Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PADA BAYI

OLEH :
KELOMPOK 2 :
1. KURNIATI
2. IZAM AWILDA
3. ABDUL AZIZ
4. KIA RISTI TANIA WULAN
5. ELSI RIZKI SAPUTRI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN (STIKES) MATARAM
TAHUN AJARAN 20222/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang tak
lupa kita memanjatkan segala bentuk pujian hanya kepada-Nya yang telah melimpahkan
Rahmat,Hidayah dan Inayahya kepada kami,sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Pada Bayi
Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan Alam Nabi Besar Muhammad
SAW,yang telah membawa Umatnya dari alam kejahatan menuju keislaman yang penuh
kemuliaan seperti yang kita rasakan saat ini.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Ns.Robiatul Adawiyah,M.Kep. pada bidang studi anak sehat.Kami menyadari, makalah ini masih
jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram,02 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................…………………………2
DAFTAR ISI................................................................................…………………………3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….4
1.1 Latar belakang .................................................................…………………………4
1.2 Rumusan masalah ............................................................…………………………5
1.3 Tujuan ...............................................................................…………………………5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................…………………………6
2.1 Pengertian Bayi.................................................................…………………………6
2.2 Keraktaristik Perkembangan Bayi..................................…………………………7
2.3 Ciri-Ciri Masa Bayi .........................................................…………………………9
2.4 Tugas Perkembangan Masa bayi ....................................…………………………10
2.5 Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Pada Bayi.................…………………………11
BAB III PENUTUP......................................................................…………………………18
3.1 Kesimpulan .......................................................................…………………………18
3.2 Saran .................................................................................…………………………18
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa bayi merupakan masa awal kehidupan manusia. Perkembangan masa bayi sangat
mempengaruhi dasar dari perilaku individu di kehidupan selanjutnya. Untuk itu sangat perlu
diperhatikan, sehingga selain penulis menyampaikan tugas yang menjadi amanah dosen, penulis
berkesempatan untuk mengetahui perkembangan sosio-emosional yang dalam hal ini sangat
bermanfaat bagi kita semua.
Perkembangan psikososial bayi dimulai pada usia 1-2 bulan memperlihatkan rasa senang
nyaman berdekatan dengan orang yang dikenal, usia 4-7 bulan memberikan respon emosional
terhadap kontak sosial, dan usia 9-10 bulan mulai lepas dari pengasuhnya karena sudah dapat
merangkak atau meraih sesuatu. Usia 1 tahun tampak interaktif rasa aman dengan ibu atau
pengasuhnya dan usia 2 tahun mulai mengikuti perbuatan
Adanya gangguan psikososial ini kemungkinan dapat memperkirakan apakah anak ukan
cendrung menjadi pendiam atau hiperaktif. Adanya gangguan ini perlu mendapatkan perhatian
orang tua, karena biasanya berhubungan dengan gangguan lainnya seperti hiperaktif dengan
terlambat bicara. Dalam perkembangan psikososial, khususnya pada masa bayi, memiliki
hubungan. dengan perihal keterikatan (attachment), perkembangan psikososial, temperamen
perkembangan rasa percaya, dan emosi.
Menurut Erik Erikson (1968), pada tahun pertama (bayi usia 1-2 bulan) kehidupan
ditandai dengan adanya tahap perkembangan rasa percaya dan rasa tidak percaya. Erikson
meyakini bayi dapat mempelajari rasa percaya apabila mereka diasuh dengan cara yang
konsisten. Rasa tidak percaya dapat muncul apabila bayi tidak mendapatkan perlakuan yang
baik. Gagasannya tersebut banyak persamaanya dengan konsep Ainsworth tentang keterikatan
yang aman (secure attachment)
Upaya upaya pemerintah terkait dengan mengoptimalkan tumbuh kembang masa bayi
yaitu stimulasi, deteksi dini dan intervensi (Depkes). Pelaksaannya belum optimal masih bersifat
kearah fisik atau pertumbuhan , sedangkan kearah pekembangan belum dilaksanakan dengan
optimal. Stimulasi merupakan suatu rangsangan yang diberikan untuk mencapai tumbuh
kembang yang optimal, otak bayi sangat berkembang pesat serimg disebut periode emas (golden

4
age). Otak bayi mempunyai satu trliun sel otak dan bertriliun sambungan antara sel saraf otak
Otak bayi semakin distimulasikan maka akan banyak melinisasi atau pembentukan selubung
syaraf otak akan cepat terbentuk. Semakin banyak pula cabang neuron yang dibentuk , sehingga
komunikasi sel antar otak yang baik
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Bayi?
2. Bagaimana Karakteristik Perkembangan Masa Bayi ?
3. Apa Saja Ciri Ciri Masa Bayi?
4. Bagaimana Tugas Perkembangan Masa Bayi?
5. Bagaimana Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Pada Bayi
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Bayi
2. Mengetahui Karakteristik Perkembangan Masa Bayi
3. Mengetahui Ciri Ciri Masa Bayi
4. Mengetahui Tugas Perkembangan Masa Bayi
5. Mengetahui Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Pada Bayi

5
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Masa Bayi

Pengertian masa bayi adalah masa yang berlangsung selama 2 tahun pertama setelah 2
minggu periode bayi yang baru lahir (postnatal). Meskipun masa bayi sering dianggap masa bayi
baru lahir,label masa bayi akan digunakan untuk membedakannya dengan periode postnatal yang
pada masa ini ditandai dengan keadaan sangat tidak berdaya. Umumnya ahli psikologi
perkembangan membatasi periode masa bayi dalam 2 tahun pertama ini dengan menyebutnya
periode vital,karena kondisi fisik dan psikologi bayi merupakan pondasi yang kukuh untuk
perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya
Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang.
Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan dan dikatakan
masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat singkat dan tidak dapat diulang kembali
Selama beberapa bulan masa bayi,keadaan tidak berdaya itu secara berangsur- angsur
agak menurun. Akan tetapi,tidak berarti bahwa keadaan tidak berdaya secara cepat menghilang
dan bayi menjadi mandiri,tetapi setiap hari,setiap minggu,setiap bulan.bayi semakin
mandiri,sehingga saat masa bayi berakhir pada ulang tahun kedua, ia menjadi seorang manusia
yang berbeda dengan masa bayi. Oleh karena itulah "bayi" banyak ditafsirkan sebagia individu
tidak berdaya,maka semakin umum orang menamkan masa bayi selama 2 tahun itu sebagai anak
kecil yang baru belajar berjalan. Anak kecil adalah bayi yang telah berhasil menguasai tubuhnya
sehingga relatif mandiri.
Rasa percaya dan tidak percaya tidak muncul hanya pada tahun pertama kehidupan saja.
Tetapi rasa tersebut muncul lagi pada tahap perkembangan selanjutnya. Beberapa hal yang harus
diperhatikan pada saat anak-anak memasuki sekolah dengan rasa percaya dan tidak percaya
dapat mempercayai gunu tertentu yang banyak memberikan waktu baginya sehingga
membuatnya sebagai orang yang dapat dipercayai. Pada kesempatan kedua ini, anak mengatasi
rasa tidak percaya sebalumnya. Sebaliknya, anak-anak yang meninggalkan masa bayi dengan
rasa percaya pasti pada tahap selanjutnya masih dapat memiliki rasa tidak percaya, yang
mungkin terjadi karena adanya konflik atau perceraian kedua orang tuanya. Erikson menekankan
bahwa tahun kedua kehidupan ditandai oleh tahap otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu

6
2.2 Karakteristik Perkembangan Pada Masa Bayi
1.Perkembangan refleks
Pada masa bayi terlihat gerakan-gerakan spontan, yang disebut reflek. Reflek adalah
gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkordinasi sebagai reaksi terhadap
rangsangan tertentu serta memberi bayi respon penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
a. Reflek menghisap dan mencari
Bayi baru lahir secara otomatis akan menghisap benda yang ditempatkan di mulutnya. Jika
bayi menemukan puting susu ibu,maka ia akan menghisap secara kuat dan berirama tanpa
belajar lebih dahulu. Reflek mencari dan menghisap akan menghilang setelah bayi berusia
kira-kira 3 sampai 4 bulan. Kemudian pada usia 1 tahun reflek menghisap menyatu dan
diperluas dengan aktivitas makan yang di sengaja.
 Reflek moro Reflek moro adalah suatu respon tiba-tiba dari bayi yang baru lahir sebagai
akibat adanya suara atau gerakan yang mengejutkan. Reflek moro ini juga merupakan
suatu upaya umempertahankan hidup. Oleh karena itu.reflek tersebut merupakan hal yang
normal bagi semua bayi yang baru lahir. Respon ini akan menghilang ketiaka bayi
mendekati usia 6 bulan.
 Reflek menggenggam (grassping reflex) Refleks menggengam terjadi ketika sesuatu
menyentuh telapak tangan bayi dan bayi akan merespon dengan cara menggengam
dengan kuat. Reflek menggengam merupakan langkah awal bayi untuk lebih
memudahkan melakukan aktivitas menggengam selanjutnya yang lebih disengaja. Reflek
menggengam ini akan berkurang pada bulan ke-3,
b. Kemampuan merangkak
Diartikan sebagai keterampilan bergerak maju dengan tangan dan kaki sambil
mengangkat badan dari dasar tempat menelungkup. Dengan tercapainya kemampuan
merangkak si bayi mulai bereksplorasi menjelajahi tempat bermain dan rumahnya sambil
memperkukuh otot-ototnya.
c. Kemampuan duduk
Bertujuan untuk mendapatkan kebebasan bergerak bagi kepala,tubuh dan kedua belah
tangan. Dengan fasilitas kebebasan ini,bayi bisa memperhatikan gerakan-gerakan tangan dan
jari-jari sambil memanipulasikan kepalanya.

7
d. Kemampuan diri dan berjalan
Tegak berdiri dan berjalan pada dua kaki itu merupakan keterampilan khas mmanusiawi.
e. Pola tidur dan bangun
Bayi yang baru lahir menhabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur. Rata-rata bayi
baru lahir tidur selama 16-17 jam sehari,walaupun ada beberapa bayi yang rata-rata tidurnya
lebih sedikit,yaitu sekitar 10-11 jam perhari.
f. Pola makan dan minum
Perkembangan fisik bayi bergantung pada makanan yang baik selama 2 tahun pertama.
Bayi yang membutukan makanan yang mengandung sejumlah protein,kalori,vitamin dan
mineral. Bagi bayi usia 6 bulan pertama ASI merupakan sumber makanan dan sumber energi
yang utama, karena ASI adalah susu yang bersih dan dapat dicerna, serta mengandung zat
antibodi bagi bayi.
g. Pola buang air
Buang air yang terkendali atau terlatih merupakan suatu bentuk keterampilan fisik dan
motorik yang harus dicapai oleh bayi. Kemapuan untuk mengendalikan buang air ini sangat
bergantung pada kematangan otot dan motivasi yang dimiliki. Pengendalian buang air kecil
dimulai pada usia 15-16 bulan tetapi sampai akhir masa bayi pengendalian buang air kecil ini
belum sempurna (Hurlock, 1994)
h. Perkembangan Inteligensi
Menurut Piaget,dilihat dan perkembangan kognitif.pada usia bayi ini berada pada periode
sensorimotorik. Bayi mengenal objek-objek yang berada di lingkungannya melalui sistem
pengindraan (pengelihatan dan pendengaran) dan gerakan motoriknya.
i. Perkembangan emosi
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara gejolak fisiologis
dan perilaku yang tampak. Beberapa tahapan perkembangan emosi pada bayi secara umum
adalah:
 Usia 2 bulan pertama
Pada usia ini tipikal emosinya ialah heran.senang,kejijikan dan kesukaran Bayi pada usia
ini juga menunjukkan minatnya yang meningkat terhadap berbagai orang dan benda-
benda di sekitarnya.

8
 Usia 2-4 bulan
Bayi sudah mampu tersenyum dan menunjukkankesenangannya terhadap orang tua,
terutama ibunya.
 Usia 3-10 bulan
Anak-anak yang normal akan memainkan permainan yang sederhana,seperti memberi
dan menerima.
 Usia tahun ke 2
Pada usia ini selain menangis ketika dia lapar,anak yang normal seringkali menuntun
tangan ibunya ketempat penimpanan makanan misalnya lemari makanan (kulkas).
j. Perkembangan bahasa
Kemapuan dan kesiapan belajar bahasa pada manusia segera mengalami perkembangan
setelah kelahirannya.
k. Perkembangan moral
Pada masa ini,tingkah laku bayi hampir semuanya didominasi oleh dorongan naluriah
belaka. Oleh karena itu tingkah laku anak belum bisa dinilai sebagai tingkah laku bermoral
atau tidak bermoral. Dengan melihat kecenderungan perilaku anak tersebut, maka untuk
menanamkan konsep- konsep moral pada anak, sebaiknya dilakukan hal-hal sebagi berikut:
 Berilah pujian. ganjaran atas sesuatu yang menyenagkan anak (seperti mencium,dipeluk
dan diberi kata-kata pujian) apabila dia melakukan perbuatan baik.
 Berilah hukuman atau sesuatu yang mendatangkan perasaan tidak senang apabila dia
melakukan perbuatan yang tidak baik. Hukuman tersebut akan menjadi hukuman bagi
anak untuk tidak mengulangi perbuatan yang tidak baik itu.

2.3 Ciri-Ciri Masa Bayi

a. Masa bayi adalah masa dasar yang sesunguhnya.


b. Masa bayi adalah masa pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat.
c. Masa bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan.
d. Masa bayi adalah masa meningkatnya individualitas.
e. Masa bayi adalah permulaan sosialisasi
f. Masa bayi adalah permulaan berkembangnya penggoolongan peran sexs
g. Masa bayi adalah masa yang menarik

9
h. Masa bayi merupakan permulaan kreativitas
2.4 Tugas Perkembangan Masa Bayi

a. Belajar berjalan. Terjadi pada usia antara 9-15 bulan. Pada usia ini tualang kaki,otot dan
susunan sarafnya telah matang untuk belajar berjalan.
b. Belajar memakan makanan padat. Hal ini terjadi pada tahun kedua. Sistem alat-alat
pencernaan makanan dan alat-alat pengunyah pada mulut telah matang untuk hal tersebut..
c. Belajar berbicara. Yaitu mengeluarkan suara yang berarti dan menyampaikannya kepada
orang lain dengan perantara suara itu.
d. Belajar buang air kecil dan buang air besar, Tugas ini dilakukan pada tempat dan waktu
yang sesuai dengan norma masyarakat. Untuk memberikan pendidikan kebersihan kepada nak
usia dibawah 4 tahun,cukup dengan pembiasaan saja yaitu setiap kali mau buang air bawalah
anak ke kamar mandi tanpa banyak memberikan penerangan kepadanya.
e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin. Agar pengenalan terhadap jenis kelamin
berjalan normal,maka orang tua perlu meperlakukan ankanya,baik dalam memberikan
alat mainan,pakaian maupun aspek lainnya sesuai dengan jenis kelamin anak
f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis. Dalam proses mencapai kestabilan jasmaniah
ini,orang tua perlu memberikan perawatan yang intensif,baik menyangkut emberian makanan
yang bergizi maupun pemeliharaan kebersihan.
g. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua,saudara dan orang lain.

10
ASSUHAN KEPERAWATAN
SEHAT JIWA PADA BAYI

A. Pengkajian
1. Data Subyektif
a. Identitas pasien
 Anak
Nama : An. F
Usia : 9 bulan 13 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak ke : 1 (satu)
 Ibu
Nama : Ny U
Usia: 22 th
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Ds kauman kec widodaren Ngawi
Pekerjaan : IRT penghasilan paspasan
b. Keluhan utama Pasien
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa- apa, ibunya ingin mengetahui perkembangannya
saat ini.
c. Riwayat kesehatan
sekarang Ibunya mengatakan anaknya tidak dalam keadaan sakit apapun
d. Riwayat kesehatan dahulu
Ibunya mengatakan anaknya tidak pernah mengalami penyakit menurun, menular dan
menhun seperti DM,TBC, asma dll
e. Riwayat kesehatan keluarga
Ibunya mengatakan anaknya tidak pernah mengalami penyakit menurun, menular dan
menhun seperti DM,TBC, asma dll
f. Imunisasi
Yang didapat Tercatat anaknya pernah mendapatklan imunisasi HB, BCG, DAPAT
combo3x, Polio 4x
11
g. Riwayat Antenatal
Trimester I : 2x, keluhan : mual dengan pengobatan B6 afoat
Trimester II : 2x,tidak ada keluhan dengan pengobatan vit c, fe
Trimester III : 3x, tidak ada keluhan , tx: vit c, fe
h. Riwayat Natal
Umur kehamilan 9 bulan, jenis kelahiran normal (spontan), petolongan bidan, keadaan
bayi baik, bayi menangis, gerakan aktif, BB 3100 gr, PB 49 cm
i. Riwayat Gizi
Pemberian ASI dari bayi baru lahir sampai 9 bulan
j. Riwayat Psikososial
Yang mengasuh orang tua, hubungan keluarga baik
k. Riwayat tumbuh kembang
Duduk : kurang lebih pada usia 8 bulan
Merangkak :kurang lebih pada usia 8 bulan
Makan biscuit sendiri : kurang lebih pada usia 8 bulan
Berdiri dengan berpegangan : kurang lebih pada usia 9 bulan
l. Pola kesehatan sehari-hari
Pola nutrisi : makan 3x sehari nasi bubur tim (nasi, sayur, lauk) minum asi, dan air putih
Pola eliminasi : pola buang air besar 1x sehari, bentuknya lunak,bau khas, pola buang air
kecil 5-6 x sehari dengan warna jernih
m. Pola istirahat
tidur Siang kurang lebih 2 jam, dan malam kurang lebih 10 jam
n. Pola aktivitas
Bermain bersama kedua orang tuanya
o. Perilaku kesehatan
Mandi 2x sehari, ganti baju 2-3x sehari, keramas 3x seminggu
2. Data obyektif
a) Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik, compos mentis, suhu : 36,7 derajat, Nadi 102x/menit, Respirai :
42x/menit, BB :9200gr.
b) Pemriksaan usia anak

12
Pada sat pemeriksaan keadaan An. F dalam keadaan baik tetapi dating ke posyandu untuk
timbang badan anak dilahirkan dengan usia kandungan aterem yaitu 34 minggu
c) Pemeriksaan fisik
Kepala : bentuk simetris, rambut hitam, tidak rontok, tidak ada ketombe
Muka : Simetris , tidak pucat
Mata : simetris, palpebra tidak ada benjolan,conjungtiva tidak pucat , sclera tidak pucat
Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada secret, kebersihan cukup
Telinga : simetris, tidak ada serurem, kebersihan cukup
Leher : tidak apa pembesaran juguralis, tidak ada pembesaran tyroid , tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening
Axila : tidak ada pembesaran limfe , kebersihan cukup
Dada : simetris, tidak ada suara batuk tidak ada ronchi dan tidak ada weezhing
Perut : tidak ada benjolan tidak ada luka bekas oprasi
Kulit : turgor kulit baik, tidak ada edema, tidak ada kelainan
Punggung : posisi tulang belakang normal
Genetalia : testis sudah turun pada serotum, tidak ada benjolan tidak ada kelainan
Ekstremitas atas :simetris , tidak ada odema tidak ada kelainan
Ekstremitas bawah: simetris , tidak ada odema tidak ada kelainan
d) Pemeriksaan tingkat perkembangan
Personal sosial: dada dengan tangan, tepuk tangan
Motorik halus : menaruh kubus dalam cangkir, membentuk 2 kubus, memegang icikicik
Motorik kasar : duduk, merangkak,berdiri berpegangan
Bahasa : mengoceh, menoleh kearah suara menirukan kata-kata
Pemeriksaan psiukologi : anak sudah terbiasa dengan lingkungan luar bila didekati orang
lain anak akan tersenyum dan tidak menangis

13
B. Analisa data

Data Subjektif Data Objektif

Ibu mengatakan anaknya tidak mengalami apa- 1. Keadaan umum : baik, berat badan
apa dan juga ibunya mengatakn ingin 9200 gram, kesadaran
mengetahui pertumbuhan dan cosmonmetis, suhu 36,7
perkembangannya derajat,nadi 102x/menit, Respirasi
40x/menit.
2. Tahap tumbuh kembang : Duduk :
kurang lebih pada usia 8 bulan
Merangkak :kurang lebih pada usia
8 bulan Makan biscuit sendiri :
kurang lebih pada usia 8
bulan .Berdiri dengan
berpegangan : kurang lebih pada
usia 9 bulan
3. Personal sosial: dada dengan
tangan, tepuk tangan
Motorik halus : menaruh kubus
dalam cangkir, membentuk 2
kubus, memegang icik-icik
Motorik kasar : duduk,
merangkak,berdiri berpegangan
Bahasa : mengoceh, menoleh
kearah suara menirukan kata-kata
Pemeriksaan psiukologi : anak
sudah terbiasa dengan lingkungan
luar bila didekati orang lain anak
akan tersenyum dan tidak
menangis

14
C. Diagnosa masalah potensial
tidak ada Bayi usia 9 bulan dengan tumbuh kembang normal
D. Identifikasi kebutuhan segera
tidak ada
E. Intervensi keperawatan

Tujuan Intervesi
Setlah Dilakukan Asuhan Keperawatan 1. Beritahu Hasil Pemeriksaan Anak Kepada
selama 2x24 jam diharapkan perkembangan Ibunya
dan pertumbuhan pada bayi meningkat 2. Observasi Tumbuh Kembang Anak
dengan keriteria hasil : Baik, Kesadaran 3. Anjurkan Kepada Ibu Agar Memberikan
Composmetis,Berat Badan 7,2 Gram – Stimulus Kepada Anak Untuk Tumbuh
11kg , Panjang Badan 68,0 – 76,0 Cm. Kembang Anaknya
4. Ibu Jadi Tahu Keadaan Anak Nya Dan
Tidak Perlu Hawatir
5. Untuk Mengetahui Tumbuh Kembang
Anak Pada Umumnya
6. Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak
Normal Sesuai Usianya

F. Implementasi

Diagnosa Implementasi
Bayi dengan usia 9 bulan dengan tumbuh Memberi tahu hasil pemeriksaan
kembag normal bahwasanya naknya berkembang sesuai
anak seusianya.
Mengobservasi tumbuh kembang anak sperti
 Motorik halu-personal sosial
 Motorik kasar – bahasa Menganjurkan ibu
untuk tetap memberikan stimulus untuk
pertumbuhan dan perkembangannya, sering

15
mengajaknya bicara, memberikan mainan
dan memberikan kue/biscuit supaya bisa
makan sendiri

G. Evaluasi

DIAGNOSA EVALUASI
Bayi dengan usia 9 bulan dengan tumbuh S : ibu mengatakn sudah mengerti dengan
kembag normal penjelasan bidan
O:
1. KU bayi : Baik, compos mentis, suhu :
36,7 derajat, Nadi 102x/menit, Respirai :
42x/menit, BB :9200gr.
2. Personal sosial: dada dengan tangan,
tepuk tangan
3. Motorik halus : menaruh kubus dalam
cangkir, membentuk 2 kubus, memegang
icik-icik
4. Motorik kasar : duduk,
merangkak,berdiri berpegangan
5. Bahasa : mengoceh, menoleh kearah
suara menirukan kata-kata
A : Bayi dengan usia 9 bulan dengan
tumbuh kembag normal
P : lanjutan intervensi
1. Menganjurkan ibu untuk tetap
memberikan stimulus untuk
pertumbuhan dan perkembangannya,
sering mengajaknya bicara, memberikan
mainan dan memberikan kue/biscuit
supaya bisa makan sendiri

16
2. Observasi tumbuh kembang anak

H. Kesimpulan
Penilaian tes denver II dilakukan melalui tes tigas perkembangan di 4 sektor yaitu
1) Personal sosial : mampu melakukan dadah atau melambaikan tangan dan tepuk tangan
2) Motorik halus : mampu mmasukan kubus didalam cangkir, membuat dua kubus,
memainkan icik-icik
3) Motorik kasar : mampu merangkak, duduk, berdiri berpegangan’
4) Bahasa : mampu mengoceh, menirukan kata-kata, menoleh kearah suara
Menurut pedoman DDST, dari hasil pemeriksaan diatas diakatan normal
I. Rencana tindak lanjut Pemeriksaan
denver II pada An. R didapatkan hasil bahwa AN.R masuk dalam kategori normal, anjurkan ibu
untuk tetap memberikan stimulasi kepada anknya, antara lain : mengajaknya bicara,
memeberinya mainan, member kue dan biscuit supaya makan sendiri. Dan lakukan observasi
tumbuh kembang anak secara rutin di posyandu

17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang masa
yang berlangsung selama 2 tahun pertama setelah 2 minggu periode bayi yang baru lahir
(postnatal). Karakteristik Perkembangan Pada Masa Bayi Perkembangan reflek bayi meliputi
Reflek Mengisap, Reflek Mencari, Reflek Menggenggam, Reflek telapak kaki, Reflek Moro dan
Reflek berjalan. Perkembangan fisik yaitu penurunan berat badan akibat kesulitan bayi baru lahir
untuk menyesuaikan diri secara cepat dengan lingkungan baru (luar rahim) Penyesuaian diri ini
mencakup perubahan suhu, mengisap dan menelan, bernafas dan pembuangan kotoran.
Perkembangan Intelegensi atau disebut perkembangan kognitif, pada usia bayi ini berada pada
periode sensorimotorik.
Perkembangan Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara
gejolak fisiologis dan perilaku yang tampak pada rentang Usia 2 bulan pertama, Usia 2-4 bulan,
Usia 3 -10 bulan dan Usia tahun ke 2. Perkembangan Bahasa meliputi Menangis dan Suara
Eksplosif. Ciri-Ciri Masa Bayi meliputi masa dasar yang sesunguhnya, masa pertumbuhan dan
perubahan berjalan pesat, masa berkurangnya ketergantungan, masa meningkatnya
individualitas. Permulaan sosialisasi, permulaan berkembangnya penggoolongan peran seks,
masa yang menarik dan permulaan kreativitas.

3.2 SARAN
Kami berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat bisa bermanfaat bagi pembaca atau
penulis yang membutuhkan refrensi tentang materi yang dibahas penulis membutuhkan keritik
dan saran supaya mampu menjadi lebih baik kedepanya lagi
Bagi keluarga Hendaknya keluarga selalu memantau dan mengontrol perkembangan bayi
khususnya perkembangan psikososial karena pola perkembangan psikososial sangatlah
berpengaruh terhadap pola perkembangan bayi selanjutnya dalam melakukan orientasi dan
komunikasi terhadap orang lain dan dunia luar

18
DAFTAR PUSTAKA

Dariyo, A. 2007. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung : PT Refika
Aditama
Mansur, H. 2014. Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika
Keliat, B. A. 2006. Modul IC-CMHN. Jakarta : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia
Herlina. (2010). KARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN. 2–6.
Suminar, siti solihah dan saka. (2017). Unnes Journal of Public Health. 6(10).

19

Anda mungkin juga menyukai