Anda di halaman 1dari 11

Pemeliharaan Anak Dalam Perspektif Fiqh

dan Hukum Positif

Rohidin

Abstrak
Basically, there is no disticntion on classic Figh, on law ofthe Republic ofIndonesia
Number 1ofthe year 1974 on Marriage, and Islamic Law Compilation relate to children
care right The distinction ismerely on the determination ofage limit ofmumayyiz. When
divorce occurs, children before 12 years old (before mumayyis} isto be the right ofthe
mother ora close relative to the mother, while the cost ofbringing up the children will be
the responsibility of the father. In a particular condition, the children care right may move
to the father. Even, on Act No. 1/1974 states that the right ofone ofthe parents can be
withdrew if one orboth of the parents neglect their duties and perform extremely bad
behaviour.

Pendahuluan syariat Islam itu. Berkat perjuangan para tokoh


Perkawinan adalah sesuatu yang sakral, Islam untuk meyaklnkan Presiden Soeharto,
bahkan umat Islam menganggapnya sebagal akhirnya pasal-pasal yang bertentangan
ibadah. Perkawinan adalah sesuatu yang amat dengan syariat Islam dihilangkan. Maka UU
panting bagi kehidupan kitatermasuk kehidupan No 1Tahun 1974 tentang Perkawinan menjadi
agama. Karena itu umat Islam di Indonesia ingin UU pertama yang mengandung ketentuan
agar perkawinan itu sah menumt hukum agama partikular syariat Islam.
dan sah menurut hukum negara. Untuk tujuan Selanjutnya, iahlrlah Instruksi Presiden
itu, sejak akhir 1950-an semua parpol Islam No 1 Tahun 1991 tentang penyebarluasan
Kompilasi Hukum Islam (KHI). Di dalam KHI
memperjuangkan lahirnya UU yang
mengakomodasi syariat Islam yang partikular ada tiga bidang hukum Islam yakni hukum
dalam masalah perkawinan. Tetapi peijuangan perkawinan (munaakahat), hukum kewarisan
itu tidak berhasil.
(mawaarits), dan hukum perwakafan fwag^Jyang
Pada tahun 1973 Fraksi Karya menjadi pedoman bag! hakim agama dalam
Pembangunan (FKP) mengajukan RUU memutuskan perkara dan juga menjadi
Perkawinan yang sama sekali mengabaikan pedoman bagi umat Islam dalam mengamalkan
syariat Islam. Tentu parpol dan ormas islam hukum Islam pada tiga bidang tersebut.'
menolak RUU yang bertentangan dengan Perkawinan yang bersifat sakral dan
bertujuan luhur tersebut terkadang dalam
' Salahuddin Wahid "Perkawinan,Agama, dan Negara" httpyAvww.republika.co.id/knran detalLasp.. diakses
tanggal09Juni2005.

88 JURNAL HUKUM. NO. 29 VOL. 12 MEI2005:88 • 98


Rohidin. Pemeliharaan Anak Dalam Perspektif Fiqh...

realita tidak dapat dipertahankan selamanya, operasi. Ketika si ibu hams dirawat di rumah
dari waktu ke waktu, kasus perceraian sakit untuk berobat kembali bekas operasinya,
tampaknya terus meningkat. Maraknya terpaksa si anak dititipkan sementara kepada
tayangan infotaiment di televisi yang adiknya yang sudah berkeluarga tetapi belum
menyiarkan parade artisdan public figureyang mempunyai keturunan tanpa adanya
mengakhiri perkawinan mereka melalui meja perjanjian adopsi. Begitu sang Ibu sembuh,
pengadilan, seakan mengesahkan bahwa ternyata si anak sudah telanjur mapan dan
perceraian merupakan tren. Sepertinya terkondisikan dalam keluarga saudara ibunya.
kesakralan dan makna perkawinan sudah Ujungnya orang tuanya tidak terpenuhi
tidak lagi berarti. Pasangan yang akan bercerai keinginannya untuk mendidik anak tersebut
sibuk mencari pembenaran akan keputusan seperti kepada anak-anaknya yang terdahulu,
mereka untuk berpisah. Mereka tidak lagi lantaran si anak menurut orang tuanya sudah
mempertimbangkan bahwa ada yang bakal berperangai tidak balk akibat kebiasaan dalam
sangat menderita dengan keputusan tersebut, keluarga adiknya.
yaitu anak-anak.^ Karena kesimpulan orang tua terhadap
Banyaknya kasus penderitaan yang dialami si anak demikian, maka tindakan orang tua
oleh anak-anak akibat perceraian orang tuanya, tersebut menjadi lebih keras terhadap si anak
balk di Indonesia maupun di negara-negara dalam hal pendidikan, disiplin dan berperilaku
lain, menunjukkan betapa pentingnya aturan dalam hubungan sosial. Tetapi tindakan
tentang pemeliharaan anak setelah tersebut justru menjadikan si anak merasa
perceraian. Karena tanpa adanya aturan tidak nyaman di rumah orang tuanya sendiri
tentang hal ini, akan mengakibatkan dan memilih ikut orang tua asuhnya yakni
munculnya berbagal tindakan, bahkan tidak bibinya. Dari sinilah mulai timbul banyak
terkecuali tindakan kriminal seperti tindakan hukum yang melibatkan kedua
penculikan anak oleh pihak-pihak tertentu keluarga kakak beradik itu.^
yang merasa haknya dirampas oleh orang lain Kasus lain seperti yang terjadi pada Pak
balk itu saudara, maupun mantan saudara Edy (bukan nama sesungguhnya), yang
bahan mantan suami atau istri. berprofesi sebagaii dosen, mengalami
Satu contoh kasus yang pernah terjadi di .kesulitan untuk mengasuh anak satu-satunya
Malaysia, di mana antara kakak dan adik yang berusia empat tahun. Anaknya menjadi
berulangkali berperkara baik ke Pengadilan sangat nakal dan tidak maii uiiinyys! bskgljs
Syariah, Pengadilan Sipil bahkan ke oleh ayahnya semenjak Pak Edy berpisah
Kepolislan, untuk masalah penerbitan hak dengan istrinya.
mengasuh seorang anak. Peristiwanya Ayu, anak berumur delapan tahun,
dimulai ketika si ibu mengalami kalainan mengalami perubahan sangat memprihatinkan
dalam persaiinan yang dilakukan dengan setelah orang tuanya bercerai. la tidak mau
2M.MNilam WIdyarini, "DeritaAnak Korban Perceraian" httD://www.kQmDas.com/kesehatan/news/0503/
18/11Q246.htm. diaksestanggal 09Juni2005.
2Kasus Azizah Shaik Ismail vsFatimah Shaik Ismail "Judgment High Court ofMalaya" www.ipscfactoJ.com/
highcQurt/index.htm. diakses tanggal 20Maret 2005.

89
berangkat sekolah, sebab, di lingkungan dia Contoh yang Iain baik yang mirip dengan
belajar banyak temannya yang bertanya-tanya kasus di atas maupun yang berbeda cukup
tentang kasus perceraian orang tuanya/ banyak, baik mengenai hak mengasuh anak
Peristiwa Iain yang mengenaskan daiam keiuarga maupun pasca perceraian.
kembali terjadi. Diduga karena hams memikul Tentu persoalan hukum semacam ini sudah
beban berat akibat perceraian orang tua, terjadi di masa-masa yang iampau sehingga
seorang bocah bernama Nazar All Julian (13 sudah dirancang, oieh para ahii hukum saat
tahun.) mencoba bunuh, diri dengan itu, berbagai aturan dasar dalam ha!
menusukkan pisau dapur ke perutnya. Anak pengeiolaan hak mengasuh anak. Atas dasar
malang itu adalah warga Ciwalen Pasar RT asumsi inilah maka tulisan berikut akan
04/02 Desa Ciwalen Kecamatan Sukaresmi berusaha menggaii berbagai pandangan atau
Kabupaten Cianjur. peraturan tentang pemeiiharaan anak baik
Bunuh diri yang diiakukan orang dewasa, yang terdapat daiam iiteratur fiqh maupun
sepanjang tidak berjumlah massal, dlpandang menurut hukum positif tentang hal ini yang
sebagai peristiwa kegagaian kejiwaan dia lebih popuier dengan istilah Hadhanah.
sebagai individu dalam menghadapi realitas
yang ada. Dia tidak dlpandang sebagai gejaia
struktur sosial. Tetapi ketika kita membaoa Anak dalam Perspektif Islam
bahwa bunuh diri kini juga sudah diiakukan Hadhanah secara etimoicgis merupakan
oleh kaiangan anak-anak, maka terasa ada. jenis kata turunan dari akar kata ha-dha-na
sesuatu yang menyentuh. Setiap peristiwa yang arti asainya adalah memeiuk, mendekap
tragis yang mengorbankan anak-anak, akan atau mengerami telor untuk burung atau
seialu meiuluhkan hati keras kita untuk segera unggas. Ketika kata ini digunakan untuk orang
bertanya, ada apa gerangan? maka berarti mengasuh atau memeiihara
Kita baca bahwa Nazar iahirdari keiuarga dengan segaia aspekya. Sedang secara
broken home. Orangtuanya bercerai, terminoiogis parafukaha mendefinisikan istilah
kemudian ibunya menjadi tenaga kerja wanita hadhanah sebagai merawal dan mendidik
(TKW) di Arab. Perceraian, kesulitan ekonomi, anak yang beium mumayyiz (belum dewasa)
teiah memerosokkan siswa kelas 1 SMP ke atau yang kehiingan kecerdasannya, karena
daiam keterasingan. Our house, just ain't a mereka tidak dapat memenuhi keperiuannya -
RM^ah bagi dia bukarilah tempat sendiri".® Merawat artinya memeiihara dan
tinggai. Begituiah, akhirnya. Anak rajln dan menjaga kepentingan anak serta
soieh ini akhirnya menghunjamkan pisau ke melindunginya dari segaia yang
perutnya sendiri. Sebuah tindakan yang tidak membahayakan dirinya. Mendidik artinya
boleh diiakukan siapapun, apaiagi anak-anak.^ membekaii anak dengan pengetahuan rohani

"M.M NilamWidyarini, M.Si, "DeritaAnakKcrban Perceraian" httpy/www.kcmDas.com/kesehatan/news/


0503/18/110246.htm. diakses tanggal 09Juni 2005.
®Pikiran Rakyat, "Doa untuk Nizar All", 17Pebruari 2004.
®Abdul AzisDahlan, EnsiklopediHukum Islam, (Jakarta: IkhtiarBaru, 1999), him. 415.

90 JURNAL HUKUM. NO. 29 VOL. 12 MEI2005:88 - 98


Rohidin. Pemeliharaan Anak Dalam Perspektif Fiqh...

dan jasmani serta akalnya, supaya si anak bapaknya, kaiau anak itu Iahir sebagai hasii
dapat berkembang dan dapat mengatasi hubungan suami istri dalam perkawinan. Anak
persoalan hidup yang akan dihadapinya. zina adalah anak yang dilahirkan ibunya
Belum mumayy/z maksudnya si anak balk laki- sebagai akibat dari hubungan yang tidak sah
iaki atau perempuan yang masih kecil beium (terjadi di iuar nikah). Sedangkan anak li'an
dapat berdikari dan beium memiliki adalah anak yang secara hukum tidak
kecerdasan atau pengetahuan yang cukup dinasabkan kepada bapaknya, seteiah suami
sehingga karenanya si anak beium dapat istri saling me-//'an dengan sifat tuduhan yang
memenuhi kebutuhannya sendiri. jeias.^ Dengan demikian tipe anak yang
Dengan demikian hadlanah mencakup terakhir secara hukum dinasabkan hanya
berbagai aturan hukum berkenaan dengan kepada ibunya.
anak daiam hai memenuhi hak hidupnya, Masing-masing dari ketiga jenis status
keamanan, kecerdasan, maupun kebutuhan anak di atas pada giiirannya berpengaruh
mentai dan fisiknya. Aturan demikian daiam masaiah hak mengasuhan. Untuk anak
diarahkan untuk menentukan kriteria anak, zina sebagai anak yang iahir dan hanya
usianya, dan siapa yang berhak untuk memiliki hubungan nasab dengan ibunya saja
mengasuh dan mendidiknya baik sewaktu tidak dengan ayahnya, oleh karenanya hak
daiam perkawinan maupun seteiah terjadi mengasuhnya kembaii pada si ibu. Sedang
perceraian. Munculnya hak ini tentu bermula anak li'an meskipun ia iahir daiam suatu
dari keiahiran si anak apakah anak ini iahir perkawinan, tetapi karenaaiasan hukum, sang
daiam perkawinan dan di iuar perkawinan. suami mengingkari kesahan anak yang iahir
Karena ituiah tulisan ini akan memuiai tersebut sebagai anaknya. Aiasan hukum yang
pembicaraannya tentang anak dan kriterianya dimaksud adalah jika si istri seteiah
teriebih dahulu. pernikahan meiahirkan anak dengan masa
Pada dasarnyaisiam hanyamengajarkan kehamiian di bawah batas minimal masa
bahwa hubungan seorang iaki-laki dengan kehamiian seteiah perceraian. Anak li'an
perempuan yang dapat berakibat iahirnya semacam ini jika jeias terbukti tuduhan si
seoranganak dianggap sah apabiia hubungan suami maka meskipun si anak iahir daiam
tersebut terjadi daiam pernikahan. Tetapi perkawinan yang sah, ia hanya memiliki
karena fakta historis menunjukkan adanya hubungan nasab dengan ibunya saja.
hubungan yang sah maupun yang tidak sah Sedangkan status anak yang menjadi'
(di iuar nikah), maka Isiam mengenal tipologi wacana daiam ketentuan hukum hadhanah
anak daiam tiga kategori, yakni anak (sah), adalah anak yang memiliki status sah. Daiam
anak zina, dan anak li'an. Anak yang teriahir pandangan fiqh anak sah adalah anak yang
ke dunia dianggap menjadi anak sah yakni masa konsepsinya daiam rahim seorang ibu,
memiliki hubungan nasab, dengan segaia yakni terjadinya pembuahan sel telur oleh
konsekuensi hukumnya, dengan ibu dan sperma seorang bapak, terjadi daiam

^Fathurrahman Djamii, "Pengkuan Anak Luar Nikah danAkibat Hukumnya" dalamChuzaimah T. Yanggo
dan HafizAnshar, Problematika Hukum Islam Kontemporer, (Jakarta: Firdaus, 2002), him. 104.

91
perkawinan yang sah. Dengan demikian anak terlaksananya hak hadhanah bag! orang tua,
yang dapat dianggap sebagai anak sah (yang maka orang tua dapat melimpahkan hak itu
dibicarakan hak asuhnya dalam fiqh) adalah pada orang lain baik secara temporal maupun
anak yang lahir sekurang-kurangnya enam permanen. Tetapi ini hanya satu bentuk
bulan sesudah pernikahan atau di dalam pengecualian atau ekspresi, jadi bukan satu
tenggang waktu iddah selama empat bulan prinsip dasar.
sepuluh harl sesudah perkawinan terputus.® Islam pada prinsipnya menyerahkan
Anak semacam in! menurut fiqh, memiliki tanggung jawab mengasuh, memelihara dan
hubungan nasab dengan ibu dan bapaknya. mendidik anak kepada orang tua. Orang tua
menurut Islam juga bertanggungjawab untuk
mengawasi, meilndungi, dan memberi
Hak Asuh Anak dalam Perkawinan
pelayanan yang layak serta menoukupl
Pada dasarnya, semua ahli fiqh sepakat kebutuhan anak. Tanggung jawab Inl bersifat
bahwa merawat dan mendidik anak permanen dan berkelanjutan hingga si anak
merupakan suatu kewajiban. Mereka berbeda mencapai batas usia hukum sebagai orang
pendapat tentang haksiapa hadhanah inl. Ada yang mampu memenuhi kebutuhannya
yang berpendapat bahwa hadhanah adalah sendiri.^
hak bersama antara orang tua (ibu dan ayah) Islam mengajarkan tentang tanggung
dengan anak. Dengan pendapat pertama, jawab orang tua terhadap anak di samping
maka dimungkinkan si ibu menggugurkan yang bersifat material, juga mengajarkan
haknya. Kalau inl terjadi maka kepentlngan bahwa orang tua bertanggung jawab
anak menjadi tidak terpenuhi. Atau dengan membekali anak dengan pengetahuan dan
kata lain jika hadhanah hanya menjadi hak kecakapan yang berguna bag! anak setelah
ibu dan kebutuhan si ibu melepaskan hak ia dapat berdiri sendiri di tengah masyarakat.
tersebut maka si anak dapat telantar. Karena Islam mengajarkan bahwa orang tua bertang
itulah maka, jumhur (kebanyakan ulama) gungjawab membekali anak dengan pela-
berpendapat bahwa hadhanah merupakan jaran aqidah, ibadah maupun akhlak yang
hak bersama antarakedua orang tuadananak. benar. Jadi orang tua harus mengajarkan
Kalau salah satupihak orang melepas haknya, tauhid, syukur, berbuat baik pada orang tua,
maka si anak dapat menuntut terpenuhi hak- bergaul dengan orangtua secara ma'ruf,
haknya, sehingga orang tua tetap bertang- bahwa Allah pastimembalas setiapperbutatan
gungjawab atas anaknya dalam semua manusia, meiaksanakan shalat, amar ma'ruf
kebutuhan asasinya baik kebutuhan ekonomi, nahi munkar, sabar, tidak sombong atau
pendidikan ataupun kasih sayang. Terkecuali angkuh dan sederhana dalam tutur kata
jika ada alat tertentu yang menghalangi maupun berslkap.^"^ Orang tua juga harus
®Wirjono Rpodjodikoro, Hukum Perkawinan di Indonesia, (Bandung: Sumur, 1960), him. 72. Undang-
undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan mengatur anaksah dalam Pasal 42,43 dan 44. Pasal 42
berbunyi "Anak sahadalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah."
' M. Yahya Harahap, Hukum Perkawinan Nasional, (Medan: Zahir Trading, 1975), him. 204.
'"Q.S. Lukman: 12-19.

92 JURNAL HUKUM. NO. 29 VOL 12 MEI2005:88 - 98


Rohidin. Pemeliharaan Anak Dalam Perspektif Fiqh...

memberi bekal ketrampilan kepada anak, nafkah, juga aturan-aturan yang terkait dengan
kalau tidak dapat melakukan sendiri, maka masalah anak.
orang tua harus mengupayakan agar anak Jika dalam perkawinan hak asuh anak
dapat memperoleh pendidikan dari orang lain menjadi hak bersama antara anak dan orang
tentang tata lulls, maupun ketrampilan fisik tua, lalu bagaimana setelah orang tua dalam
lainnya. perkawinan itu bercerai. Para fukaha umum-
Demi terpenuhinya hak anak darl orang nya sepakat bahwa pada prinsipnya hak asuh
tuanya dalam keluarga, maka orang tua harus anak dasarnya adalah untuk kemaslahatan
memikul bersama tanggung jawab ini dan anak. Dengan demikian meskipun terjadi
saling kerjasama serta bantu-membantu .perceraian antara seorang bapak dan ibu demi
antara ibu dan bapak. islam memiliki konsep kemaslahatan umat, maka kedua orang tua
pernikahan sebagai media terciptanya itu sama-sama bertanggungjawab atas
keluarga yang sakinah, yang kondusif bagi anaknya. Tetapi dengan pertimbangan
terwujudnya tanggung jawab bersama di berbagai hal, jika diperbandingkan antara
antara bapak dan ibu dalam mengelola dan bapak dan ibu dalam soal hak mengasuh
menjalankan proses pemeliharaan dan anak, maka para ahli fiqh pada umumnya
pendidikan anak dalam keluarga. menyepakati untuk memberikan hak asuh itu
kepada ibu dan keluarga pihak ibu jika si ibu
berhalangan.^^
Hak Asuh Anak Selepas Perceraian
Dasar ketentuan Fiqh ini adalah hadits
Peroeralan, meskipun dimungkinkan yang mencerltakan bahwa suatu saat datang
terjadinya, dalam fiqh sebenarnya termasuk seorang wanita kepada Rasullulah, kemudian
peristiwa yang mestinya dihindari. Perceraian bercerita bahwa ia adalah seorang ibu dari
memang dihalalkan terjadinya, namun seorang anak dan dia diceraikan oleh
demikian ia masuk dalam kategori barang suaminya tapi siaaminya hendak mengambil
halal yang paling dibenci oleh Allah.'^ Kalaupun anak itu dari tangannya. Rasullullah dalam hal
perceraian harus terjadi, maka dalam fiqh ini memutuskani bahwa si ibu lebih berhak
masih terdapat berbagai aturan hukum yang menjaga anak ituis^bgjisi ibu belum menikah
harus ditaati oleh seorangmantan suami atau lagi dengan orang iain..^^
istri baik yang berkaitan dengan asal harta,

" H. Badruzzaman Busyairi "Perceraian Halal tap! Dibenci Allah" http://muhaiirien.or.id/mukaddimah/


buletin/mi edisi 110.htm. diaksestanggal 10Juni 2005.
" Ketentuan ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan hukum Romawi yangberpengaruh bany^
terhadap hukum Perancis danmelalui hukum Belanda sampai keIndonesia danmasuk kedalam hukum Perdata-
BW, anak-anak beradadibawah kekuasaan bapaknya. Semuia kekuasaan ini {patria potestas) tidak terbatas;
dandapatdikatakan bahwa hidup danmatinya seorang anakberada dalam kekuasaan bapaknya. Lambat laum
kekuasaan in! menjadi berkurang, namun tetapsaja masih besardibanding dengan kekuasaan ibunya. Lihat
Martiman Prodjohamidjodjo, "Hukum Perkawinan Indonesia" dalam Amiur Nuruddln, danAzhariAkmal Tagiran,
Hukum Perdata Islam diIndoriesia, (Prenada Media, Jakarta, 2004), him. 292.
Munira Salleh "Hak PenjagaanAtasAnakSelepas Perceraian: Tanggungjawab Slapa?" http://

93
Bertolak dari hadits di atas, ada dua dekat pada anak sehingga hak hadlanah
ketentuan fiqh tentang hadlanah, yakni diutamakan jatuh pada ibu. Demikian pula
pertama bahwa selepas perceraian ibu lebih kerabat ibu menjadi lebih berhakatas hakasuh
berhak mendapat hak asuh anak, keduanya ini dari pada kerabat bapak. itulah mengapa
bahwa hak itu menjadi gugur manakala si ibu jika hiiang kelayakan ibu atas hak asuh anak,
menikah iagi dengan ieiaki lain. Berkaitan maka hak asuh anak itu jatuh pada kerabat
dengan ha! pertama berarti kewajiban pihak ibu. Pendapat ini juga dipegangi oieh
menanggung biaya mengasuh itu konsekuen- ibnu Qayim danSayid Sabiq." Dalam keadaan
sinya jatuh pada pihak bapak. Kaiau siibu tidak tertentu, menurutfiqh, kcndisi di atas memang
menikah iagi maka proses peiaksanaan hak -dapat berubah, tentu karena adanya alasan
asuh in! terus berianjut sampai si anak hukum menyangkut kepentingan anak
dipandang mumayyiz. Para ahli Fiqh misalnya seteiah perceraian si istrl harus
umumnya menentukan bahwa mumayyiz anak bepergian jauh, jika ia harus bersama dengan
jika iaki-iaki adalah umur tuj'uh tahun dan jika anaknyayang masih kecii maka dimungkinkan
anak perempuan adalah umur sembilan akan membahayakan keseiamatan anak.
tahun. Di beberapa negara dewasa ini memang
Jika anak itu sudah mumayyiz, terdapat beibagai model mengasuh anak seteiah
ketentuannya adalah bahwa hak asuh itu perceraian. Di Amerika misainya, ada yang disebut
kembaii pada prinsip bahwa peiaksanaan hak dengan parents every dayunluk ibu dan weekend
asuh in! dasarnya adalah kepentingan atau parent untuk ayah. Untuk model ini hak asuh
kemaslahatan anak. Dalam hal ini demi anak ada pada kedua orang tua yang sudah
menjaga kepentingan anak, maka anak yang bercerai, hanya pembagian waktu yang
sudah mumayyiz diberi kebebasan bervariasi yakni anak seiama satu minggu
menentukan piiihan tentang hak asuhnya bersama ibu tapi pada tiap akhir pekan anak
kepada ibu atau bapak. bersama bapak. Ada juga yang dibagi tiap
Sedang jika syarat menerima hak asuh minggu misainya minggu pertama dan ketiga
tidak terpenuhi oleh ibu. misalnya jika sebelum anak bersama ibu danminggu kedua keempat
anak itu mumayyiz si ibu sudah menikah Iagi anak bersama bapak. Contoh terakhir ini
dengan orang lain, para uiama fiqh sependa- kadang memuncuikan problem baru bagi
pat untuk meiimpahkan hak itu pada keiuarga anak yang harus sekolah seiama satu minggu
pihak ibu misainya, nenek pihak ibu ke atas. dan akhir pekannya tidak dapat digunakan
Dasar hukumnya adaiah analogi (qiyas) untuk istirahat karena anakpada hari itu harus
dengan hadis di atas, bahwa pihak wanita lebih pindah ke tempat orang tuanya yang lain yang
www.vadim.com.mv/Keluaraa/KeluaraaFull.asD?KeluarQalD=78". diakses tanggai 10 Juni 2005. Hadis
itu selengkapnya berbunyi diriwayatkan oleh'Abdullah bin Umar: "Bahwasanya seseorang perempuan teiah
datang menemui Rasuiullah saw dan bertanya: "Ya Rasuluilah, bahwa anakku ini, perutkulah kandungannya,
susukulah minumannya dan ribaanku rumahnya tetapi bapanya teiah menceraikan aku dan hendakmerampas
anak itu daripada aku'. Selepas mendengar pengaduan itu Rasuiullah saw bersabda: "Engkaulah yang lebih
berhak menjaga anak itu selagi engkau belum menikah Iagi." (Riwayat Abu Daud).
" Sayid Sabiq, Fiqh Sunnah, VII: 219.

94 JURNAL HUKUM. NO. 29 VOL 12 MB 2005:88 - 98


Rohidin. Pemeliharaan Anak Dalam Perspektif Fiqh...

kebetulan, tempatnya berjauhan antara satu perkawinan antara kedua orang tua putus.,
dengan yang lainnya. Dengan kata lain, cara Sebaliknya dalam Pasal 46 UU Perkawi
in! sering mengabaikan hak atau kepentingan nan, anak pun mempunyai kewajiban untuk
anak. Sama juga dengan model lain yang menghormati orang tua dan mentaati
membagi hak asuh anak oleh orang tua yang kehendak mereka yang baik. Jika anak telah
sudah bercerai setiap setengah minggu.'® dewasa, maka ia wajib memelihara menurut
kemampuannya, orang tua dan keluarga
dalam garis lurus ke atas, apabila mereka itu
Hak Asuh Anak dalam Hukum Positif memerlukan bantuannya.
Indonesia
Anak yang belum menoapai umur 18
Di dalam Pasal 41 Undang-undang No. tahun (delapan belas) tahun atau belum pernah
1Tahun 1974tentang Perkawinan disebutkan melangsungkan perkawinan, berdasarkan
apablla putus perkawinan karena perceralan Pasal 47 UU Perkawinan, ada di bawah
mempunyai akibat hukum terhadap anak, kekuasaan orang tuanya selama mereka tidak
maka balk bapak atau ibu tetap berkewajiban dicabut dari kekuasaannya. Orang tua mewakili
memelihara dan mendldik anak-anaknya, anak tersebut mengenai perbuatan hukum di
semata-mata berdasarkan kepentingan anak, dalam dan di luar Pengadilan. Selanjutnya
bilamana terjadi perselisihan mengenai Pasal 48 menyatakan orang, tua tidak
penguasaan anak-anak, Pengadilan membe- diperbolehkan memindahkan hak atau
rikan keputusannya. menggadaikan barang-barang tetap yang
Yang bertanggung jawab atas semua dimiliki anaknya yang belum berumur. 18
biaya pemeliharaan dan pendidikan yang (delapanbelas) tahun atau belum melang
diperlukan anak adalah bapak, bilamana sungkan perkawinan kecuall apablla kepen
bapak kenyataannya tidak dapat member! tingan anak itu menghendakinya.
kewajiban tersebut maka Pengadilan dapat Pasal 49 UU Perkawinan mengatur
menentukan bahwa ibu ikut memiku! biaya pencabutan kekuasaan salah seorang atau
tersebut.^® kedua orang tua terhadap seorang anak atau
Sedang yang berkaitan dengan lebih untuk waktu yang tertentu atas
kewajiban orang tua terhadap anak diatur permintaan orang tua yang lain, keluarga anak
dalam Bab X mulai Pasal 45 - 49 UU Perka dalam garis lurus ke atas dan saudara kandung
winan. Pasal 45 UU Perkawinan mengatur yang telah dewasa atau pejabat yang
bahwa kedua orang tua wajib memelihara dan berwenang, dengan keputusan Pengadilan
mendidik anak-anak mereka sebaik-baiknya. dalam keadaan dua hal, pertama, ia sangat
Kewajiban orang tua tersebut berlaku sampai melalaikan kewajibannya terhadap anaknya;
anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri, dan kedua, ia berkelakiian buruk sekali.- Namun
kewajiban ini berlaku terus meskipun meskipun orang tua dicabut kekuasaannya.
15 Rachel Emma Silverman and Michelle Hlqqins "Children and youth" dalam Wall Street Journal; New
York, 2003, him.21.
15 Hukumonline "Hukum Keluarga dan Waris Anak &Perceralan" http://www.hukumonline.com/
kllnik detall:asp?id=1883. diakses tanggal 10Juni2005.

95
mereka masih tetap berkewajiban untuk dalam Kompllasi Hukum Islam mellputi
memberi blaya pemeliharaan kepada anak pemeliharaan kepentingan material dan non-
tersebut. material. Lebih dari Itu dalam ketentuan ihlpun
Pasal-pasal tersebut secara umum telah dijelaskan tentang pembagian tugas yang
berpihak kepada kemaslahatan atau kepen- harus dijalankan oleh kedua orang tua
tingan anak sekalipun keberpihakannya itu kendatlpun mereka berpisah. Anak yang belum
masih terbatas pada kepentingan material mumayyiz menjadi tanggungan Ibunya,
belum rhenyentuh kepentingan non-material. sedang blaya pemeliharaan menjadi tang
Baru setelah lahirnya Kompllasi Hukum Islam . gungan ayahnya.
dua kepentingan tadi terakombdasi.'' Adapun Kompilasi Hukum Islam juga mengatur
pasal-pasal penting yang terkait dengan tentang batasan usia anak yang belum
masalah tersebut adalah Pasal 105 dan 106. mumayyiz yaltu 12 (dua belas tahun). Dalam
Pasal 105 Kompllasi Hukum Islam hal usia seperti ini, maka hak Ibu untuk
mengatur dalam hal terjadi perceraian, maka: memeliharanya, sedangkan apabila usianya
pertama, Pemeliharaan anak yang belum sudah lebih dari 12 (dua belas) tahun, maka
mumayyizaiau belum berumur 12 (dua belas) ia dapat melilih antara bapak atau Ibunya
tahun adalah hak Ibunya. Kedua, Pemeliha untuk bertindak sebagal pemeliharanya.^®
raan anak yang sudah mumayyiz diserahkan
kepada anak untuk memilih di antara ayah dan
Ibunya sebagal pemegang hak pemeliharaan- Simpulan
nya;'Ket/ga, Blaya pemeliharaan di tanggung Pada prinsipnya perigaturan tentang hak
oleh ayah. pemeliharaan anak [hadhanah) balk yang
Dalam Pasal lOe Kompilasl Hukum Islam terdapat dalam llteratur fiqh klasik maupun
dlnyatakan orang tua berkewajiban merawat dalam Undang-Undang Pe.-'kawinan serta
dan mengembangkan harta anaknya yang Kompllasi Hukum Islam cenderung sama
belum dewasa atau dl bawah pengampuan untuk berpendapat bahwa hak asuh anak
dan tidak diperbolehkan memindahkan atau adalah milik anak atau demi menjaga
menggadaikan kecuali kareha keperluan yang kepentingan anak. Perbedaannya hanya
mendesak jlka kepentingan dan kemasla terletak padapengaturan penentuan batasusia
hatan anak itu menghendaki atau sesuatu mumayyiz. Dalam llteratur fiqh" klasik seorang
kenyataan yang tIdak dapat dihindarl lagl. anak dikatakan mumayyiz apabila sudah
Orang tua bertanggung jawab atas kerugian menglnjak usia7 (tujuh) tahun.untuk anaklaki-
yang ditlmbulkan karena kesalahan dan laki dan 9 (sembllan) tahun untuk anak
kelalalan dari kewajiban tersebut. perempuan. Sedangkan Kompllasi Hukum
Dari ketentuan tersebut dapat dlslmpul- islam anak yang mumayyiz apabila sudah
kan bahwa pengaturan pemeliharaan anak menginjak usia 12 (dua belas) tahun.
"Abdul Mannan, "Problematika Hadhanah dan Hubungannya dengan Praktik Hukum Acara di Peradllan
Agama," Mimbar Hukum No. 49THN. IX 2000,him. 69.
H. Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Tagiran, Hukum Perdata Islam diindonesia, Jakarta: Prenada
Media,2004, him.303.

96 JURNAL HUKUM. NO. 29 VOL 12MEI2005:88 - 98


Rohidin. Pemeliharaan Anak Dalam Perspektif Fiqh...

Ketika terjadi perceraian di antara kedua Anshar, Problematlka Hukum Islam


orang tuanya demi menjaga kepentingan atau Kontemporer, Jakarta: Firdaus, 2002.
kemaslahatan anak, maka hak asuh itu H. Amiur Nuruddin, dan Azhari Akmai Tagiran,
diberikan pada ibu atau kerabat ibu, sedang Hukum. Perdata Islam di Indonesia,
yang terkait dengan pembiayaan menjadi Jakarta: Prenada Media, 2004.
tanggung jawab bapak. Apabila ternyata si H. Badruzzaman Busyairi "Perceraian Haiai
bapak tidak dapat memenuhinya, maka ibu dapat tapi Dibenci Allah" http://
ikut serta menanggung biaya pemeliharaan anak muhaprien.or.id/mukaddimah/buletin^
melalui suatu penetapan pengadilan. mi edisi 11Q.htm. diakses tanggal 10
Dalam kondisi tertentu ketika juni 2005.
pelaksanaan hak ibu berbenturan dengan Kasus Azizah Shaik Ismail vs Fatimah Shaik
kepentingan anak, maka hak asuh berpindah Ismail "Judgment High Court of Malaya"
ke tangan bapak. Misainya ketika ibu harus www.ipsofactQj.com/hlahcourt/
bepergian jauh yang membahayakan index.htm. Diakses tanggal 20 Maret
keselamatan anak, atau si ibu dianggap 2005.
kurang cakap memberikan kemasiahtan pada M. Yahya Harahap, Hukum Perkawinan
anaknya. Bahkan dalam Undang-Undang No. Nasional, Medan: Zahir Trading, 1975.
1 Tahun 1974 lebih jeias iagi bahwa saiah M.M Nilam Widyarini, M.Si, "Derita Anak
seorang kedua orang tua dapat dicabut hak Korban Perceraian" http://
pemeliharaannya untuk waktu tertentu atas www.kompas-CQm/kesehatan/news/
permintaan orang tua yang lain, atau atas 0503/1 R/ll0246.htm. Diakses tanggal
permintaan dari keiuarga si anak dalam garis 09 Juni 2005.
keturunan iurus ke atas dan saudara kandung M.M Nilam Widyarini, M.Si, "Derita Anak
yang telah dewasa atau pejabat yang Korban Perceraian" http://
berwenang (keputusan Pengadilan) apabila www.kQmpas.com/kesehatan/news/
saiah satuatau kedua orang tuanya apabila ia 0503/18/110246.htm. Diakses tanggal
melalaikan kewajibannya dan berkelakuan 09 Juni 2005.
sangat buruk. Munawir Sjadzaii, "Peradiian Agama dan
Kompilasi Hukum Isiam, dalam Dadan
Muttaqin et.ai (ed), Tata Hukum Indo
Daftar Pustaka nesia, Yogyakarta: Ull Press, 1999.
Abdul Azis Dahian, Ensiklopedi Hukum Islam, Munira Saiieh "Hak Penjagaan ke Atas Anak
Jakarta; Ikhtiar Baru, 1999. Selepas Perceraian: Tanggungjawab
Abdul Mannan, "Problematlka Hadhanah dan Siapa?" http://www.vadim.com.mv/
Hubungannya dengan Parktik Hukum Keiuarga/
Acara Di Peraqdiian Agama, Mimbar KeiuaraaFuH.asp?KeiuaraaiD=78"-.
Hukum, No. 49 THN. 1X2000. diakses tanggal 10 Juni 2005
Fathurrahman Djamil, "Pengkuan Anak Luar Rachel Emma Silverman and Michelle
Nikah dan Akibat Hukumnya" dalam Hiqqins "Children and Youth", dalam
Chuzaimah T. Yanggo dan Hafiz - Wall Street Journal, New York, 2003

97
Saiahuddiri Wahid;Agama, dan Undang-Undahg No.-1"Tahun~1974 tentang
-uOSNegaTa" http://wwwvrepublika.co.id/ '^- Perkawinan;• • • .• •
'O' kdran^'detaiirasp/'Diak^eRv^ m Kompilasi Hukum'"islam-f":
' >'juni 2005- Ifjukumonlinfe '"Hukum . .Keluarga ^dan
Sayid Sadiq,"HgftiSt/rina/j,;Vil •-Waris.'Anak':& •Perceraiari"-.httD://
Wahbp' al-Zuhaily,- AI-^Fiqh 'al-Wamr'Wa - ^.r-ww w.-h u^k um-o nW ine-. c-o-'m:/
"•^O'jAdHkiuHUi Darn'syiq;; Dar al-Fikf, 1989 ^kjinik-^detaN:asp?id=1flRa:':diak5;fiR'
vyifjdno'PrddjodikdrblVHu/fuMP di n,tahgg'al 10Uunh2005:o'
-'^Mne^^^Bandllhgr/Suniu^ igeo Pikiran flakyafr "Doa^untuk?Nizar:AIi''r;47
Peraturan Perundang-Undangan^ s^^V^.^Pebruari -2004 "ibnoj?
•i.t'lc','. >•; 'V-i-ihA naiWi'');;
.•Pi-.i'v.'/' ^0 ''Gth" 3v 'i" )Cv;'j fu ;• • i'.' '"G'jf ^•'
'^,/y^ cu-y ••r, , - v 3-• -
tj,-; y.-'j-rr;)l;':2n / i - : ; ; , y --y

5n;b^'"'T •'iffc'guv- ^ --w


•''iiiA ij/,y ^ i^TO- ;
':.iVJ!! WiV;-'-' "-^U" A? j;,: •"';!• .•y" r:''c "•

.•y^.'^.Cj '•itriA.A'i. A .lici 0!/f 'V '-J-Vf!---;,,


rOC;-. .f'3! c-.i; '••'.f, 3 Kp^r^Li!;->' :-''rq'!T''!r-G
GnoC" hihGvb^W DrGonns ^vgvk: i.v-, .jytp v 1., p i.;y-•
-AAll'v; "'JBiB'. r:-roy't i u<"i?, r53'=.? 3,'":.'
gi-qmAiA; 'A injhS-' nj' -•i

AC'?'> ; fh C'/iu'^r'nc-" ;< • 'AclrlBir


^•f.v - - -•A' ..
nc-b/iC ;:'is;?i
-iMM'A rA-g •.•'•} -b/o

;3;i --'bH' ruifiE ^\ ,H)Vi '=iK;'A?r3 ypjlpBC " ^'-DbA


nji'v^'pniiCnn'^T '}fhsi-'''r}!>-''' .1}*"^'r'.rb;;
. -'i ^ ' ' •

i; i;"i u, ! 1,1^ ;tiu>^u'- si?'A-8-n psnnsb 'r/p-it-p.-i'jbi'-i


/ :l!b:-lli=n:i;AlG^£:v -wv.A,. 'in-.pjA .C p-v A
jIOb .3CL 0'" AOC" X' ;A p'i 3\„ ••'
A,:" -^.i;'A' v;;ll >j^r.A 'vpa i'l-'Ci"; .•^-.r;,.:-il';
Poisb X.iliJoV bn.-;, :;vg:, ' in'X„X '7;h
-rrXA; 'VfrA pj-i'.,;;; ""iA'X -'lA' - j^r

98 JURNAL HUKUM. NO. 29 VOL. 12 MEI2005:88 -98

Anda mungkin juga menyukai