Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN ANAK USIA 0 – 2 TAHUN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

Yang Dibina Oleh Danang Prastyo, S. Pd., M. Pd.

Oleh

Rahmatus Sania Yasyfin (198000015)


Chindy Aulia Rahmah (198000024)
Vivit Fitria Ramadhani (198000181)

PGSD 2019 B

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

FAKULTAS PEDAKDOGI DAN PSIKOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Kami memanjatkan puji dan syukur yang tidak terhingga kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah tentang
PERKEMBANGAN ANAK USIA 0 – 2 TAHUN.

Dalam makalah ini kami membahas mengenai materi perkembangan anak usia 0-2
tahun. Pada penyusunan makalah ini kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Untuk itu kami selaku penyusun
makalah mengucapkan terimakasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. Danang Prasetyo, S. Pd., M. Pd. selaku dosen Pembina
3. Teman – teman PGSD 2019 B

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,baik dari
sistematika maupun materinya.Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran
guna menyempurnakan makalah yang kami susun.

Surabaya, 13 Oktober 2020

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
I. Latar Belakang......................................................................................... 1
II. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
III. Tujuan Penulisan...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
I. Pertumbuhan Pada Anak Usia 0-2 Tahun..........................................
II. Perkembangan Pada Anak Usia 0-2 Tahun.......................................
III. Pola Asuh Bagi Anak Usia 0-2 Tahun...............................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 6
A. Kesimpulan.............................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan dengan
orang dewasa, mereka selalu aktif dinamis, antusias dan ingin tau terhadap apa
yang dilihat, didengar, dirasakan, dan seolah-olah tak pernah berhenti
bereksplorasi dan belajar. Anak bersifat egosentris, memiliki rasa ingin tahu
secara alamiah, merupakan makhluk social, unik kaya dengan fantasi, memiliki
daya perhatian yang pendek, dan merupakan masa paling potensi untuk belajar
(Yuliani, 2009).
Pengalaman anak pada masa usia dini akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak pada masa selanjutnya. Jika anak tidak mendapatkan
perangsangan yang tepat, otak anak akan mengecil dan anak seringkali sakit-
sakitan (Kementrian Pendidikan Nasional, 2012).
Setiap anak memiliki masa pertumbuhan dan perkembangan yang berbda-
beda. Karena setiap anak juga memiliki latar belakang yang berbeda. Dengan
adanya perhatian penuh pada anak usia dini yang normal belum tentu yang
berkebutuhan khusu tidak dapat berkembang dan tumbuh, semua tergantung pada
pola asuh keluarga, dan juga pemahan setiap anggota keluarga.
Pertumbuhan pada anak merupakan proses bertambahnya sesuatu menjadi
lebih besar, contohnya lebih cenderung dari fisik anak. Seperti bertumbuh ketika
masih dalam kandungan, bertambah besar, serta bertambah tinggi sang anak.
Pertumbuhan dapat dipengaruhi oleh makanan, olahraga, serta pengaruh gen.
Perkembangan pada anak merupakan proses perubahan kecakapan,
kematangan fisik pada anak, dan juga emosi pada diri anak ketika bertumbuh
dewasa. Pertumbuhan akan akan berhenti ketika seorang anak sudah menjadi
dewasa, tetapi perkembangan tidak akan berhenti sampai raga nya berakhir.
Orang tua dituntut untuk memberikan kasih yang tulus kepada anak, cinta
kasih yang tulus dan mendidik, bukan memanjakan dan melindungi secara
berlebihan agar mereka tumbuh menjadi anak yang mandiri, terlatih, dan tegar
menghadapi kehidupannya (Hidayah, 2009).
Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa anak merupakan suatu
anugerah yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang tua yang telah dipercayai
1
nya. Pendidikan merupakan suatu proses yang wajib diberikan kepada anak, pola
asuh orang tua kepada anak juga mempengaruhi perilaku anak ketika tumbuh
dewasa. Perkembangan dan pertumbuhan anak yang wjaib diperhatikan oleh
setiap orang tua.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Pertumbuhan pada anak usia 0-2 tahun?
2. Perkembangan pada anak usia 0-2 tahun?
3. Pola asuh bagi anak usia 0-2 tahun?

III. TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui pertumbuhan pada anak usia 0-2 tahun
2. Untuk mengetahui perkembangan pada anak usia 0-2 tahun
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengasuuh anak usia 0-2 tahun

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan Pada Anak Usia 0-2 Tahun


Pertumbuhan dan perkembangan pada anak merupakan proses yang berjalan
secara simultan, perkembangan selalu melibatkan pertumbuhan dalam prosesnya
sebagai syarat kematangan fungsi yang mengarah pada perkembangan anak.
Pertumbuhan anak merupakan proses bertambahnya proses bertambah besar
dari sebelumnya. Pertumbuhan pada anak lebih cenderung terhadap fisik, contohnya
seperti ketika masih berada di dalam kandungan, lahir menjadi manusia kecil,
kemudian tumbuh menjadi manusia dewasa, bertambah nya berat dan tinggi badan.
Pertumbuhan yang meliputi anak usia 0-2 tahun,yaitu:
- Ketika anak masih di dalam kandungan
Usia kandungan akan selalu bertambah, perut dari sang ibu juga ikut
bertambah besar.
- Bayi baru lahir (0-28 hari)
1. Perkembangan fisik yaitu terdapat rambut – rambut halus di
kepalanya, penurunan berat badan dikarenakan menyesuaikan diri
dengan lingkungan.
2. Perkembangan Motorik yaitu gerakan sang bayi ketika baru lahir
yang bersifat acak, terbagi menjadi dua yaitu:
a. Gerakan Menyeluruh
Gerakan yang terjadi di seluruh tubh ketika salah satu organ
diberi stimulasi.
b. Gerakan Khusus
Gerakan yang terjadi pada bagian – bagian tertentu pada tubuh
bayi. Geakan ini termasuk gerak reflex, yang merupakan
tanggapan terhadap rangsangan indera khusus dan yang tidak
berubah dengan pengulangan rangsang yang sama.
3. Perkembangan bahasa yaitu suara tangisan sang bayi menandakan
bahasa yang pertama kali digunakan. Bahasa terbagi menjadi dua
yaitu;
a. Suara tangisan

3
Menangis pada waktu lahir merupakan reflex yang terjadi
ketika udara masuk kedalam tali suara yang menyebabkan tali
suara bergetar, yang berguna memompa paru paru sehingga
memungkinkan pernapasan dan memberikan oksigen yang
cukup.
b. Suara Eksplosif
Suara eksplosif merupakan ucapan tanpa arti atau tujuan yang
dikeluarkan oleh sang bayi, contonya seperti napas yang berta
dari bayi yang baru lahir.
4. Perkembangan Kesadaran dan Emosi artinya bayi tidak menyadari
sepenuhnya apa yang terjadi di sekitarnya, reaksi emosional pun
juga belum berjalan secara maksimal, hanya menagis saja ketika
ada di keramaian.
- Masa Bayi (28 hari – 2 tahun)
1. Bertambah berat badan merupakan kondisi yang dapat membentuk
fisik dari sang bayi, pengaruh makanan sangat berperan penting
dalam pertumbuhan berat badan bayi, karena makanan yang sehat
akan memberikan banyak manfaat.
2. Bertambah Tinggi Badan merupakan kondisi dimana anak tumbuh
menjadi lebih tinggi, tumbuh tinggi juga dapat dibantu dengan
makan banyak buah-buahan serta minum susu.
3. Bertambah kemampuan berbahasa semakin lama bayi akan
semakin peka dengan sesuatu yang terjadi di sekitarnya, seperti
mempermainkan ekspresi muka, mulai ramai dengan celotehan,
pada usia 12 bulan bayi mulai bisa berbicara dan menirukan apa
yang didengarnya.
4. Bertambah kemampuan untuk bersosial merupakan kemampuan
bayi dalam merespon sesuatu yang terjadi di sekitarnya, mulai
hafal dengan orang orang yang selalu ada di dekatnya, mulai minat
bermain di luar rumah, hingga mampu tersenyum dengan orang-
orang di lingkungan social.

4
B. Perkembangan Pada Anak usia 0-2 Tahun
Pada anak usia 0-2 tahun mengalami berbagai perkembangan diantaranya
perkembangan fisik, perkembangan psikososial dan perkembangan emosional.
Sedangkan untuk perkembangan spiritual pada masa ini, bisa dilihat dari pola asuh
orangtua dan cara pendidikan yang diterapkan pada anak.
- Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik pada anak usia ini berlangsung sangat ekstensif.
Perkembangan pada masa ini disebut sebagai periode vital, karena kondisi fisik
dan mental bayi menjadi pondasi kokoh bagi perkembangan dan pertumbuhan
selanjutnya.
Tahap sensori motor, berlangsung sejak lahir sampai usia dua tahun. Dalam
tahap ini seorang anak menyusun pemahaman dunia dengan mengkoordinasikan
pengalaman indra mereka seperti melihat dan mendengar dengan gerakan otot
mereka seperti menggapai dan menyentuh. Seorang anak tidak bisa membedakan
antara dirinya dengan lingkungannya. Diakhir periode ini seorang anak bisa
membedakan antara dirinya dan lingkungannya.
Keaktifan jasmaniyah anak bayi itu berkembang sebagai berikut:
a. Bulan pertaman dan kedua : melihat, mendengar, mencium dan merasakan
dengan segenab inderannya.
b. Bulan ketiga dan keempat: pada akhir bulan ini bayi menegakkan dan
menggerak-gerakkan kepala.
c. Bulan kelima dan keenam: telungkup dan menggeser-geserkan badan.
d. Bulan ketujuh: duduk.
e. Bulan kedelapan: merangkak.
f. Bulan kesembilan dan kesepuluh: mengangkat badan dan bangkit berdiri.
g. Bulan kesebelas: merambat, jalan dengan berpegangan.
h. Bulan keduabelas: berdiri sendiri dan mulai berjalan.

Perkembangan fungsi-fungsi jasmaniyah dapat kita bedakan dalam lima


macam, yaitu :

a. Perkembangan motorik dan gerak reflek.


b. Kemampuan merangkak.
c. Kemampuan duduk.
d. Kemampuan berdiri dan berjalan.

5
e. Ketrampilan memanipulasi tangan.
- Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang
berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang
berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memahami lingkungannya.
Kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan psikolog untuk menjelaskan semua
aktifitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan
pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan,
memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses
psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari,
memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan
memikirkan lingkungannya.
Selama masa bayi, kapasitas kognitif seseorang telah memiliki perkembangan.
Menurut pandangan kontemporer, perkembangan kognitif pada bayi baru tercapai
pada pertengahan tahun kedua, maka para pakar psikologi pemrosesan informasi
percaya bahwa perkembangan kognitif, seperti kemampuan dalam memberikan
perhatian, menciptakan simbolisasi, meniru, dan kemampuan konseptual, telah
dimiliki bayi sejak awal.
- Perkembangan Emosional
Terdapat sejumlah pola emosional tertentu yang umum pada anak usia ini, di
antarnya adalah sebagai berikut :
1. Kemarahan, perangsang untuk membangkitkan kemarahan anak adalah
campur tangan terhadap gerakan-gerakan, menghalangi keinginannya, tidak
mengizinkan mengerti sendiri dan tidak mengizinkan melakukan apa yang dia
inginkan.
2. Ketakutan, perangsang yang paling mungkin membangkitkan ketakutan bayi
adalah suara keras, situasi asing, ruangan gelap, tempat tinggi dan binatang.
3. Rasa ingin tahu, perangsang untuk meningkatkan rasa ingin tahu pada anak
adalah setiap mainan atau barang baru dan tidak biasa, kecuali jika sesuatu
yang baru itu begitu tegas sehingga menimbulkan ketakutan.
4. Kegembiraan, yang dirangsang oleh kesenangan fisik. Pada bulan kedua atau
ketiga, bayi bereaksi pada orang yang mengajaknya bercanda, menggelitik,
mengamati dan memperhatikannya.

6
5. Afeksi, setiap orang yang mengajaknya bermain, mengurus kebutuhan
jasmaninya atau memperlihatkan afeksi akan merupakan perangsang untuk
afeksi mereka.
- Pekembangan Spiritual
Ketika anak hadir kedunia ini, dia sangat lembut memiliki akal tapi tidak bisa
berpikir. Tetapi anak memiliki kemapuan untuk menggunakan indera-inderanya
melalui kejadian yang dialaminya. Seorang bayi belum mampu memahami
maksud dari kata-kata yang diucapkan kepadanya, tetapi dia bisa mengenali apa
yang terdapat disekelilingnya dan wajah-wajah yang ada disekitarnya. Oleh
karena itu, tidak benar bila dikatakan bahwa bayi tidak terpengaruh oleh apa yang
dilihat dan didengarnya dimasa awal kehidupannya. Orang tua yang pintar tidak
akan membuang kesempatan untuk melatih anaknya. Mereka akan memastikan
bahwa anaknya hanya mendengar suara-suara yang baik dan melihat hal-hal yang
baik pula.
C. Pola Asuh Bagi Anak Usia 0-2 Tahun
Pola asuh merupakan bagaimana cara orang tua menjaga dan juga merawat
bayi, membiasakan melakukan hal-hal baik, mengajarkan menjalankan sesuatu yang
baik, mengajarkan kedisiplinan, serta membantu anak dalam proses berpikir.
Kedisiplinan dimulai dari diri kita sendiri sebagai pengasuh, karena anak akan meniru
apa yang kita lakukan selama kita bersamanya.
Pola asuh anak terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Pola asuh Permisif merupakan suatu proses seorang anak untuk
memgetahui, menginterpretasikan, mengevaluasi pola asuh orang tua yang
memberikan kebebasan sepenuhnya pada anak, tentang sifat-sifatnya serta
keadaan sepenuhnya pada anak, tentang sifat-sifatnya dan keadaan yang
lain yang ada dalam diri orang tua, sehingga terbentuk gambaran mengenai
pola asuh premisif orang tua (Pravitasari, 2012).
2. Pola asuh otoriter yaitu pola asuh yang kau dan selalu mengikiti apa kata
orang tua, tiada kebebasan bagi anak, segala sesuatu berasal dari orang tua.
3. Pola asuh otoritatif merupakan pola asuh jalan tengah atau tidak terlalu
mengekang dan tidak terlalu mebebaskan anak, jadi anak dapat belajar
untuk mengambil keputusan sendiri, dengan pantauan orang tua.

7
BAB III
PENUTUP

I. KESIMPULAN

Dari adanya penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa anak merupakan anugerah dari
Tuhan Yang Maha Esa. Orang tua yang pintar tidak akan membuang kesempatan untuk
melatih anaknya. Mereka akan memastikan bahwa anaknya hanya mendengar suara-suara
yang baik dan melihat hal-hal yang baik pula. Perkembangan anak usia 0-2 tahun meliputi
perkembangan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan emosional, perkembangan
spiritual. Dalam proses perkembangan anak pasti melibatkan pertumbuhan di dalamnya,
seperti bertambah berat serta tinggi badan, bertambah bahasa sang anak, serta bertambah jiwa
social.
Pola asuh keluarga juga mempengaruhi pertumbuhan anak usia 0-2 tahun yang
berdampak pada masa yang akan dating. Pola asuh keluarga terbagi menjadi tiga yang
pertama yaitu pola asuh premisif yang membebaskan anaknya untuk melakukan segala hal
tanpa adanya larangan, yang kedua yaitu pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang
segaala sesuatu berasal dari orang tua atau lebih dikenal dengan mengekang, yang ketiga
yaitu pola aush otoritatif atau pola asuh jalan tengah artinya tidak terlalu membebaskan juga
tidak terlalu mengekang sang anak.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hidayah, R. (2009). Psikologi Pengasuh Anak.

Kementrian Pendidikan Nasional. (2012). Generasi Cerdas Ceria Dengan Pendidikan Anak
Usia Dini. Jakarta: Direktorat Jenderal PAUDNI.

Pravitasari, T. (2012). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Membolos.

Yuliani. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Anda mungkin juga menyukai