Anda di halaman 1dari 20

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI DAN

BALITA

DI

OLEH :

Kelompok 3

Fanisa humaira

Lailatun

Rozatul jannah

AKADEMI KEBIDANAN DARUL HUSADA


SIGLI - 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Sistem
Nuerobehaviour II yang membahas tentang “Pertumbuhan dan Perkembangan
Bayi dan Balita” tepat pada waktunya. Tak lupa shalawat serta salam penulis
hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah
membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, masih
banyak hal yang kurang dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat
memperbaikinya. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumber ilmu yang baru bagi kita semua. Amin.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.........................................3
B. Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak...........................3
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang
Anak........................................................................................................5
D. Aspek-aspek Perkembangan yang Dipantau..........................................9
E. Periode Tumbuh Kembang Anak...........................................................9
F. Tahap Perkembangan Bayi Dan Balita...................................................15

BAB III PENUTUP............................................................................................16


A. Kesimpulan.............................................................................................16
B. Saran.......................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan
berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang
membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak
menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan
usianya. Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan
dan berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Istilah
tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda,
tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal
tergantung pada potensi biologik seseorang yang merupakan hasil interaksi
berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio-
fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang
berbeda-beda yang memberika ciri tersendiri pada setiap anak.
Oleh karena itu, tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi
pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat khususnya supaya anak
Indonesia dapat mencapai kesehatan yang optimal. Memiliki anak dengan
tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan setiap orang tua. Untuk
mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan,mengawasi,
dan merawat anak secara seksama. Proses tumbuh kembang anak dapat
berlangsung secara alamiah, tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada
orang dewasa atau orang tua. Periode penting dalam tumbuh kembang anak
adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.Pada masa
balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,kesadaran sosial,
emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan
perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar
kepribadian juga dibentuk pada masa ini.

1
Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan atau stimulasi
yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan anak akan optimal
bila interaksi diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap
perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Untuk bisa
merawat dan membesarkan anak secara maksimal tentu kita perlu mengetahui
banyak hal yang berkaitan dengan anak itu sendiri, yang pada gilirannya akan
menjadi bekal yang sangat berharga bagi kita dalam merawat dan
membesarkan buah hati kita. Karena pentingnya pengetahuan tentang
pertumbuhan dan perkembangan anak, maka dari itu saya mengambil judul
makalah “ Pertumbuhan dan Perkembangan bayi”

B. Rumusan masalah
a. Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
b. Apa ciri-ciri dan prinsip-prinsip tumbuh kembang anak?
c. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang
anak?
d. Apa saja aspek-aspek perkembangan yang dipantau?
e. Bagaimana periode tumbuh kembang anak?

C. Tujuan
a. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai pertumbuhan
dan perkembangan bayi.
b. Untuk mengetahui dan memahami pentingnya pertumbuhan dan
perkembangan bayi dalam memberikan asuhan kepada klien.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan
berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang
membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak
menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan
usianya.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua kata yang berbeda,
namun tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pertumbuhan (growth)
merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sel pada membelah diri dan
sintesis protein baru, menghasilkan peningkatan ukuran dan berat seluruh
atau sebagian sel.
Perkembangan (development) merupakan perubahan dan perluasan
secara bertahap, perkembangan tahap kompleksitas dari yang lebih rendah ke
yang lebih tinggi, peningkatan dan perluasan kapasitas seseorang melalui
pertumbuhan, maturasi serta pembelajaran (Feiby, D.A. 2001). Pertumbuhan
terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat
dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem
neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi
tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.

B. Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak


Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang
saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap
pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan
intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan
serabut saraf.

3
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan
perkembangan selanjutnya. Setiap anak tidak akan bisa melewati satu
tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai
contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri.
Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian
tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu
perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan
perkembangan selanjutnya.
a. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang
berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan
yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun
perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing
anak.
b. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun
demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi
dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan
tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.
c. Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang
tetap, yaitu:
a) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala,
kemudian menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (pola
sefalokaudal).
b) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal
(gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-
jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola
proksimodistal).
d. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan
berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya

4
anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu
membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan
sebagainya.

Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip


yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
a) Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan
sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar
merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha.
Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan
sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.
b) Pola perkembangan dapat diramalkan.
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan
demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan.
Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan
spesifik, dan terjadi berkesinambungan.

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak


Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan
normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara
lain:
1. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
a. Ras/etnik atau bangsa.
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak
memiliki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
b. Keluarga.
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi,
pendek, gemuk atau kurus.
c. Umur.

5
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun
pertama kehidupan dan masa remaja.
d. Jenis kelamin.
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat dari
pada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan
anak laki-laki akan lebih cepat.
e. Genetik.
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi
anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik
yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
f. Kelainan kromosom.
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan
pertumbuhan seperti pada sindroma Down dan sindroma Turner.

2. Faktor luar (eksternal)


1) Faktor Prenatal
a. Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan janin.
b. Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan
kongenital seperti club foot.
c. Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid dapat
menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
d. Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali,
hiperplasia adrenal.
e. Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan
pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan

6
deformitas anggota gerak, kelainan kongential mata, kelainan
jantung.
f. Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH
(Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks)
dapat menyebabkan kelainan pada janin: katarak, bisu tuli,
mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung kongenital.
g. Kelainan imunolog
Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah
antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap
sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam
peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang
selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus
yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
h. Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta
menyebabkan pertumbuhan terganggu.
i. Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah atau
kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain.

3. Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia
dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
4. Faktor Pascasalin
a. Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang
adekuat.
b. Penyakit kronis/ kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan
retardasi pertumbuhan jasmani.

7
c. Lingkungan fisis dan kimia.
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut
hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak
(provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya
sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb,
Mercuri, rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap
pertumbuhan anak.
d. Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang
tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu
merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam
pertumbuhan dan perkembangannya.
e. Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan
menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
f. Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,
kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan
menghambat pertumbuhan anak.
g. Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
h. Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya
dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi
anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap
kegiatan anak.
i. Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat
perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan
terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.

8
D. Aspek-aspek Perkembangan yang Dipantau
1. Gerak kasar atau motorik kasar
Gerak kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot
besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
2. Gerak halus atau motorik halus
Gerak halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu
dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang
cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya.
3. Kemampuan bicara dan bahasa
Kemampuan bicara adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara,
berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
4. Sosialisasi dan kemandirian
Sosialisasi adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain),
berpisah dengan ibu atau pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya, dan sebagainya.

E. Periode Tumbuh Kembang Anak


Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan
dan berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Tumbuh
kembang anak terbagi dalam beberapa periode. Berdasarkan beberapa
kepustakaan, maka periode tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut:
1. Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).
Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu :
a. Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2
minggu.
b. Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu.

9
Ovum yang telah dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu organisme,
terjadi diferensiasi yang berlangsung dengan cepat, terbentuk sistem
organ dalam tubuh.
c. Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir
kehamilan.
Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu:
1) Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai
trimester ke-2 kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi
percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia
sempurna. Alat tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi.
2) Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa
ini pertumbuhan berlangsung pesat disertai perkembangan
fungsi-fungsi. Terjadi transfer Imunoglobin G (Ig G) dari
darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esensial
seri Omega 3 (Docosa Hexanic Acid) dan Omega 6
(Arachidonic Acid) pada otak dan retina.

Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester


pertama kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka
terhadap pengaruh lingkungan janin.
Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan asap rokok,
minuman beralkohol, obat-obat, bahan-bahan toksik, pola asuh, depresi berat,
faktor psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil, dapat menimbulkan
pengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu
hamil, dianjurkan untuk selalu memperhatikan gerakan janin setelah
kehamilan 5 bulan. Agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkembang
menjadi anak sehat, maka selama masa intra uterin, seorang ibu diharapkan:
a. Menjaga kesehatannya dengan baik.
b. Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan.
c. Mendapat nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya.
d. Memeriksa kesehatannya secara teratur ke sarana kesehatan.
e. Memberi stimulasi dini terhadap janin.

10
f. Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan keluarganya.
g. Menghindari stres baik fisik maupun psikis.
h. Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya.

2. Masa neonatal, umur 0 sampai 28 hari.


Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi
perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ.
Masa neonatal dibagi menjadi 2 periode:
a. Masa neonatal dini, umur 0 - 7 hari.
b. Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari.
Hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang
menjadi anak sehat adalah:
1) Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di sarana
kesehatan yang memadai.
2) Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat dilahirkan,
jangan terlambat pergi ke sarana kesehatan bila dirasakan sudah
saatnya untuk melahirkan.
3) Saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat
menenangkan perasaan ibu.
4) Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan
penuh rasa syukur. Lingkungan yang seperti ini sangat membantu
jiwa ibu dan bayi yang dilahirkannya.
5) Berikan ASI sesegera mungkin. Perhatikan refleks menghisap
diperhatikan oleh karena berhubungan dengan masalah pemberian
ASI.
3. Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses
pematangan berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya
fungsi sistem saraf. Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan
keluarga sebagai unit pertama yang dikenalnya. Beruntunglah bayi yang
mempunyai orang tua yang hidup rukun, bahagia dan memberikan yang
terbaik untuk anak. Pada masa ini, kebutuhan akan pemeliharaan

11
kesehatan bayi, mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan penuh,
diperkenalkan kepada makanan pendamping ASI sesuai umurnya,
diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola asuh yang sesuai.
Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak
terjalin, sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak
sangat besar. Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59
bulan). Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan
terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak
halus) serta fungsi ekskresi. Periode penting dalam tumbuh kembang anak
adalah pada masa balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa
balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan,
pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan
terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-cabangnya,
sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan
pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat
mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar
berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi. Pada masa balita,
perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran
sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-
dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini, sehingga setiap
kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak dideteksi apalagi
tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya
manusia dikemudian hari.
4. Pertumbuhan usia 1 - 6 Bulan
a. Berat badan rata-rata naik 140-200 gram/minggu
b. Panjang badan rata-rata bertambah 2.5 cm/bulan
c. Lingkar kepala rata-rata bertambah 1.5 cm/bulan
5. Pertumbuhan usia 6 - 12 Bulan
a. Pada usia 12 bulan berat badan mencapai 3 kali berat badan lahir dan
rata-rata pertambahan adalah 90 - 150 gram/minggu

12
b. Pada usia 12 bulan panjang badan rata-rata bertambah 25 - 30 cm. Pada
usia bayi ini sebagian besar peningkatan panjang badan terjadi pada
batang tubuh/badan dari pada kaki.
c. Lingkar kepala rata-rata bertambah 0.5 cm/bulan. Pada usia 12 bulan
lingkar kepala akan mencapai 46 - 47 cm.
d. Fontanel anterior (ubun-ubun depan) menjadi agak lebar pada usia 6
bulan dan akan menutup pada usia 12 - 18 bulan. Fontanel posterior
(ubun-ubun belakang) menutup pada usia 6 - 8 minggu).
e. Pertumbuhan gigi susu pertamakali terjadi pada usia 6 - 8 bulan dengan
diawali keluarnya gigi seri tengah bawah. Umumnya ketika berisia 12
bulan anak memiliki 6 - 8 gigi.
6. Perkembangan usia lahir - 3 Bulan
a. Rasa lapar dan keinginan untuk makan ditunjukkan dengan menangis,
bila telah terpenuhi bayi akan tidur
b. Belajar mengangkat kepala
c. Belajar mengikuti objek dengan matanya
d. Melihat kemuka seseorang dan tersenyum
e. Bereaksi terhadap suara/bunyi
f. Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan
kontak
g. Menahan barang yang dipegangnya
h. Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
7. Perkembangan usia 3 - 6 Bulan
a. Dapat mendekatkan bibir pada cangkir / tempat minum
b. Enzim pencernaan akan lengkap pada usia 4 - 5 bulan. Kenalkan pada
makanan tambahan pada usia 6 bulan. Pemberian makanan tambahan
terlalu dini dikhawatirkan akan menimbulkan alergi.
c. Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang
tangan
d. Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau
diluar jangkauannya
e. Menaruh benda-benda pada mulutnya

13
f. Berusaha memperluas lapangan pandangan
g. Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
h. Mulai berusaha mencari benda yang hilang
8. Perkembangan usia 6 - 9 Bulan
a. Dapat duduk tanpa dibantu
b. Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
c. Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
d. Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
e. Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
f. Bergembira dengan melempar benda-benda
g. Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
h. Mengenal muka anggota keluarga dan takut kepada orang asing atau
orang lain
i. Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-
sembunyian
j. Mulai merasa takut tidur dan takut ditinggal sendiri dalam gelap
9. Perkembangan usia 9-12 Bulan
a. Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
b. Dapat berjalan dengan dituntun
c. Menirukan suara
d. Mengulang bunyi yang didengarnya
e. Belajar menyatakan satu atau dua kata
f. Mengerti perintah sederhana atau larangan
g. Memperlihatkan minat yang besar dalam meng -eksplorasi sekitarnya,
ingin melihat semuanya, menyentuh apa saja dan memasukkan benda
ke dalam mulutnya
h. Berpartisipasi dalam permaian

14
F. Tahap Perkembangan Bayi Dan Balita

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan
berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan
bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Kemampuan motorik bayi dan balita meliputi kemampuan motorik
halus dan kasar, dan perubahan pada bayi dan balita meliputi ukuran tubuh,
tinggi tubuh, dan berat tubuh. Selain itu pada bayi dan balita yang tidak
diperhatikan dengan benar tumbuh kembangnya maka akan menimbulkan
gangguan – gangguan fisik maupun mental bayi dan balita.

B. Saran
Kita sebagai tenaga kesehatan harus lebih meningkatkan pengetahuan
dan memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hal ini sangat
penting dalam memberikan asuhan kepada klien. Tumbuh kembang harus
menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat
khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai kesehatan yang optimal.
Diharapkan juga kepada orang tua dan keluarga agar memberi
makanan seimbang kepada bayi dan balita untuk mencegah terjadinya
kekurangan gizi yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan
perkembangan

16
DAFTAR PUSTAKA

Adriana, D. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika
Feiby, D.A. (2001). Tahap Perkembangan Anak Bayi Hingga Pra Sekolah.
Jakarta: Dian Rakyat
Hurlock, E. B. (2000). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga 1998.Tumbuh
Kembang Anak. EGC, Jakarta.
http://lieliyen.blogspot.com/2018/10/makalah-stimulasi-tumbuh-kembang-
bayi.html.diakses pada tanggal 8 september2019.

17

Anda mungkin juga menyukai