengkapan dan kebenaran bukti-bukti penerimaan


maupun pengeluaran perusahaan.

c. Tanggung jawab

Bendahara bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang adminitrasi


dan keuangan.

4. Site manager

a. Tugas

- Membuat perencanaan oprasional yang meliputi quality plan, site


installation metode pelaksanaan, shop drawing, perhitungan kontruksi
yang diperlukan, RAPK, cash flow, safety plan dan scheduling.

- Membuat laporan-laporan proyek (mingguan, bulanan).


9

- Mengadakan komunikasi dengan klim/perencana/pengawas dalam


bidang-bidang teknis operasional.

b. Wewenag

- Melakukan seleksi dan negoisasi dengan sub kontraktor dan supplier


sesuai dengan prosudur yang berlaku.

- Melaksanakan pengawasan terhadap muti produk dan biaya.

c. Tanggung Jawab

Site manager adalah penanggung jawab bidang pelaksana teknik dan pengendalian
oprasional.

5. Adminitrasi

Adminitrasi bertugas melakukan kegiatan yang meliputi catat-mencatat, surat-


menyurat, pembukaan ringan, dan sebagiannya yang bersifat teknis
ketatausahaan.

6. Ahli pelaksana struktur

Setiap tenaga ahli bertanggung jawab pada bidangnya masing-masing dan


harus mampu menunjang tugas dan fungsi tenaga-tenaga ahli lain dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan.

2.3 Pelaksanaan Disiplin Kerja


Pada dasarnya suatu organisasi diciptakan adalah untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Dalam rangka mengoptimalkan tujuan tersebut, organisasi
membentuk orang-orang yang ahli dibidangnya untuk melakukan aktivitas
organisasi. Sebaliknya orang-orang membutuhkan organisasi untuk menghasilkan
sesuatu yang lebih banyak dari yang dapat dilakukannya sendiri. Selain itu, orang-
orang tersebut masuk ke dalam suatu organisasi adalah untuk mendapatkan timbal
balik baik secara finansial maupun nonfinansial. Oleh karenanya, antara
organisasi dengan manusia memiliki hubungan yang saling menguntungkan.
Dalam usaha memperoleh dan memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja PT.
9

ANURESI agak selektif dalam merekrut karyawan baru, khususnya untuk jabatan
yang sangat membutuhkan keahlian khusus.

Ketentuan-ketentuan yang ditetepkan oleh PT. ANURESI untuk menjaga


dan menciptakan disiplin kerja dalam proyek ini adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan setiap hari kerja, libur pada hari-hari besar.

2. Pekerjaan dimulai pada pukul 08.00-16 WIB, dengan waktu istirahat pada
pukul 11.00-13.00.

3. Para pengawas lapangan berhak menegur para pekerja atau kepala tukang jika
ada pekerjaan yang tidak sesuai.

4. Memberikan surat peringatan kepada kontraktor jika kurva S tidak mencapai


target dengan ketentuan tertentu.
BAB III
PENGENALAN PROYEK

3.1 Prosedur Mendapatkan Proyek


Proses untuk mendapatkan proyek dapat dilakukan dengan penunjukan
secara lansung ataupun pelelangan. Dikatakan penunjukan secara lansung adalah
suatu proses pelelangan yang dilakukan oleh pemilik proyek dengan menunjuk
lansung kontraktor yang sudah dianggap mampu untuk melaksanakan
pembangunan di lapangan tanpa melalui proses pelelangan terlebih dahulu,
sedangkan yang dimaksudkan dengan pelelangan adalah serangkaian kegiatan
untuk menyediakan barang atau jasa dengan cara menciptakan persaingan yang
sehat antara penyedia barang atau jasa yang setara dan memenuhi syarat.
Pada proyek Pembangunan Gedung Belajar Pekerjaan Revitalisasi
Bangunan FPMP dan Ruang Kelas Menjadi Gedung Belajar didapatkan melalui
proses pelelangan. Dana yang digunakan berupa Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2017, dengan total biaya Rp.
7.128.608.000,00 (Tujuh Milyar Seratus Dua Puluh Depalapan Juta Enam ratus
Delapan Ribu Rupiah).
3.2 Gambaran Umum Proyek
Berikut data dan spesifikasi dari proyek Gedung Lembaga Penjaminan
Mutu Pendidikan (LPMP) Pontianak di Jalan Abdul Muis, Tanjung Hulu
Pontianak Timur :
Nama Proyek : Pembangunan Gedung Belajar Pekerjaan Revitalisasi
Bangunan FPMP dan Ruang Kelas Menjadi Gedung
Belajar.
Nomor Kontrak : 1090/D7.19/LK-PAN/2017
Tanggal Kontrak : 25 Agustus 2017 s/d 22 Desember 2017 (120 Hari
Kalender)
Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran 2017
Nilai Kontrak : Rp. 7.128.608.000,00 (Tujuh Milyar Seratus Dua Puluh
Depalapan Juta Enam ratus Delapan Ribu Rupiah)
Konsultan Pengawas : PT. ANURESI

13
Konsultan Perencana : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Kontraktor Pelaksana : PT. MENARABAJA SARANASAKTI
3.3 Struktur Organisasi Proyek

KEPALA
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Kalimantan Barat
Kuasa Pengguna Anggaran

PPK PPTK/STAF TEKNIS


Pejabat Pembuat Komitmen Pengelola Teknis
(PPK)

Ir. MULYADI
FELISIA RAHYONO
TRIFINA, CK, ST
CHIEFDirektur
INSPECTOR

M. ARDLI HAFID, EFFENDI, ST HARI APRIANTO, ST


Amd
Operator Autocad Ahli K3 Konstruksi
Operator Komputer
ANDRE TIRTA PRATAMA,
Sumber : PT. ANURESI
Amd
INSPECTOR/Pengawas
Lapangan
Gambar 3.1 :
Struktur Organisasi Proyek

1. Kuasa pengguna anggaran


Kuasa pengguna anggaran adalah pejabat dalam bidang pengadaan yang
ditetapkan oleh Pengguna Anggaran untuk menggunakan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau ditetapkan oleh kepala daerah
untuk menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
2. Pejabat pembuat komitmen (PPK)
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang bertanggung jawab
atas pelaksanaan pengadaan barang atau jasa.

13
3. Pengelola teknis
Pengelola Teknis adalah tenaga teknis Kementerian Pekerjaan Umum yang
bertugas membantu Pimpinan Instansi/Kepala Satuan Kerja
Kementerian/Lembaga yang menyelenggarakaan pembangunan bangunan
gedung negara dalam mengelola kegiatan dibidang teknis administratif selama
penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung negara pada setiap tahapan,
baik di tingkat program maupun di tingkat pelaksanaan.
4. Direktur
Direktur (dalam jumlah jamak disebut Dewan Direktur) adalah seseorang yang
ditunjuk untuk memimpin Perseroan Terbatas (PT). Direktur berupa seseorang
yang memiliki perusahaan tersebut atau orang profesional yang ditunjuk oleh
pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan terbatas.
Penyebutan direktur dapat bermacam-macam, yaitu dewan manajer, dewan
gubernur, atau dewan eksekutif.
5. Chief inspector
Tugas dari seorang chief inspector adalah sebagai berikut :
a. Pengendalian terhadap kuantitas bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan
oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan dalam dokumen kontrak.
b. Mempersiapkan rekomendasi teknis sehubungan dengan variasi volume
kontrak
c. Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan
kontraktor, untuk dipakai sebagai dasar pembuatan sertifikat pembayaran
bulanan (Monthly Certificate).
d. Berpedoman terhadap petunjuk teknis dan instruksi dari Site Engineer,
serta berupa agar Site Engineer dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
selalu mendapat informasi yang diperlukan sehubungan dengan
pengawasan sesuai dengan desain yang ditentukan.
e. Melakukan pelaporan kepada Site Engineer atau Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan
terlampauinya volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak.

13
f. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada kontraktor,
sehingga tidak terjadi pembayaran berganda atau pembayaran lebih.
g. Mempelajarai pasal-pasal dalam Kontrak sehingga tata cara pengukuran
dan pembayaran pekerjaan kepada kontraktor benar-benar didasarkan
kepada ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak.
h. Membuat dan menghimpun semua data yang berhubungan dengan
pengendalian pekerjaan serta memantau kemajuan pekerjaan di lapangan.
i. Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, laporan bulanan,
jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain.
j. Membantu Site Engineer dalam menyiapkan data untuk Final Payment.
k. Mengecek semua As Built Drawing yang dibuat oleh kontraktor.
6. Ahli K3 konstruksi
Peranan K3 Konstruksi adalah dapat menyusun program K3 serta
penerapannya dalam konstruksi. Berikut adalah beberapa tugas dan tanggung
jawab Tenaga Ahli K3 Konstruksi yang terbagi menjadi 3 diantaranya adalah :
a. Ahli K3 Konstruksi Muda
Uraian tugas dan tanggung jawab tenaga ahli K3 konstruksi muda adalah sebagai
berikut :
- Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
terkait K3 Konstruksi.
- Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.
- Merencanakan dan menyusun program K3.
- Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
- Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan
pedoman teknis K3 konstruksi.
- Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis
K3, jika diperlukan.
- Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta keadaan darurat.
b. Ahli K3 Konstruksi Madya

13
Uraian tugas dan tanggung jawab tenaga ahli K3 konstruksi madya adalah sebagai
berikut :
- Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
terkait K3 konstruksi.
- Mengelola dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.
- Mengelola program K3.
- Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
- Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
- Mengelola laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3
konstruksi.
- Mengelola metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika
diperlukan.
- Mengelola penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta keadaan darurat.
c. Ahli K3 Konstruksi Utama
Uraian tugas dan tanggung jawab tenaga ahli K3 konstruksi utama adalah sebagai
berikut :
- Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
terkait K3 Konstruksi.
- Mengevaluasi dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan
konstruksi.
- Mengevaluasi program K3.
- Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
- Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan
pedoman teknis K3 konstruksi.
- Mengevaluasi perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis
K3, jika diperlukan.
- Mengevaluasi penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta keadaan darurat.

13
7. Operator computer
Seorang operator komputer bertanggung jawab untuk menjaga sistem
komputer dan memastikan bahwa semua peralatan beroperasi dengan baik dan
lancar.
8. Operator autocad
Operator Autocad adalah seseorang yang mampu mengoperasikan atau
menjalankan sebuah atau beberapa buah macam versi autocad, baik itu dari
versi lama atau yang terbaru dan dari beberapa macam jenis autocad. Seperti
Autocad khusus untuk teknik sipil, arsitek, mekanikal dan piping dan autocad
jenis modeling.
9. Inspector
Inspector adalah salah satu bagian tugas dalam tim pengawasan yang di
bentuk oleh konsultan sesuai dengan persyaratan yang tercantum di dalam
Kerangka Acuan Tugas. Inspector ini merupakan perangkat konsultan di
lokasi proyek yang bertanggung jawab kepada supervisor engineer dimana
ditugaskan untuk melaksanakan tugas-tugas pembantuan pengawas.
Tugas dan kewajiban inspector adalah sebagai berikut :
a. Memeriksa dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan
kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak serta melakukan
pengujian terhadap kuantitas material, dan peralatan yang ditempatkan
dilapangan.
b. Bertanggung jawab penuh terhadap Chief Inspector untuk mengawasi
kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor.
c. Melakukan pemeriksaan dan survey yang diperlukan atas pekerjaan dan
volume pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor.
d. Melakukan Pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar
rencana serta memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan
kontraktor.
e. Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar
sesuai dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
f. Memberikan Instruksi kepada kontraktor apabila pelaksanaan dilapangan
dinilai tidak sesuai atau tidak benar serta membahayakan.

13
g. Berhak menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor berdasarkan
spesifikasi teknis.
h. Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk kemajuan
pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang dating (masuk), perubahan dan
bentuk dan ukuran pekerjaan, peralatan di lapangan.
i. Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material
yang digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin
akan menjadi pekerjaan tambah (extra).

13
BAB IV
KEGIATAN YANG DIAMATI

4.1 Pekerjaan Yang Diamati


Adapun kegiatan yang diamati dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
proyek Pembangunan Gedung Belajar Pekerjaan Revitalisasi Bangunan LPMP
dan Ruang Kelas Menjadi Gedung Belajar adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pekerjaan pondasi
a. Pemancangan minipile
b. Pekerjaan poer pondasi
2. Pelaksanaan pekerjaan sloof
3. Pelaksanaan pekerjaan lantai
4. Pelaksaan pekerjaaan kolom
5. Pelaksanaan pekerjaan balok
6. Pelaksanaan pekerjaan tangga
7. Pelaksanaan pekerjaan ring balok
8. Pelaksanaan pekerjaan dinding
4.2 Pekerjaan Pondasi
Pondasi memiliki banyak jenis salah satunya ialah pondasi yang
digunakan dalam pembangunan gedung belajar ini yaitu pondasi tiang pancang.
Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah yang lembek, tanah
berawa, dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah
tinggi dan tanah keras pada posisi sangat dalam seperti tanah yang ada di daerah
Pontianak. Bahan untuk pondasi tiang pancang adalah: bamboo, kayu besi/ kayu
ulin, baja, dan beton bertulang.
4.2.1 Alat dan bahan
1. Mini pile
1) Alat yang digunakan:
- Drop hammer

20
Sumber : www.Google.com

Gambar 4.1 :
Drop Hammer
- Las listrik
2) Bahan yang diperlukan:
- Mini pile beton 20 × 20 cm – 600 cm

Sumber : www.Google.com

Gambar 4.2 :

20
Mini Pile
- Elektroda
2. Poer pondasi
1) Alat yang digunakan:
- Godam
- Selang
- Mesin pompa air
- Gunting besi
- Kakak tua
- Concrete mixer truck

Sumber : www.Google.com

Gambar 4.3 :
Concrete Mixer Truck

- Bending
- Vibrator

Sumber : www.Google.com

Gambar 4 4 :

20
Vibrator Beton
- Gerinda
- Sendok Semen
- Meteran
- Cangkul
- Gerobak dorong/artco
- Gergaji
- Palu
2) Bahan yang diperlukan:
- Papan mal
- Kawan/bendrat
- Tulangan D16
- Tulangan 8
- Beton ready mix K-300
- Cerucuk
- Benang
- Paku
- Beton tahu
4.2.2 Tenaga kerja
1) Tukang pancang = 4 orang
2) Tukang kayu = 8 orang
3) Tukang besi = 7 orang
4) Tukang gali = 4 orang
4.2.3 Metode pekerjaan
1. Mini pile
1) Menentukan titik-titik as bangunan dengan papan bowplank sebagai
acuan.
2) Menentukan titik-titik pemancangan mini pile sesuai dengan gambar
perencanaan.
3) Pemancangan mini pile dilakukan sedalam 24 m menggunakan drop
hammer, dalam penyambungan mini pile dilakukan pengelasan
menggunakan las listrik.

20
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.5 :
Pengelasan Sambungan Mini Pile

2. Poer pondasi
1) Menggali tanah dengan menggunakan cangkul di area minipile yang
tertancap.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.6 :
Penggalian Tanah

20
2) Membobok ujung dari mini pile yang terletak di atas permukaan tanah
menggunakan godam.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.7 :
Pembobokan Mini Pile

3) Memasang bekisting poer pondasi ke dalam galian.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.8 :
Pemasangan Bekisting Poer Pondasi

20
4) Mengakukan bekisting poer pondasi dengan cerucuk.
5) Memasukkan pasir ke dalam bekisting poer pondasi kemudian
memasukkan pasta beton sebagai lantai kerja dari poer pondasi.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.9 :
Pengisian Pasir dan Adukan Beton

6) Memasukkan tulangan poer pondasi yang telah dipasangkan tahu beton ke


dalam bekisting yang terdapat di dalam galian.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.10 :

20
Tulangan Pondasi

7) Memasang tulangan kolom pondasi pada tulangan poer pondasi.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.11 :
Pemasangan Tulangan Kolom Pondasi

20
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.12 :
Tulangan Kolom Pondasi

8) Mengecor poer pondasi, pengecoran poer pondasi di lapangan dilakukan


secara manual menggunakan gerobak dorong/artco.
9) Memadatkan adukan beton mengggukan vibrator.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.13 :
Pemadatan Adukan Beton Menggunakan Vibrator

20
4.2.4 Denah dan detail pondasi

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.14 :
Denah Titik Pondasi

20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.15 :
Detail Pondasi dan Potongan-A (P1)

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.16 :

20
Detail Pondasi dan Potongan-B (P2)

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.17 :
Potongan-C (P2)

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

20
Gambar 4.18 :
Detail Pondasi dan Potongan-D (P4)

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.19 :
Detail Pondasi dan Potongan-E (P5)

4.3 Pekerjaan Sloof


Sloof adalah balok beton bertulang yang dipasang secara horizontal tepat
di atas pondasi. Jenis konstruksi beton bertulang pada sloof sengaja didesain
khusus luas penampang dan jumlah pembesiannya, disesuaikan dengan kebutuhan
beban yang akan dipikul oleh sloof tersebut nantinya. Jenis konstruksi beton
bertulang ini biasanya dibuat pada bangunan rumah atau gedung, dan posisinya
biasanya pada lantai 1 atau biasa menyebutnya lantai dasar. Inilah sebab nya
mengapa kita jarang melihat bentuk sloof saat bangunan sudah berdiri tegak.
Walau bentuk sloof tidak terlihat tapi fungsi sloof sangat dibutuhkan dalam suatu
bangunan yaitu untuk memikul beban dinding, sehingga dinding tersebut berdiri
pada beton yang kuat dan tidak terjadi penurunan serta pergerakan yang bisa
mengakibatkan dinding bangunan menjadi retak atau pecah.

20
4.3.1 Alat dan bahan
1) Alat yang digunakan:
- Selang
- Gunting besi
- Kakak tua
- Circular saw
- Concrete mixer truck

Sumber : www.Google.com

Gambar 4.20 :
Concrete Mixer Truck
- Bending
- Vibrator

Sumber : www.Google.com

Gambar 4.21 :
Vibrator Beton

- Concrete pump truck

20
Sumber : www.Google.com

Gambar 4.22 :
Concrete Pump Truck

- Gunting
- Cangkul
- Gunting
- Sekop
- Sendok semen
- Roskam
- Meteran
- Gergaji
- Palu
- Staples
2) Bahan yang diperlukan:
- Papan mal
- Plastik meteran
- Cerucuk
- Paku
- Tulangan D16
- Tulangan 8
- Benang
- Beton tahu
- Beton ready mix K-225

20
4.3.2 Tenaga kerja
1) Tukang kayu = 12 orang
2) Tukang besi = 7 orang
4.3.3 Metode pekerjaan
1) Membuat acuan perletakan sloof serta membuat perancah.
2) Kedudukan papan mal/bekisting terletak di atas permukaan poer pondasi
yang sudah dicor.
3) Membuat perancah balok sloof dengan cara menancapkan cerucuk dan
kemudian memasang gelegar menggunakan papan dan dipakukan pada
cerucuk tersebut, kemudian mendatarkannya menggunakan selang yang
berisi air. Penyelangan dimulai dari ujung ke ujung dan setelah level
hubungkan kedua ujung tersebut dengan benang. Pemasangan gelegar
selanjutnya tinggal mengikuti benang tersebut.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.23:
Pembuatan Perancah Bekisting Balok Sloof

4) Papan mal yang berfungsi sebagai alas diletakkan di atas gelegar


kemudian disusul dengan pemasangan papan mal di sisi kiri dan kanan
alas sehingga berbentuk balok lalu kakukan menggunakan papan pengaku,

20
sisi papan mall yang terlapis oleh pelastik diletakkan di bagian dalam
balok.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.24 :
Pekerjaan Bekisting Balok Sloof

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.25 :
Pekerjaan Bekisting Balok Sloof

20
5) Arah pemasangan papan mal/bekisting sloof di lapangan di mulai dari sisi
terujung ke ujung lainnya (kiri ke kanan atau kanan ke kiri).
6) Kemudian meletakkan tulangan sloff yang telah dirakit dan telah
dipasangkan beton tahu ke dalam cetakan sloof yang berbentuk balok
tanpa tutup.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.26 :
Pemasangan Tulangan Balok Sloof

7) Memasang skor diagonal dan horizontal pada papan mall yang berfungsi
untuk lebih mengakukan papan mal.

20
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.27 :
Pekerjaan Pengaku Bikisting Sloof

8) Mengecor sloof, di lapangan proses pengecoran balok sloof maupun balok


lantai dilakukan bersamaan dengan pengecoran lantai.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.28 :
Pengecoran Menggunakan Concrete Pump Truck

20
4.3.4 Denah dan detail sloof

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.29 :
Denah Balok Lantai 1 (Sloof)

20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.30 :
Detail Balok Lantai 1 (Sloof)

4.4 Pekerjaan Lantai


Lantai adalah bagian bangunan berupa suatu luasan yang dibatasi dinding-
dinding sebagai tempat dilakukannya aktifitas sesuai dengan fungsi
bangunan. Pada gedung bertingkat, lantai memisahkan ruangan-ruangan secara
vertikal. Lantai dapat dikategorikan sebagai elemen struktural maupun elemen
non-struktural dari suatu bangunan.

Ada dua jenis plat lantai beton bertulang; cetak di tempat (cast in site) dan
pracetak (precast). Lantai beton bertulang cast in site/in situ dicetak secara

20
lengkap pada kerangka struktur yaitu balok dan kolom sehingga membentuk
konstruksi gedung. Lantai pracetak tidak memberikan tambahan kekuatan pada
strukturnya. Lantai beton bertulang memerlukan perancah/acuan untuk
mendukung berat beton basah dan perancah baru dapat dibongkar setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup.
4.4.1 Alat dan bahan
1) Alat yang digunakan:
- Selang
- Gunting besi
- Kakak tua
- Circular saw
- Concrete mixer truck

Sumber : www.Google.com

Gambar 4.31 :
Concrete Mixer Truck

- Bending
- Vibrator

Sumber : www.Google.com

20
Gambar 4.32 :
Vibrator Beton

- Concrete pump truck

Sumber : www.Google.com

Gambar 4.33 :
Concrete Pump Truck
- Gunting
- Sekop
- Sendok semen
- Roskam
- Meteran
- Scaffolding (untuk lantai 2)
- Gergaji
- Palu
- Staples
2) Bahan yang diperlukan:
- Papan
- Plastik meteran
- Cerucuk
- Paku
- Wiremesh M6
- Benang

20
- Beton tahu
- Beton ready mix K-225
4.4.2 Tenaga kerja
1) Tukang kayu = 12 orang
2) Tukang besi = 7 orang
4.4.3 Metode Pekerjaan
1) Dilapangan pekerjaan lantai dikerjakan bermasamaan dengan pekerjaan
balok sloof pada lantai dasar dan balok pada lantai 2.
2) Membuat perancah lantai yang terdiri dari gelegar dan cerucuk pada lantai
dasar dan dibantu menggunakan scaffolding pada lantai 2, tinggi gelegar
sejajar dengan acuan dari balok sloof.
3) Menyusun papan di atas gelegar sebagai bekisting dari lantai.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.34 :
Pemasangan Bekisting Lantai Dasar

20
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.35 :
Pemasangan Bekisting Lantai 2

4) Memasang plastik meteran menggunakan staples di atas bekisting lantai


dan meletakkan wiremesh yang telah dipasangkan beton tahu di atas
plastik yang terletak pada bekisting lantai.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.36 :
Pemasangan Wiremesh M6 dan Plastik Lantai Dasar

20
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.37 :
Pemasangan Wiremesh M6 dan Pelastik Lantai Dasar

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.38 :
Pemasangan Wiremesh M6 dan Plastik Lantai 2

20
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.39 :
Pemasangan Wiremesh M6 dan Plastik Lantai 2

5) Mengecor lantai, pengecoran lantai dilakukan bersamaan dengan dengan


pengecoran pada balok sloof maupun balok lantai 2.
6) Pada pengisian adukan beton pada lantai, adukan terlebih dahulu diisikan
pada balok sloof maupun balok lantai 2 kemudian baru disusul dengan
pengisian pasta semen pada lantai.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

20
Gambar 4.40 :
Pengecoran Balok Sloof Dan Lantai Dasar

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.41 :
Pengecoran Balok Sloof Dan Lantai Dasar

Sumber : Dokumentasi Pribadi

20
Gambar 4.42 :
Pengecoran Lantai 2 dan Balok

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.43 :
Pengecoran Lantai 2 dan Balok

Sumber : Dokumentasi Pribadi

20
Gambar 4.44 :
Hasil Pengecoran Setelah Beton Mengeras

4.4.4 Denah dan potongan plat lantai

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.45 :
Denah Penulangan Plat Lantai 1

20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.46 :
Denah Penulangan Plat Lantai 2

20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.47 :
Potongan Plat

4.5 Pekerjaan Kolom


Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul
beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang
peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom
merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang
bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur.
SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur
bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan
bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi.
Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain
seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angina.
Untuk kolom pada bangunan sederhana bentuk kolom ada dua jenis yaitu
kolom utama dan kolom praktis.
1) Kolom Utama. Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang
fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Untuk
rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 m, agar dimensi balok
untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak antara
kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung.
Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2
biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok d 8-12mm, dan begel
d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 –
10 cm maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm).
2) Kolom Praktis. Adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan
juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5
meter, atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut-sudut). Dimensi kolom
praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20.
4.5.1 Alat dan bahan
1) Alat yang digunakan:

20
- Selang
- Gunting besi
- Kakak tua
- Circular saw
- Concrete mixer truck

Sumber : www.Google.com

Gambar 4.48 :
Concrete Mixer Truck

- Bending
- Vibrator

Sumber : www.Google.com

Gambar 4.49 :
Vibrator Beton

- Concrete pump truck

20
Sumber : www.Google.com

Gambar 4.50 :
Concrete Pump Truck
- Gunting
- Sekop
- Sendok semen
- Roskam
- Meteran
- Gergaji
- Palu
- Unting-unting
- Staples
2) Bahan yang diperlukan:
- Papan
- Plastik meteran
- Cerucuk
- Paku
- Tulangan D16
- Tulangan 8
- Benang
- Beton tahu
- Beton ready mix K-225

20
4.5.2 Tenaga kerja
1) Tukang kayu = 12 orang
2) Tukang besi = 7 orang
4.5.3 Metode pekerjaan
1) Merakit tulangan yaitu tulangan pokok dan begel pada ujung tulangan
kolom pondasi.
2) Dirikan dan satukan tulangan kolom yang telah dirakit dengan ujung
tulangan kolom pondasi (yang muncul dipermukaan lantai) menggunakan
kawat/bendrat dan kemudian memasang beton tahu pada tulangan kolom.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.51 :
Perakitan Tulangan Kolom

3) Memasang papan mall yang telah dilapisi plastik pada setiap sisi sehingga
tulangan kolom tertutupi secara keseluruhan.

20
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.52 :
Pemasangan Bekisting Kolom

4) Meluruskan papan mall yang telah terpasang dengan unting-unting lalu


mengakukannya dengan cerucuk.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

20
Gambar 4.53 :
Penegakan Kolom Menggunakan Unting-Unting

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.54 :
Gambar 4.54 : Pengakuan Kolom Menggunakan Cerucuk

5) Mengecor kolom.

20
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.55 :
Pengecoran Kolom

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.56 :
Pengecoran Kolom

20
4.5.4 Denah dan detail pondasi

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.57 :
Denah Titik Kolom Lantai 1

20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.58 :
Denah Titik Kolom Lantai 2

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.59 :
Detail Kolom

4.6 Pekerjaan Balok


Balok adalah bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dan
dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen

20
kolom penopang. Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang.
Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan
pengikat kolom lantai atas.
Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan
beban-beban.
4.6.1 Alat dan bahan
1) Alat yang digunakan:
- Selang
- Gunting besi
- Kakak tua
- Circular saw
- Concrete mixer truck

Sumber : www.Google.com

Gambar 4.60 :
Concrete Mixer Truck
- Bending
- Vibrator

Sumber : www.Google.com

20
Gambar 4.61 :
Gambar 4.61 : Vibrator Beton

- Concrete pump truck

Sumber : www.Google.com

Gambar 4.62 :
Concrete Pump Truck

- Gunting
- Cangkul
- Gunting
- Sekop
- Sendok semen
- Roskam
- Meteran
- Gergaji
- Palu
- Staples
2) Bahan yang diperlukan:
- Papan mal
- Plastik meteran
- Cerucuk
- Paku

20
- Tulangan D16
- Tulangan 8
- Benang
- Beton tahu
- Beton ready mix K-225
4.6.2 Tenaga kerja
1) Tukang kayu = 12 orang
2) Tukang besi = 7 orang
4.6.3 Metode pekerjaan
1) Membuat acuan perletakan balok serta membuat perancah diatas lantai 1
yang telah dicor.
2) Kedudukan papan mal/bekisting terletak di atas permukaan kolom yang
sudah dicor.
3) Memasang gelegar menggunakan papan dan dipakukan pada cerucuk
tersebut, kemudian mendatarkannya menggunakan selang yang berisi air.
Penyelangan dimulai dari ujung ke ujung dan setelah level hubungkan
kedua ujung tersebut dengan benang. Untuk pemasangan gelegar
selanjutnya tinggal mengikuti benang tersebut.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.63 :
Pengerjaan Perancah Balok

20
4) Papan mal yang berfungsi sebagai alas diletakkan di atas gelegar
kemudian disusul dengan pemasangan papan mal di sisi kiri dan kanan
alas sehingga berbentuk balok, sisi papan mall yang terlapis oleh pelastik
diletakkan di bagian dalam balok.
5) Arah pemasangan papan mal/bekisting sloof di lapangan di mulai dari sisi
terujung ke ujung lainnya (kiri ke kanan atau kanan ke kiri).
6) Kemudian meletakkan tulangan balok yang telah dirakit dan telah
dipasangkan beton tahu ke dalam bekisting/acuan.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.64 :
Pengerjaan Tulangan Balok

Sumber : Dokumentasi Pribadi

20
Gambar 4.65 :
Tulangan Balok

7) Memasang skor diagonal maupun horizontal yang berfungsi untuk


mengakukan papan mal.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.66 :
Mengakukan Bekisting Balok

8) Mengecor balok.
9) Dilapangan proses pengecoran balok dilakukan bersamaan dengan
pengecoran lantai 2.

20
4.6.4 Denah dan detail balok

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.67 :
Denah Balok Lantai 2

20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.68 :
Denah Balok Dak dan Balok Lipslank

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

20
Gambar 4.69 :
Denah Balok Dak

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.70 :

20
Detail Balok

4.7 Pekerjaan Tangga


Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua
tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain. Fungsi tangga sebagai jalan
untuk naik dan turun antara lantai tingkat.

Bagian- bagian dari struktur tangga :


1. Pondasi tangga
2. Ibu tangga
3. Anak tangga
4. Pagar tangga
5. Penggunaan tangga
6. Bordes
4.7.1 Alat dan bahan
1) Alat yang digunakan:
- Selang
- Gunting besi
- Kakak tua
- Circular saw
- Concrete mixer truck

Sumber : www.Google.com

Gambar 4.71 :
Concrete Mixer Truck
- Vibrator

20
Sumber : www.Google.com

Gambar 4.72 :
Vibrator Beton
- Bending
- Concrete pump truck

Sumber : www.Google.com

Gambar 4.73 :
Concrete Pump Truck

- Gunting
- Cangkul
- Gunting
- Sekop
- Sendok semen
- Roskam
- Meteran
- Gergaji

20
- Palu
- Staples
2) Bahan yang diperlukan:
- Papan mal
- Plastik meteran
- Cerucuk
- Paku
- Kawat
- Tulangan 12
- Wiremesh M6
- Benang
- Beton tahu
- Beton ready mix K-225
4.7.2 Tenaga kerja
1) Tukang kayu = 12 orang
2) Tukang besi = 7 orang
4.7.3 Metode pekerjaan
1) Menggambar pola pada papan mal (dua buah) yang berguna untuk
perletakan papan OP (OPTRIDE)

Pola
gambar

Papan mal

20
Sumber : Sket Pribadi

Gambar 4.74 :
Pola Tangga Tampak Samping

2) Memasang perancah tangga yang berupa gelegar dan patok untuk tempat
perletakkan papan mal.
3) Memasang papan mal yang berguna sebagai alas di atas gelegar

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.75 :
Pembuatan Bekisting Tangga

20
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.76 :
Alas Bekisting Tangga

4) Meletakkan papan mal yang terdapat pola di setiap sisi kiri dan kanan alas
bekisting kemudian kakukan dengan papan pengaku.
5) Bekisting tangga sudah terpasang kemudian memasang tulangan di atas
papan mal yang berfungsi sebagai alas.
6) Memasang papan OP mengikuti pola gambar yang ada pada papan mal
lalu kakukan kemudian memasang wiremesh.

20
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.77 :
Pemasangan Papan OP Dan Wiremesh

7) Mengecor tangga

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.78 :
Pengecoran Tangga

20
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.79 :
Pengecoran Tangga

8) Dilapangan pengecoran tangga bersamaan dengan pengecoran balok


lantai2 dan lantai 2.
4.7.4 Potongan dan detail tangga

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.80 :
Detail Tangga (LT.1 . LT.2)

20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.81 :
Detail Balok Bordes

20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.82 :
Detail Balok LT. 1 dan Titik Kolom Bordes

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.83 :
Potongan-A

20
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.84 :
Potongan-B

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

20
Gambar 4.85 :
Potongan-C

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.86 :
Detail Y dan Detail Z

4.8 Pekerjaan Ring Balok


Ring balok atau balok ring ini adalah struktur yang letak nya ada di bagian
atas dinding dan menjadi tumpuan dari rangka atap. Letak dari ring balok itu
adalah 3 m - 3.5 m untuk orang indonesia dan 3,5 m - 4,5 meter untuk orang luar
negeri . Ring balok ini adalah penopang tekanan utama dari rangka atap dan
menyalurkan tekanan nya ke struktur lain yang ada di bawah nya.
Fungsi dari ring balok adalah sebagai pengikat kolom-kolom agar apabila
terjadi pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu padu mempertahankan
bentuk dan posisinya semula. Ring balok dibuat dari bahan yang sama dengan
kolomnya.
4.8.1 Alat dan bahan
1) Alat yang digunakan:
- Selang
- Gunting besi
- Kakak tua
- Circular saw
- Concrete mixer truck

20
Sumber : www.Google.com

Gambar 4.87 :
Concrete Mixer Truck
- Bending
- Vibrator

Sumber : www.Google.com

Gambar 4.88 :
Vibrator Beton

- Concrete pump truck

Sumber : www.Google.com

20
Gambar 4.89 :
Concrete Pump Truck

- Gunting
- Cangkul
- Gunting
- Sekop
- Sendok semen
- Roskam
- Meteran
- Gergaji
- Palu
- Staples
2) Bahan yang diperlukan:
- Papan mal
- Plastik meteran
- Cerucuk
- Paku
- Tulangan D16
- Tulangan 8
- Tulangan 12
- Benang
- Beton tahu
- Beton ready mix K-225
4.8.2 Tenaga kerja
1) Tukang kayu = 12 orang
2) Tukang besi = 7 orang
4.8.3 Metode pekerjaan
1) Membuat acuan perletakan balok serta membuat perancah diatas lantai 2
yang telah dicor.
2) Kedudukan papan mal/bekisting terletak di atas permukaan kolom yang
sudah dicor.

20
3) Memasang gelegar menggunakan papan dan dipakukan pada cerucuk
tersebut, kemudian mendatarkannya menggunakan selang yang berisi air.
Penyelangan dimulai dari ujung ke ujung dan setelah level hubungkan
kedua ujung tersebut dengan benang. Untuk pemasangan gelegar
selanjutnya tinggal mengikuti benang tersebut.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.90 :
Pemasangan Perancah Ring Balok

20
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.91 :
Pemasangan Perancah Ring Balok

4) Papan mal yang berfungsi sebagai alas diletakkan di atas gelegar


kemudian disusul dengan pemasangan papan mal di sisi kiri dan kanan
alas sehingga berbentuk balok kakukan menggunakan papan pengaku, sisi
papan mall
yang terlapis oleh pelastik diletakkan di bagian dalam balok, kemudian
meletakkan tulangan balok yang telah dirakit dan telah dipasangkan beton tahu ke
dalam bekisting/acuan.

20
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.92 :
Bekisting Ring Balok Dan Tulangan Ring Balok

5) Arah pemasangan papan mal/bekisting sloof di lapangan di mulai dari sisi


terujung ke ujung lainnya (kiri ke kanan atau kanan ke kiri).
6) Memasang skor diagonal maupun horizontal dan papan pengaku pada
papan mall yang berfungsi untuk mengakukan papan mal.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.93 :
Pemasangan Skor Diagonal

20
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.94 :
Tulangan Ring Balok dan Pemasangan Wiremesh W6 Atap Dak

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.95 :
Tulangan Ring Balok dan Pemasangan Wiremesh W6 Atap Dak

7) Mengecor ring balok.

20
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.96 :
Pengecoran Ring Balok Dan Atap Dak

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.97 :
Pengecoran Ring Balok

20
4.8.4 Denah dan detail ring balok

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.98 :
Denah Ring Balok

Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL

Gambar 4.99 :
Detail Ring Balok

20
4.9 Pekerjaan Dinding
Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang membatasi satu
ruangan dengan ruangan lainya.
Adapula pengertian dari banyak orang dinding adalah suatu struktur padat
yang membatasi dan kadang melindungi suatu area. Umumnya, dinding
membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainya, membatasi suatu
ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, melindungi atau membatasi
suatu ruang terbuka.
4.9.1 Alat dan bahan
1) Alat yang digunakan:
- Selang
- Gunting besi
- Kakak tua
- Bending
- Meteran
- Selang
- Sendok semen
- Roskam
2) Bahan yang diperlukan:
- Papan mal
- Batako
- Kawat
- Tulangan 8
- Benang
- Adukan semen K-100 (tanpa batu)
4.9.2 Tenaga kerja
1) Tukang batako = 18 orang
2) Tukang besi = 2 orang
4.9.3 Metode pekerjaan
1) Merangkai tulangan kolom praktis.

20
2) Memasang batako pada area yang akan diberi dinding dengan adukan
semen sebagai perekat.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.100 :
Pemasangan Susunan Batako

3) Pemasangan batako dalam 1 hari hanya boleh setinggi 1 meter.


4) Memasang tulangan kolom praktis yang berguna sebagai pengikat dinding
agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada
pertemuan pasangan bata (sudut-sudut).

20
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.101 :
Pemasangan Kolom Praktis

5) Memasang papan mal kolom praktis kemudian mengisinya dengan adukan


beton setinggi pemasangan batako.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.102 :
Pemasangan Papan Mal Kolom Praktis

6) Semua batako terpasang kemudian memplester batako.

20
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.103 :
Proses Plesteran Dinding

20
BAB V
PENUTUP

5.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan hasil pengamatan penulis dalam melaksanakan
kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Proyek pembanguann gedung
belajar revitaliasasi banguan LPMP ( lembaga peningkatan mutu pendidikan ).
Penulis mencoba menyimpulkan beberapa hal yang dianggap perlu sekaligus
mencoba memberikan masukan berupa saran-saran untuk perbaikan, yaitu.:
1. Adanya koordinasi yang baik antar tukang, kepala tukang, mandor dan

pengawas lapangan yang sangat mambantu kelancaran dan menangani suatu


pekerjaan dilapangan.
2. Dalam pelaksanaan proyek ini, tidak melaksanakan K3 yang sesuai di dalam
kontrak.
3. Pengecekan material yang datang harus selalu diperhatikan karena pengadaan
alat dan bahan yang sesuai dengan kebutuhan, perhitungan dan rencana sangat
mendukung di dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan pada proyek yang
sedang berjalan.

4. Tidak efesien dalam pengaturan tenaga kerja. Karena tidak adanya absensi
tenaga kerja setiap paginya.

5. Penerapan suatu proses pelaksanaan pekerjaan dilapangan sedikit berbeda


dengan ilmu yang kita pelajarai di perkuliahan dimana pada saat dilapangan
bayank hal yang menyimpang tanpa merugikan bangunan itu sendiri.

6. Gambar proyek tersedia dengan lengkap sesuai kontrak.

7. Dalam pelaksanaan proyek ini terjadi kesalahan pemasangan bekesting,


sehingga terjadi kebocoran pada bekesting.

Pada kenyataannya, perbandingan antara teori dan praktek dilapangan


tidak selamanya sama, hal ini disebabkan dalam pelaksanaannya banyak

84
didasarkan oleh pengalaman kontraktor sebagai pelaksana dalam menangani suatu
pekerjaan. Seringkali metode yang dilaksankan berdasarkan pengalaman lebih
praktis
dibandingkan dengan teori, hanya saja perlu diperhatikan masalah kualitas dan
kuantitas tersebut.
5.2 Saran
Dalam Pelaksanaan Peraktek Kerja Lapangan (PKL), saran yang ingin
disampaikan oleh penulis sekitarnya dapat bermanfaat bagi Politeknik dan
Perusahaan tempat melakukan praktek kerja lapangan (PKL) yang nantinya bias
dijadikan suatu perbaikan dalam melaksanaan proyek.
Adapun saran yang ingin disampaikan penulis adalah:
1. Diutamakan para pekerja mengutamakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) yang berada pada proyek. Karena hal tersebut sudah diatur dalam
undang-undang Dasar 1945.
2. Perlu adanya pengatur para tenaga kerja didalam pelaksanaan suatu pekerjaan.

3. Perlu SOP tenaga kerja, alat-alat dan bahan agar persediaaan Sebelum
menggunkan peralatan untuk pegerjaan proyek, dilakukan pengecekan pada
alat apakah masih dalam kondisi baik atau tidak, agar tidak memperlambat
pengerjaan bila terjadi kerusakan pada alat.

4. Selalu memeriksa hasil kerja ketika jam istirahat, agar apabila terjadi
kesalahan bisa langsung diperbaiki. Perlu adanya laporan harian, agar dapat
melihat progres pekerjaan.

5. Perlu adanya absensi pekerja untuk memudahkan dalam pengaturan tenaga


kerja.

6. Seharusnya dalam pemasangan bekesting menggunakan plastik dan perancah


yang kuat, kaku dan kokoh agar tidak terjadi kebocoran dan jebolnya
bekisting.

7. Konsultan perencana hendaknya memberikaninformasi gambar kerja yang


jelas,lengkap, dan obyektif secara kualitas dan kuantitas kepada pihak proyek.
Dengan demikian diharapkan tidak ada tidak ada kekeliruan kecil sekalipun

84
yang akan menjadi masalah yang merugikan pihak pelaksana proyek baik
material maupun waktu.

84
DAFTAR PUSTAKA

Abrar.2011.Manajemen Proyek. Yogyakarta : CV Andi Offset


Asroni, Ali 2010. Balok dan Pelat Beton Bertulang Yogyakarta : Graha Ilmu
Daryanto.2008.Kumpulan Gambar Teknik Bangunan. Jakarta : Rineka Cipta
Husen
Wulfram I. Ervianto.2005. Manajemen Proyek Kontruksi.Yogyakarta : CV
Andi ,Offse
http://ilmukonstruksitekniksipil.blogspot.co.id/2016/01/macam-
macam ,pondasi.html. Ilmu Konstruksi Teknik Sipil. (2016, 1 Januari).
Macam-,Macam Pondasi. Diperoleh 15 November 2017
http://www.dreamarsitek.com/pengertian-sloof-dan-fungsi-dari-sloof/.
Dream ,Arsitek. (2016, 13 Mei). Pengertian Sloof dan Fungsi Dari Sloof.
Diperoleh ,17 November 2017
https://www.ilmutekniksipil.com/struktur-bangunan/lantai-struktur-
bangunan. ,Admin. (2013, 1 Februari). Lantai Struktur Bangunan.
Diperoleh 17 ,November 2017
http://pu.bantulkab.go.id/berita/96-kolom-bangunan-pengertian-jenis-
dan-,fungsinya. PU Bantul Kabupaten. (2014, 3 September). Kolom
Bangunan ,Pengertian Jenis dan Fungsinya. Diperoleh 20 November 2017
http://bangunandasar.blogspot.co.id/2015/11/Pengertian-kolom-dan-
macam-,macam-jenis-kolom.html. Adhitia, Fajar. (2015, 29 November).
Pengertian ,Kolom dan Macam-Macam Jenis Kolom. Diperoleh 20
November 2017
http://kolomdanbalok.blogspot.co.id/. Wahyurmdhan. (2016, 22 Maret). Referensi
,Kolom dan Balok. Diperoleh 20 Novemberr 2017
http://bangunandasar.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-ring-balk-dan-
macam-,macam.html. Adhitia, Fajar. (2015, 4 Mei). Pengertian Ring
Balok dan ,Macam-Macam Ring Balok. Diperoleh 25 November 2017

86
https://id.wikipedia.org/wiki/Tangga. Wikipedia. “Tangga”. Wikipedia.org ,
(diakses pada 6 oktober 2017)
http://teknikusipilku.blogspot.co.id/2017/04/pengertian-jenis-dan-
fungsi-,dinding.html. Teknik Sipilku. (2017, 19 April). Pengertian dan
Fungsi .Dinding. Diperoleh 9 Oktober 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Pejabat_pembuat_komitmen. Wikipedia.
“Pejabat ,Pembuat Komitmen”. Wikipedia.org (diakses pada 27 September
2017)
https://id.wikipedia.org/wiki/Kuasa_pengguna_anggaran. Wikipedia. “Kusa
Pengguna Anggaran”. Wikipedia.org (diakses pada 27 September 2017)
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/147-artikel-anggaran-
dan-,perbendaharaan/20284-kualitas-bangunan-gedung-negara-dalam-
proses-,pekerjaan-kontruksi,-siapa-yang-bertanggung-jawab. Pusdiklat AP.
(2014, ,24 Desember). Pengertian dan Tanggung Jawab PPK. Diperoleh
30 ,September 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Direktur. Wikipedia. “Direktur”. Wikipedia.org
(diakses pada 27 September 2017)
http://www.uraiantugas.com/2014/08/tugas-dan-tanggung-jawab-
chief-,inspector.html. Uraian Tugas. (2014, 10 Agustus). Tugas dan
Tanggung ,Jawab Chief Inspector. Diperoleh 30 September 2017, dari
http://www.uraiantugas.com/2015/05/uraian-tugas-tenaga-ahli-
k3konstruksi.html. ,Uraian Tugas. (2015, 26 Mei). Uraian Tugas Tenaga
Ahli ,K3. Diperoleh .30 September 2017
http://gambarautocad2007.blogspot.co.id/2014/02/perbedaan-operator-
dan-,drafter-autocad.html. Gambar Autocad. (2014, 6 Februari).
Perbedaan ,Operator dan Drafter Aotocad. Diperoleh 30 September 2017
http://utoeh.blogspot.co.id/2015/08/tugas-dan-tanggung-jawab-
inspector.html. ,Atoeh Aceh. (2015, 8 Agustus). Tugas dan Tanggung
Jawab Inspector. ,Diperoleh 30 September 2017

86

Anda mungkin juga menyukai