Disusun Oleh:
BANGKINANG
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan masalah...............................................................................................1
C. Tujuan penulisan.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Intervensi Dini Gangguan Tumbuh Kembang anak........................................2
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.................................................2
2. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak............3
3. Penyimpangan atau Intervensi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Anak.....7
4. Ciri-Ciri dan Prinsip-Prinsip Tumbuh Kembang Anak..................................11
5. Teori Perkembangan Anak.............................................................................13
B. Anticipatory Quidence untuk Mencegah dan Menurunkan SIDS...............17
1. Pengertian Anticipatory Quidence.................................................................17
2. Penyebab SIDS...............................................................................................17
3. Faktor Resiko SIDS........................................................................................18
4. Gejala SIDS & Pencegahan SIDS..................................................................19
BAB III PENUTUP...........................................................................................................20
Kesimpulan ............................................................................................................20
Saran.......................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr.wb
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT senantiasa penulis ucapkan, atas limpahan
rahmat dan karunia serta nikmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul :
“Intervensi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Anak Anticipatory Quidence Untuk Mencegah Dan
Menurunkan Sids ’’Shalawat berangkaian salam tak lupa disampaikan kepada Rasulullah SAW yang
mengarahkan pikiran manusia dari tingkat pemikiran manusia yang tidak memiliki pertimbangan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan kewajiban sebagai mahasiswa
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai pada mata kuliah Askeb Bayi Balita.
Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua semua pihak yang yang telah
mendukung penulis terutama dosen pengampu Ibu Afiah S.ST,M.KM. selaku dosen pengampu
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kelemahan dan
kekurangannya. Dengan kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses perubahan fisik dari suatu makhluk hidup baik ukuran, volume,
massa, dan tinggi. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. pertumbuhan adalah
proses perubahan fisik dari suatu makhluk hidup baik ukuran, volume, massa, dan tinggi.
perubahan seiring berjalannya waktu. Bisa dikatakan, perkembangan mengacu pada urutan perubahan
fisik, bahasa, emosi, dan pemikiran, yang terjadi pada anak sejak lahir hingga awal masa dewasa.
kemampuan apapun kecuali menangis. Dengan cara berinteraksi secara terus-menerus dengan
lingkungan sekitar,bayi akan lebih menyempurnakan diri,hingga bayi tersebut mangalami perubahan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pertumbuhan adalah proses perubahan fisik anak baik ukuran, volume, massa, dan tinggi.
Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. pertumbuhan adalah proses perubahan
fisik dari suatu makhluk hidup baik ukuran, volume, massa, dan tinggi.
Perkembangan anak dapat didefinisikan sebagai proses di mana anak mengalami perubahan
seiring berjalannya waktu. Bisa dikatakan, perkembangan mengacu pada urutan perubahan fisik,
bahasa, emosi, dan pemikiran, yang terjadi pada anak sejak lahir hingga awal masa dewasa.
kemampuan apapun kecuali menangis. Dengan cara berinteraksi secara terus-menerus dengan
lingkungan sekitar,bayi akan lebih menyempurnakan diri,hingga bayi tersebut mangalami perubahan
Namun, perubahan yang dialami oleh setiap individu tidak selamanya di katakan sebagai
perkembangan.perubahan dalam arti perkembangan mempunyai maksud dan arti yang berbeda-beda
antara lain:
keinginannya. Misal, seseorang terbiasa bernyanyi dan mengolah vokal akan lebih mahir
1992)
2
b. Perkembangan meliputi perubahan struktur maupun fungsi (fisik maupun fsikis).
c. Perkembangan adalah bertambah sempurna nya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai
menjadi kompleks dan meluasnya kemampuan individu untuk berfungsi dengan baik
Perkembangan bersifat unik. Santrock & Yussen (1992) menyatakan" each of us develops in
certain ways like all other individual,like some other individual and like no other individual" yang
artinya masing-masing kita berkembang dalam cara-cara tertentu, seperti semua individu yang lain ,
seperti beberapa individu yang lain,dan seperti tidak ada individu yang lain.selain kesamaan
kesamaan dalam pola-pola perkembangan yang di alami oleh setiap individu, variasi individual dalam
perkembangan anak juga bisa terjadi juga suatu proses perubahan yang kompleks,dan melibatkan
unsur-unsur yang saling terpengaruh satu sama lain (Bjorklund & Bjorkund, 1992, Santrock &
Yussen" ,1992).
a. Faktor heredital
Merupakan faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan yaitu suku, ras, dan jenis
kelamin (marlow, 1988 dalam Supartini 2004). Jenis kelamin ditentukan sejak
dalam kandungan. Anak laki-laki setelah lahir cenderung lebih besar dan tinggi
daripada anak perempuan, hal ini akan nampak saat anak sudah mengalami masa
pra pubertas. Ras dan suku bangsa juga mempengaruhi pertumbuhan dan
3
perkembangan. Misalnya suku bangsa Asia memiliki tubuh yang lebih pendek
daripada orang Eropa atas suku Asmat dari irian berkulit hitam.
b. Faktor Lingkungan
1. Lingkungan pra-natal
nutrisi karena ibu kurang mendapat asupan gizi yang baik gangguan
2. Lingkungan pos-natal
1. Nutrisi
4
dalam sel atau jaringan bahkan pada pembuluh darah. Penyebab
maupun kualitatif
nutrisi
2. Budaya lingkungan
5
atau kurang. Demikian juga dengan status pendidikan orang tua,
rendah.
Posisi anak sebagai anak tunggal, anak sulung, anak tengah atau
6
5. Status kesehatan
kondisi sakit.
6. Faktor hormonal
Masalah yang sering timbul dalam pertumbuhan dan perkembangan anak Meliputi gangguan
7
(kartu menuju sehat) dapat dilakukan secara mudah untuk mengetahui pola pertumbuhan
anak. Menurut soetjiningsih (2003) bila grafik berat badan anak lebih dari 120%
kemungkinan anak mengalami obesitas atau kelainan hormonal. Sedangkan, apabila grafik
berat badan di bawah normal kemungkinan anak mengalami kurang gizi, menderita
Lingkar kepala juga menjadi salah satu parameter yang penting dalam mendeteksi
isi kepala termasuk otak dan cairan sereprospinal. Lingkar kepala yang lebih dari normal
dapat dijumpai pada anak yang menderita hidrosefalus, megansefali, tumor otak ataupun
hanya merupakan variasi normal. Sedangkan apabila lingkar kepala kurang dari normal
dapat diduga anak menderita retardasi mental, malnutrisi kronis ataupun hanya merupakan
variasi normal.
Deteksi dini gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran juga perlu dilakukan
untuk mengantisipasi terjadinya gangguan yang lebih berat. Jenis gangguan penglihatan
yang dapat diderita oleh anak antara lain adalah maturitas visual yang terlambat, gangguan
refraksi, juling, nistakmus, ambliopia, buta warna, dan kebutuhan akibat katarak,neuritis
Sedangkan ketulian pada anak dapat dibedakan menjadi tuli konduksi dan tuli
sensorineural. Menurut Hendarmin (2000), tuli pada anak dapat disebabkan karena faktor
prenatal dan postnatal. Faktor prenatal antara lain adalah genetik dan infeksi
TORCH yang terjadi selama kehamilan. Sedangkan faktor pos natal yang sering
mengakibatkan ketulian adalah infeksi bakteri atau virus yang terkait dengan otitis media.
8
Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu
penyebab gangguan perkembangan motorik adalah kelainan tonus otot atau penyakit
motorik sebagai akibat sepastitisitas ,atheitosis, ataksia, atau hipotonia. Kelainan sumsum
tulang belakang seperti spina bifida juga dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan
motorik.
selalu didasari adanya penyakit tersebut. Faktor lingkungan serta kepribadian anak juga
mempunyai kesempatan untuk belajar seperti sering digendong atau diletakkan di baby
perilaku (Widyastuti ,2008). Gangguan perkembangan bahasa pada anak dapat diakibatkan
rendah ,kurangnya interaksi anak dengan lingkungan, maturasi yang terlambat, dan faktor
keluarga. Selain itu, gangguan bicara juga dapat disebabkan karena adanya kelainan fisik
seperti bibir sumbing dan serepral palsi. Gagap juga termasuk salah satu gangguan
perkembangan bahasa yang dapat disebabkan karena adanya tekanan dari orang tua agar
9
Selama tahap perkembangan, anak juga dapat mengalami berbagai gangguan yang
terkait dengan psikiatri. Kecemasan adalah salah satu gangguan yang muncul pada anak
dan memerlukan suatu intervensi khusus apabila mempengaruhi interaksi sosial dan
perkembangan anak. Contoh kecemasan yang dapat dialami anak adalah fobia sekolah
kecemasan berpisah, fobia sosial, dan kecemasan setelah mengalami trauma. Gangguan
perkembangan persuasif pada anak meliputi autisme serta gangguan perilaku dan interaksi
5. Perawakan pendek
Short stature atau perawakan pendek merupakan suatu terminologi mengenai tinggi
badan berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada
populasi tersebut menyebabkan dapat karena variasi normal, gangguan gizi kelainan
6. Sindrowm Down
Anak dengan sindrom down adalah individu yang dapat dikenal dari fenotipnya dan
mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang menjadi akibat adanya jumlah kromosom 21
yang berlebih. Perkembangannya lebih lambat dari anak yang normal. Beberapa faktor
seperti kelainan jantung bawaan ,hipotonia yang berat, masalah biologis atau lingkungan
7. Gangguan autisme
10
Merupakan gangguan perkembangan pers pasif pada anak yang gejalanya muncul
sebelum anak berumur 3 tahun. Per pasif berarti meliputi seluruh aspek perkembangan
sehingga anggun tersebut sangat luas dan berat, yang mempengaruhi anak secara
mendalam gangguan yang ditemukan pada autisme mencakup bidang interaksi sosial
8. Retardasi mental
Merupakan kondisi yang ditandai dengan intelegensia yang rendah (IQ <70) yang
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri ciri
serabut saraf.
selanjutnya.Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia
melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan
sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki
11
dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu
perkembangan selanjutnya.
masing-masing anak.
cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar,
asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi
5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap. Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi
mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahaptersebut tidak bisa terjadi
terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu
membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
12
Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan.Prinsip-
proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya, sesuai dengan potensi yang adapada individu.
Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak
memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki
anak.
dan lain-lain.
13
semuanya sama. Seperti semua pria di keluarga adalah Ayah maka
semua pria adalah ayah. Selain itu ada pikiran animisme, ya itu selalu
anggapan yang sama dengan orang lain ,sifat egosentrik sudah hilang,
mampu berpikir tentang apa yang orang lain juga memikirkannya dan
14
ketergantungan sangat tinggi ,dan selalu minta dilindungi untuk
mendapatkan rasa aman. Masalah yang diperoleh pada tahap ini adalah
Kepuasan pada fase ini adalah pada pengeluaran tinja. Ana akan
pada lain jenis. Anak laki-laki cenderung suka pada ibunya dan anak
Kepuasan anak pada fase ini kembali bangkit dan mengarah pada
15
3. Perkembangan psikososial(Erikson)
Bayi sudah berbentuk rasa percaya kepada seorang baik orang tua maupun orang yang
mengasuh ataupun tenaga kesehatan yang merawatnya. Kegagalan pada tahap ini
apabila terjadi kesalahan dalam mengasuh atau merawat maka akan timbul rasa tidak
percaya.
Anak sudah mulai mencoba dan mandiri dalam tugas tumbuh kembang seperti
kemampuan motorik dan bahasa. Pada tahap ini jika anak tidak diberikan kebebasan
Anak akan mulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara aktif dalam
aktivitasnya. Apabila pada tahap ini anak dilarang akan timbul rasa bersalah.
Anak selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atau presentasinya
sehingga anak pada usia ini adalah rajin dalam melakukan sesuatu. Apabila pada tahap
Anak mencoba melakukan hubungan dengan teman sebaya atau kelompok masyarakat
16
g. Tahap generasi dan penghentian terjadi pada dewasa pertengahan.
aktivitasnya.
Menurut t Amalia (2017) Anticipatory guidance adalah petunjuk yang perlu diketahui terlebih
dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana sehingga anak
Manfaat :
Anticipatory guidance dapat dijadikan pedoman bagi orang tua dalam mendidik dan
mengasuh anak yang sesuai dengan masa pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga anak dapat
SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) adalah kematian mendadak pada bayi yang tidak
diketahui penyebabnya. SIDS dikenal juga dengan istilah crib death atau cot death, karena sering
terjadi ketika bayi sedang tidur. Namun, tidak menutup kemungkinan SIDS juga terjadi ketika bayi
SIDS adalah salah satu penyebab utama kematian bayi, terutama usia 2–4 bulan. Beberapa
penelitian menyebutkan bahwa SIDS disebabkan oleh gangguan pada metabolisme dan gangguan
irama jantung (aritmia). Akan tetapi, banyak kasus SIDS yang tidak diketahui penyebab pastinya.
2. Penyebab SIDS
Penyebab SIDS belum diketahui secara pasti. Namun, ada dugaan bahwa kematian
17
b. Gangguan di otak
d. Infeksi paru
Selain beberapa kondisi di atas, risiko terjadinya SIDS juga terkait dengan faktor-faktor
berikut:
1. Posisi tidur.Posisi tidur menyamping atau telungkup dapat membuat bayi sulit
bernapas, terutama jika ditidurkan di permukaan atau kasur yang terlalu empuk.
2. Suhu ruangan.Suhu ruangan yang terlalu panas saat bayi sedang tidur dipercaya dapat
3. Tidur di ranjang yang sama.Tidur di ranjang yang sama dengan orang tua atau orang
2. Risiko SIDS juga diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor pada ibu, seperti:
Ada pula faktor pada bayi yang diduga dapat meningkatkan risiko terkena SIDS, yaitu:
3. Terlahir prematur
3. Gejala SIDS
18
SIDS terjadi secara mendadak. Oleh sebab itu, kondisi ini tidak menunjukkan gejala apa pun.
Bayi yang tampak sehat dan tidak menderita penyakit juga bisa mengalami SIDS.
4. Pencegahan SIDS
Belum ada metode yang secara pasti dapat mencegah SIDS. Namun, ada beberapa upaya
2. Jangan memakai tempat tidur yang tebal dan terlalu empuk untuk bayi.
4. Berikan bayi pakaian yang mampu menjaga suhu tubuh agar tetap hangat, agar tidak
6. Tidurkan bayi di kamar yang sama dengan orang tua tetapi dengan tempat tidur
terpisah.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa perkembangan
merupakan perubahan individu baik fisik maupun psikis yang berlangsung sepanjang hayat dan
terjadi secara teratur dan terpola. Sedangkan pertumbuhan merupakan perubahan yang terbatas pada
Perkembangan tidak hanya mencakup evolusi, tetapi juga mencakup involusi atau penurunan
dan perusakan ke arah kematian. Sedangkan pertumbuhan terbatas pada perubahan yang bersifat
Sudden infant death syndrome atau SIDS merupakan kondisi yang teradi pada bayi di bawah
usia satu tahun. SIDS ini menyebaban hilangnya nyawa secara tidak terduga. Dalam sebagian besar
kasusnya, SIDS ini terjadi ketika bayi sedang dalam posisi tidur.Jadi jangan memakai tempat tidur
yang tebal dan terlalu empuk untuk bayi. Hindari meninggalkan bantal atau mainan yang empuk di
boks bayi. Berikan bayi pakaian yang mampu menjaga suhu tubuh agar tetap hangat, agar tidak perlu
B. SARAN
20
DAFTAR PUSTAKA
21